ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI RW RW 03 DESA GENUK BARAT BARAT KELURAHAN GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG
OLEH : KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWA KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2017 BAB I KONSEP TEORI
1. L!"#
. P$!%$&'#! L!"#
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Dimana seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap. Seseorang dikatan lansia apabila usianya sudah mencapai diatas 60 tahun (Aiah, !0""#. $asa de%asa tua (lansia# merupakan masa dimana seseorang telah pensiun, biasanya diantara usia 6& dan '& tahun. Seseorang akan menjadi lanjut usia seiring bertambahnya usia (otter ) erry, !00. Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki tiga macam usia yaitu usia kronologis dimana seseorang berusia 60 tahun keatas, usia biologis dimana seseorang dalam kondisi pematangan jaringan, dan usia psikologis dimana kemampuan seseorang untuk dapat menyesuaikan terhadap setiap situasi yang dihadapi (*oorkasiani, !00+#. (. P&)"$" M$!*
roses menua merupakan proses yang terusmenerus atau berkelanjutan secara alamiah dan secara perlahan mengalami perubahan yang terkait %aktu, bersifat uni-ersal, intrinsik, progresif, dan destrimental. eadaan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup (*ugroho, !00/#. roses menua atau ageing proses adalah proses menghilangnya atau menurunnya fungsifungsi dalam diri yang dilatarbelakangi oleh aspek psikologis, bilogis, dan sosial sehingga terjadi perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan (*oorkasiani, !00+#. roses menua (ageing process# adalah suatu proses menghilang secara perlahan lahan
kemampuan
jaringan
untuk
memperbaiki
diri
atau
mengganti
dan
mempertahankan fungsi normalnya. roses penuaan secara progresif terjadi perubahan fisiologis dan anatomis organ tubuh yang berlangsung seiring berlalunya %aktu (Aiah, !0""#.
+. T$) T$) P&)"$" M$!*
$enurut *ugroho (!00/# dan Aiah (!0""# teoriteori proses penuaan terdiri dari "# 1eori 2isiologi
1eori ini merupakan teori intrinsik dan ekstrinsik. 1erdiri atas teori oksidasi stress, dan teori dipakaiaus (wear and tear theory#. Di sini terjadi kelebihan usaha dan stress yang menyebabkan sel tubuh lelah terpakai (regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal#. !# 1eori Sosialisasi a# 1eori 3nteraksi Sosial 1eori ini menjelaskan bah%a kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci mempertahankan status sosial berdasarkan kemampuan bersosialisasi. okokpokok social exchange theory antara lain ("# $asyarakat terdiri atas aktor sosial yang berupa mencapai tujuannya masingmasing. (!# 1erjadi interaksi sosial yang memerlukan %aktu dan biaya. (4# 5ntuk mencapai tujuan yang hendak dicapai seseorang aktor mengeluarkan biaya. b# 1eori Akti-itas atau egiatan ("# etentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan secara langsung. 1eori ini menyatakan bah%a lansia yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial. (!# Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan aktifitas dan mempertahankan akti-itas tersebut selama mungkin (4# 5kuran optimum (pola hidup# dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia. (# $empertahankan hubungan antara sistem sosial dan indi-idu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lanjut usia. c# 1eori epribadian Lanjut (continuity theory) 1eori ini menyatakan bah%a perubahan yang terjadi pada lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya. 1eori ini mengemukakan adanya kesinambunhgan dalam siklus kehidupan lanjut usia. 7al ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak berubah, %alau ia telah lanjut usia. d# 1eori embebasan atau enarikan Diri (disengagement theory# 1eori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran indi-idu dengan indi-idu lain. 1eori ini juga menyatakan bah%a bertambahnya usia, seseorang secara perlahan mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda (triple loss) yaitu ("# ehilangan peran (loss role) (!# ehilangan kontak sosial (restriction of contacts and relationship) (4# 8erkurangnya komitmen ( reduced commitment to social more and values)
2. H#-$&'$!"# . P$!%$&'#! H#-$&'$!"# 9ndang 1riyono (!0"# menuliskandlam bukunya tentang definisi hipertensi,
yaitu suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan angka kesakitan (morbiditas# dan angka kematian (mortalitas#. 1ekanan darah "0:+0 mm7g didasarkan pada ! fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik menunjukan fase darah yang kembali ke jantung. $enurut 8lack (!0"# hipertensi didefnisikan sebagai ele-asi persisten dari tekanan darah sistolik pada le-el "0 mm7g atau lebih dan tekanan darah diastolik pada le-el +0 mm7g atau lebih. (. E'#))%# 7ipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi ! golongan besar yaitu a. 7ipertensi essensial ( hipertensi primer # yaitu hipertensi yang tidak diketahui b.
penyebabnya. 7ipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain. 7ipertensi primer terdapat pada lebih dari +0 ; penderita hipertensi, sedangkan "0 ; sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. $eskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, datadata p enelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. ada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. 7ipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. *amun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi a.
besitas terkait dengan le-el insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah meningkat. c. Stress Lingkungan
d. 7ilangnya
9lastisitas
jaringan
and
arterisklerosis
pada
orang
tua
sertapelabaran pembuluh darah. enyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahanperubahan pada a. 9lastisitas dinding aorta menurun b. atub jantung menebal dan menjadi kaku c. emampuan jantung memompa darah menurun. "; setiap tahun sesudah berumur d.
!0
tahun
kemampuan
jantung
memompa
darah
menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan -olumenya. ehilangan elastisitas pembuluh darah. 7al ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi. e. $eningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. $eskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, datadata penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. 2aktor tersebut adalah sebagai berikut a. 2aktor keturunan. Dari data statistik terbukti bah%a seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. ?iri perseorangan. ?iri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah 5mur ( jika umur bertambah maka 1D meningkat #, @enis kelamin ( lakilaki lebih tinggi dari perempuan #, b.
=as ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih#. ebiasaan hidup. ebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah onsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 40 gr#, egemukan atau makan berlebihan, Stress, $erokok, $inum alkohol,
$inum obatobatan (ephedrine, prednison, epineprin#. Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah a. bat B obatan ontrasepsi oral, ortikosteroid +. P')/#"#))%# . $ekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat -asomotor, pada medulla diotak. Dari pusat -asomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke ba%ah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. =angsangan pusat -asomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke ba%ah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. ada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. 8erbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang -asokonstriksi. 3ndi-idu dengan hipertensi sangat sensiti-e terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. ada saat bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan akti-itas -asokonstriksi. $edulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan -asokonstriksi. orteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons -asokonstriktor pembuluh darah. asokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. =ennin merangsang pembentukan angiotensin 3 yang kemudian diubah menjadi angiotensin 33, suatu -asokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. 7ormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan -olume intra -askuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi untuk pertimbangan gerontology. erubahan structural dan fungsional pada system pembuluh
perifer
bertanggungja%ab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. erubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. onsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi -olume darah yang dipompa oleh jantung ( -olume sekuncup #, mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer. . K"#/#"# $enurut Suiraoka (!0"!#, hipertensi dikelompokkan dalam dua kelompok besar,
yaitu hipertensi essensial (primer# dan sekunder. 7ipertensi essensial atau hipertensi primer adalah hipertensi yang belum diketahui penyebabnya secara jelas. Sedangkan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang penyebabnya sudah diketahui dengan pasti. T($ 2.1 K"#/#"# '$!! &
K'$%)
T$!! "#"')# 44H%5
*ormal rehipertensi 7ipertensi, stage " 7ipertensi, stage !
C "!0 "!0 B "4+ "0 B "&+ "60
Dan Atau Atau Atau
T$!! #"')# 44H%5 C /0 /0 B /+ +0 B ++ "00
$. M!#/$"'"# K#!#" 1anda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi a. 1idak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. 7al ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri b.
tidak terukur.
$anifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu $engeluh sakit kepala, pusing. b. Lemas, kelelahan c. Sesak nafas. d.
akibat komplikasi kardio-askuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah diba%ah "0:+0 mm7g. rinsip penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan a. enatalaksanaan *on 2armakologis. a# Diet embatasan atau pengurangan konsumsi garam. enurunan 88 dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan akti-itas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma. b# Akti-itas. lien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, senam ringan.
b. enatalaksanaan 2armakologis. Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu a# $empunyai efekti-itas yang tinggi. b# $empunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal. c# $emungkinkan penggunaan obat secara oral. d# 1idak menimbulakn intoleransi. e# 7arga obat relati-e murah sehingga terjangkau oleh klien. f# $emungkinkan penggunaan jangka panjang.
golongan antagonis kalsium,
golongan penghambat kon-ersi rennin angitensin. %. K)4-#"# 1. Stroke, dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteriarteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dn menebal, sehingga aliran darah ke daerahdaerah yang diperdarahinya berkurang. Arteriarteri otak mengalami arterosklerosis dapat menjadi lemah, sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma.
dapat berbicara secara jelas# serta tidak sadarkan diri secara mendadak. 3nfark miokard, dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliaran darah melalui pembuluh darah tersebut. hipertensi kronik dan hipertensi -entrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat terpenuhi dn dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian juga hipertropi -entrikel dapat menimbulkan perubahanperubahan %aktu hantaran listrik melintasi -entrikel sehingga terjadi disritmia, hipoksia jantung, dan
3.
peningkatan risiko pembentukan bekuan.
akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang, 4.
menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik. 9nsefalopati, ketidakmampuan jantung dalam memompa darah yang kembalinya ke jantung dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul di paru, kaki dan jaringan lain sering disebut edema. ?airan didalam paruparu menyebabkan sesak napas, timbunan cairan di tungkai menyebabkan kaki bengkak atau sering dikatakan edema. 9nsefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna (hipertensi yang cepat#. 1ekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan kedalam ruang intersisium diseluruh susunan saraf pusat. *euronneuron disekitarnya kolap dan terjadi koma (1riyanto, !0"#.
8A8 33 AS57A* 99=AEA1A*
A. engkajian komunitas kelompok lansia ". Distribusi lansia @umlah lansia di desa
@9*3S 9*FA31
2
;
".
Asam 5rat
"/
"/,!& ;
!.
7ipertensi
4!
4!,& ;
4.
olesterol
/
.
3SA
,6 ;
&.
Stroke
4
4, ;
6.
D$
,6 ;
'.
1idak bermasalah
!
!,4 ;
@5$LA7
'"
"00 ;
/,"" ;
8erdasarkan gambar diagram "." bah%a masalah kesehatan tertinggi yang terjadi di desa
4. 5paya yang sering dilakukan lansia dalam mengatasi gejala yang sering muncul. 1abel ".4 *> ". !. 4. . &.
5AFA FA*< D3LA5A* Dibiarkan saja Dikompres ergi kelayanan kesehatan Dipijat 8eli obat di %arung @5$LA7
2 "/ 4 4! "" ' '"
; !& ; ; & ; "6 ; "0 ; "00;
8erdasarkan diagram ".4 bah%a upaya yang sering dilakukan dalam mengatasi gejala yang sering muncul adalah dengan cara pergi ke pelayanan kesehatan, namun masih tinggi jumlah masyarakat yang hanya membiarkan saja dalam mengatasi gejala yang sering muncul.
4.
egiatan posyandu lansia Tabel 1.4
*o
>SFA*D5
2rekuensi
ersentase
!+
&! ;
LA*S3A ".
Aktif
!.
1idak aktif @umlah
! '"
/ ; "00
8erdasarkan diagram ". bah%a lebih banyak lansia yang tidak aktif mengikuti jad%al posyandu lansia di desa
*o ". !.
Alasan tidak mengikuti jad%al posyandu 1ahu jad%al posyandu 1idak tahu jad%al posyandu
2rekuensi
ersentase
!+ !
6" ; 4+ ;
@umlah
'"
"00 ;
8erdasarkan diagram ".& bah%a sebagian besar lansia mengetahui jad%al posyandu
6.
1ingkat akti-itas dan kegiatan seharihari lansia Tabel 1.6
*o egiatan seharihari lansia ". $andiri !. 8antuan $inimal @umlah
1abel "."
8.
Analisa Data
2rekuensi ersentase / 6/ ; !4 4! ; '" "00 ;
NO ".
DATA
MASALAH KEPERAWATAN
Data Angket ". 8erdasarkan
instrument
yang Defisiensi
kesehatan
komunitas
disebarkan ke lansia dari total '" berhubungan dengan ketidakcukupan lansia di =E 04 Desa
akses
pada
pemberi
layanan
bah%a kesehatan.
sebanyak &+ lansia tidak mengikuti kegiatan
posyandu
lansia
elurahan
di yang
disebarkan ke lansia di =E 04
8arat
elurahan
hanya ada !+ lansia yang aktif mengikuti kegiatan senam lansia. 4. 8erdasarkan instrument yag disebarkan ke lansia di =E 04
8arat
elurahan
sebanyak
!"
menderita hipertensi lebih dari & tahun. . 8erdasarkan
instrument
yang
disebarkan ke lansia di =E 04
8arat
elurahan
bah%a sebanyak 0 ; lansia jika sakit pergi ke pelayanan kesehatan terdekat yaitu di posbindu. Data Ea%ancara ". 8erdasarkan
%a%ancara
yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
bah%a sebanyak &+ ; lansia tidak aktif melakukan kegiatan senam
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan
lansia. !. 8erdasarkan
%a%ancara
yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
&
;
lasia
yang
menderita hipertensi lebih dari & tahun. 4. 8erdasarkan
%a%ancara
yang
dilakukan kepada lansia di =E 04
bah%a sebanyak !& ; lansia jika sakit hanya membiarkannya saja. . 8erdasarkan %a%ancara yang dilakukan kepada lansia di =E 04
bah%a sebanyak &; lansia jika sakit pergi ke pelayanan kesehatan (uskesmas ) posbindu# &. 8erdasarkan %a%ancara
yang
dilakukan di =E 04 bser-asi ". 8erdasarkan hasil obser-asi yang dilakukan kepada lansia di =E 04
bah%a sebanyak &+ ; lansia tidak mengikuti
kegiatan
lansia
di
elurahan
merasa gejala yang dirasakan dari penyakitnya parah
dan
sudah
benarbenar
mempengaruhi
aktifitasnya. !. 8erdasarkan hasil obser-asi yang dilakukan kepada lansia di =E 04
bah%a sebanyak & lansia memiliki aktifitas terbatas dan sisanya masih dapat beraktifitas seperti biasa. Data Sekunder ". ader lansia di =E 04 desa
elurahan
mengatakan bah%a banyak lansia yang menderita hipertensi.
?. Diagnosa epera%atan 1. Defisiensi kesehatan komunitas lansia di =E 04
" elas ! ($anajemen esehatan# 00!" Defisiensi pengetahuan lansia di =E 04
DA21A= 5S1AA Aiah, Lilik $aGrifatul. !0"". Keperawatan Lanjut Usia. Fogyakarta
7erdman, 1. 7eather ) Shigemi amitsuru.!0"&. Nanda International Inc! 'iagnosis Keperawatan + 'efinisi , Klasifi#asi -.*/0-.*1 edisi *.!@akarta 9. arolina, $S. !00+. %u2ungan 3engetahuan 'an 3encegahan 4steoporosis &ang 'ila#u#an Lansia 'i Kecamatan "edan 5elayang . 5ni-ersitas Sumatera 5tara. $itchel, =ichard *. !00+. $u#u 5a#u 'asar 3atologis 3enya#it . @akarta 9. $oorhead, Sue, et al.!0"&. Nursing 4utcomes Classification (N4C) "easurement of %ealth 4utcomes edition /th!Singapore 9lse-ier. otter, atricia A. ) Anne <. erry. !0"0. 6undamental 4f Nursing7 1th dition. enerjemah oleh Adrina 2erderika. Singapore 9lse-ier.
=aharyani, Loetfia D%i. !00/. $u#u 8jar 8suhan Keperawatan Klien 9angguan 5istem Integumen. @akarta 9. Stanley, $ickey dan articia <. 8eare. !006. $u#u 8jar Keperawatan 9eronti# . @akarta 9 Suiraoka, 3. !0"!. 3enya#it 'engeneratif! Fogyakarta *uha $edika. 1riyanto, 9ndang. !0". 3elayanan Keperawatan $agi 3enderita %ipertensi 5ecara :erpadu! Fogyakarta