ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK TUMOR MAMMAE
Anamnesis penderita kelainan payudara harus meliputi riwayat reproduksi dan ginekologi. Pada inspeksi, pasien dapat diminta untuk duduk tegak dan berbaring. Kemudian, inspeksi dapat dilakukan terhadap bentuk kedua payudara, warna kulit, lekukan, retraksi papila, adanya kulit berbintik seperti kulit jeruk, ulkus, dan benjolan. Cekungan kulit (dimpling) akan dimpling) akan terlihat lebih jelas bila pasien diminta mengangkat lengannya lurus ke atas. Palpasi lebih baik dilakukan pada pasien yang berbaring dengan bantal tipis dipunggung sehingga payudara terbentang rata. Palpasi dilakuakan dengan ruas jari telunjuk, tengah, dan manis yang digerakkan tanpa tekanan pada setiap kuadran payudara dengan alur melingkar atau zig-zag. Perabaan aksila pun lebih mudah ditemukan pada posisi duduk. Palpasi juga dilakukan guna menentukan apakah benjolan melekat di kulit atau dinding dada. Dengan meminjat halus putting susu, dapat diketahui adanya pengeluaran cairan berupa darah atau bukan. Pengeluaran darah dari putting payudara diluar masa laktasi dapat disebabkan oleh beberapa kelainan, seperti karsinoma, papiloma di salah satu duktus, dan kelainan yang disertai ektasia duktus. Pada tumor jinak yaitu kista dapat tunggal ataupun multiple, unilateral atau bilateral, biasaya nyeri bila dipalpasi. Kista teraba sebagai massa yang berbatas jelas, mobil, dan berisi cairan. Pada fibroadenoma benjolan teraba bulat atau berbenjol, dan sampai licin, bebas digerakkan, dan konsistensinya kenyal padat. Tumor ini tidak melekat ke jaringan sekitarnya, amat mudah digerakkan, tidak nyeri tetapi kadang dirasa nyeri dan terkadang tumbuh multiple. Tumor jinak lainnya adalah kelinan fibrokistik, gejala yang membuat pasien datang ke dokter biasanya adalah bengkak, adanya benjolan yang kadang nyeri bila disentuh, adanya pengerasan sebelum periode haid. Pada tumor filoides pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran besar, terdapat pada semua usia, tetapi kebayakan pada usia sekitar 30 tahun. Galaktokel adalah kista retensi berisi air susu, berbatas jelas, mobil, dan biasanya timbu 6-10 bulan stelah berhenti menyusui.
Beberapa tumor jinak yang secara klinis sulit dibedakan dengan karsinoma antara lain mastitis sel plasma. Gambaran klinisnya yaitu, berkonsistensi keras, melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi putting susu akibat fibrosis periduktal dan dapat dijumpai pembesaran kelenjar getah bening. Selain itu nekrosis lema yang disebabkan oleh cedera juga secara klinis sulit dibedakan dengan karsinoma. Pada pemeriksaan, teraba massa keras yang sering agak nyeri, tetapi tidak membesar, kadang terdapat retraksi kulit dan batsnya biasanya tidak rata. Gejala
kanker
payudara
sangat
dipengaruhi
oleh
lokasi
tumor
dan
ciri
pertumbuhannya. Berbagai gejala yang biasanya mendorong pasien untuk datang ke dokter antara lain adanya benjolan payudara yang tidk nyeri (66%); nyeri usik pada payudara unilateral maupun bilateral, nyeri lokal di salah satu payudara payudara; retraksi kulit atau putting; keluarnya cairan dari puting; eksim radang, ulserasi putting susu; benjolan ketiak serta edema lengan. Benjolan yang berukuran kurang 1 cm biasanya tidak tampak maupun teraba. Benjolan superfisial biasanya dapat terpalpasi, sementara benjolan yang terletak lebih dalam lebih sulit dirasakan. Fisasi tumor pada kulit yang menimbulkan retraksi kulit (dimpling), dan retraksi putting yang tidak dapat dijelaskan dapat menjadi tanda awal kanker payudara. Jika kanker payudara menginfiltrasi otot pektoralis, retraksi kulit akan terlihat ketika otot pektoralis dikontraksikan. Limfangitis karsinomatosa dapat tampak sebagai inflamasi infeksius (nyeri, bengkak, merah, demam, dan malaise). Kelainan ini disebabkan oleh obstruksi pembuluh limf kulit dan jaringan su bkutan oleh sel tumor sehingga ret raksi kulit yang disebut “ peau d’orange” (kulit jeruk). Gambaran klinis limfangitis karsinomatosa menggambarkan perburukan dan metastasis yang cepat. Nyeri usik pada salah satu atau kedua payudara, yang lumayan sering terjadi, biasanya berkaitan dengan siklus menstruasi. Jika terdapat nyeri usik, kemungkinan keganasan lebih kecil, walaupun masih mungkin. Nyeri lokal payudara unilateral mengindikasikan suatu kelainan jinak maupun ganas sehingga wajib dievaluasi lebih lanjut. Tumor yang teraba biasanya merupakan kista atau tumor solid (jinak atau keras). Pada perempuan muda berusia di bawah 30 tahun, nodul pada payudara biasanya merupakan kelainan jinak. Namun seiring bertambahya usia, terutama di atas 45 tahun, risiko karsinoma meningkat.
Keluarnya cairan dari putting unilateral secara spontan biasanya hanya bersifat sementara. Jika menetap, keluarnya cairan ini mungkin disebabkan oleh ektasia atau papiloma duktus duktus payudara dan karsinoma. Keluarnya cairan putting dari kedua payudara mengarahkan kita pada kecurigaan akan adanya kehamilan.