18. Tugas Internet
Alat ukur Sudut
Definisi :
Merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu sudut. Sudut dapat diartikan sebagai harga besar kecilnya pembukaan antara dua garis (lurus) yang bertemu pada suatu titik.
Jenis – jenis :
Berikut ini merupakan jenis – jenis alat ukur sudut :
Alat ukur sudut langsung :
Busur baja
Penjelasan :
Merupakan alat ukur sudut langsung dengan kecermataan sampai satu derajat. Digunakan untuk menukur sudut atau memberikan acuan untuk membuat garis gores dengan kecermatan sampai satu derajat.
Karakteristik :
Busur BilahSumber : http://brianrez.blogspot.com/2014/07/alat-ukur-linier-langsung.htmlBusur BilahSumber : http://brianrez.blogspot.com/2014/07/alat-ukur-linier-langsung.htmlAlat ini berupa suatu tembereng setengah lingkaran terbuat dari pelat baja dengan pembagian skala dalam satuan derajat pada tepi lingkaran. Satu pelat baja berengselkan pada titik pusat lingkaran dapat berputar sehingga bagian yang runcing berfungsi sebagai garis indeks untuk pembacaan skala yang merupakan harga sudut antara dasar tembereng dengan salah satu sisi pelat yang panjang. Jika sudut antara dasar tembereng benda ukur terlalu kecil, sudut terpancung, ataupun karena dasar dari tembereng tidak cukup lebar, maka diperlukan bantuan suatu penyiku.
Busur Bilah
Sumber : http://brianrez.blogspot.com/2014/07/alat-ukur-linier-langsung.html
Busur Bilah
Sumber : http://brianrez.blogspot.com/2014/07/alat-ukur-linier-langsung.html
Busur bilah
Penjelasan :
Busur bilah ini digunakan untuk pengukuran sudut antara dua permukaan benda ukur dengan kecermatan lebih kecil dari pada satu derajat, dapat digunakan busur bilah
Komponen :
Bagian – bagian utama pada busur bilah adalah sebagai beriukut :
Badan atau piringan dasar
Berupa lingkarang penuh dengan diameter sekitar 55 mm. Permukaan bawah piringan dasar ini rata, sehingga busur bilah dapat diletakan pada meja rata dengan baik tak bergoyang. Pada tepi permukaan atas terdapat skala dengan pembagian dalam derajat dan diberi nomor dari 00 – 900 – 00 – 900 (skala kiri dan kanan),
Pelat dasar
Menyatu dengan piringan dasar. Panjang, lebar dan tebal pelat dasar sekitar 90 x 15 x 7 mm. Sisi kerja pelat dasar dibuat rata dan lurus, dengan toleransi kerataan 0.01 mm untuk sepanjang sisi kerja.
Piringan indeks
Mempunyai titik pusat putaran berimpit dengan pusat piringan dasar. Pada piringan ini tercantum garis indeks dan skala nonius sudut (skala nonius kiri dan kanan), biasanya dengan kecermatan sampai 5 menit. Kadang dilengkapi dengan pemutar halus atau cermat
Bilah utama
Dapat diatur kedudukannya dengan kunci yang terletak pada piringan indeks. Panjang, lebar dan tebal dari bilah utama, sekitar 150/300 x 13 x 2 mm, dan kedua ujungnya dibuat menyudut masing – masing sebesar 450 dan 600. Kedua tepi dibuat lurus dengan toleransi kerataan sebesar 0.02 sampai 0.03 mm untuk seluruh panjangnya
Pemakaian :
Berikut ini merupakan hal – hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian busur bilah :
Permukaan benda ukur dan permukaan kerja busur bilah harus bersih.
Bidang busur bilah harus berimpit atau sejajar dengan bidang sudut yang diukur (bidang normal)
Sisi kerja pelat dasar dan salah satu sisi bilah utama harus betul – betul berimpit dengan permukaan benda ukur, tidak boleh terjadi celah.
Profil proyektor
Kegunaan :
Digunakan untuk mengukur sudut antara dua permukaan objek ukur melalui bayangan yang terbentuk melalui kaca buram pada proyektor profil. Setelah bayangan difokuskan (diperjelas garis tepinya) dengan cara mengatur letak benda ukur di depan lensa kondensator projektor profil, sudut kedua tepi bayangan yang akan ditentukan dapat diukur dengan memilih satu dari dua cara berikut :
Dengan memakai garis silang dan garis piringan
Salah satu garis silang pada kaca buram dibuat berimpit dengan salah satu tepi bayangan, dengan cara menggerakan meja (pada mana benda ukur diletakan) ke kiri atau ke kanan dan atau ke atas atau ke samping dan memutar piringan kaca buram (garis silang). Setelah garis berimpit pada tepi bayangan, kemiringan garis silang dibaca pada skala piringan dengan bantuan skala nonius. Kemudian, proses diulang sampai garis bersangkutan berimpit dengan tepi bayangan yang lain. Pembacaan skala piringan dilakukan lagi. Dengan demikian sudut yang dicari adalah merupakan selisih dari pembacaan pertama dan yang kedua. Cara ini sering dilakukan karena mudah dilakukannya.
Dengan memakai pola atau gambar beberapa harga
Suatu pola transparan berupa kumpulanbeberapa sudut dengan harga tertentu dapat dipasang pada kaca buram. Besar sudut objek ukur (kedua tepi bayang) dapat ditentukan dengan membandingkan dengan gambar sudut tersebut sampai ditemukan sudut yang paling cocok. Cara ini sering digunakan untuk memeriksa toleransi sudut.
Sumber Web :
http://brianrez.blogspot.com/2014/07/alat-ukur-linier-langsung.html