BAB VI Anggaran Laba Rugi A. Apa itu Anggaran Laba Rugi?
Anggaran laba rugi adalah serangkaian rencana mengenai laba atau rugi yang diperoleh dari anggaran penjualan, produksi, biaya produksi, dan beban operasi yang akan ditanggung perusahaan dalam satu periode anggaran. B. Mengapa diperlukan Anggaran Laba Rugi?
Untuk mengetahui seberapa besar laba atau rugi yang akan diterima atau ditanggung dalam satu periode anggaran. C. Apa akibat tidak disusunnya Anggaran Laba Rugi?
Dengan tidak adanya penyusunan terhadap anggaran laba rugi, maka perusahaan tidak akan mendapat informasi laba atau rugi yang akan diterima atau ditanggung dari target yang diinginkan dari anggaran-anggaran yang telah dibuat, sehingga anggaran-anggaran yang telah dibuat sebelum anggaran laba-rugi akan menjadi sia-sia. D. Hal apa saja yang mempengaruhi saat penyusunan Anggaran Laba Rugi?
Anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya produksi, anggaran beban operasi, dan tarif pajak penghasilan, dan anggaran kas. E. Teknis dan Contoh Penyusunan Anggaran Laba Rugi.
Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT Milk Youghurt dalam menyusun anggaran laba rugi Januari 2009.
1. Anggaran produksi Januari 2009 Anggaran Produksi
PT Milk Youghurt Untuk Periode Januari 2009 Nama Produk: Youghurt Sehat
Penjualan (unit) Ditambah: Persediaan akhir barang jadi Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
2.000 500 2.500
Dikurangi: Persediaan awal barang jadi
200
Total barang jadi yang akan diproduksi
2.300
2. Harga jual barang jadi per unit Rp 2.000 3. Perusahaan menggunakan metode average untuk menghitung biaya persediaan dan beban pokok penjualan. 4. Total biaya persediaan barang jadi awal Rp 840.000 5. Biaya produksi Rp 3.918.000 6. PPh 3% 7. Beban penjualan Rp 40.000 8. Beban umum dan administrasi Rp 25.000 9. Beban bunga Rp 26.000
Penyusunannya adalah sebagai berikut:
PT Milk Youghurt Anggaran Laba Rugi Untuk Periode yang Berakhir pada 30 Januari 2009
4.000.000
Penjualan Beban Pokok Penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi Biaya produksi
840.000 3.918.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual *4.758.000 Persediaan akhir barang jadi
**951.600
Beban pokok penjualan
3.806.400 193.600
Laba kotor yang dianggarkan Beban Operasi
Beban penjualan
40.000
Beban administrasi
25.000
65.000
Laba operasi yang dianggarkan
128.600
Pendapatan dan Beban lain-lain
Beban bunga
26.000
26.000
Laba sebelum pajak penghasilan
102.600
Perkiraan beban pajak penghasilan
***3.078
Laba bersih yang dianggarkan
Rp99.522
Keterangan :
*
= 840.000 + 3918.000
**
= Rp1.903,2 x 500(persediaan akhir barang jadi)
*** = 102.600 x 3% http://dandymurriansyahputra.blogspot.co.id/2013/12/anggaran-laba-rugi.html
Anggaran laba
Anggaran laba merupakan rencana laba tahunan. Anggaran ini terdiri dari seperangkat proyeksi ikhtisar keuangan untuk tahun mendatang dengan jadwal pendukung yang berkaitan. Angaran laba mempunyai kegunaan-kegunaan, sebagai berikut : a.
Untuk keseluruhan perusahaan, dan untuk pusat-pusat laba secara individual, anggaran ini digunakan :
1)
Untuk alokasi sumber daya
2)
Untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan perusahaan atau divisi
3)
Sebagai alat pengecek akhir tentang kememadaian
4)
Untuk membagi tanggungjawab kepada semua manajer atas unjuk kerja keuangan perusahaan atau divisi
b.
Anggaran laba divisi digunakan oleh manajemen puncak :
1)
untuk mereview unjuk kerja keuangan perusahaan total yang diharapkan untuk tahun mendatang dan untuk mengambil tindakan tertentu bila unjuk kerja tersebut tidak memuaskan.
2)
Untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan keseluruhan perusahaan
3)
Untuk berperan serta dalam perencanaan divisi
4)
Untuk ikut mengendalikan, setidak-tidaknya sebagai divisi. http://erika-romana.blogspot.co.id/2014/06/makalah-anggaran.html
Contoh Studi Kasus Seputar Akuntansi
Rabu, 02 November 2016 CONTOH SOAL ANGGARAN LABA RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR/ PABRIK
ANGGARAN LABA RUGI PERUSAHAAN MANUFAKTUR/ PABRIK
Penyusunan anggaran laba rugi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang perkiraan laba atau rugi bersih yang ditanggung oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Penyususunan anggaran laba rugi pada perusahan manufaktur tidak banyak berbeda dengan perusahaan dagang atau jasa. Perbedaannya terletak pada pada penentuan beban pokok penjualan yang lebih rumit. Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam menyusun anggaran laba rugi: -
anggaran penjualan
-
anggaran produksi
-
anggaran biaya produksi
-
anggaran beban operasi
-
tariff pajak pengahasilan
-
anggaran kas (beban bunga, pendapatan bunga, dan beban piutang tidak tertagih) Contoh: Anggaran Produksi PT ABC BANDUNG Periode Januari 2015 Penjualan
6.000
Persediaan Akhir Barang Jadi (+)
1.800
Jumlah Barang dibutuhkan
7.800
Persediaan Awal Barang Jadi (-)
1.400
Jumlah Barang yang akan diproduksi
6.400
1.
Harga jual barang jadi per unit diperkirakan sebesar Rp 100.000
2.
Perusahaan menggunakan metode rata-rata (average) dalam menghitung biaya persediaan dan beban pokok penjualan
3.
Total persediaan barang jadi per 1 January sebesar Rp84.000.000
4.
Biaya produksi selama januari diperkirakan Rp391.800.000
5.
Pajak penghasilan 30%
6.
Beban penjualan Januari diperkirakan Rp40.000.000
7.
Beban umum dan administrasi sebesar Rp25.000.000
8.
Beban bunga Januari diperkirakan Rp26.000.000 Anggaran Laba Rugi Untuk periode berakhir pada 31 Januari 2015 Rp100.000 x 6.000 =
Penjualan
Rp600.000.000
Beban Pokok Penjualan Saldo awal persediaan barang jadi Biaya produksi
Rp84.000.000 Rp391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual Dikurangi: persediaan akhir barang jadi Beban pokok penjualan
Laba kotor yang dianggarkan Beban operasi Beban penjualan
Rp40.000.000
Beban administrasi
Rp25.000.000
Laba operasi yang dianggarkan
Pendapatan dan beban lain-lain Beban bunga
Laba sebelum pajak penghasilan Perkiraan beban pajak penghasilan Laba bersih yang dianggarkan
Rp26.000.000
Menghitung average: unit
Biaya (Rp)
Produksi Januari
6.400
391.800.000
Persediaan barang jadi awal
1.400
84.000.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk
7.800
475.800.000
dijual Nilai Biaya rata-rata persediaan untuk dijual Rp475.800.000 : 7.800 = Rp61.000, maka biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp61.000 x 1.800 = Rp109.800.000 Anggaran Laba Rugi Untuk periode berakhir pada 31 Januari 2015
Penjualan
Rp600.000.000
Beban Pokok Penjualan Saldo awal persediaan barang jadi
Rp84.000.000
Biaya produksi
Rp391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia
Rp475.800.000
untuk dijual Dikurangi: persediaan akhir
Rp109.800.000
barang jadi (-) Beban pokok penjualan
Rp366.000.000
Laba kotor yang dianggarkan
Rp234.000.000
Beban operasi Beban penjualan
Rp40.000.000
Beban administrasi
Rp25.000.000
Laba operasi yang dianggarkan
Rp65.000.000 Rp169.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain Beban bunga
Laba sebelum pajak penghasilan Perkiraan beban pajak penghasilan
Rp26.000.000
Rp26.000.000 Rp143.000.000 Rp 143.000.000 x 30% =
Rp42.900.000
Laba bersih yang dianggarkan
Rp100.100.000
Diposkan oleh Anisa Syauqia Nur di 01.05 http://anisasyauqianur.blogspot.co.id/2016/11/contoh-soal-anggaran-laba-rugi.html
A. Anggaran Laba Perencanaan Laba Istilah perencanaan laba dan anggaran pada umumnya merupakan sinonim. Perencanaan laba dalah pengembangan dari suatu rencana operasi guna mencapai tujuan dan cita-cita perusahaan. Suatu anggaran adalah suatu rencana yang dinyatakan dalam istilah-istilah keuangan dan kuantitatif. Suatu rencana laba dari suatu perusahaan terdiri dari anggaran operasi dan laporan keuangan. Dianggarkan yang terinci. Menetapkan Tujuan Laba 1. Metode priori, tujuan laba mendominasi perencanaan. Pertama-pertama manajemen menentukan tingkat pengembalian yang diinginkan dan berusaha untuk merealisasikannya melalui perencanaan. 2. Metode posteriori, tujuan laba berada di bawah perencanaan dan diidentifikasikan sebagai hasil dari perencanaan. 3. Metode pragmatis, manajemen menggunakan suatu standar laba yang telah diuji dan dibuktikan melalui pengalaman. Dalam menentukan tujuan laba, manajemen sebaiknya mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini: 1.Laba atau rugi yang diakibatkan dari volume penjualan tertentu. 2.Volume penjualan yang diperlukan untuk menutup semua biaya plus menghasilkan laba yang mencukupi untuk membayar deviden serta menyediakan kebutuhan bisnis masa depan. 3.Titik impas. 4.Volume penjualan yang dapat dicapai dengan kapasitas operasi sekarang. 5.Kapasitas operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan laba.
6.Pengembalian atas modal yang digunakan. Perencanaan Laba Jangka Panjang Dalam bisnis disadari kebutuhan untuk mengembangkan rencana laba jangka panjang. Rencana jangka panjang yaitu proses terus-menerus untuk membuat keputusan-keputusan saat ini secara sistematis dan dengan pengetahuan terbaik yang memungkinkan mengenai dampak di masa depan, mengorganisasikan secara sistematis, usaha-usaha yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan-keputusan tersebut, dan mengukur hasil dari keputusan-keputusan itu terhadap ekspektasi melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematis. Rencana jangka panjang biasanya berurusan dengan area-area khusus seperti penjualan, pengeluaran modal, riset dan pengembangan, serta kebutuhan-kebutuhan pendanaan. Anggaran Jangka Pendek Rencana jangka manajemen hanya dapat dicapai melalui kinerja laba jangka panjang yang sukses. Dengan demikian, rencana jangka panjang harus dimasukkan ke anggaran jangka pendek untuk perencanaan dan pengendalian urutan tindakan yang dimaksudkan. Meskipun satu tahun adalah periode perencanaan yang umum, anggaran jangka pendek bisa meliputi periode 3, 6, atau 12 bulan tergantung pada karakteristik bisnis. Agar efisien anggaran tahunan dapat diperluas menjadi 18 bulan. Periode anggaran sebaiknya; 1.Dibagi bulan per bulan. 2.Cukup panjang untuk menyelesaikan produksi penduduk. 3.Meliputi paling tidak satu siklus musiman. Jika bisnisnya adalah bisnis musiman. 4.Cukup panjang untuk memungkinkan pendanaan sebelum dibutuhkan. 5.Sesuai dengan periode akuntansi keuangan, guna memungkinkan perbandingan hasil aktual dengan anggaran. Keuntungan Perencanaan Laba Keuntungan perencanaan laba 1.Perencanaan laba menyediakan suatu pendekatan yang disiplin atas identifikasi dan penyelesaian masalah.
2.Perencanaan laba menyediakan pengarahan kesemua tingkatan manajemen. 3.Perencanaan laba meningkatkan koordinasi. 4.Perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama dari semua tingkatan manajemen. 5.Anggaran menyediakan suatu tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja aktual dan meningkatkan kemampuan dari individu-individu. Keterbatasan Perencanaan Laba Perencanaan lab mempunyai keterbatasan dan kekurangan berikut ini: 1.Prediksi bukanlah suatu ilmu pengetahuan pasti; ada sejumlah pertimbangan dalam estimasi manapun. 2.Anggaran dapat memfokuskan perhatian manajemen pada cita-cita (seperti tingkat produksi yang tinggi atau tingkat penjualan kredit yang tinggi) yang tidak selalu sesuai dengan tujuan keseluruhan dari organisasi. 3.Perencanaan laba harus memperoleh komitmen dari manajemen puncak dan kerja sama dari semua anggota manajemen. 4.Penggunaan anggaran secara berlebihan sebagai alat evaluasi dapat menyebabkan perilaku disfungsional. 5.Perencanaan laba tidak menghilangkan atau menggantikan peranan administrasi. 6.Penyusunanya memakan waktu. http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-USRY/BAB_15.pdf
ggaran Laba Sebagai Alat Ukur Prestasi Manajer Kamis,14
Anggaran Laba adalah tanggungjawab manajer yang dapat mengawasi pendapatan dan biaya sehingga anggaran pendapatan dan anggaran biaya dapat digabungkan menjadi anggaran laba. Anggaran laba merupakan suatu rencana laba tahunan, yang terdiri dari serangkaian angka-angka proyeksi untuk tahun yang akan datang, disertai dengan skedul pendukun gnya. Suatu anggaran laba-rugi dapat dipergunakan perusahaan secara keseluruhan, ataupun pusat laba untuk alokasi sumber daya dalam mencapai sasaran dan pengkoordinasian kegiatan perusahaan dan divisi, bahan pengecekan terakhir atas ketetapan anggaran biaya serta untuk penugasan tanggungjawab setiap manajer, serta untuk penugasan tanggungjawab setiap manajer, serta penentuan kontribusi terhadap perusahaan atau divisi dari segi prestasi keuangan. Anggaran laba rugi dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
a. Untuk perusahaan secara menyeluruh dan untuk pusat laba secara khusus anggaran tersebut dapat digunakan yaitu : - Untuk mengalokasikan sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Anggaran yang telah disahkan merupakan dasar wewenang bagi orang yang mempunyai wewenang untuk menggunakan sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk mencapai sasaran anggaran. - Untuk perencanaan dan pengkoordinasian dan kegiatan perusahaan dan divisi. Sebagai contoh anggaran laba rugi dipakai sebagai dasar untuk memastikan bahwa fasilitas produksi sesuai dengan ramalan penjualan dan tersedianya kas sesuai dengan pengeluaran yang diperkirakan. - Untuk sasaran pemeriksaan yang terakhir untuk anggaran laba. Meskipun kerangka anggaran telah disetujui oleh manajemen sebelumnya, akan tetapi perlu pengkajian lebih lanjut yang berguna dalam penyempurnaan anggaran tersebut. - Untuk melihat tanggungjawab manajer yang memimpin pusat laba, yang dapat membandingkan prestasi dengan rencana yang telah disusun, selanjutnya melihat sejauh mana kontribusi yang telah disumbangkan. b. Bagi manajemen puncak (top manajemen) - Untuk menilai prestasi ekonomi dan keuangan bagi perusahaan dimasa datang dan melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang telah tercapai. - Untuk merencanakan dan mengkoordinasikan secara menyeluruh. - Berperan serta dalam perencanaan divisi. - Pengawasan divisi. Suatu sistem pengukuran dan penilaian terhadap prestasi bagian-bagian di dalam perusahaan harus dimulai dengan pertanyaan apa tujuan yang hendak dicapai oleh pusat laba, yaitu : a. Menyediakan masukan bagi keputusan-keputusan penting mengenai promosi mutasi, pemberhentian karyawan. b. Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan training dan pengembangan kar yawan. c. Sebagai pembanding prestasi antar divisi. d. Pengawasan divisi-divisi. Adapun metode pengukuran prestasi pusat laba dapat menggunakan dua cara yaitu : pengukuran prestasi manajemen menekankan seberapa jauh manajer pusat pertanggungjawaban telah bekerja. Sedangkan pengukuran prestasi ekonomi menentukan seberapa jauh manajer telah dapat mengawasi pendapatan dan biaya. Oleh karena itu, suatu laba merupakan kegiatan dari perusahaan sedangkan transaksi-transaksi yang dilakukan dengan bagian-bagian lain dari perusahaan tersebut tidak selalu sederhana, maka persoalan-persoalan yang timbul juga berbeda beda dengan organisasi-organisasi yang berdiri sendiri. Ada tiga jenis permasalahan dalam pengukuran tingkat laba secara umum, yaitu : a. Harga transfer Harga transfer adalah nilai dari barang dan jasa yang ditransfer oleh suatu pusat pertanggungjawaban lainnya. Sebagai contoh, biaya yang dipindahkan d ari pusat biaya listrik ke pusat biaya produksi merupakan harga transfer. b. Pendapatan bersama Pengukuran tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh suatu pusat laba dapat dilakukan secara langsung tetapi ada juga kondisi-kondisi dengan dua atau lebih pusat laba bekerja sama dalam menghasilkan peningkatan volume penjualan. Secara idealnya kedua unit patut mendapatkan penilaian. c. Pembiayaan bersama Barang atau jasa yang disediakan oleh pusat laba yang lain dinilai dengan hari transfer jasa-jasa
pelayanan yang disediakan oleh staff unit ataupun biaya-biaya bersama lainnya, kalau memang akan dibebankan, harus dibebankan kepada pusat-pusat laba atas dasar perhitungan yang dapat mengabarkan tingkat penggunaan nyata jasa-jasa tersebut sejauh dimungkinkan. Pusat laba dapat mengawasi pendapatan dan biaya yang disatukan menjadi anggaran laba atau rugi. Adapun anggaran laba-rugi adalah salah satu rencana laba tahunan yang terdiri dari serangkaian angka-angka proyeksi keuangan untuk tahun yang akan datang. Dalam anggaran laba ini dapat diketahui prestasi manager atau divisi terhadap perusahaan setelah dibandingkan antara rencana dan realisasi. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam anggaran laba ini : a. Penggunaannya dipakai sebagai alat pengukur manajerial, sangat bervariasi di perusahaan dapat berupa suatu komitmen, sampai dengan perkiraan terbaik mengenai apa yang akan terjadi dengan sedikit tanggungjawab atas timbulnya perkiraan ini. b. Besarnya tanggungjawab yang disebabkan kepada manajer yang disebabkan kepada manajer pusat laba untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan dilihat dari anggaran laba. Besarnya tanggungjawab tersebut berbeda menurut pertimbangan masing-masing perusahaan.
Copyright © 2011 - ZONA TEKNIK Design by MUHAMMAD YUSUF [ Phone : 08526119166 http://teknikindustriitm.blogspot.co.id/2010/01/anggaran-laba-sebagai-alat-ukur.html