7 UNSUR KEBUDAYAAN SUKU DAYAK MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Masyarakat Indonesia Dosen Pengampu : Siti Nurbayani K, S.Pd., M.Si.
Disusun Oleh : arla Moni!a Iskandar
"#$""%&
Dhenda 'ild(a '
"#$"""#
D(ikra Nurhi(khy
"#$#)*%
'aisal +bda
"#$)-%)
Neng Siti Mulyani
"#$""-#
endy Mo!hamad Nur
"#$))%-
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULT FAKULTAS AS PENDIDIKAN PENDIDIK AN ILMU I LMU PENGETAHUAN PE NGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2014
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Segala puji hanya hanya bagi +llah, +llah, sebagaimana sebagaimana Dia telah mengagungkan mengagungkan nama/Nya dan kekuasaann/Nya 0ang Mulia dan yang telah memberikan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shola1at dan salam semoga dilimpahkan kepada penebar rahmat/Nya bagi seluruh alam, pemba1a hujjah bagi segenap manusia, junjungan kita, penghulu dan teladan kita, kekasih dan maha guru kita Muhammad S+2, beserta keluarga dan para sahabatnya, juga bagi mereka yang menjalani dan membela 3sunnah4 nya sampai hari kiamat. +dapun makalah tentang & nsur Kebudayaan Suku Dayak ini telah penulis usahakan semak semaksim simal al mung mungki kin n dan dan tentu tentuny nyaa deng dengan an bant bantua uan n berb berbag agai ai piha pihak, k, sehin sehingg ggaa dapa dapatt memperlan!ar pembuatan makalah ini. Penulis berterima kasih kepada Ibu Siti Nurbayani K, S.Pd., S.Pd., M.Si selaku dosen mata kuliah Studi Masyarakat Masyarakat Indonesia yang telah memberikan memberikan arahan serta bimbingannya dan juga kepada semua pihak dan sumber/sumber yang telah membantu baik se!ara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan makalah ini. Kami menyadari bah1a masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh Oleh karena karena itu kami kami mengha mengharap rapkan kan pemba!a pemba!a untuk untuk memberi memberikan kan kritik kritik dan saran saran yang yang bersi5at membangun. 6erima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positi5 bagi kita semua.
7andung, Oktober %$")
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Bea!a"# Suku Dayak, sebagaimana suku bangsa lainnya, memiliki kebudayaan atau adat/
istiadat tersendiri yang pula tidak sama dengan suku bangsa lainnya di Indonesia. +dat/ istiadat yang hidup di dalam masyarakat Suku Dayak merupakan unsur terpenting, akar identitas bagi masyarakat Dayak. Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar 38arna, "99-4. ika pengertian tersebut dijadikan untuk mengartikan kebudayaan Dayak maka paralel dengan itu, kebudayaan Dayak adalah seluruh sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia Dayak dalam rangka kehidupan masyarakat Da yak yang dijadikan milik manusia Dayak dengan belajar. Ini berarti bah1a kebudayaan dan adat/istiadat yang sudah berurat berakar dalam kehidupan masyarakat Dayak, kepemilikannya tidak melalui 1arisan biologis yang ada di dalam tubuh manusia Dayak, melainkan diperoleh melalui proses belajar yang di1ariskan se!ara turun/temurun dari generasi ke generasi. 7erdasarkan atas pengertian kebudayaan tersebut, bila merujuk pada 1ujud kebudayaan sebagaimana yang dikemukakan Koentjaraningrat, maka dalam kebudayaan Dayak juga dapat ditemukan ketiga 1ujud tersebut yang meliputi: Pertama, 1ujud kebudayan sebagai suatu himpunan gagasan, nilai/nilai, norma/norma, peraturan/ peraturan. 2ujud itu merupakan 1ujud hakiki dari kebudayaan atau yang sering disebut dengan adat, yang ber5ungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur, mengendalikan dan memberi arah kepada perilaku manusia Dayak, tampak jelas di dalam berbagai upa!ara adat yang dilaksanakan berdasarkan siklus kehidupan, yakni kelahiran, perka1inan dan kematian, juga tampak dalam berbagai upa!ara adat yang berkaitan siklus perladangan; Kedua, 1ujud kebudayaan sebagai sejumlah perilaku yang berpola, atau la(im disebut sistem sosial. Sistem sosial itu terdiri dari akti
bagi masyarakat Dayak; Ketiga, 1ujud kebudayaan sebagai benda/benda hasil karya manusia, yang la(im disebut kebudayaan 5isik, berupa keseluruhan hasil karya manusia Dayak, misalnya seperti rumah panjang dan lain/lain. 7erdasarkan atas pemahaman itu, maka kebudayaan Dayak sangat mempunyai makna dan peran yang amat penting, yaitu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses kehidupan orang Dayak. +tau dengan kata lain kebudayaan Dayak dalam perkembangan sejarahnya telah tumbuh dan berkembang seiring dengan masyarakat Dayak sebagai pendukungnya. De1asa ini, seiring dengan perkembangan dan perubahan (aman, kebudayaan Dayak juga mengalami pergeseran dan perubahan. =al ini berarti bah1a kebudayaan Dayak itu si5atnya tidak statis dan selalu dinamik; meskipun demikian, sampai saat ini masih ada yang tetap bertahan dan tak tergoyahkan oleh adanya pergantian generasi, bahkan semakin menunjukkan identitasnya sebagai suatu 1arisan leluhur. Dalam konteks ini, dan dalam tulisan ini bermaksud untuk mengupas kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat Dayak, baik yang berupa kebudayaan material maupun non material. B. R$%$&a" Ma&aa' 1. Dimana lokasi, lingkungan alam dan demogra5i Suku Dayak> 2. 7agaimana asal mula dan sejarah Suku Dayak> (. 7agaimana sistem bahasa masyarakat Suku Dayak> 4. 7agaimana sistem religi masyarakat Suku Dayak> ). 7agaimana sistem kekerabatan masyarakat Suku Dayak> *. 7agaimana sistem ekonomi masyarakat Suku Dayak> 7. 7agaimana sistem kesenian masyarakat Suku Dayak> +. 7agaimana sistem peralatan ? perlengkapan hidup masyarakat Suku Dayak> ,. 7agaimana sistem pengetahuan masyarakat Suku Dayak> -. T$$a" Pe"$/&a" Ma!aa' 1. ntuk mengetahui lokasi, lingkungan alam dan demogra5i Suku Dayak. 2. ntuk mengetahui asal mula dan sejarah Suku Dayak. (. ntuk mengetahui sistem bahasa masyarakat Suku Dayak. 4. ntuk mengetahui sistem religi masyarakat Suku Dayak. ). ntuk mengetahui sistem kekerabatan masyarakat Suku Dayak. *. ntuk mengetahui sistem ekonomi masyarakat Suku Dayak. 7. ntuk mengetahui sistem kesenian masyarakat Suku Dayak. +. ntuk mengetahui sistem peralatan ? perlengkapan hidup masyarakat Suku Dayak. ,. ntuk mengetahui sistem pengetahuan masyarakat Suku Dayak.
BAB II PEMBAHASAN
A. L!a&/ L/"#!$"#a" Aa% a" De%#ra3/ S$!$ Daa! Kalimantan 6engah adalah salah satu dari pro
di Pulau Kalimantan Indonesia. Pro
luas Pulau a1a dan Madura. Namun daerah itu menurut sensus "9-" hanya berpenduduk )9&.$$$ ji1a, jadi kepadatan penduduk rata/rata hanya #.# orang saja per tiap kilometer persegi. Sebagaian besar penduduknya terdiri dari orang Dayak yang terbagi atas beberapa suku bangsa seperti Ngaju, Ot Danum, MaBanyan, Ot Siang, @a1angan, Katingan,dan sebagainya. Mereka ini berdiam di desa/desa sepanjang sungai/sungai besar dan ke!il seperti sungai/sungai 7arito, Kapuas, Kahayan, Katingan, Mentaya,Seruyan, dan lain/lain. Penduduk Kalimantan 6engah selain orang Dayak yang merupakan penduduk asli daerah itu, ada pula keturunan orang/orang pendatang. Mereka ini adalah orang/orang 7anjar, 7ugis, Madura, Makasar, Melayu, ina, dan lain/lain. Dalam makalah ini, kebudayaan penduduk pendatang itu tidak akan dijelaskan. 0ang menjadi pokok pembi!araan dalam makalah ini adalah penduduk asli daerah tersebut yang terdiri dari orang Dayak. 6empat tinggal suku bangsa Dayak Ngaju adalah di sepanjang sungai/ sungai besar Kalimantan 6engah seperti Kapuas, Kahayan, ungan Manuhin, 7arito, dan Katingan. Sedangkan tempat kediaman orang Dayak Ot Danum adalah selain disepanjang sungai/sungai besar seperti Kahayan, ungan, 7arito, dan Kapuas juga di hulu sungai/sungai dari Kalimantan 7arat seperti sungai Mela1i. Suku/suku bangsa Ngaju dan Ot Danum yang akan dibi!arakan dalam makalah ini adalah mereka yang berdiam di sungai Kapuas dan Kahayan. Se!ara administrati5 kenegaraan, kediaman mereka ini termasuk bagian dari kabupaten Kapuas. Didaerah aliran sungai Kahayan suku bangsa Ngaju berdiam di sebelah hilir sedangkan suku bangsa Ot Danum di daerah hulu. 7atas kediaman orang Ngaju dihulu Kahayan hanya samapai di 6umbang Miri saja sebagai desanya yang terakhir, sedangkan di hilir terus turun sampai ke muara sungai Kahayan. @etak kediaman orang Ot Danum adalah di hulu Kahayan, yaitu daerah sebelah utara 6umbang Miri. ika desa/desa orang Ot Danum pada umumnya merupakan daerah eksklusi5 dari orang Ot Danum, maka sebaliknya desa/desa orang Ngajumakin ke hilir makin kemasukan orang/orang dari luar yang bukan Dayak. Suku 7angsa MaBanyan tersebar di berbagai bagian dari Kabupaten 7arito Selatan yaitu, di tepi timur Sungai 7arito, terutama di antara anak/anak sungainya seperti Patai, 6elang, Karau, dan Dayu. Di timur, daerah suku bangsa MaBanyan bersentuhan dengan 1ilayah orang 7anjar dari daerah hulu sungai dari Pro
Karau dan +yu, orang MaBanyan banyak ber!ampur dengan suku bangsa dayak lain, yaitu suku bangsa @a1angan, yang memang sudah mendiami 1ilayah itu sebelum orang MaBanyan memasukinya. Mengenai hinungan ketiga suku nagsan tersebut, ada sarjana seperti Mallin!krodt yang menganggapnya berasal dari satu strams yaitu stamras der OtDanum. Mengani hal ini perlu dilakukan penelitian lebih dalam. Menurut pengakuan orang Ngaju, memang orang Ngaju berasal dari orang/orang Ot Danum juga, tetapi kemuadian karena mereka berdiam di daerah hilir, lambat laun mereka telah mengalami perubahan kebudayaan, sebagai akibat dari akulturasi dengan kebudayaan orang/orang pendatang. Kebenaran pendapat ini sudah tentuperlu diuji lagi, tatapi jika kita teliti sebentar memang tak dapat kita sangkal bah1a orang/orang Dayak di seluruh Kalimantan,
terutama
yang
hidup
dipedalaman
sesungguhnya
memiliki
!orak kebudayaan. kesatuan mereka ini adalah berdasarkan persamaan dalam beberapa unsur kebudayaan, yaitu misalnya mata pen!aharian hidup yang berdasarkan perladangan. Mengenai jumlah penduduk dari ketiga suku/suku Dayak yang dibi!arakan dalam makalah ini, kami hanya memperoleh bahan dari Ot Danum dab MaBanyansaja, sedangkan dari orang Ngaju tidak. umalah penduduk Ot Danum kurang lebih adalah A.9$$ ji1a dan jumlah penduduk MaBanyan diantara #.$$$ sampai).$$$ ji1a. Orang/orang Dayak di Kalimantan 6engah mendiami desa/desa yangterletak jauh satu dari yang lain, di tepi/tepi atau eekat sunagi/sungai besar dan ke!il dari pro
daerah/daerah suku bangsa Ot Siang dan Murung. Di daerah sungai Kahayan hanya di daerah suku bangsa Ot Danum saja yang masih terdapat rumah betang. 7entuk rumah yang paling umum kini terdapat di Kalimantan 6engah adalah rumah/ rumah yang lebih ke!il yang didiami oleh satu samapai lima keluarga batih yang berkerabat, yaitu yang terdiri dari satu keluarga batih senior ditambah dengan keluarga batih anak/anaknya, baik laki/laki maupun yang perempuan, yang dapat kita sebut keluarga luas yang utrolokal. Pada orang MaBanyan, rumah demikian disebut le1u. B. A&a M$a a" Seara' S$!$ Daa! Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di
pedalaman, gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang/orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang/orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negati5. Padahal, semboyan orang Dayak adalah CMenteng eh Mamut, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur. Pada tahun "9&&/"9&* saat itu, benua +sia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan CMuller/S!h1aner. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang/orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam. 7elum lagi kedatangan orang/orang 7ugis, Makasar, dan a1a pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpen!ar/pen!ar di seluruh 1ilayah Kalimantan dalam rentang 1aktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai/sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing/masing memiliki si5at dan perilaku berbeda. Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut Nansarunai sak a1a, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang han!ur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun "#$9/"#*9 . Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpen!ar, sebagian masuk daerah pedalaman. +rus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasal dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu sekitar tahun "-$* . Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang 7anjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan 6engah, bermukim di daerah/daerah Kayu 6angi, +muntai, Margasari,
2atang +mandit, @abuan @a1as dan 2atang 7alangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kota1aringin, salah seorang Sultan Kesultanan 7anjar yang terkenal adalah @ambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak 3MaEanyan atau Ot Danum4. 6idak hanya dari nusantara, bangsa/bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. 7angsa 6ionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun "#-*/"-)#. Dari manuskrip berhuru5 kanji disebutkan bah1a kota yang pertama di kunjungi adalah 7anjarmasin. 6etapi masih belum jelas apakah bangsa 6ionghoa datang pada era 7ajarmasin 3diba1ah hegemoni Majapahit4 atau di era Islam. Kedatangan bangsa 6ionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan 7anjar di 7anjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa 6ionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring mala1en, belanga 3gu!i4 dan peralatan keramik. Sejak a1al abad F bangsa 6ionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad GF aja 0ung @o mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan 3termasuk Nusantara4 di ba1ah pimpinan hang =o, dan kembali ke 6iongkok pada tahun ")$&, setelah sebelumnya singgah ke a1a, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun "&A$, Sultan Mempa1ah menerima orang/orang 6ionghoa 3dari 7runei4 yang sedang men!ari emas. Orang/orang 6ionghoa tersebut memba1a juga barang dagangan diantaranya !andu, sutera, barang pe!ah belah seperti piring, !angkir, mangkok dan gu!i 3Sar1oto kertodipoero,"9-#4 -. S/&te% Ba'a&a 7ahasa yang sering dipakai oleh suku dayak dalam kehidupan sehari/hari dibagi %, yaitu : ". 7ahasa Pengantar Seperti pada umumnya bagian negara Indonesia yang merdeka lainnya, masyarakat
Kalimantan 6engah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. 7ahasa Indonesia telah digunakan untuk sebagai bahasa pengantar di Pemerintahan dan pendidikan. %. 7ahasa sehari/hari Keberagaman etnis dan suku bangsa menyebabkan 7ahsa Indonesia dipengaruhi oleh berbagai dialeg. Namun kebanyakan bahasa daerah ini hanya digunakan dalam lingkungan keluarga dan tempat tinggal, tidak digunakan se!ara resmi sebagai bahasa pengantar di pemerintahan maupun pendidikan. Sebagian besar suku Kalimantan 6engah terdiri dari suku bangsa Dayak. Suku bangsa dayak sendiri terdiri atas
beberapa sub/suku bangsa. 7ahasa Dayak Ngaju adalah bahasa dayak yang paling luas digunakan di Kalimantan 6engah, terutama didaerah sungai Kahayan dan Kapuas, bahasa Dayak Ngaju juga terbagi lagi dalam berbagai dialeg seperti seperti bahasa Dayak Katingan dan ungan. Selain itu bahasa selain itu bahasa MaEanyan dan OtEdanum juga banyak digunakan. 7ahasa MaEanyan banyak digunakan didaerah aliran sungai 7arito dan sekitarnya sedangkan bahasa OtEdanum banyak digunakan oleh suku dayak OtEdanum di hulu sungai Kahayan dan 7ahasa 7arito timur bagian 6engah/Selatan bagian 6engah : /
7ahasa Dusun Denyah 7agian Selatan :
/
7ahasa MaEanyam
/
7ahasa Dusun Malang
/
7ahasa Dusun 2itu
/
7ahasa Dusun 2itu
/
7ahasa Paku
7agian 7arito 7arat : /
7ahasa 7arito 7arat bagian tara
/
7ahasa Kohin
/
7ahasa Dohoi
/
7ahasa Siang/Murung
/
7ahasa 7arito barat bagian Selatan
/
7ahasa 7akumpai
/
7ahasa Ngaju
/
7ahasa Kahayan
D. S/&te% Re/#/
8olongan islam merupakan golongan terbesar, sedangkan agama asli dari penduduk pribumi adalahagama Kaharingan. Sebutan kaharingan diambil dari Danum Kaharingan yang berarti air kehidupan. mat Kaharingan per!aya bah1a lingkunan sekitarnya penuh dengan mahluk halus dan roh/roh 3ngaju ganan4 yang menempati tiang rumah, batu/batu besar, pohon/pohon besar, hutan belukar, air , dan sebagainya. Ganan itu terbagi kedalam % golongan, yaitu golongan roh/roh baik 3 ngaju sangyang nayu-nayu 4 dan golongan roh/ roh jahat 3seperti ngaju taloh, kambe, dan sebagainya4. Selain ganan terdapat pula
golongan mahluk halus yang mempunyai suatu peranan peting dalam kehidupan orang dayak yaitu roh nenek moyang 3ngaju liau4. Menurut mereka ji1a 3ngaju hambaruan4 orang yang mati meninggalkan tubuh dan menempati alam sekeliling tempat tinggal manusia sebagai liau sebelum kembali kepada de1a tertinggi yang disebut Ranying. Keper!ayaan terhadap roh nenek moyang dan mahluk/mahluk halus tersebut ter1ujud dalam bentuk keagamaan dan upa!ara/upa!ara yang dilakukan seperti upa!ara menyambut kelahiran anak, upa!ara memandikan bayi untuk pertama kalinya, upa!ara memotong rambut bayi, upa!ara mengubur, dan upa!ara pembakaran mayat. pa!ar pembakaran mayat pada orang ngaju menyebutnya ti1ah 3Ot Danum daro Ma’anyam Ijambe 4. Pada upa!ara itu tulang belulang 3terutama tengkoraknya4 semua kaum kerabat yang telah meninggal di gali lagi dan dipindahkan ke suatu tempat pemakaman tetap, berupa bangunan berukiran indah yang disebut sandung.
-. S/&te% Ke!era5ata"
Sistem kekerabatan orang Dayak Kalimantan 6engah, didasarkan pada prinsip keturunan a%5//"ea, yang menghitungkan hubungan kekerabatan melalui laki/laki maupun 1anita. Pada masa dahulu, kelompok kekerabatan yang terpenting masyarakat mereka adalah keluarga ambilineal ke!il yang timbul kalau ada keluarga luas yang utrolokal, yaitu sebagai dari anak/anak laki/laki maupun perempuan sesudah ka1in memba1a keluarganya masing/masing, untuk tinggal dalam rumah orang tua mereka, sehingga menjadi suatu keluarga luas. Pada masa sekarang, kelompok kekerabatan yang terpenting adalah keluarga luas utrolokal yang menjadi isi dari suatu rumah tangga. umah tangga ini berlaku sebagai kesatuan 5isik misalnya dalam sistem gotong royong dan sebagai kesatuan rohanian dalam upa!ara/upa!ara agama kaharingan. Ke1arganegaraan dari suatu rumah tangga tidak statis, karena keanggotaannya tergantung pada tempat tinggal yang ditentukan se1aktu ia mau menikah, padahal ketentuan itu dapat diubah menurut keadaan setelah menikah. ika orang bersama keluarganya kemudian pindah dari rumah itu, pertalian 5isik dan rohani dengan rumah tangga semula pun turut berubah. Pada orang Dayak, perka1inan yang diangap ideal dan amat diingini oleh umum, perka1inan antara dua orang saudara sepupu yang kakek/kakeknya adalah sekandung, yaitu apa yang disebut hajenandalam bahasa ngaju 3saudara sepupu derejat kedua4 dan perka1inan antara dua orang saudara sepupu dan ibu/ibunya bersaudara sekandung serta antara !ross/!ousin.
Perka1inan yang dianggap sumbang 3 sala horoi dalam bahasa Ngaju4 adalah perka1inan antara saudara yang ayah/ayahnya adalah bersaudara sekandung 3 atri arallel !ousin4, dan terutama sekali perka1inan antara orang/orang dari generasi yang berbeda misalnya antara seorang anak dengan orang tuanya, atau antara seorang gadis dengan mamaknya. pa!ara adat dalam system kekeraabatan Suku Dayak : ". Perka1inan Prosesi tradisi pernikahan Dayak Ngaju dilangsungkan dengan berbagai tahap. Perka1inan adat ini disebut Penganten Mandai. Dalam iring/iringan, seorang ibu yang dituakan dalam keluarga !alon mempelai pria, memba1a bokor berisi barang hantaran. Sedangkan pihak keluarga !alon mempelai 1anita menyambutnya di balik pagar. Sebelum memasuki kediaman mempelai 1anita. Masing/masing dari keluarga mempelai di1akilkan oleh tukang sambut yang menjelaskan maksud dan tujuannya datang dengan mengunakan bahasa Dayak Ngaju. Namun sebelum diperbolehkan masuk, rombongan mempelai pria harus mela1an penjaga untuk bisa menyingkirkan rintangan yang ada di pintu gerbang. Kemudian setelah dinyatakan menang pihak pria, maka tali bisssa digunting kemudian di depan pintu rumah, !alon mempelai pria harus menginjak telur dan menabur beras dengan uang logam. 0ang maksud dan tujuannya supaya perjalanan mereka dalam berumah tangga aman, sejahtera dan sentosa. Setelah duduk di dalam ruangan, terjadi dialog diantara kedua pihak. Masing/masing di1akilkan 3=aluang =apelek4. Diatas tikar 3amak badere4, disuguhkan minuman anggur yang dimaksudkan supaya pembi!araan berjalan lan!ar dan keakraban terjalin di kedua belah pihak. Sebelum dipertemukan dengan !alon mempelai 1anita, !alon mempelai pria terlebih dulu menyerahkan barang jalan adat yang terdiri dari palaku 3mas ka1in4, saput pakaian, sinjang entang, tutup u1an, balau singah pelek, lamiang turus pelek, buit lapik ruji dan panginan jandau. Sesuai dengan adat yang berlaku, sebelum kedua mempelai sah se!ara adat, mereka harus menandatangani surat perjanjian nikah, yang disaksikan oleh orang tua kedua belah pihak. Dan bagi para hadirin yang menerima duit turus, dinyatakan telah menyaksikan perka1inan
mereka
berdua.
Sebelum
a!ara
berakhir,
masing/masing
keluarga
memberikan doa restu kepada pengantin 3tampung ra1ar4. Dilanjutkan dengan hatata undus, saling meminyaki antara dua keluarga ini sebagai tanda suka!ita, dengan menyatukan dua keluarga besar. %. Kelahiran
Menurut tradisi di kalangan masyarakat Dayak , pada saat melahirkan biasanya diadakan upa!ara memukul gendang?gimar dan kelentangan dalam nada khusus yang disebut DomaH. =al itu dimaksud agar proses kelahiran dapat berjalan dengan lan!er dan selamat. Setalah bayi lahir, tali pusar dipotong dengan menggunakan sembilu sebatas ukuran lutut si bayi dan kemudian diikat dengan benang dan diberi ramuan obat tradisional, seperti air kunyit dan gambir. +las yang digunakan untuk memotong tali pusar, idealnya diatas uang logam perak atau bila tidak ada adapat diganti dengan sepotong gabus yang bersih. @angkah berikutnya bayi dimandikan, setelah bersih dimasukkan kedalam 6anggok?Siuur yang telah dilapisi dengan daun biruH di bagian ba1ah. Sedangkan di bagian atas, dilapisi daun pisang yang telah di panasi dengan api agar steril. Kemudian bayi yang telah dimasukan dalam Siuur itu, diba1a kesetiap sudut ruangan rumah, sambil meninggalkan potongan/potongan tongkol pisang yang telah disiapkan pada setiap ruangan tadi. =al Itu dimaksudkan agar setiap makhluk pengganggu tertipu oleh potongan tongkol pisang itu sebagai silih berganti. Setelah itu, bayi tersebut diba1a kembali ke tempat tidur semula, kemudian disekeliling bayi dihentakan sebuah tabung yang terbuat dari bambu berisi air, yang disebut 6olakng, sebanyak delapan kali, dengan tujuan agar si bayi tidak tuli atau bisu nantinya. Setelah men!apai usia empat puluh hari, diadakan upa!ara Ngareu Pusokng, atau Ngerayah dalam bentuk upa!ara 7elian 7eneH, selama dua hari. =al itu dimaksud untuk membayar hajat, sekaligus mendoakan agar si bayi sehat dan !erdas, serta berguna bagi keluarga dan masyaraka. Pada upa!ara ini juga merupakan a1al dari diperbolehkannya si bayi di masukan dan ditidurkan dalam ayunan 3 @epas Pati 4. Sebelum bayi berumur dua tahun, diadakan upa!ara permandian atau turun mandi di sungai untuk yang pertama kalinya. Pada upa!ara ini tetap dipergunakan 7elian 7eneH, selama satu hari, dengan maksud memperkenalkan si adak kepada de1a penguasa air yaitu uata, agar kelak tidak terjadi bahaya atas kegiatan anak tersebut yang berkaitan dengan air 3Nyengkokng NgeragaH4. #. Kematian 6radisi penguburan dan upa!ara adat kematian pada suku bangsa Dayak diatur tegas dalam hukum adat. Sistem penguburan beragam sejalan dengan sejarah panjang kedatangan manusia di Kalimantan. Dalam sejarahnya terdapat tiga budaya penguburan di Kalimantan : /
penguburan tanpa 1adah dan tanpa bekal, dengan posisi kerangka dilipat.
/
penguburan di dalam peti batu 3dolmen4.
/
penguburan dengan 1adah kayu, anyaman bambu, atau anyaman tikar. Ini merupakan sistem penguburan yang terakhir berkembang. Penguburan tidak lagi dilakukan di gua. Di hulu Sungai 7ahau dan !abang/!abangnya
di Ke!amatan Pujungan, Malinau, Kalimantan 6imur, banyak dijumpai kuburan tempayan/dolmen yang merupakan peninggalan megalitik. Perkembangan terakhir, penguburan dengan menggunakan peti mati 3lungun4 yang ditempatkan di atas tiang atau dalam bangunan ke!il dengan posisi ke arah matahari terbit. Masyarakat Dayak mengenal tiga !ara penguburan, yakni : /
dikubur dalam tanah.
/
diletakkan di pohon besar biasanya untuk anak bayi dikarenakan terdapat getah yang dianggap sebagai air susu ibu.
/
dikremasi dalam upa!ara ti1ah.
Prosesi penguburan ". 6i1ah adalah prosesi penguburan sekunder pada penganut Kaharingan, sebagai simbol pelepasan ar1ah menuju le1u tatau 3alam kelanggengan4 yang dilaksanakan setahun atau beberapa tahun setelah penguburan pertama di dalam tanah. %. Ijambe adalah prosesi penguburan sekunder pada Dayak Maanyan. 7elulang dibakar menjadi abu dan ditempatkan dalam satu 1adah. #. Marabia ). Mambatur 3Dayak Maanyan4 A. K1angkai 2ara
D. S/&te% E!"%/
Sistem ekonomi bagi orang Dayak di Kalimantan 6engah terdiri atas empat ma!am, yaitu berladang, berburu, men!ari hasil hutan dan ikan, menganyam. Dalam berladang mereka mengembangkan suatu sistem kerja sam dengan !ara membentuk kelompok gotong/royong yang biasanya berdasarkan hubungan tetanggaan atau persahabatan. Masing/masing kelompok terdiri atas "%/"A orang yang se!ara bergiliran membuka hutan bagi/bagi ladang masing/masing anggota. +pabila kekurangan tenaga kerja laki/laki maka kaum 1anita dapat menggantikan pekerjaan kasar itu, misalnya membuka hutan, membersihkan semak/semak, dan menebang pohon/pohon. Siklus pengerjaan ladang di Kalimantan sebagai berikut :
". Pada bulan Mei, uni atau ulio rang menebang pho/pohon di hutan, setelah penebangan batang kayu, !abang, ranting, serta daun dibiarkan mengering selama % bualan. %. 7ulan +gustus atau September seluruh batang, !abang, ranting, dan daun tadi harus dibakar dan dan bekas pembakaran dibiarkan sebagai pupuk. #. 2aktu menanam dilakukan pada bulan Oktober. 7ulan 'ebruari dan Maret, tibalah musim panen, sedangkan untuk membuka ladang kembali, orang Dayak melihat tanda/tanda alam seperti bintang dan sebagainya serta memperhatikan alamat/alamat yang diberikan oleh burung/burung atau binatang/ binatang liar tertentu. ika tanda/tanda ini tidak dihiraukan maka ben!ana kelaparan akibat gagalnya panen akan menimpa desa. +lat yang sering digunakan untuk menganyam adalah kulit rotan yang berupa tikar. Pakaian asli Dayak adalah a1at yang terbuat dari kulit kayu.
D. S/&te% Ke&e"/a" 1. Tar/6Tar/a"
a. 6ari 8antar 6arian
yang
menggambarkan
gerakan
orang
menanam
padi.
6ongkat
menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji/bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan 1adahnya. 6arian ini !ukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan a!ara/a!ara lainnya.6ari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak 6unjung namun juga dikenal oleh suku Dayak 7enuaH. 6arian ini dapat dibagi dalam tiga
keperkasaan pria
Dayak Kenyah, sebaliknya 6ari Kan!et @edo menggambarkan kelemahlembutan
seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk/liuk lembut ditiup oleh angin. 6ari ini diba1akan oleh seorang 1anita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang rangkaian bulu/bulu ekor burung nggang. 7iasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kan!et @edo disebut juga 6ari 8ong. d. 6ari Kan!et @asan Menggambarkan kehidupan sehari/hari burung nggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahla1anan. 6ari Kan!et @asan merupakan tarian tunggal 1anita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti 6ari Kan!et @edo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu/bulu burung nggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. 6arian ini lebih ditekankan pada gerak/gerak burung nggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon. e. 6ari @eleng 6arian ini men!eritakan seorang gadis bernama tan +long yang akan dika1inkan se!ara paksa oleh orangtuanya dengan pemuda yang tak di!intainya. tan +long akhirnya melarikan diri kedalam hutan. 6arian gadis suku Dayak Kenyah ini ditarikan dengan diiringi nyanyian lagu @eleng. 5. 6ari =udoH KitaE 6arian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan 6ari =udoH dari suku Dayak 7ahau dan Modang, yakni untuk upa!ara menyambut tahun tanam maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada de1a yang telah memberikan hasil panen yang baik. Perbedaan yang men!olok anatara 6ari =udoH KitaE dan 6ari =udoH ada pada kostum, topeng, gerakan tarinya dan iringan musiknya. Kostum penari =udoH KitaE menggunakan baju lengan panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan topengnya berbentuk 1ajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas Dayak Kenyah. +da dua jenis topeng dalam tari =udoH KitaE, yakni yang terbuat dari kayu dan yang berupa !adar terbuat dari manik/manik dengan ornamen Dayak Kenyah. g. 6ari Serumpai 6arian suku Dayak 7enuaH ini dilakukan untuk menolak 1abah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat musik "erumai 3sejenis seruling bambu4.
h. 6ari 7elian 7a1o pa!ara 7elian 7a1o bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar na(ar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini sering disajikan pada a!ara/a!ara penerima tamu dan a!ara kesenian lainnya. 6arian ini merupakan tarian suku Dayak 7enuaH. i.
6ari Kuyang Sebuah tarian 7elian dari suku Dayak 7enuaH untuk mengusir hantu/hantu yang menjaga pohon/pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang menebang pohon tersebut.
j.
6ari Pe!uk Kina 6arian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari daerah +po Kayan 3Kab. 7ulungan4 ke daerah @ong Segar 3Kab. Kutai 7arat4 yang memakan 1aktu bertahun/tahun.
k. 6ari Datun 6arian ini merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah tak pasti, boleh "$ hingga %$ orang. Menurut ri1ayatnya, tari bersama ini di!iptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di +po Kayan yang bernama Nyik Selung, sebagai tanda syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorang !u!unya. Kemudian tari ini berkembang ke segenap daerah suku Dayak Kenyah. l.
6ari Ngerangkau 6ari Ngerangkau adalah tarian adat dalam hal kematian dari suku Dayak 6unjung dan 7enuaH. 6arian ini mempergunakan alat/alat penumbuk padi yang dibentur/ benturkan se!ara teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama tertentu.
m. 6ari 7aragaE 7agantar +1alnya 7aragaE 7agantar adalah upa!ara belian untuk mera1at bayi dengan memohon bantuan dari Nayun Gantar . Sekarang upa!ara ini sudah digubah menjadi sebuah tarian oleh suku Dayak 7enuaH. 2. R$%a' Aat
umah adat Kalimantan 6engah dinamakan rumah betang . umah itu panjang ba1ah kolongnya digunakan untuk bertenun dan menumbuk padi dan dihuni oleh J%$ kepala keluarga. umah terdiri atas - kamar, antara lain untuk menyimpan alat/alat perang, kamar untuk pendidikan gadis, tempat sesajian, tempat upa!ara adat dan agama, tempat
penginapan dan ruang tamu. Pada kiri kamam ujung atap dihiasi tombak sebagai penolak mara bahaya. (. Pa!a/a" Aat
Pakaian adat pria Kalimantan 6engah 7erupa tutup kepala berhiaskan bulu/bulu enggang, rompi dan kain/kain yang menutup bagian ba1ah badan sebatas lutu. Sebuah tameng kayu dengan hiasan yang khas bersama mandaunya berada di tangan. Perhiasan yang dipakai berupa kalung/kalung manikdan ikat pinggang. 2anitanya memaki baju rompi dan kain 3rok pendek4 tutup kepala berhiasakan bulu/bulu enggang, kalung mani!, ikat pinggang, danbeberapa kalung tangan.
F. S/&te% Peraata"Pere"#!a8a" H/$8
Dalam kehidupan sehari/hari orang suku Dayak sudah menggunakan alat/alat yang sudah sedikit maju 3berkembang4 seperti dalam berburu orang dayak sudah memakai alat/ alat yang berkembang seperti : ". Sipet ? Sumpitan Merupakan senjata utama suku dayak. 7entuknya bulat dan berdiameter %/# !m, panjang ",A %,A meter, ditengah/ tengahnya berlubang dengan diameter lubang L !m yang digunakan untuk memasukan anak sumpitan 3Damek4.jung atas ada tombak yang terbuat dari batu gunung yang diikat dengan rotan dan telah di anyam. +nak sumpit disebut damek, dan telep adalah tempat anak sumpitan. %. @onjo ? 6ombak. Dibuat dari besi dan dipasang atau diikat dengan anyaman rotan dan bertangkai dari bambu atau kayu keras. #. 6ela1ang ? Perisai. 6erbuat dari kayu ringan, tetapi liat. kuran panjang " % meter dengan lebar #$ A$ !m. Sebelah luar diberi ukiran atau lukisan dan mempunyai makna tertentu. Disebelah dalam dijumpai tempat pegangan. ). Mandau Merupakan senjata utama dan merupakan senjata turun temurun yang dianggap keramat. 7entuknya panjang dan selalu ada tanda ukiran baik dalam bentuk tatahan maupun hanya ukiran biasa. Mandau dibuat dari batu gunung, ditatah, diukir dengan emas?perak?tembaga dan dihiasi dengan bulu burung atau rambut manusia. Mandau mempunyai nama asli yang disebut CMandau +mbang 7irang 7itang Pono +jun Kajau, merupakan barang yang mempunyai nilai religius, karena dira1at dengan baik oleh pemiliknya. 7atu/batuan yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan Mandau dimasa yang telah lalu yaitu: 7atu Sanaman Mantikei, 7atu Mujat atau batu 6engger, 7atu Montalat.
A. Dohong Senjata ini sema!am keris tetapi lebih besar dan tajam sebelah menyebelah. =ulunya terbuat dari tanduk dan sarungnya dari kayu. Senjata ini hanya boleh dipakai oleh kepala/kepala suku, Demang, 7asi.
G. S/&te% Pe"#eta'$a"
". Dalam berpakaian dulu orang suku Dayak sering menggunakan e1ah 3!a1at4 untuk pakaian asli laki/laki Dayak yang terbuat dari kulit kayu dan Kaum 1anita memakai sarung dan baju yang terbuat dari kulit kayu, sedangkan pada masa sekarang orang Dayak di Kalimantan 6engah Sudah berpakaian legkap seperti : laki/laki memakai hem dan !elana dan kaum 1anita memakai sarung dan kebaya atau bagi anak muda memakai rok potongan ropa. %. aman dulu para 1anita sering menggunakan anting yang banyak agar semakin panjangnya daun telinga semakin !antik 1anita tersebut, para lelakinya sering menggunakan tato bah1a semakin banyaknya tato ditubuh lelaki tersebut maka ia akan terliahat gagah dan ganteng. #. 6erkadang mereka sering menggunakan bahasa inggris untuk komunikasi tetapi masih bersi5at pasi5. ). Menggandalkan atau menggunakan rasi bintang untuk mengetahui apakah !o!ok untuk bertanam atau berladang.
BAB III PENUTUP
A. S/%8$a"
B. Sara"
Sebagai 1arga Negara Indonesia kita perlu mengetahui kebudayaan/kebudayaan yang ada di Negara kita sendiri. Kadang kita lebih mengenal budaya yang ada di Negara barat dibandingkan budaya kita sendiri. Salah satu budaya dari Negara kita adalah budaya suku dayak . 6entu bukan hanya budaya dayak yang ada di negara Indonesia, melainkan masih banyak budaya/budaya yang belum kita ketahui. Maka dari itu kita harus mengenal
budaya kita sendiri dan mulai memberikan 1a1asan kepada anak/anak sejak dini agar memahami beragam budaya yang ada di Negeri ter!inta ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Prosesi tradisi pernikahan Suku Dayak
Pakaian +dat Suku Dayak
Mandau, senajata khas Suku Dayak
umah 7etang, yaitu rumah adat Suku Dayak
Sampek, yaitu alat musik khas Suku Dayak