Artikel penjelasan mengenai rangkaian kombinasional yaitu komparator yang berfungsi untuk membandingkan nilai input dan dihasilkan nilai perbandingan pada outputnya
Deskripsi lengkap
praktikum analisa farmasi
Laporan PraktikumDeskripsi lengkap
goodDeskripsi lengkap
laporan praktikum kimia analisaFull description
comparator adalahFull description
Analisa praktikum elka analog dengan judul penguat non invertingFull description
Rangkaian komparator
Properti Material
MOdulFull description
Full description
anstruk DFull description
Pengawasan mutu jagung keringFull description
analisa kandungan kimia dalam urinFull description
TUJUAN dari praktikum ini adalah : Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan I zat organik. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dala…Deskripsi lengkap
Analisa Percobaan Zero Crossing Detector Saat dilakukan percobaan non inverting maka output memiliki fase yang sama dengan input, sedangkan pada saat dilakukan percobaan inverting maka output berbeda fase dengan input. Dengan output saturasi sekitar 1.25 volt dibawah +Vdc dan 1.25 volt diatas –Vdc. Dengan duty cycle baik percobaan non inverting maupun inverting kira-kira mendekati 50%. Percobaan Voltage Level Detector Pada saat percobaan non inverting diberikan level yang berbeda-beda yaitu +0.3 V, +0.5 V, +0.7 V, -0.3 V, -0.5 V, -0.7 V. Pada Pada saat level referensi bernilai positif yang makin naik mulai dari +0.3 V hingga +0.7 V maka didapatkan gelombang output yang berbeda-beda dengan duty cycle yang makin turun. Sebaliknya saat level referensi bernilai negative yang semakin turun mulai dari -0.3 V hingga -0.7 V maka gelombang outputnyya memiliki duty cycle yang semakin naik. Pada saat percobaan inverting diberikan level yang berbeda-beda yakni +0.3 V, +0.5 V, +0.7 V, 0.3 V,
-0.5 V, -0.7 V. Pada saat diberikan level referensi positif yang semakin naik mulai dari +0.3 V
sampai +0.7 V didapatkan gelombang yang berbeda-beda dengan nilai duty cycle yang semakin naik. Sebaliknya saat level referensi negatif yang semakin turun mulai dari -0.3 V sampai -0.7 V maka gelombang outputnya akan berbeda-beda dan duty cyclenya pun semakin turun. Analisa Rangkaian 1) Zero Crossing Level Detector
Gambar 1. Non Inverting Amplifier
Gambar 2. Inverting Amplifier
Disebut zero crossing karena sinyal output langsung +V sat atau -Vsat ketika input lebih dari atau kurang dari 0 V. Hal ini disebabkan karena pada rangkaian komparator diberlakukan rangkaian open loop sehingga penguatan dari op-amp mampu mencapai orde puluhan ribu hingga ratusan ribu bergantung pada tipe op-amp yang digunakan. Dengan penguatan yang demikian besar maka dengan
input yang kecil pun maka akan didapatkan output yang saturasi. Lalu alasan mengapa sinyal output seketika bernilai +Vsat atau -Vsat ketika input lebih dari atau kurang dari 0 V adalah karena level yang diberikan pada rangkaian komparator bernilai 0 V, hal ini ditandai dengan salah satu kaki input yang diground. Sedangkan perbedaan antara kaki mana yang diground atau antara non inverting dan inverting hanyalah pada fase outputnya, dimana non inverting fase output sama dengan fase input dan o
sebaliknya inverting fase output berlawanan 180 dari fase input dan duty cycle output keduanya hampir sama dengan duty cycle input.
2) Positive Voltage Level Detector
Gambar 3. Non Inverting Amplifier
Gambar 4. Inverting Amplifier
Disebut positif voltage level detector karena pada salah satu kaki diberikan level referensi bernilai postif yang berasal dari catu daya DC dimana fungsinya yaitu mengatur level kapan output mulai saturasi. Sebagai contoh apabila diberikan level +0.3 V pada salah satu kaki maka output akan +V sat atau -Vsat setelah input sedikit melebihi +0.3 V atau sedikit kurang dari +0.3 V, pada intinya pemberian level positif berfungsi untuk menggeser level awalnya dari 0 V menjadi bernilai +V ref . Sedangkan gelombang outputnya berbeda antara rangkaian non inverting yang level positifnya diberikan di kaki input negative dan gelombang input di kaki input positif dan rangkain inverting yang level positifnya diberikan di kaki input positif dan gelombang input di kaki input negative, perbedaan yaitu terdapat pada duty cyclenya dan fase output yang terbalik. Untuk non inverting hasil outputnya yaitu duty cycle akan semakin turun untuk level positif yang makin tinggi, sebaliknya untuk inverting outputnya yaitu duty cycle akan semakin naik untuk level positif yang semakin naik.
3) Negative Voltage Level Detector
Gambar 5. Non Inverting Amplifier
Gambar 6. Inverting Amplifier
Disebut negatif voltage level detector karena pada salah satu kaki diberikan level referensi bernilai negatif yang berasal dari catu daya DC dimana fungsinya yaitu mengatur level kapan output mulai saturasi. Sebagai contoh apabila diberikan level -0.3 V pada salah satu kaki maka output akan +Vsat atau Vsat setelah input sedikit melebihi -0.3 V atau sedikit kurang dari -0.3 V, pada intinya pemberian level negatif berfungsi untuk menggeser level awalnya dari 0 V menjadi bernilai -V ref . Sedangkan gelombang outputnya berbeda antara rangkaian non inverting yang level negatifnya diberikan di kaki input negative dan gelombang input di kaki input positif dan rangkain inverting yang level negatifnya diberikan di kaki input positif dan gelombang input di kaki input negative, perbedaan yaitu terdapat pada duty cyclenya dan fase output yang terbalik. Untuk non inverting hasil outputnya yaitu duty cycle akan semakin tinggi untuk level negatif yang makin negatif, sebaliknya untuk inverting outputnya yaitu duty cycle akan semakin turun untuk level negatif yang semakin negatif.