c. Metode Pengendalian Pekerjaan 1.
KENDALI MUTU
Disetiap tingkatan tim pengawas diperlukan disiplin yang tinggi untuk menerapkan tata cara pengendalian mutu baik yang menyangkut mutu kerja dan mutu hasil kerja Kontraktor dan Konsultan. Pengendalian mutu memegang peranan yang sangat penting karena berkaitan dengan cara kerja kontraktor dan konsultan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pelaksanaan dilapangan dilapangan diterapkan sistem kendali kendali mutu yang diterapkan dari dari awal dengan penjelasan penjelasan yang detil mengenai sistem ini pada saat praconstruction meeting. Sistem kendali mutu ini akan disiapkan oleh konsultan secara sistematis dengan form – form yang telah dibuat sebel sebelumn umnya ya.. Form Form terseb tersebut ut akan akan dibah dibahas as pada pada saat saat awal awal konstr konstruks uksii sehin sehingga gga dapat dapat diealu diealuasi asi dengan dengan baik dan dilakuk dilakukan an perubaha perubahan n perubaha perubahan n seperlun seperlunya ya oleh konsulta konsultan n apabil apabila a ada ada hal hal yang yang perlu perlu dises disesua uaika ikan n dengan dengan keadaa keadaan n masing masing masin masing g peroy peroyek. ek. Deng Dengan an dite ditera rapk pkan anny nya a seca secara ra khus khusus us sist sistem em ini ini maka maka akan akan sema semaki kin n muda mudah h untu untuk k melakukan kontroling dalam bidang mutu dan diharapkan pelaksanaan pekerjaan juga dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan bermutu.
2.
STANDARISASI
Perlu Perlu
dilakuka dilakukan n standari standarisasi sasi prosedur prosedur!! tata cara kerja! kerja! pelapora pelaporan! n! dan hal lainnya lainnya yang
terlibat dengan pengawasan di lapangan. Standarisasi kami anggap sangat penting dalam menyamakan presepsi dalam pelaksanaan dilapangan! menghindari perbedaan perbedaan antara konsultan dan kontraktor dalam pemahaman "anagement proyek secara umum dan secara khusus. Penerapan ini secara langsung dapat mendukung tertib administrasi dari sejak sejak awal awal hingga hingga akhir akhir proyek proyek sehingga sehingga pada saat P#$ segala segala hal yang menyang menyangkut kut administ administrasi rasi dapat dipenuhi dipenuhi dengan baik dan benar. benar.
Standari Standarisasi sasi ini saling saling mendukun mendukung g
antara sistem kendali mutu yang diterapkan sehinggga dapat menciptakan iklim pelaksanaan yang yang kondu kondusif sif dan dan persoa persoalan lan persoa persoalan lan rutin rutin yang yang sering sering dijum dijumpai pai dapat dapat disel diselesa esaika ikan n dengan cepat.
3.
METDL!I PE PEN!ENDALIAN IAN PE PEKER"AAN
Pada bagian ini akan menjelaskan secara detail metode yang digunakan oleh Konsultan untuk melaksanakan jasa layanan pengawasan teknik jalan dari beberapa aspek seperti aspek pemeriksaan %testing & inspection'! pengawasan %superision'! masalah administrasi kontrak %contract administration'! kemajuan pelaksanaan %construction progress'! jaminan
1
kualitas %(uality assurance'! rapat dan pelaporan %meeting ) reporting'! serta pemeliharaan. Secara umum pengawasan teknik jalan meliputi *
Pengendalian Pengendalian teknis * aspek mutu! olume! waktu! biaya.
Pengendalian atas proses koordinasi terkait.
Pengendalian Pengendalian administrasi proyek.
"anajemen +alu +intas dan Keselamatan Kerja
Pelaporan.
Untuk lebih jelasnya pada !a#$ar 1 disajikan 1 disajikan ,agan -lir Kegiatan Superisi.
3.1 3.1.
PENG PENGEN ENDA DALI LIAN AN TEK TEKNI NIS S +ingkup pengendalian pengendalian antara lain meliputi * -spek mutu hasil hasil pekerjaan. pekerjaan. -spek olume olume pekerjaan. -spek waktu waktu penyelesaian penyelesaian pekerjaan. -spek biaya biaya keseluruhan pekerjaan. pekerjaan. Konsultan akan mengendalikan pelaksanaan fisik pembangunan yang dilakukan oleh Kontraktor dengan rentang kendali meliputi Pre-audit /! /! Monitoring /! /! dan Post-audit Post-audit /. /. Segala Segala sesuatun sesuatunya ya mengacu mengacu kepada kepada ketentua ketentuan n dan syarat0sy syarat0syarat arat yang yang tercantum tercantum dalam kontrak pemborongan.
3.1.1. Rentang Kendali Kendali Pre A%dit Kegiatan Kegiatan konsulta konsultan n dalam dalam rangka rangka pengenda pengendalian lian teknis teknis dalam dalam rentang rentang pre0aud pre0audit/ it/ adalah seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan pengawasan! pengawasan! yang terdiri dari * Pengumpulan dan analisa terhadap data. Pengec Pengeceka ekan n
hasil hasil peren perencan canaa aan n
dengan dengan memba membandi nding ngkan kan terhad terhadap ap kondi kondisi si
lapangan. Pemeriks Pemeriksaan aan terhadap terhadap kesiapan kesiapan kontrakto kontraktor! r! yang yang meliputi meliputi material material!! peralata peralatan! n! tenaga dan jadwal pelaksanaan
Pengumpulan Dan Analisa Data 1nfor 1nformas masii dan dan hasil hasil peren perencan canaa aan n akan akan mengh menghasi asilka lkan n catata catatan n mengen mengenai ai seluru seluruh h kegiatan antara lain* 2enis pekerjaan. Kuantitas pekerjaan. pekerjaan. Kualitas yang dipersyaratkan. dipersyaratkan. Schedule pelaksanaan
2
kualitas %(uality assurance'! rapat dan pelaporan %meeting ) reporting'! serta pemeliharaan. Secara umum pengawasan teknik jalan meliputi *
Pengendalian Pengendalian teknis * aspek mutu! olume! waktu! biaya.
Pengendalian atas proses koordinasi terkait.
Pengendalian Pengendalian administrasi proyek.
"anajemen +alu +intas dan Keselamatan Kerja
Pelaporan.
Untuk lebih jelasnya pada !a#$ar 1 disajikan 1 disajikan ,agan -lir Kegiatan Superisi.
3.1 3.1.
PENG PENGEN ENDA DALI LIAN AN TEK TEKNI NIS S +ingkup pengendalian pengendalian antara lain meliputi * -spek mutu hasil hasil pekerjaan. pekerjaan. -spek olume olume pekerjaan. -spek waktu waktu penyelesaian penyelesaian pekerjaan. -spek biaya biaya keseluruhan pekerjaan. pekerjaan. Konsultan akan mengendalikan pelaksanaan fisik pembangunan yang dilakukan oleh Kontraktor dengan rentang kendali meliputi Pre-audit /! /! Monitoring /! /! dan Post-audit Post-audit /. /. Segala Segala sesuatun sesuatunya ya mengacu mengacu kepada kepada ketentua ketentuan n dan syarat0sy syarat0syarat arat yang yang tercantum tercantum dalam kontrak pemborongan.
3.1.1. Rentang Kendali Kendali Pre A%dit Kegiatan Kegiatan konsulta konsultan n dalam dalam rangka rangka pengenda pengendalian lian teknis teknis dalam dalam rentang rentang pre0aud pre0audit/ it/ adalah seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan pengawasan! pengawasan! yang terdiri dari * Pengumpulan dan analisa terhadap data. Pengec Pengeceka ekan n
hasil hasil peren perencan canaa aan n
dengan dengan memba membandi nding ngkan kan terhad terhadap ap kondi kondisi si
lapangan. Pemeriks Pemeriksaan aan terhadap terhadap kesiapan kesiapan kontrakto kontraktor! r! yang yang meliputi meliputi material material!! peralata peralatan! n! tenaga dan jadwal pelaksanaan
Pengumpulan Dan Analisa Data 1nfor 1nformas masii dan dan hasil hasil peren perencan canaa aan n akan akan mengh menghasi asilka lkan n catata catatan n mengen mengenai ai seluru seluruh h kegiatan antara lain* 2enis pekerjaan. Kuantitas pekerjaan. pekerjaan. Kualitas yang dipersyaratkan. dipersyaratkan. Schedule pelaksanaan
2
Schedule pembayaran.
Review Design Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan ke lokasi untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan kondisi yang ada. -pabila ternyata dari hasil pengecekan design tidak sesuai dengan kondisi lapangan! konsultan superisi akan membuat alternatif lain yang sesuai untuk diajukan kepada pemberi tugas.
Persiapan Konstrusi •
"aterial dan peralatan yang didatangkan didatangkan kontraktor akan diperiksa terlebih dahulu oleh konsultan sehingga benar0benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
•
2adwal 2adwal waktu waktu yang dibuat oleh oleh kontrakto kontraktorr akan diteliti diteliti terlebih terlebih dahulu dahulu apakah apakah sudah sudah memadai memadai terhadap terhadap olume pekerjaa pekerjaan n yang akan dilaksa dilaksanaka nakan n dengan dengan perkiraan tenaga kerja & tukang yang akan mengerjakannya serta alat yang akan digunakan. digunakan. -pabila menurut analisa tidak t idak seimbang antara olume dengan tenaga kerj kerja a dan dan pera perala lata tan n terh terhad adap ap wakt waktu u yang yang ters tersed edia ia maka maka kons konsul ulta tan n akan akan menyarankan kepada kontraktor untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang memadai agar bisa selesai tepat pada waktunya.
•
Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya pekerjaan tamba tam bahan han seb sebaga agaii aki akibat bat dar darii per perub ubaha ahan n des desig ign n dan per pertam tamba bahan han ol olume ume pekerjaan.
•
-gar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar! konsultan akan mengusulk mengusulkan an menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi kompensasi dan tidak memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan dari Pemimpin Proyek.
•
Dala Dalam m hal hal ini! ini! kons konsul ulta tan n beru berupa paya ya meng menghi hind ndar arii peke pekerj rjaa aan n tamb tambah ah!! just justru ru mengupay mengupayakan akan pekerjaa pekerjaan n kurang kurang jika memang dari ealuasi ealuasi teknis teknis dan biaya biaya memungkinkan untuk dilakukan pekerjaan kurang.
Pre !onstru"tion #eeting $P!#% Dala Dalam m waktu waktu kurang kurang dari dari 3 hari hari sejak sejak SP"K! SP"K! diada diadakan kan Pre Construc Construction tion Meeting Meeting %P4"'5 hal yang dibicarakan meliputi * 6'.
"ateri *
$rganisasi kerja.
7ata cara pengaturan pelaksanaan.
3
8eiew dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target olume! mutu dan waktu.
2adwal pengadaan bahan! alat dan mobilisasi personil.
"enyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan %mutual check'! koordinasi dengan team perencana.
"enentukan lokasi bahan material %(uarry'! estimate (uantity dan rencana (uality control bahan yang akan digunakan.
9'.
Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.
Penyusunan rencana kendali mutu proyek.
Kesamaan pengertian terhadap pasal0pasal dokumen kontrak
Pekerjaan tambah&kurang
7ermination atau forfeiture.
"aintenance ) protection of traffic.
Subletting.
:'.
<'.
-suransi. +ainnya yang dianggap perlu.
Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur
8e(uest! approal ) e;amination of works.
Shop Drawing! -s ,uilt Drawing.
"onthly 4ertificate %"4'.
P#$ ) F#$.
4hange $rder! -ddendum.
Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan utama %major items'! antara lain *
Struktur jalan
Pondasi tiang pancang& tiang bor
3.1.2. Rentang Kendali Monitoring Kegiatan pengendalian teknis rentang monitoring / adalah kegiatan0kegiatan yang dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. "eskipun konsultan pengawas telah melakukan pre-audit / namun setiap langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus dimonitor agar kalau terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode ini konsultan akan selalu melakukan ealuasi terhadap progress dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor.
4
Dalam melakukan monitoring! kerjasama antara anggota tim akan dijaga sebaik0 baiknya sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat! sehingga kerugian yang menyangkut aspek mutu! olume! waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil0kecilnya. Faktor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan0peraturan yang berlaku. Selain mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas juga memonitor aspek lingkungan sekitar proyek! agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang0tukangnya mengganggu! mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada. Dalam hal ini! konsultan pengawas akan melakukan kegiatan0kegiatan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada hal0hal sbb.*
3.1.&.1.
#elasanaan Kontrol Sistemati Ter'a(ap Kegiatan Lapangan Dalam konteks lebih luas! pekerjaan superisi mengemban juga fungsi control manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan! perlu diperiksa dahulu persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah0setengah atau dengan cara perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini! diperlukan suatu control yang sistematik. Pengawas lapangan perlu menerapkan sistem control yang baik di lapangan. Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki : tujuan yaitu* a. "eninjau secara periodik hasil
dan kemajuan pekerjaan pada beberapa
bidang kegiatan pokok. ,ilamana terdapat kekurangan yang terjadi! maka harus dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya. b. "emastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan secara dini dapat diberikan apabila terjadi sesuatu kesalahan. c. "engamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila tidak terjadi perubahan kontrak. ,idang0bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan di lapangan yaitu *
Pencapaian target kemajuan fisik
Pencapaian target keuangan.
Pengadaan dan pembelian barang! bahan dan peralatan.
Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektiitas dan efisiensi kerja lapangan.
Pemantapan kerjasama pekerja proyek dari seluruh bagian& diisi.
5
7iap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya mantap! kurang memadai atau menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar! maka langkah0 langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif.
3.1.&.&.
Kun)ungan Lapangan * Site +isit Frekwensi kunjungan ke lapangan oleh 7eam +eader dan engineer 4ore 7eam lainnya tergantung dari pentingnya keadaan lapangan! sifatnya dapat secara harian atau mingguan. Frekwensi kunjungan juga dapat tergantung pada tahapan dari Pemimpin Proyek yang mengelolanya beserta para teamnya sesuai urgensinya. -kan tetapi secara prinsip keberadaan Site =ngineer adalah di lapangan demikian pula =ngineer lainnya! terutama 4hief 1nspector.
3.1.&.3.
Evaluasi Ren"ana Konsultan pengawas melakukan ealuasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan serta menyarankan perubahan & penyempurnaan & penyesuaian rencana yang perlu dilakukan %bila ada' guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik0baiknya.
3.1.&.,.
+eri-iasi asil Peer)aan Kontrator Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil pekerjaan kontraktor telah memenuhi segala persyaratan untuk proses selanjutnya yaitu persetujuan pemberi tugas.
3.1.&./.
Pengontrolan Pro0e "erencanakan dan membangun adalah suatu aktiitas yang dinamis! dan yang dipengaruhi oleh bermacam0macam faktor. Karena itu network& s0cure chart yang telah disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodic atau sesuai kondisi dicheck kembali *
-pakah waktu yang direncanakan telah ditepati.
-kan ditepati dalam jangka panjang atau segera dan& atau
>antinya akan ditepati %jangka panjang'.
,ila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang dikehendaki. 1.
"arak &akt% kontrol 2arak waktu control dapat dibedakan menjadi 9 macam rentang waktu yaitu *
6
6 – 9 minggu untuk aktiitas yang kritis atau bisa kurang dari 6 minggu.
9 – < minggu untuk aktiitas0aktiitas yang tidak kritis.
2.
'ara #engontrol Dibedakan : cara mengontrol! sebagai berikut *
Untuk sebuah aktiitas yang akan dimulai * disajikan langkah0langkah cara mengontrol seperti flow chart !a#$ar 2.
Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai * disajikan langkah0langkah cara mengontrol seperti flow chart !a#$ar 3.
Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai * disajikan langkah0langkah cara mengontrol seperti flow chart !a#$ar (.
Untuk monitoring dan pengontrolan proyek ini akan digunakan sistem informasi pengendalian proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi berbasis computer. "onitoring dan pengendalian proyek dilakukan pada aspek0aspek berikut *
Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi (uantity! duration! dates! network planning atau precedence Diagram "ethode.
Progress Performance.
Schedule 4ontrol.
Project cost control yang meliputi pelaporan status nilai kontrak s aktual! perhitungan pembayaran progress pekerjaan.
Unsur0unsur
tersebut
merupakan
informasi
dasar
untuk
monitoring!
pengendalian! analisis dan manajemen proyek. Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan data0data proyek %project data entry' yang akan menjadi acuan %baseline' dalam monitoring dan pengendalian pelaksanaan proyek selanjutnya. Data0data tersebut disimpan di dalam database di kantor poyek! dan selalu di update untuk keperluan pelaporan dan analisa secara periodic. ,erdasarkan target0 target pengendalian yang ditentukan sebelumnya maka dapat dilakukan analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam aspek skedul! progress dan pembiayaan proyek. Dari analisa masalah tersebut dilakukan upaya perbaikan untuk membawa program proyek kembali ke rencana semula. Skematik diagramnya adalah sebagai berikut )!a#$ar *+ *
7
Pelaporan Periodik 8ingkasan Progres Pekerjaan
"onitoring Skedul! Progres Dan ,iaya Konstruksi
Pelaporan Pelaksanaan Pekerjaan Skedul Progres Pembiayaan
-nalisa Komputer
Pelaporan Periodik "anajemen Proyek
Pelaporan Periodik 8ingkasan Pembiayaan
Updating Skedul
!a#$ar ,.* Ske#a Diagra# Pelak-anaan Monitoring
1nformasi yang diperoleh dari pelaporan tersebut dapat dianalisa dan dijadikan
bahan
dalam
pengambilan
keputusan
manajemen
proyek.
Pelaporan proyek dibuat dengan format dan prosedur yang standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi! efektifitas dan optimalisasi sinergi kerja! sehingga dapat mencapai performansi dan kualitas akhir manajemen pembangunan proyek yang lebih baik. Software yang digunakan untuk pengendalian proyek ini adalah * #i"roso-t Pro)e"t .
3.1.&..
#eto(ologi Pengontrolan Pro0e Untuk menerapkan metodologi pengendalian proyek secara baik dan sistematis! maka konsultan membaginya ke dalam beberapa tahap *
Taa/an Initiali-a-i 7ahap initialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas0aktifitas proyek % Work Breakdown
Structure&
mencerminkan
?,S'
keterkaitan
sampai
antar
ke
aktifitas.
leel
yang
7ahapan
terendah ini
dimulai
yang dari
pendeskripsian dan penggolongan aktifitas proyek yang ada! menentukan olume dan bobot dari masing0masing aktifitas! pengurutan pelaksanaan aktifitas %network planning – predecessor dan successor dari setiap aktifitas detail' dan tipe dari relasi0relasi antar aktifitas! yaitu SS – Start to Start ! SF – Start to Finish! FS – Finish to Start atau FF – Finish to Finish.
8
2uga dideskripsikan mengenai penjadualan pekerjaan! resources atau sumber daya yang terlibat dalam pelaksanaan proyek! seperti tenaga ahli! konsultan! tenaga pekerja! administrator! serta bahan dan alat penunjang pelaksanaan proyek. Setiap aktiitas dilengkapi dengan olume pekerjaan! bobot %persentase perbandingan antar olume pekerjaan dengan nilai nominal – rupiah'. #asil dari tahap ini akan digunakan sebagai base line& dasar untuk pengendalian proyek pada sat pelaksanaan.
Taa/ Pelak-anaan 7ahap
ini
dipergunakan
untuk
memonitor
dan
mengawasi
jalannya
pelaksanaan proyek. 7ermasuk di dalam tahapan ini adalah proses update data kemajuan hasil pelaksanaan proyek! yagn diperinci dari prestasi detail sampai ke prestasi secara umum! mengawasi aktiitas0aktiitas kritis yang ditampilkan pada barchart dan pengawasan terhadap resource yang terlibat dengan menambah atau mengurangi jumlah resource %tenaga! bahan dan alat' apabila perlu. Pengisian hasil kemajuan proyek dapat dilihat dari hasil pencapaian kemajuan proyek
pada
minggu
sebelumnya!
sehingga project
control dapat
memperlihatkan aktiitas yang tidak memperlihatkan kemajuan yang berarti atau justru berada pada kondisi kritis yaitu aktiitas yang memiliki total float sama dengan nol.
Pelaksanaan akitas tersebut tidak boleh mengalami
penundaan lebih dari satu hari kerja. Keberadaan kondisi kritis dari suatu aktiitas digambarkan dalam garis yang berbeda warna pada tampilan barchart ! yaitu sebagai berikut *
7otal Float @ A! digambarkan dengan warna merah5
6 B 7otal float B C! digambarkan dengan warna kuning5
Sedangkan 7otal Float @E! digambarkan dengan warna hijau.
#al tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah satu acuan bagi analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya dapat dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kinerja proyek! seperti penambahan tenaga ahli! tenaga pekerja! bahan dan alat penunjang! atau merubah metode pelaksanaannya.
Taa/ Pela/oran 7ahapan pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan proyek aktual di lapangan kepada pihak pemberi tugas& pemilikan proyek
9
untuk mendapatkan gambaran kemajuan proyek di lapangan! dengan ikut memperhatikan hal0hal kritis yang diperoleh dari analisa pelaksanaan proyek. ,entuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan! dan terbagi menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular! pelaporan kemajuan proyek secara barchart! serta dalam bentuk S-Cure5 yang membandingkan pencapaian aktual dengan baseline proyek.
3.1.2.0.
Koordina-i Ti# Pelak-anaan Proek Dalam penerapan sistem ini ada tiga anggota tim konstruksi yang bekerjasama dalam menyelesaikan proyek! yaitu Pemrakarsa %Ditjen ,ina "arga' & Pemilik Proyek! Kon-%ltan S%/eri-i dan yang terakhir adalah Kontraktor Pelak-ana. -dapun posisi dan peranan masing0masing pihak dapat dijelaskan sebagai berikut *
Direktorat 2enderal ,ina "arga akan memonitor pekerjaan baik di kantor pusat maupun lokasi proyek.
Konsultan Superisi sebagai pihak yang mengawasi pelaksanaan proyek! termasuk pengendalian proyek dengan menggunakan sistem monitoring yang terintegrasi dengan Ditjen ,ina "arga.
Kontraktor Pelaksana sebagai pihak yang melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan jalan memberikan laporan status proyek kepada Konsultan Superisi.
3.1.&.2.
Sistem In-ormasi #ana)emen Pro0e Sistem informasi manajemen proyek pada hakekatnya adalah suatu sistem untuk mendukung Pimpinan Proyek dalam memantau dan mengendalikan proyek. 7ujuan sistem ini untuk digunakan pihak Pemilik dalam mendapatkan informasi proyek setiap saat atau secara berkala! cepat dan akurat. Sistem ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi dan ealuasi situasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan serta mengintegrasikan keinginan0keinginan dari pihak Pemimpin Proyek yang mewakili pihak Pemilik Proyek tentang apa0apa yang mau dimonitor dan dikendalikan. Di project-site setiap saat hasil pekerjaan fisik berkembang bertambah banyak dan supaya perkembangannya terjadi menurut rencana! dimana rencana tersebut dijabarkan dalam besaran uang dan besaran waktu.
10
Khususnya untuk mengontrol mutu pekerjaan! peranan sistem informasi manajemen proyek hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu pekerjaan dilakukan oleh petugas khusus dan harus dilaksanakan di lapangan! tidak dapat dilaksanakan di kantor. 7olok ukur pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen tender %Spesifikasi Pekerjaan'. Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan datanya atau dimonitor dimana perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh perkembangan data proyeknya. olume data kian hari kian membengkak sesuai dengan perkembangan pekerjaan secara fisik. Data proyek sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada Pemberi 7ugas! karena masih belum diolah! jadi masih mentah. Data proyek yang telah dikumpulkan secara periodic kemudian diolah& diproses untuk dijadikan informasi proyek %laporan proyek'. -rtinya dari laporan proyek dapat diketahui perkembangan pekerjaan yang nyata terjadi %prestasi aktual'. Dari laporan proyek ini Pemimpin Proyek baru dapat mengealuasi tentang perkembangan proyeknya! pertumbuhan dari tiap0tiap pekerjaan di lapangan dengan diperbandingkan terhadap rencana. Pemimpin proyek mengendalikan proyeknya dengan keputusan0keputusan yang dibuat dan diimplementasikan ke project site. #asil dari implementasinya menciptakan data proyek baru dan dengan demikian siklus project management control s!stem berulang kembali. Siklus ini baru berhenti apabila proyek telah selesai. Selanjutnya Project "anagement 4ontrol System ini dapat digunakan basis data untuk pelaksanaan pembangunan jalan tahap selanjutnya.
3.1.&..
Pengen(alian #utu Selama
periode
konstruksi!
konsultan
akan
senantiasa
memberikan
pengawasan! arahan! bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik dan tepat kualitas -spek0aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai berikut di bawah ini namun tidak terbatas pada * •
Peralatan laboratorium.
•
Penyimpanan bahan& material.
11
•
4ara pengangkutan material& campuran ke lokasi kerja.
•
Pengujian material yang akan digunakan.
•
Penyiapan job mi; formula campuran.
•
Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan.
•
7est lapangan.
•
-dministrasi dan formulir0formulir.
!a#$ar menunjuukan diagram pengendalian mutu guna memperjelas uraian di atas.
3.1.&.14.
Pengen(alian Kuantitas
Pengawasan kuantitas %Guantity 4ontrol'! akan mengecek bahan0bahan& campuran yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh kontraktor atau yang terpasang. Konsultan akan memproses bahan0bahan&campuran berdasarkan atas *
#asil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
"etode perhitungan.
+okasi kerja.
2enis pekerjaan.
7anggal diselesaikannya pekerjaan.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kwalitas maupun eleasi dan persyaratan lainnya! maka pengukuran kwantitas dapat dilakukan agar olume pekerjaan dengan teliti& akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kwantitas dalam kontrak adalah benar diukur dan dibayar oleh konsultan dan mendapat persetujuan permberi tugas. Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut untuk semua item pekerjaan dalam kontrak berupa Guantity Sheet dapat disiapkan semuanya oleh konsultan. !a#$ar 0 menunjukkan iagram pengendalian olume pekerjaan guna memperjelas uraian di atas.
3.1.&.11.
Pengen(alian 5atu
Di dalam proyek jalan! alat berat! tenaga kerja dan jumlah jam kerja perhari adalah sangat erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu! tenaga dan biaya. 1.
Sced%le Kontraktor
12
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang dibuat kontraktor. -pakah rencana kerja progress pekerjaan yang ditargetkan sudah layak dan realistis. "isalnya dalam musim hujan! target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya untuk kondisi kerja yang sama. Kemudian juga construction method! urutan kerja kontraktor apakah sudah sistematis! konsepsional dan benar. Selanjutnya berdasarkan schedule kontraktor yang sudah disetujui! konsultan pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut. Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan kedalam target harian! sehingga setiap hari apakah target olume tersebut bisa tercapai atau tidak! bila target olume tersebut tidak tercapai maka selisih olume harus diprogramkan & dikejar untuk schedule hari berikutnya. Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa diselesaikan on schedule/.
2.
Alat 4erat ) 5ea e6%i/#ent + Untuk mengerjakan pekerjaan jalan! diperlukan alat berat! bisa kombinasi& beberapa jenis alat dan jumlah alat yang mencukupi. Pertama harus diketahui& dihitung kapasitas alat! kalau alat tersebut adalah suatu kombinasi! maka kapasitas yang diperhitungkan adalah yang terkecil! misal untuk pekerjaan beton baik di batching plant maupun alat angkut beton ke lapangan harus dianalisis kapasitasnya agar sesuai dengan kebutuhan. Untuk rencana sekian jam kerja per hari! apakah mampu alat tersebut menghasilkan produk beton seperti olume yang ditargetkan. ,ila tidak tercapai maka perlu diambil tindakan0tindakan antara lain *
"enambah jumlah alat! atau
"enambah jam kerja& oertime.
Sedemikian hingga olume pekerjaan yang direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
3.
Tenaga Kerja Demikian juga untuk tenaga kerja! untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga kerja yang mencukupi! sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesuai dengan jadwal& waktu yang ditentukan. ,ila kondisi pekerjaan
13
diperkirakan tidak bisa diselesaikan! maka tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur& oertime.
(.
"%#la "a# Kerja Untuk penyelesaian suatu pekerjaan! tergantung juga pada jam kerja per hari. 2umlah jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil dari pada bila per hari jam kerjanya lebih banyak. 2am kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat! tenaga kerja! sedemikian hingga olume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalau suatu pekerjaan tidak bisa diselesaikan dalam satu hari siang! maka perlu untuk kerja malam& oer time. Untuk administrasi pengendalian waktu! agar pengendalian dapat dicapai secara optimal maka konsultan harus memahami secara sugguh0sungguh >etwork Planning/ yang umumnya telah dibuat oleh kontraktor dengan metode lintas kritis %4ritical Path "ethod& 4P"'. "engingat sangat pentingnya time schedule ini dalam suatu pekerjaan pengawasan! maka konsultan akan menganalisa secara rutin time schedule dari kontraktor dan akan membantu kontraktor dalam mereiew dan menyusun kembali time schedule tersebut bila memang diperlukan. Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan ,archart& S0 4ure/ yang biasa dan juga dapat digunakan ector Diagram/ yang baik & cocok untuk pekerjaan jalan karena dapat mengetahui & menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule ini! pada
arah absis/ menunjukkan lokasi atau S7-!
sedangkan arah ordinat/ menggambarkan waktu.
3.1.&.1&.
Pengen(alian 6ia0a Pelasanaan Pro0e
Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum *
,iaya proyek
=stimated (uantity& olume pekerjaan.
#arga satuan pekerjaan.
Huna pengendalian biaya pelaksanaan proyek! hal0hal pokok yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut *
Pengukuran hasil pekerjaan! perlu dilakukan dengan akurat dan benar0benar sehingga kwantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan demikian olume dalam kontrak tidak dilamapui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
14
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi pengukuran& kwantitas dan kwalitas! sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar0benar untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan! sehingga biaya proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.
3.&.
RENTANG KENDALI P7S A8DIT Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi kontraktor. Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai hasil kerjanya. >amun kontraktor tidak akan bisa mengajukan permintaan pembayaran sebelum mendapat rekomendasi dari konsultan pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak. Dalam hal ini! rentang kendali post audit akan meliputi tetapi tidak terbatas pada hal0 hal sbb*
3.2.1. Pe#erik-aan Montl 'erti7icate )M'+ Kontraktor harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan kepada Site =ngineer pada setiap akhir bulan yang berjalan! yang selanjutnya disebut sebagai sertifikat bulanan %"onthly 4ertificate – "4'/! Format sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau diusulkan oleh Konsultan dan disetujui oleh Pemberi 7ugas. Site =ngineer akan memeriksa kemajuan pekerjaan yang diajukan pada sertifikat bulanan dan apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang telah terjadi di lapangan! selanjutnya dapat disetujui untuk mendandatangani bersama oleh wakil kontraktor! konsultan! dan Pemimpin Proyek. Prosedur pembuatan "4 dapat dilihat pada diagram alir !a#$ar 8
3.2.1. Pe#erik-aan Pe#$aaran Akir 7im Pengawas 7eknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu. Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi pada pembayaran berikutnya. Dalam tahap pembayaran akhir! perlu diperiksa dan diealuasi kuantitas yang telah dibayar sebelumnya! sehingga kuantitas& olume yang dibayar dalam pembayaran akhir merupakan final (uantity yang benar.
15
3.2.2. Pro-ed%r Per%$aan )'ontract 'ange rder+ Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh =ngineer atau Kontraktor dan harus disetujui dengan suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. 2ika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam struktur #arga Satuan 2enis Pembayaran atau suatu perubahan yang diperkirakan dalam 2umlah Kontrak! maka Perintah Perubahan harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu -ddendum.
3.2.3. Serti7ikat Penele-aian Akir ,ila kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai! termasuk semua kewajiban dalam Periode 2aminan! maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima pertama. Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah 7erima! dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut! maka konsultan membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian -khir.
3.2.(. Pernataan Perit%ngan Akir Kontraktor harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir! bersama0sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh engineer. Setelah paninjauan kembali oleh engineer dan jika diperlukan! amandemen oleh kontraktor! engineer akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan -khir yang disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi 7ugas.
3.2.*. Addend%# Pen%t%/ ,erdasarkan pada rincian Pernyataan =ngineer mengenai Perrhitungan -khir! setelah memperoleh tanda tangan Kontraktor! engineer akan menyampaikan addendum penutup tersebut kepada Pemberi Pekerjaan untuk ditandatangani bersama0sama dengan Pernyataan Perhitungan -khir yang disetujui.
3.2.. Dok%#en 'atatan Proek Kontraktor harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua perubahan dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen 4atatan Proyek selama pelaksanaan pekerjaan.
16
3.3.
PENGENDALIAN ATAS K77RDINASI TERKAIT Konsultan
pengawas
%Site
=ngineer'
dalam
rangka
melaksanakan
tugas
pengendalian teknis tersebut di atas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain %khususnya oleh pemberi tugas'. Dalam hal ini koordinasi tersebut dilakukan secara intern yaitu antar personil konsultan dan secara e;tern yaitu dengan instansi terkait. Koordinasi dengan instansi terkait! antara lain dilakukan dengan *
Direktorat 2enderal ,ina "arga
Pemimpin Proyek Fisik.
Konsultan lain yang terkait.
1nstansi terkait lainnya.
Koordinasi ini diwujudkan dengan mengadakan rapat harian! mingguan! rapat bulanan ataupun rapat koordinasi lainnya yang dianggap perlu! disamping melalui cara koordinasi lainnya seperti komunikasi per telepon! fa;imili dan lain0lain. 8apat harian dimaksudkan untuk koordinasi antar personil konsultan sehingga tidak ada kejadian di lapangan yang di luar sepengetahuan konsultan. 8apat ini dapat dilakukan setiap hari atau beberapa hari sekali! tetapi paling tidak setiap hari ada koordinasi dari S= dengan seluruh =ngineer lainnya bahkan dengan teknisi yang di lapangan bila perlu. 8apat mingguan diadakan secara rutin seminggu sekali guna berkoordinasi dengan pihak Proyek & Pimpinan Proyek dan Kontraktor. 8apat bulanan diadakan setiap bulan sekali untuk berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya bila ada disamping antara ketiga pihak Kontraktor! Konsultan Pimpinan Proyek dan Direktoran 2enderal ,ina "arga. Dalam setiap rapat! konsultan akan membuat notulen rapat yang akan memuat isi rapat tersebut yang akan dibagikan ke setiap peserta rapat untuk memantau tindakan apa yang telah dilaksanakan atau belum dilaksanakan dalam rapat berikutnya.
3.,.
PENGENDALIAN AD#INISTRASI PR79EK Dalam hal ini konsultan pengawas berkewajiban merancang! memberlakukan serta mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diwasinya! yaitu mencakup antara lain5 surat! memorandum! risalah! laporan! contoh barang! foto! berita acara! gambar! sketsa! brosur! kontrak dan addendum dan lain0lain yang dianggap perlu. +angkah0langkah dan tindakan yang akan dilakukan konsultan pengawas untuk maksud di atas adalah *
17
"empelajari! menanggapi! memecahkan dan menyelesaikan sampai tuntas maksud dari surat masuk maupun keluar.
"emperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas konsultan.
"empersiapkan dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.
"embuat foto0foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
"empelajari dan mengecek gambar0gambar& sketsa pelaksanaan agar sebelum maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
"embantu& menyiapkan addendum serta lain0lain yang dianggap perlu.
!a#$ar 9 menunjukkan kelengkapan administrasi proyek yang umum digunakan. Form0form yang diperlukan proyek antara lain sebagai berikut dibawah ini *
,uku direksi
7ime schedule
"4o %"utual 4heck -wal'
Disamping itu kami lampirkan pula contoh0contoh form untuk pengendali mutu! re(uest of work dll.
8e(uest ) shop drawing
+aporan harian
+aporan mingguan
8isalah rapat
,erita acara opname pekerjaan
8ecord cuaca
Photo dokumentasi
4hange order
3./.
-ddendum
"onthly certificate %"4'
P#$ %Proisial #and $er'& F#$ %Final #and $er'
Dan lain0lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
RE+IE5 DESIGN Seperti tertuang di dalam Ketentuan Umum Kontrak sebagai berikut * -pabila diperlukan reiew design Konsultan harus selalu melakukan diskusi dengan Pemberi 7ugas & Pemimpin Proyek/! Konsultan perlu menyiapkan hal0hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan reiew design tersebut.
18
Pelaksanaan reiew design %bila diperlukan' ini akan dilakukan pada saat Kontraktor melaksanakan program mobilisasi! terutama terhadap pekerjaan utama&besar. Sedangkan
terhadap pekerjaan0pekerjaan
kecil
&
penunjang
dilakukan
saat
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
3..
PENGETA8AN TENTANG PEKER:AAN ;ISIK PR79EK
a.
Pe#atokan dan /eng%k%ran Suatu pembangunan membutuhkan pelaksanaan seluruh elemen0elemennya pada posisi yang benar. Untuk memindahkan suatu Hambar 8encana dari atas kertas ke suatu bangunan di lapangan! maka dibutuhkan *
Di lapangan harus ada sejumlah titik kontrol pengukuran yang harus dikaitkan pada suatu sistem koordinat yang tetap.
Perencanaan konstruksi harus dikaitkan pada sistem kuordinat yang sama.
-pabila terdapat ketidak jelasan informasi yang menimbulkan keraguan interpretasi! maka pengawas lapangan harus menghubungi perencananya untuk
mendapatkan
kejelasan.
Kontraktor
bertanggung
jawab
dalam
penentuan dan pematokan secara keseluruhan! sedang pengawas lapangan harus memastikan bahwa kontraktor mendapatkan informasi yang tepat serta menyiapkan titik0titik kontrol yang dipasang.
Peng%k%ran ori:ontal Pengukuran horiIontal didasarkan baik pada system control garis ataupun sistem koordinat! namun bila dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari kedua sistem di atas.
Peng%k%ran ;ertikal Ketinggian permukaan tanah dapat diukur dari titik ,ench "ark. Heometri ertikal garis kontrol biasanya telah ditentukan. Data ini merinci rangkaian titik tangen ertikal! ketinggian dan kemiringan permukaan akhir.
Titik kontrol -%re Suatu jaringan titik kontrol surei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah proyek! dan ditempatkan pada posisi yang tepat didalam pekerjaan konstruksi. 2arak antara titik0titik kontrol dianjurkan kira0kira CA meter.
19
7itik0titik kontrol surei sebaiknya berada dekat dengan lokasi pekerjaan tetapi bebas dari area kegiatan! dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan adanya pergeseran posisi akibat aktiitas pekerjaan termasuk pengoperasian dari peralatan. Untuk itu letak titik0titik kontrol tersebut harus selalu dicek secara teratur. Perubahan letak titik kontrol juga dapat terjadi pada dasar tanah! pada timbunan pelapisan tanah yang mudah mampat atau proses dalam tanah itu sendiri! seperti proses yang terjadi akibat besarnya ariasi kadar kelembaban.
Penent%an ele#en
kontraktor
yang
melaksanakan
pemeriksaan
ulang
atas
hasil
pekerjaannya sendiri! dianjurkan untuk menggunakan methoda lain yang berbeda dengan methoda yang telah digunakan pad.. saat a&al penempatan dan pematokan. Untuk menghindari identifikasi patok!
ketidak0tepatan
kesalahan dari ketidak
penandaan
atau
tepatan
kesalahan dalam
melaksanakan surei! maka pengukuran jarak dan beda tinggi dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan dari titik awal suatu sisi sampai pada titik akhir pada sisi yang lain! kemudian diikatkan pada titik kontrol hasil surei pertama. Pemeriksaan ini tidak diperkenankan dilakukan hanya dengan mengukur dari satu titik akhir saja atau dua titik akhir pada sisi yang terpisah. Penentuan dan pematokan posisi pondasi merupakan yang paling kritis. ,eberapa unsur0unsur penting seperti jarak antara beton kepala tiang %pile cap' harus selalu diperiksa ulang sesuai dengan ukuran bangunan atas!
20
sehelum pekerjaan konstruksi dimulai! terutama bila bangunan atas tidak horiIontal. Pada penentuan dan pematokan kolom0kolom! ketegakan dapat dikontrol dari pangkal kolom yang dibuat secara akurat! pengukuran bila mungkin dapat dilakukan dengan 7heodolit 9 arah. Ketinggian kolom juga dapat dikontrol dengan pita ukur atau dengan cara pengukuran beda tinggi %leelling'. Posisi horiIontal 4rosshead dapat ditentukan dari titik tetap di puncak kolom menggunakan koordinat0koordinat atau dari posisi garis poros yang ditransfer dari dasar dengan menggunakan 7heodolit. Untuk landasan! ditempatkan secara tepat pada dasarnya yang telah diberi tanda garis tengah. ,eberapa perencanaan mensyaratkan balok atau gelegar didukung pada landasan sementara. Penentuan
landasan sementara
dilakukan dengan cara yang sama seperti landasan yang tetap. 7itik0titik untuk penentuan balok dan gelagar dipindahkan dari permukaan tanah ke balok melintang %cross head'. Pengukuran horiIontal lantai ditentukan dari garis tengah yang ditransfer ketempat yang sesuai pada pekerjaan tetap seperti balok melintang %cross head'! dinding! pelat lantai dan sebagainya.
$.
Material= $aan $eton Se#en Konsultan
Superisi
harus
memastikan
bahwa
kontraktor
memenuhi
persyaratan syarat0syarat teknik yang berhubungan dengan pemakaian! penyimpanan dan umur semen.
Agregat Pemilihan agregat yang sesuai sangat penting pada produksi beton yang baik. -gregat beton harus terdiri dari partikel0partikel yang bersih! keras dan tahan serta cukup kuat untuk menahan beban yang diterima oleh beton. Pada umumnya! agregat tersebut terdiri dari pasir atau kerikil alam! atau batu pecah. Agregat
4ukup kuat dan keras untuk dapat menghasilkan beton dengan kekuatan tekan yang memenuhi syarat! dan tahan terhadap abrasi.
,ersih atau bebas dari kotoran seperti Iat0Iat organik! karena dapat menghambat pembekuan dan pengerasan beton. 7idak mengandung
21
lanau dan lempung karena dapat memperlemah beton. Partikel0 partikel yang lemah dan lunak dapat mengurangi kckuatan beton dan dapat hancui bila terbuka terhadap cuaca. +empung atau bahan lemah lainnya yang menutupi permukarJn agregat dapat mengurangi ikatan antara agregat dan pasta elemen.
!rada-i -gregat yang bergradasi baik akan menghasilkan beton yang mudah dikerjakan agregat yang tidak memenuhi gradasi yang disyaratkan cenderung untuk teljadi pemisahan %segregation' dan airnya akan merembes keluar %bleeding'. gradasi pasir dimana satu atau dua ukuran partikel sangat dominan harus dihindarkan. Pasir demikian mempunyai kadar udara yang besar! oleh karena itu memerlukan pasta semen dalam jumlah besar untuk dapat menghasilkan campuran yang dapat dikerjakan dengan baik.
4ent%k /artikel dan tek-t%r /er#%kaan ,entuk partikel dan agregat akan kemampuan pengerjaan pada beton. Partikel sepihan %flakey' bersudut tidak hanya menyulitkan dalam pengerjaan tetapi juga menyebabkan
pemisah! maka harus
dihindari. Kekuatan
maksimum! dengan sedikit kesulitan dalam pengerjaan! akan dihasilkan oleh agregat pecah % crushed' dengan pelekatan permukaan dari mempengaruhi antara muka batuan yang tidak rata.
Uk%ran #ak-i#%# Penghematan yang paling besar didapatkan bila ukuran agregat maksimum terbesar
digunakan.
Faktor0faktor
yang
membatasi
gradasi
adalah
kemampuan peralatan pengaduk! pengallgkat dan pengecoran untuk dapat menangani ukuran0ukuran lebih besar! da!*j jarak bebas %spacing' antara acuan dan tulangan. Ukuran agregat maksimum tidak boleh melebihi dua pertiga jarak bebas antara tulangan atau tiga perempat selimut beton hingga penulangan. Dalam syarat0syarat teknik! penggunaan beton pada berbagai bagian pekerjaan diberi batasan yang menggambarkan batas0batas tersebut
Air -ir yang dipakai untuk beton tidak boleh mengandung garam! larutan Iat organik! atau bahan lain yang akan mengganggu hidrasi semen.
22
-ir yang dapat diminum biasanya memuaskan. 2ika ada keraguan! suatu batch percobaan beton harus dibuat dan diuji untuk membandingkan tingkat pcngerasan dan kekuatan ultimatenya dengan beton serupa yang dibuat dengan air murni " segar. -ir taut tidak boleh digunakan menyebabkan korosi pada penulangan! karena menyebabkan korosi pada penulangan.
Udara Kehadiran rongga didalam beton sangat mengurangi kekuatannya. 8ongga pada beton adalah *
Helembung udara yang tertahan! atau
8uangan yang tertinggal setelah air berlebihan dihilangkan! hal ini tergantung pada ratio semen air %water cement ratio' dari campuran
7elah biasa dilaksanakan untuk entrain udara hingga persen dalam beton dengan menggunakan campuran tambahan yang sesuai. Helembung udara tersebut jauh lebih kecil %A!AC mm' dari pada gelembung yang secara tidak sengaja masuk atau tertahan! dan terpisah0pisah sehingga tidak berbentuk saluran untuk lewatnya air dan permeabilitas beton tidak bertambah.
c.
Peni#/anan $aan Se#en #arus disimpan didalam gudang semen atau bangunan tahan cuaca dan teratur agar dapat digunakan dengan urutan sesuai pengiriman. Semen yang disimpan lebih dari empat bulan harus diuji kembali sebelum digunakan.
Agregat -gregat harus disimpan dalam bak %bin' atau tempat penimbunan %stockpile' berdekatan dengan pekerjaan dengan tiap ukuran dipisah dari ukuran lainnya secara pasti untuk mencegah saling tercampur. +antai penimbunan harus kering dan dilapisi kerikil atua bahan untuk mencegah bercampurnya timbunan dengan tanah.
4aja T%langan ,aja tulangan harus ditumpuk ditinggikan dari permukaan pada penyanga kayu yang baik sehingga batang0batang bebas dari lempung atau bahan lain yang dapat mencegah pengikatan %bonding'. Karat permukaan atau debu
23
harus dihilangkan sebelum pemasangan. ,aja tulangan harus diperika jauh sebelum waktu pemasangan untuk menjamin bahwa pekerjaan dapat dipenuhi.
d.
Peranca 4ang%nan Desain perancah harus memperhitungkan besar! arah dan lamanya gaya0 gaya tersebut bekerja secara tersendiri maupun secara kolektif. Desain dari semua komponen dan sambungan perancah harus memenuhi standar yang berkaitandengan syarat0syarat teknik dan peraturan yang berlaku. Komponen perancah harus direncanakan untuk membatasi lendutan hingga 6&:AA dari bentang! dan untuk mencegah retak pada bagian yang telah dicor sebelumnya dengan pembebanan pengecoran yang dilakukan kemudian. +endutan balok dan perubahan dimensi pada komponen serta sambungan harus dibatasi! untuk menjamin bahwa beton yang selesai berada dalam batasan toleransi yang diiIinkan.
4atang /eng%at )4racing+
Sejumlah besar kegagalan yang terjadi sewaktu pelaksanaan jembatan disebabkan kurangnya penguat pada perancah.
Penguat yang memadai harus diberikan dalam arah memanjang dan melintang untuk menjamin bahwa perancah stabil! dan agar gerakan horiIontal besar yang disebabkan beban yang terjadi dapat dicegah.
Pengat%ran %nt%k /ene-%aian
Perancah harus mempunyai pengaturan untuk penyesuaian ertikal sehingga memudahkan pemasangan dan pembongkaran acuan dan untuk meluruskan kembali jika terjadi penurunan berlebihan.
Dongkrak ulir %screw jack' dapat digunakan pada puncak dan dasar sekur pipa dan sekur jenis kerangka! akan tetapi besar pemanjangan % e;tension' dari dongkrak ulir dapat mengurangi kapasitas beban dari dongkrak. Petunjuk dari pabrik harus diikuti.
,aji dapat dipakai untuk memudahkan penyesuaian pada puncak atau dasar sekur. ,aji biasanya dibuat dari kayu keras %hardwood' dan dipasang berpasangan sampai landasan datar. ,ila penyesuaian akhir
24
dari ketinggian sekur sudah mencapai! baji dapat dipaku pada sekur.
2ika gerakan yang besar oleh beban berat dibutuhkan! misalnya suatu bagian bangunan yang disekur harus diturunkan atau dinaikan sebagai satu kesatuan! sering kali digunakan dongkrak udara %pneumatic' atau hydraulis untuk melepaskannya.
Untuk melepaskan dukungan %de0proping' saja! dongkrak pasir dapat menurunkan beban beban yang berat dan mempunyai kelebihan yaitu! jika dibebani lendutannya kecil tanpa bahaya kegagalan pada waktu penempatan dan perawatan. 7ingkat penurunan dikendalikan oleh keluarnya pasir dari lubang sumbat %plug hole'.
Peranca $%atan /a$rik )Paten+
,ahan buatan pabrik %paten' kini sudah umum dipakai untuk perancah
pada
pelaksanaan
jembatan
,eton.
bahan
tersebut
mempunyai beberapa keuntungan yaitu arnan! sederhana dalam desain dan mud ah dipasang serta dibongkar.
Kerangka sekur yang memikul beban berat %heay0duty' disain untuk semua penyangga acuan! dengan kapasitas maksimum sampai
per kaki jika dipakai dengan perlengkapan heay0duty. Pemakaiannya dapat pula bersamaan dengan pipa %tube' dan peralatan standar.
Dimana perancah diperlukan untuk penyeberangan yang dalam! atau dimana saluran air atau jalan harus bebas selama pelaksanaan! harus dipakai perencah bentang panjang.
Perancah ini termasuk gelegar atau kerangka baja dan rangka %dapat terbuat dari baja atau kayu'. 2embatan ,ailey adalah bentuk khusus dari rangka baja yang telah berhasil digunakan untuk perancah bentang panjang.
"eskipun perancah sering didukung padahagian tetap bangunan seperti pilar! kaki pilar atau kepala jembatan! mungkin perlu didirikan penyangga sementara pada tempat diantaranya %intermediate' untuk bentang lebih panjang.
Untuk bentang panjang! pembuatan lawan lendut pada perancah mungkin perlu untuk mengatasi pengaruh lendutan.
Da7tar -i#ak /e#erik-aan
25
Sebuah daftar simak untuk pemeriksaan sekur jenis perancah kerja %scaffolding' adalah*
Periksa agar terdapat landasan atau dasar yang kuat di bawah kaki tiap kerangka pada pekerjaan itu dan bahwa pondasi cukup kering&ada drainase.
Periksa agar semua pelat dasar atau sekrup0sekrup penyesuaian rapat pada landasan atau dasar tersebut. Semua sekrup penyesuaian harus rapat terhadap kaki kerangaka
#arus diperoleh kopi dari gambar layout perancah. Pastikan bahwa jarak antara %spacing' menara dan jarak antara penguat melintang menara tidak melebihi jarak antara pada gambar. ,ila perlu ariasi dari layout karena masalah dilapangan! dibicarakan dengan engineer yang membuat gambar untuk mendapatkan persetujuan perubahan layout.
Kerangka harus diperiksa untuk alinemen pada kedua arah. 7oleransi maksimum untuk kerangka yang kurang tegak adalah 6 * :AA. 2ika kerangka
melampaui toleransi ini! dasar kerangka harus
disesuaikan sampai memenuhi batas toleransi.
Periksa agar tidak terdapat celah %gap' pada ruas sambungan ertikal atau sambungan pada kerangka. -danya celah mungkin berarti adanya distorsi atau letak dasar tidak tepat.
Semua kerangka harus sating dihubungan pada semua menara penguat melintang berada di tempat.
Pada waktu memeriksa penguat melintang! periksa pula alat pengunci untuk memastikan bahwa semua alat tersebut sudah tertutup atau rapat.
e.
Ponda-i $ang%nan Suatu pekerjaan yang terpenting dalam pembuatan konstruksi adalah membangun pondasi0pondasi yang kuat! suatu pekerjaan yang memerlukan perhatian khusus pada tiap tahapan pekerjaan pondasi. Semua langkah pencegahan harus diambil pada saat pelaksanaan! supaya tidak timbul kesalahan pada umur pelayanan. #arus diingatkan bahwa sekali konstruksi dibuka! perbaikan atau perkuatan pondasi sulit dilaksanakan.
7.
Prin-i/
26
7erdapat banyak persyaratan struktur di mana beton biasa tidak akan memberikan pemecahan yang diharapkan. ,eton bertulang menerima lebih banyak kondisi pembebanan dari pada beton biasa. 2uga dapat digunakan untuk memperkecil lendutan dan mengurangi ukuran keretakan. ?alaupun pembuatan desain dan detail beton merupakan tugas perencana! adalah
penting
bahwa
mereka
yang
mengawasi
dilapangan
dapat
memahami prinsip0 pripsip dasar beton bertulang.
Si7at $eton *
Plastis dan mudah dibentuk waktu masih baru.
,erkekuatan tinggi waktu keras. ,erkekuatan tarik rendah.
"empunyai perlawanan %ketahanan' tinggi terhadap api. 7idak mahal.
Sitat $aja *
Dapat dibuat menjadi batang0batang yang cocok untuk dimasukkan dalam beton.
"empunyai kekuatan tekan tinggi.
"empunyai kekuatan tarik tinggi.
"empunyai ketahanan rendah terhadap api.
"ahal.
4aja dan $eton diko#$ina-ikan $er-a#a karena >
Setelah pengerasan! beton melekat pada baja tulangan dan keduanya bertindak sebagai satu kesatuan apabila diberi suatu beban. 1ni berarti tendensi pada beton untuk regangan dan retak pada daerah tegangan tarik dapat langsung dilawan oleh batang0batang baja yang ditanamkan didaerah itu.
-pabila mengalami perubahan temperatur! beton dan baja memuai atau menyusut dalam jumlah yang sama0sama. -pabila ini tidak te1jadi! kekurangan pengikatan antara beton dan baja akan mencegah tegangan beton untuk diteruskan .pada penulangan baja dan beton akan retak dan runtuh.
,eton yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap kerusakan oleh api! melindungi baja bertula.ng yang ditanam didalamnya!
27
menjaga dari kehilangan kekuatan pada panas yang tinggi.
Ti/e
7ekanan tegangan0tegangan tekan cenderung untuk menyebabkan hancurnya beton.
7arikan * tegangan0tegangan tarik cenderung untuk menyebabkan beton merenggang dan retak.
Heseran
*
tegangan
geser
cenderung
untuk
menyebabkan
penggelinciran diantara bagian0bagian yang berdekatan dalam beton.
g.
De-ain ca#/%ran $eton 4ampuran beton biasanya direncanakan atas dasar gradasi agregat bahan yang terdapat ditempat. 4ampuran percobaan harus diuji minimum empat minggu sebelum kegiatan pengecoran. Desain campuran percobaan harus menjelaskan campuran tambahan atau abu terbang %fly ash' yang akan dipakai! bila menggunakannya. =ngineer di lokasi harus memastikan bahwa ia mempunyai detail lengkap mengenai gradasi rencana yang disetujui! dan harus memeriksa secara periodic pada bahan yang dipakai. 2ika ada perubahan besar yang timbul! penyebabnya harus diselidiki dan Kontraktor diperintahkan mengambil langkah0langkah untuk memperbaiki gradasinya. Sebagai usaha terakhir! kontraktor mungkin perlu merencanakan kembali campuran dan menyerahkan kembali campuran kepada engineer untuk persetujuan. 7idak boleh ada penyimpangan dari campuran beton yang disetujui kecuali mendapat iIin tertulis dari =ngineer %Structure =ngineer'.
.
Prod%k-i $eton 7ujuan semua prosedur batching dan campuran adalah untuk menghasilkan beton yang seragam yang mengandung bahan0bahan dalam perbandingan yang disyaratkan. Untuk mencapai hal ini perlu dijamin bahwa * ,ahan dipelihara agar homogen dan tidak saling terpisah sebelum dan pada waktu hatching. Peralatan yang tersedia akan membantu batching bahan secara tepat dalam jumlah yang diperlukan! dan jumlah tersebut akan dapat diganti dengan mudah jika dan bila diperlukan. Perbandingan bahan yang diperlukan dipelihara dari batch ke batch lain.
28
Semua bahan.dimasuLMNan kedalam pengaduk dalam urutan yang benar. Semua bahan dicampur dengan mernyeluruh pada waktu pengadukan dan semua partikel agregat dilapisi dengan pasta semen. ,eton! bila dikeluarkan dari pengaduk! akan seragam dan homogen dalam tiap batch dan dari satu batch ke batch lainnya.
)1+
4eton read<#i? ,eton ready0mi; harus memenuhi semua persyaratan syarat0syarat teknis. ,eton ready0mi; mempunyai keuntungan hahwa pengendalian mutu yang haik lehih mungkin pada plant yang hesar dari pada di lokasi jemhatan dengan kondisi yang ada. Kehanyakan lokasi heton ready0mi; menggunakan lokasi weight hatching untuk pengadukan dan truck0mounted untuk pencampuran.
)2+
4eton ang diad%k di loka-i )Site<$atced+ ,eton yang diaduk setempat %site0batch' dicampur dalam pengaduk mekanis dilokasi. 7empat pengadukan beton %4oncrete mi;ing plant' paling baik terletak di lokasi dan pada ketinggian yang mudah bagi pemasukan agregat kedalam tabung penyimpanan %hopper' dan pengiriman beton yang sudah dicampur kelokasi pekerjaan. 7empat paling baik untuk menimbang adalah antara bak agregat dan pengaduk sehingga penuangan %discharge' dapat dilakukan langsung kedalam pengaduk. Sebelum dimulainya operasi pengadukan! alat harus diperiksa untuk memastikan
kelancaran
serta
kebersihannya
khususnya
harus
diperhatikan drum pengaduk.
i.
Penanganan@ /engecoran dan /e#adatan $eton Penanganan 4eton Dalam penanganan beton! keterlambatan harus diperkecil dan beton harus dijaga supaya tidak mongering atau terjadi pemisahan. 2ika pekerjaan tertunda untuk jangka waktu lama! harus dipikirkan pemakaian set retarder %memperlambat pengerasan' dalam campuran dan diambil langkah agar beton dalam keadaan dingin selama masa tertundanya pekerjaan. Dalam hal apapun beton tidak boleh dicor ke dalam acuan bila tingkat kemudahan pengerjaannya %workability' telah hilang! yaitu slump asli telah banyak berkurang oleh pengeringan atau pengerasan awal %initial
29
setting'! sebab ini dapat menghasilkan beton berpori yang lemah. -ir tidak boleh ditambahkan pada waktu penanganan waktu penanganan sebab tidak dapat bercampur secara efektif dan dapat memperlemah beton. Pemisahan %segregation' adalah berpisahnya agregat kasar dari adukan beton %mortar'. Untuk mencegah pemisahan! langkah berikut harus diadakan *
"enjamin pengadukan dengan benar.
Pengangkutan tanpa benturan atau getaran berlebihan.
Pengecoran beton serapat mungkin pada posisi akhir dalam acuan! jangan memaksanya mengalir kesamping dengan alat penggetar %internal ibrator' yang berlebihan. 2ika beton harus dipindahkan dalam acuan pakailah sekop. 4atatan * Suatu pengecualian adalah beton yang dicor dalam Ione angker dari gelagar pratekan post0tensioned dimana beton mungkin harus dicor bebas dari penulaL6gan rapat dan dipindah mendatar untuk memungkinkan pengawasan efektifterhadap pemadatan disekitar angker.
"emakai hopper dan talang penghecoran bertentuk pipa jika tinggi jatuh 9 meter atau lebih.
"enghindari
penuangan
beton
mengenai
landasan tulangan
ertical.
"enjamin sambungan acuan terekat rapat untuk menghindari kehilangan air dan adukan.
"asukkan dan mengeluarkan penggetar %ibrator' internal secara ertical.
Peralatan /engecoran $eton Pilihan peralatan tergantung pada kondisi dan persyaratan lapangan. #arus diambil langkah untuk mengurangi pemisahan beton dan pengeringan terlalu dini. 4ara0cara paling laIim untuk pengecoran adalah dengan ember kibble dan pompa beton. ,eton dalam olume yang sedikit dapat dicor oleh pekerja dengan menggunakan kereta dorong dan atau tukang. Sistem talang yang paling besar lebih efektif bila medan menungkinkan. Sudut kemiringan 9C hingga :A derajat adalah ideal untuk beton dengan slump
30
operator penggetar dan finisher beton. Pompa biasanya merupakan unit yang lengkap yang dinaikan di atas truk dengan kapasitas pengiriman berkisar antara 6A hingga 6AA meter kubik per jam. Pipa penyaluran pada umumnya terbuat dari baja atau karet dengan penghubung yang mudah untuk dilepas.
Pengecoran $eton dala# ac%an Sebelum pengecoran dimulai! acuah harus dibersihkan secara menyeluruh dengan penyemprotan udara atau air untuk melepaskan sisa0sisa bahan yang lepas. "ungkin perlu menyediakan lubang sementara untuk membersihkan dasar acuan guna memungkinkan pembersihan dengan baik. Pengecoran harus diawasi dengan hati0hati menjamin bahwa acuan dan tulangan tidak rusak atau perpindahan tempat! dan juga beton tidak terpisah. ,ila beton dicor dalam acuan ertical untuk kolom dan dinding! tingkat pengecoran harus dikendalikan dengan hati0hati untuk menjamin bahwa tingkat itu tidak melebihi tingkat dalam desain acuan.
Pe#adatan $eton "aksud pemadatan beton adalah untuk memastikan bahwa diperoleh kepadatan maksimum dan bahwa kontak menyeluruh antara beton dengan permukaan baja penulangan dan acuan dapat dicapai. Pemadatan menyeluruh sangat penting karena menghasilkan
Kekuatan maksimum
,eton yang pad at dan kedap air.
Pembentukan sudut dengan baik.
Penampilan permukaan yang baik.
1katan yang baik dengan penulangan baja! dan
Selimut %penutup' beton yang padat pada penulangan baja.
Tindakan /encegaan %nt%k /engecoran $eton dala# c%aca /anaSuhu tinggi menyebabkan percepatan hidrasi semen yang mengakibatkan berkurangna waktu untuk pengerasan. -ir juga hilang oleh penguapan terutama dalam keadaan banyak angin. #al ini mengakibatkan hilangnya kemudahan pengerjaan %workability' beton dan selanjutnya mempersulit pengecoran! pemadatan dan penyelesaian. #al ini akan menghasilkan beton berpori yang lemah dan timbulnya retakan akibat penyusutan. Penyemprotan
lapisan
tipis
dapat
memperlambat
pengtlapan
dan
31
memungkinkan pekerjaan penyelesaian dilakukan dalam waktu yang lebih lama. 2ika suhu sekeliling mungkin melampaui :9O 4! sebagaian atau semua tindakan pencegahan berikut harus diambil untuk mencegah pengerasan beton lebih awal *
Pengecoran beton dilakukan pada waktu suhu udara setempat kemungkinan dibawah :9O 4 %pada pagi hari atau di waktu malam! terutama untuk pengecoran pelat lantai'.
"elindungi timbunan agregat dari panas matahari.
"enyemprot timbunan agregat kasar dengan air.
Penambahan pecahan es sebagai pengganti air campuran.
Penyuntikan nitrogen cair kedalam campuran pada waktu campuran berada di dalam pengaduk.
Pembungkusan atau penanaman pipa persediaan air.
Pengecatan tanki air dengan cat putih.
Pendinginan penulangan dan acuan dengan semprotan air.
"elindungi daerah kerja dan tanki air dari panas matahari.
Pembuatan penahan angina.
"engurangi waktu untuk pengecoran dan penyelesaian.
"enutupi pekerjaan yang sudah selesai tanpa ditunda0tunda.
Segera dimulai perawatan.
,eton tidak boleh dicor pada pekerjaan bila *
Suhu udara ditempat di atas :C o4.
Suhu udara setempat mungkin akan melampaui :C o4 dalam waktu 9 jam setelah pengecoran.
j.
Pera&atan $eton 7ujuan perawatan adalah menahan kelembaban di dalam beton pada waktu semen berhidrasi! oleh karena itu usahakan tercapainya kekuatan struktur yang diinginkan dan tingkat kekedapan %impermeabilitas' yang disyaratkan untuk ketahanannya. Permukaan beton yang tidak dirawat akan terkikis lebih cepat dari pada yang dirawat! dan dalam lingkungan agresif! permeabilitas tinggi dapat menyebabkan berkaratnya penulangan. Perawatan yang kurang dapat menyebabkan pula penyusutan beton lebih banyak. Setelah beton dicor dan dipadatkan! beton harus dilindungi serta dirawat dengan memadai sesuai dengan syarat0syarat teknik.
32
Semua sifat0sifat beton seperti kekuatan! kerapatan air! ketahanan terhadap aus dan stabilitas olume meningkat sesuai dengan umur beton selama terdapat kondisi yang memadai untuk hidrasi yang berlanjut dari semen. Peningkatan itu berlangsung dengan cepat pada umur awal tetapi berlanjut dengan lebih lambat untuk suatu masa yang tidak ditentukan. Dua kondisi diperlukan *
-danya kelembaban.
Suhu yang memadai
,eton dapat dipelihara kelembabannya dengan beberapa cara perawatan yaitu *
4ara yang memberikan tambahan kelembaban pada permukaan beton pada waktu masa pengerasan awal. 4ara0cara ini termasuk menggenangi! menyiram dan
menutupi dengan penutup
basah
%misalnya karung! tanah! pasir! atau jerami'.
4ara0cara yang mencegah kehilangan kelembaban dari beton dengan menutupi permukaan. #al ini dapat dilakukan dengan kertas tanah air! lembaran plastic! cairan pembentuk dan menutupi dengan penutup basah %misalnya karung! tanah! pasir! atau jerami'.
Perawatan suhu tinggi! misalnya perawatan uap dan auto cleaing. Suhu tinggi mempercepat reaksi kimia dan kelembaban diberikan oleh uap atau dipertahankan oleh ruangan auto clae.
Perawatan harus dilanjutkan tanpa gangguan selama mungkin paling sedikit untuk masa yang disyaratkan %umumnya 3 hari'! dimulai dari saat beton telah diberi penyelesaian awal.
k.
Peng%jian $eton Pengujian pengendalian mutu beton harus dilaksanakan menurut cara pengujian --S#7$ yang sesuai dalam syarat0syarat teknik. Selain pengujian komponen baha beton! beton diuji pada waktu pembuatan untuk konsistensi dan kemudahan pengerjaan %workability'! dan setelah mengeras untuk kekuatan tekan serta sifat0sifat lain. Penelitian isual oleh pengawas! pada beton yang dikirim ke lokasi sangat penting untuk mendeteksi kesalahan dalam batching. Perubahan yang tampak harus segera dilanjutkan dengan pengujian slump dan pembuatan silinder pengujian tambahan jika dianggap perlu.
33
Peng%jian -l%#/ kemudahaan pengerjaan %workability'! dan setelah mengeras untuk kekuatan tekan serta sifat0sifat lain. Penelitian isual oleh pengawas! pada beton yang dikirim ke lokasi sangat penting untuk mendeteksi kesalahan dalam batching. Perubahan yang tampak harus segera dilanjutkan dengan pengujian slump dan pembuatan silinder pengujian tambahan jika dianggap perlu.
Peng%jian -l%#/ Pengjuian slump dari beton yang baru dicampur merupakan cara utama untuk meneliti konsistensi dan kemudahan pengerjaan %workability'. Pengujian slump harus dilakukan pada campuran percobaan dan suatu kisaran %range' slump yang dapat diterima harus ditentukan pada saat itu. Pengujian slump harus dilakukan pada tiap batch beton yang disediakan oleh pengaduk transit sebelum dicor pada acuan. 2ika slump terlalu tinggi atau terlalu rendah! penyebabnya harus dicari dan diperbaiki. ,eton dengan slump di luar kisaran %range' yang ditentukan harus ditolak.
Peng%jian kek%atan tekan Pengujian kuat tekan yang mengeras diperlukan pada waktu pelaksanaan untuk menjamin bahwa asumsi desain untuk kekuatan tekan dipenuhi. 2umlah benda uji hang harus diambil dari tiap tuangan beton harus sesuai dengan syarat0syarat teknik. ,enda uji yang harus diambil dari talang tuang %discharge chute' dari pengaduk atau truk. ,enda uji tidak boleh diambil dari bagian perempat %(uarter' pertama atau terakhir dari beton dalam pengaduk atau truk. ,enda uji harus didapatkan dengan hati0hati! diselesaikan! dan ditandai dengan jelas untuk identifikasi lebih lanjut dengan batch serta truk! dan lokasi beton yang diwakili oleh benda uji itu. ,enda uji harus diusahakan tetap lembab sampai sebelum pengujian. ,enda uji boleh dikeluarkan dari acuan %demoulded' setelah 6 jam! jika perlu! dan diangkut secara hati0hati ke lab pengujian dalam keadaan masih tertutup dengan karung bawah atau dibungkus plastic untuk mencegah pengeringan.
akt% Peng%jian ,iasanya diterimanya beton dihubungkan dengan kekuatan 9 hari. -kan tetapi oleh karena urutan pelaksanaan berlangsung dalam waktu yang singkat! dan pengecoran lebih lanjut akan disambung pada beton yang ada
34
kurang dari 9 hari setelah pengecoran sebelumnya! pengujian tambahan yang lebih awal dari 9 hari mungkin diperlukan. Pengawas pelaksanaan harus mengusahakan bahwa tiap bagian beton mempunyai kekuatan dan mutu yang memadai sebelum dibangun di atasnya oleh bagian beton yang lain! karena itu menyebabkan langkah perbaikan sukar dilaksanakan bilamana kelak ditemukan beton dengan kekuatan kurang %understrength'. Dalam hal demikian pengawas pelaksana harus menentukan! dengan pengujian sebelumnya! kura peningkatan kekuatan terhadap waktu mutu beton yang dipakai sehingga penilaian perbandingan dapat dilakukan pada waktu kurang dari 9 hari.
Peneri#aan dan /enolakan ,eton adalah bahan dengan kekuatan ariable! dan cara normal untuk menyatakan kekuatan yang
perlu adalah C persen atau
kekuatan
karakteristik/ yaitu kekuatan! dimana CQ dari semua pengujian akan melampaui kekuatan yang disyaratkan %dan CQ akan dibawah kekuatan yang disyaratkan'. Kekuatan yang ditargetkan dipilih berdasarkan derajat pengendalian mutu yang diharapkan pada bahan dan penangan beton di lapangan. Syarat0syarat teknik harus diteliti untuk pedoman mengenai pilihan deisa standar dan kekuatan yang menyebabkan penolakan terhadap beton.
l.
B%alit A--%rance 2aminan mutu memerlukan perubahan structural terhadap metode superise. 2uga diperlukan superise yang permanent standarisasi test dan pengetesan %termasuk kekerapan pengetesan' serta criteria untuk penaksiran %termasuk toleransi yang diijinkan'. Diperlukan pula guideline yang spesifik untuk superisor dan client atua pihak ketiga %seperti konsultan atau team audit teknis'. -spek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan konstruksi ialah kecermatan rancangan. 8ancangan yang dibuat berdasarkan dana yang tersedia
dan&atau berdasarkan
surey
yang
tidak
akurat
cenderung
mendapatkan lebih banyak masalah mutu dibandingkan dengan rancangan yagn secara akurat mewakili kebutuhan0kebutuhan dilapangan. Pada format kontrak saat ini! superisor harus membuktikan bahwa pekerjaan kontraktor mengikuti standard. Persyaratan testing dan kekerapannya pada dasarnya berarti pergeseran
35