Tugas Kelompok Manajemen Strategik
Dosen Pembimbing Ari Yusneli,SE,MM
Analisis SWOT Dari Suatu Perusahaan
“
”
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 Arofik Annisa Nurmaida Della Andriani Izla Ramadha Rizky Lisda Putriani Tanisa Yonata Yuli Arnis
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2016
Latar Belakang Perusahaan Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan espekulasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap produk atau lini produknya dipasar. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya mengubah harga,memodifikasi iklan,merancang promosi khusus,menetukan saluran distribusi dan sebagainya. Perusahaan dapat menggunakan 2 atau lebih program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program(periklanan,promosi penjualan,personal selling,layanan pelanggan, atau pengembangan produk) memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu dibutuhkan mekanisme yang dapat mengoordinasikan program-program pemasaran agar konsisten,sejalan dan terintegrasikan secara tepat.
SEJARAH PT.INDOFOOD,TBK Usaha Awal Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Akhir tahun 1980, PT Indofood Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika.
Perkembangan Perusahaan Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood. Pada awalnya, PT Indofood Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.
PT. Indofood mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, PT. memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet. PT. Indofood merupakan salah satu bagian dari noodle division, PT. Indofood memiliki areal kantor dan pabrik seluas 61.640 m². Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang. PT. Indofood Sukses Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya
Visi Perusahaan
Menjadi Total Food Solutions Company
Misi Perusahaan
Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses kami dan teknologi kami. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan. Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasional. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi. Untuk terus meningkatkan stakeholders ‘value
Tujuan Perusahaan
Ingin menjadi perusahaan no 1 di Indonesia Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis. Mengurangi biaya transportasi Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
STRATEGI MANAJEMEN
DISTRIBUSI
Indofood's Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, menembus ke hampir
setiap
sudut
nusantara.
Selain
produk-produk
Indofood
sendiri,
indoffood
juga
mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
Membangun Human Capital
Mempertahankan Kohesi Sosial
Memperkuat Nilai Ekonomi
Mendorong Good Governance
Melindungi Lingkungan
SUMBER DAYA MANUSIA Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah
satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Sumber Daya Manusia Perusahaan Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu. Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial. Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem. * Pertama adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka
akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. *Kedua adalah sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi
pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklanBiro Konsultasi,
atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan. STRATEGI MANAJEMEN PADA ELEMEN MARKETING MIX (4P) 1). PRODUCT Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2). PRICE Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900
3). PLACES Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). PROMOTION
Tagline
: Indomie Seleraku
Iklan
: billboard, iklan TV, sponsor acara
Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist , dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar
mengenai
produk
Indomie.
Indomie
melihat
remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie. Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
ANALISIS SWOT KEKUATAN 1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia 2. Produksi rendah biaya 3. Jangkauan distribusi luas 4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen 5. Brand yang sudah terkenal
KELEMAHAN 1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan 2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood 3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
PELUANG 1. Melakukan ekspansi ke luar negeri 2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
ANCAMAN 1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi 2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
UNTUK MENGETAHUI ANALISIS SWOT LAINNYA KEKUATAN (STRENGTH) Faktor strategis
Produk yang terpercaya baik nasional maupun internasional. Kuatnya tim pemasaran untuk program menjaga mutu, sampai ke plosok desa. Indofood memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan Indofood berkomitmen untuk menganut Prinsip Bisnis di semua negara, disesuaikan dengan undang-undang lokal, praktek praktek budaya dan agama. Pembagian tugas pada masing-masing pemilik modal sudah terbagi dengan gamblang / jelas, dan adil sesuai kapasitas jabatan. Indofood menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masingmasing unit bisnis TOTAL
Ukuran pembobotan : 1 = Sedikit kuat 2 = Agak kuat 3 = kuat 4 = Sangat kuat
Nilai
Bobot
Rating
3
0,15
4
0.6
3
0,15
4
0,6
3
0,15
4
0,6
3
0,15
3
0,45
4
0,21
3
0,63
3
0,15
3
0,45
19
0,96
21
3,31
Ukuran Rating Kekuatan : 1 = sedikit penting 2 = Agak penting 3 = penting 4 = sangat penting
Skor
UNTUK MENGETAHUI KELEMAHAN (WEAKNESS) Faktor strategis
Harga relatif mahal Tidak bisanya memaksakan mengkonsumsi produk indofood yang mahal, pada masyarakat kalangan bawah. Terlalu banyak divisi yang mengurus perusahaan dan menimbulkan kesan tidak efisien. TOTAL Ukuran pembobotan : 1 = Sedikit penting 2 = Agak penting 3 = Penting 4 = Sangat penting
Nilai
Bobot
Rating
Skor
-3
0,3
-2
-0,6
-4
0,3
-2
-0,8
-3
0,4
-4
-1,2
-10
1
-9
-2,6
Ukuran Rating Kelemahan : -1 = Sedikit lemah -2 = Agak lemah -3 = lemah -4 = Sangat lemah
UNTUK MENGETAHUI PELUANG (OPPORTUNITIES)
Faktor strategis Indofood memiliki komitment yang akan mengembangkan kualitas produk yang di hasilkannya sesuai dengan selera konsumen, dan menciptakan kesan brand minded konsumen. Minded konsumen yang baik akan kualitas Indofood terhadap semua produk dan brandnya, Kesempatanvyang dimiliki Indofood adalah bahwa produk berbasis kesehatan menjadi makinvpopuler di dunia, termasuk di Amerika Serikat. Konsumen menjadi lebih sadar kesehatan, dan menyadari hidup dengan umur yang panjang tidak hanya dikarenakan oleh keberuntungan dan genetika. menyediakan produk Indofood secara khusus dan menjangkau seluruh pasar.
TOTAL Ukuran pembobotan : 1 = Sedikit penting 2 = Agak penting 3 = Penting 4 = Sangat penting
Nilai
Bobot
Rating
Skor
4
0,28
4
1,12
4
0,28
4
1,12
3
0,21
3
0,63
3
0,21
3
0,63
14
0,98
15
3,5
Ukuran Rating Berpeluang : 1 = Sedikit berpeluang 2 = Agak berpeluang 3 = berpeluang 4 = Sangat berpeluang
UNTUK MENGETAHUI ANCAMAN (THREATS) Faktor strategis
Karena minded konsumen yang sudah ada, yang nantinya tidak akan mudah untuk menaikkan omset, karena timbulnya mindset ada kualitas bagus, tetapi harga pasti mahal. Akan kalah dengan perusahaan lain yang lebih menojolkan harga yang murah, tetapi kualitas tidak begitu buruk, meskipun tidak dengan membawa brend. Usaha kompetitor menyamakan brand membuat konsumen terpengaruhi dan menjadikan kompetitor yang tidak sehat. Terdapat kontaminasi terhadap pasokan untuk bahan makanan indofood, khususnya e-coli. Merek adonan kue Harga bahan cokelat mentah yang melonjak; biaya susu murni naik 50% TOTAL
Ukuran pembobotan : 1 = Sedikit penting 2 = Agak penting 3 = Penting 4 = Sangat penting
Nilai
Bobot
Rating
Skor
3
0,21
-3
-0,63
4
0,24
-4
-1,12
3
0,21
-4
-0,84
2
0,14
-2
-0,28
2
0,14
-2
-0,28
14
0,98
-14
-3,15
Ukuran Rating Ancaman : -1 = Sedikit mengancam -2 = Agak mengancam -3 = Mengancam -4 = Sangat mengancam
Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada Tabel seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut: 1. SKOR KEKUATAN (STRENGTH) = 3,31 2. SKOR KELEMAHAN (WEAKNESS) = -2,6 3. SKOR PELUANG (OPPORTUNITIES) = 3,5 4. SKOR ANCAMAN (THREATS) = -3,15 Dari hasil perhitungan di atas, di dalam perhitungan strateginya memerlukan penegasan dari adanya posisi dalam salib sumbu yaitu antara kekuatan dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang kesemuanya digambarkan dalam garis-garis positif dan negatif. Hal ini mengakibatkan, skor total kekuatan tetap 3,31, skor total kelemahan menjadi -2,6 sedangkan skor total peluang 3,5 dan skor total ancaman menjadi -3,15.
Dari analisis tersebut di atas bahwasanya faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan dan pengaruh dari faktor peluang juga lebih besar dari faktor ancaman. Oleh karena itu posisi PT. Indofood,tbk Indonesia, Tbk berada pada kwadran 1 yang berarti pada posisi PERTUMBUHAN , dimana hal ini menunjukkan kondisi intern PT. Indofood, Tbk yang KUAT, dengan lingkungan yang sedikit MENGANCAM.
SWOT ANALYSIS : An Illustrative Framework
Strengths a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Effective material and inventory control system Innovative sales promotion and advertising Promptness of attention to cus-tomer complaints Timely. accurate information to management on general & competitive environments Effective proce-dures for recru-iting, training, and promoting employees Success of rese-arch & develop-ment activities (in leading to pro-duct & process innovations) Good, long-term relationships with reliable supplier Favoravble relationships with the public Liquidity, levera-ge, activity & profitability ratios superior to indus- try norms & key competitor Capacity to adapt & evolve consistentwith demands of changes in environment & strategy Good relationship with policy maker & government official Thorough understanding of overall strategy by functional area managers
Weaknesses 1.
Opportunities
Outdate equip-ment compared to that of key competitors Inability to raise additional funds
1.
Delays in provi-ding replacment parts & repair services Inadequate information sup- port in making strategic and routine decisions
3.
5.
6.
2.
3.
4.
7.
8.
9.
Threats 1.
Market penetration by foreign competitors
2.
Intensifiying competition
domestic
Increase in the height of entry baarriers
3.
Decreasing barriers
entry
4.
Forward or back-ward integration to enhance com-petitive position
4.
Better and cheaper substitute product
Unfavorable relations with trade unions
5.
Appeal to additional customer segments
5.
Increasing costs
Ineffective work-ing relation ships between R & D personnel other departments Excessive dependence on a single supplier Inadequate strategic plan-ning systems
6.
Demographic changes leading to increased market demand
6.
Increasing concentration among buyer groups
7.
Unfavorable sociocultural changes
7.
Adverse changes
8.
8.
Sociocultural changes that depress demand
Inadequate market research to identy customer segments and needs
9.
Deregulation pro-viding new mar-ket opportunities Technological developments that help extend the growth plan of the product life cycle
9.
Increased environmental legislation
2.
Diversification into related productmarket areas Decreasing labor costs
10. Inability of the culture to foster innovation, cre-ativity, & openness to new ideas
10.
Decreasing funds
11. Poor relationships with the media
11.
Declining trade barriers in foreign countries
12. A lack of effective integration of activities across fuctional areas
cost
of
material
demographic
10. Potential product obsoles-cence because of technological developments 11. Rising interest rates
12. Political instability in countries where operations are located
SWOT ANALISI : Dalam Sebuah Kerangka Ilustrasi
Kekuatan
Kelemahan
Bahan Efektif Dan
Peluang
Ancaman
Diversifikasi Ke Bidang Produk Pasar Terkait
Penetrasi pasar oleh pesaing asing
Penurunan Biaya Tenaga Kerja
Kompetisi domestik intensifikasi
Keterlambatan Dalam Bagian Penyediaan Penggantian Dan Jasa Perbaikan Informasi Tidak Memadai Dukungan Dalam Pembuatan Keputusan Strategis Dan Rutin
Peningkatan Ketinggian Hambatan Masuk
Penurunan hambatan masuk
Maju Atau Mundur Integrasi Untuk Meningkatkan Posisi Competitif
Lebih baik dan produk pengganti lebih murah
Hubungan Tidak Menguntungkan Dengan Serikat Pekerja
Menarik Segmen Pelanggan Tambahan
Meningkatkan biaya bahan
Tidak Efektif sumber hubungan Kerja Antara permintaan Personil Lain Departemen
Perubahan Demografis Yang Mengarah Ke Peningkatan Permintaan Ditandai Perubahan
Meningkatkan kosentrasi antara kelompok-kelompok pembeli
Sosial Budaya Yang Tidak Menguntungkan
Perubahan demografis yang merugikan
Deregulasi Memberikan Peluang Pasar Baru Perkembangan Teknologi Yang Membantu Memperpanjang Rencana Pertumbuhan Dari Siklus Hidup Produk Penurunan Biaya Dana
Perubahan sosial budaya yang menekan permintaan Meningkat undang-undang lingkungan
Penurunan Hambatan Perdagangan Diluar Negeri
Kenaikan suku bunga
Pengendalian Persediaan Sistem Inovatif Promosi Penjualan Dan Periklanan Ketepatan Memperhatikan Keluhan Pelanggan
Tepat Waktu , Informasi Yang Akurat Kepada Manajemen Di Lingkungan Umum Dan Kompetitif Prosedur Yang Efektif Untuk Merekrut , Pelatihan Dan Mempromosikan Karyawan Sukses Penelitian Dan Pengembangan Kegiatan (Terkemuka Produk Dan Proses Inovasi) Baik , Hubungan Jangka Panjang,Tepercaya Dengan Pemasok Hubungan Yang Baik Dengan Masyarakat Likuiditas , Pengaruh , Aktivitas Dan Profitabilitas Rasio Superior Untuk Norma Industri Dan Pesaing Utama Kapasitas Beradaptasi Dan Berkembang Tuntutan Konsisten Dengan Perubahan Lingkungan Dan Strategi Hubungan Baik Dengan Pembuat Kebijakan Dan Pemerintah Resmi Pemahaman Keseluruhan Strategi Dengan Manajer Area Fungsional
Penelitian pasar Tidak Memadai Untuk mengetahui pembagian Pelanggan Dan Kebutuhan Ketidakmampuan Budaya Untuk Menumbuhkan Kreativitas Inovasi Dan Keterbukaan Untuk Ide Baru
Potensi produk keusangan karena teknologi pembangunan
Ketidakstabilan politik di negaranegara dimana [operasi berlokasi