Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
BAB I PENDAHULUAN
Rubella Rubella (German (German measles) measles) menjadi menjadi terkenal terkenal karena sifat teratogenik teratogeniknya. nya. Rubella merupakan suatu penyakit virus yang umumnya pada anak dan dewasa muda, yang ditandai oleh suatu masa prodormal yang pendek, pembesaran kelenjar getah bening servikal suboksipital dan postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2 hari.! "ada anak yang lebih besar dan orang dewasa dapat terjadi infeksi berat diser disertai tai kela kelain inan an sendi sendi dan dan purp purpur ura. a. #ela #elain inan an pren prenata atall akib akibat at rube rubell llaa pada pada kehamilan kehamilan muda dilaporkan dilaporkan dapat mengakibat mengakibatkan kan abortus, bayi lahir mati dan meni menimb mbul ulkan kan kela kelain inan an kong kongen enit ital al yang yang berat berat pada pada jani janin. n. $ind $indro rom m rube rubell llaa kongential kongential merupakan penyakit yang sangat menular, menular, mengenai mengenai banyak banyak organ organ dalam dalam tubuh tubuh dengan dengan gejala gejala klinis klinis yang yang luas. luas. %ingga %ingga saat ini penya penyakit kit rubell rubellaa masih merupakan masalah dan terus diusahakan eliminasinya. ! Rube Rubell llaa diseb disebab abka kan n oleh oleh suat suatu u R&' R&' viru virus, s, genu genuss Rubi Rubivi viru rus, s, famili famili ogavi gaviri rida dae. e. irus rus dapa dapatt diis diisol olasi asi dari dari biak biakan an jarin jaringa gan n pend pender erit ita. a. $e*a $e*ara ra fisikokimiawi virus ini sama dengan anggota virus lain dari famili tersebut, tetapi virus rubella se*ara serologik berbeda. "ada waktu terdapat gejala klinis virus lain ditemu ditemukan kan pada pada sekret sekret nasofa nasofarin ring, g, darah, darah, feses feses dan urin. urin. irus irus rubell rubellaa hanya hanya menjangkiti manusia saja.!
Kepan epanit iter eraa aan n Klin Klinik ik Ilmu Ilmu Kandu andun& n&an an dan dan Kebid ebidan anan an 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi
Rubella atau *ampak jerman adalah penyakit yang yang disebabkan oleh infeksi infeksi virus rubella. rubella. "ada anak-anak, anak-anak, infeksi biasanya biasanya hanya hanya menimbulka menimbulkan n sedikit sedikit keluhan keluhan atau tanpa gejala. +nfeksi pada orang dewasa dapat menimbulkan keluhan demam, sakit kepala, lemas dan konjungtivitis. ujuh ujuh puluh persen kasus infeksi rubella di orang dewasa menyebabkan terjadinya atralgi atau artritis. ika ika infe infeks ksii viru viruss rube rubell lla a terjadi pada kehamilan, kehamilan, khususnya khususnya trimester trimester pertama sering menyebabkan Cong Congen enit ital al Rube Rubell lla a Synd Syndro rome me (R$ (R$). ). R$ R$ mengakibatkan terjadinya abortus, bayi lahir mati, prematur dan *a*at apabila bayi tetap hidup.2, R$ merupakan gabungan beberapa keabnormalan fisik yang berkembang pada bayi sebagai akibat infeksi virus rube rubell lla a matern maternal al yang yang berlanjut dalam fetus. &ama lain R$ ialah Fetal Rubella Syndrome. Syndrome. a*at bawaan (Congenital defect ) yang paling sering dijumpai ialah tuli sensorineural, kerusakan mata seperti katarak, gangguan kardiovaskular dan retardasi mental. ,/
2.2. Virus Rubella Strutur Virus
irus rubella diasingkan pertama kali pada tahun !012 oleh "arkman dan eller. 2 Rubella Rubella merupa merupakan kan virus virus R&' yang termasu termasuk k dalam dalam genus genus Rubivi Rubivirus, rus, famili famili ogaviridae dengan jenis antigen tunggal yang tidak dapat bereaksi silang dengan sejumlah sejumlah grup ogavir ogavirus us lainnya. lainnya. irus irus rubella rubella memiliki memiliki protein protein struktural struktural utama yaitu 2 gly*oprotein envelope, 3! dan 32 dan ! protein nukleokapsid. $e*ara morfologi, virus rubella berbentuk bulat (sferis) dengan diameter 14564 mm dan memiliki inti nukleoprotein padat, dikelilingi oleh dua lapis lipid yang mengandung gly*oprotein 3! dan 32.
Kepan epanit iter eraa aan n Klin Klinik ik Ilmu Ilmu Kandu andun& n&an an dan dan Kebid ebidan anan an 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
irus rubella dapat dihan*urkan oleh proteinase, pelarut lemak, formalin, sinar ultraviolet, "% rendah, panas dan amantadine tetapi relatif rentan terhadap pembekuan, pen*airan atau sonikasi.,,/ irus Rubella (R) terdiri atas dua subunit struktur besar, satu berkaitan dengan envelope virus dan yang lainnya berkaitan dengan nucleoprotein core.1
Gambar !. irus Rubella terdiri dari lapisan gly*oprotein, lemak dan inti dengan R&'.6 Is!lasi "an I"entifiasi
7eskipun virus rubella dapat dibiakkan dalam berbagai biakan (kultur) sel, infeksi virus ini se*ara rutin didiagnosis melalui metode serologis yang *epat dan praktis. 8erbagai jenis jaringan, khususnya ginjal kera paling baik digunakan untuk mengasingkan virus, karena dapat menghasilkan level virus yang lebih tinggi dan se*ara umum lebih baik untuk menghasilkan antigen. "ertumbuhan virus tidak dapat dilakukan pada telur, tikus dan kelin*i dewasa. 6,9
Anti#enisitas
irus rubella memiliki sebuah hemaglutinin yang berkaitan dengan pembungkus virus dan dapat bereaksi dengan sel darah merah anak ayam yang baru lahir, kambing dan burung merpati pada suhu o dan 2/o dan bukan pada suhu 6 o. 8aik sel darah merah maupun serum penderita yang terinfeksi virus rubella memiliki sebuah non-spesifik b-lipoprotein inhibitor terhadap hemaglutinasi. 'ktivitas komplemen berhubungan se*ara primer dengan envelope, meskipun
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
"
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$ beberapa
aktivitas
juga
berhubungan
Joice Gunawan
dengan
nucleoprotein
core.
8aik
hemaglutinasi maupun antigen complement-fixing dapat terdeteksi melalui pemeriksaan serologis.6,9
Re$liasi Virus
irus rubella mengalami replikasi di dalam sel inang. $iklus replikasi yang umum terjadi dalam proses yang bertingkat terdiri dari tahapan : 1. "erlekatan 2. "enetrasi 3. Uncoating 4. 8iosintesis 5. "ematangan dan pelepasan 7eskipun ini merupakan siklus yang umum, tetapi akan terjadi beberapa ragam siklus dan bergantung pada jenis asam nukleat virus. 6 ahap perlekatan terjadi ketika permukaan virion, atau partikel virus terikat di penerima (reseptor) sel inang. "erlekatan reversible virion agar terjadi infeksi dan virus masuk ke dalam sel inang. "roses ini melibatkan beberapa mekanisme, yaitu:6 !. "enggabungan envelope virus dengan membran sel inang (host) 2. 7asuk langsung ke dalam membran . +nteraksi dengan tempat penerima membran sel . irope;is atau fagositosis $etelah memasuki sel inang, asam nukleat virus harus sudah terlepas dari pembungkusnya
(un*oating). "roses
un*oating
ini terjadi
di
permukaan sel dalam virus. $e*ara umum, ini merupakan proses en=imatis yang menggunakan pre-exiting ensim lisosomal atau melibatkan pembentukan ensim yang baru. $etelah proses uncoating , maka biosintesis asam nukleat dan beberapa protein virus merupakan hal yang sangat penting. $intesis virus terjadi baik di dalam inti maupun di dalam sitoplasma sel inang, bergantung dari jenis asam
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
4
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
nukleat virus dan kelompok virus. "ada virus R&', seperti irus Rubella, sintesis ini terjadi di dalam sitoplasma, sedangkan pada kebanyakan virus >&', asam nukleat virus bereplikasi di inti sel inang sedangkan protein virus mengalami replikasi pada sitoplasma. ahap terakhir replikasi virus yaitu proses pematangan partikel virus. "artikel yang telah matang ini kemudian dilepaskan dengan bertunas melalui membrane sel atau melalui lisis sel.6,9
2.%. E$i"e&i!l!#i
Rubella terdistribusi se*ara luas di dunia. 3pidemi terjadi dengan interval /-6 tahun (1-0 tahun), paling sering timbul pada musim semi dan terutama mengenai anak serta dewasa muda. "ada manusia virus ditularkan se*ara oral droplet dan melalui plasenta pada infeksi kongenital. $ebelum ada vaksinasi, angka kejadian tertinggi terdapat pada anak usia /-! tahun. >ewasa ini kebanyakan kasus terjadi pada remaja dan dewasa muda.! #elainan pada fetus men*apai 4? akibat infeksi rubella pada ibu hamil selama minggu pertama kehamilan. Risiko kelainan pada fetus tertinggi (/4-14?) terjadi pada bulan pertama dan menurun menjadi -/? pada bulan keempat kehamilan ibu. $urvey di +nggris (!064-!06) menunjukkan insidens infeksi fetus sebesar /? dengan rubella klinis dan hanya !0? yang subklinis. $ekitar 9/? bayi terinfeksi rubella kongential mengalami defek.!
Gambar 2. 'ngka kejadian penyakit rubella dan R$ di 'merika $erikat tahun !094-!001.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
1
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
2.'. Pat(!#enesis
irus rubella ditransmisikan melalui pernapasan dan mengalami replikasi di nasofaring dan di daerah kelenjar getah bening. iremia terjadi antara hari ke-/ sampai hari ke-6 setelah terpajan virus rubella. iremia men*apai pun*aknya tepat sebelum timbul erupsi di kulit. >alam ruangan tertutup, virus rubella dapat menular ke orang yang berada di ruangan yang sama dengan penderita. 7asa inkubasi virus rubella berkisar antara !52! hari. 7asa penularan seminggu sebelum dan empat hari setelah permulaan (onset) ruam (rash). "ada episode ini, virus rubella sangat menular.2,,6,9 >aya tular tertinggi terjadi pada akhir masa inkubasi, kemudian menurun dengan *epat dan berlangsung hingga menghilangnya erupsi. $elain dari darah dan sekret nasofaring, virus rubella telah diisolasi dari kelenjar getah bening, urin, *airan serebrospinal, '$+, *airan synovial dan paru.!
Pat!#enesis )!n#enital Rubella S*n"r!&e +)RS,
+nfeksi transplasenta janin dalam kandungan terjadi saat viremia berlangsung. +nfeksi rubella menyebabkan kerusakan janin karena proses pembelahan terhambat. >alam sekret faring dan air kemih (urin) bayi dengan R$, terdapat virus rubella dalam jumlah banyak yang dapat menginfeksi bila bersentuhan langsung. irus dalam tubuh bayi dengan R$ dapat bertahan hingga beberapa bulan atau kurang dari ! tahun setelah kelahiran.2,,9 #erusakan janin disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya oleh kerusakan sel akibat virus rubella dan akibat pembelahan sel oleh virus. +nfeksi plasenta terjadi selama viremia ibu, menyebabkan daerah (area) nekrosis yang tersebar se*ara fokal di epitel vili korealis dan sel endotel kapiler. $el ini mengalami deskuamasi ke dalam lumen pembuluh darah, mengindikasikan bahwa virus rubella ditransfer ke dalam sirkulasi janin sebagai emboli sel endotel yang terinfeksi. %al ini selanjutnya mengakibatkan infeksi dan kerusakan organ janin. $elama kehamilan muda mekanisme pertahanan janin belum matang dan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
gambaran khas embriopati pada awal kehamilan adalah terjadinya nekrosis seluler tanpa disertai tanda peradangan. 2,,9 $el yang terinfeksi virus rubella memiliki umur yang pendek. @rgan janin dan bayi yang terinfeksi memiliki jumlah sel yang lebih rendah daripada bayi yang sehat. irus rubella juga dapat mema*u terjadinya kerusakan dengan *ara apoptosis. ika infeksi maternal terjadi setelah trimester pertama kehamilan, frekuensi dan beratnya derajat kerusakan janin menurun se*ara drastis. "erbedaan ini terjadi karena janin terlindung oleh perkembangan progresif respon imun janin, baik yang bersifat humoral maupun seluler dan adanya antibodi maternal yang ditransfer se*ara pasif. 2,,9
2.-. anifestasi Klinis asa Inubasi
7asa +nkubasi berkisar antara !-2! hari. >alam beberapa laporan lain waktu inkubasi minimum !2 hari dan maksimum !6-2! hari. !
asa Pr!"r!&al
"ada anak biasanya erupsi timbul tanpa keluhan sebelumnya, jarang disertai gejala dan tanda pada masa prodromal. &amun pada remaja dan dewasa muda masa prodromal berlangsung !-/ hari dan terdiri dari demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjungtiva, rhinitis, batuk dan limfadenopati. Gejala ini segera menghilang pada waktu erupsi timbul. Gejala dan tanda prodromal biasanya mendahului erupsi di kulit !-/ hari sebelumnya. ! "ada beberapa penderita dewasa gejala dan tanda tersebut dapat menetap lebih lama dan bersifat lebih berat. "ada 24? penderita selama masa prodromal atau hari pertama erupsi, timbul eksantema, Forc!!eimer pot , yaitu ma*ula atau petekia pada palatum molle, bisa saling merengkuh sampai seluruh permukaan faucia. "embesaran kelenjar limfe bisa timbul /-6 hari sebelum timbul eksantema, khas mengenai kelenjar suboksipital, postaurikular dan servikal disertai nyeri tekan.!
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
2
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
asa Esante&a
$eperti pada rubeola, eksantema mulai retroaurikular atau pada muka dan dengan *epat meluas se*ara kraniokaudal ke bagian lain dari tubuh. 7ula-mula berupa makula yang berbatas tegas dan kadang-kadang dengan *epat meluas dan menyatu, memberikan bentuk morbilliform. "ada hari kedua eksantema di muka menghilang, diikuti hari ketiga di tubuh dan hari keempat di anggota gerak. "ada 4? kasus infeksi rubella terjadi tanpa eksantema. 7eskipun sangat jarang, dapat terjadi deskuamasi posteksantematik.! Aimfadenopati merupakan suatu gejala klinis yang penting pada rubella. 8iasanya pembengkakan kelenjar getah bening berlangsung selama /-9 hari. "ada penyakit rubella yang tidak mengalami penyulit sebagian besar penderita sudah dapat bekerja seperti biasa pada hari ketiga. "ada sebagian ke*il penderita masih terganggu dengan nyeri kepala, sakit mata, rasa gatal selama 6-!4 hari. !
Gambar . 7anifestasi klinis rubella
2./. Resi! ter0a"in*a )!n#enital Rubella S*n"r!&e $a"a Ke(a&ilan Infesi $a"a Tri&ester Perta&a
#isaran kelainan berhubungan dengan umur kehamilan. Risiko terjadinya kerusakan apabila infeksi terjadi pada trimester pertama kehamilan men*apai 945 04?. irus rubella terus mengalami replikasi dan diekskresi oleh janin dengan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
#
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
R$ dan hal ini mengakibatkan infeksi pada kontak yang rentan. Gambaran klinis R$ diklasifikasikan menjadi : 1. "ranient 2. #elayed onet 3. $ermanent #elainan pertumbuhan seperti ketulian mungkin tidak akan mun*ul selama beberapa bulan atau beberapa tahun, tetapi akan mun*ul pada waktu yang tidak tentu. #elainan kardiovaskuler seperti periapan (proliferasi) dan kerusakan lapisan seluruh (integral) pembuluh darah dapat menyebabkan kerusakan yang membuntu (obstruktif) arteri berukuran medium dan besar dalam sistem sirkulasi pulmoner dan sistemik. #etulian yang terjadi pada bayi dengan R$ tidak diperkirakan sebelumnya. 7etode untuk mengetahui adanya kehilangan pendengaran janin seperti peman*aran (emisi) otoakustik dan auditory brain tem repone saat ini dikerjakan untuk menyaring bayi yang berisiko dan akan men*egah kelainan pendengaran lebih awal, juga saat neonatus. "eralatan ini mahal dan tidak dapat digunakan di luar laboratorium. #ekurangan inilah yang sering terjadi di negara berkembang tempat R$ paling sering terjadi. #elainan mata dapat berupa afakia glaukoma setelah dilakukan aspirasi katarak dan neovaskularisasi retina merupakan manifestasi klinis lambat R$. #elayed-onet R$ yang paling sering adalah terjadinya diabetes mellitus tipe !. "enelitian lanjutan di 'ustralia terhadap anak yang lahir pada tahun !0 sampai !0!, menunjukkan bahwa sekitar 24? diantaranya menjadi penderita diabetes pada dekade ketiga kehidupan mereka. 2,
Infesi setela( Tri&ester Perta&a
irus rubella dapat diisolasi dari ibu yang mendapatkan infeksi setelah trimester pertama kehamilan. "enelitian serologis menunjukkan sepertiga dari bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus rubella pada umur !1524 minggu memiliki +g7 spesifik rubella saat lahir. "enelitian di negara lain menunjukkan bahwa infeksi
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
$
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
maternal diperoleh usia !524 minggu kehamilan dan dari bayi yang menderita kelainan akibat infeksi virus rubella terdapat !15!9?, tetapi setelah periode ini insidennya kurang dari !2?. #etulian dan retinopati sering merupakan gejala tunggal infeksi bawaan (*ongenital) meski retinopati se*ara umum tidak menimbukan kebutaan. 2,
Gambar . >efe*t dan manifestasi klinis R$ sesuai umur kehamilan. 2, +nfeksi yang terjadi sebelum konsepsi. >alam laporan kasus perorangan (individual), infeksi virus rubella yang terjadi sebelum konsepsi, telah merangsang terjadinya infeksi bawaan. "enelitian prospektif lain yang dilakukan di +nggris dan erman, yang melibatkan 9 bayi yang lahir dari ibu yang menderita ruam sebelum masa konsepsi, virus rubella tidak ditransmisikan kepada janin. $emua bayi tersebut tidak terbukti se*ara serologis terserang infeksi virus ini, berbeda dengan !4 bayi yang ibunya menderita ruam antara dan 1 minggu setelah menstruasi terakhir.2,
Reinfesi
Reinfeksi oleh rubella lebih sering terjadi setelah diberikan vaksinasi daripada yang didapat infeksi se*ara alami. Reinfeksi se*ara umum asimtomatik dan diketahui melalui pemeriksaan serologis terhadap ibu yang pernah kontak dengan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!0
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
rubella. 8eberapa penelitian menyebutkan bahwa risiko terjadinya reinfeksi selama trimester pertama hanya /5!4?. 'ntibodi terhadap virus rubella mun*ul setelah ruam mulai menghilang, dengan ditemukannya kadar +gG dam +g7. 'ntibodi +gG terdapat dalam tubuh selama hidup, sedangkan +g7 antibodi biasanya menurun setelah hingga lima / minggu. +nfeksi fetal biasanya disertai transfer plasental dari +gG ibu. $ebagai tambahan, kadar +g7 fetal dihasilkan oleh midgesation. #adar +g7 se*ara umum meningkat saat kelahiran bayi yang terinfeksi. Bpaya skrining terhadap infeksi bawaan dapat dilakukan dengan menghitung kadar +g7. 6,0 7eski reinfeksi dapat terjadi, tetapi biasanya asimtomatik dan dapat ditemukan peningkatan +gG. iremia ditemukan di sukarelawan dengan kadar titer rubella rendah setelah mendapatkan vaksinasi rubella. %al ini menandakan bahwa viremia juga dapat terjadi pada saat reinfeksi. 7eskipun beberapa penelitian menyebutkan bahwa vaksin virus rubella dapat melalui barier plasenta dan dapat menginfeksi janin selama kehamilan muda, tetapi risiko terjadinya kelainan bawaan akibat vaksinasi rendah sampai tidak ada sama sekali.6,0
Gambar /. Respon antibodi janin yang terinfeksi virus rubella se*ara bawaan. 6 2.. Rubella K!n#enital
"engertian Rubela kongenital adalah infeksi transplasenta pada janin dengan rubella, biasanya
pada kehamilan
trimester
pertama,
rubella kongenital
disebabkan oleh infeksi maternal. Rubella kongenital adalah suatu infeksi oleh
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!!
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
virus penyebab rubella (*ampak jerman) yang terjadi ketika bayi berada dalam kandungan dan bisa menyebabkan *a*at bawaan. Rubella kongenital adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan infeksi kronik intrauterine dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. $elama infeksi wanita hamil, virus rubella dapat menimbulkan infeksi pada janin melalui plasenta. 'kibatnya janin meninggal dalam kandungan atau lahir dengan rubella kongenital. 8ayi yang menderita infeksi kronik (infeksi dalam kandungan) merupakan sumber penularan bagi orang sekitarnya. #ita harus mewaspadai Rubela kongenital pada saat wanita hamil, karena resiko tertularnya janin yang dikandung oleh ibu terinfeksi rubella bervariasi, tergantung kapan ibu terinfeksi. •
ika ibu hamil terinfeksi saat usia kehamilannya C !2 minggu maka risiko janin tertular 94-04?.
•
ika infeksi dialami ibu saat usia kehamilan !/-4 minggu, maka risiko janin terinfeksi turun yaitu !4-24?.
•
&amun, risiko janin tertular meningkat hingga !44? jika ibu terinfeksi saat usia kehamilan D 1 minggu.
"ada waktu mengalami infeksi rubella sebagian ibu hamil (/4?) tidak menunjukkan gejala atau tanda klinis. 7eskipun demikian virus dapat menimbulkan infeksi pada plasenta dan diteruskan ke janin, yang mana virus itu menyerang banyak organ dan jaringan. Rubella pada ibu dapat menimbulkan berbagai kemungkinan di janinnya, yaitu : ! !. &on-infeksi 2. +nfeksi tanpa kelainan apapun . +nfeksi dengan kelainan kongenital . Resorpsi embrio /. 'bortus 1. #elahiran mati 8ayi yang lahir dari ibu hamil yang menderita rubella pada trimester pertama bisa terkena sindrom rubella kongenital, yaitu trias anomaly kongenital : !
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!.
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
1. "ada mata (katarak, mikroftalmia, glau*oma, retinopati) 2. elinga (ketulian) 3. >efek jantung (stenosis arteri pulmunalis, patent ductu arteriou% &entricle eptal defect' #erusakan jantung dan mata terjadi pada infeksi embrio yang berumur kurang dari 1 minggu, sedangkan ketulian dan defek mental terjadi pada semua embrio yang berumur sampai kira-kira !1 minggu. $elain itu dapat terjadi kelainan susunan saraf pusat dan gigi. 7anifestasi lainnya adalah glaukoma, mikrosefali dan berbagai kelainan vis*eral. 7anifestasi umum rubella kongenital pada waktu lahir adalah retardasi pertumbuhan dan psikomotorik. 'ntara /4-9/? dari semua bayi beratnya kurang dari 2./44 gram, setelah lahir pertumbuhannya pun akan terhambat (gro)t! retardation'. 'ngka kematian bayi dengan rubella kongenital pada tahun pertama tinggi. #ematian dapat disebabkan karena gagal pertumbuhan, kelainan jantung atau miokarditis, pneumonia, hepatitis, trombositopenia, blueberry muffin ra!% limfopenia, claic enefaliti atau defisiensi sistem imun. #ira-kira sepertiga bayi rubella kongenital akan mengalami katarak. #atarak ini dapat bilateral atau unilateral, dan seringkali sudah ada pada waktu lahir. 8iasanya juga terdapat retinopati dan mikrotalmia yang biasanya unilateral. "ada /? bayi rubella kongenital terdapat glau*oma. >iagnosis dini sangat penting untuk men*egah kebutaan. anda yang paling umum rubella kongenital adalah tuli sensorineural, paling sering bilateral tetapi kadang-kadang unilateral. #adang-kadang satusatunya manifestasi infeksi kongenital adalah ketulian. #elainan neurologik pada bayi dengan rubella kongenital berupa meningoensefalitis yang aktif pada waktu lahir. 7anifestasinya antara lain berupa fontanel anterior yang *embung, gelisah, hipotonia, kejang, letargi, retraksi kepala dan opistotonus. "ada rubella kongenital yang berat terjadi miokarditis yang sering menyebabkan kematian janin. #elainan struktur jantung paling sering ialah $aten
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!"
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
#uctu *rteriou, yang disusul stenosis arteria pulmonalis dan stenosis katup pulmonal. #elainan lain yang mungkin terjadi diantaranya adalah osteomyelitis, malabsorbsi dan diabetes. 'nomaly kongenital lain dapat pula terjadi tetapi jarang dilaporkan, sehingga tidak dapat dipastikan apakah memang terjadi karena rubella atau karena sebab lain.
able !. ongenital defe*ts and late manifestations of rubella infe*tion !,!,!/
2./. Dia#n!sis
>iagnosis klinis sering kali sukar dibuat untuk seorang penderita karena tidak ada tanda atau gejala yang patognomik untuk rubella. $eperti dengan penyakit eksantema lainnya, diagnosis yang dibuat dengan anamnesis yang *ermat. Rubella merupakan penyakit yang epidemik sehingga bila diselidiki dengan *ermat, dapat ditemukan kasus kontak atau kasus di lingkungan penderita. $ifat demam dapat membantu dalam menegakkan diagnosis oleh karena demam pada rubella jarang sekali di atas 9,/4.! "ada infeksi yang tipikal, makula merah muda yang menyatu menjadi eritema difus pada muka dan badan serta arthralgia pada tangan penderita dewasa merupakan petunjuk diagnosis rubella.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!4
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
"erubahan hematologik hanya sedikit membantu penegakan diagnosis. "eningkatan sel plasma /-24? merupakan tanda yang khas. #adang-kadang terdapat leukopenia pada awal penyakit yang dengan segera diikuti limfositosis relative. $ering terjadi penurunan ringan jumlah trombosit. >iagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan serologi yaitu adanya peningkatan titer antibody kali pada haemaglutination inhibition test (%'+R) atau ditemukannya antibody +g7 yang spesifik untuk rubella. iter antibody meningkat 2-9 jam setelah permulaan erupsi dan men*apai pun*aknya pada hari ke 1-!2. $elain pada infeksi primer, antibody +g7 spesifik rubella dapat ditemukan pula pada reinfeksi. >alam hal ini adanya antibody +g7 spesifik rubella harus diinterpretasi dengan hati-hati. $uatu penelitian telah menunjukkan bahwa telah terjadi reaktivitas spesifik terhadap rubella dari sera yang dikoreksi, setelah terinfeksi virus lain. "ada kehamilan, !-2 minggu setelah timbulnya rash dapat dilakukan pemeriksaan serologi +g7 immunoassay (dengan sampel berasal dari tenggorok atau urin) sebanyak dua kali dengan selang !-2 minggu. 8ia didapatkan kenaikan titer sebanyak kali, dapat dipertimbangkan terminasi kehamilan.
Dia#n!sis Infesi Virus Rubella $a"a Ke(a&ilan
Rubella merupakan penyakit infeksi di antaranya 245/4? kasus bersifat asimptomatis. Gejala rubella hampir mirip dengan penyakit lain yang disertai ruam. Gejala klinis untuk mendiagnosis infeksi virus rubella pada orang dewasa atau pada kehamilan adalah: 2, !.
+nfeksi
bersifat
akut
yang
ditandai
oleh adanya
ruam
makulopapular 2. $uhu tubuh D 00 o (D 6,2o) . 'trhalgia
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!1
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
prematur, abortus spontan dan mengalami malabentuk (malformasi) sistem organ. 8erat ringannya infeksi virus rubella di janin bergantung pada lama umur kehamilan saat infeksi terjadi. 'pabila infeksi terjadi pada trimester + kehamilan, maka 94504? akan menimbulkan kerusakan janin. Risiko infeksi akan menurun !4524? apabila infeksi terjadi pada trimester ++ kehamilan.!4 Aima puluh persen lebih kasus infeksi rubella selama kehamilan bersifat subklinis bahkan tidak dikenali. @leh karena itu pemeriksaan laboratorik sebaiknya dilakukan untuk semua kasus dengan ke*urigaan infeksi rubella. 8erikut adalah tatalangkah untuk menentukan adanya infeksi virus rubella pada kehamilan.
Kriteria Klinis )!n#enital Rubella S*n"r!&e
Risiko infeksi janin beragam berdasarkan waktu terjadinya infeksi maternal. 'pabila infeksi terjadi pada 45!2 minggu usia kehamilan, maka terjadi 94504? risiko infeksi janin. +nfeksi maternal yang terjadi sebelum terjadi kehamilan tidak mempengaruhi janin. +nfeksi maternal pada usia kehamilan !/54 minggu risiko infeksi janin menurun yaitu 4? atau !4524?.!,2,0 8ayi di diagnosis mengalami R$ apabila mengalami 2 gejala pada kriteria ' atau ! kriteria ' dan ! kriteria 8, sebagai berikut:2, '. #atarak, glaukoma bawaan, penyakit jantung bawaan (paling sering adalah patient ductu arteriou atau perip!eral pulmonary artery tenoi), kehilangan pendengaran, pigmentasi retina. 8. "urpura, splenomegali, jaundi*e, mikroensefali, retardasi mental, meningoensefalitis dan radiolucent bone dieae (tulang tampak gelap pada hasil foto roentgen). 8eberapa kasus hanya mempunyai satu gejala dan kehilangan pendengaran merupakan *a*at paling umum yang ditemukan di bayi dengan R$. >efinisi kehilangan pendengaran menurut %@ adalah batas pendengaran E 21 d8 yang tidak dapat disembuhkan dan bersifat permanen. 2,
Dia#n!sis Rubella K!n#enital
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
"ada neonatus diagnosis rubella intrauterine ditegakkan bila ditemukan 2 dari tanda klinis utama (ketulian, katarak daniagnosis prenatal dapat dilakukan dengan R&' hybridi=ation dari biopsy vilus korionik dan kultur dari *airan amnion.
Klasifiasi Kasus )!n#enital Rubella S*n"r!&e
8erdasarkan kriteria diagnosis klinis dan hasil pemeriksaan laboratoris, kasus R$ dapat digolongkan menjadi kelompok yaitu: 2,, !. #asus ke*urigaan (Supected cae) adalah kasus dengan beberapa gejala klinis tetapi tidak memenuhi kriteria klinis untuk diagnosis R$. 2. #asus berpeluang ( $robable cae). "ada kasus ini, hasil pemeriksaan laboratorik tidak sesuai dengan kriteria laboratoris untuk diagnosis R$, tetapi mempunyai 2 komplikasi yang tersebut pada kriteria ' atau satu penyulit pada kriteria ' dan satu penyulit pada kriteria 8 dan tidak ada bukti etiologi. "ada kasus berpeluang ( probable cae), baik satu atau kedua kelainan yang berhubungan dengan mata (katarak dan glaukoma kongenital), dihitung sebagai penyulit tunggal. ika dikemudian hari ditemukan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!2
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
. #asus hanya infeksi ( +nfection only-cae) adalah kasus yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorik terbukti ada infeksi tetapi tidak disertai tanda dan gejala klinis R$. . #asus terpastikan (Confirmed cae). >alam kasus ini dijumpai gejala klinis dan didukung oleh hasil pemeriksaan laboratorik yang positif (Gambar 1).
Gambar 1. "edoman diagnosis R$.
2.. Pe&erisaan Lab!rat!ri Congenital Rubella Syndrome
"emeriksaan laboratorik dikerjakan untuk menetapkan diagnosis infeksi virus rubella dan untuk penapisan status imunologis. #arena prosedur isolasi virus sangat lama dan mahal serta respon antibodi inang sangat *epat dan spesifik maka pemeriksaan serologis lebih sering dilakukan.6-0 8ahan pemeriksaan untuk menentukan adanya infeksi virus rubella dapat diambil dari hapusan (swab) tenggorok, darah, air kemih dan lain-lain. 8erikut tabel yang memuat jenis pemeriksaan dan spesimen yang digunakan untuk menentukan infeksi virus rubella.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!#
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
abel 2. enis pemeriksaan dan spesimen untuk menentukan infeksi virus rubella. 0 $e*ara garis besar, pemeriksaan laboratorik untuk menentukan infeksi virus rubella dibagi menjadi yaitu: 1. Is!lasi 3irus
irus rubella dapat diisolasi dari sekret hidung, darah, hapusan tenggorok, air kemih, dan *airan serebrospinalis penderita rubella dan R$. irus juga dapat diasingkan dari faring ! minggu sebelum hingga 2 minggu setelah mun*ulnya ruam. 7eskipun metode isolasi ini merupakan diagnosis pasti untuk menentukan infeksi rubella, metode ini jarang dilakukan karena prosedur pemeriksaan yang rumit. %al ini menyebabkan metode pengasingan virus bukan sebagai metode diagnostik rutin.2 Bntuk isolasi primer spesimen klinis, sering menggunakan kultur sel yaitu eroF *frican green mon,ey ,idney ('G7#) atau dengan R#-!. irus rubella dapat ditemui dengan adanya Cytop!atic effect ("3).2 2. Pe&erisaan ser!l!#i
"emeriksaan serologi digunakan untuk mendiagnosis infeksi virus rubella bawaan dan pas*anatal (sering dikerjakan di anak-anak dan orang dewasa muda) dan untuk menentukan status imunologik terhadap rubella. 7etode yang tersedia antara lain: 1,6,9 a. %emaglutinasi pasif b. Bji hemolisis radial *. Bji aglutinasi lateks d. Bji inhibisi hemaglutinasi e. +munoasai fluoresens f.
+munoasai en=im
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
!$
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
"emeriksaan terhadap wanita hamil yang pernah kontak dengan penderita rubella, memerlukan upaya diagnosis serologis se*ara tepat dan teliti (akurat). ika penderita memperlihatkan gejala klinis yang semakin memberat, maka harus segera dikerjakan pemeriksaan imunoasai en=im terhadap serum penderita untuk menetukan adanya +g7 spesifik-rubella, yang dapat dikonfirmasi dengan memeriksa dengan *ara yang sama setelah / hari kemudian. "enderita tanpa gejala klinis tetapi terdiagnosis se*ara serologis merupakan sebuah masalah khusus. 7ereka mungkin sedang mengalami infeksi primer atau re-infeksi karena telah mendapatkan vaksinasi dan memiliki antibodi. "engukuran kadar +gG rubella dengan imunoasai en=im juga dapat membantu membedakan infeksi primer dan re-infeksi. 6,9,0 "emeriksaan serologis pada kasus yang di*urigai menderita R$ memerlukan tiga pendekatan. !.
"endekatan pertama untuk mengetahui adanya antibodi +g7 spesifikrubella pada serum bayi.
2.
"endekatan kedua dengan melakukan titrasi serial antibodi serum selama 1 bulan pertama kehidupannya. #adar titer yang tetap atau meningkat selama pemeriksaan ini menunjukkan bahwa telah terjadi infeksi rubella bawaan.
.
"endekatan ketiga adalah dengan melakukan immunoblotting dan imunoaay enim peptide erum yang dikumpulkan selama masa neonatus untuk men*ari adanya penurunan pita protein 3! dan 32. 6,9,0
$e*ara spesifik, ada / tujuan pemeriksaan serologis rubella, yaitu: 1,6 a. 7embantu menetapkan diagnosis rubella bawaan. >alam hal ini dilakukan imunoasai +g7 terhadap rubella b. 7embantu menetapkan diagnosis rubella akut pada penderita yang di*urigai. Bntuk itu perlu dilakukan imunoasai +g7 terhadap penderita *. 7emeriksa ibu dengan anamnesis ruam rubellaform/ di masa lalu, sebelum dan pada awal kehamilan. $ebab ruam kulit sema*am ini, dapat disebabkan oleh berbagai ma*am virus yang lain
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.0
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
d. 7emantau ibu hamil yang di*urigai terinfeksi rubella selama kehamilan sebab seringkali ibu tersebut pada awal kehamilannya terpajan virus rubella (misalnya di 8#+' dan "uskesmas) e. 7engetahui derajat imunitas seseorang pas*avaksinasi. 'danya antibodi +gG rubella dalam serum penderita menunjukkan bahwa penderita tersebut pernah terinfeksi virus dan mungkin memiliki kekebalan terhadap virus rubella.1,0 "enafsiran hasil +g7 dan +gG 3A+$' untuk rubella sebagai uji saring untuk kehamilan adalah sebagai berikut : sebelum kehamilan, bila positif ada perlindungan (proteksi) dan bila negatif berarti tidak diberikan, kehamilan muda (trimester pertama).1
*abel "3 Penafsiran hasil I& dan I&G 56I+ untuk rubella
#adar +gG E !/ +B
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.!
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
Gambar 6. Respon antibodi setelah infeksi virus rubella yang diperiksa dengan berbagai pemeriksaan serologis untuk rubella.0 Pe&erisaan R NA 3irus
enis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengenali R&' virus rubella antara lain : a.
$olymerae C!ain Reaction ("R) : "R merupakan teknik yang paling umum digunakan untuk menemukan R&' virus. >i +nggris (Bnited #ingdom), "R digunakan sebagai metode evaluasi rutin untuk menemukan virus rubella dalam spesimen klinis. "enemuan R&' rubella dalam *airan amnion menggunakan R-"R mempunyai sensitivitas 965 !44?. 'mniosintesis seharusnya dilakukan kurang dari 9 minggu setelah permulaan (onet ) infeksi dan setelah !/ minggu konsepsi. Bji R-"R menggunakan sampel air liur merupakan alternatif pengganti serum yang sering digunakan untuk kepentingan pengawasan ( ur&eillance).9
b.
Re&ere "rancription-0oop-ediated +ot!ermal *mplification (RA'7") R-A'7" adalah salah satu jenis pemeriksaan untuk mengenali R&' virus rubella. >alam sebuah penelitian yang membandingkan sensitivitas antara pemeriksaan R-A'7", R-"R dan isolasi virus yang dilakukan di epang, ternyata didapatkan hasil 66,9? untuk RA'7", 11,6? untuk R-"R dan ,? untuk isolasi virus. "emeriksaan R-A'7" mirip dengan pemeriksaan R-"R tetapi hasil pemeriksaan di R-A'7" dapat diketahui dengan melihat tingkat kekeruhan (turbidity) setelah dilakukan pemeraman (inkubasi) di alat turbidimeter. 8erikut salah satu jenis hasil pemeriksaan menggunakan R-A'7" dan R-"R. !2
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
..
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
Gambar 9. ontoh hasil pemeriksaan menggunakan R-A'7" dan R"R.!2 2.14. Dia#n!sa Ban"in#
"enyakit yang memberikan gejala klinis dan eksantema yang menyerupai rubella adalah :! a. "enyakit virus : *ampak, roseola infantum, eritema mononu*leosis infeksiosa dan pityriasis rosea. b. "enyakit bakteri : Scarlet fe&er *. 3rupsi obat : ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbiturate, +&%, fenotia=in dan diureti* tia=id. 8er*ak erupsi rubella yang berkonfluens sulit dibedakan dari morbili, ke*uali bila ditemukan ber*ak #oplik yang patognomonik untuk morbili. 3rupsi rubella *epat menghilang sedangkan erupsi morbili menetap lebih lama. 8ila terjadi kemerahan difus dan tampak ber*ak-ber*ak berwarna lebih gelap di atasnya, perlu dibedakan dari Scarlet fe&er . idak seperti Scarlet fe&er% pada rubella daerah perioral terkena. 3rupsi pada infeksi mononu*leosis dapat menyerupai rubella derajat berat, namun penyakit itu dimulai dengan difteroid atau "launt-in*ent-like tonsillitis, demam lebih tinggi, pembesaran kelenjar getah bening umum serta pembesaran hepar dan limpa. "ada sifilis stadium dua ditemukan juga ekasantema yang
yang
menyerupai rubella, disertai pembesaran kelenjar getah bening umum. #adangkadang perlu pemeriksaan serologi untuk sifilis.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
."
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
3rupsi obat menyerupai rubella yang dapat disertai pembesaran kelenjar getah bening disebabkan terutama oleh senyawa hidantoin. "ada kasus yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan hemogram dan serologi.
2.11. Pen5e#a(an Rubella Pa"a Ke(a&ilan
aksinasi sejak ke*il atau sebelum hamil. Bntuk perlindungan terhadap serangan virus Rubella telah tersedia vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan untuk men*egah infeksi *ampak dan gondongan, dikenal sebagai vaksin 77R (7umps, 7easles, Rubella). aksin Rubella diberikan pada usia !/ bulan. $etelah itu harus mendapat ulangan pada umur -1 tahun. 8ila belum mendapat ulangan pada umur -1 tahun, harus tetap diberikan umur !!-!2 tahun, bahkan sampai remaja. aksin tidak dapat diberikan pada ibu yang sudah hamil. !1 >eteksi status kekebalan tubuh sebelum hamil. $ebelum hamil sebaiknya memeriksa kekebalan tubuh terhadap Rubella, seperti juga terhadap infeksi @R% lainnya. !1 $ebelum hamil pastikan bahwa 'nda telah memiliki kekebalan terhadap virus Rubella dengan melakukan pemeriksaan anti-Rubella +gG dan anti-Rubella +g7.!1 •
ika hasil keduanya negatif, sebaiknya ke dokter untuk melakukan vaksinasi, namun baru diperbolehkan hamil bulan setelah vaksinasi
•
ika anti-Rubella +g7 saja yang positif atau anti-Rubella +g7 dan antiRubella +gG positif, disarankan untuk menunda kehamilan sa&$ai 66
•
ika anti-Rubella +gG saja yang positif, berarti pernah terinfeksi dan antibodi yang terdapat dalam tubuh dapat melindungi dari serangan virus Rubella. 8ila hamil, bayi pun akan terhindar dari $indroma Rubella #ongenital.
•
8ila sedang hamil dan belum mengetahui apakah tubuh telah terlindungi dari infeksi Rubella maka dianjurkan melakukan pemeriksaan anti-Rubella +gG dan anti-Rubella +g7 : jika telah memiliki kekebalan (anti-Rubella +gG positif), berarti janin pun terlindungi dari an*aman virus Rubella
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.4
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
8ila sudah hamil padahal belum kebal, ibu hamil harus berusaha menghindari tertular Rubella dengan *ara berikut: !1 !. angan mendekati orang sakit demam. angan pergi ke tempat banyak anak berkumpul, misalnya $laygroup, sekolah # dan $> angan pergi ke tempat penitipan anak. $ayangnya, hal ini tidak dapat !44? dilaksanakan karena situasi atau karena orang lain yang terjangkit Rubella belum tentu menunjukkan gejala demam. #ekebalan terhadap Rubella diperiksa ulang lagi umur !6-24 minggu. 2. 8ila ibu hamil mengalami Rubella, periksalah darah apa benar terkena Rubella. . 8ila ibu sedang hamil mengalami demam disertai bintik-bintik merah, pastikan apakah benar Rubella dengan memeriksa +gG dan +g7 Rubella setelah ! minggu. 8ila +g7 positif, berarti benar infeksi Rubella baru. . 8ila ibu hamil mengalami Rubella, pastikan apakah janin tertular atau tidak. Bntuk memastikan apakah janin terinfeksi atau tidak maka dilakukan pendeteksian virus Rubella dengan teknik "R ("olymerase hain Rea*tion). 8ahan pemeriksaan diambil dari air ketuban (*airan amnion). "engambilan sampel air ketuban harus dilakukan oleh dokter ahli kandungan kebidanan, dan baru dapat dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 22 minggu. /. 8agi wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk Rubella. aksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika si ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun penyinaran. ika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil bulan setelah penyuntikan. 2.12. Pr!#n!sis
#omplikasi relatif tidak la=im pada anak. &euritis dan artritis kadang kadang terjadi. Resistensi terhadap infeksi bakteri sekunder tidak berubah. 3nsefalitis
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.1
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
serupa dengan ensefalitis yang ditemukan pada rubeola yang terjadi pada sekitar !<1.444 kasus. !1 "rognosis rubella anak adalah baikF sedang prognosis rubella kongenital bervariasi menurut keparahan infeksi. %anya sekitar 4? bayi dengan ensefalitis tampak terbebas dari defisit neuromotor, termasuk sindrom autistik. #ebanyakan penderitanya akan sembuh sama sekali dan mempunyai kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini. &amun, dikhawatirkan adanya efek teratogenik penyakit ini, yaitu kemampuannya menimbulkan *a*at pada janin yang dikandung ibu yang menderita rubella. a*at bawaan yang dibawa anak misalnya penyakit jantung, kekeruhan lensa mata, gangguan pigmentasi retina, tuli, dan *a*at mental. "enyakit ini kerap pula membuat terjadinya keguguran.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
BAB III SIPULAN Congenital Rubella Syndrome (R$) atau Fetal Rubella Syndrome merupakan gabungan beberapa keabnormalan fisik yang berkembang pada bayi sebagai akibat infeksi virus rubella maternal yang berlanjut dalam fetus. R$ dapat mengakibatkan terjadinya abortus, bayi lahir mati, prematur dan *a*at apabila bayi tetap hidup. +nfeksi virus rubella pada trimester + kehamilan memiliki risiko kerusakan yang lebih besar dibandingkan dengan infeksi setelah trimester pertama. 8ayi yang didiagnosis mengalami R$ apabila mengalami 2 gejala kriteria ' : #atarak, glaukoma bawaan, penyakit jantung bawaan (paling sering adalah patient ductu arteriou atau perip!eral pulmonary artery tenoi), kehilangan pendengaran, dan pigmentasi retina atau ! kriteria ' dan ! kriteria 8 : purpura, splenomegali, aundice, mikrosefali, retardasi mental, meningoensefalitis dan radiolucent bone dieae. "emeriksaan laboratorik untuk menunjang diagnosis R$ antara lain : isolasi virus, pemeriksaan serologik (hemaglutinasi pasif, uji hemolisis radial, uji
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.2
Referat “Infeksi Rubella pada Kehamilan” Putri (40!"#04
%$Joice Gunawan
aglutinasi lateks, uji inhibisi hemaglutinasi, imunoasai fluresens, imunoasai en=im) dan pemeriksaan terhadap R&' virus rubella. Bntuk perlindungan terhadap serangan virus Rubella telah tersedia vaksin dalam bentuk vaksin kombinasi yang sekaligus digunakan untuk men*egah infeksi *ampak dan gondongan, dikenal sebagai vaksin 77R (7umps, 7easles, Rubella). aksin Rubella diberikan pada usia !/ bulan. $etelah itu harus mendapat ulangan pada umur -1 tahun. 8ila belum mendapat ulangan pada umur -1 tahun, harus tetap diberikan umur !!-!2 tahun, bahkan sampai remaja. aksin tidak dapat diberikan pada ibu yang sudah hamil. ! >eteksi status kekebalan tubuh sebelum hamil. $ebelum hamil sebaiknya memeriksa kekebalan tubuh terhadap Rubella, seperti juga terhadap infeksi @R% lainnya.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandun&an dan Kebidanan 'akultas Kedokteran ni)ersitas *arumana&ara Rumah +akit ,ha-an&kara +emaran& Periode .. Juli / .$ &ustus .0!1
.#