Operation Management. 6 th Edition, New Jersey : Prectice Hall 2001 Production and Operation Management: Concept, Models and Behavior” , 5 th Edition, Englewood, clifts, N.J. Prentice Hall, 1992 Operation Management: Concept in Manufacturing and Service, Cincinnati,South Western College Publications,1998. ”
PILIHAN-PILIHAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRIBUSI
Penjualan HPP Laba Kotor Biaya Keu Sub Total Pajak 25 % Kontribusi (d)
Pilihan Pemasaran (a)
Pilihan Keuangan/ Akuntansi (b)
Pilihan Mjn Operasi (c)
Kondisi Saat ini
Meningkatkan Penjualan 50%
Mengurangi Mengurangi Biaya Produksi 50% Keuangan 50%
$ 100.000 - 80.000 20.000 - 6.000 14.000 - 3.500 $ 10.500
$ 150.000 - 120.000 30.000 - 6.000 24.000 - 6.000 $ 18.000
$ 100.000 - 80.000 20.000 - 3.000 17.000 - 4.250 $ 12.750
$ 100.000 - 64.000 36.000 - 6.000 30.000 - 7.500 $ 22.500
Meningkatkan Penjulalan 50%, kontribusi $ 7.500 atau 71% (7.500/10.500) • Pengurangan biaya keu 50%, kontribusi $ 2.250 atau 21% (2.250/10.500) • Pengurangan biaya prod 20%, kontribusi $ 12.000 atau 114% (12.000/10.500) • Kontribusi thd Biaya tetap (tdk termasuk biaya keuangan) dan Laba. •
Sumber : Heyzer & Render, 2009
PILIHAN-PILIHAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRIBUSI
Penjualan HPP Laba Kotor Biaya Keu Sub Total Pajak 25 % Kontribusi (d)
Pilihan Pemasaran (a)
Pilihan Keuangan/ Akuntansi (b)
Kondisi Saat ini
Meningkatkan Penjualan 50%
Mengurangi Mengurangi Biaya Produksi 30% Keuangan 70%
$ 100.000 - 80.000 20.000 - 6.000 14.000 - 3.500 $ 10.500
$ - _______
$
$
Pilihan Mjn Operasi (c)
$ - ______
- ______
-______
- _____
- _____
- ______
- _____
- _____
$
$
Meningkatkan Penjulalan 50%, kontribusi $ ........ Atau ......% (......../.......) • Pengurangan biaya keu 70%, kontribusi $ ......... atau ....% (...../......) • Pengurangan biaya prod 30%, kontribusi $ ..... atau 1.....% (......./........) • Kontribusi thd Biaya tetap (tdk termasuk biaya keuangan) dan Laba. •
Sumber : Heyzer & Render, 2009
10 Keputusan Kritis Manajemen Operasi BIDANG KEPUTUSAN
MASALAH
Perancangan Produk & Jasa
Produk & jasa apa yg hrs ditawarkan Bagaimana merancang produk tsb.
Pengelolaan Kualitas
Bagaimana mendefinisikan kualitas Siapa yg bertanggung jawab pd kualitas.
Perancangan proses & kapasitas
Proses apa dan brp kapasitas yg dibutuhkan Peralatan & teknologi apa yg dibutuhkan.
Strategi lokasi
Bagaimana cara memilih tempat u fasilitasnya Kriteria keputusan memilih lokasi.
Strategi tata letak
Bagaimana menata tata letak fasilitasnya. Sebrp besar hrsnya fasilitas u rencana tsb.
SDM & perancangan pek.
Menyediakan lingkungan kerja yg baik Maksimalisasi tenaga kerja
Manajemen Rantai Pasokan
Perlu buat dan beli komponen ini ? Siapa pemasok dan penggunaan e-commers.
Renc. Bahan Baku & Just In Time (JIT)
Brp persediaan brg yg dibutuhkan Kapan harus memesan ulang.
Penjadualan jangka pendek & menengah
Outsourcing SDM selama bisnis menurun? Pekerjaan yg akan dilaksanakan selanjutnya.
Perawatan
Siapa yg bertanggung jawab dlm perawatan
PERBEDAAN ANTARA PRODUK DAN JASA
CIRI-CIRI BARANG (Produk Nyata)
CIRI-CIRI JASA (Produk Tidak Nyata)
Barang dapat dijual kembali Barang dapat dijadikan persediaan Berapa aspek kualitas dapat diukur Penjualan berbeda dari produksi Barang dapat dipindahkan Lokasi fasilitas sngt mempengaruhi bya Mudah diproduksi secara otomatis Penghasilannya adalah dr brg nyata
Penjualan kembali tdk biasa dilakukan Banyak jasa tdk dapat disimpan. Banyak aspek kualitas sulit diukur Penj. biasanya merupakan bag.dr jasa. Penyediaan jasa bkn jasa dpt berpindah Lokasi fasilitas penting u hub dgn Plgn Jasa sulit diproduksi secara otomatis Penghasilan dr jasa yg tidak nyata.
Sistem Ekonomi Menambah Nilai dgn Mengubah Input menjadi Output
Tenaga Kerja, Modal, Manajemen
Sistem Ekonomi AS mengubah Input menjadi Output dgn kenaikan produktivitas sekitar 2,5% per tahun. Kenaikan produktivitas merupakan hasil kombinasi dari modal (38% dari 2,5%) tenaga kerja (10% dari 2,5%) dan manajemen (52% dari 2,5%)
Umpan Balik
Barang dan Jasa
KONDISI ALAMI
Alternatif
Pasar Bagus ($)
Pasar Biasa ($)
Pasar Buruk ($)
Toko Kecil Toko Sedang Tdk Membuka Toko Peluang
75.000 100.000 0 0,20
25.000 35.000 0 0,50
-40.000 -60.000 0 0,30
Jawaban
Masalah ini dapat diselesaikan dengan menghitung EMV bagi setiap alternatif. EMV (Toko kecil) = (0,2)($75.000) + (0,5)($25.000) + (0,3)( –$40.000) = $15.500 EMV (Toko sedang) = (0,2)($100.000) + (0,5)($35.000) + (0,3)( –$60.000) = $19.500 EMV (Tidak membuka toko) = (0,2)($0) + (0,5)($0) + (0,3)($0) = $0 Seperti yang terlihat, keputusan terbaik yang harus diambil adalah membuka toko berukuran sedang. EMV alternatifnya adalah $19.500
Toko Ski T.S. Amer di Nevada memiliki musim operasi sepanjang 100 hari. T.S. Telah membuat probabilitas dari berbagai lalu lintas penjualan di toko tersebut berdasarkan catatan historis kondisi ski. T.S. memiliki empat rencana penjualan yang masing-masing berfokus pada satu merek ternama. Setiap rencananya menghasilkan keuntungan bersih harian, Ia juga memiliki teman seorang ahli meteorologi yang dengan biaya kecil rela memberitahukan cuaca esok hari secara akurat. Dengan demikian, T.S. dapat mengimplementasikan salah satu dari keempat rencananya. a) Berapa Expected Monetery Value (EMV) yang berisiko? b) Berapa Expected Value with Perfects Information (EVwPI)? c) Berapa EVPI?
Alternaitf Kpts
KONDISI
ALAMI
(Rencana Focus Penjualan
1 ($)
2 ($)
3 ($)
4 ($)
Penatgonia North Face Cloud Veil Colombia
40 50 35 45
92 84 80 72
20 10 40 10
48 52 64 60
Peluang
0,10
0,35
0,35
0,20
Jawaban a) Nilai harapan moneter yang berisiko tertinggi adalah: EMV (Patagonia) = 0,20(40) + 0,25(92) + 0,30(20) + 0,25(48) = $49 EMV (North Face) = 0,20(50) + 0,25(84) + 0,30(10) + 0,25(52) = $47 EMV (Cloud Veil) = 0,20(35) + 0,25(80) + 0,30(40) + 0,25(64) = $55 EMV (Columbia) = 0,20(45) + 0,25(72) + 0,30(10) + 0,25(60) = $45 Jadi, EMV maksimum = $55
b) Nilai harapan dengan informasi sempurna adalah: EVwPI = 0,20(50) + 0,25(92) + 0,30(40) + 0,25(64) = 10 + 23 + 12 + 16 = $61 c) Nilai harapan dari informasi sempurna adalah: EVPI = EVwPI – EMV Maksimum = 61 – 55 = $6
PENDAHULUAN
Pengembangan dan desain produk yang baik mutunya merupakan kunci sukses di dunia bisnis Untuk memaksimumkan peluang-peluang tersebut,perusahaan harus memfokuskan hanya pada beberapa produk saja Tujuan keputusan produk adalah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk yang sesuai dengan permintaan pasar dengan keuntungan yang kompetitif
DEFINISI & PRODUK
Definisi produk/jasa dari segi fungsinya yaitu apa yang dapat dilakukan olehnya untuk mencapai tujuan fungsionalnya Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk/jasa untuk dapat disajikan kepada pelanggan/klien, terdiri dari : 1. Diferensiasi produk 2. Biaya murah 3. Respon yang cepat
Siklus hidup produk : 1. Fase perkenalan,cirinya - Penyesuaian dengan kondisi pasar - Diperlukan biaya lain untuk penelitian,modifikasi dan perbaikan proses 2. Fase pertumbuhan,cirinya - Desain produk mulai stabil - Penambahan kapasitas mungkin diperlukan 3. Fase kematangan,cirinya - Pesaing mulai muncul - Volume tinggi, produk inovasi diperlukan - Pengendalian biaya yang lebih baik 4. Fase penurunan - Produk yang hampir mati - Produksi harus dihentikan
Tahap-tahap pengembangan produk Ide dari banyak sumber Penilaian kemampuan perush utk merealisisasikan
Syarat pelanggan Spesifikasi fungsional
Spesifikasi produk Peninjauan desain Pengujian pasar Perkenalan ke pasar
evaluasi
Pendekatan dalam pengembangan produk
1. Pendekatan tradisional
2. Menugaskan seorang manajer produk
3. Pendekatan kerja tim
4. Pendekatan secara kolektif
Permasalahan desain produk
1. Desain yang tangguh 2. Desain moduler 3. Perancangan dibantu komputer 4. Computer Aided manufacturing 5. Tehnologi virtual reality 6. Analisis nilai 7. Etika dan desain yang ramah lingkungan
Panduan proses desain yang etis dan ramah lingkungan 1. Membuat produk yang dpt di daur ulang 2. Menggunakan bahan baku yg dpt di daur ulang 3. Menggunakan komponen yang tidak berbahaya 4. Menggunakan komponen yang lebih ringan 5. Menggunakan energi yang lebih hemat 6. Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit 7. Keputusan membuat atau membeli, membe dakan antara apa yang ingin diproduksi dgn apa yang akan dibeli oleh perusahaan
Tehnologi kelompok
Tehnologi kelompok mengharuskan suatu komponen diidentifikasikan lewat skema pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses dan parameter proses Keuntungan penerapan tehnologi kelompok : Desain yang lebih baik Mengurangi bahan baku dan pembelian Menyederhanakan proses perencanaan dan pengendalian produk Memperbaiki tata letak,jalur dan beban mesin Mengurangi waktu /pengaturan peralatan bahan setengah jadi dan waktu produksi
DESAIN PRODUK JASA
Mendesain jasa untuk mendukung karakteristik yang unik merupakan sesuatu yang menantang. Satu alasan mengapa meningkatkan produktivitas di industri jasa sangat rendah adalah karena desain dan penyerahan produk jasa melibatkan interaksi dengan konsumen. Meskipun demikian sebagaimana halnya barang,bagian besar dari biaya dan mutu jasa didefinisikan pada tahap desain
Manfaat dari desain dalam rekayasa nilai dan keandalan produksi
1. Penurunan kerumitan produk 2. Standarisasi tambahan atas produk 3. Peningkatan aspek fungsional produk 4. Desain metode kerja yang lebih baik 5. Keamanan kerja yang lebih baik 6. Peningkatan keandalan produk 7. Rancangan untuk memperoleh produk (mutu) yang andal
TRANSISI KE PROSES PRODUKSI
Salah satu seni manajemen modern adalah mengetahui kapan harus sudah menggerakkan suatu produk dari pengembangan ke proses produksi. Pergerakan ini dikenal dengan nama Transisi ke proses produksi
RESUME Organisasi Perusahaan harus selalu menyesuai kan desain produk dan jasa dengan keinginan dan kebutuhan konsumen Setiap produk akan berjalan melintasi siklus hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematang an dan penurunan ) Pengembangan produk dibagi menjadi beberapa tahap sejak ide itu muncul s.d evaluasi Merancang produk jasa merupakan tantangan tersendiri karena mempunyai karakteristik yang unik dan melibatkan interaksi dengan konsumen
KUALITAS : DASAR PEMIKIRAN Kualitas adalah minimasi biaya desain, pengembangan,uji coba,instalasi, operasi, perbaikan, penggantian, dan pembuangan; ditambah kerusakan yang ditimbulkan olehnya Kualitas adalah sesuatu yang terukur.(daya tahan, bentuk, bahan baku, pelayanan, fasilitas dll) Biaya adalah apa-apa yang timbul akibat sesuatu yang tidak berkualitas Jika produk cacat ditemukan oleh konsumen,perusahaan akan kehilangan kredibilitas dan reputasi di mata masyarakat Jauh
lebih murah untuk untuk memperbaikinya.
mencegah
kesalahan
daripada
Definisi Kualitas / Mutu Pelayanan Jasa
Dalam pemasaran, produk mempunyai arti yang luas, yaitu suatu kesatuan yang ditawarkan pada pasar baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Produk yang berwujud biasa disebut barang (goods) dan produk yang tidak berwujud biasa disebut jasa ( service ). Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong (1993:494) jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
Dalam menganalisis kualitas pelayanan, terdapat lima titik yang berpotensi untuk memunculkan adanya kesenjangan (gap), yaitu :
Customer Gap : Kesenjangan antara kualitas pelayanan yang diharapkan dengan yang dirasakan konsumen.
Gap 1 : Kemampuan penyedia jasa dalam memahami kualitas pelayanan yang diharapkan konsumen.
Gap 2 : Kemampuan penyedia jasa dalam merancang bentuk dan standard pelayanan
Gap 3 : Kemampuan penyedia jasa dalam memberikan pelayanan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.
Gap 4 : Kesesuaian pelayanan dengan yang dijanjikan.
10 Dimensi Kualitas Jasa Reliabilitas, Responssivitas atau daya tanggap Kompetensi Akses Kesopanan (courtesy), Komunikasi, Kredibilitas, Jaminan (assurance), Empati (empathy), Bukti fisik (tangibles) ,
Prinsip-Prinsip Kualitas / Mutu Jasa Kepemimpinan Pendidikan Perencanaan strategik Review Komunikasi Total Human Reward
Total Quality Management Pada Industri Jasa
Dukungan (commitment) Konsistensi (consistency) Kemampuan (competence) Hubungan (contact) Komunikasi (communication) Kepercayaan (credibility) Perasaan (compassion) Kesopanan (courtesy) Kerjasama (co-operation) Kemampuan (capability) Kepercayaan (confidence) Kritikan (criticism)
Six Sigma Adalah usaha yang terus menerus untuk mengurangi pemborosan, menurunkan variansi dan mencegah cacat serta merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelasaikan masalah dan meningkatkan proses dengan cara: Define (menentukan masalah) Measure (Mengukur tingkat masalah & kinerja) Analyze (meanalisis faktor penyebab masalah Improve (meningkatkan proses, hilangkan masalah) Control (Mengontrol kinerja & jaminan akan masalah)
Pentingnya Tata Letak
Keberhasilan operasi/produksi sangat ditentukan oleh tata-letak fasilitas fisik. Aliran material, produktivitas dan hubungan manusia semua dipengaruhi oleh fasilitas konversi; fasilitas operasi/produksi Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai hal-hal berikut :
Pemanfaatan yg lebih besar atas fasilitas Arus informasi, bahan baku dan orang yg lbh baik Lebih memudahkan konsumen Peningkatan moral karyawan dan kondisi kerja yg lbh aman
Tujuan strategis tata letak : mengembangkan tata letak yang ekonomis
Pentingnya Tata Letak Penyesuaian tata letak dgn strategi:CONTH Bandara Internasional Pittsburg :
Toko Wall-Mart di Arkansas :
pabrik berukuran kecil (20-30 kelompok kerja)
Kamar Mandi Denver’s Convention Center :
lorong-lorong yang lebar dan etalase terbuka
Pabrik Masa Depan :
berbentuk X dgn 2 jalur pendaratan
dinding dpt dipindah-pindah
Super Market Kroger, Memphis :
one stop shopping
Tata letak Keputusan tata letak : penempatan terbaik dari fasilitas operasi/produksi, kantor, mesin, meja atau pusat pelayanan Tujuan manajemen : mengatur sistem tata letak agar mampu beroperasi dengan efektivitas dan efisiensi yang tinggi
Karakteristik Tata Letak Aspek Operasi/Produksi Produk
Aliran Pekerjaan
Ketrampilan Orang
Dukungan Staff
Produk
Tipe Tata Letak Proses
Posisi Tetap
Produk Terstandar, Volume tinggi, stab output stabil
Produk terdifersifi kasi, Volume bervaria si, stabilitas output bervariasi
Dibuat berdasar Order, Volume rendah
Langsung, urutan yg sama untuk setiap unit
Aliran pekerjaan bervariasi, setiap unit punya urutan pekerjaan yang unik
Sdk/tdk ada aliran, orang dan alat dibawa ke lokasi
melakukan tugas rutin, tugas berulang dgn kecep tetap, sangat ter spesialisasi
Kerajinan ketrampilan utama, dapat bekerja tanpa pengawasan yg ketat, dpt beradaptasi
Dibutuhkan fleksibilitas yg tinggi, penugasan pekerjaan dan lokasi beragam
Besar, jadwal material dan orang, pantau dan pelihara pekerjaan
Melakukan pekerjaan: penjadwalan, handlingmaterial, produksi dan pengendalian persediaan
Penjadawalan dan koordinasi secara sangat trampil
Karakteristik Tata Letak Aspek Operasi/Produksi
Produk
Tipe Tata Letak Proses
Posisi Tetap
Penanganan Material
Dpt diprediksi, mengalir, sistematis, bahkan dapat otomatis
Aliran bervariasi, kadang duplikasi
Aliran bervariasi, kdg rendah, perlu alat berat, peralatan umum
Persediaan (Inventory)
Persediaan Tinggi : bahan mentah, sedang dikerjakan
Persediaan Rendah utk yg sdg dikerjakan, Rendah untuik bahan mentah
Penggunaan Ruang
Penggunaan yg efisien, rasio output dgn ruang tinggi
Rasio output dgn ruang rendah, kebutuhan perkejaan dlm proses tinggi
Rasio unit dgn ruang rendah jika proses di lokasi
Kebutuhan Modal
Investasi besar utk peralatan dan proses khusus
Kegunaan umum, peralatan dan proses fleksibel
Kegunaan umum, peralatan dan proses bergerak
Biaya Produksi
Biaya tetap: besar, Biaya variabel: rendah
Biaya tetap: relatif rendah, Biaya variabel : tinggi
Biaya tetap: relatif rendah, Biaya variabel: tinggi
Persediaan bervariasi, kerapkali mengikat
Jenis Tata Letak
Tata Letak Posisi Tetap: proyek besar dan memakan tempat
Tata Letak Orientasi Proses : jumlah produk sedikit, variasi produk besar
Tata Letak Kantor : menempatkan pekerja, perlengkapan kerja dan ruang
Tata Letak Sektor Eceran/Jasa : alokasi tempat untuk rak dan respon thd prilaku konsumen
Tata Letak Gudang : alokasi ruang dan barang persediaan Tata Letak Orientasi Produk : pemanfaatan karyawan dan mesin pada proses berulang
Strategi Tata Letak Tata Letak Posisi Tetap Berorientasi Proses Kantor Eceran/Jasa Gudang Berorientasi Produk
Contoh
Masalah
•Bangunan Plaza/Mall
Penyimpanan bahan di lokasi terbatas
•
Rumah Sakit • Restoran
Mengorganisir bahan baku utk setiap produk
•Perusahaan
Asuransi • MS-Corporation
Menempatkan pekerja yg membutuhkan kontak teratur
•
Supermarket • Minimarket
Menempatkan produk yg bermarjin tinggi
•Gudang
Menyeimbangkan antara penyimpanan dan penanganan
•Dok Kapal
Bottling Inc •Pusat Distribusi •Lini Perakitan TV Sonny •
Angkutan antar kota
Mengatur arus produk dari satu station ke station kerja lainnya
Posisi Tetap Posisi tetap: tata letak yg mengharuskan karyawan dan peralatan dalam satu wilayah kerja. Contoh : proyek pembuatan kapal, konstruksi jalan tol, jembatan, rumah dan sumur minyak Tata letak ini rumit karena :
Ruang gerak dibatasi oleh lokasi Pada tahap konstruksi, diperlukan bahan baku yg berbedapenjadwalan Jumlah bahan baku bervariasi
Tata Letak Kantor
Tata letak kantor bisa diatur di sekitar proses atau bisa juga di sekitar produk atau diantaranya. Kantor bisa dianggap sebagai organisasi seluler yg diatur dan diatur ulang ketika prosedur dan jumlah produksi berubah Pada kantor konsultan teknik, konsultan utama hrs dekat dengan para insinyur, tdk terlalu depat dgn sekretaris dan pusat arsip, jauh dari mesin fotocopy dan gudang. Ada pertimbangan yg terkait dgn kerja kelompok, wewenang dan status Haruskah semua ruangan berAC, semua karyawan menggunakan pintu masuk, kamar kecil, loker dan kantin yg sama ? Ada dua trend besar saat ini :
Penggunaan teknologi spt : telepon seluler, faksimili, internet, home-office, laptop dan PDA yang memudahkan informasi. Kantor maya (virtual office) yang menciptakan hubungan dinamis atas ruang gerak dan pelayanan
Tata Letak Kantor 1.Presiden
A = Sangat perlu
1 O
E = Sangat penting
2
2.Ms. Payne
3 U
A
3.Engineers
I
I
5.Pintu Masuk
I
O
E A
O
E
O U
O I
X A
E
8.Fotocopy
O
E
U
8
U
E
U
7
O
A U
6 U
I
X
9.Gudang
I
I
A
O = Tdk apa-apa U= Tdk penting X = Tdk perlu
5
I
4.Secretary
7. Lemari Peralatan
4
A
O
6.Pusat Arsip
I = Perlu
9
Tata Letak Toko Eceran
Tata letak toko berasumsi bahwa penjualan tergantung pada daya tarik produk Ada korelasi antara tingkat display dengan penjualan dan pengembalian investasi Lima faktor dalam pengaturan tata letak toko :
Produk yg banyak dibeli diletakkan dibatas luar toko Lokasi strategis utk produk yg cenderung dibeli karena disukai dan marjinnya besar Letakkan produk kuat di kedua sisi lorong toko Lokasi buntut lorong dgn tingkat display yg tinggi Pertahankan citra dgn menempatkan posisi departemen yang menjadi awal pembelanjaan
Tata Letak Gudang
Tata letak gudang : kombinasi optimal antara biaya penanganan barang dan ruangan gudang Manajemen pergudangan modern: prosedur otomatis yg memanfaatkan tongkat penumpuk otomatis, ban berjalan, dan alat kendali canggih yg mengatur arus bahan baku Komponen tata letak gudang :
Wilayah penerimaan (muatan dikeluarkan) Wilayah pemuatan (muatan dimasukan)
Desain fasiltas : jenis, asal dan lokasi bongkar
Tata Letak Berorientasi Produk Tata letak berorientasi produk diatur di sekitar produk atau sekumpulan produk yang jumlahnya besar, namun variasinya sedikit. Versi tata letak berorientasi produk : lini pabrikasi dan lini perakitan Lini pabrikasi : membuat komponen pada serangkaian mesin Lini perakitan : menempatkan suku cadang yg terpabrikasi bersama-sama di serangkaian station kerja Masalah dalam tata-letak berorientasi produk : menjaga keseimbangan di setiap station kerja
Tata Letak Berorientasi Produk
Tujuan : meminimalkan ketidakseimbangan dalam lini produksi Keuntungan:
biaya variabel per unit yg rendah jumlah produk yg besar dan terstandarisasi Biaya penanganan bahan baku yg rendah Mengurangi persediaan barang dalam proses Memudahkan pelatihan dan pengawasan
Keuntungan > kerugian karena :
Dibutuhkan jumlah produksi besar karena investasi yang besar Penghentian pekerjaan pada titik manapun di seluruh operasi Fleksibilitas yang rendah
RESUME
Tata letak secara substansial memberikan perubahan pada efisiensi operasi/produksi Enam tata letak klasik : posisi tetap, berorientasi proses, kantor, eceran, gudang, orientasi produk Perusahaan industri fokus pada pengurangan pergerakan bahan baku dan penyeimbangan lini perakitan Perusahaan eceran fokus pada usaha display produk Gudang fokus pada paduan antara biaya penyimpanan dengan biaya penanganan bahan baku
Perencanaan Kerja
Menurut Heizer dan Render, 2009, rancangan kerja menetapkan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seseorang atau sebuah kelompok. Terdapat lima komponen rancangan kerja
Spesialisasi pekerjaan
tenaga
kerja
atau
spesialisasi
Pentingnya rancangan kerja sebagai sebuah variabel manajemen dikaitkan pada ekonom abad ke-18, Adam Smith yang membagi tenaga kerja sebagai spesialisasi tenaga kerja atau spesialisasi pekerjaan akan mem bantu mengurangi biaya tenaga kerja yang memiliki banyak keahlian. Hal ini dapat dicapai dengan cara : Pengembangan ketangkasan dan pembelajaran yang lebih cepat oleh karyawan karena adanya pengulangan Lebih sedikit waktu yang terbuang karena karyawan tidak perlu mengubah pekerjaan atau perangkat kerja Pengembangan perangkat-perangkat khusus dan pengurangan investasi karena setiap karyawan hanya memiliki sedikit perangkat kerja yang dibutuhkan untuk tugas tertentu.
Ekspansi pekerjaan
Pekerjaan dimodifikasi dalam berbagai cara. Pendekatan yang pertama adalah pemekaran pekerjaan, yang terjadi saat tugas yang ditambahkan membutuhkan keahlian yang sama pada pekerjaan yang ada sekarang. Rotasi pekerjaan adalah sebuah versi pemekaran pekerjaan yang terjadi saat karyawan diperbolehkan berpindah dari suatu pekerjaan khusus ke pekerjaan khusus lain. Pendekatan lainnya adalah pengayaan pekerjaan yang menambahkan perencanaan dan pengendalian pekerjaan. Kelanjutan dari pengayaan pekerjaan yang dikenal luas adalah pemberdayaan karyawan yang merupakan praktik dalam memperkaya pekerjaan sedemikian hingga karyawan menerima tanggung jawab untuk beragam keputusan yang biasanya dikaitkan dengan 4 staf ahli. Pemberdayaan karyawan membantu mereka “merasa memiliki” pekerjaan mereka sehingga memiliki minat dalam diri mereka sendiri untuk meningkatkan kinerja mereka.
Komponen psikologis dari rancangan kerja Penelitian hawthorne memperkenalkan psikologi ke tempat kerja. Penelitian ini dilakukan pada akhir tahun 1920 yang memberikan kesimpulan bahwa terdapat sistem sosial yang dinamis di tempat kerja. Delapan puluh tahun kemudian Hackman dan Oldham melakukan penelitian lanjutan yang menemukan bahwa dengan memadukan sebagian besar hasil kerja ke dalam lima sifat rancangan kerja yang diinginkan yaitu : a. Keragaman keahlian yang mensyaratkan karyawan untuk menggunakan beragam keahlian dan bakat b. Identitas pekerjaan yang membolehkan karyawan untuk memandang pekerjaan sebagai sebuah kesatuan dan mengenali titik awal dan akhir pekerjaan tersebut. c. Makna pekerjaan yang memberikan pemahaman bahwa pekerjaan tsb berdampak pada organisasi dan masyarakat. d. Otonomi yang menawarkan kebebasan, kemandirian dan hak memutuskan e. Umpan balik yang memberikan informasi yang jelas secara rutin tentang kinerja
Tim yang mandiri Banyak organisasi kelas dunia telah mengadopsi tim-tim untuk membantu perkembangan kepercayaan dan komitmen satu sama lain dan menyediakan sifat-sifat pekerjaan inti. Satu konsep tim yang perlu diperhatikan adalah tim yang mandiri yaitu sekelompok orang yang diberdayakan dan bekerjasama untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim-tim seperti ini dapat dikelola untuk tujuan jangka panjang atau tujuan jangka pendek dan efektif karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan, memastikan adanya sifat-sifat pekerjaan inti dan memuaskan banyak kebutuhan psikologis anggota tim secara individu. Jika rancangan kerja yang memperluas, meningkatkan, memberdayakan dan menggunakan tim sudah baik lalu timbul pertanyaan mengapa tidak digunakan di seluruh organisasi? Hal itu disebabkan karena kendala biaya yang dirinci sebaga berikut :
a. Biaya modal yang lebih tinggi. Perluasan pekerjaan mungkin membutuhkan fasilitas yang mengeluarkan biaya lebih besar daripada pekerjaan dengan tata letak biasa. b. Perbedaan perorangan. Beberapa penelitian mengindikasikan banyak karyawan memilih pekerjaan yang lebih sederhana dan tidak rumit c. Tingkat upah yang lebih tinggi. Pekerjaan yang diperluas mungkin membutuhkan upah yang lebih tinggi di atas ratarata daripada pekerjaan yang tidak diperluas d. Ketersediaan tenaga kerja yang lebih sedikit. Karena pekerjaan yang diperluas membutuhkan keahlian yang lebih tinggi dan penerimaan tangung jawab yang lebih berat, persyaratan ini pun meningkat e. Biaya pelatihan yang lebih tinggi. Perluasan pekerjaan memerlukan pelatihan oleh karena itu anggaran pelatihan harus ditingkatkan.
Motivasi dan sistem insentif Pembahasan mengenai komponen psikologis dari suatu rancangan kerja memberikan pandangan pada sejumlah faktor yang berkontribusi pada kepuasan kerja dan motivasi. Sebagai tambahan bagi faktor psikologis terdapat faktor keuangan. Uang sering bertindak sebagai penggerak psikologis sekaligus juga penggerak finansial. Penghargaan keuangan dapat berbentuk bonus, bagi hasil dan keuntungan serta sistem insentif. Bonus yang biasanya berbentuk pilihan tunai atau kepemilikan saham sering digunakan pada tingkat eksekutif untuk memberikan penghargaan manajemen. Sistem bagi hasil memberikan sebagian keuntungan perusahaan kepada para karyawannya dan sistem insentif didasarkan pada produktivitas perorangan atau kelompok yang digunakan di seluruh dunia dalam berbagai bentuk.
Batasan dalam Sumber Daya Manusia
Strategi Produk : Keahlian, Bakat, Bahan dan Keamanan
Jadwal : Waktu satu hari, Waktu satu tahun, stabilitas jadwal
Strategi Lokasi : Iklim, suhu, kebisingan, cahaya dan kualitas udara
Strategi Proses : Teknologi, Mesin, Keamanan
STRATEGI SDM
Perbedaan Perorangan : Kekuatan dan kelelahan, pemrosesan dan tanggap info
Strategi Tata Letak : Posisi yg tetap, Prosess, Sel Kerja, Produk
Pengertian Manajemen Proyek kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu pula
Manajemen proyek meliputi tiga fase : • • •
Perencanaan Penjadwalan Pengendalian
Teknik Manajemen Proyek : PERT dan CPM PERT dan CPM mengikuti enam langkah dasar berikut : 1. Menetapkan proyek dan menyiapkan struktur penguraian kerjanya. 2. Membangun hubungan antara aktivitas-aktivitasnya. aktivitas-aktivitasnya. 3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan aktivitas. 4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk setiap aktivitas. 5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. 6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek.
Kritik Terhadap PERT dan CPM -Kelebihan
Sangat bermanfaat terutama saat menjadwalkan dan mengendalikan proyek besar. Jaringan grafis membantu membantu melihat hubungan antar aktivitas proyek dengan cepat. Analisis jalur kritis dan waktu longgar membantu menunjukkan aktivitas yang perlu diperhatikan lebih dekat. Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk berbagai aktivitas. Dapat diterapkan untuk bermacam-macam proyek. Bermanfaat dalam memantau jadwal dan biaya. Keterbatasan Aktivitas proyek harus didefinisikan dengan jelas dan hubungannya harus bebas serta stabil. Hubungan pendahulunya harus didefinisikan dan dijejaringkan bersama-sama. Perkiraan waktunya cenderung subjektif dan bergantung pada kejujuran para manajer yang takut bahaya jika terlalu optimis atau tidak cukup pesimistis. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur terpanjang atau jalur kritis. Jalur yang nyaris kritis perlu diawasi dengan baik pula.
Pengertian Peramalan (forecasting)
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan untuk setiap pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan.
Meramalkan Horizon waktu • • •
Peramalan jangka pendek Peramalan jangka menengah Peramalan jangka panjang
Jenis – jenis Peramalan : • Peramalan ekonomi • Peramalan teknologi • Peramalan permintaan Tujuh Langkah Sistem Peramalan • • • • • • •
Menetapkan tujuan peramalan. Memilih unsur yang akan diramalkan. Menentukan horizon waktu pearamalan. Memilih jenis model peramalan. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. Membuat peramalan. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.
Pendekatan dalam Peramalan • •
Peramalan Kuantitatif Peramalan subjektif atau kualitatif
•Empat
teknik peramalan kualitatif
• Juri dari opini eksekutif. • Metode Delphi. • Komposit tenaga penjualan. • Survei pasar konsumen.
Lima metode peramalan Kuantitatif : • • • • •
Pendekatan Naif Rata-rata bergerak Penghalusan Eksponensial Proyeksi Tren Analisis Regresi Regresi dan Korelasi
PENGERTIAN : Manajemen Rantai Pasokan merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi 1
Konsep manajemen rantai pasokan beserta prosedurnya :
Strategi Manajemen Rantai Pasokan. Isu global tentang Supply Chain Management. Pentingnya konsep Pembelian (Purchasing). Supply Chain Economics. Strategi dalam rantai pasokan. Bagaimana mengelola rantai pasokan. Bagaimana melakukan pemilihan vendor. Konsep Material Management. 2
Supply chain melibatkan variasi dari tingkat-tingkat yang meliputi:
Pelanggan Pengecer Distributor Pembuat produk Komponen atau supplier bahan baku
Tujuan dari tiap rantai pasokan adalah untuk memaksimumkan keseluruhan nilai. Nilai dari rantai pasokan berbeda antara apakah hasil akhir tersebut berharga bagi pelanggan dan biaya rantai pasokan yang terjadi dalam pengisian permintaan pelanggan. 3
Tingkat-tingkat dalam supply chain digambarkan dalam sebuah bagan :
4
Tahap-tahap dalam pembuatan keputusan rantai pasokan yang berperan penting dalam kesuksesan atau kegagalan sebuah perusahaan:
Strategi atau rancangan rantai pasokan tahap ini memberikan rencana pemasaran dan penentuan harga bagi produk, perusahaan memutuskan bagaimana struktur rantai pasokan pada beberapa tahun ke depan.
Perencanaan rantai pasokan Keberhasilan perencanaan untuk memaksimumkan surplus rantai pasokan
Operasi rantai pasokan Waktu yang digunakan disini adalah mingguan atau harian, dan selama fase ini perusahaan membuat keputusan berdasarkan order pelanggan individual. 5
A. PENGANTAR
Dalam kondisi persaingan yang tajam sebuah perusahaan dituntut untuk terus menerus memperbaiki dan mensetup struktur manajemen di setiap perusahaan berkembang, maka manajemen persediaannya semakin kompleks. Disanalah manajemen persediaan menjadi penting karena barang merupakan salah satu komponen biaya produksi yang tinggi. Manajemen persediaan merupakan perpaduan antara teori dan praktik. Disatu pihak mengacu pada teori – teori manajemen yang tidak saja baku tapi juga mutahir. Persediaan merupakan bagian yang penting dalam operation management karena membutuhkan modal atau dana yang cukup besar , dana mempengaruhi penyerahan barang pada para pelanggan. Pengaturan Inventori berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis seperti operation marketing dan financial. Yang dimaksud dengan inventory adalah : bahan baku, barang dalam proses bahan pembantu, barang jadi
B. PENDAHULUAN
Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetitif jangka panjang. Mutu, rekayasa,produk harga kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan akibat kinerja kurang baik, waktu tenggang ( lead time ) dan profitabilitas keseluruhan adalah halhal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Perusahaan dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi dari pada pesaing cenderung berada dalam posisi kompetitif yang lemah. Kebijaksanaan manajemen persediaan telah menjadi sebuah senjata untuk memenangkan kompetitif. Pada Perusahaan manufaktur persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Perencanaan pengendalian dapat dibagi menjadi 2 tahap : Managemen persediaan dan pengendalian persediaan. Managemen persediaan merupakan tahap pertama yang terdiri dari : 1.Penentuan tingkat-tingkat dan prosedur persediaan optimum untuk penelaahan dan pengaturan. 2.Penentuan derajat pengendalian yang diperlukan untuk mendapat hasil yang terbaik. 3.Perencanaan dan disain dari system pengendalian persediaan. 4.Perencanaan organisasi pengendalian persediaan.
Managemen persediaan bertanggung jawab atas penentuan tingkat persediaan yang akan menghasilkan laba terbaik. Perencanaan dari produksi produk yang sesungguhnya dapat menyangkut masalah – masalah pemerataan produksi yaitu memproduksi pada angka yang tetap meskipun penjualan dapat berubah-ubah dalam masa kekenduran produk dibuat atas persediaan, persediaan barang – barang jadi bertambah besar untuk menutup permintaan yang diharapkan bilaman penjualan dibelakang hari melampaui angka produksi pabrik. Managemen persediaan harus merencanakan untuk menelaah hasil-hasil sesering yang diperlukan. Penentu dari apa yang diperlukan itu sendiri merupakan suatu masalah.
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material/barang lainnya sedemikian Rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material/barang lainnya dapat ditekan secara optimal
85
DAGANGANE ISIH MAS??
Manajemen Persediaan
-
• Intinya mengatur tingkat persedian yang tepat agar jumlahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil • Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi persediaan akan menekan keuntungan perusahaan
• Tinggi rendahnya tingkat perputaran akan berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya dana yang ditanamkan dalam persediaan dan bagi perolehan laba.
• Semakin tinggi tingkat perputarannya semakin pendek tingkat dana yang tertanam dalam persediaan semakin kecil dana yang ditanam dalam perusahaan.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PERSEDIAAN Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan haruslah sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu, tetapi dilain pihak sekaligus harus dijaga agar biaya investasi yang timbul dari penyediaan barang tersebut seminimal mungkin
TUJUAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAAN PERSEDIAAN Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan Menjaga agar persediaan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
Alasan penggunaan manajemen persediaan
Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya penyimpanan. Untuk memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman. Untuk menghindari penutupan fasilitas manufaktur Untuk menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan. Untuk memanfaatkan diskon Untuk menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang.
Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung jenis industrinya. Persediaan merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan
FUNGSI PERSEDIAAN
MENGHILANGKAN RESIKO KETERLAMBATAN PENGIRIMAN. MENGHILANGKAN RESIKO JIKA MATERIAL YG DIPESAN RUSAK, SHG HARUS DIKEMBALIKAN. MENGHILANGKAN RESIKO JIKA TERJADI KENAIKAN HARGA/INFLASI. UNTUK MENYIMPAN BAHAN BAKU YG BERSIFAT MUSIMAN. MENDAPATKAN KEUNTUNGAN KARENA ADANYA DISCOUNT. MEMBERIKAN PELAYANAN KPD PELANGGAN (CUSTOMER SATISFACTION).
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
BAHAN BAKU BAHAN PEMBANTU BARANG SETENGAH JADI BARANG JADI SPARE PART
KELOMPOK2 PERSEDIAAN :
FLUCTUATION STOCK – sbg antisipasi jika terjadi fluktuasi permintaan yg tdk diperkirakan sebelumnya, kesalahan perkiraan penjualan, waktu produksi, pengiriman barang. ANTICIPATION STOCK – sbg antisipasi thd permintaan yg dpat diramalkan. LOT-SIZE INVENTORY – memproduksi/menyediakan brg dalam jml yang melebihi kebutuhan/permintaan. PIPLINE INVENTORY – persediaan yg dlm proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan digunakan.
Klasifikasi ABC Atau ANALISIS NILAI PERSEDIAAN. Diperkenalkan oleh HF. DICKIE (1950an). Membagi persediaan kedalam tiga kelas : A, B, dan C, berdasarkan atas nilai persediaan. Nilai dalam klasifikasi ABC : volume persediaan yg dibutuhkan dalam satu periode dikalikan dengan harga per unit. Jika suatu item persediaan dianggap penting, biasanya memerlukan pengawasan yng ketat karena memiliki nilai investasi yang tinggi. Demikian jg sebaliknya.
Kriteria Klasifikasi ABC
Kelas A – persediaan yg memiliki nilai volume tahunan rupiah yg tinggi (sekitar 70% dari total nilai persediaan), tapi jumlahnya hanya sekitar 20% dari seluruh item persediaan. Kelas B – persediaan dengan nilai volume tahunan rupiah menengah (20% dari total nilai persediaan), dan 30% dari seluruh item persediaan. Kelas C - persediaan dengan nilai volume tahunan rupiah rendah (10% dari total nilai persediaan), tetapi terdiri dari sekitar 50% dari seluruh item persediaan.
MODEL-MODEL PERSEDIAAN
MODEL PERSEDIAAN KUANTITAS PEMESANAN EKONOMIS (ECONOMIC ORDER QUANTITY). MODEL PERSEDIAAN DENGAN DISKON KUANTITAS. MODEL PERSEDIAAN DENGAN KUANTITAS PESANAN PRODUKSI. MODEL PROBABILISTIK DAN PERSEDIAAN PENGAMAN.
MODEL PERSEDIAAN KUANTITAS PEMESANAN EKONOMIS (ECONOMIC ORDER QUANTITY)
Barang yg dipesan dan disimpan hanya 1 macam. Kebutuhan/permintaan konstan. Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan diketahui dan konstan. Barang diterima dalam satu kelompok (batch). Harga barang konstan. Waktu tenggang (lead time) diketahui dan konstan.
Notasi EOQ
D = jumlah kebutuhan barang (unit/thn) S = biaya pemesanan /biaya SETUP h = biaya penyimpanan (% thd nilai brg) C = harga barang (rupiah/unit) H = h x C = biaya penyimpanan (Rp/unit/th) Q = jumlah pemesanan (unit/pesananan) F = frekuensi pemesanan (kali/thn) T = jarak waktu antar pesanan (thn, hari) TC = total biaya persediaan (Rp/thn)
EOQ terjadi jika Biaya Pemesanan = Biaya Penyimpanan
Biaya pemesanan/th
= frekuensi pesanan x biaya pesanan =D/QxS
Biaya penyimpanan / th
= persediaan rata-rata x biaya penyimpanan =Q/2xH
Contoh :
D = 12000 unit S = Rp. 50.000,h = 10% C = Rp. 3000,Asumsi satu tahun 350 hari kerja.
Model Persediaan dgn Diskon Kuantitas
TC = D/Q x S + Q/2 x h.C + DC Hitung EOQ pd harga terendah, jika fisibel maka kuantitas itu mrpkn pesanan optimal. Jika tidak fisibel, hitung TC pada harga terendah tersebut. Hitung EOQ pada harga terendah berikutnya. Jika fisibel hitung TC-nya. Jika tidak, ulangi langkah (2) dan (3) sampai fisibel/sampai tidak dpt dihitung lagi. Bandingkan TC dari kuantitas pesanan yg fisibel. Kuantitas optimal ialah kuantitas yang mempunyai TC terendah.
Model Kuantitas Pesanan Produksi Model kuantitas pesanan produksi : Sebuah teknik kuantitas pesanan yang diterapkan untuk pesananpesanan produksi. Pada model ini diasumsikan semua pesanan persediaan diterima pada satu waktu, namun ada saat-saat dimana perusahaan menerima persediaannya pada selang waktu tertentu. Model ini dapat digunakan dalam dua situasi : 1.Ketika persediaan mengalir atau menumpuk secara berkelanjutan selama suatu waktu setelah sebuah pesanan ditempatkan 2.Ketika unit-unit dihasilkan dan dijual secara bersamaan. Dalam kondisi ini, diperhitungkan laju produksi harian dan laju permintaan harian
Model probabilistik dan persediaan pengaman
Model Probabilistik : sebuah model statistik yang dapat digunakan ketika permintaan produk atau variabel lainnya tidak diketahui, tetapi dapat dispesifikasikan dengan menggunakan sebuah distribusi probabilitas, Pada model ini yang perlu diperhatikan dalam managemen adalah menjaga tingkat pelayanan yanag cukup dalam menghadapi permintaan yang tidak pasti. Tingkat pelayanan adalah komplemen dari probabilitas kehabisan persediaan. Permintaan yang tidak pasti meningkatkan kemungkinan kehabisan persediaan, salah satu metode untuk mengurangi kehabisan persediaan adalah menyimpan unit-unit tambahan dalam persediaan, persediaan seperti ini biasanya disebut persediaan pengaman.
Biaya-biaya Dalam Persediaan
Biaya penyimpanan (holding cost/carrying costs) Biaya pemesanan (order costs) Biaya persiapan (setup costs) Biaya kehabisan/kekurangan bahan (shortage
costs)
Biaya Penyimpanan (holding cost/carrying costs)
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan, mis: penerangan, pemanas, pendingin, dll) Biaya modal (opportunity cost of capital) Biaya keusangan Biaya penghitungan fisik dan konsiliasi laporan Biaya asuransi Biaya pajak persediaan Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan Biaya penanganan persediaan dll
Biaya Pemesanan (order costs)
Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi Upah Biaya telpon Pengeluaran surat menyurat Biaya pengepakan dan penimbangan Biaya pemeriksaan penerimaan Biaya pengiriman ke gudang Biaya hutang lancar dll
Biaya Persiapan (setup costs)
Biaya mesin-mesin penganggur Biaya persiapan tenaga kerja langsung Biaya scheduling (penjadwalan) Biaya ekspedisi dll
Biaya Kehabisan/kekurangan Bahan (shortage costs)
Kehilangan penjualan Kehilangan langganan Biaya pemesanan khusus Biaya ekspedisi Selisih harga Terganggunya operasi Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dll
Sistem pada persediaan Sistem Kuantitas (Q) tetap: sebuah sistem pemesanan dengan jumlah pesanan yang sama setiap kalinya Sistem persediaan perpectual: sebuah sistem yang terus melacak setiap pengambilan atau penambahan persediaan secara berkelanjutan sehingga catatan selalu terbaru Sistem Periode (P) tetap: sebuah sistem dimana pesanan persediaan dibuat pada interval waktu yang teratur
CARA-CARA PENENTUAN JUMLAH PERSEDIAAN
Penentuan secara fisik Book Inventories
METODE PENILAIAN PERSEDIAAN
First-In First-Out (FIFO) Average Method Last-In First-Out (LIFO) 110
PENGAWASAN PERSEDIAAN
Pengawasan Fisik
Pengawasan Akuntansi
Pengawasan jumlah yang dibutuhkan (lead time, pemakaian, biaya penyimpanan, Stock out cost, penyimpangan rata-rata waktu pemesanan dan pemakaian)
111
CATATAN PENTING DALAM PENGAWASAN PERSEDIAAN
Permintaan untuk dibeli
•
Laporan penerimaan
•
Catatan persediaan
•
Daftar permintaan bahan
•
Perkiraan pengawasan
•
112
TOLOK UKUR KINERJA MANAJEMEN PERSEDIAAN
Tolok ukur efisiensi
Perputaran barang (Turn over ratio/TOR) Tingkat persediaan Rasio persediaan surplus Rasio persediaan mati Rasio persediaan dan pendapatan
Tolok ukur efektivitas Rasio layanan 113
Perencanaan agregat atau Penjadualan Agregat, adalah : Sebuah pendekatan untuk menentukan kuantitas dari waktu produksi pada jangka menengah (biasanya 3 sampai 18 bulan kedepan). Pada umumnya, tujuan perencanaan agregat adalah memenuhi prediksi permintaan dan memperkecil biaya pada periode perencanaan.
Rangkuman Empat Metode Perencanaan Agregat Utama.,
TEKNIK
PENDEKATAN
ASPEK PENTING
Metode Grafik
Uji Coba
Mudah dipahami dan digunakan. Banyak solusi, solusi yg dipilih mungkin tdk optimal.
Metode transportasi Pemograman Linear
Optimisasi
Tersedia peranti lunas pemrograman linear, memungkinkan analisis sensitivitas dan batas-batasn baru; fungsi linearnya mungiin tdk realistis.
Model Koefisien Manajemen
Heuristik
Sederhana, mudah diterapkan; mencoba meniru proses pengambilan kptsan manajer; menggunakan regresi.
Simulasi
Mengubah parameter2
Kompleks, modelnya mungkin sulit dibuat dan dipahami manajer.
Perencanaan Agregat Bidang Jasa
Penj. Kmr Htl
Kurva permintaan
100
Total Kontribusi dlm $= (Hrg I) x 30 kmr + (hrg II) x 30 kmr = (100-15) x 30 + (200-15) x 30 = $ 2.250 + $ 5.550 = $ 8.100
60
30
$15 Biaya Var Kmr
$100
$200
Hrg Kmr I
Hrg Kmr II
Harga
Jika hotel menetapkan harga ke III $ 150.dan dapatr menjual setengah dari jumlah kamar seharga $ 100, dengan harga yang lebih tinggi. Berapakah keuntungannya?. akuratan kalkulasi biaya produk. Jwb = (15 x $ 85) + (15 x $ 135) + ( 30 x $ 185) = ??
Just in Time
Menerapkan pendekatan yang terfokus Mempengaruhi kalkulasi biaya produk karena berpengaruh pada kemampuan suatu biaya untuk dapat ditelusuri. Meningkatkan keakuratan kalkulasi biaya produk.
Menghilangkan kebutuhan akan alokasi biaya pusat jasa. Mengubah perilaku serta kepentingan relatif dari biaya tenaga kerja langsung.
Sifat Dasar JIT JIT atau produksi just in time adalah suatu sistem tarikan permintaan (demand-pull system). Tujuan produksi JIT ( JIT manufacturing) adalah untuk menghilangkan pemborosan dengan cara memproduksi suatu produk hanya jika diperlukan dan hanya dalam kuantitas yang diminta pelanggan. Tarikan permintaan produk adalah melalui proses produksi
Setiap operasi menghasilkan hanya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Tidak ada produksi yang dilakukan sampai ada sinyal dari proses berikutnya yang mengindikasikan kebutuhan untuk produksi. Komponen dan bahan tiba hanya pada saat hendak digunakan.
Semua biaya selain bahan langsung digerakan oleh waktu dan ruang. Berfokus pada eliminasi pemborosan dengan menekan waktu dan ruang. Keberhasilan implementasi JIT: - kualitas yang lebih baik - meningkatkan produktivitas - mengurangi tenggang waktu
- mengurangi sebagian besar persediaan - mengurangi waktu persiapan (setup) - menurunkan biaya produksi - meningkatkan produksi.
Dampak Persediaan Pembelian JIT pemasok harus mengirim komponen dan bahan pada saat akan digunakan pada produksi. Pasokan komponen harus berkaitan dengan produksi yang berkaitan dengan permintaan. JIT mengeksploitasi keterkaitan pemasok dengan melakukan kontrak jangka panjang dengan beberapa pemasok yang berlokasi sedekat mungkin dg fasilitas produksi dan
menetapkan keterlibatan yang lebih intensif dari para pemasok, salah satu dampak dari cara tersebut adalah berkurangnya semua persediaan ketingkat yang jauh lebih rendah. Contoh: Mercedes Benz US. Int’l membuat kendaraan jenis Sport di Vence, Alabama, kendaraan tsb merupakan aplikasi dari “etika penggerak biaya” yang baru.
Untuk menghemat uang maupun biaya, daftar pemasok telah dipangkas menjadi 100 (dibandingkan 1.000 untuk sedan Eclass). Mercedes Benz menawarkan kontrak tahunan kepada pemasok sebagai ganti potongan harga 5 persen. Bandingkan hal tersebut dengan sistem dorongan ( push-through) tradisional dari produksi.
Pabrik tradisional, bahan dipasok dan komponen diproduksi serta ditransfer ke proses berikutnya untuk memenuhi permintaan pelanggan dan jadwal pengiriman. Lingkungan tradisional yang menggunakan sistem borongan, waktu lambat atau tertunda adalah sering terjadi dan menciptakan kebutuhan akan persediaan barang jadi (jika tidak, pelanggan akan lama
menunggu perusahaan memproduksi dan mengirim barang-barang yang dibutuhkan) Pada lingkungan push-through, persediaan barang jadi dibutuhkan sebagai penyangga apabila produksi.
Tata Letak Pabrik Jenis dan efisiensi dari tata letak pabrik dikelola berbeda pada produksi JIT. Pabrikasi pekerjaan dan batch tradisional, produk dipindahkan dari satu kelompok mesin yang sama kemesin lainnya. Mesin dengan fungsi yang identik ditempatkan secara bersama dalam suatu area tertentu disebut departemen atau proses.
Pekerja yang memiliki spesialisasi pada operasi mesin-mesin yang spesifik ditempatkan pada setiap departemen. JIT mengganti tata letak pabrik tradisional dengan pola sel manufaktur. Struktur sel secara langsung berkaitan dengan beberapa efisiensi, seperti: pengurangan waktu tenggang dan biaya pabrikasi. Rancangan pabrikasi/manufaktur b’dasar
kan sel dapat mempengaruhi ukuran pabrik dan jumlah pabrik karena biasanya membutuhkan ruangan lebih kecil. Contoh: Compac computer corp mengurangi kebutuhan ruangan hingga 23 persen dan meningkatkan output per kaki persegi dengan 16 persen pabriknya. Penghematan ruangan ini dapat mengurangi permintaan untuk membangun pabrik baru dan akan mempengaruhi besarnya pabrik baru bila diperlukan.
Sel manufaktur (manufacturing cell) mesin2 yang dikelompokan dalam keluarga, dalam bentuk setengah lingkaran. Mesin2 diatur sehingga dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi secara berurutan. Setiap sel dipersiapkan untuk menghasilkan produk atau keluarga produk. Produk bergerak dari satu mesin kemesin lainnya dari awal sampai akhir. Pekerja ditempatkan pada sel & dilatih untuk mengoperasikan semua mesin dalam suatu sel.
Tenaga kerja pada lingkungan JIT adalah pekerja yang memiliki berbagai macam keahlian, tidak terspesialisasi. Setiap sel manufaktur pada dasarnya adalah suatu pabrik mini dan sel seringkali disebut sebagai pabrik dalam pabrik. Lihat peraga: Perbandingan tata letak pabrik JIT dengan pola tradisional.
Peraga: Pola Letak Pabrik: Tradisional vs JIT
Tata Letak Manufaktur Tradisional
Produk A
Produk B
Pembubutan
A
A
Penggosokan B Penggerindaa n
B
Produ Jadi A
Pengelasan
Setiap produk melalui proses departemen yg terspesialisasi dan departemen tersebut memproses lebih dari satu produk.
Produ kB
Tata letak Manufaktur JIT Sel B
Sel A
Penggerinda an
Pembubutan Produk A
Pengelasan Produk Jadi
Pembubuta n Produk B
Pengelasan Produk Jadi
Setiap produk melewati selnya sendiri, semua mesin memproses produk dalam sel , setiap sel membuat satu produk /subprakitan.
Pengelompokan Karyawan
Ditempatkan bekerja secara langsung denga sel manufaktur. Contoh: bahan, JIT mengharuskan >1 titik persediaan/stock masing2 dekat dg lokasi bahan yg akan digunakan (tdk perlu lokasi penyimpanan bahan). Direlokasikan ke sel dg melatih pekerja sel u/melaksanakan jasa2 tsb.contoh: pekerja sel melakukan tugas persiapan (setup), memindahkan barang yg belum selesai dalam suatu sel, melakukan pemeliharaan--
preventif dan perbaikan kecil, melakukan pemeriksaan kualitas dan tugas pembersihan. Tugas ganda ini lgs berhubungan dg pendekatan tarikan
Pemberdayaan Karyawan
Peningkatan derajat partisipasi meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya secara keseluruhan. Pekerja diijinkan m’katakan bgm pabrik b’ops.contoh:pekerja diijinkan utk m’hentikan operasi guna mengidentifikasi & memperbaiki masalah yang ada.
Pengendalian Mutu Total JIT membutuhkan penekanan pada pengelolaan mutu. TQC adalah usaha tanpa akhir untuk pencapaian mutu yang sempurna, rancangan produk dan proses manufaktur yang bebas cacat. AQL (acceptable quality level) mengijinkan atau memungkinkan produk cacat akan terjadi asalkan tidak melebihi batas yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Penelusuran Biaya Overhead
Sistem biaya menggunakan tiga metode untuk membebankan biaya ke masing2 produk: 1) atribusi langsung (paling akurat), 2). penelusuran penggerak dan 3) alokasi. Dalam lingkungan JIT, biaya overhead yang dibebankan ke produk dengan menggunakan penelusuran penggerak maupun alokasi.
Ciri-ciri utama dari tanggung jawab JIT atas perubahan adalah: produksi selular, tenaga kerja berkeahlian ganda dan aktivitas jasa yang terdesentralisasi.
Beda Manufaktur JIT dan Tradisional JIT
Tradisional
1. Sistem tarikan (pull-through)
1. Sistem borongan (push-through)
2. Persediaan tidak signifikan
2. Persediaan signifikan
3. Jumlah pemasok kecil
3. Jumlah pemasok banyak
4. Kontrak jk panjang dengan pemasok.
4. Kontrak jk pendek dg pemasok
5. Struktur selular
5. Struktur departemental
6. Tenaga kerja berkeahlian ganda 7. Jasa terdesentralisasi
6. Tenaga kerja terspesialisasi 7. Jasa tersentralisasi
8. Keterlibatan pegawai yang tinggi
8. Keterlibatan pegawai yang rendah
9. Memfasilitasi gaya manajemen
9. Gaya manajemen penyelia
10. Pengendalian mutu total
10. Tingkat mutu yang dapat diterima.
Pembebanan Biaya Produk: Tradisional vs JIT Biaya Manufaktur
Lingkungan Tradisional
Lingkungan JIT
Tenaga kerja langsung
Penelusuran langsung
Penelusuran langsung
Bahan langsung
Penelusuran langsung
Penelusuran langsung
Penanganan bahan
Penelusuran penggerak
Penelusuran langsung
Perbaikan & pemeliharaan Penelusuran penggerak
Penelusuran langsung
Tenaga listrik
Penelusuran penggerak
Penelusuran langsung
Perlengkapan operasi
Penelusuran penggerak
Penelusuran langsung
Penyelia departemen
Alokasi
Penelusuran langsung
Asuransi dan pajak
Alokasi
Alokasi
Penyusutan pabrik
Alokasi
Alokasi
Penyusutan peralatan
Penelusuran penggerak
Penelusuran langsung
Jasa-jasa perwalian
Alokasi
Penelusuran langsung
Jasa-jasa kafetaria
Penelusuran penggerak
Penelusuran langsung
Pendahuluan
Penjadwalan (scheduling) merupakan suatu kegiatan penting dalam perusahaan. Dalam suatu perusahaan industri, penjadwalan diperlukan dalam mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan produksi, urutan proses, jenis produk, pembelian material dan lain sebagainya.
Tujuan penjadwalan untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. Penjadwalan disusun dengan mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada. Penjadwalan yang baik akan memberikan dampak positif, yaitu rendahnya biaya operasi dan waktu pengiriman, yang akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Masalah Adapun masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung estimasi waktu proses dengan menggunakan model penugasan agar biaya dan waktu dapat diminimalkan. 2. Merencanakan komponen mesin dan menghitung makespan dengan menggunakan FCFS, SPT, LPT, EDD, dan Rasio Kritis 3. Menggunakan Aturan Johnson untuk menemukan urutan optimal dalam penjadwalan.
Teori Dasar Elemen-Elemen Sistem Penjadwalan adalah sebagai berikut: 1. Input Sistem Penjadwalan 2. Output Sistem Penjadwalan - pembebanan (scheduling) - pengurutan (sequencing) - Prioritas Job (Dispatching) - Pengendalian Kinerja Penjadwalan - Up-Dating Jadwal
Teori Dasar Proses penjadwalan produksi membutuhkan tiga informasi dasar untuk setiap order, yaitu : - Processing time (tt) atau waktu proses, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk memberikan nilai tambah pada order i. - Ready time (ri) atau saat siap, yaitu saat paling awal order i dapat diproses oleh mesin - Due date (di) atau saat kirim, yaitu saat pengiriman order kepada konsumen.
Pembahasan Tujuan Penjadwalan Tujuan penjadwalan : untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan Kriteria Penjadwalan Adapun Kriteria Penjadwalan adalah sebagai berikut : Rata-rata waktu alir (Mean Flow Time) - Makespan, yaitu total waktu proses yang di butuhkan untuk menyelesaikan suatu kumpulan job. - Rata-rata kelambatan (Mean Tardiness) - Jumlah job yang terlambat. - Jumlah mesin yang menganggur - Jumlah persediaan
Pembahasan Jenis - Jenis Penjadwalan Jenis dari penjadwalan produksi akan sangat bergantung pada hal-hal sebagai berikut : - Jumlah job yang akan dijadwalkan. - Jumlah mesin yang dapat digunakan. - Ukuran dari keberhasilan pelaksanaan penjadwalan. - Cara job datang - Jenis aliran proses produksi.
RESUME Bahwa penjadwalan merupakan hal penting dalam aktivitas bisnis mulai dari perusahaan jasa, Manufaktur dari yang kecil sampai yang besar. Dalam hal mengestimasi waktu proses, merencanakan, menggunakan sampai hal mengawasi. Dan disamping itu tujuan yang penting dalam proses penjadwalan adalah bagaimana aktivitas yang dijalankan dapat berjalan efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat memberikan kepuasan pada, pengguna atau konsumen. Yang kedua dapat digunakan sebagai alat control atau pengendali dalam rangka memperkecil resiko, oleh karena itu penjadwalan merupakan hal yang sangat penting dalam seluruh aktivitas bisnis atau perusahaan.
PENGERTIAN
Pemeliharaan
Kegiatan yang dilakukan guna mencegah kerusakan kerusakan yang terduga/tidak Menemukan kondisi yang dapat menyebabkan fasilitas / peralatan produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
Keandalan Sistem untuk menganalisis kemampuan suatu peralatan dalam menjalankan tugasnya. atau probabilitas sistem berfungsi selama waktu tertentu dalam kondisi tertentu pula.
LATAR BELAKANG
Kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik fasilitas, peralatan dan mesin-mesin produksi berakibat pada : Dapat membahayakan keselamatan para pekerja Dapat mempengaruhi kualitas produksi menyebabkan kemacetan seluruh proses Dapat produksi
Investasi modal untuk fasilitas/peralatan besar dan mahal.
MANFAAT PEMELIHARAAN
Perbaikan terus menerus
Meningkatkan kapasitas
Mengurangi persedian
Biaya operasi lebih rendah
Produktifitas lebih tinggi
Meningkatkan kualitas
POLA PEMELIHARAAN
TIME BASED MAINTENANCE MAINTENANCE •
•
•
Pemeliharaan mesin produksi atas dasar jam operasi dan faktor umur mesin Pola ini kurang efektif karena tidak mempertimbangkan kondisi peralatan Over estimate
CONDITION BASED MAINTENANCE MAINTENANCE
Pemeliharaan berdasarkan hasil pengamatan dan analisa. Pola lebih efektif dan efisien sehingga disebut juga dengan Predictive Maintenance. Pengembangannya menggunakan alat test, monitoring, analisa dan efektifitas dalam penggunaan biaya
TUJUAN PEMELIHARAAN 1. 2. 3.
4. 5. 6.
Peningkatan mutu dan kepuasan pelanggan. Maksimumkan kegunaan peralatan/fasilitas Menjaga dan mencegah timbulnya gangguan keamanan Meminimumkan biaya produksi total Meminimalkan frekuensi gangguan proses produksi Memaksimalkan kapasitas produksi.
Secara umum, tujuan pemeliharaan dan keandalan adalah untuk mempertahankan kemampuan sistem dan mengendalikan biaya
STRATEGY
PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 1. Menerapkan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) 2. Meningkatkan kemampuan kerusakan / perbaikan
KEANDALAN (REALIBILTY) 1. Meningkatkan komponen individual 2. Memberikan redudancy
Strategi pemeliharaan dan keandalan yang paling baik membutuhkan keterlibatan karyawan dan prosedur yang baik pula
MAINTENANCE & REALIBILITY Tujuan Manajemen Pemeliharaan & keandalan adalah untuk mendukung :
Usia kegunaan asset Ketersedian peralatan optimal Kesiapan operasional, efisiensi dan kapasitas optimal Menjamin keselamatan pengguna sarana
Objek yang dipantau tergantung jenis kegiatan usaha/produksi dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal guna meningkatkan produksi, kontinuitas perusahaan serta pelayanan kepada konsumen/masyarakat
LANGKAH LANGKAH PENINGKATAN PENGUASAAN INFORMASI & KEAHLIAN 1.
Pemilihan Peralatan
2.
Pengumpulan Data Sejarah Mesin/Peralatan
3.
Pemasangan Alat-alat Sensor
4.
Pemantauan Rutin
5.
Pengelompokan Objek Pemantauan
6.
o
Kelompok Vital (utama dan penting)
o
Kelompok Supporting (alat bantu penunjang)
Mobilisasi SDM
Pemilihan Kebijaksanan Pemeliharaan Pemilihan kebijaksanaan pemeliharaan akan diperhadapkan pada pemilihan jenis pemeliharaan, pencegahan/perbaikan. Dasar pemilihan kebijaksanaan pemeliharaan yaitu biaya pencegahan & perbaikan. Kombinasi diantara keduanya diharapkan menghasilkan biaya yang paling rendah.
Biaya Reparasi “Perbandingan Biaya reparasi semua mesin dengan jumlah bulan
yang diperkirakan antara kerusakan-kerusakan ”. Formulasi :
Pemilihan Kebijaksanan Pemeliharaan
Biaya Pencegahan (Preventif) Biaya Pencegahan (Preventif ) dihitung berdasarkan Jumlah kemungkinan Kerusakan dalam Setiap periode Formulasi:
FITUR-FITUR FASILITAS PEMELIHARAAN Fasilitas Pemeliharaan Yang Baik Memerlukan Fitur-fitur sebagai berikut : o
o
o
o
o
o
Personel yang terlatih Sumber daya yang cukup Kemampuan menetapkan rencana perbaikan dan prioritas Kemampuan dan otoritas melakukan perencanaan material Kemampuan mengidentifikasi penyebab kerusakan Kemampuan mendesain dan memperluas waktu ratarata kegagalan (mean time between failures)
Contoh Soal CV.“Putra Yakin” ”bergerak dalam bidang usaha penetasan telur ayam kampung dengan jumlah mesin tetas sebanyak 100 unit. Biaya pemeliharaan tiap mesin (Cp) Rp Rp20.000, Biaya reparasi Tiap mesin (Cr) Rp 100.000, Distribusi probabilitas kerusakan sebagai berikut:
Penyelesaian
Biaya Reparasi:
Biaya Preventif (kerusakan yang Diperkirakan:)
Lanjutan Penyelesaian
Lanjutan Penyelesaian
FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN MESIN PRODUKSI
Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai Keterampilan tidak mendukung dalam menjalankan Kelalaian dalam pemeliharaan dasar Kondisi mesin yang sudah habis karena gesekan Kesalahan menjaga kondisi mesin
PEMELIHARAN PRODUKSI TOTAL Adalah memadukan manajemen kualitas total dengan pandangan strategis dari sisi perencanaan proses dan peralatan, yang mencakup : Perencanaan mesin yang handal Menekan biaya kepemilikian total disaat membeli mesin. Membuat rencana pemeliharaan pencegahan yang memanfaatkan praktek operator, departemen dan depot pelayanan. Melatih pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesin sendiri
TEKNIK LAIN KEBIJAKAN PEMELIHARAAN
MODEL SIMULASI Usaha untuk meniru karakteristik dari system nyata berupa simulasi komputer dan model phisik yang dapat memperkirakan efek efek berbagai tindakan. Manfaat model simulasi ini relative berterus terang dan fleksibel, dapat menganalisa situasi secara luas dan komplek
SISTEM PAKAR Perangkat lunak komputer menggunakan pengetahuan berupa aturan dan informasi, fakta serta teknik inferensi dengan kemampuan seorang ahli. Tujuan sistem ini adalah untuk mempemudah kerja, mengganti tenaga ahli, penggabungan ilmu dan pengalaman tenaga ahli, training tenaga ahli baru serta penyedian keahlian.
KEANDALAN SYSTEM
Untuk menjamin keberlangsungan produksi di suatu perusahaan diperlukan kepastian bahwa peralatan atau mesin yang digunakan dapat beroperasi dengan baik. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem peralatan dengan keandalan yang tinggi.
Pemeliharaan menyebabkan keandalan, keandalan menghasilkan efisiensi dan meningkatkan produktifitas
KEANDALAN SISTEM TEKNIK YANG DIGUNAKAN
Meningkatkan Komponen Individual Mengukur keandalan setiap komponen atau individu yg memiliki keandalan tersendiri sehingga tidak tergantung pada komponen lain. RS = R1 X R2 X R3 …Rn (untuk individu) FR (%) = jumlah unit rusak / jumlah unit yg diuji X 100% FR (N) = jumlah unit rusak / jumlah unit-jam operasi MBTF = 1 / FR(N) (rata2 antara produk gagal dg perbaikan) FR = produk failure rate =produk gagal
Menetapkan Redundancy Yaitu teknik sebagai tambahan dan pendukung yang dapat berjalan paralel untuk meningkatkan keandalan system