KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapata menyelesaikan mata kuliah “ARSITEKTUR LINGKUNGAN ”. Kemudian salawat beserta salam kita kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat didunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah ARSITEKTUR LINGKUNGAN di program studi Fakultas Teknik jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ir.Muslimsyah M.Sc Selaku dosen mata kuliah ARSITEKTUR LINGKUNGAN dan segenap pihak yang telah memberikan partisipasi dalam membuat makalah ini.
Selanjutnya kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat ALLAH SWT dan dalam perbaikan makalah ini kedepannya.
Banda Aceh, 29 September 2017
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................. 1 Daftar Isi ........................................................................................................ 2
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 3 1.1 Tujuan Makalah ............................................................................................................ 4 1.1 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4 1.1 Manfaat Lingkungan ..................................................................................................... 4
BAB II ISI DAN PENJELASAN 2.1 Arsitektur Lingkungan ................................................................................................ 5 2.2 Pengaruh Bahan/Material terhadap Lingkungan ......................................................... 5 2.3 Kayu sebagai Bahan/Material Terhadap Bangunan ..................................................... 7 2.4 Studi Kasus Kayu terhadap Bangunan ......................................................................... 10
Kesimpulan .................................................................................................... 11
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya, bagaimanapun juga akan tercemar, dengan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Kali ini suatu pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan semakin menjamur. Hal ini dampak yang timbul akibat revolusi industri (1880-1890) ini di antaranya adalah timbulnya sistem fabrikasi. Sistem fabrikasi tersebut memungkinkan pembangunan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini semakin berkembang pesat setelah Perang Dunia ke II yang menuntut pembangunan secara cepat dan murah. Dipengaruhi terutama oleh berkembangnya arsitektur modern, dilanjutkan dengan muncul dan berkembangnya gaya yang disebut arsitektur modern internasional, bangunan-bangunan yang muncul mempunyai gaya yang hampir sama meskipun di berbagai tempat yang berbeda, terkadang tidak memperhatikan kondisi lokal lingkungan sekitar . Munculnya gerakan konteksual dan memperkenalkan diri sebagai metoda pengobatan lingkungan yang semakin senjang dalam dunia arsitektur dan lingkungannya,yaitu lingkungan yang semakin putus dengan sejarah ataupun akar budayanya. Bagian demi bagian dari lingkungan itu seolah olah melangkah sendiri-sendiri kearah tujuan masing-masing,keluar dari bingkai komunitas yang sudah menjadi sejarah . Penggunaan material baru sebagai bahan alternatif pengganti bahan alami telah dimanfaatkan sesuai dengan perkembangan zaman dan juga didukung oleh kemajuan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tentang plastik berkembang pesat sejalan dengan pertumbuhan industri plastik dunia. Untuk produk komposit, plastik banyak digunakan sebagai pengganti material lainnya seperti logam, karet dan kayu, serat/anyaman atau lainnya. Pembangunan yang terus meningkat telah menyebabkan berkurangnya sumber daya alam dan mengakibatkan kerusakan –kerusakan pada alam Indonesia, sebagai salah satu dari negara berkembang juga tidak luput dari kegiatan pembangunan seperti perumahan, gedung-gedung bertingkat maupun pembukaan daerah baru. Pembangunan yang dilakukan tentu membutuhkan bahan atau material bangunan untuk memenuhi kebutuhan dari konstruksi bangunan tersebut.
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
3
Saat ini pemanfaatan kayu oleh
konstruksi, bangunan atau furniture sangat besar dan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya pertambahan jumlah penduduk. Sementara itu, ketersediaan kayu sebagai bahan baku terus menurun. Mengingat ketersediaan kayu bulat yang mulai menipis, akan banyak dapat membuat kerugian terhadap lingkungan maupun dalam aspek lebih besar yaitu bumi .
1.2
Tujuan Makalah
Tujuan dari dilakukannya pembuatan makalah pada bahan bangunan terhadap lingkungan,yaitu sebagai berikut :
Untuk mengetahui dampak bahan bangunan terhadap lingkungan Untuk memberikan informasi serta pemahaman pada material kayu yang dapat berdampak terhadap lingkungan Untuk memberikan pemahaman apa saja keuntungan dan kerugian menggunakan bahan kayu pada bangunan
1.3 Rumusan Masalah
Apa itu Arsitektur Lingkungan ? Bagaimana Arsitektur dapat merusak lingkungan ? Bagaimana bahan / material Kayu dapat berdampak terhadap lingkungan ?
1.4 Manfaat Makalah
Sebagai produsen dan konsumen dapat lebih perduli terhadap lingkungan Mengetahui kelebihan dan kekurangan bahan kayu Menyadari dampak buruk suatu bangunan dalam menggunakan bahan kayu Lebih memahami dalam pemilihan bahan / material pada bangunan
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
4
BAB II ISI DAN PENJELASAN 2.1 Arsitektur Lingkungan Ada dua arus yang mempengaruhi kehidupan manusia yaitu teknik dan alam. Teknik merupakan alat bantu yang dengan cepat dapat diterapkan kalau proses biologis dirasakan terlalu lamban . Berkat teknik itu . kehidupan manusia abad industri kini lebih sejahtera dibanding abad-abad sebelumnya. Akan tetapi penerapan teknik dapat menimbulkan akibat-akibat sampingan, baik biologis,psikologis maupun ekologis . Teknik dapat menimbulkan pencemaran dan perusakan peredaraan kehidupan , perampasan sumber-sumber alam . yang pada akhirnya mampu membahayakan kehidupan . Arsitektur dan lingkungan menyadarkan kita akan perlunya merubah haluan, berfikir secara baru. Arsitektur dan pembangunan perumahan haruslah menuju keselarasan hubungan manusia, alam, dan lingkungan menyadarkan kita akan perlunya merubah haluan , berpikir secara baru. Arsitektur dan pembangunan perumahan haruslah menuju keselarasan hubungan manusia,alam ,dan lingkungan hidupnya. Atau Arsitektur dan pembangunan perumahan haruslah menuju ke keselarasan hubungan manusia alam dan lingkungan hidupnya . Pada pembahasan kali ini arsitektur tidak mempelajari suatu objek bangunan akan tetapi diluar bangunan atau dapat dikatakan aspek yang lebih luas lagi terhadap lingkungan
2.2 Pengaruh bahan/Material terhadap Lingkungan a) Bahan/material Bangunan Pengertian Bahan Bangunan menurut Kamus Besar Indonesia adalah barang yang merupakan bakal untuk membangun rumah atau gedung dsb,material(arti) Bahan bangunan dapat di defenisikan sebagai salah satu elemen pokok yang menentukan kualitas rumah,murah atau mahal,dan sederhana atau mewah. Bahan bangunan juga dapat diartikan pemegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan seperti menentukan kekuatan,keamanan,keselamatan dan keawetan suatu bangunan . Bahan Bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi.Banyak bahan alami,seperti tanah liat,pasir,kayu dan batu bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan . Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan yang sebagian diolah dari alam dengan teknologi serta pencampuran kimiawi dan juga diproduksi dengan seluruh negara .
Gambar 1.1 Bahan /Material Bangunan ARSITEKTUR LINGKUNGAN
5
b) Lingkungan Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia ya mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melansukkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : Unsur hayati (biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Unsur sosial budaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Unsur fisik (abiotik) Undur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
c) Dampak Penggunaan Material Terhadap lingkungan
Gambar 1.2 Siklus dampak penggunaan material terhadap lingkungan
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya, bagaimanapun juga akan tercemar, dengan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
6
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pada umumnya dalam pelaksanaan konstruksi berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan . Sebuah data yang menarik muncul dari paper yang disampaikan oleh Rosemary A. Colliver, bahwa dunia konstruksi pada negara maju seperti Amerika Serikat menghasilkan limbah konstruksi sebesar 31.5 juta ton setiap tahunnya, sedangkan operasional bangunan menyerap 40-45% tenaga listrik dunia, sungguh persentase yang cukup besar bukan? Selain itu fakta yang lain menunjukkan konstruksi menggunakan dalam jumlah besar kayu, asphalt, beton, baja, kaca, berbagai jenis metal dan banyak material lain yang diambil dari alam yang limbahnya memberikan sumbangan yang tidak sedikit pada pemanasan global dan perubahan iklim dunia Perubahan-perubahan merugikan tersebut masih ditambah dengan berubahnya siklus udara dan hidrologi yang dipengaruhi oleh hilangnya area resapan air, dan area hijau [1]. Mengingat bahwa pembangunan merupakan aktifitas utama dari setiap Negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya, dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan. Salah satunya dapat ditinjau bahwa dari penggunaan material bahan bangunan yang sudah tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas namun hal ini ternyata dapat berdampak buruk terhadap lingkungan yang ternyata, dikarenakan penggunaan bahan/material dari Alam sehingga lama –kelamaan sumber daya Alam yang ada akan menipis dan menyebabkan kerusakan dimanamana .
2.3
Kayu sebagai Bahan / Material terhadap Bangunan
Kayu merupakan salah satu jenis komoditi hasil hutan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, mulai dari yang sederhana (korek api, peti sabun) sampai kepada bahan lux/mewah (furniture, bahan interior kapal dan bangunan, ukiran, dll) serta bahan bangunan. Didalam kebijaksanaan peningkatan pengolahan hasil hutan oleh industri kemampuan sumber daya hutan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri harus mendapatkan perhatian yang lebih, agar industri-industri pengolahan kayu yang ada tetap berperan dimasa mendatang. Kayu sebagai bahan bangunan diisyaratkan mempunyai kekuatan tertentu, terutama mengenai sifat fisik/mekaniknya. Dengan diketahuinya kekuatan untuk jenis kayu tertentu, maka konsumen akan memilih jenis kayu yang tepat sesuai penggunaannya. Sifat fisik/mekanik kayu yang penting adalah berat jenis, kembang susut, kadar air dan kekuatan mekanik. a) Kelas Kekuatan Kayu Di dalam Vademecum Kehutanan Indonesia, kelas kekuatan kayu didasarkan pada berat jenis, keteguhan lengkung mutlak (klm) dan keteguhan tekan mutlak (ktm), dan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
7
Tabel 1 : Kelas Kekuatan Kayu Kelas Kayu I II III IV V
Berat Jenis 0,90 0,60-<0,90 0,40-<0,60 0,30-<0,40 <0,30
Klm (Kg/Cm2) 1.100 0,60-<0,90 0,60-<0,90 0,60-<0,90 <300
Ktm (Kg/Cm2) 650 425-<650 300-<425 215-<300 <215
b) Kelebihan dan Kekurangan Kayu Kayu memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Mudah didapatkan di toko-toko material. 2. Banyak dikuasai oleh tukang lokal. kekurangan dari kayu: 1. 2. 3. 4.
Mudah terbakar, dan dapat dimakan rayap. Dapat mengembang dan menyusup. Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran adalah 4 meter. Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu dari alam.
c) Cara Pengolahan Kayu menjadi Bahan Material
2.Dilakukan penebangan pohon
3.Pengolahan kayu oleh Manusia
1.Kayu yang berhasil dari hutan
5.Produksi kayu terhadap bangunan ARSITEKTUR LINGKUNGAN
4.Kayu yang sudah dapat diaplikasikan
8
d) Dampak Bahan/Material Kayu terhadap Lingkungan Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu salah satunya sebahan bahan / material suatu bangunan. Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai sebelum orang mengenal beton dan baja . Seperti yang sudah diliat saat ini suatu wilayah memiliki tingkat penduduk yang terkerkembang dan diiringi oleh sistem pembangunan yang semakin canggih , maka dari itu suatu kebutuhan untuk menampung kegiatan manusia yaitu bangunan sangatlah diperlukan dan semakin melakukan pembangunan secara besar besaran , Teknologi bangunan berkembang sangat pesat tahun-tahun terakhir dengan perubahan yang sangat penting termasuk peningkatan pemakaian bahan bangunan seperti baja,beton dan kayu ,peningkatan produk-produk baru seperti fiber-beton bertulang dan plastic reinforced wood dan pengembangan teknologi baru seperti geotextiles (Richardson ; 1988) Karena seperti yang disebut diatas, bangunan juga merupakan salah satu sumber polusi yang ada dibumi ini dengan segala kebutuhan sumber daya yang digunakannya. Pada contoh penggunaan sumber bahan yang berasal dari alam sebagai pembangunan yaitu salah satunya bahan/material kayu , akibat besarnya dampak buruk ke lingkungan yang menciptakan kerusakan dan bahkan menyebabkan global warming , hal ini merupakan salah satu ulah manusia yang masih saja melakukan penebangan pohon agar diolah dan dapat dijadikan kayu sebagai salah satu material bangunan . Hasil dari ini semua ternyata Arsitektur berperan besar dikarena mampu merusak siklus yang ada dilingkungan dikarenakan penggunakan bahan kayu pada bangunan dan ternyata dampak buruk itu dirasakan oleh seluruh dunia . BAHAN KAYU
DIPEROLEH DARI HUTAN
TERDAPAT POHON DAN DILAKUKAN PENEBANGAN
bangunan Hutan akan menjadi gundul
Kerusakan lingkungan dan menyebabkan kerusakan alam
Global warming dan becana alam
Tidak ada lagi resapan air ,tanah tidak subur dan menganggu ekosistem lainnya
Siklus dampak kayu terhadap lingkungan
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
9
2.4 Studi Kasus Kayu terhadap Bangunan Indonesia memiliki kekayaan arsitektur kayu yang demikian berlimpah, dan dapat dikatakan bahwa setiap etnis suku di Indonesia memiliki pengetahuan arsitektur yang berbeda-beda. Begitu juga jika kita Melihat Arsitektur di Jepang Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan arsitektur kayu melimpah yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Bahkan hingga kini, bangunan dengan konstruksi kayu masih banyak digunakan pada konstruksi bangunan rumah tinggal. Sangat wajar apabila Jepang memiliki keunggulan dalam hal pengetahuan dan keterampilan konstruksi kayu serta apapun yang terkait dengan pera- watan bangunan kayu. Kunjungan la- pangan dilakukan di sepanjang tahun 2013 ter- hadap beberapa obyek bangunan kayu di Tokyo, Kyoto, Nara, dan Shiojiri. Sering kita jumpai jika melihat keindahan kota jepang masih menggunakan material kayu baik bangunan kuil hingga rumah adapun beberapa contoh bangunan tersebut .
Gambar1.2 Kuil Tōji, Kyoto
Gambar1.3 Shugakuin Rikyu, Kyoto.
Gambar 1.54 Ohno Family House japan
Tanpa disadari penggunaan kayu sudah lama dilakukan sebagai material kayu dapat diliat pada bangunan di atas yang merupakan bangunan bersejarah di jepang hal ini membuat penpengolahan kayu yang terus dilakukan terhadap bangunan sebagai bahan dasar ataupun pendukung dalam bangunan , dapat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan . Adapun penggunaan kayu pada sisi bangunan dijepang ,yaitu :
Gambar 1.5 Penggunaan terhadap kolom dan interior dalam
Gambar 1.6 Penggunaan terhadap tiang dan konstruksi atap
Berikut lah contoh bangunan yang berada dijepang yang menggunakan kayu pada bangunan .
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
10
KESIMPULAN Merancang dengan memperhatikan lingkungan tanpa membahayakan lingkungan, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang luar biasa terhadap lingkungaan. Seorang arsitek harus banyak belajar dan belajar dan berusaha tidak egois dalam merancang. Kalau dilihat dari sudut pandang lain, memang hampir tidak ada yang tanpa resiko. Membangun tapi merusak lingkungan, tanpa membangun kita juga tidak akan maju. Karena itulah arsitek diharuskan untuk tidak hanya belajar dan memahami, tapi merancang dengan menerapkan seluruh apa yang sudah dipelajari dan ketahui, tidak egois dan mencintai lingkungan sekitarnya seperti ia mencintai dirinya sendiri, dan juga dituntut untuk mengerti akan segala seluk beluk bangunan,site dan lingkungan, dampak positif dan dampak negatif pun sangat mempengaruhi arsitek tersebut, tetapi memang sangat disayangkan, orang-orang sekarang ini terlahir dengan sifat ego yang tinggi, yang penting hanya ingin menang ( tidak mau kalah) tanpa memikirkan lingkungan sekitarnya.
ARSITEKTUR LINGKUNGAN
11