Analisis Pengembangan Kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menjadi bagian penting ketika dipahami secara luas sebagai sebuah proses belajar yang berlangsung terus menerus sepanjang hayat. Proses tersebut terjadi alami baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pengalaman hidup sehari-hari. Pendidikan bertujuan menggali dan mempertajam potensi keunikan pribadi agar dapat d apat berguna bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya. Hal ini berarti pula bahwa pendidikan membantu manusia untuk menemukan potensi dan bakatnya serta berkembang sesuai dengan keunikan dan keahliannya masing-masing, sehingga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah hak untuk semua orang. Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju. Hal itu juga mempen garuhi kurikulum pendidikan yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diwujudkan sesuai dengan perubahan yang diinginkan oleh kurikulum tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya perubahan kurikulum. Usaha tersebut harus dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul serta mampu bersaing di dunia internasional, sesuai dengan tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum membahas pengembangan kurikulum. Sebab, dangan pmahaman yang jelas atas kedua konsep tersebut diharapkan para pengelola pendidikan, terutama pelaksana kurikulum mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kurikulum bersifat dinamis karena selalu berubahubah sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia. Banyak wacana yang berkembang tentang kurikulum k urikulum 2013 ini. Ada berbagai persepsi dan kritik yang berkembang dan d an perlu dihargai sebagai bagian dari proses pematangan kurikulum yang sedang disusun. Selama era reformasi, ini adalah ketiga kalinya kurikulum ditelaah dan dikembangkan dalam skala nasional setelah rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006.
1.2 Rumusan Masalah
1. 2. 3.
Bagaimana landasan pengembangan kurikulum 2013? Bagaimana konsep pengembangan kurikulum 2013? Apa saja prinsip pengembangan kurikulum?
BAB II PEMBAHASAN
1.
2. 1)
2)
3. 1) 2) 3) 4) 5)
2.1 Landasan Pengembangan Kurikulum 2013 Ada beberapa landasan terhadap adanya pengembangan yang terus dilakukan pada kurikulum. Pengembangan tersebut dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut : Aspek Filosofis Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 di sebutkan bahwa sistem pendidikan harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana terarah dan berkesinambungan. UU SisDikNas kita pun telah menggariskan bahwa esensi pendidikan adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya. Berdasarkan filosfinya, seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan yang diharapkan antara lain berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Sementara itu, yang perlu diperhatikan juga adalah kurikulum. Kurikulum yang dimaksud harus berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa. Aspek Yuridis RPJM 2012-2014 Sektor Pendidikan Perubahan metodologi pembelajaran Penataan kurikulum INPRES nomor 1 tahun 2012 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: penyempurnaan kurikulum dam metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk daya saing karakter bangsa. Aspek Konseptual Relevansi Model kurikulum berbasis kompetensi Kurikulum lebih dari sekedar dokumen Proses pembelajaran Penilaian 2.2 Rasional Pengembangan Kurikulum Ada beberapa perbandingan yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengembangan kurikulum 2013 ini. Pertama, berdasarkan pengalaman dari kurikulum sebelumnya yaitu
1) 2) 3) 4)
5) 6)
7) 8)
1.
2.
3. 4.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang masih menyisakan sejumlah permasalahan, antara lain: Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi seusuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir. Mendikbud juga memaparkan beberapa alasan mengapa kurikulum mengalami pengembangan, antara lain : Tantangan masa depan seperti: Globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, dan mutu investasi dan transformasi ppada sektor pendidikan. Kompetensi masa depan, antara lain: Kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas mengenai hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakat dengan minatnya. Fenomena negatif yang mengemuka seperti: Perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, gejolak masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap kurikulum sebelumnya, antara lain: Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, serta kurang b ermuatan karakter. 2.3 Konsep Pengembangan Kurikulum 2013 Konsep kurikulum 2013 berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan yang dianutnya. Konsep kurikulum 2013 ini dinilai sudah pernah muncul dalam kurikulum yang dulu pernah digunakan. Ada tiga konsep tentang kurikulum 2013, antara lain yaitu: Konsep pertama, kurikulum sebagai substansi . Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang
ingin dicapai. Konsep ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep kurikulum sebelumnya, namun dalam kurikulum 2013 ini lebih bertumpu kepada kualitas guru sebagai implementator di lapangan. Konsep kedua, kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakanbagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum adalah tersususnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis. Konsep ini juga dapat dipastikan mengalami perubahan dari konsep kurikulum yang sebelumnya, sebab wacana pergantian kurikulum dalam sistem pendidikan memang merupakan hal yang wajar, mengingat perkembangan alam manusia terus mengalami perubahan. Namun, dalam menentukan sistem yang baru diharapkan para pembuat kebijakan jangan asal main rubah saja, melainkan harus menentukan terlebih dahulu kerangka, konsep dasar maupun landasan filosofis yang mengaturnya. Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum, mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kevgiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang sudi kurikulum. Titik berat kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan:
1. 2. 3. 4.
Observasi Bertanya (wawancara) Bernalar, dan
Mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. 2.4 Elemen Perubahan Kurikulum
1.
Perubahan Standar Kompetensi Lulusan Penyempurnaan standar kompetensi lulusan memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada setiap jenjang pendidikan, rumusan empat kompetensi inti (penghayatan dan pengamalan agama, sikap, keterampilan, dan pengetahuan) menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas.
2.
Perubahan Standar Isi Dari kurikulum sebelumnya yang mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui pendekatan tematikintegratif (Standar Proses).
3.
Perubahan Standar Proses
Guru wajub merancang dan mengelola proses pembelajaran aktif yang menyenangkan. Peserta didik difasilitasi untuk mengamati, bertanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Sebagai catatan adanya perubahan ini: 1) Perubahan metode mengajar ini hanya mungkin dilakukan ketika para guru menguasai metodemetode mengajar yang efektif. Jadi guru perlu diberdayakan sehingga menguasai bidang yang diajarkannya dengan baik sekaligus trampil menyampaikan topik itu dengan cara yang menarik, sederhana, mengasyikkan dan membuat anak didik paham. 2) Untuk mencapai perubahan proses ini, guru perlu dilatih terus-menerus (didampingi selama proses belajar-mengajar). Calon-calon guru yang sedang belajar di Perguruan Tinggi juga dilatih standar proses ini sesuai dengan bidang yang ditempuhnya.
4.
Perubahan Standar Evaluasi Penilaian yang mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses. Sebelumnya ini penilaian hanya mengukur hasil kompetensi. 2.5 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Secara umum ada beberapa prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1.
Prinsip Relevansi Kata relevansi mempunyai arti yakni kedekatan hubungan dengan apa yang terjadi. Apabila dikaitkan dengan pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Jadi pengembangan kurikulum yang relevan dalam pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan lulusan yang terlibat dalam prosess produksi dengan menggunakan teknologi tertentu.
2.
Prinsip Fleksibitas Fleksibilitas berarti tidak kaku, dan ada semacam ruang gerak yang memberikan kebebasan dalam bertindak.
3.
Prinsip Efektivitas Sejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan.
4.
Prinsip Efisiensi Sering kali di konotasikan dengan prinsip ekonomi, yang berbunyi: dengan modal atau biaya, tenaga, dan waktu yang sekecil-kecilnya akan dicapai hasil yang memuaskan. Efisiensi proses belajar mengajar akan tercipta, apabila usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran tersebut sangat optimal dan hasilnya pun bisa optimal.
5.
Prinsip Berorientasi Tujuan Prinsip berorientasi tujuan berarti bahwa sebelum bahan ditentukan, langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik adalah menentukan tujuan terlebih dahulu.
6.
Prinsip dan Model Pengembangan Kurikulum Prinsip ini memiliki maksud bahwa harus ada pengembangan kurikulum secara bertahap dan terus menerus, yakni dengan cara memperbaika, menetapkan dan mengembangkan lebih lanjut kurikulum yang sudh berjalan setelah ada pelaksanaan dan sudah diketahui hasilnya.
7.
Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas dalam konteks ini bisa kontinuitas yang bersifat vertikal dan kontinuitas yang bersifat horizontal. Kontinuitas vertikal adalah kontinuitas antar level pendidikan yang satu dengan yang lainnya. Kontinuitas horizontal dapat dipahami sebagai ada sambungan antar mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa landasan pengembangan kurikulum 2013 dapat ditinjau dari beberapa aspek, antara lain: aspek filosofis, yuridis, dan konseptual. Terdapat pula tiga konsep pengembangan kurikulum, yaitu: kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai suatu sistem, dan kurikulum sebagai suatu bidang studi. Serta Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum secara umum, yaitu:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Prinsip Relevansi Prinsip Fleksibitas Prinsip Efektivitas Prinsip Efisiensi Prinsip Berorientasi Tujuan Prinsip dan Model Pengembangan Kurikulum
Prinsip Kontinuitas Dengan demikian, meskipun terdapat banyak pro dan kontra dari setiap perubahan kurikulum juga terdapat kelebihan dan kekurangan. Namun sebagus apapun kurikulum jika tidak didukung oleh semua sarana pendukung tentu tidak akan tercapai sebagaimana yang di harapkan.
DAFTAR PUSTAKA http://keyboard-cakrawala.blogspot.com/2013/02/analisiskurikulum-pendidikan-nasional.html http://cerdas-beramal.blogspot.com/2012/12/makalahkurikulum-2013.html http://kampus.okezone.com/read/2013/01/07/373/742518/kurikulum-2013 http://kompas.com http://adibazhamutiara.blogspot.com/2011/03/hakikat-fungsi-dan-proses pengembangan.html
www.slideshare.net/zethos/pengembangan-kurikulum2013 http://sawali.infome.ncermati-draft-uji-publik-kurikulum -2013