BUKU-4 MANAJEMEN PERAWATAN INSTALASI PESAWAT LIFT
Ditulis oleh: Ir. Sarwono Kusasi
50
LEMBAR TUJUAN
NAMA PELATIHAN : Pelaksanaan Perawatan Instalasi Sistem Transportasi Vertikal (PPI-STV) (PPI-STV) MODEL
: Lokakarya Terstruktur
TUJUAN UMUM PELATIHAN Mampu melaksanakan pekerjaan perawatan termasuk pemeliharaan pemeliharaan instalasi sistem transportasi vertikal (lift dan eskalator) didalam bangunan gedung, sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan dan jadwal tempo yang dijatahkan, sampai tercapa tercapaii batasbatas-bata batas s norma norma kinerja kinerja operas operasii yang yang dapat dapat diterima diterima oleh pemilik gedung.
TUJUAN KHUSUS PELATIHAN Pada akhir pelatihan ini, peserta akan mampu : 1. Menerapkan Menerapkan langkah-langkah langkah-langkah K3 dilapangan dilapangan berkaitan berkaitan dengan STV 2. Menjelask Menjelaskan an uraian dan membentu membentuk k sikap sikap terhada terhadap p tugas tugas sesuai sesuai dengan dengan peraturan yang berlaku 3. Menjelaskan Menjelaskan sistem kerja operasi operasi berbagai berbagai jenis lift dan dan eskalator eskalator 4. Menjel Menjelas aska kan n macammacam-ma macam cam jenis jenis peraw perawata atan n dan pemel pemelih ihara araan an sesua sesuaii dengan jenis peralatan STV 5. Melaksan Melaksanakan akan metoda perawatan perawatan dan pemeliha pemeliharaan raan sesuai sesuai dengan dengan uraian uraian tugas dan jadwal yang ditetapkan 6. Menjelaskan Menjelaskan teknik pelumasan, pelumasan, perbaikan perbaikan penyetelan ulang ulang peralatan peralatan 7. Menge Mengenda ndalik likan an lingk lingkun unga gan n ditemp ditempat at kerja kerja untuk untuk menge mengelim limine inerr sumbe sumberrsumber bahaya 8. Membuat laporan laporan pekerjaan, pekerjaan, dan pencatatan gejala-gejala gejala-gejala dalam dalam log book
i 46
RUANG LINGKUP PERAWATAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TUJUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah Setelah mengiku mengikuti ti pelatihan pelatihan ini, ini, peserta peserta akan mampu mampu memahami memahami pentingn pentingnya ya perawat perawatan, an, pencegah pencegahan an kecelaka kecelakaan, an, kerusakan kerusakan ataupun ataupun kemacetan kemacetan lift atau eska eskala lato tor. r. Juga Juga pese pesert rta a akan akan mamp mampu u meng mengem emba bang ngka kan n meto metode de efis efisie ien, n, perawatan ataupun pengamatan komponen atau peralatan lift dan eskalator dari segi jangka waktu dan frekuensi.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti pelatihan pelatihan ini, peserta peserta akan mampu : 1.
Menjel Menjelas aska kan n tugas tugas dan dan rincia rincian n pelak pelaksan sanaa aan n peraw perawat atan an,, pemeli pemeliha haraa raan, n, pengawasan pengawasan dan pengamatan. pengamatan.
2.
Memahami prosedur prosedur perawatan termasuk urutan pemeriksaan, pemeriksaan, pelumasan dan penyetelan.
3.
Membuat keputusan keputusan saat mana komponen harus direparasi direparasi dan/atau dan/atau diganti suku cadang agar mencegah atau menghindari kegagalan.
ii47
DAFTAR ISI “Ruang Lingkup Perawatan dan Pemeliharaan” Pemeliharaan”
1.
Lembar Tujuan
………………………….. i
2.
Daftar Isi
3.
Daftar Modul
…………………………… iv
4.
Daftar Istilah
…………………………….. 1
5.
Bab - I
: Pendahuluan
6.
Bab - II
: Ruang Lingkup Perawatan
7.
Bab Bab - III III
: Jeni Jenis s Pesa Pesawa watt dan dan Komp Kompon onen en Pera Perala lata tan n ………… ……………. …... 16
8.
Bab - IV : Program Perawatan
…………………….. 20
9.
Bab Bab - V
………… ……………… ………… …….. 26
…………………………………… iii
………………………. 5 …………………….…. 9
: Perb Perbai aika kan n dan dan Pela Pelaya yana nan n Darur arurat at
10. Bab - VI : Kesimpulan
…………………………… 32
Lampiran : Lampiran : 1.
Daftar Acuan
……………………… 38
2.
Daftar Tabel
3.
Daftar Diagram
………………………… 40
4.
Daftar Gambar
…………….. 40
5.
Daftar Pustaka
………………………. 41
…………………… 39
48 iii
DAFTAR MODUL
Jabatan Kerja :
Pelaksana Perawatan Instalasi Sistem Transportasi Vertikal (PPI-STV) (PPI-STV)
Nomor Modul
Kode
1
STV STV-01 -01
Pros rosedur edur Kese eselam lamatan atan dan dan Keseh esehat atan an Kerj erja
2
STV-0 TV-02 2
Tata ata Cara ara Kerja rjasam sama dan Sikap ikap Tuga Tugas s
3
STV STV-03 -03
Ruang uang Ling Lingk kup Pera Peraw watan atan dan dan Pemel emelih ihar araa aan n
4
STV-0 TV-04 4
Tekn eknik Peraw rawatan dan Peme emelihar ihara aan
5
STV-0 TV-05 5
Kebe ebersih rsiha an dan Kerap rapiha ihan Lingk ingkun ung gan
6
STV-06,
Judul Modul
Pencatatan Pencatatan dan Pelaporan Pelaporan Hasil Kerja
dan STV-07
49 iv
DAFTAR ISTILAH Istila Istilah h yang yang menya menyang ngkut kut ruang ruang lingku lingkup p peraw perawata atan n dan dan pemel pemeliha iharaa raan n perlu perlu didef didefini inisik sikan an agar agar lebih lebih mudah mudah dipah dipaham amii dalam dalam menye menyerap rap peng pengert ertian ian materi materi pelaj pelajara aran n pelat pelatiha ihan n
modul modul
III :
1. keahlian (e x p e r t i c e ) adala adalah h karak karakter terist istik ik seseo seseoran rang g yang yang mampu mampu dan dan mengu menguasa asaii peng pengeta etahua huan n dan dan kecak kecakap apan an dala dalam m bidan bidang g terten tertentu tu,, mampu mampu mewuju mewujudka dkan n karya karya teknis teknis ilmiah ilmiah dan dan dilaksanakan sesuai dengan standar yang dipersyaratkan. (tenaga ahli = seorang yang memiliki keahlian/kemahiran, seorang pakar, expert ). ). 2. keterampilan keterampilan (s k i l f u l ) adala adalah h kemam kemampu puan an atau atau kecak kecakapa apan n melaks melaksan anaka akan n tuga tugas s bidan bidang g terten tertentu, tu, untu untuk k mewujudkan karya terapan praktis dan resmi dianggap berkompeten melalui bimbingan teknis. (tenaga terampil = seorang yang memiliki keterampilan). 3. kualifikasi kualifikasi (q u a l i f i c a t i o n ) adalah peringkat status tertentu pada diri seseorang seseorang yang memiliki ketrampilan dan/atau dan/atau keahlian tertentu untuk suatu tugas, ditetapkan oleh badan atau organisasi resmi yang terakreditasi (qualified = cakap). 4. kompeten (c o m p e t e n c e ) adala adalah h suatu suatu status status pada pada diri diri seseo seseoran rang g yang yang secar secara a resmi resmi diakui diakui cukup cukup mampu mampu mela melaks ksan anak akan an suat suatu u tuga tugas s tert terten entu tu sesu sesuai ai deng dengan an krit kriter eria ia unju unjuk k kerj kerja a yang yang dipersyaratkan. 5. kompentensi (c o m p e t e n c i e s ) adalah adalah karakter karakteristik istik mendasa mendasarr unsur-u unsur-unsur nsur keahlian, keahlian, ketrampila ketrampilan, n, dan kemampua kemampuan n (abilities (abilities)) yang yang diperluka diperlukan n dalam dalam melaksan melaksanakan akan tugas/fu tugas/fungs ngsii dalam dalam jabatan jabatan tertentu tertentu dengan merujuk pada kriteria unjuk kerja.
1
6. pelaksana perawatan perawatan (pemeliharaan) (pemeliharaan) adalah penyedia jasa yang dinyatakan terampil secara resmi dibidang perawatan dan mampu menyelenggarakan kegiatan menjaga peralatan pesawat agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan standar yang dipersyaratkan. 7. pemeriksa / pengkaji pengkaji teknis (a u d i t u r ) adalah penyedia jasa yang dinyatakan ahli secara resmi dibidang pengkajian teknis (technical technical assessment assessment ) sistem sistem peralata peralatan n pesawa pesawat, t, dan mampu menyelen menyelenggar ggaraka akan n kegiatan menilai kinerja dan tingkat daya guna pesawat dibandingkan dengan kriteria yang dipersyaratkan. dipersyaratkan. 8. perawatan perawatan (m a i n t e n a n c e s e r v i c e ) adalah adalah upaya upaya yang yang dilakukan dilakukan dengan metode sistematis sistematis,, memeriksa memeriksa dan menguji menguji peralatan pesawat, agar berfungsi berfungsi sebagaimana sebagaimana mestinya termasuk membersihkan, membersihkan, melumasi dan mereparasi. 9. pemeriksaan pemeriksaan (i n s p e c t i o n ) adalah adalah tindakan tindakan upaya upaya sistemati sistematis s mencari mencari fakta daya kerja (function) peralatan atau pesawat, diikuti laporan dan dan rekomendasi. Pemeriksa disebut disebut inspektur. 10. pengujian 10. pengujian (t e s t i n g ) adalah pekerjaan menjalankan pesawat setelah rakitan terpasang, disesuaikan dengan spesifikasi perencanaan perencanaan , termasuk termasuk penyetela penyetelan, n, menguku mengukurr dan mencata mencatatt data-dat data-data a teknis. Penguji disebut disebut adjuster. adjuster. 11. perawatan 11. perawatan terpadu ( c o m p r e h e n s i v e m a i n t e n a n c e ) adalah suatu sistim perawatan teratur dan efisien termasuk reparasi dan penggantian komponen yang aus. Biasa dikenal dengan istilah full maintenance. maintenance . 12. perawatan 12. perawatan terencana ( p r e v e n t i v e m a i n t e n a n c e ) adala adalah h suatu suatu sistim sistim peraw perawata atan n terpad terpadu u deng dengan an tehni tehnik k penc pencega egaha han n kegaga kegagalan lan (malfunction) ( planned maintenance). malfunction) secara terencana ( planned maintenance). 13. penerapan 13. penerapan rekayasa ( e n g i n e e r i n g p r a c t i s e ) adalah penerapan dasar-dasar ilmu penalaran atas perencanaan, pembangunan dan sistem kerja pesawat yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis. 14. peralatan 14. peralatan handal ( r e l i ab ab l e e q u i p m e n t )
2
adalah suatu kondisi dari peralatan (atau pesawat) dimana diyakini setelah melalui uji coba tidak menimbulkan kegagalan (malfunction ( malfunction)) cara kerjanya. 15. darurat 15. darurat (e m e r g e n c y ) adalah adalah suatu suatu kondisi kondisi tidak tidak normal normal (tidak (tidak wajar) wajar) yang yang berlaku berlaku sementa sementara ra saja, saja, oleh sesuatu sebab yang tidak direncanakan. 16. pelayanan 16. pelayanan darurat ( c a l l b a c k s e r v i c e ) adalah pelayanan atas lift yang macet untuk diperbaiki diluar jadwal rutin. 17. unjuk 17. unjuk kerja ( p e r f o r m a n c e ) adala adalah h suatu suatu deraj derajat at hasil hasil kerja kerja dari dari peral peralat atan an atas atas dasa dasarr fungs fungsiny inya a yang yang telah telah direncanakan. Unjuk kerja juga disebut kinerja. 18. macet 18. macet (b r e a k d o w n ) adala adalah h suatu suatu kondis kondisii diman dimana a peral peralata atan n tidak tidak beker bekerja ja/ti /tida dak k berfu berfung ngsi si karen karena a ada ada komponen yang rusak atau aus. 19. gagal 19. gagal fungsi (f u n c t i o n a l f a i l u r e ) adala adalah h suatu suatu kondis kondisii diman dimana a peral peralat atan an tidak tidak beker bekerja/ ja/tid tidak ak berfu berfung ngsi si oleh oleh karena karena kesalahan perencanaan dari suatu peralatan. 20. tanggap 20. tanggap layan ( r e s p o n s e t i m e ) adalah waktu yang diperlukan untuk datang menangani pelayanan darurat (call back), setelah menerima telpon panggilan akibat adanya penyimpangan fungsi ( malfunction). malfunction). 21. penumpang 21. penumpang terjebak adalah suatu situasi dimana penumpang berada didalam kereta yang sedang macet. 22. detektor 22. detektor elektronic ( e l ec ec t r o n i c d e t e c t o r ) adala adalah h alat alat pengin pengindr dra a kehad kehadira iran n seseo seseoran rang g yang yang akan akan masuk masuk kedala kedalam m keret kereta, a, menyebabkan menyebabkan pintu kereta yang yang sedang sedang menutup menutup akan membuka kembali dengan dengan lebar lebar secukupnya secukupnya saja.
3
23. berkas 23. berkas sinar ( l i g h t r a y ) adala adalah h alat alat yang yang dipas dipasan ang g dibali dibalik k pintu pintu kereta kereta yang yang menceg mencegah ah pintu pintu menut menutup up jika berka berkas s sinar dipotong. 24. 24. modernisasi adalah suatu program penggantian beberapa peralatan dan komponen utama tertentu, yang akan menghasilkan unjuk kerja lebih baik dan lebih efisien. 25. service 25. service total ( r e f u r b i s h m e n t , o v e r h o u l ) adalah adalah suatu suatu program program memperba memperbaiki iki kondisi kondisi pesawa pesawatt lift oleh karena banyak banyak bagianbagianbagian (parts) bagian (parts) yang yang telah aus atau tidak berfungsi. 26. logbook 26. logbook adalah adalah buku buku riwayat riwayat yang yang memuat memuat semua semua kejadian kejadian ( incident ) atas atas tiap-t tiap-tiap iap unit unit lift, lift, bertanggal, dan keterangan sebab-sebab, cara perbaikan dan pelaksanaannya. 27. tempo 27. tempo jeda (d o w n t i m e , s h u t d o w n ) adalah jumlah jam dalam satu tahun suatu lift dihentikan (untuk maksud service dan reparasi) dan berhenti akibat macet/kerusakan. 28. rasio 28. rasio pelayanan ( serviceable ratio ) adalah perbandingan antara down time dengan jumlah tempo (jam) operasi lift dalam setahun. 29. umur 29. umur manfaat (u s e f u l l i f e ) adalah jangka waktu suatu alat/komponen berfungsi normal. 30. alur 30. alur pikir adalah suatu pola urutan tahapan tugas pekerjaan secara logis dalam mencapai tujuan. 31. SOP 31. SOP (s t a n d a r d o p e r a t i o n a l p r o c e d u r e ) adalah prosedur kerja yang baku. 32. MOB 32. MOB (manajemen operasi bangunan) adalah adalah pengelola, pengelola, mewakili mewakili pemilik bangunan bangunan dan bertang bertanggung gung jawab jawab atas pelaksana pelaksanaan an oeprasi bangunan.
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Dimasa Dimasa mendatan mendatang g kebutuha kebutuhan n akan pelayana pelayanan n lift dan eskalator eskalator dalam dalam banguna bangunan n modern dituntut oleh pengguna lebih bermutu aman dan aman dan handal. handal. Pengelola Pengelola bangunan (MOB) dan penyewa mengharapkan dari kontraktor mutu “jaminan” bahwa pelayanan operasi lift dan eskalator eskalator berjalan efisien atas atas dasar suatu “standard performance” performance” dan dan dengan biaya yang wajar. 1.2. Dimana Dimana letak taraf taraf atau standar standar efisiens efisiensii unjuk unjuk kerja yang yang wajar wajar dan berapa berapa biaya biaya wajar wajar itu, harus harus ditentu ditentukan kan oleh konsesus konsesus beberapa beberapa pendapat pendapat dari dari sejumlah sejumlah kontrakt kontraktor or lift terkenal dan oleh pengelola bangunan-bangunan modern yang berpengalaman. Berapa Berapa kali sepanta sepantasnya snya lift rata-rata rata-rata boleh macet macet dalam dalam setahun setahun,, dan maksimal maksimal berapa lama lama (dalam jam). jam). Juga berapa lama waktu boleh boleh dihabiskan dihabiskan untuk untuk melakukan melakukan perawatan dan reparasi dalam setahun untuk tiap-tiap jenis. 1.3. Banyak Banyak terjadi terjadi kekecew kekecewaan aan diantara diantara pengelola pengelola bangunan bangunan oleh karena karena belum belum ada angka batas batas wajar wajar tersebut tersebut diatas. diatas. Begitu Begitu pula sering sering terjadi terjadi kontrak kontrak pemeliharaa pemeliharaan n putus dan pindah tangan, karena beberapa kali terjadi kemacetan/kerusakan yang sebetulny sebetulnya a tidak tidak perlu terjadi, terjadi, jika perawa perawatan tan dikelola dikelola dengan dengan baik oleh oleh ahlinya. ahlinya. Peranan para ahli dan AK3 sangat penting sebagai ahli yang menentukan keluasan ruang ruang lingku lingkup p peraw perawata atan n dan mutu mutu pela pelaksa ksana naan anny nya, a, dan dan menila menilaii unjuk unjuk kerja kerja ( performance) performance) operasi. operasi. Disisi lain pihak pihak kontrakto kontraktorr pelaksan pelaksana a perawata perawatan n dituntu dituntutt memenuhi ruang lingkup pekerjaan tersebut dalam kontrak. 1.4. Segera Segera setelah setelah lift dan/ata dan/atau u eskalato eskalatorr diserah diserah terimakan terimakan dan dijalanka dijalankan n melayan melayanii penu penump mpan ang, g, pera perawa wata tan n
berk berkal ala a ( periodic ) sud sudah haru harus s dimu dimula lai. i. Kew Kewajib ajiban an
manajeme manajemen n bangun bangunan an untuk untuk membuat membuat program program atau atau kontrak kontrak perawata perawatan n dengan dengan ahlinya, ahlinya, mencakup mencakup pemeriksa pemeriksaan an kebersiha kebersihan n ( check check up), up), pelum pelumasa asan n (lubrication) lubrication) sebag sebagaim aimana ana mestin mestinya ya,, penye penyetel telan an kemba kembalili ( re-adjusment ) re-adjusment ) seca secara ra tera teratu turr dan dan berkala dan test-tahunan alat-alat keamanan.
5
Penggantian bagian suku-suku cadang ( spare-parts) spare-parts) yang aus sebelum rusak dan tidak tidak berfun berfungsi gsi,, yang yang pasti pasti akan akan menye menyeba babka bkan n opera operasi si (kerja (kerja lift) lift) gaga gagal, l, harus harus tercantum dalam kontrak. Manajemen bangunan harus waspada terhadap isi kontrak. Kadangkala apa yang tert tertul ulis is tida tidak k sela selalu lu menj menjan angk gkau au apa apa yang yang kita kita maks maksud ud/k /keh ehen enda daki ki,, dan dan ada ada kemungkinan terjadi hal-hal diluar dugaan semua pihak. Pokok-pokok isi kontrak perawatan terpadu meliputi hal-hal sebagai berikut : 1.
Lingkup pekerjaan pekerjaan : kewajiban kewajiban kontraktor kontraktor
2.
Penggantian Penggantian suku cadang yang yang termasuk maupun tidak termasuk termasuk dalam kontrak
3.
Reparasi dan penggunaa penggunaan n suku cadang pinjaman pinjaman
4.
Pelayanan Pelayanan panggilan panggilan darurat darurat (call ( call back service) service)
5.
Jadwal jam-jam pekerjaan pekerjaan perawatan, perawatan, reparasi dan riksa uji
6.
Seorang teknisi yang bertanggung bertanggung jawab dilapangan dilapangan dan penggantinya
7.
Laporan bulanan bulanan (macet dan sebab-sebabny sebab-sebabnya a dalam logbook)
8.
Laporan tahunan tahunan (termasuk rencana rencana kerja tahun berikut) berikut)
9.
Testing tahunan tahunan atau atau rutin (safeties (safeties))
10. Pemeriksaan (inspection (inspection)) 2 tahun sekali (quality ( quality audit ) 11. Tanggung jawab dan kewajiban manajemen bangunan 12. Biaya, dan penyesuaiannya, denda dan sanksi 13. Jangka waktu kontrak dan perpanjangannya 14. Kecelakaan dan hal-hal diluar kuasa kontraktor 15. Arbitrasi (panitia perwasitan) jika terjadi ketidak cocokan 16. Penyelesaian hukum dan legalitas
Hal lain yang yang perlu perlu disadar disadarii dan diperha diperhatikan tikan oleh manajeme manajemen n operasi operasi bangun bangunan an (MOB) ialah kesediaan kontraktor untuk dievaluasi kerjanya oleh pihak ketiga paling ketiga paling lambat 2 tahun sekali untuk meyakinkan bahwa hasil kerjanya selama ini memang sesuai dengan persyaratan. Pihak ketiga ialah seorang ahli lapangan dibidang lift (AK3) (AK3) yan yang g tidak tidak memih memihak ak (independent ), independent ), dan dan telah telah memperoleh memperoleh sertifika sertifikatt dari dari instansi instansi yang berwenang. berwenang.
6
RINGKASAN BAB-I 1. Surat Surat perja perjanji njian an (kontr (kontrak ak)) peraw perawata atan n dan dan pemel pemeliha iharaa raan n antar antara a perus perusah ahaa aan n jasa jasa perawata perawatan n lift dan eskalato eskalatorr (PJPL) (PJPL) dengan dengan manajeme manajemen n operasi operasi bangunan bangunan (MOB) sangat sangat penting penting dan merupaka merupakan n keharusa keharusan. n. Didalamny Didalamnya a mencakup mencakup kewajiba kewajiban n kontrakt kontraktor or termasuk ruang lingkup tugas yang harus dilaksanakan. 2. Tergantun Tergantung g jenis macam kontraktorn kontraktornya ya ruang lingkup dapat dapat saja terlalu terlalu sempit atau sangat luas. Reparasi (perbaikan) dan suku cadang adalah satu aspek yang sering diaba diabaika ikan n oleh oleh MOB. MOB. Repar Reparas asii sering seringkal kalii tidak tidak terma termasu suk k didala didalam m kontra kontrak, k, agar agar menghemat biaya. Dalam hal ini maka kewajiban teknisi pelaksana perawatan untuk membuat membuat laporan laporan kepada kepada atasan atasannya nya,, manakala manakala dia temui temui ataupun ataupun curigai adanya adanya komponen yang mulai tidak berfungsi, agar diajukan penawaran perbaikan. 3. Penawara Penawaran n perbaika perbaikan n kompone komponen n mungkin mungkin juga termasuk termasuk pengga penggantia ntian n suku cadang, cadang, harus jelas, dan batas waktu paling lambat bila harus disetujui agar segera perbaikan mulai dikerjakan, demi keselamatan operasi lift. Apabila sudah lewat tenggang waktu tidak ada keputusan dari MOB, maka kontraktor sebaiknya memperingatkan bahwa dia tidak bertanggung jawab, jika terjadi insiden ataupun kecelakaan. 4. Sebal Sebalikn iknya ya pada pada jenis jenis kontra kontrak k denga dengan n cakup cakupan an lingk lingkup up peker pekerjaa jaan n yang yang luas luas dan dan termasuk termasuk suku cadang, cadang, maka perbaika perbaikan n adalah adalah menjadi menjadi kewajiban kewajiban pihak pihak kontrakt kontraktor or lift/eskalator. Dalam hal ini seorang teknisi pun harus membuat laporan keatasannya perihal apa saja yang perlu diganti baru untuk menghindari kemacetan dan kerusakan yang lebih parah. Ingat domino effect . ILUSTRASI : ILUSTRASI : Hampir Hampir 90% atau atau sebagi sebagian an besar besar kewajib kewajiban an kontrak kontraktor tor diemba diemban n oleh oleh teknisi teknisi pelaksa pelaksana na perawatan. Seorang teknisi perawatan disebutkan ibarat “ujung tombak” dari perusahaan dalam perjuangannya mempertahankan mempertahankan kelangsungan kelangsungan hidup. Jika seandainya seandainya seorang teknisi pelaksana perawatan kurang terampil atau tidak berpengalaman ataupun rendah ilmu pengetahuannya, maka dapat saja tidak peka dengan tanda-tanda adanya kerusakan dan lalai membuat laporan atau usulan perbaikannya. Jika kemudian terjadi kecelakaan akibat dari kelalaiannya, dia akan menerima hukuman dari atasannya dan boleh jadi tuntutan dari pihak manajemen bangunan. Seorang Seorang teknisi teknisi pelaks pelaksana ana perawa perawatan tan yang yang sering sering mendap mendapat at juluka julukan n “ujung “ujung tombak” tombak” perusahaan perusahaan tidak pernah dipuji jika dia berhasil berhasil mengeliminer mengeliminer sumber-sum sumber-sumber ber bahaya bahaya (akibat (akibat malfunction komponen) tetapi sebaiknya dicaci jika terjadi kerusakan. Maka julukan yang kedua baginya adalah “pahlawan tersamar tak bernama”
7
LATIHAN 1. Sebutkan Sebutkan apa saja kewajiba kewajiban n kontrakto kontraktorr lift/eskala lift/eskalator tor terhadap terhadap pemilik/mana pemilik/manajeme jemen n bangunan gedung. 2. Apa bedany bedanya a insiden insiden dan kecel kecelakaa akaan n ( accident ). ). 3. Ceritakan Ceritakan apakah kejadian kejadian kecelakaa kecelakaan n dan sebab-seba sebab-sebabny bnya a perlu dipertegas dipertegas dalam dalam kontrak perawatan dengan pihak pemilik/manajemen bangunan gedung. Mengapa dan apa persyaratannya. 4. Apakah Apakah anda setuju setuju jika perawatan perawatan lift dilaksanak dilaksanakan an oleh PJPL yang mana saja, saja, siapa saja yang berminat. Jika setuju apa alasannya, alasannya, dan jika tidak setuju apa pula pula alasannya. alasannya. 5. Tiap-tiap unit lift, tergantung tergantung jenisnya jenisnya memperoleh jatah jatah tempo pelayanan pelayanan perawatan. perawatan. Boleh jadi 90 jam/tahun, atau selama 3 jam tiap-tiap kunjungan pelayanan 2 kali per bulan. Apakah menurut anda tempo tersebut cukup atau kurang. Sebutkan alasannya.
8
BAB II RUANG LINGKUP PERAWATAN
2.1. Dalam UU RI No.28 No.28 tahun tahun 2002 2002 mengena mengenaii “Bangun “Bangunan an gedung gedung”” dibedaka dibedakan n antara antara pemeliharaan dengan perawatan. perawatan. Agak Agak berbeda berbeda dengan dengan pengertian pengertian “perawatan” “perawatan” yang berlaku berlaku dikalang dikalangan an Dep.Nake Dep.Nakertran rtrans s (Permen (Permen Nakertran Nakertrans s No.03/ME No.03/MEN/19 N/1999), 99), maka perawatan dalam dalam UU No.28 No.28 terseb tersebut ut adala adalah h “kegia “kegiatan tan mempe memperba rbaiki iki dan/at dan/atau au mengganti bagian komponen, bahan dan sarana agar peralatan ( dalam hal ini STV ) tetap laik fungsi”. Definisi pemeliharaan dala dalam m UU No.28 No.28 terse tersebu butt adala adalah h “kegi “kegiata atan n menjag menjaga a keanda keandalan lan peralatan (dalam (dalam hal ini STV ) beserta sarananya agar selalu laik fungsi”. Kemudian dalam UU no.28 tersebut didefinisikan juga pemeriksaan berkala adalah “kegiatan meme memeri riks ksa a kean keanda dala lan n selu seluru ruh h atau atau bagi bagian an kompo kompone nen n pera perala lata tan n, bahan ahan dan dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu ( frequency ) guna menyatakan kelayakan fungsi.
2.2. Selanjutnya Selanjutnya dalam tulisan materi pelatihan ini kita sepakati sepakati untuk menjabarkan ruang ruang lingkup dari istilah-istilah tersebut diatas, sebagai berikut : 1. Perawatan Perawatan yang mempunyai mempunyai ruang lingkup luas, luas, kegiatan yang yang mencakup mencakup unsurunsur unsur pemeliha pemeliharaan raan,, perbaika perbaikan, n, penggan penggantian tian suku cadang, cadang, penyete penyetelan lan dan pelayanan darurat (akibat terjadinya macet) dan uji coba ( test run). run). 2. Peme Pemelih lihara araan an menca mencakup kup unsur unsur-un -unsur sur kegiat kegiatan an pemer pemeriks iksaa aan, n, pembe pembersih rsihan an,, pelumasan, pelumasan, dan penyetelan penyetelan ulang. ulang. Elemen kegiatan kegiatan tersebut tersebut lebih jelas tercantum tercantum pada diagram berikut ini.
9
odul III / STV-03 : Ruang Lingkup Perawatan dan Pemeliharaan ______________ ______________ _______________ ______________ ______________ ______________ _______________ ______________ ______________ ______________ _______
Diagram-1
HUBUNGAN PRINSIP KERJA UNSUR-UNSUR PERAWATAN PEMETAAN KOMPONEN atas dasar JENIS PERALATAN PERAMALAN (PREDIKSI) SECARA ILMIAH
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN PERALATAN PANTAUAN FUNGSI JARAK JAUH
PERAWATAN PENCEGAHAN (PREVENTIVE) MAINTENANCE
PERBAIKAN (r e p a i r a n d o v e r h o u l ) ) KOREKSI PENJADWALAN TERATUR
PENGGANTIAN SUKU CADANG berdasarkan umur kegunaan
METODE PELAKSANAAN PERAWATAN
PERBAIKAN KEMACETAN PANGGILAN PANGGILAN DARURAT (call back ) ) PENYETELAN PENYETELAN UMUM (general t) gener al adjustmen t)
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN (c h e c k u p ) )
KEBERSIHAN (h o u s e k e e p i n g ) ) PEMELIHARAAN RUTIN, BERKALA
PELUMASAN (lubrication ) ) PENYETELAN PENYETELAN ULANG (r e a d j u s t m e n t )
_______________________________________________________________________________________________________________________________________ 10
Pelaksana Perawat an Instala si Sistem Transportasi Vertik al
2.3. Lingkup Lingkup Perjanj Perjanjian ian Perawat Perawatan an Berm Bermac acam am-m -mac acam am jeni jenis s kelu keluas asan an kont kontra rak k peraw erawat atan an dari dari mula mulaii yang yang pali paling ng sederh sederhana ana sampa sampaii jenis jenis terpa terpadu du ( comprehensive) comprehensive ) terga tergant ntung ung permi permint ntaan aan pihak pihak pemilik bangunan, berturut-turut dibawah ini tiap-tiap jenis diuraikan : a. Kontrak Kontrak panggila panggilan n Jenis Jenis kontra kontrak k yang yang paling paling sede sederha rhana na,, diman dimana a manaje manajemen men bang bangun unan an tidak tidak mempunyai rasa memiliki bangunan, seolah-olah penggunaan bangunan hanya sewa sementara, 2 sampai 5 tahun saja. Pengaturannya adalah sebagai berikut : 1. Kontrakt Kontraktor or perawatan perawatan lift jika dipanggil dipanggil oleh pemilik banguna bangunan n untuk untuk service service pemeliharaan ataupun karena lift macet atau rusak, harus mau datang. 2. Pembaya Pembayaran ran atas atas jasa biasany biasanya a atas dasar dasar jumlah jumlah jam jam kerja dikali dikalikan kan tarip tarip per jam per orang. 3. Biaya Biaya bulanan bulanan (sebagai (sebagai beban dan sebagai sebagai tanda ikatan perjanjian) perjanjian) sangat sangat minim, harus dibayar walaupun tidak ada panggilan. b. Kontr Kontrak ak o i l a n d g r e as as e (OG) Kontrak Kontraktor tor perawata perawatan n lift berkewa berkewajiban jiban melaksan melaksanakan akan service service pemeliha pemeliharaan raan rutin dua ming
sekali sekali ataupun ataupun sebula
sekali. sekali. Ruan
lingkup lingkup tuga
2.3. Lingkup Lingkup Perjanj Perjanjian ian Perawat Perawatan an Berm Bermac acam am-m -mac acam am jeni jenis s kelu keluas asan an kont kontra rak k peraw erawat atan an dari dari mula mulaii yang yang pali paling ng sederh sederhana ana sampa sampaii jenis jenis terpa terpadu du ( comprehensive) comprehensive ) terga tergant ntung ung permi permint ntaan aan pihak pihak pemilik bangunan, berturut-turut dibawah ini tiap-tiap jenis diuraikan : a. Kontrak Kontrak panggila panggilan n Jenis Jenis kontra kontrak k yang yang paling paling sede sederha rhana na,, diman dimana a manaje manajemen men bang bangun unan an tidak tidak mempunyai rasa memiliki bangunan, seolah-olah penggunaan bangunan hanya sewa sementara, 2 sampai 5 tahun saja. Pengaturannya adalah sebagai berikut : 1. Kontrakt Kontraktor or perawatan perawatan lift jika dipanggil dipanggil oleh pemilik banguna bangunan n untuk untuk service service pemeliharaan ataupun karena lift macet atau rusak, harus mau datang. 2. Pembaya Pembayaran ran atas atas jasa biasany biasanya a atas dasar dasar jumlah jumlah jam jam kerja dikali dikalikan kan tarip tarip per jam per orang. 3. Biaya Biaya bulanan bulanan (sebagai (sebagai beban dan sebagai sebagai tanda ikatan perjanjian) perjanjian) sangat sangat minim, harus dibayar walaupun tidak ada panggilan. b. Kontr Kontrak ak o i l a n d g r e as as e (OG) Kontrak Kontraktor tor perawata perawatan n lift berkewa berkewajiban jiban melaksan melaksanakan akan service service pemeliha pemeliharaan raan secara secara rutin dua minggu minggu sekali sekali ataupun ataupun sebulan sebulan sekali. sekali. Ruang Ruang lingkup lingkup tugas tugas hanya hanya terbatas terbatas pemerik pemeriksaan saan,, kebersiha kebersihan n dan pelumasa pelumasan. n. Reparasi, Reparasi, panggila panggilan n darurat (call (call back service), service), dan penyetelan atas dasar harga penawaran tersendiri sebagai kerja tambahan. Jenis ini paling banyak terdapat karena biaya bulanan rendah. c. Kontrak Kontrak pera perawata watan n terpadu terpadu ( f u l l m a i n t e n a n c e ) Jenis Jenis ini adalah adalah palin paling g mahal mahal biaya biaya bulan bulanan anny nya, a, karen karena a lingk lingkup up kewa kewajib jiban an kontraktor perawatan lift sangat luas, yaitu disamping hal-hal yang tersebut dalam OG, dia juga harus melaksanakan perbaikan, call back penyetelan, penyetelan, uji coba, dan uji keselamat keselamatan, an, dan penggan penggantian tian kompone komponen n suku cadang jika kedapat kedapatan an aus. aus. Kontrak ini disebut juga full juga full maintenance (FM). Perhatikan diagram dibawah ini. Sumbu arah kekanan biaya positip meningkat, sumbu arah keatas lingkup tanggung jawab pekerjaan positip meningkat.
11
Diagra Diagram-2 m-2
Ringka Ringkasa san n Konse Konsep p Perawa Perawatan tan
arah ke konsep corrective konsep corrective
arah konsep Preventive konsep Preventive lingkup pekerjaan
Pangg
OG
Ciri-ciri Pelanggan Pelanggan pegang pegang peranan peranan atas : 1) jadwal 2) biaya 3) panggilan reparasi
Kontraktor Kontraktor tidak tidak membuat membuat laporan tetapi laporan dari mechanics Tidak ada ada standar / manual manual Banyak variasi atas lingkup pekerjaan (scope (scope of job) job)
PTp PTj biaya Ciri-ciri : Jadwal berkala tetap (scheduled ) Terencana ( programmed programmed ) Mengikuti standar & manual manual pabrik Pencegahan Pencegahan ( preventive preventive)) atas kerusakan Prediksi dan laporan Kepuasan pelanggan pelanggan Penjelasan : PTp PTp = Pera Perawa wata tan n Terp Terpad adu u (FM) (FM) PTj PTj = Peraw Perawat atan an Terj Terjam amin in (PGM (PGM)) OG = Oil and Grease Grease (pem.terbatas) Pangg Pangg = Perawata Perawatan n atau atau laporan laporan atas dasar panggilan (MC) FM = Full Maintenance PGM = Performance Guaranteed Maintenance MC = Maintenance on Call
Lihat diagram pada halaman 10 : Hubungan prinsip kerja unsur-unsur perawatan.
2.4. Perawatan Terencana/Terjami Terencana/Terjamin n Pera Perawa wata tan n Tere Terenc ncan ana a ( Preventiv Preventive e Mainten Maintenance ance)) dira diranca ncang ng deng dengan an maksu maksud d menghind menghindari ari (dan juga menunda menunda)) kerusakan kerusakan atas peralata peralatan n atau kompone komponen n yang yang vital, yang yang lamba lambatt atau atau cepa cepatt past pastii terja terjadi di..
Tuju Tujuan anny nya a untu untuk k menc menceg egah ah terj terjad adin inya ya
kerusaka kerusakan n dan atau kemacetan kemacetan lift. Untuk Untuk maksud maksud tersebut tersebut,, cadanga cadangan n spare part part harus cukup tersedia sepanjang waktu. Ada dua (2) aspek yang dapat kita kemukakan kemukakan dalam pelaksanaan pelaksanaan Perawatan Perawatan Terencana ( preventive ( preventive maintenance) maintenance) :
12
1. Pemeriksaan ( i n s p e c t i o n ) Pemer Pemeriks iksaa aan n oleh oleh tehnis tehnisii yang yang kompete kompeten n dan dan qualified qualified atas atas bagian-bagian bagian-bagian peralata peralatan n kunci kunci (vital), (vital), sesuai sesuai SOP. SOP. Pemeriksa Pemeriksaan an seringka seringkalili memberi memberi petunju petunjuk k adanya keharusan mengganti suku cadang (atau cukup reparasi), jauh-jauh hari sebelum terjadi kerusakan, dan biasanya sesuai dengan jadwal yang dirancang oleh pabrikan pabrikan.. Waktu yang yang diperluka diperlukan n untuk untuk pemeriksa pemeriksaan an harus harus seefisie seefisien n mungkin mungkin sehingga tidak terlalu menganggu pelayanan operasi lift. Rasio jam pelayanan perawatan harus serendah mungkin, maksimal 3% pertahun dari jam operasinya.
2. Perawatan Perawatan rutin rutin Yaitu Yaitu kebersiha kebersihan, n, pelumasan pelumasan,, penyetela penyetelan n kembali kembali peralata peralatan, n, agar agar senantia senantiasa sa berfungsi. Jadwal berkala yang dianjurkan oleh pabrikan harus diikuti untuk tiaptiap tiap kompo kompone nen n disam disampin ping g juga juga peng pengala alaman man send sendiri iri menen menentu tukan kan jatah jatah jam jam pemeriksaan. Jadi Jadi dapa dapatt disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa Preventive Preventive Maintenance Maintenance tidak tidak beda beda deng dengan an Planned Maintenance. Catatan : Perawatan Perawatan Terencana/Te Terencana/Terjamin rjamin hanya dapat dilakukan dilakukan jika PJPL mendapat dukungan (back ( back up) up) dari produsen pembuat dan cukup modal untuk menyediakan suku cadang cadang sepanjang sepanjang masa. masa. Lebih Lebih dari itu harus harus ada tersedia tersedia teknisi teknisi yang yang mampu mampu dan berkualitas.
Catatan : Suatu ilustrasi Jumlah jam operasi lift dalam suatu bangunan kantor kira-kira 3000 jam/tahun. Rasio jam pelayanan perawatan, yaitu : jumlah tempo lift maksimal diizinkan jedah (tid (tidak ak bero berope pera rasi si)) untu untuk k dira dirawa watt iala ialah h 3% atau atau 90 jam, jam, terd terdir irii atas atas 60 jam jam pemeriksaan berkala dan 30 jam cadangan untuk call back reparasi, back reparasi, penyetelan ulan ulang g (readjusment ), ) , dan dan test testin ing. g. Jika Jika dala dalam m satu satu tahu tahun n dila dilaku kuka kan n 22 kali kali pemeriksaan (rata-rata 2 kali perbulan), maka tiap-tiap kunjungan memakan waktu 2,2 jam diluar jam perjalanan. Lihat contoh daftar periksa pada halaman berikut, dimana diprogramkan rata-rata dua kali perbulan, yang harus diatur sendiri oleh teknisi pelaksana atas dasar selang waktu kira-kira 15 hari. 2.5. Disamping 3 macam kontrak kontrak tersebut diatas, ada satu jenis jenis kontrak yang yang luar biasa, yang biasa berlaku pada hotel-hotel berbintang 5, atau perusahaan canggih seperti oil oil comp compan any y dan airline airline compa company ny , yaitu aitu peraw erawat atan an tere terenc ncan ana a ( performance performance
13
guaranteed maintenance maintenance ) yang yang menca mencakup kup semua semua kewaji kewajiba ban n kontr kontrak aktor tor apapu apapun n bentuknya disertai dengan sanksi dan/atau pinalty. Pada dasarny dasarnya a perawata perawatan n terenca terencana na adalah adalah preventive maintenance maintenance yang yang biasa biasa diterapkan pada pesawat terbang. Secara nalar dan praktis perawatan dan pemeliharaan dikerjakan oleh ahlinya yaitu produsen produsen atau agennya agennya,, karena karena mereka mereka yang yang tahu ilmunya dan paham sifat-sifa sifat-sifatt produkny produknya. a. Walaupun Walaupun begitu begitu pihak pihak penguru pengurus s bangun bangunan an (MOB) (MOB) harus harus mendapa mendapatt jaminan dari produsen atau agennya agennya bahwa pesawat lift dan eskalatornya eskalatornya berfungsi berfungsi baik baik seba sebagai gaiman mana a mestin mestinya ya sepa sepanja njang ng masa. masa. Jamin Jaminan an itu berup berupa a kewaji kewajiba bannkewajiban sebagai berikut :
a. Tiap-tiap kemacetan kemacetan harus sudah selesai diperbaiki diperbaiki dalam tempo satu jam saja, atau dua jam tetapi dengan alasan yang wajar ( call back service). service).
b. Jumlah kemacetan kemacetan dalam setahun tiap-tiap satuan satuan pesawat, pesawat , rata-rata tidak boleh lebih dari 3 kali (normal rata-rata = 2 kali per unit per tahun).
c. Jumlah Jumlah jam lift atau eskalato eskalatorr berhent berhentii tidak tidak jalan jalan ( down time) time) karena dilakukan perawatan dan perbaikan ialah maksimal 3% dari jumlah jam tugas operasinya setahun (tergantung jenisnya).
d. Suatu Suatu kelainan kelainan dari peralata peralatan n harus harus dilaporka dilaporkan n segera, segera, terutama terutama jika kelainan kelainan tersebut akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah ataupun kecelakaan dan membutuhkan biaya tinggi.
e. Setahun Setahun sekali diadakan diadakan audit oleh pihak pihak ketiga ketiga untuk menilai mutu dan hasil pelaksanaan pelaksanaan perawatan. Sanksi atas jaminan-jaminan tersebut harus jelas dalam kontrak (surat perjanjian). Biay Biaya a insp inspek eksi si atau atau audi auditt seba sebaik ikny nya a dipi dipiku kull bers bersam ama a anta antara ra kont kontra rakt ktor or dan dan manajemen agar auditur jujur tidak memihak siapa pun. Pemantauan jarak jauh atas kinerja fungsi peralatan STV telah diterapkan dibanyak negera maju dengan memanfaatkan memanfaatkan sambungan telephone dan modem. Sensor yang mende mendetec tectt kelai kelaina nan n fung fungsi si langsu langsung ng mengi mengirim rim berit berita a ke CRT milik milik kontra kontrakto ktor r dikan dikanto torny rnya, a, dan dan dianal dianalisa isa.. Selan Selanjut jutny nya a dikiri dikirim m tekni teknisi si ketemp ketempat at lokas lokasii lift lift yang yang mengalami gangguan, gangguan, dengan dibekali beberapa asumsi sebab-sebab sebab-sebab gangguan dan membawa suku cadang yang kiranya akan dibutuhkan.
14
RINGKASAN BAB-II 1. Ruang lingkup perawatan perawatan STV STV sangat luas luas cakupannya, cakupannya, tergantung jenis kontrak (surat (surat perjanjian), dan juga prinsip kerja unsur-unsur perawatan. Jika kita berpegang pada UU No.28 tahun 2002 tentang “Bangunan Gedung”, maka sementara dapat diasumsikan bahwa bahwa pelaksana pelaksanaan an perawata perawatan n itu meliputi meliputi pemeliha pemeliharaan raan rutin berkala berkala dan segala segala tindakan-tindakan koreksi yang teratur. 2. Yang dimaksud dimaksud tindaka tindakan-tin n-tindaka dakan n koreksi koreksi teratur teratur adalah adalah dalam dalam rangka rangka pencega pencegahan han kerusakan yaitu : a. Penggantian Penggantian suku cadang yang umur kegunaannya kegunaannya telah habis. b. Perba Perbaika ikan n (repair and overhaul ). ). c. Perbaikan akibat lift macet, dicari dicari penyebabnya penyebabnya dan dan dikoreksi agar agar tidak terulang. d. Peny Penyet etel elan an ( general adjustment adjustment ) beberap beberapa a komponen komponen mekanis dan komponen komponen elektris agar kembali berfungsi sesuai parameter yang dipesyaratkan. 3. Ruan Ruang g ling lingku kup p dari dari segi segi sura suratt perj perjan anjia jian n pera perawa wata tan n pada pada umum umumny nya a hany hanya a ada ada 3 maca macam, m, yaitu : a. Kontrak Kontrak panggilan panggilan ( maintenance on call ). call ). b. Kontra Kontrak k OG (oir and grease) grease ) adalah pada dasarnya hanya pemeliharaan rutin, tidak termasuk suku cadang dan reparasi. c. Kontrak perawatan terpadu, dimasyarakat dimasyarakat terkenal terkenal dengan nama full maintenance. maintenance .
LATIHAN 1. Coba anda bandin bandingkan gkan apa saja untung untung ruginya ruginya antara kontrak kontrak OG ( oil and grease) grease) dibanding dengan kontrak perawatan terpadu ( full maintenance). maintenance). 2. Sebutkan apa-apa apa-apa saja saja unsur-unsur unsur-unsur pelaksanaan pelaksanaan perawatan perawatan.. 3. Mengapa MOB MOB lebih suka dengan dengan sistem sistem pemeliharaan pemeliharaan yang paling paling murah. 4. Apa alasannya alasannya MOB menganggap menganggap perlu bantuan bantuan seorang seorang konsultan konsultan independent independent untuk untuk menilai kinerja perawatan oleh kontraktor PJPL. 5. Bagaimana Bagaimana menurut menurut anda tentang tentang jumlah kemacetan kemacetan pertahun pertahun,, apakah apakah maksimal maksimal 3 saja? Dan berapa lama jumlah jam tidak beroperasi karena macet. 6. Faktor Faktor-fa -fakto ktorr apa apa yang yang mendu mendukun kung g agar agar jumlah jumlah kemace kemacetan tan liftlift-lif liftt pada pada bang banguna unan n tertentu tercapai maksimal rata-rata 3 kali saja pertahun.
15
BAB III JENIS PESAWAT DAN KOMPONEN PERALATAN
3.1. Alat transpo transportasi rtasi vertikal vertikal (STV) (STV) sebagai sebagai sarana sarana dalam dalam bangunan bangunan bertingkat bertingkat tinggi tinggi dapat diklasifikasikan menjadi 9 macam, pesawat ( device) device ) atas dasar penggunaan dan fungsi bangunan, yaitu :
a.
Lift Lift penum penumpan pang g ( passenger passenger elevator ), ) , untu untuk k maksu maksud d mela melaya yani ni umum umum,, digu diguna naka kan n di gedu gedung ng-g -ged edun ung g kant kantor or,, hote hotel, l, tose toserb rba a, ruma rumah h saki sakit, t, dan dan apartemen.
b.
Lift perumaha perumahan n (residence residence elevator elevator ), ) , untu untuk k maksu maksud d pela pelaya yana nan n prib pribad adi, i, dipasang di rumah-rumah pribadi, ruko dan rumah susun.
c.
Lift Lift pasie pasien n (hospital hospital elevator elevator ), ), untu untuk k maksud maksud menga mengang ngkut kut pasie pasien n diata diatas s usungan atau ranjang dengan luas kereta cukup besar. Lift ini digunakan di rumah sakit dan klinik.
d.
Lift layanan darurat ( darurat (emergency emergency service elevator ), ), untuk dipakai oleh pasukan pemad pemadam am kebak kebakara aran, n, jika jika terjad terjadii kebaka kebakaran ran pada pada gedu gedung ng.. Secara Secara norma normall sehari-hari berfungsi sebagai lift service (sebagai pelengkap lift penumpang).
e.
Lift pemandan pemandangan gan (observation observation elevator elevator ), ), adala adalah h lift lift penu penumpa mpang ng denga dengan n dinding kereta bagian belakang (juga sisi kiri-kanan) dari kaca tembus pandang untuk memandang keluar bangunan.
f.
Lift Lift mobil mobil (automobile automobile elevator ) adala adalah h pada pada dasar dasarny nya a adala adalah h lift lift baran barang, g, dengan ukuran kereta cukup dalam, untuk maksud mengangkut mobil digedung parki parkirr ( parking lot ). ). Biasanny Biasannya a pintu kereta dipasang dipasang di muka dan belakan belakang g untuk memudahkan arus sirkulasi keluar - masuk.
g.
Lift panyandang panyandang cacat adalah cacat adalah lift penumpang yang dilengkapi dengan sarana mempe mempermu rmudah dah penya penyand ndan ang g cacat cacat mengg menggun unaka akanny nnya. a. Lift Lift ini dipasa dipasang ng di gedung-gedung kantor prestige dan di airport.
h.
Lift barang barang (freight elevator ), ), untuk untuk maksud maksud mengang mengangkut kut barang, barang, dipasan dipasang g dipa dipabr brik ik (pla (plant nt,, kila kilang ng), ), guda gudang ng,, dan dan kada kadang ng-k -kad adan ang g di tose toserb rba a (ata (atau u departement departement store).
16
i. Eskalator (moving stairs) stairs) ialah pesawat untuk memindahkan sejumlah orang secar secara a terus terus meneru menerus s keper kepermuk mukaa aan n lantai lantai terte tertentu ntu.. Eskal Eskalato atorr dipasa dipasang ng terutama di toserba pasar swalayan, stasiun kereta api dan airport. Kadangkadang ditempat-tempat ramai seperti gedung pertemuan, stadion dan teater. Catatan : Dumbwaite Dumbwaiterr (lift pelayan pelayan)) adalah adalah termasu termasuk k klasifikas klasifikasii lift barang. barang. Lift service service termasuk klasifikasi lift layanan darurat. 3.2. STV pesawat lift dan eskalator eskalator ditinjau dari segi cara menggerakanny menggerakannya a ( transmission). transmission). Lift tarikan dengan tenaga motor listrik ( electric traction elevator ), ), dibedakan dengan tarika tarikan n langsu langsung ng ( drum drum drive drive)) dan dan tarik tarikan an tidak tidak langs langsun ung g (gese (gesek). k).Tar Tarika ikan n tidak tidak langsung memperoleh tenaga atau gaya dari gesekan antara tali baja dengan roda puli. Sedangkan roda puli diputar langsung oleh as motor ( gearless machine) machine) atau melalui transmisi gigi reduksi (geared (geared machine). machine ). Untuk memperoleh gaya gesek yang cukup (atau menghindari gelincir/slip) tali baja harus cukup tegang dan bobot imbang dengan kereta harus “berimbang”. Pada tarikan langsung, tali baja digulung pada tabung ( cylinder ) yang diputar oleh motor. Ujung tali menarik kereta, dan ujung lain diikatkan pada sisi tepi tabung gulung. Pesawat lift macam ini biasa untuk dumbwaiter dan lift perumahan dengan kecepatan kere kereta ta maks maksim imal al 30 m/m m/m dan dan tingg tinggii kerja kerja 16.0 16.0 m. Pesa Pesawa watt lift lift yang yang dian diangg ggap ap sederhana dan harga ekonomis ialah lift transmisi hidrolis ( hydraulic elevator ). ). Tinggi kerja vertikal dibatasi sampai maksimal 24 meter, kecepatan maksimal 60 m/m. 3.3. STV (lift dan eskalator) eskalator) ditinjau dari dari segi cara operasinya operasinya (operationa ( operationall system) system) Pada dasarnya sistem operasi ialah suatu cara logis mengendalikan lift agar bekerja sesuai fungsi tugasnya. Dahulu cara operasi dikendalikan oleh kerja relay logic, yaitu suatu deretan relay yang diatur untuk memerintahkan lift bekerja atas kontak tombol. Sekarang memanfaatkan memanfaatkan micropocessor micropocessor .
17
Kendali dibedakan atas dua macam fungsi, yaitu : a. Kenda Kendali li gerak gerak (speed (speed atau atau drive drive atau atau motion motion contro control l ) mengatur mengatur percepa percepatan, tan, kecepatan, perlambatan dan henti. b. Kendali Kendali operasi operasi ( operational operational control ) menga mengatu turr tugas tugas pelay pelayana anan n atas atas pang panggil gilan an ( hall hall call call butto button n) dan dan permin permintaa taan n pemakai didalam kereta (car ( car call button), button), juga kerja sama kelompok beberapa unit lift (group (group supervisory operation). operation ). 3.4. Komponen peralatan peralatan STV untuk lift jenis traksi dapat diklasifikasikan diklasifikasikan sebagai berikut: a. mesin penggera penggerak k ( drive), drive), yaitu mesin traksi dan motor b. trans transmis misii day daya a ( power transmission), transmission), yaitu tali baja dan rantai pada eskalator atau ban sabuk. c. komponen sarana layanan layanan yaitu yaitu kereta, bobot bobot imbang imbang dan pintu-pintu pintu-pintu lantai. d. peral peralat atan an pendu pendukun kung, g, yaitu yaitu alat alat kenda kendali, li, alat-a alat-alat lat penga pengaman man,, rel rel peman pemandu du penyangga, dan governor. e. ases asesor orii (assessories) assessories ) peleng pelengkap, kap, diantara diantaranya nya indicator indicator sinyal, sinyal, panel panel operasi operasi,, pencahayaan dan kipas angin listrik. Lihat gambar-1 pada lampiran-1. 3.5. Komponen peralatan peralatan STV untuk eskalator eskalator dapat diklasifikasikan sebagai sebagai berikut : a. mesin penggera penggerak k ( drive) drive) yaitu motor listrik. b. transmisi transmisi daya daya rantai dan roda roda sprocket sprocket atau ban ban sabuk. sabuk. c. komponen komponen saran sarana a layanan, layanan, yaitu yaitu anak anak tangga tangga ( step) step) dan ban pegangan. d. peralata peralatan n pendukun pendukung, g, yaitu yaitu konstruks konstruksii rangka, rangka, panel panel penutup penutup badan konstruks konstruksi, i, landas (bordes (bordes), ), dan pelat sisir. e. ase asesori sori (assessories) assessories) pelen pelengka gkap, p, dian diantar taran anya ya indica indicator tor sinya sinyal, l, sakla saklar-s r-sakl aklar ar pemutus arus, rem bantu (auxiliary ( auxiliary brake), brake), dan pencahayaan. Lihat gambar-3 pada lampiran-3. 3.6. Kompone Komponen n peralat peralatan an STV untuk untuk lift jenis jenis hidrolik, hidrolik, dapat dapat diklasifik diklasifikasik asikan an sebaga sebagaii berikut : a. mesin mesin hidr hidroli olik k (drive (drive)) terdiri dari pompa listrik jenis ulir dan filter, yang semuanya terendam didalam minyak (cairan hidrolik) didalam tangki. b. trans transmis misii day daya a ( power transmission) transmission) berupa silinder dan torak ( piston ( piston)) hidrolik c. komponen sarana layanan, layanan, yaitu yaitu kereta dan pintu-pintu pintu-pintu lantai.
18
d. peral peralat atan an pendu pendukun kung, g, yaitu yaitu alat alat kenda kendali; li; alatalat-ala alatt peng pengama aman, n, rel peman pemandu du,, penyangga dan governor. e. ases asesor orii (assessories) assessories) pelengkap, diantaranya sinyal panel operasi, pencahayaan dan kipas angina. Lihat gambar-2 pada lampiran-2.
RINGKASAN BAB-III 1. Pesa Pesaw wat ( device) device) ada adalah lah suat suatu u rang rangka kaia ian n meka mekani nism sme e yang ang dira diran ncan cang untu untuk k menghasilkan fungsi gerakan tertentu jika diumpan tenaga. Catatan : istilah “pesawat telepon” tidak tepat. Karena telepon adalah suatu perangkat, bukan pesawat (telephone (telephone set , juga television juga television set ). ).
2. STV adalah pesawat pesawat transpor transportasi tasi dengan dengan berbag berbagai ai macam macam atas dasar kegunaan kegunaannya nya atau fungsinya. Pesawat transportasi dalam gedung harus dilengkapi dengan alat-alat pengaman dan peralatan pendukung lainnya, sehingga aman dan nyaman dipakai oleh orang orang awam awam (umum (umum), ), sebag sebagai ai saran sarana a kegiat kegiatan an.. Gondo Gondola la adala adalah h bukan bukan pesaw pesawat at transportasi, melainkan fasilitas alat kerja untuk membersihkan dinding luar (selubung) bangunan gedung. 3. Aga Agar
pesawat
dapat
menghasilkan
suatu
fun fungsi
gerak
untuk
mela melay yani
pengguna/penumpang secara efisien perlu dengan kendali gerak ( speed control ), ), juga perlu dilengkapi dengan kendali operasi kerja.
LATIHAN 1. Dalam kehidupan kehidupan sehari-ha sehari-hari ri kita sering terkecoh terkecoh dengan dengan istilah “salah kaprah” kaprah” yaitu yaitu kata “pesawat” langsung diartikan kendaraan yang terbang. Bagaimana pendapat anda dengan definisi “pesawat” (device ( device), ), dan “kapal terbang”. 2. Apakah Apakah eskalator eskalator juga merupakan merupakan suatu suatu pesawat pesawat? ? Jika ya apa penjelasan penjelasannya nya.. Jika bukan pesawat apa pula penjelasannya. 3. Tiap satuan (unit) (unit) pesawat pesawat lift terdiri terdiri dari berbagai berbagai komponen komponen peralata peralatan. n. Bagaimana Bagaimana pendapat anda jika satu komponen tidak ikut terpasang, umpamanya bobot imbang. 4. Bagaimana Bagaimana jika asesori asesoris s pelengk pelengkap ap lift tidak tidak terpasan terpasang, g, toh masih masih dapat dapat beroperasi beroperasi melayani penumpang. Harap uraikan pendapat anda.
19
BAB IV PROGRAM PERAWATAN
4.1. Perawata Perawatan n Rutin Rutin Kontra Kontrak k peraw perawata atan n harus harus lengka lengkap p menca mencakup kup semua semua aspe aspek, k, terma termasuk suk jadwa jadwall pemeriksa pemeriksaan. an. Yang Yang dimaksud dimaksud pemeriksa pemeriksaan an disini disini ialah kunjunga kunjungan n pelaksana pelaksanaan an pemeliharaan, pemeliharaan, termasuk check check up, up, pelum pelumas asan an dan dan peny penyete etelan lan (lubricatio (lubrication n and and adjusment). Tabel adjusment). Tabel dibawah ini adalah contoh jadwal pemeriksaan untuk satu tahun pemeliharaan lift dan eskalator. Program ini harus merupakan salah satu pasal dari kontrak kontrak pemeliha pemeliharaan raan,, dan mengikat mengikat untuk untuk dilaksan dilaksanakan akan.. Penyimpa Penyimpanga ngan n mungkin mungkin saja terjadi tetapi harus dilaporkan jalan keluarnya dengan alasan-alasan. 4.2. Perawata Perawatan n Ulangan Ulangan Perhatikan pada contoh tabel ada satu bulan dalam satu tahun dikosongkan, (disini terliha terlihatt bulan bulan ke 12) 12) untu untuk k mengul mengulan ang g peke pekerjaa rjaan n yang yang dirasa dirasa tertu tertunda nda dan dan atau atau reparasi yang direncanakan dalam rangka preventive maintenance. maintenance . Hal ini bukanlah suatu keharusan. Masing-masaing kontraktor kontraktor perawatan perawatan lift mempunyai mempunyai cara atau kiat k iat tersendiri dalam pelaksanaan program. Tabe Tabel-1 l-1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jadw Jadwal al Peme Pemeli liha hara raan an unit unit Lift Lift
Komponen Peralatan Pint Pintu u / Pemb Pembuk ukaa aan n Pera Perala lata tan n diat diatap ap Inte Interi rior or kere kereta ta Moto Motorr & Mesi Mesin n Kenda Kendali li & Sakl Saklar ar Gover Governor nor & peng pengam aman an Tali Tali baj baja & Puli Puli Pere Peredam dam & Siny Sinyal al Cara Cara kerj kerja a Unjuk Unjuk kerja& kerja&pen penye yetal talan an Jumlah komponen yang diperiksa perbulan
1
2
3
4
5
2
3
12
3
11 11
10
9
3
8
Bulan 6 7
3
3
2
3
3
3
3
20
Tabe Tabel-2 l-2 No.
Jadw Jadwal al Pera Perawa wata tan n unit unit Eska Eskala lato tor r
Komponen Peralatan Step & Roller Trans ransm misi Land Landas as & Com Combpla bplate te Mot Motor & Mesin Kend Kendal alii & Sakl Saklar ar Pengaman Ban Ban pega pegang nga an Pelumasan Fixtures Read Readju just stme ment nt Jumlah komponen yang diperiksa perbulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Catatan :
1
2
3
4
5
Bulan 6 7
9
10 10
3
12 12
3
11
3
8
3
3
3
3
3
2
3
3
Pemeriksaan minggu ke-1 dalam satu bulan, penemuan fakta dan gejala. Kunjun unga gan n beri beriku kutn tnya ya,, mingg minggu u ke-3 ke-3 dala dalam m satu satu bula bulan n deng dengan an tuga tugas s Kunj perbaika perbaikan, n, pemben pembentulan tulan,, dan penggan penggantian tian atas atas dasar dasar penemu penemuan an fakta fakta dan gejala, pada kunjungan 2 minggu yang lalu.
4.3. Penyesua Penyesuaian ian program program Program perawatan dalam setahun harus dirancang khas untuk tiap-tiap jenis gedung yang yang berbe berbeda da-be -beda da agar agar menye menyesu suaika aikan n deng dengan an keada keadaan an kondis kondisii dan dan jumlah jumlah jam kerja kerja oper operas asii pesa pesawa watt STV. STV. Dasa Dasarr penj penjad adwa wala lan n teta tetap p berl berlak aku, u, yait yaitu u jumla jumlah h jam jam pemeriksaan untuk tiap-tiap komponen harus sesuai petunjuk pabrikan, atau sesuai dengan tabel-3. 4.4. Peralata Peralatan n Aktif Aktif Komponen peralatan yang lebih sering mengalami pemeriksaan rutin ialah pintu-pintu lantai, terutama pintu lobi karena fungsi kerjanya lebih berat ( intent ). ). Oleh karena itu dianjurkan tiap-tiap bulan diperiksa, atau paling lambat dua bulan sekali, meliputi, diantara lain :
a. Kunci kait (interlock) kait (interlock),, pada pintu-pintu lantai b. Kontak pintu (door pintu (door contact), contact), kontak listrik pengaman c. Penggantung Penggantung pintu (door pintu (door hanger rollers), rollers) , roller karet d. Roda penahan (excentrie penahan (excentrie roller), roller), roller baja penahan e. Tali penarik (air penarik (air - cord), cord), tali baja penghubung panil pintu f.
Penutup pintu (door pintu (door closer), closer), motor listrik penggerak
g. Karet penahan penahan (stopper), (stopper), karet kunduran bagi panil pintu h. Sepatu gibs (guides) gibs (guides),, pelurus gerakan mengikuti alur sill
21
i.
Roda-roda pengungkit pengungkit (retiring (retiring cam roller), roller), roller karet
j. Mekanisme Mekanisme pengama pengaman n (safe (safety ty shoe) shoe),, alat lat pembu mbuka pintu intu kem kembali bali saa saat bersinggung
k. Micro switch, switch, bagian dari pengaman pintu 4.5. Jatah Jatah Temp Tempo o Perawa Perawatan tan Panduan jatah maksimal jam perawatan rutin per tahun dan jatah maksimal untuk reparasi, call back, dan adjustment untuk berbagai jenis pesawat adalah digambarkan sebagai panduan, tertera dalam tabel berikut ini : Tabel Tabel-3 -3
Jatah Jatah Jam Jam Peraw Perawat atan an Perta Pertahun hun Jenis STV
1. G/L Machine, Machine, 15 lantai
Total jam pertahun 195 jam
130
Others 34% (incl C/B) 65
Routine 66%
2. G/D AC VVVF, 10 lantai
105 jam
69
36
3. Escalator
105 jam
69
36
4. Hydraulic, 5 lantai lantai
90 jam
60
30
5. Geared Geared AC 2 Sp, Sp, 5 lantai lantai
78 jam
51
27
Catatan : Catatan : ditambah 3 jam tiap tambahan satu lantai
Ilustrasi Jumlah jam lift tidak beroperasi ( d o w n t i m e ) per tahun :
(1) Call Back Rate = 2.5 kali/unit/year (2) Temp Tempo o perb perbai aika kan n rata rata-ra -rata ta = 3 jam/ jam/ca call ll back back (3) Juml Jumla ah tempo mpo perb erbaikan ikan = 2.5 2.5 x 3 = 7.5 7.5 jam/ jam/u unit/ it/year (4) PMT (Programmed (Programmed Maintenance Time) Time ) 3 jam/ jam/ttiapiap-ti tia ap 2 min minggu = 3 x 52 = 78 jam jam (be (berkis rkisa ar 51-13 -130 jam) jam) 2 (5) Cadangan rep reparasi = 43 jam (kira-kira 50%) (6) Jumlah down time = 7.5 7.5 + 78 + 43 = 128 jam/tahun (7) Operational Time = 18 x 360 = 6480 jam (Hotel) = 12 x 310 = 3720 3720 (Kanto (Kantor) r) (8) Servic Serviceca ecable ble Ratio Ratio (SR) (SR) Hotel Hotel = 6480 6480 - 128 128 x 100 100% % = 98% 98% 6480 Kantor = 3720 – 128 = 96.5% 3720 (9) Norm Normal al Serv Service iceca cabl ble e Rati Ratio o = 97% 97% = 6285 6285 jam/ jam/ta tahu hun n < 98% 98% (OK) (OK) (10) Normal Normal rata-ra rata-rata ta down down time 3% 3% = 195 jam/tah jam/tahun un > 128 jam/tahun (OK)
22
4.6. Perenca Perencanaan naan Jumlah jam pelaksanaan perawatan (service ( service hours) hours) sesuai dengan lamanya operasi kerja lift, jenis pesawat lift, dan isi surat perjanjian (kontrak), agar lift tetap terawat sesuai dengan kinerja yang dipersyaratkan. Hal-hal berikut merupakan faktor penentu jumlah jam pelaksanaan perawatan :
1. Jumlah jam kerja perhari perhari atau perminggu. perminggu. 2. Keadaan lingkungan lingkungan termasuk termasuk iklim setempat. 3. Umur lift itu sendiri. sendiri. 4. Jenis kontrol, mesin mesin dan tinggi bangunan. bangunan. Dibawah ini tercantum patokan minimum jumlah jam pelayanan perawatan berkala berbagai jenis lift dalam persentanse terhadap jumlah jam operasi kerja lift pertahun: Tabel-4 Tabel-4
Peresent Peresentase ase jam perawata perawatan n terhada terhadap p jumlah jumlah jam jam operas operasii pertahu pertahun n Jumlah jam routine service per tahun
Jumlah jam cadangan repair, call back, testing dan sebagainya sebagainya
1. Gearless machine VVVF, 15 lantai
2,0 %
1,10 %
2. Geared machine VVVF, 10 lantai
1,10 %
0,70 %
3. Eskalator segala jenis 2 lantai
1,10 %
0,70 %
4. Electric Hydraulic segala jenis, 5 lantai
0,90 %
0,45 %
5. Geared machine AC two speed, 5 lantai
0,80 %
0,40 %
Jenis Lift dari segi mesin, control, dan jumlah lantai
23
Contoh kasus No. 1 Satu unit lift lift Hotel Hotel berbin berbintang tang,, dengan dengan mesin Gearless, Gearless, kontrol kontrol VVVF dan dan melayani melayani 20 lantai, bekerja rata-rata 18 jam per hari, 360 hari per tahun terus menerus. Jumlah Jumlah jam jam kerja lift = 18 x 360 360 = 6480 6480 jam / tahun. tahun. Jumlah jam pelayanan perawatan berkala atas lit tersebut (lihat tabel) = 2 % atau sama dengan 130 jam/tahun. Pelaksanaan kunjungan perawatan per unit lift sebaiknya dilakukan 2 kali tiap-tiap bulan bulan.. Hanya Hanya apab apabila ila atas atas dasar dasar kondis kondisii kontra kontrak k terten tertentu tu diman dimana a terdap terdapat at sejumlah lift dalam satu bangunan, maka kunjungan berkala boleh jadi 4 kali tiap bulan. Lihat tiga alternatif dibawah ini : a. Pela Pelaks ksan anaa aan n berka berkala la 2 kali kali per per bula bulan, n, dise disedi diak akan an wakt waktu u 130/ 130/24 24 = 5,4 5,4 jam/kunjungan jam/kunjungan b. Pela Pelaks ksan anaa aan n berka berkala la 3 kali kali per per bula bulan, n, dise disedi diak akan an wakt waktu u 130/ 130/36 36 = 3,6 3,6 jam/kunjungan jam/kunjungan c. Pela Pelaks ksan anaa aan n berl berlak aka a 4 kali kali per per bula bulan, n, dise disedi diak akan an wakt waktu u 130/ 130/48 48 = 2,7 2,7 jam/kunjungan jam/kunjungan Tempo Tempo perjalana perjalanan n dan tempo tempo yang yang disediakan disediakan untuk diskusi diskusi masalah masalah dengan dengan pengurus bangunan serta “ paper “ paper work ” tidak termasuk dalam jumlah pelayanan perawatan lift tersebut diatas. Jika dianggap jam kerja efektif team teknisi 70% (dimana 30% untuk hal tersebut diatas), maka per tahun jam kerja yang tersedia 0,70 x 50 x 40 jam/minggu = 1400 jam/tahun. Jika jumlah lift pada hotel berbintang pada kasus-1 diatas ada 10 buah, dengan jenis yang sama, maka jumlah jam yang diperlukan ialah 10 x 130 jam = 1300 jam/tahun atau hampir sama dengan 1400 jam yang tersedia oleh satu team teknisi pelaksana perawatan. Sisa 100 jam untuk paper work. Alternatif dibawah ini dapat dipakai sebagai pertimbangan : Alt.
Jumlah jam pelaksanaan per kunjungan (jam) 5 jam
Penerapan pada jenis bangunan bangunan
ke-1
Frequensi pelaksanaan per bulan 2 kali
ke-2
3 kali
3.5 jam
Rumah sakit
ke-3
4 kali
2.5 jam
Hotel bisnis
Kantor
Contoh kasus No. 2
.
Satu unit lift pada kantor kantor berlanta berlantaii 10 dengan dengan geared geared machine machine,, kontrol kontrol VVVF, bekerja rata-rata 10 jam per hari, 300 hari per tahun. Jumlah jam kerja lift = 10 x 300 = 3000 jam/tahun Jumlah jam pelayanan perawatan berkala atas lift tersebut ialah 1,1% = 33 jam per-tahun atau 1 jam 37 menit per kunjungan, 2 kali tiap bulan. Atau sebagai alternatif 3 jam per kunjungan jika dilaksanakan sekali kunjungan tiap-tiap bulan
24
RINGKASAN BAB-IV 1. Prog Progra ram m pera perawa wata tan n dari dari segi segi peng penggu guna naan an jata jatah h temp tempo o yang yang dised disedia iaka kan n haru harus s seimb seimban ang. g. Dala Dalam m cont contoh oh jadw jadwal al pada pada tabe tabell 1 & 2 tiap tiap-t -tia iap p bula bulan n tekn teknis isii hany hanya a menangani 3 macam komponen peralatan (kecuali bulan ke 3 hanya 2 komponen). Sedangkan tiap-tiap komponen dalam setahun mendapat pelayanan pemeriksaan yang berbeda-beda tergantung keaktifan fungsi kerjanya. Pintu dengan operasi buka tutup diperi diperiksa ksa lima sampa sampaii enam enam kali kali perta pertahu hun n karena karena kerjan kerjanya ya sanga sangatt berat berat ( intent ). ). Sedangkan alat kendali (controller ( controller ) dan saklar-saklar cukup hanya 2 kali pertahun. 2. Jadwal Jadwal pemeliha pemeliharaan raan yang berlaku diantara diantara kontraktor kontraktor lift berbeda berbeda-beda -beda,, baik baik jumlah jumlah pengelompokan pengelompokan komponen ataupun jumlah j umlah frekwensi pemeriksaan pertahun. Dalam contoh jadwal pada tabel 1 & 2 ada satu bulan dalam setahun (yaitu bulan ke 12) yang disediaka disediakan n untuk untuk mengulan mengulang g pemeriks pemeriksaan aan yang yang dirasa dirasa perlu perlu untuk untuk reparasi reparasi ataupu ataupun n penggantian penggantian suku cadang. cadang. Meluangkan waktu satu bulan dalam setahun tersebut diatas adalah keputusan supervisor, bukan keputusan teknisi pelaksana. 3. Jika Jika seoran seorang g tekni teknisi si dibe diberi ri kebeba kebebasan san untu untuk k membu membuat/ at/me meran rancan cang g progra program m atau atau penjadwalan pemeliharaan yang khas untuk gedung tertentu, sebaiknya tetap dipandu oleh supervisornya. Sebagai contoh ada lift barang dipabrik assembling motor, hanya boleh dilakukan pemeliharaan atau pemeriksaan dua kali atau 3 kali saja setahun dan hanya pada libur saja. LATIHAN 1. Bagaimana anda anda dapat menyusun menyusun program program perawatan perawatan untuk suatu hotel hotel wisata mewah dengan 4 unit lift penumpang dan 2 unit lift service. Lift service beroperasi selama 24 jam sehari dan 7 hari perminggu, perminggu, kira-kira 2 kali lipat jam operasi lift penumpang. penumpang. 2. Kira-kira Kira-kira komponen komponen apa saja yang terdapat terdapat pada pintu lantai, lantai, yang yang menyebabkan menyebabkan lift sering macet. Apa kiat untuk mencegahnya. 3. Pada suatu kampus universitas universitas di Jakarta terdapat terdapat beberapa beberapa unit lift dari dari berbagai merk merk yang yang mengalam mengalamii kerusaka kerusakan n yang yang sama pada pada jenis komponen komponen asesoris asesorisnya nya tertentu tertentu (merk lift apa saja). Kira-kira Kira-kira komponen komponen asesor asesoris is apa saja, sepanjan sepanjang g pengala pengalaman man anda, dan bagaimana cara-cara mengatasinya (dari segi kontrak perjanjian dan dari segi teknis). 4. Jika anda diminta oleh oleh supervisor supervisor untuk menyusun menyusun program perawatan, perawatan, tentunya tentunya anda harus harus mengetah mengetahui ui dulu data dan fakta. Sebutkan Sebutkan kebutuhan kebutuhan data data dan fakta secara secara berurutan dari mulai yang paling mendasar.
25
BAB V PERBAIKAN DAN PELAYANAN DARURAT
5.1. 5.1. Perbai Perbaika kan n Perdefinisi perbaikan (reparation ( reparation)) adalah suatu usaha mengembalikan fungsi operasi kerja ke status normal termasuk penggantian suku cadang. Unsur tahapan perbaikan komponen peralatan STV adalah sebagai berikut : 1. Laporan gejala gejala kerusakan kerusakan atau kegagalan kegagalan fungsi fungsi harus dipelajari dipelajari lebih dulu. 2. Dike Dikena nali li (identify (identify ) jenis dan nomor suku ( part ( part ) yang yang aus aus dan dan diche dichek k dibag dibagian ian gudang, persediaan suku cadang ( spare part ), ), apakah ada tersedia. 3. Jika tidak ada, ada, maka dicari dipasaran dipasaran bebas alat-alat teknis. teknis. Jika tidak ada ada harus di import dari pabriknya (perhatikan tenggang waktu yang disediakan). 4. Jika Jika memung memungkin kinkan kan altern alternat atif if perba perbaika ikan n deng dengan an cara cara kompo komponen nen dise diserah rahkan kan kepada kepada vendor vendor langgan langganan an untuk untuk dibetulka dibetulkan n secara secara coba ulang ulang sampai sampai fungsi fungsi komponen kembali normal. Kompo Kompone nen n mekan mekanika ikall masih masih dapa dapatt direpa direparas rasii pada pada beng bengkel kel vendo vendorr yang yang telah telah menjadi menjadi langgana langganan. n. Tetapi Tetapi kompone komponen n elektrika elektrikall dan elektron elektronik ik yang yang patent patent pabri pabrik k harus dijaga jumlah stock minimal persediaan suku cadang digudang. Jangan sampai terjadi kekosongan. Rekomendasi jumlah persediaan ( stock ) minimum diperoleh dari pabrik pabrik asal asal atau produsenny produsennya. a. Lihat Lihat alur pikir pikir perbaika perbaikan n pada pada diagramdiagram-3 3 halaman halaman berikut ini. 5.2. Penggant Penggantian ian suku suku cadang cadang Seperti dijelaskan pada definisi diatas bahwa penggantian baru suku cadang adalah satu unsur unsur perbaikan. perbaikan. Jika terjadi terjadi keausan keausan ( worned out ) pada bagian-bagian peralatan yang yang senant senantias iasa a berge bergerak rak,, maka dapa dapatt diara diarasa sakan kan oleh oleh penu penumpa mpang ng suara suara dan dan getaran/goyangan pada kereta dan pintu. Gejala-gejala tersebut diantaranya. 1) Karena Karena sepatu sepatu pema pemandu ndu ( roller guide/ guide/sliding guide) guide) telah aus. Lihat gambar-4. 2) Kare Karena na steadying steadying roller berupa roller berupa bantalan roller karet telah aus. Lihat gambar-5. 3) Pintu Pintu goyang goyang dan menimbulkan menimbulkan suara suara karena pen penump penumpu u ( pivot ( pivot ) telah aus dan ungkit pelepas (retiring ( retiring cam) cam) tidak lagi centris. Lihat gambar-6 4) Bantala Bantalan-ba n-bantala ntalan n pada pada mesin gigi reduksi reduksi (gambar 7 dan 8) telah telah beroperasi beroperasi melebihi umur kegunaan (useful ( useful life) life) yang ditetapkan 6 sampai 7 tahun.
26
Diagram-3 Alur Pikir Perbaikan
MULAI : Laporan kerusakan
Dipelajari Dianalisa Dikenali Dikenali Jenis & Nomor parts ( part number )
(1) Keputusan diambil. Penggantian part baru
Gagal kembali dianalisa
Ya
Pelaksanaan Pemasangan part baru
Ya
Dicoba (test oeprasi) Gagal
(2) Keputusan Perbaikan komponen diserahkan
Kompon en dipasang kembali
Ya bagus
Ya
Gagal
Dicoba test pekerjaa
5.3. Pelayanan Pelayanan Darurat Darurat
Ya bagus
Serah terima pekerjaan kepada
1. Pelayan Pelayan panggilan panggilan darurat darurat atau atau call call back service adalah service adalah kegiatan menanggulangi menanggulangi lift yang macet (tidak berfungsi), agar kembali berfungsi normal. Call back service
27
dibagi menjadi 4 kategori, yaitu urutan-urutan mulai dari yang berat sampai yang ringan sebagai berikut : a.
Keadaan Keadaan yang yang sangat sangat gawat, gawat, bila ada penumpa penumpang ng didalam didalam kereta kereta yang yang macet, macet, atau “terjeba “terjebak” k” (terkurung (terkurung)) didalam didalam lift. Ikuti Ikuti prosedur prosedur evakuas evakuasii penumpan penumpang g dari dalam kereta. Lihat box berikut ini.
b. Lift yang macet tetapi, tetapi, tetap tidak ada penumpang penumpang yang “terjebak” “terjebak” didalam didalam
kereta. c.
Lift Lift tidak tidak macet macet,, tetap tetapii berop beropera erasin sinya ya tidak tidak norma normal. l. Serin Sering g diseb disebut ut “ wild operation”. operation”.
d. Lift yang beroperasi normal, tatapi ada kekhawatiran kekhawatiran dari pihak engineering
gedung, atau dari MOB oleh karena adanya hal-hal yang tidak beres, seperti suara, getaran atau kejutan sehingga menakutkan penumpang. 2. Pelayanan Pelayanan panggilan panggilan darurat darurat harus disediakan disediakan oleh kontraktor selama selama 24 jam jam per hari, dan 7 hari per minggu. Pelayanan ini dilakukan oleh teknisi khusus yang mahir dalam hal trouble hal trouble shooting . Teknisi Teknisi harus harus berjaga berjaga disuatu disuatu service station atau di kantor kantor menunggu menunggu telpon telpon masuk masuk dari dari gedung gedung-ged -gedung ung yang meminta meminta tolong. tolong. Teknisi Teknisi call back saat back saat menerim menerima a telpon harus meminta informasi sebagai beirkut : a.
Siapa yang memanggil memanggil (menelpon) (menelpon) dari gedung apa dan alamatnya. alamatnya.
b. Sifat Sifat kemaceta kemacetan, n, apakah apakah gawat atau atau tidak. tidak. Apakah sumber listrik PLN mati mati
atau tidak. c.
Nomor lift yang macet, dan kereta kereta lift ada dilantai dilantai berapa.
d. Apakah ada orang orang terjebak dalam dalam lift yang macet tersebut. tersebut.
Jika Jika kemace kemacetan tan termas termasuk uk kateg kategori ori 1 atau atau 2 maka maka tekni teknisi si sege segera ra beran berangka gkatt melay melayan anii pangg panggila ilan. n. Jika Jika dipero diperoleh leh infor informas masii bahw bahwa a lift lift tidak tidak macet macet maka maka perbaikan dapat ditunda sampai besok pagi sesuai persetujuan. Berikut Berikut ini tabel-5 tabel-5 adalah adalah borang-b borang-boran orang g pencata pencatatan tan terjadiny terjadinya a call back back dari berbagai gedung. gedung.
28
PROSEDUR MENOLONG PENUMPANG DARI KEMACETAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11.
12. 13.
Pertolongan Pertolongan penumpang penumpang lift yang macet macet harus dilakukan oleh 2 orang orang petugas petugas yang terlatih dan secara bersama. Tind Tindak akan an awal awal yang yang pent penting ing ialah ialah:: beri berita tahu hu peng pengel elol ola a bang bangun unan an atau atau pengawas, bahwa pertolongan akan segera dilaksanakan. Matikan sumber tenaga listrik pada panel saklar saklar di kamar mesin. mesin. Pastikan Pastikan lokasi lokasi keeta yang macet macet ada diantara diantara lantai-la lantai-lanta ntaii berapa, berapa, terlihat terlihat pada indikator diselektor. Buka dop penutup penutup ujung ujung as motor. Pasang Pasang alat alat engkol engkol diujung as terseb tersebut. ut. Motor-motor lift model lain, pada ujung asnya telah terpasang roda gila (fly wheel) yang wheel) yang sekaligus berfungsi sebagai engkol. Pering Peringat atkan kan penump penumpan ang g agar agar tetap tetap tenan tenang g didala didalam m kereta kereta,, dan dan jangan jangan memaksa buka pintu, karena kereta akan digerakkan. Buka rem motor motor dengan dengan alat pengung pengungkit kit atau dengan dengan handel handel yang yang terpasang. terpasang. Seoran Seorang g memeg memegan ang g engko engkol, l, menaha menahan n gerak gerakan an,, semen sementar tara a seoran seorang g lain lain membuka rem. Rem dibuka secara bertahap dan sesuai kebutuhan. Kemud Kemudian ian engkol engkol diputa diputarr kearah kearah yang yang ringa ringan, n, sampa sampaii kereta kereta berge bergera rak k mende mendekat katii pintu pintu lanta lantai, i, pada pada posisi posisi kira-k kira-kira ira cukup cukup 20 cm dari dari permukaa permukaan n lanta lantaii bangunan. bangunan. Pada posisi ini pengungkit pengungkit (cam) pintu (cam) pintu kereta telah mencapai kunci kait pintu lantai. (Perhatikan indikator pada selektor). Lepaskan alat alat pembuka rem rem atau handel. Sekarang Sekarang as motor dalam dalam keadaan direm. Pada pintu lantai dimana dimana kereta kereta sekarang sekarang berada, berada, dipasang dipasang alat pembuka pembuka darurat (emergency (emergency unlocking unlocking device). device). Buka pintu pintu deng dengan an cukup cukup tenag tenaga, a, kemudian lepaskan alat pembuka tersebut, setelah pintu terbuka. Setelah Setelah pintu dibuka penuh, penuh, pada pada bagian bagian bawah pintu diganjal diganjal agar agar tetap tetap terbuka. Bimbing penumpang penumpang keluar keluar dari kereta, melangkah melangkah naik atau turun ke lantai. lantai. Catatan :a. Tahapan Tahapan 1 sampai sampai dengan dengan 10, pelaksan pelaksanaan aan petugas petugas di kamar mesin. b. Tahapa Tahapan n 11 sampa sampaii 13, 13, pelak pelaksa sana naan an di lanta lantaii dimuk dimuka a pintu pintu,, dimana kereta lift berada. c. Petugas harus harus dilatih secara resmi oleh perusahaan perusahaan pemasang pemasang (instalatir ) lift ) lift dan pelatihan diulang tiap-tiap tahun.
29
Tabel-5 (dibuat diexcel)
30
RINGKASAN BAB-V 1. Teknisi Teknisi perawatan perawatan harus memahami memahami prosedur prosedur dan alur pikir proses proses perbaikan, perbaikan, yaitu dimulai dengan dengan pengenalan pengenalan bentuk bentuk kegagalan fungsi, baik baik mekanikal mekanikal maupun elektrikal. Kemudian jika diperlukan penggantian suku cadang, periksa dan kenali nomor suku cadang ( part ( part number ) 2. Semua Semua pekerjaa pekerjaan n perbaika perbaikan n tidak tidak lepas lepas dari tata cara prosedu prosedurr administ administrasi, rasi, dimulai dimulai dengan laporan gejala sampai laporan selesai pekerjaan, karena hal ini menyangkut sejumlah biaya kerja dan biaya material dan atas beban siapa. 3. Gejala penyimpangan penyimpangan fungsi fungsi atau kerusakan harus harus segera ditangani. ditangani. Kejadian tersebut tersebut penyeba penyebab b dari suara-su suara-suara ara berasal berasal dari getaran/ getaran/goy goyanga angan n yang yang tidak nyaman nyaman dan penyebab kerusakan yang lebih berat.
LATIHAN 1. Perbaikan Perbaikan dilihat dilihat dari dari sifatnya sifatnya pada dasarnya dasarnya ada 2 macam macam yaitu yaitu “ringan” “ringan” dan “berat”. “berat”. Bagaimana anda mulai bertindak jika kedapatan terjadi kerusakan yang berat. 2. Setelah Setelah anda mengenali mengenali adanya adanya penyimpanga penyimpangan n fungsi fungsi komponen komponen selanjutnya selanjutnya apa tindakan anda? 3. Seandainya Seandainya anda anda bertugas bertugas sebagai sebagai teknisi teknisi “call “ call back ” untuk melayani panggilan darurat pada lift-lift yang yang macet, macet, anda anda menerima menerima panggilan panggilan pertelpon, pertelpon, maka apa-apa apa-apa saja tindakan anda.
31
BAB VI KESIMPULAN
Ruang lingkup perawatan dan pemeliharaan harus memenuhi persyaratan sesuai isi surat perjanjian dengan MOB untuk menghasilkan kinerja operasi yang dipersyaratkan. 6.1. Kinerja atau atau tampil tampil kerja ( performance) performance) operasi terdiri dari unsur-unsur berikut :
1. Kenyamanan Kenyamanan (ride comfort ) 2. Keamanan Keamanan dan Keandalan Keandalan ( safety and reliability ) 3. Tanggap atas Permintaan Permintaan (system (system response) response) 4. Hasil Hasil guna guna kerjas kerjasama ama kelomp kelompok ok beber beberap apa a unit unit ( handlin handling-ef g-efficie ficiency ncy of group group operation) operation )
5. Taraf bising dan getaran getaran (noise (noise and vibration level ) dan kejutan ( jerk ( jerk ) start stop. stop. Teknisi perawatan bersama dengan team adjuster berkewajiban senantiasa menjaga kine kinerj rja a ( performance) performance) agar agar sama sama seol seolah ah-o -ola lah h sepe sepert rtii awal awal semu semula la lift lift dise disera rah h terimakan pertama kali untuk dipakai, yaitu dalam kondisi puncak ( top performance) performance). Kondisi sesungguhnya yang terjadi pada waktu-waktu tertentu, harus dibandingkan dengan standard performance. Perbedaan yang mungkin timbul harus diusahakan sekecil mungkin. 6.2. Perjanjian perawatan perawatan harus jelas apa-apa saja yang termasuk dalam tangung tangung jawab kontraktor, termasuk jika lift macet dan diperlukan panggilan darurat ( call back, CB service). 6.3. Jumlah call Jumlah call back (CB) (CB) service sebaiknya rata-rata maksimal 2 kali per unit per tahun. Jika dalam suatu bangunan bangunan ada ada 10 unit tercakup tercakup dalam satu kontrak, kontrak, maka jumlah CB tersebut dapat ditolerer sampai maksimal 20 kali per tahun. Jumlah selang waktu jeda STV tidak kerja (shut ( shut down hours) hours ) akibat CB diperkenankan berjumlah 10 x 4 jam per tahun. Untuk Untuk menangg menanggulan ulangi gi kewajiban kewajiban-kew -kewajiba ajiban n yang yang berat berat tersebut tersebut diatas diatas kontrakt kontraktor or harus mempunyai mempunyai strategy strategy /kiat-kiat, /kiat-kiat, yaitu :
32
1. Technology back-up dari dari pabrik pabrikan an : stand standard ard mutu mutu yang yang tingg tinggii dari dari tiap-t tiap-tia iap p komponen/suku/part.
2. Persediaan spare spare part (suku cadang) cadang) minimal secara “ilmiah cukup”, cukup”, dan berdasar berdasar pengalaman pengalaman (dukungan (dukungan pabrikan).
3. Dukungan dari dari specialist sub-contractor sub-contractor dan vendor dalam hal perbaikan. 4. Sarana bengkel bengkel perbaikan perbaikan (reparasi). (reparasi). 5. Fasilitas “lending part ”, ”, yaitu persediaan komponen untuk untuk sementara dipinjamkan, dipinjamkan, jika ada komponen rusak dan perlu diperbaiki.
6. Informasi peningkatan peningkatan mutu (improvement (improvement ) atas part suku cadang dan komponen dari pabrikan. 6.4. Kontra Kontrakto ktorr harus harus menjag menjaga a catat catatan an atas atas kejad kejadian ian call call back back , dala dalam m logb logboo ook k dan dan lamanya lift tidak beroperasi (down ( down time) time) dengan betul-betul perhitungan, agar pada akhir akhir tahun tahun dapa dapatt dipert dipertang anggun gung g jawab jawabkan kan kepad kepada a manag manageme ement nt.. Sebali Sebalikny knya a manajeme manajemen n pun harus harus tanggap tanggap dan waspad waspada a atas atas kejadian kejadian incidence, incidence, teganga tegangan n sumbe sumberr tenag tenaga a listri listrik k naik naik turun turun atau atau perbu perbuat atan an tanga tangan n jahil, jahil, dan dan seba sebaga gainy inya. a. Hubungan dua arah komunikasi antara manajemen dan teknisi dari kontraktor harus terbuka dan jujur. Manajemen operasi bangunan (MOB) sebaiknya memanggil consultant (pihak ketiga) untuk membuat quality audit audit atas pekerjaa pekerjaan n teknisi teknisi perawata perawatan n selama selama satu tahun terakhir. Audit mutu perawatan paling lambat tiga tahun sekali. 6.5. Kompone Komponen n peralatan peralatan instalasi instalasi STV (lift dan eskalato eskalator) r) mulai dari pit (lekuk dasar) dasar) palin paling g bawa bawah h samp sampai ai kama kamarr mesin mesin diat diatas as,, haru harus s meng mengal alam amii peme pemeri riksa ksaan an,, pemerliharaan dan perawatan secara sistimatis dan mengikuti jadwal yang teratur. Program perawatan harus disusun secara ilmiah dan berdasar pengalaman atas tiaptiap jenis lift, oleh supervisor kerjasama dengan teknisi pelaksana. 6.6. Oleh karena ruang lingkup sangat sangat luas, maka perlu adanya tugas-tugas tugas-tugas spesialisasi. Diluar Diluar pekerjaan pekerjaan pemeliha pemeliharaan raan rutin berkala berkala (yaitu (yaitu pemeriksa pemeriksaan, an, kebersiha kebersihan n dan pelumasa pelumasan), n), pekerjaan pekerjaan lain harus harus ditanga ditangani ni oleh bagian-b bagian-bagia agian n tersendi tersendiri ri dibawah dibawah asuhan superintendent. 1. Penyetela Penyetelan n oleh seoran seorang g adjuster. adjuster. 2. Testing Testing uji uji coba oleh oleh team team adjuste adjuster. r.
33
3. Reparasi Reparasi oleh regu regu perba perbaikan. ikan. 4. Service Service pangg panggilan ilan darur darurat at (call (call back service) service) oleh teknisi khusus. 6.7. Dilihat dari tingkat kecanggihan kecanggihan teknologi teknologi maka tiap-tiap jenis lift harus dipegang dipegang oleh teknisi sesuai tingkat kemahiran (ketrampilan). Pada dasarnya urutan jenis lift berikut ini dipakai sebagai panduan tingkat kecanggihan teknologi : 1. Mesin Mesin-m -mes esin in gear gearle less ss kece kecepa pata tan n diat diatas as 210 210 m/m m/m deng dengan an cont contro roll cang canggi gih h microprocessor base, base, fuzzy logic dan/atau artificial dan/atau artificial intelligent . 2. Mesin geared kecepatan dibawah 180 m/m dengan dengan control lebih sederhana sederhana.. 3. Mesin-mesin geared geared kecepatan kecepatan dibawah dibawah 90 m/m, dan eskalator. eskalator. 6.8. Atas kebijakan kebijakan manajer, manajer, perbaikan perbaikan atas kerusakan kerusakan yang yang berat berat dapat dapat diserahk diserahkan an kepada kontraktor spesialis diluar perusahaan ( vendor ). ). Penyetelan (adjustment ( adjustment ) dan test testin ing g
kese kesela lama mata tan n
haru harus s
dila dilaku kuka kan n
oleh oleh
tekn teknis isii
pera perawa wata tan n
yang yang
tela telah h
berpengalaman selama lebih dari 5 tahun secara terus-menerus. Call back service back service juga harus dilaksanakan dilaksanakan oleh teknisi-teknisi teknisi-teknisi yang berpengalaman berpengalaman lebih dari 5 tahun dibagian perawatan. Teknisi-teknisi spesialis tersebut merupakan orang-orang kunci yang menjamin kepuasan dan kelangsungan hubungan kontrak dengan pelanggan.
34
Lampiran-1
Gambar-1 Instalasi Lift Jenis Traksi
35
No. 35-A Keterangan Gambar-1 : Instalasi Lift Jenis Traksi A. Lokasi Lokasi di Kamar Kamar Mesin Mesin alat kendali motor generator generator motor penggerak selektor mesin traksi gigi reduksi governor B. Lokasi Lokasi di Ruang Ruang Luncu Luncur r rel pemandu kereta tali baja tarik roda penyimpang penyimpang saklar batas lintas kabel lari bobot imbang roda pemandu tali baja governor pintu lantai ambang pintu rel pemandu pemandu bobot imbang saklar batas lintas normal C. Lokasi Lokasi di di Kereta Kereta roda pemandu kereta penggerak penggerak pintu badan kereta pelindung kakai alat pengaman pengaman pengaman pintu pengencang rangka landas D. Lokas Lokasii di Pit Pit peredam peredam kereta plat pendukung pendukung (profil kanal) saklar batas lintas roda penegang penegang tali tali governor governor
36
Lampiran-2
Gambar-2 Instalasi Lift Jenis Hidrolik
37
Lampiran-3
Gambar-3 Instalasi Lift Jenis Eskalator
38
Lampiran-4
Gambar-4 : Sepatu pemandu
39
Lampiran-5
Gambar-5 Badan kereta “bersandar” pada rangka kereta dengan bantalan karet roller
Gambar-6 Motor penggerak pintu
40
Lampiran-6
Gambar-7 Bantalan luncur
Gambar-8 Mesin dengan Gigi Reduksi
41
DAFTAR ACUAN
1.
U.U U.U No. No. 14 tahu tahun n 1969 1969 Ketentuan-ketentu Ketentuan-ketentuan an Pokok Tenaga Kerja (sebagai dasar hukum)
2.
U.U U.U (Lem (Lemba bara ran n Nega Negara ra)) No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Keselamatan Kerja (Sebagai dasar hukum)
3.
Permen Permen Nakertr Nakertrans ans No.05/ME No.05/MEN/19 N/1996 96 Pedoman Teknis SMK3
4.
Permen Permen Nakertr Nakertrans ans No.03/ME No.03/MEN/19 N/1999 99 Syarat-syarat Keselamatan Kerja Lift Orang dan Barang
5.
Pencega Pencegahan han Kecelakaa Kecelakaan, n, Buku Pedoman Pedoman International Labour Office Geneva PT. Pustaka Binaman Pressindo th 1989
42
DAFTAR TABEL
Tabel-1 Tabel-1
: Jadwal Jadwal pemeliha pemeliharaan raan unit lift
Tabel-2 Tabel-2
: Jadwal Jadwal perawa perawatan tan eskalato eskalator r
Tabel-3 Tabel-3
: Jatah Jatah jam perawat perawatan an pertahun pertahun
Tabel-4 Tabel-4
: Perse Persentas ntase e jam jam perawa perawatan tan terhadap terhadap jumlah jumlah jam operasi operasi pertahu pertahun n
Tabel-5 Tabel-5
: Contoh Contoh formulir formulir pencata pencatatan tan panggila panggilan n darurat darurat ( call back service) service )
43
DAFTAR DIAGRAM
Diagram-1 : Hubunga Hubungan n prinsip prinsip kerja unsur-unsur unsur-unsur perawatan perawatan
Diagram-2 : Ringkasan Ringkasan konsep perawatan perawatan
DiagramDiagram-3 3 : Alur Alur pikir perbaik perbaikan an
DAFTAR GAMBAR
GambarGambar-1 1 : Instala Instalasi si lift jenis jenis traksi traksi
GambarGambar-2 2 : Instala Instalasi si lift jenis jenis hidrolik hidrolik
GambarGambar-3 3 : Instala Instalasi si lift jenis jenis eskala eskalator tor
Gamba Gambar-4 r-4 : Sepa Sepatu tu peman pemandu du
GambarGambar-5 5 : Badan Badan kereta kereta “bersand “bersandar” ar” pada rangka rangka kereta kereta
GambarGambar-6 6 : Motor Motor pengger penggerak ak pintu pintu
Gamba Gambar-7 r-7 : Banta Bantalan lan luncur luncur
GambarGambar-8 8 : Mesin Mesin dengan dengan gigi gigi reduksi reduksi
44
DAFTAR PUSTAKA
1. Modul Modul 1 s/d 9 Pembinaan Pembinaan Operasi Operasi P2K3. P2K3. Oleh Dirjen Binawas, Direktorat PNK3 Departemen Nakertrans. 2. SNI No. No. 03-2219003-22190-1999 1999 Rev. Rev. Syarat-syarat umum konstruksi lift penumpang yang dijalankan dengan motor traksi. 3. The Vertical Vertical Transporta Transportation tion Handbook. Handbook. Third Edition, edited by George Strakosch 1998 4. The guide guide to to Elevator Elevatoring, ing, 1992 1992 Elevator world inc. NewYork
45