Tata Cara Penyusunan dan Penyajian Data Statistik
Drs. Tarsis Tarmudji, M.M Kiswanto, SE, M.Si
Arti Statistik
Aktifitas dan kegiatan kerja, persoalan, angka2 Sekumpulan Sekumpulan angka untuk ditarik maknanya, memperoleh informasi Angka2 disederhanakan dalam bentuk table atau grafik, orang menyebutnya menyebutnya statistik Statistic ada di mana-mana
Arti Statistik
Aktifitas dan kegiatan kerja, persoalan, angka2 Sekumpulan Sekumpulan angka untuk ditarik maknanya, memperoleh informasi Angka2 disederhanakan dalam bentuk table atau grafik, orang menyebutnya menyebutnya statistik Statistic ada di mana-mana
Masyarakat kebanyakan menafsirkan statistik sebagai tabel atau daftar angka yang menggambarkan keadaan, situasi, atau kondisi suatu kejadian, gejala, yang terpampang di kantor-kantor pemerintah maupun swasta. Tabel atau daftar tersebut biasanya dilengkapi dengan keterangan-keterangan, gambar-gambar atau diagram-diagram lain untuk memperjelas situasi, keadaan atau gejala yang sedang digambarkan.
Statistik juga dapat diartikan sebagai laporan atau lukisan tentang sesuatu hal dalam bentuk diagram-diagram, grafik, gambar berbentuk lingkaran, tumpukan mata uang, deretan manusia, dan lain lain yang melukiskan atu menggambarkan suatu keadaan (Sudjana, 1974)
Statistik dan penelitian
Penelitian: Bagaimana mengumpulkan data? Bagaimana data diferifikasi? Bagaimana data dikelompokkan / dibedakan? Bagaimana data yang sudah didapat akan dianalisa? arah persoalan statistik, terutama penelitian kuantitatif.
Dua arti statistik
Ringkasan dalam bentuk angka yang disajikan dalam bentuk daftar/tabel, gambar, grafik, dll beserta keterangannya Ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum, berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh (J. Supranto, 1985)
Fungsi statistik
Fungsi deskriptif memaparkan informasi dalam sajian yang bermakna untuk: mendeskripsikan suatu keadaan atau menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu kejadian terjadi Fungsi inferensial untuk mendapakan kesimpulan yang bermakna; contoh penggunaan jamu Fungsi analitik mampu menjelaskan hubungan antara faktor satu dengan yang lain Fungsi prediktif dari data yang terkumpul dapat digunakan untuk melakukan prediksi
TUJUAN
MASALAH
PENGUMPULAN DATA
PENGGOLONGAN
N A T A A F N A M E P
DATA
PENYAJIAN
ANALISA
TAFSIRAN & KESIMPULAN
Populasi : adalah keseluruhan dari karakteristik (unit/individu/kasus/barang/peristiwa) hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. Contoh : seluruh penduduk Kabupaten Bekasi, seluruh petani padi yang ada di Bekasi, seluruh anak jalanan yang ada di Jakarta, dan lain-lain. Sampel : merupakan bagian dari populasi yang paling tidak mempunyai satu ciri yang sama dengan populasinya untuk mewakili populasi. Contoh : penelitian dilakukan pada karyawan PEMDA Tk. II Bekasi sebanyak 5000 (sebagai populasi) dengan ciri-ciri sebagai berikut : Pria dan wanita, Penghasilan di bawah 200.000,- per bulan, Sudah berkeluarga, Lama bekerja lebih dari 5 tahun, dan lain-lain
Alasan sampel
Karena diperlukan percobaan yang sifatnya merusak Populasi tidak terbatas Ketelitian dalam penyelidikan Biaya dan ekonomi Menghemat waktu
Besarnya sampel
Derajat keseragaman populasi Derajat presisi yang diinginkan Rencana analisa
Cara pengambilan sampel
Sampling seadanya Sampling pertimbangan Sampling probabilita
Random sederhana Random berstrata Random sistematik Sampling klaster / kelompok Sampling ganda Sampling bertahap
Pertimbangan pengambilan sampel
Mempertegas permasalahan penelitian, keterangan atau data yang diperlukan, bilamana diperlukan, kapan data akan dikumpulkan, dll Menentukan bentuk atau jenis sampling yang sesuai dengan ciri-ciri populasinya, serta menentukan besarnya sampel Menentukan cara pengambilan sampel, apakah akan dilakukan secara random atau dengan cara yang lainnya.
Kesalahan dalam penelitian
Sampling error
Kegagalan dalam mengukur beberapa unsur dari individu yang terpilih sebagai sampel, karena orang tersebut tidak ada di rumah, atau meninggal saat dilakukan pencatatan data Proses pengukurannya kurang baik, karena misalnya operasionalisasi konsepnya kurang baik, pertanyaannya kurang jelas, dll Dalam menyusun data mungkin terjadi kesalahan, misal dalam memberikan kode, kesalahan input, dsb.
Non sampling error
Yaitu kesalahan penentuan populasi atau sasaran penelitian. Karenanya peneliti harus hati-hati dalam mendefinisikan poplasi, sebelum pendataan dilakukan, sehingga tidak sampai memasukkan populasi yang tidak semestinya. Misal: pengusaha yang ingin mengetahui selera makan penduduk kota solo dengan memilih sasaran orang solo yang terdaftar di buku telepon
Penyajian data dilakukan untuk memudahkan
analisis data (karena penelitian tidak mungkin untuk menggunakan data mentah) Penyajian data juga dilakukan untuk memudahkan
pembaca untuk membaca hasil penelitian kita Penyajian data dalam statistik ekonomi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan mengeluarkannya dalam bentuk tabulasi data, frekuensi grafik (kartogram, stereogram), agihan batang daun, agihan frakuensi, dll.
Data Persebaran Penduduk di Kec. Gunungpati, Kota Semarang pada setiap Desa iwa 23
34
54
56
76
54
34
80
21
34
53
65
67
80
12
23
45
67
86
99
90
12
23
12
34
80
21
34
Kartogram dan Stereogram Pengguna Kompor Gas Jumlah (jt ton)/th Kab. Pati 200 Kab. Demak 120 Kab. Kudus 120 Kab. Semarang 230 Kotas Salatiga 400 Kota Semarang 200 Kab. Pekalongan 300 Kab. Blora 200 Kab. Rembang 400 Kab. Sragen 120
Agihan Batang Daun
Suatu bentuk penyajian data yang lain dengan urutan data yang diklaslifikasikan dalam dua kelompok terdiri dari kelompok puluhan, dan kelompok satuan.
Contoh Agihan Batang Daun No Batang
Daun
1
1 3,5
2
2
2 8,8
2
3
3 5,7,8,9
4
4
4 5,7,7,8,9
5
5
5 2,6,5,8,0,3,4,5,7,8
10
6
6 0,9,3,7,5,4,4,6,4
9
7
7 2,5,7,3,5,4,9,3
8
8
8 2,1,2,1,4,5,4,3
8
9
9 2,6,8
3
SOAL Agihan Frakuensi Data Terkecil 10 Data Terbesar 100 Jumlah kelas 5
12 14 16 18 20
60 70 80 90 99
30 35 40 45 50
25 30 35 40 45
65 70 75 80 85
14 16 18 20 22
Agihan Frekuensi Kumulatif < + > Nama titik-titik selang kelas 27,5
15,5 21,5
16
27
39,5 33,5
28
51,5 45,5
39
51
40
Nilai (titik) 16,28,40 = batas kelas bawah 1,2,3 Nilai (titik) 27,39,51 = batas kelas atas 1,2,3 Nilai 15,5 = tepi bawah kelas 1, 27,5 = tepi atas kelas 1 dan tepi bawah kelas 2,………….dan seterusnya………… ## nilai-nilai yg berada ditengah-tengah setiap kelas disebut titik tengah atau tanda kelas
52
Tentukanlah titik kelas Kelas
Frekuensi
21 - 29
4
30 - 38
12
39 - 47
6
48 -56
8
57 - 65
23
66 - 74
9
62
Cara menentukan titik tengah 16 + 27 Kelas 1 =
= 21,5
2
28 + 39 Kelas 2 =
2
= 33,5…… dst
Tabel Agihan frekuensi Kumulatif Lebih dari lebih dari
kurang dari frek. Kum.
kurang dari frek. Kum.
15,5
50
15,5
0
27,5
48
27,5
2
39,5
42
39,5
8
51,5
36
51,5
14
63,5
25
63,5
25
75,5
14
75,5
36
87,5
4
87,5
46
99,5
0
99,5
50
Banyaknya kelas ditentukan sendiri Modal 1 11 - 20 2 21 - 30 3 31 - 40 4 41 - 50 5 51 - 60 6 61 - 70 7 71 - 80 8 81 - 90 9 91 - 100
Frekuensi 2 2 4 5 11 8 9 6 3 50
Misal ditentukan i = 10, k = 9
HISTOGRAM Definisi:
Grafik yang berbentuk balok, di mana sumbu horisontal (X) adalah tepi kelas dan sumbu vertikal (Y) adalah frekuensi setiap kelas.
Interval
Frekuensi
159,5 - 303,5
2
303,5 - 447,5
5
447,5 – 591,5
9
591,5 – 735,5
3
735,5 – 878,5
1
10 i s n 8 e u k 6 e r F h 4 a l m u 2 J
0 195.5-303.5 303.5-447.5 447.5-519.5 591.5-735.5 735.5-878.5
Tepi Kelas Interval Harga Saham
Buatlah histogramnya Modal
Frekuensi
1 11 - 20
2
2 21 - 30
2
3 31 - 40
4
4 41 - 50
5
5 51 - 60
11
6 61 - 70
8
7 71 - 80
9
8 81 - 90
6
9 91 - 100
3
50
POLIGON Definisi:
Grafik berbentuk garis dan menghubungkan antara nilai tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada setiap kelas. Nilai tengah kelas
Jumlah frekuensi
231,5
2
375,5
5
519,5
9
663,5
3
807,0
1
10
i s n e u k e r F
5 0 231,5
375,5
519,5
663,5
Nilai Tengah Interval Kelas Harga Saham
807,0
Buatlah Poligonnya Nilai Tenga frek. Kum. 15,5
50
27,5
48
39,5 51,5
42 36
63,5
25
75,5
14
87,5
4
99,5
0
KURVA OGIVE Definisi:
Diagram garis yang menunjukkan kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif. Modal
Frekuensi
F.Kum
F.Relatif
RR.K
1 11 - 20
2
2
4
4
2 21 - 30
2
4
4
8
3 31 - 40
4
8
8
16
4 41 - 50
5
13
10
26
5 51 - 60
11
24
22
48
6 61 - 70
8
32
16
63
7 71 - 80
9
41
18
82
8 81 - 90
6
47
12
94
9 91 - 100
3
50
6
100
50
-
100
-
Menjadi Agihan “Lebih dari” dan “kurang dari” Lebih dari lebih dari
kurang dari frek. Kum.
kurang dari frek. Kum.
10
50
11
0
20
48
21
2
30
46
31
4
40
42
41
8
50
37
51
13
60
26
61
24
70
18
71
32
80
9
81
41
90
3
91
47
100
0
101
50
OGIVE “Kurang dari”
OGIVE “Lebih dari”
60
60
50
50
50
48
50 47
46 42
40
41
40 37
30
Series2
32
30
26
Series2
24
20
20
18
13 10
10
9
8
3 0
0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
0 1
4
2 2
3
4
5
6
7
8
9
10
Buatlah Ogive “lebih dari” dan “kurang dari) Biaya
Frek
85 - 101
7
102 - 118
11
119 - 135
18
136 - 152
19
153 -169
6
170 - 186
9
187 - 203
5
204 - 220
5 80