3.1
METODOLOGI PENDEKATAN Mengacu pada tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, pendekatan yang akan dilakukan dalam pekerjaan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan meliputi : 1. Tinjauan Kebijaksanaan Tata Ruang Wilayah 2. Tinjauan Kebijaksanaan Tata Ruang Wilayah 3. Identifikasi karakteristik Umum Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan 4. Identifikasi Karakteristik Spesifik Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan 5. Analisis Pengembangan Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan 6. Analisis Pengembangan Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan 7. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Spasial Pengembangan Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan 8. Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan.
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
3.1.1 Tinjauan Kebijaksanaan Tata Ruang Wilayah Upaya
untuk
melakukan
penataan
ruang
untuk
percepatan
pembangan pada wilayah koridor pantai timur Kalimantan pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari kebijaksanaan tata ruang wilayah yang tercermin dalam RTRW Nasional, RTRW Pulau Kalimantan, RTRW Propinsi (Kalimantan Timur dan Kalimantana Selatan) dan RTRW Kabupaten/Kota yang tercakup (Nunukan, Bulungan, Berau, Kutai Timur, Bontang, Kutai Kertanegara, Samarinda, Balikpapan, Panajam Paser Utara, Pasir, Tanah Laut, dan Kota Baru). Untuk itu perlu dilakukan tinjauan terhadap arahan tiap RTRW sesuai dengan hierarkinya secara eksplisit tersebut untuk wilayah perencanaan, terutama yang menyangkut : • Rencana
struktur
tata
ruang
wilayah
(sistem
pusat-pusat
permukiman dan sistem prasarana wilayah) • Rencana pemanfaatan ruang (kawasan lindung dan kawasan budidaya) • Rencana pengembangan kawasan andalan/kawasan prioritas. 3.1.2 Identifikasi Karakteristik Umum Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan Identifikasi ini akan mencakup karakteristik fisik-spasial, sosialdemografis, ekonomi wilayah, dan sarana-prasarana wilayah, yang merupakan hasil dari proses pengumpulan data dan informasi sekunder di kabupaten/kota yang berada di wilayah pantai timur Kalimantan (Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan). Aspek yang tercakup dalam identifikasi karakteristik umum ini difokuskan pada : •
Aspek Fisik Spasial : Fisik dasar, Penggunaan lahan, Sistem permukiman
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 2
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
•
Aspek Sosial Kependudukan : laju pertumbuahan penduduk, persentase penduduk perkotaan, kepadatan penduduk
•
Aspek Ekonomi Wilayah : laju pertumbuhan ekonomi, pergeseran struktur ekonomi (sektoral), struktur ketenagakerjaan.
•
Aspek Prasarana Wilayah : Jaringan jalan, Transportasi laut.
Unit
data/analisis
yang
dipergunakan
pada
dasarnya
adalah
kabupaten/kota, sehingga diharapkan profil / karakteristik umum tiap kabupaten/kota tersebut dapat dibandingkan satu sama lain dalam konteks wilayah eksternalnya (provinsi). 3.1.3 Identifikasi Karakteristik Spesifik Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan Tahapan ini akan lebih difokuskan untuk menemukenali karakteristik spesifik kawasan sub-koridor pantai timur Kalimantan secara internal, yang
mencakup
aspek
fisik-spasial,
sosial-demografis,
ekonomi
wilayah, dan sarana-prasarana wilayah. Dalam hal ini unit data yang dipergunakan adalah kecamatan/kawasan. Aspek yang tercakup dalam identifikasi karakteristik umum ini difokuskan pada : •
Aspek Fisik Spasial : Fisik dasar, Penggunaan lahan, Sistem permukiman
•
Aspek Sosial Kependudukan : Laju pertumbuahan penduduk, Persentase penduduk perkotaan, kepadatan penduduk.
•
Aspek Ekonomi Wilayah : Laju pertumbuhan ekonomi, Pergeseran struktur ekonomi (sektoral), struktur ketenagakerjaan
•
Aspek Prasarana Wilayah : Jaringan jalan, Transportasi laut.
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 3
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
3.1.4 Analisis
Pengembangan
Wilayah
Koridor
Pantai
Timur
Kalimantan Didasarkan pada tinjauan terhadap kebijaksanaan tata ruang wilayah (Nasional,
Propinsi,
Kabupaten/Kota),
dan
kondisi
umum
dan
perkembangan wilayah koridor pantai timur kalimantan, analisis pengembangan wilayah yang akan dilakukan secara makro mencakup analisis : •
Arahan Pengembangan
•
Keunggulan SDA
•
Transformasi Sektor-sektor Strategis
•
Keterkaitan antar sektor (hulu – hilir).
•
Peningkatan Peran Kabupaten/Kota terhadap Wilayah Sekitar
•
Ketersediaan Prasarana dan Sarana.
3.1.5 Analisis Pengembangan Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan Dengan mengacu pada hasil identifikasi terhadap karakteristik spesifik kawasan sub koridor pantai timur kalimantan serta tinjauan kebijakan dan strategi spasial / tata ruang pada wilayah koridor pantai timur Kalimantan secara keseluruhan, lebih lanjut dilakukan analisis untuk merumuskan : •
Peranan / Fungsi Kawasan dalam lingkup wilayah yang lebih luas.
•
Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang (identifikasi sistem pusatpusat permukiman, delineasi kawasan lindung dan kawasan budidaya).
•
Ketersediaan Prasarana dan Sarana untuk mendukung percepatan pembangunan.
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 4
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
3.1.6 Penyusunan Kebijakan dan Strategi Spasial Pengembangan Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan Berdasarkan hasil analisis pengembangan wilayah, dapat diidentifikasi potensi dan masalah pengembangan wilayah koridor
Pantai Timur
Kalimantan, baik secara internal (kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal (peluang dan tantangan). Berdasarkan hal ini lebih lanjut dapat dirumuskan kebijakan dan strategi yang mencakup : •
Kebijakan dan Strategi Spasial / Tata Ruang
•
Identifikasi Pusat-pusat Pertumbuhan / Kota Strategis
•
Pengembangan Prasarana Wilayah.
3.1.7 Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan Sebagai produk akhir dari pekerjaan, akan dirumuskan Rencana Tata Ruang
Kawasan
Sub
Koridor
Pantai
Timur
Kalimantan,
yang
merupakan penjabaran lebih lanjut dari kebijakan spasial wilayah pada kawasan/sub-koridor terpilih. Rencana Tata Ruang Kawasan ini mencakup : •
Rencana Pemanfaatan Ruang
•
Rencana Struktur
•
Rencana Pengembangan Prasarana.
Secara diagramatis, kerangka pendekatan secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.1. Metoda/teknik analisis yang dipergunakan untuk tiap lingkup kegiatan dapat dilihat pada Tabel III – 1.
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 5
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
3.2
TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Agar proses pelaksanaan pekerjaan perencanaan lebih terarah, maka tujuan dan sasaran yang diinginkan dituangkan dalam suatu kerangka pemikiran sebagai dasar dalam pelaksanaan pekerjaan yang disusun sedemikian rupa dengan singkat, ringkas tetapi terutai dengan jelas yang tertuang dalam metodologi pendekatan. Mengacu pada tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan meliputi : 1. Persiapan Pekerjaan 2. Pengumpulan Data/Survey Lapangan 3. Penyusunan Laporan Antara 4. Penyusunan Konsep Laporan Akhir 5. Penyusunan Laporan Akhir
3.2.1 Tahap Persiapan Pekerjaan Tahap persiapan penyusunan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan merupakan tahap awal dari suatu perencanaan dan memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut :
A. Persiapan Dasar 1.
Mobilisasi/ Demobilisasi Tenaga Ahli Kegiatan mobilisasi/ demobilisasi tenaga ahli dilakukan pada tahap awal dimaksudkan untuk mendapatkan tenaga ahli sesuai dengan yang diminta (sesuai TOR) dengan kualitas memadai, disamping itu untuk mempercepat koordinasi antar tenaga ahli, agar tenaga ahli tersebut mampu berkomunikasi dan bekerjasama dalam pelaksanaan pekerjaan, hal ini
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 6
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
dikarenakan informasi dari setiap tenaga ahli diperlukan oleh tenaga ahli lainnya. 2.
Persiapan Peralatan dan Ruang Kerja Persiapan peralatan dilakukan pada tahap awal, baik peralatan untuk kepentingan survey lapangan maupun peralatan untuk pekerjaan studio/ kantor. Sedangkan kantor diperlukan sejak dimulainya pekerjaan baik untuk penyusunan laporan maupun untuk koordinasi para tenaga ahli yang dibantu oleh staf kantor baik dalam persiapan survey maupun dalam penyusunan program kerja.
B. Persiapan Survey Persiapan survey merupakan langkah-langkah yang diambil dalam melakukan persiapan kegiatan survey lapangan, yaitu meliputi kegiatan : 1.
Persiapan Daftar Pertanyaan/ Checklist Data Persiapan daftar pertanyaan/ checklist data dilakukan pada tahap awal bermanfaat dalam pelaksanaan survey lapangan. Hal ini disebabkan dalam daftar pertanyaan/ checklist tersebut berisi daftar data beserta sumbernya (instansi tersedia data) sehingga akan memudahkan dan mempercepat pengumpulan data dan informasi di lapangan.
2.
Kajian Literatur Kajian literatur meliputi kebijaksanaan (Propeda, Renstra, dan Pola Dasar, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi). Hal ini bermanfaat untuk mengetahui informasi awal tentang wilayah perencanaan, sebelum pelaksanaan survey lapangan.
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 7
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
3.2.2 Tahap Pengumpulan Data/Survey Lapangan Pelaksanaan
survey
lapangan
untuk
mengumpulkan
data
dan
informasi tentang wilayah perencanaan dibedakan menjadi survey data primer dan data sekunder, sedangkan kegiatan pengukuran topografi
digunakan
untuk
pemetaan
objek-objek
khusus
dan
menetapkan luas wilayah yang dijadikan sebagai objek perencanaan.
A. Survey Data Primer Survey data primer penyusunan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan meliputi : 1.
Wawancara/ interview dengan pejabat/ staf instansi terkait yang terlibat dalam perencanaan tata ruang, serta terhadap pemuka-pemuka masyarakat untuk mengetahui keinginannya.
2.
Observasi langsung
di lapangan untuk melihat wilayah
perencanaan. 3.
Observasi objek-objek khusus yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting di wilayah perencanaan.
B. Survey Data Sekunder Survey data sekunder atau survey instansional penyusunan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur
Kalimantan
:
Kebijaksanaan
pembangunan
yang
berpengaruh dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi : Kebijaksanaan Nasional, Propinsi, Kabupaten, dan kebijakan sektoral lainnya.
C. Data Statistik Wilayah Perencanaan Data statistik wilayah perencanaan yang
dibutuhkan dalam
penyusunan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan meliputi:
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 8
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
1.
Aspek Kebijaksanaan : • RTRW Nasional • RTRW Pulau Kalimantan • RTRW Provinsi (Kalimatan Timur dan Kalimatan Selatan) • Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi (Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan) • Propeda Provinsi (Kalimatan Timur dan Kalimantan Selatan) • RTRW Kabupaten/Kota • Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota • Propeda Kabupaten/Kota
2.
3.
4.
Aspek Fisik dan Lingkungan : •
Topografi dan kemiringan
•
Hidrologi
•
Daerah Aliran Sungai (DAS)
•
Geologi
•
Geomorfologi
•
Klimatologi
•
Kemampuan tanah
•
Tata guna lahan eksisting
•
Kesesuaian lahan
Aspek Sosial Kependudukan : •
Data kependudukan
•
Sensus tahun 1990 dan tahun 2003
•
Hasil registrasi penduduk
•
Penduduk perkotaan dan perdesaan
•
Jumlah penduduk miskin
•
Jumlah dan sebaran desa tertinggal
Aspek Prasarana Wilayah : •
Jaringan Jalan
•
Jaringan Irigasi
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 9
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
5.
Aspek kegiatan ekonomi : •
PDRB Provinsi
•
PDRB Kabupaten/Kota
•
Sensus Ekonomi
D. Penentuan Batas Wilayah Perencanaan Penentuan batas wilayah perencanaan dalam penyusunan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan disesuaikan dengan karakterisitik pengkajian materi yang akan dilakukan serta lingkup wilayah yang menjadi lokasi perencanaan dengan menjadikan kebijakan yang ada sebelumnya sebagai dasar dalam penetapan batas wilayah perencanaan. Disamping itu, masukan-masukan yang diberikan oleh berbagai pihak juga berpengaruh terhadap penetapan deliniasi koridor dan sub koridor yang akan direncanakan. Secara planologis, teknis penentuan batas wilayah perencanaan yang masuk dalam lingkup kota didasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1.
Pertimbangan Administrasi, dimana batas wilayah secara keseluruhan dalam lingkup kabupaten/kota sebagai wilayah perencanaan.
2.
Batas Fungsional, dimana karakteristik dominan kegiatan pada wilayah perencanaan.
Untuk jelasnya mengenai kebutuhan data dalam pekerjaan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Jalan Pantai Timur Kalimantan dapat dilihat pada Tabel III – 2.
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 10
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
3.2.3 Tahap Penyusunan Laporan Antara
A. Tinjauan Kebijaksanaan Tata Ruang Wilayah Aspek yang tercakup dalam tinjauan kebijaksanaan tata ruang wilayah ini meliputi : 1.
Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah (Sistem pusat-pusat permukiman dan sistem prasarana wilayah)
2.
Rencana Pemanfaatan Ruang (Kawasan lindung dan kawasan budidaya)
3.
Rencana Pengembangan Kawasan Andalan/Kawasan Prioritas
B. Identifikasi Karakteristik Umum Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan Aspek yang tercakup dalam identifikasi karakteristik umum ini difokuskan pada : 1.
Aspek Fisik Spasial : fisik dasar, penggunaan lahan, sistem permukiman
2.
Aspek Sosial Kependudukan : laju pertumbuhan penduduk, persentase penduduk perkotaan, dan kepadatan penduduk
3.
Aspek
Ekonomi
Wilayah
:
laju
pertumbuhan
ekonomi,
pergeseran struktur ekonomi (sektoral), dan struktur ketenaga kerjaan 4.
Aspek Prasarana Wilayah : jaringan jalan, transportasi laut
C. Identifikasi Karakteristik Spesifik Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan Aspek yang tercakup dalam identifikasi karakteristik umum ini difokuskan pada :
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 11
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
1.
Aspek Fisik Spasial : fisik dasar, penggunaan lahan, sistem permukiman
2.
Aspek Sosial Kependudukan : laju pertumbuhan penduduk, persentase penduduk perkotaan, dan kepadatan penduduk
3.
Aspek
Ekonomi
Wilayah
:
laju
pertumbuhan
ekonomi,
pergeseran struktur ekonomi (sektoral), dan struktur ketenaga kerjaan 4.
Aspek Prasarana Wilayah : jaringan jalan, transportasi laut
D. Analisis Pengembangan Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan Analisis pengembangan wilayah yang akan dilakukan secara makro mencakup analisis : 1.
Arahan Pengembangan
2.
Keunggulan SDA
3.
Transformasi Sektor-sektor Strategis
4.
Peningkatan Peran Kabupaten/Kota terhadap Wilayah Sekitar
5.
Ketersediaan Prasarana dan Sarana
E. Analisis Pengembangan Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan Dengan mengacu pada hasil identifikasi terhadap karakteristik spesifik kawasan sub koridor pantai timur kalimantan serta tinjauan kebijakan dan strategi spasial / tata ruang pada wilayah, lebih lanjut dilakukan analisis untuk merumuskan : 1.
Peranan / Fungsi Kawasan dalam lingkup wilayah yang lebih luas
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 12
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
2.
Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang (Identifikasi sistem pusat-pusat permukiman, delineasi kawasan lindung dan kawasan budidaya)
3.
Ketersediaan
Prasarana
dan
Sarana
untuk
mendukung
percepatan pembangunan 3.2.4 Tahap Penyusunan Konsep Laporan Akhir Pada tahap penyusunan konsep laporan akhir ini, kegiatan yang dilakukan berupa :
A. Penyusunan Kebijakan dan Strategi Spasial Pengembangan Wilayah Koridor Pantai Timur Kalimantan Berdasarkan hasil analisis, lebih lanjut dapat dirumuskan kebijakan dan
strategi
pengembangan
Wilayah
Koridor
Pantai
Timur
Kalimantan yang mencakup : 1.
Kebijakan dan Strategi Spasial / Tata Ruang
2.
Identifikasi Pusat-pusat Pertumbuhan / Kota Strategis
3.
Pengembangan Prasarana Wilayah
B. Rencana Tata Ruang Kawasan Sub Koridor Pantai Timur Kalimantan Merupakan penjabaran lebih lanjut dari kebijakan spasial wilayah pada kawasan/sub-koridor terpilih. Rencana Tata Ruang Kawasan ini mencakup : 1.
Rencana Pemanfaatan Ruang
2.
Rencana Struktur
3.
Rencana Pengembangan Prasarana
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 13
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
3.2.5 Tahap Penyusunan Laporan Akhir Tahap rencana/ final report merupakan tahap akhir dari pekerjaan teknis Penyusunan Penataan Ruang untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan. Di dalam tahap ini pokok-pokok pekerjaan hasilnya adalah sebagai berikut : 1.
Menyempurnakan alternatif/ draft rencana sesuai dengan saran hasil seminar untuk selanjutnya disusun menjadi laporan rencana.
2.
Pokok-pokok materi isi rencana final adalah sama dengan pokokpokok materi isi draft sebagaimana telah dijelaskan.
3.
Rencana akhir tersebut dilengkapi dengan album peta berupa eksisting, analisis, peta rencana dan lain-lain yang dibutuhkan.
4.
Menyusun program pembangunan yang berindikasi proyek untuk 5 tahunan.
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 14
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
GAMBAR 3.1 KERANGKA PENDEKATAN DALAM PENATAAN RUANG UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN KORIDOR PANTAI TIMUR KALIMANTAN
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 15
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
TABEL III – 1 LINGKUP KEGIATAN DAN METODE ANALISIS DALAM PENYUSUNAN PENATAAN RUANG UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN KORIDOR PANTAI TIMUR KALIMANTAN
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 16
LAPORAN PENDAHULUAN Penataan Ruang Untuk Percepatan Pembangunan Koridor Pantai Timur Kalimantan
TABEL III – 2 KEBUTUHAN DATA DALAM PENYUSUNAN PENATAAN RUANG UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN KORIDOR PANTAI TIMUR KALIMANTAN
PT. Pemeta Engineering System Consultant
III - 17