dentifkasi komposisi asam lemak dapat ditentukan menggunakan kromatograf gas. Kromatograf Kromatograf gas (GC-Gas Chromatography) adalah teknik analisa untuk memisahkan komponen berdasarkan polaritas dan titik didihnya. Kromatograf gas dapat memberikan inormasi kualitati dan kuantitati untuk masing-masing raksi atau komponen penyusun sampel. Pemisahan yang terjadi dalam kromatograf dilaksanakan dilaksanakan dengan manipulasi sedemikian rupa siat-siat fsik umum dari suatu senyawa atau molekul yaitu ! a. Ke"enderungan suatu molekul untuk larut dalam "airan (partisi). b. Ke"enderungan suatu molekul untuk menguap. #asing-masing raksi atau komponen penyusun sampel memiliki karakteristik karakteristik struktur kimia yang berbeda komponen ini dapat ber-partisi dalam kolom sebagai ase stasioner berdasarkan polaritas. Komponen yang siatnya polar akan "enderung tertahan di kolom bila digunakan kolom yang juga siatnya polar sedangkan komponen yang siatnya lebih non polar akan terbawa oleh ase gerak dalam hal ini adalah gas sehingga komponen yang non polar akan terdeteksi lebih dahulu. $engan demikian pemisahan diantara komponen dapat terjadi. #asingmasing raksi atau komponen penyusun sampel juga memiliki kisaran titik didih yang berbeda sehingga bila suatu komponen diberi perlakuan pemanasan yang tinggi sampai pada titik didihnya komponen yang menguap lebih dahulu akan terdeteksi lebih dulu dibandingkan dengan komponen lainnya yang titik didihnya lebih tinggi dengan demikian pemisahan dapat terjadi. Pada prinsipnya kriteria sampel yang ingin diketahui komponen penyusunnya melalui kromatograf gas haruslah sampel yang tahan panas dan mudah menguap pada saat injeksi. %nalisis lemak yang terdiri dari asam lemak non &olatil dikon&ersi dikon&ersi se"ara kimia (proses esterifkasi asam lemak) menjadi komponen yang &olatil yaitu '%# ('atty %"id #ethyl ster). '%# ini kemudian dapat dianalisa menggunakan GC. Gli"erol ester dapat di-dekomposisi se"ara kimia menjadi metil ester dari masing-masing asam lemak. #etilasi asam lemak dapat dilakukan dilakukan dengan "ara * metilasi metode K+,-#etanol dan transmetilasi in situ. Pada metilasi metode K+,-#etanol ipida (gli"eride gly"erophosphatide gly"osygly"eride sterol ester atau lilin) mulanya dihidrolisis dalam medium alkali yang digunakan untuk mengekstrak lemak dan ase yang tidak tersabunkan (non lemak) yang ada pada lemak kasar ("ampuran sterol alkohol hidrokarbon pigmen &itamin). $ilakukan saponifkasi pada suhu ruang. eagen yang digunakan adalah "ampuran K+, dalam metanol. 'ase yang tidak tersabunkan bila dilakukan sentriugasi akan mengendap sehingga supernatan berisi metil ester asam lemak kemudian digunakan untuk analisis selanjutnya menggunakan GC. #etode /ransmetilasi 0n 1itu untuk memperoleh turunan asam lemak dalam bentuk metil ester dilakukan dengan pemanasan terhadap asam lemak bebas menggunakan anhydrous metanol berlebih dengan keberadaan katalis 2'3.
Pemberian asam seperti ,Cl atau suluri" a"id-metanol biasanya digunakan untuk menyempurnakan proses esterifkasi asam lemak dengan rantai sangat panjang (C4!5-C36!5) sebelum dilakukan analisis GC. Prosedur kerja ! Persiapan metil ester asam lemak metode transmetilasi in situ (Park and Goins 7884) 1ampel minyak ditimbang sebanyak 57 g ke dalam tabung reaksi $itambahkan 57 m metilen klorida dan 7 m 9a+, 5: 9 dalam metanol $ipanaskan dalam penangas air bersuhu 855C selama 75 menit $idinginkan dan ditambahkan 7 m 2'3 74; dalam methanol $ipanaskan dalam penangas air bersuhu 855C selama 75 menit $idinginkan dan ditambahkan 7 m akuades dan 5: m heksana $isentriugasi ke"epatan 3555rpm selama : menit $iambil lapisan atas dan siap untuk analisis dengan GC Kondisi kromatograf gas (GC) yang digunakan ! <
Kolom
! Kapiler bahan isian silika panjang :5 m * id. 5 mm
Sampel (minyak) ditimbang 0,2 g dalam tabung reaksi tertutup, kemudian ditambahkan 2 ml natrium hidroksida dalam metanol, dipanaskan pada suhu 80oC selama 20 menit, kemudian diangkat dan dibiarkan dingin. Selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan boron trifluorida 20% dan dipanaskan kembali selama 20 menit, kemudian diangkat, dibiarkan dingin dan ditambahkan 2 ml natrium klorida jenuh serta 2 ml larutan heksan. Setelah itu ampuran dikook sampai merata, lalu lapisan heksannya diambil dan dimasukkan ke tabung uji (e!endop).
"ondisi alat kromatografi gas yang digunakan untuk analisis asam lemak adalah#
$asil preparasi kemudian diinjeksikan ke alat kromatografi gas ketika suhu menunjukkan &0oC. 'ombol start pada rekorder dan alat ditekan, dan hasilnya akan keluar berupa kromatogram. Selanjutnya dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif.
erdasarkan kromatogram yang diperoleh, kemudian dilakukan penookan aktu retensi yang sama atau mendekati aktu retensi standar asam lemak. "adar asam lemak dihitung dengan rumus sebagai berikut#
"eterangan#
* + luas area ontoh
*s + luas area standar
Cs + konsentrasi standar
+ !olume akhir
b + bobot ontoh
'abel .2. $asil analisis asam lemak pada beberapa ontoh kaang-kaangan