akusayangkamu-sebuahblogkebanggaanmu aq akan menjadi sepert yang kamu inginkan tapi jangan buat aq terluka lagi karena aq tak sanggup melakukannya.. melakukannya.. Rabu, 03 Agustus 2011 makalah bayi tabung dari sudut pandang medis, hukum dan etika
MAA !"#$A% !"#$A %
& '$!A '$! A (A) %"!"M !'*'RA+A !'*' RA+AA A) )
(')
& )r. amrin, amrin, .!ep
A/$ A")
#'% #A %'R"
1301000
'!#A% $)$ $#M" !''%AA)
$!' $ ") 2010-2011
!AA *')A)AR
Assalamualaikum+r. +b Alhamdulillah... *uji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah +, karena atas anugerah, petunjuk serta %idahayah-)/A lah sehingga Makalah ini dapat terselesaikan meskipun memiliki banyak sekali kekurangan. erima kasih tak lupa kami u4apkan kepada dosen pembimbing mata kuliah %ukum dan 'tika !epera5atan )s. amrin, .kep yang tiada henti-hentinya memberikan suport, dukungan dan telah membantu memberikan arahan demi terselesaikannya terselesaikan nya pembuatan makalah makalah ini. (iharapkan dengan adannya makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang A/$ A") dan !onsep bayi tabung menurut pandangan %ukum, medis maupun Moral 'tika. entunya masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan di dalam pembuatan makalah ini, leh karena karena keterbat keterbatasan asan ilmu dan re6erensi re6erensi yang kami kami jadikan jadikan sebagai sebagai a4uan a4uan untuk menyusun menyusun makalah ini ataupun ataupun karena hal-hal lain. )amun, karena adanya adanya niat untuk belajar, maka dengan antusias dan semangat yang tinggi, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. emoga makalah ini dapat berman6aat bagi kami khususnya dan kita semua umumnya. AM$)......777 Akhir Akhir kata, kata, penuli penuliss mengu mengu4ap 4apkan kan terim terima a kasih kasih kepad kepada a semua semua pih pihak ak yang yang terkai terkaitt dalam dalam penyusunan makalah ini, serta kepada teman-teman yang telah memberikan dukunganya yang sangat berharga bagi penulis untuk dapat menyelesaiakan menyelesaiakan makalah ini....
au-au, 8 mei 2011
%'R"
(A9AR $$ %A#AMA) :"("#
!ata *engantar............................................................................................................. 2 (a6tar $si...................................................................................................................... 3
A $ *')(A%"#"A) 1.1 #atar elakang....................................................................................................... 8 1.2 ujuan.................................................................................................................... 1.3 Man6aat.................................................................................................................. ;
A $$ *'MA%AA) 2.1 ayi tabung menurut pandangan Medis................................................................ < 2.2 ayi tabung menurut pandangan %ukum............................................................ 1; 2.3 ayi tabung menurut pandangan 'tika................................................................ 30 2.= *andangan kelompok tentang ayi tabung........................................................ 23
A $$$ *')""* 3.1 !'$M*"#A).................................................................................................... 33 3.2 ARA)................................................................................................................ 3=
(A9AR *"A!A
A $ *')(A%"#"A)
1.1 #AAR '#A!A)
ayi tabung atau lebih dikenal dengan istilah inseminasi buatan bukanlah 5a4ana baru yang kita lihat pada tataran empirik saat ini. )amun permasalahan ini masih aktual saja untuk dibi4arakan maupun didiskusikan terutama bagi kalangan akademis, intelektualis yang tentunya harus perspekti6 dalam memahami suatu permasalahan, bukan menjadi masalah bagi dirinya sendiri. *rogram bayi tabung untuk pertama kali diperkenalkan oleh dokter asal $nggris, *atri4k >. teptoe dan Robert . 'd5ards pada sekitar tahun 1<0-an dan melahirkan bayi tabung pertama di dunia, #ouise ro5n pada tahun 1<;. *ada a5alnya, teknologi ini ditentang oleh kalangan kedokteran dan agama karena kedua dokter itu dianggap mengambil alih peran uhan dalam men4iptakan manusia playing od. api sekarang, teknologi ini telah banyak menolong pasangan suami istri yang ingin mempunyai anak yang megalami masalah seperti in6ertilitas, dsb. $n6ertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami-istri belum mampu memiliki anak 5alaupun telah melakukan hubungan seksual sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun 5aktu 1 tahun dengan tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. Menurut +% dari seluruh dunia sekitar 80-;0 juta pasangan suami istri mempunyai masalah dengan in6ertilitasnya, dan diperkirakan sekitar duajuta pasangan in6ertil baru akan mun4ul tiap tahunnya dan terus meningkat. ebagai upaya pertolongan dan pengobatan untuk masalah in6ertilitas ada beberapa alternati6 yang salah satunya adalah bayi tabung atau 9$? 9ertilisasi $n ?itro. 9ertilitas dapat diartikan pembuahan, sedangkan $n ?itro adalah diluar. :adi 9ertilitasi $n ?itro adalah pembuahan sel telur 5anita oleh spermato@oa pria bagian dari proses reproduksi manusia, yang terjadi diluar tubuh. Menurut tto oemar5oto dalam bukunya $ndonesia (alam !an4ah $su #ingkungan lobalB, dengan tambahan dan keterangan dari (rs. Muhammad (jumhana, .%., menyatakan bah5a bayi tabung pada satu pihak merupakan hikmah, $a dapat membantu pasangan suami istri yang subur tetapi karena suatu gangguan pada organ reproduksi, mereka tidak dapat mempunyai anak. (alam kasus ini, sel telur istri dan sperma suami dipertemukan di luar tubuh dan @igot yang jadi mengalami pembuahan ditanam dalam kandungan istri. (alam hal ini kiranya tidak ada pendapat pro dan kontra terhadap bayi yang lahir karena merupakan keturunan genetik suami dan istri. emula 9ertilisasi $n ?itro 9$? di usahakan untuk istri yang mengalami kerusakan kedua tuba. etelah itu teryata tingkat keberhasilannya meningkat sampai 20C per trans6er embrio, indikasinya pun diperluas men4akup & 1 kerusakan kedua tuba D 2 6aktor suami ligospermia D 3
6aktor serEiks abnormal D = 6aktor immunologik D 8 in6ertilitas karena endometriosis.
ekarang 9ertilisasi $n ?itro 9$? yang a5alnya hanya di peruntukan untuk membantu pasangan *asangan suami istri pasutri yang mengalami 1 kerusakan kedua tuba D 2 6aktor suami ligospermia D 3 6aktor serEiks abnormal D = 6aktor immunologik D 8 in6ertilitas karena endometriosis, seiring perkembangan @aman di mana pasangan yang sebenarnya subur sekarang sudah mengikuti juga program 9$? dengan alasan sebagian para 5anita ingin menjaga postur tubuh agar tetap indah dan terjaga, selain itu juga, ada sebagian 5anita yang ingin mempunyai anak tanpa melakukan hubungan seksual tanpa menikah misalnya mengambil sperma orang lain untuk ditras6er ke rahimnya agar 5anita tersebut mempunyai anak, dan ada juga pasangan yang mengalami kelainan seksual seperti %omoseksual dan #esbian yang ingin mempunyai anak bisa saja melakukan program 9$? atau bayi tabung dengan mengambil sperma atau sel telur orang lain tran6er embrio. *ermasalahan selanjutnya adalah el telur yang diambil dari 5anita yang melakukan program bayi tabung adalah = F G sedangkan jumlah embrio yang digunakan rata-rata 3-= embrio yang trans6er ke dalam rahim dan sisanya dijadikan sebagai 4adangan jika se5aktu-5aktu tran6er embrio pertama gagal. *ermasalahan yang timbul kemudian mau dikemanakan sisa embrionya jika trans6er embrio pertama berhasil dilakukan H Akan diapakan embryo-embrio itu H Melalui makalah ini kami akan men4oba membahas permasalahan-permasalahan tadi. aik menurut aspek %ukum, Medis, maupun 'tikanya. !ami akan men4oba paparkan pada bab selanjutnya.
1.2 ":"A) erangkat dari latar belakang di atas, maka tujuan dari pada isi serta pembuatan makalah ini yaitu & 1.
"ntuk mengetahui pemaparan bayi tabung dari sudut pandang Medis 7
2.
"ntuk mengetahui pemaparan bayi tabung dari sudut pandang %ukum 7
3.
"ntuk mengetahui pemaparan bayi tabung dari sudut pandang 'tika 7
=.
"ntuk memaparkan hasil diskusi kelompok 7
8.
"ntuk memenuhi salah satu syarat tugas kuliah penyusun. 7
1.3
MA)9AA
a.
Man6aat *raktis
1. (apat dijadikan sebagai kontribusi pengetahuan baik pada kalangan mahasis5a maupun kalangan umum. 2. ebagai bahan masukan bagi kalangan pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya terkait atas dampak yang dimun4ulkan akibat kemajuan bioteknologi pada manusia. 3. (apat dijadikan sebagai sumber pengetahuan bagi masyarakat se4ara umum tentang eksistensi bioteknologi pada manusia.
b.
Man6aat Akademik
1. Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan buat para penyusun makalah selanjutnya. 2. (apat dijadikan sebagai tambahan re6erensi sains dan tekhnologi khususnya tentang konsepsi buatan. 3. ebagai sumbangan buat perpustakaan kampus guna diba4a dan dipahami oleh seluruh mahasis5a-mahasis5i $ndonesia. =.
Agar lebih di ketahui tetang apa itu $nseminasi buatan pada manusia
A $$ *'MA%AA) 2.1
2.1.1
A/$ A") (A#AM "(" *A)(A) M'($
*engertian
ayi tabung atau dalam bahasa kedokteran disebut $n ?itro 9ertili@ation $?9 adalah suatu upaya memperoleh kehamilan dengan jalan mempertemukan sel sperma dan sel telur dalam suatu 5adah khusus. *ada kondisi normal, pertemuan ini berlangsung di dalam saluran tuba. (alam proses bayi tabung proses ini berlangsung di laboratorium dan dilaksanakan oleh tenaga medis sampai menghasilkan suatu embrio dan di iplementasikkan ke dalam rahim 5anita yang mengikuti program bayi tabung tersebut. 'mbrio ini juga dapat disimpan dalam bentuk beku 4ryopreserEed dan dapat digunakan kelak jika dibutuhkan. ayi tabung merupakan pilihan untuk memperoleh keturunan bagi ibu-ibu yang memiliki gangguan pada saluran tubanya. *ada kondisi normal, sel telur yang telah matang akan dilepaskan oleh indung telur oEarium menuju saluran tuba tuba 6allopi untuk selanjutnya menunggu sel sperma yang akan membuahi sel telur tersebut tersebut. (alam bayi tabung proses ini terjadi dalam tabung dan setelah terjadi pembuahan embrio maka segera di iplementasikan ke rahim 5anita tersebut dan akan terjadi kehamilan seperti kehamilan normal. (ari segi tehnik, karena prosedur konsepsi buatan ini sangat menegangkan, tingkat keberhasilannya belum begitu tinggi, dan biayanya sangat mahal, maka pasangan suami istri pasutri yang diterima untuk program ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut & 1.
elah dilakukan pengelolaan in6ertilitas selengkapnya.
2.
erdapat indikasi yang sangat jelas.
3.
Memahami seluk beluk prosedur konsepsi buatan se4ara umum
=.
Mampu membiayai prosedur bayi tabung ini
2.1.2 *rosedur 2.1.2.1 *rosedur 9$? 6ertilisasi in Eitro Ada beberapa tahapFtahap pelaksanaan prosedur 9$? in Eitro 6ertilasasi adalah sebagai berikut D 1. *emeriksaan penyaring pasutri dimana disini akan dilakukan melalui peninjauan kembali 4atatan medis pengelolaan in6ertilitas, untuk meyakinkan bah5a pengelolaan in6ertilitas telah dilakukan selengkapnya. 2.
*emilihan proto4ol stimulasi
a.
anpa stimulasi & siklus haid normal I h> human 4horioni4 gonadotropin
b.
>lomiphene >itrat >> I h>
4.
hM human Menopausal onadotropin I h>
d.
>> I hM I h>
e.
9% 6olli4le stimulating hormone Murni I h> I hM I h> I >> I h> I hM I >> I h>
6.
nR%a onadotropin releasing hormone analogue I hM I h>
3. nR% onadotropin releasing hormone I h> =. timulasi indung telur yang dijad5alkan ujuan stimulasi indung telur adalah untuk menstimulasi perkembangan 6olikel yang mengandung oosit matang sebanyak mungkin agar mudah diaspirasi pada saat sebelum terjadi oEulasi. 8. *emantauan perkembangan 6olikel +alaupun sebagian besar tim konsepsi buatan memakai kombinasi pemeriksaan ", kadar '2 dan #% untuk memantau perkembangan 6olikel, bahkan dengan pemeriksaan mu4us serEiks, tetapi belum ada 4onsensus tentang apa yang dianggap stimulasi dan pemantauan 6olikel yang baik. !alau tentang stimulasi yang kurang baik terdapat lebih banyak kesepakatan, seperti kadar '2 yang rendah atau yang kadarnya meningkat lambat, terlampau sedikit 6olikel yang terbentuk atau hanya terdapat satu 6olikel yang dominan, turunnya kadar '2 sebelum atau sesudah suntikan h>, pun4ak #% yang premature, dan kalau timbul keluhan akibat pengobatan, seperti demam atau gatal-gatal, merupakan indikasi untuk menghentikan stimulasi. G. *engambilan Eum * *ada pertama kalinya dilakukan melalui laparoskopi dengan 2 atau 3 tusukan. :arum aspirasi dimasukan melalui alat laparoskop atau melalui tusukan khusus. erbagai alat pengisap oosit telah dipakai, sempritan 80 (an alat pengisap dengan tekanan 180 mm%g. !ini * dapat dilakukan lebih mudah se4ara transEaginal dengan bimbingan ".
. *ersiapan dan prosedur laboratorium eluruh prosedur laboratorium konsepsi buatan perlu dipersiapkan seoptimal mungkin. laboratorium yang letaknya bersebelahan dengan kamar * akan memudahkan transportasi embrio. eberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah air radiator yang digunakan, in4ubator >2, laminar air 6lo5, mikroskop, alat habis pakai, system 6ertilisasi, dan aliran listrik haruslah dalam keadaan prima. >airan pungsi harus segera diba5a ke laboratorium dan pen4airan oosit di ba5ah mikroskop segera dilakukan. !alau 4airan 6olikel itu jernih, dengan mata telanjang akan tampak mu4ul sebagai gumpalan putih yang mungkin berisikan oosit. osit dibersihkan dari gumpalan darah lalu dimasukkan ke dalam medium biakan dalam 4a5an petri. emua oosit yang diperoleh segera dimasukkan kedalam in4ubator >2 , setelah terlebih dahulu dinilai tingkat kematangannya. *enilaian tingkat kematangan ini perlu untuk menentukan saat inseminasi yang tepat. osit yang matang, antara lain ditandai dengan 4umulus yang menyebar dan koronanya padat. erbagai jenis medium yang akan dipakai, harus terlebih dahulu diuji, aik parameter 6isiknya, p%, smolaritas, uhu, maupun e6ek biologiknya perkembangan embrio tikus per4obaan, uji ketahanan sperma. aat inseminasi ditentukan menurut tingkat kematangan oosit. "ntuk oosit yang matang , inseminasi dilakukan 8-G jam setelah oosit di inkubasikan, yang terlalu matang setelah 3 jam, dan yang belum matang setelah 2=-3G jam. eknik pengolahan sperma dapat dilakukan dengan berbagai 4ara dari yang paling sederhana seperti s5im-up, sampai yang paling 4anggih seperti pemisahan sperma dengan berbagai konsentrasi larutan per4oll, yang semuanya bertujuan untuk memperoleh sperma motil yang terbaik. "mumnya inseminasi dilakukan dengan sperma yang telah diolah dengan konsentrasi 80.000 F 100.000Jml. ;. *erkembangan dalam media biakan erjadinya 6ertilisasi dimulai 1;-20 jam setelah inseminasi. 9ertilisasi yang normal ditandai dengan adanya 2 inti pronukleus, yang harus dibedakan se4ara 4ermat dari 6ertilisasi yang abnormal polispermia yang ditanda idengan adanya lebih dari 2 pronukleus. osit yang sudah dibuahi @igot dipindahkan kedalam medium segar, kemudian segera di inkubasikan dalam inkubasi >2, terjadinya 6ertilisasi tergantung dari banyaknya hal, yang terpenting adalah kualitas dan kuantitas oosit serta sperma. ingkat 6ertilisasi G0C dapat dikatakan 4ukup baik. !ira-kira sekitar 2= jam sekitar inseminasi, oosit yang sudah dibuahi itu dikeluarkan dari in4ubator yang biasanya sudah men4apai stadium embrio dengan tingkat pembuahan 2-G sel. dari semua embrio itu dipilih = embrio yang terbaik yang ditentukan berdasarkan mor6ologinya. 'mbrio yang terpilih kemudian dimasukkan kedalam medium biakan segar dengan suplemen protein <. *emindahan 'mbrio (ilakukan =2-== jam setelah inseminasi, pada 5aktu embrio telah men4apai stadium 2-G sel. *ada umumnya *' dilakukan dengan isteri dalam sikap litotomi, didampingi oleh suaminya. im yang lain melakukan dalam sikap litotomi kalau seterusnya interEensi dan dalam sikap dengkuldada kalau uterusnya retroEerni *' dilakukan dengan memakai kateter e6lon halus. !adangkadang diperlukan bantuan kanula logam untuk membimbing kateter masuk kedalam rongga uterus. 10. *emantauan 6ase luteal !ebanyakan tim konsepsi buatan memberikan suntikan atau progesterone dalam 6ase luteal. idak 4ukup bukti untuk mendukung pengobatan ini, karena beberapa penelitian telah membuktikan bah5a pengeluaran progesterone akan berlangsung normal setelah dilakukan aspirasi oEum. )amun ada juga yang melaporkan terjadinya 6ase luteal pendek setelah dilakukan proto4ol superoEulasi.
11. (iagnosis kehamilan !alau terjadi kehamilan, uji eta-h> akan memberikan hasil yang positi6 .tingkat keberhasilan kehamilan berbeda-beda diantara berbagai tim konsepsi buatan. *ada umumnya sekitar 20C pasutri akan mengalami kehamilan setelah dilakukan *'. +alaupun demikian, keberhasilan lebih tergantung dari banyaknya oosit yang berhasil diaspirasi, dan banyaknya embrio yang dipindahkan. 12. Analisa sebab kegagalan a.
Eulasi premature atau oEa gagal untuk dibuahi.
b.
osit belum matang atau tidak normal. $nseminasi dilakukan pada saat yang kurang tepat.
4.
!eadaan hormonalJkesehatan isteri kurang menguntungkan oosit.
d.
*arameter stimulasi mungkin tidak sebaik yang diharapkan.
e. 'mbrio yang dipindahkan gagal untuk berimplantasi. %al ini merupakan satu-satunya masalah terbesar yang dialami oleh semua program konsepsi buatan pada masa kini. 6.
permato@oa kurang baik kualitasnya.
g. *erkembangan endometrium kurang baik atau tidak sinkron untuk terjadinya implantasi yang baik. 13. *era5atan !alau konsepsi buatan berhasil, pelayanan obstetriknya tidak jauh berbeda dengan konsepsi alamiah. !onsepsi buatan bukan merupakan indikasi untuk dilakukan amniosintesis atau tindakan-tindakan obstetri4 lainnya. 1=. *ertimbangan *sikologik agian terpenting dari program konsepsi buatan adalah konseling pas4a konsepsi buatan yang gagal, karena kira-kira ;0C pasutri akan mengalaminya. !onseling ini bertujuan untuk meringankan pasutri dari segala keke4e5aan dan kesedihan karena kegagalan yang baru saja dialaminya .Reaksi kesedihan pasutri dapat disamakan dengan kesedihan setelah mengalami keguguran atau kematian anak yang sangat diinginkannya.
2.1.2.2
*rosedur K$9
K$9 adalah singkatan dari Kygote $ntra 9allopian rans6er, yaitu memindahkan atau menempatkan hasil 6ertilisasi tingkat @igot kedalam tuba yang terbuka melalui laparoskopi. (engan demikian, prosedur K$9 hanya dapat dilakukan pada isteri dengan salah satu atau kedua tubanya terbuka dan ber6ungsi normal. *enatalaksanaan prosedur K$9 :ika oosit istri berhasil dibuahi oleh sperma suami, maka hasil 6ertilisasi dalam tingkat @igot tingkat hasil 6ertilisasi yang lebih a5al dari pada embrio dipindahkan atau ditempatkan kedalam tuba istri melalui laparoskopi. *ada perut istri dibuat 3 sayatan ke4il satu diba5ah pusat dan dua lainnya dikiri dan kanan atas tulang kemaluan. #aparoskopi untuk mengamati proses pemindahan @igot kedalam tuba dimasukkan melalui sayatan diba5ah pusat. !ateter halus untuk menempatkan @igot kedalam tuba dan alat pemegang tuba masing-masing dimasukkan melalui salah satu sayatan yang terletak di kiri dan kanan atas tulang kemaluan. iga atau empat @igot yang terbaik dipindahkan kedalam tuba. *eluang keberhasilan prosedur K$9
!arena prosedur K$9 itu berlangsung lebih alamiah dari pada 9$?-*' maka kemungkinan keberhasilannya diharapkan lebih besar dibandingkan dengan 9$?-*'. !emungkinan kehamilan dapat men4apai 28-30C.
2.1.2.3
*rosedur $9
$9 atau gamete intra6allopian tube trans6er telah dikembangkan oleh Ri4ardo As4h di an Antonio,eLas, sebagai suatu alternatiEe terhadap 9$?, khusus untuk isteri dengan salah satu atau kedua tubanya terbuka. (alam teknik ini, simulasi oEulasi, laporoskopi, dan * dilakukan sama seperti prosedur 9$?.
Resiko
%al-hal yang tidak diinginkan dapat saja terjadi selama mengikuti program konsepsi buatan antara lain sebagai brikut & 9olikel history tidak berkembang atau kadar hormone estrogen isteri tidak meningkat pada siklus pengobatan sehingga oosit isteri tidak dapat diambil siklus pengobatan gagal. !adang-kadang terjadi stimulasi berlebihan berlebihan dari obat-obat stimulasi indung telur yang dapat menimbulkan gerakan tidak enak bagi isteri. osit isteri tidak berhasil dibuahi oleh sperma suami sehingga dengan sendirinya tidak akan terjadi 6ertilisasi @igot yang akan dipindahkan kedalam istri. *enyulit-penyulit pada saat pengambilan oosit istri. *enyulit-penyulit pada saat laparoskopi. e4ara "mum *rosedur dalam megikuti program bayi tabug adalah sebagai berikut & 1. *enjelasan dari dokter !onseling, *ada tahap ini pasangan suami istri diberi penjelasan tentang apa, bagaimana, biaya dan sebagainya pada pasien. 2. 4reening test, *ada tahapan ini pasutri akan ditest untuk menentukan kendalanya in6ertil, baik pria maupun 5anitanya karena in6ertilitas disebabkan oleh =0 C pria, =0 C 5anita, dan 20 C tidak diketahui. *ada *ria. "ntuk pria akan ditest spermanya Analisa perma !emungkinan yang ada pada hasil test ini adalah 1.
A@oospermia & idak ada sperma sama sekali.
2.
)ormo@oospermia & :umlah sperma normal.
3.
ligo@oospermia & :umlah sperma kurang.
=.
Astheno@oospermia & erakan sperma kurang
8.
erato@oospermia & entuk sperma kurang.
G.
ligoasthenoterato@oospermia & :umlah, gerak dan bentuk kurang. ila ditemukan pada pria a@oospermia. ada beberapa teknik yang bisa dipakai&
1. perasi M'A Mi4rosurgi4al perm Aspiration, indakan ini dilakukan hanya bila diketahui adanya sumbatan pada saluran sperma. 2.
perasi '' esti4al perm 'Ltra4tion . indakan ini dilakukan bila operasi M'A tidak
berhasil, dengan '' diharapkan bisa diperoleh sel sperma, atau paling tidak spermatid sel sperma muda yang sudah dapat membuahi. etelah sperma bisa diambil maka dilakukan perm Re4oEery est, untuk mengetahui kualitas dari sperma itu. #alu sperma dengan kualitas terbaik yang akan dipakai. ila jumlahnya N 800 ribu dapat menggunakan teknik konEensional, yaitu dengan 4ara menyebarkan begitu saja pada sel telur. ila jumlahnya diba5ah 800 ribu maka digunakan $>$ $ntra4ytoplasmi4 perm $nje4tion yaitu menyuntikkan 1 sperma terbaik untuk di injeksikan ke sel telur. atu sperma untuk atu Eum. "ntuk +anita, (engan bantuan ""ltrasonogra6i dan laparoskopi memeriksa indung telur, lalu test darah untuk memriksa kadar hormon reproduksi. #alu pemeriksaan rongga rahim dan saluran telur biasanya yang paling sering dijumpai adalah adanya kista dan endometriosis. $bu harus bebas dari in6eksi toksoplasma, rubella, hepatitis dan %$?. 3. Earium %yperstimulation. erhitung hari ke 21 setelah haid sang ibu diberi suntikan nR% analog nR%a selama 1= hari tergantung dari kondisi si 5anita untuk menstimulasi sel telur. *roses ini dinamakan OoEarium hyperstimulationP yang 6ungsinya untuk mengembangkan sejumlah sel telur dalam tubuh 5anita. etelah kira-kira = minggu sel telur sudah bisa diambil, penentuan tingkat kematangan sel telur sangat penting untuk menentukan 5aktu yang tepat untuk melakukan pembuahan oleh sel sperma di laboratorium. "ntuk itu dilakukan 6inal maturation, kira-kira = F 8 jam, lalu dipertemukan dengan sel sperma. Rata-rata sel telur yang dihasilkan ; F 10 sel telur, tergantung dari respons si pasien. ahkan bisa 20 sampai 30 sel telur. *adahal, se4ara alami 4uma ditumbuhkan 1 sel telur. *rosedur bayi tabung dimulai dengan perangsangan indung telur istri dengan hormon. $ni untuk mema4u perkembangan sejumlah 6olikel. 9olikel adalah gelembung yang berisi sel telur. *erkembangan 6olikel dipantau se4ara teratur dengan alat ultrasonogra6i dan pengukuran kadar hormon estradional dalam darah. *engambilan sel telur dilakukan tanpa operasi, tetapi le5at pengisapan 4airan 6olikel dengan tuntunan alat ultrasonogra6i transEaginal. >airan 6olikel tersebut kemudian segera diba5a ke laboratorium. eluruh sel telur yang diperoleh selanjutnya dieramkan dalam inkuba.
*eleburan menjadi @igot. eberapa jam kemudian, terhadap masing-masing sel telur akan ditambahkan sejumlah sperma yang sebelumnya telah diolah dan dipilih yang terbaik mutunya. etelah kira-kira 1;-20 jam, akan terlihat apakah proses pembuahan tersebut berhasil atau tidak. el telur yang telah dibuahi sperma atau disebut @igot akan dipantau selama 22-2= jam kemudian untuk melihat perkembangannya menjadi embrio. ila sperma kurang maka digunakan $>$ $ntra4ytoplasmi4 perm $nje4tion yaitu menyuntikkan 1 sperma terbaik untuk di injeksikan ke sel telur. atu sperma untuk atu Eum. ila embrio yang ada 4ukup jumlahnya G atau lebih, di anjurkan menggunakan lastosis 'mbrio yang lebih tua = F 8 hari. *ada tahap ini, embrio telah mempunyai dua tipe sel dengan sebuah rongga di tengahnya. el terluar disebut trophe4toderm yang nantinya berkembang menjadi plasenta. edangkan sel bagian dalam disebut inner 4ell mass, nantinya menjadi janin.
ila memungkinkan untuk lastosis, maka keuntungannya adalah sebagai berikut 1. Maksimum hanya 2 yang bisa ditanamkan ke rahim ibu. ehingga kemungkinan bayi lahir lebih dari 2 adalah ke4il sekali. 2.
erat bayi yang dilahirkan nantinya tidak berbeda dengan bayi yang lahir se4ara alami.
3. ila anda menginginkan bayi laki2, maka kemungkinannya menurut )ukman Moeloek Majalah !edokteran $ndonesia, Agustus 2000 8;,3C adalah bayi laki2. ekarang mungkin sudah lebih tinggi lagi.
edikit 4atatan, sel telur yang sudah matang akan dibuahi sel sperma yang mampu bertahan menempuh perjalanan dari Eagina, rahim, hingga tuba 9allopii. aat bertemu keduanya menyatu jadilah @igot hari 0. *ada hari pertama @igot membelah menjadi embrio dua sel. %ari berikutnya, jadi embrio empat sel. egitu seterusnya hingga menjadi embrio delapan, 1G, dan 32 sel, yang disebut morula. elama pembelahan itu, ia masih berada di tuba 9allopii. etelah itu ia menjadi blastosis pada hari kelima. lastosis selanjutnya akan keluar dari lapisan pelindung terluarnya yang disebut @ona pelusida di akhir hari keenam. ila :umlah embrio tidak men4ukupi untuk menggunakan lastosis, maka menurut (r. udraji, (okter akan memilih empat embrio yang terbaik untuk ditanamkan kembali ke dalam rahim. 'mpat embrio merupakan jumlah yang maksimal karena apabila lebih dari empat, risiko yang ditanggung ibu dan janin akan sangat besar. ahkan kehamilan tiga saja sudah bisa disebut sebagai kehamilan berisiko. 'mbrio-embrio yang terbaik itu kemudian diisap ke dalam sebuah kateter khusus untuk dipindahkan ke dalam rahim. erjadinya kehamilan dapat diketahui melalui pemeriksaan air seni 1= hari setelah pemindahan embrio.
'6ekti6itas ingkat keberhasilan *rogram bayi tabung di $ndonesia& a.
'mbrio yang berhasil terjadi <0 C
b.
!ehamilan yang berhasil 30-=0 C
4.
*eluang keguguran 20-28 C ingkat peluang keberhasilan sangat ditentukan oleh usia 5anitanya&
a.
(iatas =2 tahun 0C.
b. 3; tahun sJd =2 tahun 10-11C 4.
30 tahun sJd 3; tahun 28-38C
d. (iba5ah 30 tahun 38-=0C Adapun *ersyaratan *asangan suami istri yang berminat mengikuti program bayi tabung ini harus memenuhi persyaratan sbb& 1. Mereka adalah pasangan suami istri sah, sudah menikah 12 bulan atau lebih, usia istri harus di ba5ah =2 tahun, dan mengikuti pemeriksaan 6ertilitas. 2. udah mendapatkan konseling khusus mengenai program 6ertilisasi in Eitro, prosedur, biaya, kemungkinan keberhasilan atau kegagalan serta komplikasinya, siap biaya serta siap hamil, melahirkan, dan memelihara bayinya. 3. :ika melihat 6aktor kesuburan, untuk 5anita idealnya berumur antara 30-38 tahun. Artinya, pada umur-umur tersebut persentase keberhasilan program bayi tabung lebih tinggi jika dibandingkan usia 5anita yang lebih tua 3G-=0 tahun
2.1.3 !'#'MA%A) (A) !'")")A) $)'M$)A$ "AA) Adapun kelemahan dari inseminasi buatan ini adalah sebagai berikut & 1. (alam pembuahan normal, antara 80.000-100.000 sel sperma, berlomba membuahi 1 sel telur. (alam pembuahan normal, berlaku teori seleksi alamiah dari >harles (ar5in, dimana sel yang paling kuat dan sehat adalah yang menang. ementara dalam inseminasi buatan, sel sperma pemenang dipilih oleh dokter atau petugas labolatorium. :adi bukan dengan sistem seleksi alamiah. (i ba5ah mikroskop, para petugas labolatorium dapat memisahkan mana sel sperma yang kelihatannya sehat dan tidak sehat. Akan tetapi, kerusakan genetika umumnya tidak
kelihatan dari luar. (engan 4ara itu, resiko kerusakan sel sperma yang se4ara genetik tidak sehat, menjadi 4ukup besar. 2. elakangan ini, selain 6aktor sel sperma yang se4ara genetik tidak sehat, para ahli juga menduga prosedur inseminasi memainkan peranan yang menentukan. !esalahan pada saat injeksi sperma, merupakan salah satu 6aktor kerusakan genetika. e4ara alamiah, sperma yang sudah dilengkapi en@im bernama akrosom ber6ungsi sebagai pengebor lapisan pelindung sel telur. (alam proses pembuahan se4ara alamiah, hanya kepala dan ekor sperma yang masuk ke dalam inti sel telur. ementara dalam proses inseminasi buatan, dengan injeksi sperma, en@im akrosom yang ada di bagian kepala sperma juga ikut masuk ke dalam sel telur. elama en@im akrosom belum terurai, maka pembuahan akan terhambat. elain itu prosedur injeksi sperma memiliko resiko melukai bagian dalam sel telur, yang ber6ungsi pada pembelahan sel dan pembagian kromosom. 3. !eberhasilan masih belum men4apai 100 C, (i Rumah akit %arapan !ita, tingkat keberhasilannya 80 C, sedangkan di R>M sebesar 30-=0 C =.
Memerlukan 5aktu yang 4ukup lama
8.
iaya mahal, berkisar antara 3=-G0 juta
G. idak bisa sekali melakukan proses langsung jadi, tetapi besar kemungkinan untuk di lakukan pengulangan
Adapun keuntungan dan kerugiannya adalah Memberikan peluang kehamilan kepada pasangan suami istri yang sebelumnya mengalami in6ertilitas. Ada beberapa 9aktor- 6aktor yang sering menyebabkan kegagalan ayi abung yaitu& 1.el elur yang tumbuh tidak ada J tidak men4ukupi. 2. idak terjadi pembuahan 3. 'mbrio tidak menempel dinding rahim =. !eguguran.
2.2
A/$ A") (A#AM "(" *A)(A) %"!"M 2.2.1
*A)(A)A) %"!"M $#AM
*ersoalan bayi tabung pada manusia merupakan persoalan baru mun4ul di@aman modern, sehingga terjadi masalah 6iqh kontemporer yang pembahasannya tidak dijumpai dalam buku-buku 6iqh klasik. !arena itu pembahasan bayi tabung pada manusia dikalangan para ahli 6iqh kontemporer lebih banyak menga4u kepada pertimbangan kemaslahatan umat manusia, khususnya kemaslahatan suami istri. (isamping harus dikaji se4ara multidisipliner karena persoalan ini hanya bisa dipahami se4ara komprehensi6 jika dikaji berdasarkan ilmu kedokteran, biologi-khususnya genetika dan embriologi serta sosiologi. Aspek hukum penggunaan bayi tabung didasarkan kepada sumber sperma dan oEum, serta rahim. (alam hal ini hukum bayi tabung ada tiga ma4am, yaitu& a. ayi tabung yang dilakukan dengan sel sperma dan oEum suami istri sendiri serta tidak ditranns6er kedalam rahim 5anita lain 5alau istrinnya sendiri selain pemilik oEum bagi suami istri
yang berpoligami baik dengan tehnik 9$? maupun $9, hukumnya adalah mubah, asalkan kondisi suami istri itu benar-benar membutuhkan bayi tabung inseminasi buatan untuk memperoleh anak, lantaran dengan 4ara pembuahan alami, suami istri itu sulit memperoleh anak. *adahal anak merupakan suatu kebutuhan dan dambaan setiap keluarga. (isamping itu, salah satu tujuan dari perka5inan adalah untuk memperoleh anak dan keturunan yang sah serta bersih nasabnya. :adi, bayi tabung merupakan suatu hajat kebutuhan yang sangat penting bagi suami istri yang gagal memperoleh anak se4ara alami. (alam hal ini kaidah 6iqih menentukan bah5a %ajat kebutuhan yang sangat penting itu diperlakukan seperti dalam keadaan terpaksa emergen4y padahal keadaan daruratJterpaksa membolehkan melakukan hal-hal yang terlarang.B b. ayi tabung yang dilakukan dengan menggunakan sperma dan atau oEum dari donor, haram hukumnya karena hukumnya sama dengan @ina, sehingga anak yang dilahirkan melalui proses bayi tabung tersebut tidak sah dan nasabnya hanya dihubungkan dengan ibu yang melahirkan-)ya. ermasuk juga haram system bayi tabung yang menggunakan sperma mantan suami yang telah meninggal dunia, sebab antara keduanya tidak terikat perka5inan lagi sejak suami meninggal dunia. 4. %aram hukumnya bayi tabung yang diperoleh dari sperma dan oEum dari suami istri yang terikat perka5inan yang sah tetapi embrio yang terjadi dalam proses bayi tabung ditrans6er kedalam rahim 5anita lain atau bukan ibu geneti4 bukan istri atau istri lain bagi suami yang berpoligami, haram hukumnya. :elasnya, bah5a bayi tabung yang menggunakan rahim rental, adalah haram hukumnya. $ni berarti bah5a kondisi darurat tidak mentolerir perbuatan @ina atau bernuansa @ina. Kina tetap haram 5alaupun darurat sekalipun. (alam kaitan ini yusu6 qarda5i mengemukakan bah5a keharaman bayi tabung dengan menggunakan sperma yang berasal dari laki-laki lain, baik diketahui maupun tidak, atau sel telur yang berasal dari 5anita lain. !arena akan menimbulkan problem tentang siapa sebenarnya ibu dari bayi tersebut, apakah si pemilik sel telur itu yang memba5a karakteristik keturunan, apakah 5anita yang menderita dan menanggung rasa sakit karena hamil dan melahirkannyaH egitu pula jika 5anita yang mengandungnya adalah istri lain dari suaminya sendiri, haram karena dengan 4ara ini tidak diketahui siapa sebenarnya dari kedua istri itu yang menjadi ibu dari bayi yang akan dilahirkan nanti. :uga kepada siapa nasab keturunan sang bayi disandarkan, apakah kepada pemilik sel telur atau sipemilk rahimH (alam kasus ini para ahli 6iqih mempunyai pendapat yang berbeda-beda. *endapat pertama yang dipilih /usu6 Qarda5i, bah5a ibu bayi itu adalah sipemilik sel telur. edangkan pendapat kedua, bah5a ibunya adalah 5anita yang mengandung dan melahirkannyaB. *endapat ini sejalan dengan @ahir Q.al-mujadilah&2 yang artinya ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah 5anita yang melahirkan mereka..B edangkan pedapat pertama diatas selaras dengan genetika, bah5a anak akan me5arisi karakter si6at-si6at dari 5anita pemilik sel telur dan laki-laki pemilik sel sperma. !arena dalam sel telur dan sperma itu terdapat kromosom dan didalam kromosom itulah terdapat gen. en inilah yang memberikan si6at menurun hereditas kepada anak. Menurut Muhammad yuhudi $smail, se5a rahim sebagai salah satu bentuk rekayasa genetika adalah haram hukumnya. Alasannya, pada @aman jahiliah telah dikenal = jenis perka5inan dan hanya satu yang sesuai dengan perka5inan menurut islam. :enis perka5inan lain adalah bibit unggul, poliandri sampai < orang suami, dan perka5inan massal sejumlah laki-laki menga5ini sejumlah 5anita. *erka5inan bibit unggul memiliki persamaan dengan perka5inan unggul yang terjadi pada @aman modern ini melalui jasa bank sperma. *erbedaannya perka5inan bibit unggul pada @aman jahiliah berjalan se4ara alamiah sedangkan sekarang ini berjalan se4ara ilmiah. (isamping itu, praktek se5a rahim bertentangan dengan tujuan perka5inan. !arena salah satu tujuan perka5inan adalah untuk mendapatkan keturunan dengan jalan halal dan terhindar
dari perbuatan yang dilarang agama, sedangkan dalam se5a rahim akan melahirkan banyak masalah bagi anak yang lahir, pemilik bibit, pemilik rahim dan sebagainya. Menurut "mar hihab, keharaman se5a rahim disebabkan oleh 1 akan menambah masalah lain yang akan mun4ul, seperti de6enisi anak berbeda dengan anak yang lahir dari bibit dan rahim yang samaD dan siapakah ibu yang sebenarnya, apakah ibu genetiknya atau ibu yang mengandungnyaD 2 dapat diqiaskan dengan jual beli yang diharamkan, jual beli yang mengandung najis darah. e5a rahim dapat disamakan dengan jual beli dari segi syarat dan rukunnya. alah satu syaratnya barangnya harus halal. arang najis dilarang diperjual belikan dan salah satu barang najis yang diperjual belikan adalah darah. Memang sperma dan oEum tidak termasuk najis, namun antara keduanya kelak berubah menjadi segumpal darah yang melekat pada dinding rahim yang kelak menjadi najis. (alam hal ini juga terdapat hubungan timbal balik sebab pemilik rahim ibu penghamil dibayar sesuai dengan perjanjian dengan pemilik oEum ibu genetik, yang berarti hukum keduanya adalah sama. elain itu, praktek se5a menye5a rahim tidak dapat digolongkan dalam keadaan darurat, melainkan termasuk kebutuhan hajat. Maksudnya, se5a rahim tidak dapat dibenarkan. :ika seorang ingin punya anak maka harus berusaha sedemikian rupa dengan 4ara yang dibenarkan agama. idak punya anak memang identik dengan terputusnya nasab, namun jika nasab tersambung dengan 4ara yang mengarah kepada @ina justru mengan4am eksistensi nasab itu sendiri. Alasan-alasan haramnya bayi tabung dengan menggunakan sperma dan atau oEum dari donor atau ditrans6er kedalam rahim 5anita lain, adalah& 1. 9irman Allah dalam Q.Al-$sra&0 mengatakan bah5aD yang artinya Bsesungguhnya kami telah memuliakan manusiaB (alam hal ini bayi tabung dengan menggunakan sperma dan atau oEum dari donor itu pada hakekatnya merendahkan harkat manusia sejajar dengan he5an yang diinseminasi, padahal tuhan sendiri berkenan memuliakan manusia. 2.
%adits nabi Muhammad A+ &
%adist ini tidak saja mengandung arti penyiraman sperma kedalam Eagina seorang 5anita melalui hubungan seksual, melainkan juga mengandung pengertian memasukkan sperma donor melalui proses bayi tabung, yaitu per4ampuran sperma dan oEum diluar rahim, yang tidak diikat perka5inan yang sah. *adahal hubungan biologis antara suami istri, disamping untuk menikmati karunia Allah dalam menyalurkan na6su seksual, terutama dimaksudkan untuk mendapatkan keturunan yang halal dan diridhoi Allah. !arena itu sperma seorang suami hanya boleh ditumpahkan pada tempat yang dihalalkan oleh Allah, yaitu istri sendiri. (engan demikian bayi tabung dengan 4ara men4ampurkan sperma dan oEum donor dari orang lain identik dengan prositusi terselubung yang dilarang oleh syariat islam. yang berbunyi D tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menyiramkan air sperma-)ya kedalam tanaman Eagina istri orang lainB.%R Abu (aud dari Ru5ai6aP bin abit. 3.
!aidah 9iqih
(alam hal ini masalah bayi tabung dengan menggunakan donor adalah membantu pasangan suami istri dalam mendapatkan anak, yang yang se4ara alamiah kesulitan memperoleh anak karena adanya hambatan alami menghalangi bertemunya sel sperma dengan sel telur misalnya saluran telurnya terlalu sempit atau ejakulasi pan4aran sperma-)ya terlalu lemah. )amun demikian, ma6sadsah bahaya bayi tabung dengan donor jauh lebih besar dari man6aatnya antara lain&
a *er4ampuran nasab, padahal islam sangat memelihara kesu4ian, kehormatan dan kemurnian nasab, karena ada kaitannya dengan kemahraman siapa yang halal dan siapa yang haram dika5ini serta ke5arisan D b
ertentangan dengan sunatullah atau hokum alamD
4 tatusnya sama dengan @ina, karena per4ampuran sperma dan oEum tanpa perka5inan yang sahD d Anak yang dilahirkan bisa menjadi sumber kon6lik dalam rumah tangga, terutama bayi tabung dengan bantuan donor akan berbeda si6at-si6at 6isik, dan karakterJmental dengan ibuJ bapaknyaD e Anak yang dilahirkan melalui bayi tabung yang per4ampuran nasabnya terselubung dan dirahasiakan donornya, lebih jelek daripada anak adopsi yang umumnya diketahui asal atau nasabnyaD 6 ayi tabung dengan menggunakan rahim rental se5aan akan lahir tanpa proses kasih sayang yang alami tidak terjalin hubungan keibuan antara anak dan ibunya se4ara alami. ehingga akan menimbulkan masalah dikemudian hari. $ni berdasarkan kaidah 6iqih yang artinya menolak kerusakan harus didahulukan dari pada menarik kemaslahatanB
2.2.2 *A)(A)A) %"!"M *'R(AA ($ $)()'$A :ika benihnya berasal dari uami $stri S :ika benihnya berasal dari uami $stri, dilakukan proses 6ertilisasi-in-Eitro trans6er embrio dan diimplantasikan ke dalam rahim $stri maka anak tersebut baik se4ara biologis ataupun yuridis mempunyai status sebagai anak sah keturunan genetik dari pasangan tersebut. Akibatnya memiliki hubungan me5aris dan hubungan keperdataan lainnya. S :ika ketika embrio diimplantasikan kedalam rahim ibunya di saat ibunya telah ber4erai dari suaminya maka jika anak itu lahir sebelum 300 hari per4eraian mempunyai status sebagai anak sah dari pasangan tersebut. )amun jika dilahirkan setelah masa 300 hari, maka anak itu bukan anak sah bekas suami ibunya dan tidak memiliki hubungan keperdataan apapun dengan bekas suami ibunya. (asar hukum ps. 288 !"%*er. S :ika embrio diimplantasikan kedalam rahim 5anita lain yang bersuami, maka se4ara yuridis status anak itu adalah anak sah dari pasangan penghamil, bukan pasangan yang mempunyai benih. (asar hukum ps. =2 "" )o. 1J1<= dan ps. 280 !"%*er. (alam hal ini uami dari $stri penghamil dapat menyangkal anak tersebut sebagai anak sah-nya melalui tes golongan darah atau dengan jalan tes ()A. iasanya dilakukan perjanjian antara kedua pasangan tersebut dan perjanjian sema4am itu dinilai sah se4ara perdata barat, sesuai dengan ps. 1320 dan 133; !"%*er. :ika salah satu benihnya berasal dari donor S :ika uami mandul dan $strinya subur, maka dapat dilakukan 6ertilisasi in Eitro trans6er embrio dengan persetujuan pasangan tersebut. el telur $stri akan dibuahi dengan perma dari donor di dalam tabung petri dan setelah terjadi pembuahan diimplantasikan ke dalam rahim $stri. Anak yang dilahirkan memiliki status anak sah dan memiliki hubungan me5aris dan hubungan keperdataan lainnya sepanjang si uami tidak menyangkalnya dengan melakukan tes golongan darah atau tes ()A. (asar hukum ps. 280 !"%*er. S :ika embrio diimplantasikan kedalam rahim 5anita lain yang bersuami maka anak yang dilahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut. (asar hukum ps. =2 "" )o. 1J1<= dan ps. 280 !"%*er.
:ika semua benihnya dari donor S :ika sel sperma maupun sel telurnya berasal dari orang yang tidak terikat pada perka5inan, tapi embrio diimplantasikan ke dalam rahim seorang 5anita yang terikat dalam perka5inan maka anak yang lahir mempunyai status anak sah dari pasangan uami $stri tersebut karena dilahirkan oleh seorang perempuan yang terikat dalam perka5inan yang sah. S :ika diimplantasikan kedalam rahim seorang gadis maka anak tersebut memiliki status sebagai anak luar ka5in karena gadis tersebut tidak terikat perka5inan se4ara sah dan pada hakekatnya anak tersebut bukan pula anaknya se4ara biologis ke4uali sel telur berasal darinya. :ika sel telur berasal darinya maka anak tersebut sah se4ara yuridis dan biologis sebagai anaknya.
(ari tinjauan yuridis menurut hukum perdata barat di $ndonesia terhadap kemungkinan yang terjadi dalam program 6ertilisasi in Eitro trans6er embrio ditemukan beberapa kaidah hukum yang sudah tidak releEan dan tidak dapat meng-4oEer kebutuhan yang ada serta sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada khususnya mengenai status sahnya anak yang lahir dan pemusnahan kelebihan embrio yang diimplantasikan ke dalam rahim ibunya. e4ara khusus, permasalahan mengenai inseminasi buatan dengan bahan inseminasi berasal dari orang yang sudah meninggal dunia, hingga saat ini belum ada penyelesaiannya di $ndonesia. *erlu segera dibentuk peraturan perundang-undangan yang se4ara khusus mengatur penerapan teknologi 6ertilisasi in Eitro trans6er embrio ini pada manusia mengenai hal-hal apakah yang dapat dibenarkan dan hal-hal apakah yang dilarang
2.2.3 *A)(A)A) %"!"M M'($ (i $ndonesia, hukum dan perundangan mengenai teknik reproduksi buatan diatur dalam& 1. "" !esehatan no. 3G tahun 200<, pasal 12 menyebutkan bah5a upaya kehamilan di luar 4ara alamiah hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah dengan ketentuan& a. %asil pembuahan sperma dan oEum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari mana oEum berasalD b.
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan ke5enangan untuk ituD
4.
pada 6asilitas pelayanan kesehatan tertentu.
2. !eputusan Menteri !esehatan )o. 2JMenkesJ*erJ$$J1<<< tentang *enyelenggaraan eknologi Reproduksi uatan, yang berisikan& ketentuan umum, peri@inan, pembinaan, dan penga5asan, !etentuan *eralihan dan !etentuan *enutup. Adapun bunyinya adalah sebagai berikut &
A $ !'')"A) "M"M *asal 1 (alam *eraturan Menteri ini yang dimaksud dengan & 1. eknologi reproduksi buatan adalah upaya pembuahan sel telur dengan sperma di luar 4ara alami, tidak termasuk kloningD 2. *ersetujuan tindakan medik $n6ormed >onsent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan
dilakukan terhadap pasienD 3. Rekam medis adalah berkas yang berisikan 4atatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. =.
(irektur :enderal adalah (irektur :enderal *elayanan Medik (epartemen !esehatan.
A $$ *'R$K$)A) *asal 2 Rumah akit dapat memberikan pelayanan teknologi reproduksi buatan setelah mendapat i@in dari (irektur :enderal.
*asal 3 1. *elenggaran terhadap ketentuan sebagaimana diatur dalam *eraturan Menteri ini dapat dikenakan tindakan administrati6. 2. indakan administrati6 sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa peringatan samapai dengan pen4abutan i@in penyelenggaraan pelayanan teknologi reproduksi buatan. A $? !'')"A) *'RA#$%A)
*asal 11 Rumah akit "mum *usat (r. >ipto Mangunkusumo, Rumah akit Anak dan ersalin %arapan !ita dan Rumah akit "mum (aerah (r. oetomo yang telah memberikan pelayanan teknologi reproduksi buatan, berdasarkan peraturan ini dinyatakan diberi i@in penyelenggaraan pelayanan, penelitian dan pengembangan dengan ketentuan selambat-lambatnya 2 dua tahun sejak ditetapkan peraturan ini harus menyesuaikan diri dengan ketentuan peraturan ini.
A ? !'')"A) *')""*
*asal 12 (engan ditetapkannya *eraturan Menteri ini, maka $nstruksi !esehatan )omor 3<=JMenkesJ?$$J1<<0 tentang *rogram *elayanan ayi abung dinyatakan tidak berlaku lagi. *asal 13 *eraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan *eraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam erita )egara Republik $ndonesia. elanjutnya !eputusan Men!es R$ tersebut dibuat *edoman *elayanan ayi abung di Rumah
akit, oleh (irektorat Rumah akit !husus dan 5asta, (ep!es R$, yang menyatakan bah5a& 1. *elayanan teknik reprodukasi buatan hanya dapat dilakukan dengan sel sperma dan sel telur pasangan suami-istri yang bersangkutan. 2. *elayanan reproduksi buatan merupakan bagian dari pelayanan in6ertilitas, sehingga sehinggan kerangka pelayannya merupakan bagian dari pengelolaan pelayanan in6ertilitas se4ara keseluruhan. 3. 'mbrio yang dipindahkan ke rahim istri dalam satu 5aktu tidak lebih dari 3, boleh dipindahkan = embrio dalam keadaan& a
Rumah sakit memiliki 3 tingkat pera5atan intensi6 bayi baru lahir.
b *asangan suami istri sebelumnya sudah mengalami sekurang-kurangnya dua kali prosedur teknologi reproduksi yang gagal. 4
$stri berumur lebih dari 38 tahun.
=.
(ilarang melakukan surogasi dalam bentuk apapun.
8.
(ilarang melakukan jual beli spermato@oa, oEum atau embrio.
G. (ilarang menghasilkan embrio manusia semata-mata untuk penelitian. *enelitian atau sejenisnya terhadap embrio manusia hanya dapat dilakukan apabila tujuannya telah dirumuskan dengan sangat jelas . (ilarang melakukan penelitian dengan atau pada embrio manusia dengan usia lebih dari 1= hari setelah 6ertilisasi. ;. el telur yang telah dibuahi oleh spermato@oa manusia tidak boleh dibiakkan in Eitro lebih dari 1= hari tidak termasuk 5aktu impan beku. <. (ilarang melakukan penelitian atau eksperimen terhadap atau menggunakan sel oEum, spermato@oa atau embrio tanpa seijin dari siapa sel oEum atau spermato@oa itu berasal. 10. (ilarang melakukan 6ertilisasi trans-spesies, ke4uali 6ertilisasi tran-spesies tersebut diakui sebagai 4ara untuk mengatasi atau mendiagnosis in6ertilitas pada manusia. etiap hybrid yang terjadi akibat 6retilisasi trans-spesies harus diakhiri pertumbuhannya pada tahap 2 sel. 'tika eknologi Reproduksi uatan belum ter4antum se4ara eksplisit dalam uku !ode 'tik !edokteran $ndonesia. etapi dalam addendum 1, dalam buku tersebut di atas terdapat penjelasan khusus dari beberapa pasal reEisi !odeki %asil Mukernas 'tik !edokteran $$$, April 2002. *ada !loning dijelaskan bah5a pada hakekatnya menolak kloning pada manusia, karena menurunkan harkat, derajat dan serta martabat manusia sampai setingkat bakteri, menghimbau ilmu5an khususnya kedokteran, untuk tidak mempromosikan kloning pada manusia, dan mendorong agar ilmu5an tetap menggunakan teknologi kloning pada & 1. sel atau jaringan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan misalnya untuk pembuatan @at antigen monoklonal. 2. sel atau jaringan he5an untuk penelitian klonasi organ, ini untuk melihat kemungkinan klonasi organ pada diri sendiri.
2.3 A/$ A") (AR$ "(" *A)(A) '$!A *rogram bayi tabung pada dasarnya tidak sesuai dengan budaya dan tradisi ketimuran kita. ebagian agama5an menolak adanya 6ertilisasi in Eitro pada manusia, sebab mereka berasumsi bah5a kegiatan tersebut termasuk $nterEensi terhadap karya $llahiB. (alam artian, mereka yang melakukakan hal tersebut berarti ikut 4ampur dalam hal pen4iptaan yang tentunya itu menjadi
hak prioregati6 uhan. *adahal semestinya hal tersebut bersi6at natural, bayi itu terlahir melalui proses alamiah yaitu melalui hubungan seksual antara suami-istri yang sah menurut agama. Aspek %uman Rigths& (alam ("%AM dikatakan semua orang dilahirkan bebas dengan martabat yang setara. *engakuan hak-hak manusia telah diatur di dunia international, salah satunya tentang hak reproduksi. (alam kasus ini, meskipun keputusan inseminasi buatan dengan donor sperma dari lakilaki yang bukan suami 5anita tersebut adalah hak dari pasangan suami istri tersebut, namun harus dipertimbangkan se4ara hukum, baik hukum perdata, hukum pidana, hukum agama, hukum kesehatan serta etika moral ketimuran yang berlaku di $ndonesia . (i $ndonesia sendiri bila dipandang dari segi etika, pembuatan bayi tabung tidak melanggar, tapi dengan syarat sperma dan oEum berasal dari pasangan yang sah. :angan sampai sperma berasal dari bank sperma, atau oEum dari pendonor. ementara untuk kasus, sperma dan oEum berasal dari suami-istri tapi ditanamkan dalam rahim 5anita lain alias pinjam rahim, masih banyak yang mempertentangkan. agi yang setuju mengatakan bah5a si 5anita itu bisa dianalogikan sebagai ibu susu karena si bayi di beri makan oleh pemilik rahim. api sebagian yang menentang mengatakan bah5a hal tersebut termasuk @ina karena telah menanamkan gamet dalam rahim yang bukan muhrimnya. etapi sebenarnya "" !esehatan no. 3G tahun 200<, pasal 12 ditegaskan bah5a !ehamilan diluar 4ara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapat keturunan, tetapi upaya kehamilan tersebut hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah yaitu& hasil pembuahan sperma dan oEum harus berasal dari pasangan suami istri tersebut, untuk kemudian ditanamkan dalam rahim si istri. :adi untuk saat ini 5a4ana urrogates Mother di $ndonesia tidak begitu saja dapat dibenarkan. "ntuk pemilihan jenis kelaminpun sebenarnya se4ara teknis dapat dilakukan pada inseminasi buatan ini. (engan melakukan pemisahan kromosom T dan /, baru kemudian dilakukan pembuahan in-Eitro sesuai dengan jenis kelamin yang diinginkan. anyak masalah norma dan etik dalam teknologi ini yang jadi perdebatan banyak pihak, tetapi untuk pandangan pro6esi kedokteran mungkin dapat mengarah kesimpulan dari *erspekti6 'tika dalam *erkembangan eknologi !edokteranB yang disampaikan oleh dr. Mo4hamad An5ar, p dalam eminar )asional >ontinuing Medi4al 'du4ation yang diselenggarakan di Auditorium 9! "M tanggal 10 :anuari 200<, dimana aspek etika haruslah menjadi pegangan bagi setiap dokter, ahli biologi kedokteran serta para peneliti di bidang rekayasa genetika, yang didasarkan pada (eklarasi %elsinki antara lain& 1. Riset biomedik pada manusia harus memenuhi prinsip-prinsip ilmiah dan didasarkan pada pengetahuan yang adekuat dari literatur ilmiah. 2. (esain dan pelaksanaan eLperimen pada manusia harus dituangkan dalam suatu protokol untuk kemudian diajukan pada komisi independen yang ditugaskan untuk mempertimbangkan, memberi komentar dan kalau perlu bimbingan. 3. *enelitian biomedik pada manusia hanya boleh dikerjakan oleh orang-orang dengan kuali6ikasi keilmuan yang 4ukup dan dia5asi oleh tenaga medis yang kompeten. =. (alam protokol riset selalu harus di4antumkan pernyataan tentang norma etika yang dilaksanakan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip deklarasi %elsinki. +alaupun demikian penyusun merasa selain etika penelitian yang ada dalam (eklarasi %elsinki ini, masih diperlukan 4ampur tangan pemerintah untuk membuat suatu aturan resmi mengenai pelaksanaan dan penerapan bioteknologi, sehingga ada penga5asan yang lebih intensi6 terhadap bahaya potensial yang mungkin timbul akibat kemajuan bioteknologi ini.
1.=
*R#'MA$!A (A) *A)(A)A) !'#M*!
etelah mengalami keberhasilan bayi tabung teryata mempuyai e6ek ganda ripple e66e4t yag meluas. eolah-olah sebuah batu yang dilontarkan di telaga yag aka membuat lingkaran yang makin lama makin besar. Adalah suatu kenyataan bah5a apabila suatu masalah sudah bisa di atasi, maka ia sekaligus juga akan menimbulkan masalah lain yang harus di atasi pula da demikian seterusnya. %idup manusia di dunia pada hakekatnya berdasarkan agama-agama yang dianuti masingmasing dan di pakai sebagai pedoman hidup. *elaksanaanya lebih lanjut dalam 4ara hidup, sikap tindakan dan prilaku manusia memakai landasan 'tika da Moral. 9aktor F 6aktor ini penting sebagai penentu dan kepastian dalam pergaula hidup sehari-hari dan dalam hubungan antar sesama manusia. eiring perkembangan globalisasi mengikuti manusia untuk mengikuti arus @aman. anyak tuntutan yang menjadi persoalan terutama tuntutan hidup yang mengarah kepada perka5inan yang kemudian memperoleh keturunan. %al yang biasa terjadi pada pasangan suami istri yang ingin memperoleh keturunan baik alamiah maupun ilmiah. )amun yang menjadi permasalahan dalam pelaksanan inseminasi buatan dalam hal ini adalah bayi tabung adalah sebagai berikutD 1. *asangan homo seks danJlesbian yang berharap ingin memiliki keturunan namun dengan perkembangan bioteknologi mereka bisa mempunyai keturunan dengan mengikuti program bayi tabung 6ertilisasi in Eitro7 2. Masalah lain juga timbul bagi 5anita yang ingin mempunyai keturunan tanpa perka5inan tanpa hubungan seks atau trans6er sel sperma dari pria lain7 3. *asangan suami istri yang langsung menentukan jenis kelamin anaknya atau memilih bibit unggul dari bayi tabung atau 6ertilisasi in Eitro7 =. Masalah lain juga timbul bagi para 5anita karir yang menunda kehamilannya dengan alasan pekerjaannya7 Masalah-masalah tersebut yang akan menjadi topik pembahasan kami7777
1. pasangan lesbian dan gay yang berharap mempunyai keturunan dalam mengikuti program bayi tabung ebelum masuk apakah bayi tabung bisa di lakukan oleh pasangan gay dan lebian, kita harus melihat apakah pasangan ini sah dalam status perka5inannya di $ndonesia. memang di )egaranegara lain seperti elanda, elgia, A6rika selatan, )or5egia dan )egara negara lainnya sudah melegalisir "" *ernikahan %omo dan mengi@inkan pasangan ini melakukan perka5inan. erdasarkan dokumen hak a@asi manusia he "niEersal (e4laration o6 %uman RightsB yang menjunjug tinggi hak asasi setiap orang. api di $ndonesia perka5inan lesbian dan gay sangat di tentang oleh $ndonesia yang mayoritas umat beragama. (alam konteks kehidupan, *asangan #esbian dan ay dalam kehidupan tidak disahkan oleh agama manapun didunia ini. ebab keberadaannya sangat mengganggu etika dan moral. (alam al QurPa memang tidak ada ayat yang melarang 4inta kasih sesama jenis, tapi !etabuan homo hanyalah bersi6at budaya, bukan agamis, karenanya tidak bersi6at dogmatis dan atau bisa diubah. :ika bi4ara tentang hak asasi manusia, seharusnya pasangan lesbian danJgay juga melihat bagaimana tatanan etika dan moral yang berlaku. ehigga !alau dilihat dari perspekti6 agama, manusia di4iptakan berpasangpasangan dengan la5an jenis dan sangat menghormati pernikahan. U*ernikahan itu tujuannya untuk mendapatkan keturunan. leh karena itu, pasangan homo seks tersebut tidak bisa mengikuti program bayi tabung. $ntinya kami tidak setuju dengan pasangan homoJlesbian ini.
2. 5anita yang ingin memiliki keturunan tanpa melakukan hubungan seks ka5in J melakukan trans6er embrio *ermasalah ini agaknya sangat bertentangan dengan undang-undang perka5inan, di mana tujuan dari perka5inan adalah untuk mendapatkan keturunan. Memang setiap manusia mempunyai hak-hak yang harus dihormati oleh setiap lain. api kita yang tinggal dalam tatanan )egara yang menjunjung tinggi hukum haruslah memperhatikan 6aktor-6aktor tersebut. #agi pula %ukum di indonesia hanya memperbolehkan pasangan suami istri pasutri yang sah untuk mengikuti program bayi tabung. (engan kata lain apabila ada 5anita yang ingin memiliki keturunan tapi belum menikah tidak diperbolehkan mengikuti program bayi tabung ini iE6. #ain halnya bila 5anita tersebut melakukan program bayi tabung di luar negeri. 3. *asangan suami istri yang mengikuti program bayi tabung dan menentukan sendiri jenis kelamin dan J memilih bibit unggul *erkembagan ilmu teknologi dan kedokteran membuat segalannya yang tidak mungkin menjadi mungkin, seperti memilih jenis kelamin bayi ketika sedang memprogram hamil dalam megikuti program bayi tabung. (alam hal memilih jenis kelamin bagi pasangan suami istri pasutri mugki sangan bertetangan dengan *asangan suami istri yang mengikuti program bayi tabung dan memilih bibit unggul dan atau menentukan sendiri jenis kelamin anaknya Menurut (e5an %ukum $slam yang berbasis di Arab audi membolehkan memilih jenis kelamin bayi dengan alasan kesehatan. Menurut (e5an tersebut, memilih jenis kelamin sebelum dilahirkan dibolehkan, jika ada penyakit tertentu yang berpotensi mempengaruhi kesehatan anak jika anaknya laki-laki dan bukan perempuan, atau sebaliknya. (engan demikian, memilih jenis kelamin dan atau memilih bibit unggul dari program bayi tabung di perbolehkan jika tujuannya untuk menghindari adanya penyakit yang di timbulkan jika tidak dilakukan hal tersebut. !ita sebagai manusia 5ajib berusahan dan yang menentukan segalannya adalah sang $lahi. =.
Mau di kemanakan sisa embrio dari hasil program bayi tabung
etelah mengalami keberhasilan dalam mengikuti bayi tabung, timbul masalah baru yakni mau di kemanakan sisa embrio dari hasil bayi tabung tersebut. ebagaimana diketahui, jumlah sel telur yang diambil untuk pembuahan in Eitro tidak hanya satu, untuk mengantisipasi jika ada kegagalan. isa lebih dari dua atau tiga atau bahkan tujuh sel telur. emua dipertemukan dengan sperma suami di 4a5an petri. )amun, jika sudah terjadi pembuahan, maksimal hanya dua yang boleh dikembalikan ke rahim ibunya. isanya ke manaH :ika kita meyakini kehidupan dimulai sejak pembuahan, maka embrio sisa tidak boleh dimusnahkan karena pemusnahan berarti BpembunuhanB atau Baborsi in EitroB. 8.
5anita yang menunda kehamilannya karena alasan pekerjaan
A $$$ *')""* 3.1
!'$M*"#A)
1. eknologi reproduksi buatan merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada prinsipnya bersi6at netral dan dikembangkan untuk meningkatkan derajat hidup dan kesejahteraan umat manusia. (alam pelaksanaannya akan berbenturan dengan berbagai permasalahan moral, etika, dan hukum yang komplek sehingga memerlukan pertimbangan dan pengaturan yang bijaksana dalam rangka memberikan jaminan perlindungan hukum terhadap semua pihak yang terlibat dalam penerapan teknologi reproduksi buatan dengan tetap menga4u kepada penghormatan harkat dan martabat manusia serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. 2. *andangan internasional terhadap teknologi reproduksi buatan memiliki kesamaan terhadap tujuan pelaksanaan dan pengembangan teknologi reproduksi buatan yaitu dalam rangka memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam batas-batas penghargaan terhadap hak asasi manusia serta harkat dan derajat manusia untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. 3. %ukum $ndonesia mengatur mengenai teknologi reproduksi manusia sebatas upaya kehamilan diluar 4ara alamiah, dengan sperma dan sel telur yang berasal pasangan suami isteri dan ditanamkan dalam rahim isteri. (engan demikian teknologi bayi tabung yang sperma dan sel telurnya berasal dari suami isteri dan ditanamkan dalam rahim isteri diperbolehkan di $ndonesia, sedangkan teknik ibu pengganti surrogate mother tidak dii@inkan dilakukan.
3.2
ARA)
aran dari kami sebagai indiEidu dan bagi indiEidu adalah sebaiknya jangan melakukan inseminasi buatan jikalau memang hukum agama dan negara yang berlaku di masyarakat kita telah melanggar dan melaknat tindakan tersebut, ketimbang kita melakukan tindakan tersebut dan menanggung sanksi-sanksi yang berat, baik di mata Allah dan di mata hukum. !ita juga yang kerepotan. :ust e yoursel6 beauty and you 5ill 6ind the 5orld 6ull o6 beauty, jalankanlah inseminasi alamiah se4ara normal dalam ikatan pernikahan tentunya, bersabarlah, karena orang yang sabar di sayang Allah. Allah maha melihat dan meha pemberi, dengan kita terus bersabar, berdoa, berusaha dan ta5akal kepada Allah, insya Allah kita akan diberikan keturunan yang terbaik di mata diri kita sendiri, keluarga, kerabat, dan masyarakat, serta di mata Allah a@@a5ajalla. Amin..
(A9AR *"A!A
oimin, oedharyo .%. !itab undang-undang hukum perdata. 1<<8. (iterbitkan oleh sinar gra6ika, jakarta u5andi. : .%. %"!"M dan (!'R. 200 diterbitkan oleh >?. agung eto, jakarta http&JJ6a4hri-ken4ana.blogspot.4omJ2010J11Jbayi-tabung.html http&JJ555.s4ribd.4omJdo4J2;G08G88Jayi-abung