ANALISA MUTU KALSIUM OKSIDA (CaO) PADA KUALITAS BATU GAMPING ( CaCO3DI DESA SANGOWO KECAMATAN MOROTAI TIMUR KABUPATEN PULAU MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA TERNATE SKRIPSI O L E H MHD. TAKDIR SIBUA 12105 10212 05 045 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN AKULTAS AKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UNIVERSI TAS MUHAMMADI!AH MUHAMMA DI!AH MALUKU UTARA TERNATE 2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Batu gamping merupakan jenis bahan galian non logam yang menjadi bahan baku utama di dalam pembuatan semen. Proses penambangan batu kapur sendiri terdiri dari beberapa tahapan proses yang diawali dengan proses pembongkaran yang bertujuan untuk membongkar atau melepaskan batuan dari batuan induknya, dilanjutkan dengan pemecahan bongkahan batu kapur menjadi diameter yang lebih kecil, kemudian pengambilan material, dilanjutkan dengan pemuatan material dan tahapan terakhir adalah memperkecil ukuran material ke dalam crusher. Batu gamping merupakan sumber utama dari senyawa kalsium Batu gamping murni umumnya merupakan kalsit atau aragonite yang secara kimia keduanya dinamakan (kalsium karbonat). Senyawa karbonat dan magnesium dalam batu gamping. alam proses pembuatan semen akan berubah menjadi kalsium oksida (!a") dan jika jumlah #g" #g" melebihi $%, maka bangunan bangunan yang yang menggunakan menggunakan semen semen tersebut hasilnya akan pecah & pecah. #utu batu gamping dikatakan cukup baik apabila memilik presentasi kadar sebagai berikut' !a" $* %+ #g" *,* & 1,$% dan -e" *,*$ & *,1/%, Standard 0asional ndonesia (S0). Sebagian besar batuan yang ada di 2abupaten Pulau #orotai Pro3insi #aluku 4tara ialah batu gamping (!a!o). nilah yang melatar belakangi peneliti untuk mengangkat penelitian tentang kadar unsur 2alsium "ksida (!a") sebagai standarisasi mutu bahan baku pembuatan semen. 1. 5umusan #asalah Bertolak dari Latar belakang diatas, bahwa peneliti akan menganalisa kandungan kadar !a" pada batu gamping di esa Sangowo 2ecamatan #orotai 6imur 2abupaten Pulau #orotai. 1. Batasan masaalah alam penelitian ini permasalahan hanya dibatasi pada analisis kadar 2alsium "ksida (!a") sebagai bahan baku industri semen dengan menggunakan metode 7 & 5ay i8ration di esa Sangowo 2ecamatan #orotai 6imur 2abupaten Pulau #orotai. 1.9 6ujuan Penelitian :dapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kadar 2alsium "ksida (!a") dalam batu gamping yang ada di esa Sangowo 2ecamatan #orotai 6imur 2abupaten Pulau #orotai. 1.$ 2egunaan Penelitian 1.$.1. 4ntuk Peneliti 2egunaan dari penelitian 4ntuk peneliti yaitu menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti khususnya tentang analisa kadar dengan menggunakan metode 75ay pada lab tek#ira. 1.$. 4ntuk :kademis iharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai konsumsi ilmiah bagi kaum akademis dan dapat dijadikan re;erensi bagi peneliti yang lain dalam mengembangkan penelitian tentang masalah analisa kadar kalsium oksida pada kualitas batu gamping. 1.$. 4ntuk Pemerintah aerah Sebagai bahan masukan untuk pemerintah daerah khususnya 2abupaten Pulau #orotai tentang hasil analisa kadar kalsium oksida pada kualitas batu gamping yang ada di esa Sangowo
2ecamatan #orotai 6imur 1.<. #etode Pengambilan ata alam penilitian ini adapun metode yang digunakan yaitu dengan metode analisa kadar kalsium oksida (!a") pada kualitas batu gamping dengan menggunakan metode 7=5ay i8raction (75) dengan menggabungkan antara data teori dan data & data yang ada di lapangan. :dapun tahapan & tahapan dalam pengumpulan data, sebagai berikut ' a. Studi literatur ini dilakukan dengan mencari bahan & bahan pustaka dari ' = nstansi yang terkait dalam penelitian ini = Perpustakaan = Lapangan b. "bser3asi lapangan. = "bser3asi lapangan dilakukan dengan pengamatan secara langsung dilapangan terhadap kegiatan yang dilaksanakan dan mencari in;ormasi pendukung yang terkait dengan permasalahan yang di bahas. c. Pengambilan data ata yang diperlukan untuk menunjang laporan penelitian ini adalah ' = 2ondisi batuan disekitar lokasi penilitian = ata primer, yaitu ata yang diperoleh dari pengamatan dan pengumpulan data langsung di lapangan berupa pengambilan data koordinat, pengambilan Sampel batu gamping dan ploting area. = ata sekunder, yaitu data pendukung dan pelengkap dalam proses pengolahan data selanjutnya keadaan geologi, topogra>, data curah hujan, dan 3egetasi. = ari hasil pengamatan dan data yang sudah dikumpulkan, dilakukan dengan menggunakan ?PS sehingga dapat di buat peta ploting area sebaran bahan baku batu gamping di lokasi desa Sangowo. = :nalisa laboratorium di lakukan untuk menganalisa sampel guna mengetahui kadar per tiap sampel sehingga dapat dihitung presentasi kadar calsium carbonate (!a!") dan calsium o@ide (!a") serta analisa dilakukan pada lab tek=#5: ?ambar 1.1 Bagan :lir Penilitian Studi literatur ' #engumpulkan in;ormasi, data=data dari re;erensi buku, jurnal maupun laporan yang berhubungan dengan penelitian. "bser3asi lapangan ' #engumpulkan data langsung dilapangan terhadap keadaan dan kondisi geologi seperti data primer dan data sekunder. Pengambilan ata ata primer ' = ata geologi = ata koordinat lokasi Penelitian = ata pengambilan sampel batu gamping ata sekunder ' = 2ondisi geologi dan stratigra> = 6opogra> = #or;ologi :nalisa laboratorium dan pengolahan data ' :nalisa lab guna mengetahui kadar per setiap sample sehingga dapat dihitung presentase kadar !a", !a!", serta analisa dilakukan pada pusat pengembangan dan penilitian teknologi meneral dan batubara (tek#5:). engan menggunakan metode 7=5ay dan pembuatan peta pengambilan sampel batu gamping. Aasil penelitian ' Berdasarkan hasil analisa data, pada daerah Pulau #orotai esa Sangowo terdapat kualitas mutu batu gamping dengan presentase kadar !a!" /* & // % dan !a" $* & < %.
BAB II TIN"AUAN UMUM
.1. Lokasi an 2esampaian aerah Lokasi Pulau #orotai terletak di ujung utara 2abupaten Aalmahera 4tara dan merupakan bagian dari Pro3insi #aluku 4tara dan merupakan 2abupaten kecil yang hampir sebagian besar wilayahnya berhadapan langsung dengan lautan (Pesisir Pantai). ang secara administrati; terdiri atas 9 kecamatan' a. 2ecamatan #orotai 4tara, b. 2ecamatan #orotai Selatan, d. 2ecamatan #orotai 6imur c. 2ecamatan
#orotai Selatan Barat. Secara geogra>,. Pulau #orotai berbatasan dengan' 1. Sebelah 4tara berbatasan dengan Samudera Pasi>k . Sebelah 6imur berbatasan dengan Laut Aalmahera . Sebelah Selatan berbatasan dengan selat #orotai 9. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi Lokasi penelitian berada di esa Sangowo 2ecamatan #orotai 6imur 2abupaten Pulau #orotai dengan letak geogra>s yaitu' 1CD*/E$F = 1CD> menggunakan transportasi laut speed boad H 9$ menit perjalanan. . ari So>> & 6obelo menggunakan transportasi darat (mobil carteran) H 9 jam perjalanan. . ari 6obelo & #orotai (aruba) menggunakan transportasi laut kapal ;ery H & 9 jam. ari #orotai (aruba) & (Sangowo) menggunakan transportasi darat (mobil carteran) H 1I$ jam.
BAB III TIN"AUAN PUSTAKA
.1 Landasan 6eori Batu gamping (!a!") Batu gamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sesuai dengan pengamatan lapangan batu gamping yang terdapat di alamI dilokasi penelitian desa Sangowo itu terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkangIrumah kerang dan siput, ;oramini;era atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koralIkerang. 4ntuk batugamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batugamping yang terjadi secara organic. ang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batugamping yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar. Batu gamping dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya (Sumber ' .:. 2atili J #arks. P. (1K<). ?eologi). i alam batu gamping berikatan dengan air secara kimia (!a!". nA") sehingga harus dihilangkan,. Proses penghilangan air kristal tersebut dinamakan kalsinasi. . Pengertian Semen Semen berasal dari bahasa latin cementumF, dimana kata ini mula=mula dipakai oleh bangsa 5oma yang berarti bahan atau ramuan pengikat, dengan kata lain semen dapat dide>nisikan adalah suatu bahan perekat yang berbentuk serbuk halus, bila ditambah air akan terjadi reaksi hidrasi sehingga dapat mengeras dan digunakan sebagai pengikat (mineral glue). Pada mulanya semen digunakan orang=orang #esir 2uno untuk membangun piramida yaitu sejak abad ke=$ dimana batu batanya satu sama lain terikat kuat dan tahan terhadap cuaca selama berabad=abad. Bahan pengikat ini ditemukan sejak manusia mengenal api karena mereka membuat api di
gua=gua dan bila api kena atap gua maka akan rontok berbentuk serbuk. Serbuk ini bila kena hujan menjadi keras dan mengikat batu=batuan disekitarnya dan dikenal orang sebagai batu #asonry.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
$.1 Peak (Sudut) an ntensitas ang i apatkan ari Aasil :nalisa 7=5ay i8raction Pada Sampel Batu ?amping esa Sangowo Penentuan presentase kadar batu gamping dengan uji 7=ray i;raction (75) pada laboratorium tek#5: dengan jumlah sampel batu gamping sebanyak (tiga) sampel memperlihatkan pada pola yang dihasilkan 7=5ay sebagai berikut' 4ntuk sampel batu gamping dengan kode 1/
menggunakan masing=masing ;aktor kon3ersinya didapatkan pula elemen calcium o@ide (!a") dengan menggunakan metode 7=5ay i;raction pada sampel batu gamping di esa Sangowo 2ecamatan #orotai 6imur 2abupaten Pulau #orotai Pro3insi #aluku 4tara telah berhasil dilakukan. . 2adar yang dihasilkan untuk senyawa calcium carbonat (!a!") untuk masingmasing tiga, yaitu untuk sampel Batu ?amping 1/
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
<.1 2esimpulan Beberapa kesimpulan dari penelitian tugas akhir ini adalah' 1. Bahwa :nalisa kandungan kadar calcium carbonat (!a!") dengan menggunakan masing=masing ;aktor kon3ersinya didapatkan pula elemen calcium o@ide (!a") dengan menggunakan metode 7=5ay i;raction pada sampel batu gamping di esa Sangowo 2ecamatan #orotai 6imur 2abupaten Pulau #orotai Pro3insi #aluku 4tara telah berhasil dilakukan. . 2adar yang dihasilkan untuk senyawa calcium carbonat (!a!") untuk masingmasing tiga, yaitu untuk sampel Batu ?amping 1/
esa Sangowo 2ecamatan #orotai 6imur 2abupaten Pulau #orotai Pro3insi #aluku 4tara. . iharap pada pihak in3estor untuk segera diadakan proses lanjut untuk ekplorasi dan pengolahan sebagai bahan baku semen dll.
Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment seperti yang kita kira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu-batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari organisme microscopic di laut dangkal. Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah dimana proses ini masih terus berlangsung hingga sekarang. Sebagian perlapisan batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yang lain terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu gamping tersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca. Batu gamping dapat terlarutkan oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan batuan yang lainnya. Air hujan mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida selama perjalanannya di udara, dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi nersifat asam. Kalsit adalah sangat reaktif terhadap asam. al tersebut menjelaskan mengapa goa-goa ba!ah tanah cenderung untuk terbentuk pada daerah yang banyak mengandung batu gamping, dan juga menjelaskan mengapa bangunan bangunan yang terbuat dari bahan batugamping rentan terhadap air hujan yang mengandung asam. Pada daerah daerah tropis , batu gamping terbentuk menjadi batuan yang kuat membentuk sejumlah pegunungan-pegunungan batu gamping yang indah. "iba!ah pengaruh pressure yang tinggi, batu gamping termatomorfosakan menjadi batuan metamorf marble. Pada kondisi tertentu, kalsit yang terdapat di dalam batugamping teralterasi menjadi dolomite, berubah menjadi batuan dolomite. Batu kapur #bahasa $nggris% limestone& #'a'()& adalah sebuah batuan sedimen terdiri darimineral calcite#kalsium carbonate&. Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. (rganisme ini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudrasebagai pelagicoo*e #lihat lysoclineuntuk informasi tentang dissolusi calcite&. 'alcite sekunder juga dapat terdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi#air tanah yangpresipitasi material di gua&. $ni menciptakan speleothemseperti stalagmitdan stalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentuk dari (olite#batu kapur (olitic& dan dapat dikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk + dari seluruh olume batuan sedimen.
/010SA BA23/A4P$1/ Batu gamping adalah merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sector industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu bangunan, bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk pertanian, bahan keramik, industri kaca, industri semen, pembuatan karbit, untuk peleburan dan pemurnian baja, untuk bahan pemutih dalam industri kertas pulp dan karet, untk proses pengendapan bijih logam dan industri gula. Batugamping dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organic, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batugamping di alam terjadi secara organic. 5enis ini berasal dari
pengendapan cangkan atau rumah kerang dan siput. 6oraminifera atau ganggang. Atau berasal dari kerangka binatang koral7kerang. 3ntuk batugamping yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batugamping yang terjadi secara organic. 8ang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut yang kemudian terba!a oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batugamping yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air ta!ar. Selain hal diatas, mata air mineral dapat pula mengendapkan batugamping. 5enis batugamping ini terjadi karena peredaran air panas alam yang melarutkan lapisan batugamping diba!ah permukaan, yang kemudian diendapkan kembali dipermukaan bumi. 4agnesium, lempung dan pasir merupakan unsure pengotor yang mengendap bersama-sama pada saat proses pengendapan. Keberadaan pengotor batugamping memberikan klasifikasi jenis batugamping. Apabila pengotornya magnesium, maka batugamping tersebut diklasifikasikan sebagai batu gamping dolomitan. Begitu juga apabila pengotornya lempung, maka batu kapur tersebut diklasifikasikan sebagai batugamping lempungan, dan batugamping pasiran apabila pengotornya pasir. Persentase unsureunsur pengotor sangat berpengaruh terhadap !arna batu kapur tersebut, yaitu mulai dari !arna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, bahkan hitam. 9arna kemerah-merahan misalnya, biasanya disebabkan oleh adanya unsure mangan, sedangkan kehitam-hitaman disebabkan oleh adanya unsure organic. Batugamping dapat bersifat keras dan padat, tetapi dapat pula kebalikannya. Selain yang pejal dijumpai pula yang porous. Batugamping yang mengalami metamorfosa akan berubah penampakannya maupun sifat-sifatnya. al ini terjadi karena pengaruh tekanan maupun panas, sehingga batugamping tersebut menjadi berhablur, seperti yang dijumpai pada marmer. Selain itu, air tanah juga sangat berpengaruh terhadap penghabluran kembali pada permukaan batugamping, sehingga terbentuk hablur kalsit. "ibeberapa daerah endapan batu batugamping seringkali ditemukan di gua dan sungai ba!ah tanah. al ini terjadi sebagai akibat reaksi tanah. Air hujan yang mengandung '() dari udara maupun dari hasil pembusukan *at-*at organic dipermukaan, setelah meresap ke dalam tanah dapat melarutkan batugamping yang dilaluinya. :eaksi kimia dari proses tersebut adalah sebagai berikut % 'a'() ; < '(< ; <( 'a #'()&< ; '(< 'a #'()&< larut dalam air, sehingga lambat laun terjadi rongga di dalam tubuh batugamping tersebut. Secara geologi, batugamping erat sekali hubungannya dengan dolomite. Karena pengaruh pelindian atau peresapan unsure magnesium dari air laut ke dalam batugamping, maka batugamping tersebut dapat berubah menjadi dolomitan atau jadi dolomite. Kadar dolomite atau 4g( dalam batugamping yang berbeda akan memberikan klasifikasi yang berlainan pula pada jenis batugamping tersebut. /enesa Batu Kapur +.
P01"A3L3A1
Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu bangunan bahan penstabil jalan raya, pengapuran untuk pertanian dll. Stabilitas politik yang baik indonesia telah memacu pengembangan sektor industri, konstruksi dan pertanian ketingkat yang lebih baik. Perkembangan ini secara tidak =langsung memperlihatkan adanya peningkatan kebutuhan akan bahan baku dan penolong bagi perkembangan sektor industri yang merupakan industri hilir. Berdasarkan pertimbangan tersebut diperkirakan prospek pasar untuk komoditas pasar cukup cerah. A.
4ula 5adi
Batu Kapur dapat terjadi dengan beberapa cara yaitu secara organik secara mekanik atau secara kimia sebagian batu kapur dialam terjadi secara organik. 5enis ini berasal dari pengembangan cangkang atau rumah kerang dan siput. 3ntuk batu kapur yang terjadi secara mekanik sebetulnya bahannya tidak jauh beda dengan batu kapur secara organik yang membedakannya adalah terjadinya perombakan dari bahan batu kapur tersebut kemudian terba!a oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia jenis batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air ta!ar. B.
4ineralogi
Batu Kapur dan dolomit merupakan batuan karbonat utama yang banyak digunakan diindustri Aragonit yang berkomposisi kimia sama dengan Kalsit #'a'( )& tetapi berbeda dengan struktur kristalnya, merupakan mineral metas table karena pada kurun !aktu tertentu dapat berubah menjadi Kalsit. Karena sifat fisika mineral-mineral karbonat hampir sama satu sama lain, maka tidak mudah untuk mengidentifikasinya. '.
$dentifikasi Batugamping
Batugamping merupakan salah satu golongan batuan sedimen yang paling banyak jumlahnya.Batugamping itu sendiri terdiri dari batugamping non-klastik dan batugamping klastik. Batugamping non-klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari 'oelentrata, 4oluska, Proto*oa dan 6oraminifera atau batugamping ini sering jyga disebut batugamping Koral karena penyusun utamanya adalah Koral. Batugamping Klastik, merupakan hasil rombakan jenis batugamping non-klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan terakhir sedimentasi.selama proses tersebut banyak mineralmineral lain yang terikut yang merupakan pengotor, sehingga sering kita jumpai adanya ariasi !arna dari batugamping itu sendiri. Seperti !arna putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan hitam. Secara kimia batugamping terdiri atas Kalsium karbonat #'a'( )&. "ialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium. Kadar magnesium yang tinggi mengubah batugamping dolomitan dengan komposisi kimia 'a'( )4g'() Adapun sifat dari batugamping adalah sebagai berikut % a. 9arna
% Putih,putih kecoklatan, dan putih keabuan
b. Kilap
% Kaca, dan tanah
c. /oresan
% Putih sampai putih keabuan
d. Bidang belahan
% 2idak teratur
e. Pecahan
% 3neen
f. Kekerasan
% <,> ? ),@ skala mohs
g. Berat 5enis
% <,)> 2on7m)
h. 2enacity
% Keras, Kompak, sebagian berongga
<. 4anfaat Batu Kapur Adapun pemanfaatan dari kapur diantaranya adalah % -
bahan bangunan
bahan bangunan yang dimaksud adalah kapur yang dipergunakan untuk plester,adukan pasangan bata, pembuatan semen tras ataupun semen merah. -
Bahan penstabilan jalan raya
Pemaklaian kapur dalam bidang pemantapan fondasi jalan raya termasuk ra!a yang dilaluinya. Kapur ini berfungsi untuk mengurangi plastisitas, mengurangi ppenyusutan dan pemuaian fondasi jalan raya -
Sebagai pembasmi hama
Sebagai !arangan timbal #PbAs( )& dan !arangan kalsium #'aAs( )& atau sebagai serbuk belerang untuk disemprotkan. -
Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian
Apabila ditaburkan untuk menetralkan tanah asam yang relatife tidak banyak air, sebagai pupuk untuk menambah unsur kalsium yang berkurang akibat panen, erosi serta untuk menggemburkan tanah. Kapur ini juga dipergunakan sebagai disinfektan pada kandang unggas, dalam pembuatan kompos dan sebagainya -
Penjernihan air
"alam penjernihan pelunakan air untuk industri , kapur dipergunakan bersama-sama dengan soda abu dalam proses yang dinamakan dengan proses kapur soda. Limestone adalah batuan sedimen yang sebagian besar terdiri dari mineral calcite #kalsium karbonat, 'a'o)&. Limestone merupakan batu yang sangat halus berbutir dengan kandungan calcite tinggi juga mengandung garam-karang dan mineral gipsum. Beberapa batu berisi butiran kristal silikon. Limestone merupakan batuan penting dalam dunia arsitektur, Basalt dan Limestone merupakan bahan baku utama yang paling sering digunakan dalam arsitektur bangunan modern. 'ocok untuk Pahatan "inding, (rnamen, dinding dan lantai yang mencolok untuk aplikasi lalu lintas yang rendah. 4armer adalah batuan kristalinkasar yang berasal dari batu gampingatau dolomit. 4armer yang murni ber!arna putih dan terutama disusun oleh mineral kalsit. 4armer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. 4armer $ndonesia diperkirakan berumur sekitar )? juta tahun atau berumur Kuarter hingga 2ersier. 2ulungagung adalah salah satu penghasil marmer terlama di $ndonesia. P2. "A8A'A8( AS:$2A4A adalah salah satu penghasil marmer di $ndonesia yang memba!a nama $ndonesia sebagai salah satu produsen marmer di dunia,sekaligus yang terbesar di $ndonesia. Saat ini daerah penghasil marmer di $ndonesia sudah tersebar luas, antara lain Lampung, 5a!a 2engah, Bandung, Sula!esi, Kalimantan, Bangka, dan Kupang,namun marmer terbaik terdapat di Sula!esi Selatan 4armer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. 4armer $ndonesia diperkirakan berumur sekitar )? juta tahun atau berumur Kuarter hingga 2ersier. 4armer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batugamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada batugamping, !alaupun tidak setiap ada batugamping akan ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik berupa tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. "i $ndonesia penyebaran marmer tersebut cukup banyak, seperti dapat dilihat pada Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. 2ipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja, dinding dan sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat dan patung 4armer adalah batuan yang tersusun oleh mineral kalsit dengan kandungan mineral minor lainya adalah kuarsa, mika, klhorit, tremolit, dan silikat lainnya seperti graphit, hematit, dan limonit. 1ilai komersil marmer bergantung kepada !arna dan tekstur. 4armer yang berkualitas sangat tinggi adalah ber!arna putih sangat jernih, sebab kandungan kalsitnya lebih besar dari C . 4armer yang ber!arna abu-abu dihasilkan dari kandungan grapit pada batuan tersebut, pink dan merah akibat adanya kandungan hematit, kuning dan krem sebagai pengaruh dari kandungan limonit. 4armerpun dicirikan pula oleh gores arah jarus dan lapisan grapit atau silikat gelapnya. Berdasarkan besar butirnya, tekstur berkisar dari halus hingga kasar. Sifat sifat lainnya yang berpengaruh terhadap kualitas marmer adalah porositas, kekuatan regangan dan kekuatan terhadap cuaca. 4armer merupakan bahan galian yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas, bahkan cukup gencar pula muncul ke permukaan yang menimbulkan sensasi pencarian marmer yang dapat tembus cahaya dengan harga pena!aran sangat menggiurkan, !alaupun hanya sebatas orang-per orang dan diliputi misteri, hobi dan aspek mistik lainnya. Sebagai bahan galian yang mempunyai nilai jual tinggi karena rona yang sangat indah, artistik, dan aspek kuat tekan dan geser yang tinggi menjadikan bahan galian ini mempunyai pangsa pasar yang relatif tinggi hingga pada pasar menengah. Penggunaan marmer biasanya untuk meja, tegel, hiasan dinding, pelengkapan rumah tangga sepeti guci, lampu hias dan lain sebagainya. 3ntuk tegel, dinding dan meja memerlukan diameter yang besar dan kualitas yang sangat baik dalam artian sedikit sekali adanya retakan dan kandungan minerl bijihnya, sehingga akan menimbulkan kesan dingin !alaupun kenas sinar matahari sekalipun. Sejak *aman dahulu kala marmer sudah memiliki pasar yang baik, sehingga perburuan ke lokasilokasi penghasil marmerpun cukup tinggi. $talia merupakan negara pengahsil marmer yang sangat
terkenal di dunia, !alaupun pada kenyataannya bahanbaku marmer itu sendiri bukan asli dari $talia tetapi dari negara-negara lainnya yang dimasukan terlebih dahulu ke $talia. 4armer dari luar tersebut diproses terlebih dahulu di $ntalia yang kemudian dikemas sedmikian rupa dan dipasarkan dengan merek $talia. Pasar marmer atau batu pualam yang sempat kandas saat krisis melanda kini mulai membaik. 4eski dari kualitas pengolahan marmer lokal masih kalah dengan polesan produk impor, namun dari sisi penjualan marmer lokal lebih baik. Produk lokal dengan impor memang tidak beda jauh seperti dari segi ornamen. 1amun, harga marmer lokal lebih murah dibanding dengan yang impor. (leh karena itu rata-rata konsumen menyukai produk lokal karena selain lebih murah ornamen yang disuguhkan juga hampir sama. 5ika belum cukup jeli, sulit untuk membedakan antara marmer lokal dan impor. Pada umumnya marmer lokal ber!arna terang, sedangkan yang impor !arnanya agak gelap, seperti !arna coklat. 2etapi, tidak berarti seluruh marmer impor ber!arna gelap. Karena marmer yang asal 'ina juga memiliki !arna yang hampir sama dengan marmer lokal, seperti !arna krem. Secara fisik akan nampak jelas dari aspek pori-porinya, dimana marmer impor memiliki pori-pori yang rapat sedangkan marmer lokal kurang rapat. untuk mengetahui pori-pori marmer tersebut rapat atau tidakcukup dengan menyiramkan air pada bagian atas marmer, dan jika meninggalkan bekas basah !alau telah dilap dengan kain kering, berarti pori-pori marmer tersebut besar #4ega Sari, Kompas, <<&.
/0(L(/$ <.+ 4ula 5adi 4armer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batukapur. Pengaruh temperatur dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen kan menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi tersebut akan menghilangkan struktur asal batuan tersebut tetapi akan membentuk tekstur baru, keteraturan butir. Pembentuk mineral ini di $ndonesia yang sudah ditemukan adalah sekitar ) ? juta tahun yang lalu atau berumur K!arter hingga 2ersier. <.<. Potensi% 4armer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batugamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada batugamping, !alaupun tidak setiap ada batugamping akan ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik berupa tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. P0:2A4BA1/A1 3ntuk mengetahui besarnya cadangan suatu tubuh marmer maka biasanya dilakukan eksplorasi geofisika agar diketahui baik penyebaran hori*ontal maupun ertikal, kemudian dbuat sumur uji dan pemboran untuk mengetahui ketebalan lapisan. 3ntuk mengetahui kualitas marmer di suatu lokasi maka diambil sampel yang diuji di laboratorium baik fisika maupun kimia, secara mikroskopis.
Sebelum keluar teknologi baru, penambangan marmer dilakukan dengan < tahapan yaitu% Land clearing #pengupasan&, yaitu kegiatan pengupasan lapisan tanah dengan menggunakan buldo*er dan ekskaator menggali tanah yang menutupi tubuh batuan guna menyiapkan kegiatan penambangan Kegiatan produksi, yaitu proses pemolaan, pemboran, pemahatan, dan seleksi tiap blok dan mengangkutnya ke lokasi pengolahan selanjutnya. Biasanya pemboran dilakukan dengan mengebor ertikal sampai kedalaman ++ cm pada sisi pan jang dengan ukuran < cm dan sisi lebar #mendatar& sebesar +)D cm #Asril :iyanto, +CC@&. Sedangkan pemahatan mendatar dimaksudkan untuk melepas blok dengan ukuran standar < E ++ E +)D cm. Kegiatan tersebut dibantu dengan alat angkat7tarik, alat dorong serta alat angkut. Setelah muncul teknologi baru yaitu dengan menggunakan alat pengerat bermata diamond, maka segala kegiatan eksploitasi dilakukan di lokasi marmer tersebut berada. 3ntuk tahap a!al dilakukan pemolaan diameter batu yang akan dibelah dan dipotong, selanjutnya dibor sampai kedalam tertentu lalu dilakukan pengeratan tersebut. Pengolahan merupakan proses kegiatan memperhalus produk hingga menjadi produk yang siap dipasrkan. Adapaun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut% 3ntuk yang masih menggunakan teknologi lama maka blok batu pualam berukuran # < E + E +)D & cm digergaji menjadi lempengan-lempengan denganketebalan rata-rata < cm. Lempengan batu pualam tersebut kemudian dipotong menjadi barang setengah jadi, sesuai ukuranukuran standar pesanan Barang setengah jadi tersebut kemudian digerinda dua tahap dan kemudian disempurnakan atau ditambal da dipoles pada lapisan-lapisan yang berlubang hingga akan dihasilkan marmer yang mengkilap. KEGUNAAN Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. 2ipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja toilt, lanati, dinding dan sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat dan patung #Asril, +CC@&. 4armer atau dikenal pula dengan sebutan batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batuan asalnya yaitu batukapur. Pengaruh temperatur dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen kan menyebabkan terjadinya kristalisasi kembali pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. $mpor marmer mengalami penu-runan drastis ejak tahun +CC akibat dari krisis moneter di $ndonesia, dan konsumen beralih ke produk domestik. Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinenbumi. 4ineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi #silikon dioksida, Si(<&, dengan skala kekerasan 4ohs> dan densitas <,D g7cmF. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam.
hkkhhkjhkjhkhkjhkjhkjPR0:A4L4:0
"perasi dalam pengolahan mineral pada prinsipnya sama seperti yang telah dilakukan ribuan tahun yang lalu. 6entunya perkembangan peralatan dan system pengolahan pada masa sekarang ini telah sangat lebih modern, tetapi masalah yang di hadapi tetap sama, yaitu bagaimana mengolah mineral dengan si;atnya yang keras, abarasi3e, susunan kristal yang tidak homogen agar mendapat hasil pemisahan yang maksimal Pemrosesan atau pengolahan mineral adalah untuk meningkatkan mutu atau kualitas dan kegunaan dari suatu material dasar. Aasil pemrosesan yang dilakukan bisa berupa bongkahan & bongkahan mineral dengan ukuran dan bentuk tertentu, ataupun hasil pengayaan kandungan logam secara maksimum. Pemorosesan mineral yang digolongkan berdasarkan ukuran produknya dan cara pemrosesannya dibagi menjadi dua yaitu secara kering atau basah. Pada proses kering tidak diperlukan air dalam proses ini, dan tidak boleh menggunakan air dalam proses ini. Sedangkan proses basah yaitu penggunaan air untuk e;esiensi proses, instalasi yang lebih lengkap, dan tidak diinginkannya debu sebagai hasil proses. Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digukan oleh banyak industri ataupun konstruksi.salah satunya di industri semen. Batu kapur dapat terbentuk dengan beberapa cara yaitu,secara organic, secara mekanik, ataupun secara kimia. Sebagian besar batu kapur dialam terjadi secara organic, jenis ini berasal dari pengendapat, cangkangIrumah kerang dan siput, ;oramini;era atau ganggang atau berasal dari binatang koralIkerang. 4ntuk batu kapur yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batu kapur yang terjadi secara organic, yang membedakan adalah terjadi perombakan dari bahan batu kapur tersebut yang kemudian terbawah oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar. Penambangan batu kapur di ndonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang 6erbuka (2uari) tanah penutup ("3erburden) yang terdiri dari tanah liat, pasir, dan koral dikupas dahulu dengan menggukan bulldoer atau power scraper selanjutnya penambangan dilakukan dengan cara pengeboran dan peledakan, sampai diperoleh ukuran bongkah yang diingikan, bongkahaan yang terlalu besar akan di bor dan diledakan ulang (secondary blasting). Batu kapur dapat langsung digunakan sebagai bahan baku misalnya pada industri semen,akan tetapi untuk keperluan lainnya perlu pengolahan terlebih dahulu misalnya dengan pembakaran cara ini dimaksudkan untuk memperoleh kapur tohr.