A. Definisi Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik Diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat (Frykberb Robert G, 22!. Ulku Ulkuss diab diabet etik ikaa meru merupak pakan an luka luka terb terbuk ukaa pada pada perm permuk ukaa aan n kulit kulit karen karenaa adan adanya ya komplikasi makro angiopati sehingga terjadi "askuler insusifiensi dan neuropati, yang lebih lanjut lanjut terdapat terdapat luka luka pada pada pender penderita ita yang yang sering sering tidak tidak dirasak dirasakan, an, dan dapat dapat berkem berkemban bang g menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob (#isnadiarly (#is nadiarly,, 2$!. Dari beberapa pengertian pengertian yang dikemukakan dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan disimpulkan diabetic foot atau ulkus kaki diabetes adalah suatu bentuk komplikasi kronik dari diabetes melitus dimana terjadi luka terbuka pada permukaan kulit dan biasanya luka tersebut tidak dirasakan oleh oleh pend pender erita ita kare karena na adan adanya ya komp kompli lika kasi si makr makro o angi angiop opati ati sehin sehingg ggaa terja terjadi di "ask "askul uler er insufisiensi.
%. &tiologi
Faktor penyebab terjadi ulkus diabetika pada penderita Diabetes mellitus menurut 'ipsky dengan modifikasi dikutip oleh Riyanto dkk. terdiri atas (Riyanto%, 2) Djokomoeljanto, *++) ubekti -, 2$! *.
Fakto aktorr pen peny yebab ebab yan yang tid tidak ak dapat apat dimod imodif ifik ikas asii a! Umur / $ tahun. Umur mur, menu menuru rutt pene peneli liti tian an di 0iss 0iss
dik dikutip utip
oleh oleh
u0o u0ondo ndo
bah0a penderita ulkus diabetika $1 pada usia 33 tahun dan 41 pada usia / $ tahun42. 5enelitian kasus oleh Robert menunjukkan bah0a umur penderita ulkus diabetika pada usia tua / $ tahun 6 kali lebih banyak dari usia muda 33 tahun (Frykberb RobertG, 22!. Umur Umur / $ tahu tahun n berk berkai aita tan n deng dengan an terj terjad adin inya ya ulku ulkuss diab diabet etik ikaa karena pada usia tua, fungsi tubuh se7ara fisiologis menurun karena proses aging terjadi penurunan sekresi atau resistensi insulin sehingga kemampuan fungsi fungsi tubuh tubuh terhad terhadap ap pengen pengendali dalian an glukos glukosaa darah darah yang yang tinggi tinggi kurang kurang opti optima mal. l. 5ene 5eneli liti tian an di Amer Amerik ikaa eri erika katt diku dikuti tip p oleh oleh Ro7h Ro7hma mah h 8 menunjukkan bah0a dari tahun *++$9*++ pada lansia umur : $ tahun, didapatkan hanya *21 saja pada usia tua dengan D# yang kadar glukosa
darah terkendali, ;1 kadar kolesterol normal, hipertensi 41, dan 31 mengalami gangguan pada aterosklerosis, makroangiopati. b! 'ama D# / * tahun. 5enelitian di UA oleh %oyko pada 4+ penderita Diabetes mellitus dengan hasil bah0a lama menderita D# / * tahun merupakan faktor risiko terjadinya ulkus diabetika dengan RR9nya sebesar 6 (+3 1 <- *,29 $,+!. Ulkus diabetika terutama terjadi pada penderita Diabetes #ellitus yang telah menderita * tahun atau lebih, apabila kadar glukosa darah tidak terkendali,
karena
akan
mun7ul
komplikasi
yang
berhubungan
dengan "askuler sehingga mengalami makroangiopati yang akan terjadi "askulopati dan neuropati yang mengakibatkan menurunnya sirkulasi darah 2.
dan adanya robekan=luka pada kaki. Faktor penyebab yang dapat diubah atau dimodifikasi (termasuk kebiasaan
dan gaya hidup! a! >ipertensi (?D : *6=; mm >g! pada penderita Diabetes mellitus karena adanya "iskositas darah yang tinggi akan berakibat menurunnya aliran darah sehingga terjadi defesiensi "askuler, selain itu hipertensi yang tekanan
darah
lebih
dari
*6=;
mengakibatkan lesi pada endotel.
mm
>g
@erusakan
dapat pada
merusak endotel
atau akan
berpengaruh terhadap mikroangiopati melalui proses adhesi dan agregasi trombosit yang berakibat "askuler defisiensi sehingga dapat terjadi hipoksia pada jaringan yang akan mengakibatkan terjadinya ulkus (#isnadiarly, 2$!. 5enelitian studi kasus kontrol oleh Robert di-o0a menghasilkan bah0a ri0ayat hipertensi akan lebih besar 4 terjadi ulkus diabetika dengan tanpa hipertensi pada D# (Frykberb Robert G, 22!. b! Glikolisasi >emoglobin (>bA*emoglobin adalah terikatnya glukosa yang masuk dalam sirkulasi
sistemik
dalam sel darah $,3 1 akan
dengan
protein
merah. Apabila
menurunkan
plasma
Glikosilasi
kemampuan
termasuk
hemoglobin
>emoglobin
(>bA*7! /
pengikatan
oksigen
oleh
sel
darah merah yang mengakibatkan hipoksia jaringan yang selanjutnya terjadi proliferasi pada dinding sel otot polos subendotel (#isnadiarly, 2$!. @adar glukosa darah tidak terkontrol ( GD5 : *mg=dl dan GD2B55 : *44 mg=dl! akan mengakibatkan komplikasi kronik jangka
panjang, baik makro"askuler maupun mikro"askuler salah satunya yaitu ulkus diabetika (8aspadji , 2$!. 5enelitiaan
D', ?rigliserida tidak terkendali 5ada penderita Diabetes mellitus sering dijumpai adanya peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol plasma, sedangkan konsentrasi >D' (high9density9lipoprotein! sebagai pembersih plak biasanya rendah ( 43 mg=dl!. @adar trigliserida / *3 mg=dl , kolesterol total / 2 mg=dl dan >D' 43 mg=dl akan mengakibatkan buruknya sirkulasi ke sebagian besar
jaringan
dan
menyebabkan
hipoksia
serta
7edera
jaringan,
merangsang reaksi peradangan dan terjadinya aterosklerosis. @onsekuensi adanya aterosklerosis adalah penyempitan lumen pembuluh darah yang akan menyebabkan gangguan sirkulasi jaringan sehingga suplai darah ke pembuluh darah menurun ditandai dengan hilang atau berkurangnya denyut nadi pada arteridorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal. @elainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringan sehingga timbul ulkus yang biasanya dimulai dari ujung kaki atau tungkai (#isnadiarly,2$) Djokomoeljanto,
*++)
Reynold
FB,
2!.5enelitian kasus kontrol
oleh 5ra7t, pada penderita D# dengan kolesterol, >D', trigliserida tidak terkontrol mempunyai
risiko
ulkus
diabetika
6 kali
dari pada kadar kolesterol, trigliserida normal (5ra7t, 2!. 5enelitian 7ross se7tional di R Dr. @ariadi oleh
lebih tinggi Eudha
dkk.
#enunjukkan bah0a penderita ulkus diabetika ;4,$21 pada penderita D# terdapat dislipidemia, kejadian ulkus diabetika pada penderita D# tipe 2 de ngan dislipidemia lebih tinggi dibandingkan tanpa dislipidemia, dan kadar kolesterol
(p,43!
dan
trigliserida
(p,2!
lebih tinggi se7ara
bermakna pada penderita ulkus diabetika dengan dyslipidemia (Eudha, uhartono
?,
23!. 5enelitian pada tahun
22 oleh 8aspadji
menghasilkan bah0a kadar trigliserida merupakan faktor terjadi penyakit pembuluh
darah perifer yang dapat
mengakibatkan
terjadinya
ulkus
diabetika (8aspadji , 2$!. d! @ebiasaan merokok 5enelitian 7ase 7ontrol di C pada penderita Diabetes mellitus yang merokok / *2 batang per hari
mempunyai risiko 6 untuk menjadi ulkus diabetika dibandingkan dengan penderita D# yang tidak merokok. @ebiasaan merokok akibat dari nikotin yang terkandung di dalam rokok akan dapat menyebabkan kerusakan endotel kemudian terjadi penempelan dan agregasi trombosit. elanjutnya akan terjadi kebo7oran sehingga lipoprotein lipase akan memperlambat 7learan7e lemak darah dan mempermudah timbulnya aterosklerosis. Aterosklerosis berakibat insufisiensi "askuler sehinggaaliran darah ke arteri dorsalis pedis, poplitea, dan tibialis juga akan menurun. e! @urangnya akti"itas Fisik Akti"itas fisik (olah raga! sangat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan berat badan dan memperbaiki sensiti"itas terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kadar glukosa darah. Dengan kadar glukosa darah terkendali maka akan men7egah komplikasi kronik Diabetes mellitus (Eunir , 2$!. Clah raga rutin (lebih 6 kali dalam seminggu selama 6 menit! akan memperbaiki metabolisme karbohidrat, berpengaruh positif terhadap metabolisme lipid dan sumbangan terhadap penurunan berat badan. alah satu penelitian tentang efek olah raga pada penderita
D#
menunjukkan
bah0a olah
raga akan menurunkan
kadar trigliserida.5enelitian di 0iss oleh Ro7her dikutip oleh 8ibisono pada penderitaD# dengan neuropati, hasil penelitian olah raga tidak teratur akanterjadi Ulkus diabetika lebih tinggi 4 kali dibandingkan dengan olahraga yang teratur. f! 5engobatan tidak teratur. 5engobatan rutin pada penderita Diabetes mellitus tipe -, menurut hasil penelitian di Amerika erikat dikutip oleh #inadiarly didapatkan bah0a pengobatan intensif akan dapat men7egah dan menghambat timbulnya komplikasi kronik, seperti ulkus diabetika (#isnadiarly,2$!. g! 5era0atan kaki tidak teratur 5era0atan kaki diabetisi yang teratur akan men7egah atau mengurangi terjadinya komplikasi kronik pada kaki (5&R@&-, 2$!. 5enelitian di pain yang dilakukan oleh
pada
kelompok
-
(226 responden!
melaksanakan pera0atan kaki teratur dan kelompok -- (+3 responden! tidak melaksanakan pera0atan kaki, pada kelompok - terjadi ulkus sejumlah responden dan kelompok -- terjadi ulkus sejumlah 6 responden.
@elompok - dilakukan tindakan amputasi sejumlah * responden dan kelompok -- sejumlah *+ responden. >asil penelitian pada diabetes dengan neuropati yaitu kelompok yang tidak melakukan pera0atan kaki *6 kali risiko terjadi ulkus diabetika dibandingkan kelompok yang melakukan pera0atan kaki se7ara teratur. h! 5enggunaan alas kaki tidak tepat eseorang yang mengalami diabetes tidak boleh berjalan tanpa alas kaki
karena
tanpa
menggunakan
alas kaki
yang tepat memudahkan
terjadi trauma yang mengakibatkan ulkus diabetika, terutama apabila terjadi neuropati yang mengakibatkan sensasi rasa berkurang atau hilang. 5enelitian eksperimental oleh Gayle tentang tekanan pada kaki karena penggunaan alas kaki yang tidak tepat dengan kejadian ulkus diabetika, menghasilkan bah0a penggunaan alas kaki tidak tepat menyebabkan tekanan yang tinggi pada kaki sehingga risiko terjadi ulkus diabetika 6 kali dibandingkan dengan penggunaan alas kaki yang tepat
D. @lasifikasi
Dengan klasifikasi 5&D- ( International Working Group on Diabetic Foot 926!, maka akan dapat ditentukan kelainan apa yang lebih dominan, "as7ular, infeksi, atau neuropatik, sehingga arah pengelolaan pun dapat dituju dengan lebih baik. (ar0ono 8aspadji, 2$! Klasifikasi PEDIS
International Consensus on the Diabetic Foot 2003 * one Impaired Perfusion
2 5ADHbut not 7riti7al 2
Size/Extent in mm issue !oss/Depth
6
Deep
in"ol"ing
ul7er,
belo0
sub7utaneous
dermis, struktur,
fas7ia, mus7le=tendon. 6 All subseIuent layers of the foot Infection
in"ol"ed in7luding bone and=joint * o symptoms=signs of infe7tion 2
-nfe7tion
of
sub7utaneous tissue only
skin
and
6 &rythema :27m =
infe7tion
in"ol"ing sub7utaneous stru7ture(s!. no systemi7 sign(s! of inflammatory response 4
-nfe7tion
0ith
systemi7
manifestation fe"er, leu7o7ytosis, shift to the left, metaboli7 instability, Impaired Sensation
hypotension, aJotemia * Absent 2 5resent
uatu klasifikasi lain juga yang sangat praktis dan sangat erat dengan pengelolaan adalah klasifikasi yang berdasar pada perjalanan alamiah kaki diabetes tage * ormal Foot tage 2 >igh Risk Foot tage 6 Ul7erated Foot tage 4 -nfe7ted Foot tage 3 e7roti7 Foot tage $ Unsal"able Foot 8agner (*+;6! membagi Diabeti7 Foot menjadi enam tingkatan, yaitu Derajat ?idak ada lesi terbuka, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki seperti K7la0, 7allusL. Derajat - Ulkus superfi7ial terbatas pada kulit. Derajat -- Ulkus dalam menembus tendon dan tulang. Derajat --- Abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis. Derajat -M Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selulitis. Derajat M Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai.
&.
5atofisiologi
?erjadinya masalah pada kaki dia0ali adanya hiperglikemia pada penyandang D# yang menyebabkan kelainan neuropati dan kelainan pada pembuluh darah. Diabetes seringkali menyebabkan penyakit "askular perifer yang menghambat sirkulasi darah. Dalam kondisi ini, terjadi penyempitan di sekitar arteri yang sering menyebabkan penurunan sirkulasi yang signifikan di bagian ba0ah tungkai dan kaki. irkulasi yang buruk ikut berperan terhadap timbulnya kaki diabetik dengan menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang disuplai ke kulit maupun jaringan lain, akibatnya, perfusi jaringan bagian distal dari tungkai menjadi
kurang baik dan timbul ulkus yang kemudian dapat berkembang menjadi nekrosi=gangren yang sangat sulit diatasi dan tidak jarang memerlukan tindakan amputasi. Angiopati diabetes disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik, metabolik dan faktor risiko yang lain. @adar glukosa yang tinggi (hiperglikemia! ternyata mempunyai dampak negatif yang luas bukan hanya terhadap metabolisme karbohidrat, tetapi juga terhadap metabolisme protein dan lemak yang dapat menimbulkan pengapuran dan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis!, akibatnya terjadi gaangguan peredaran pembuluh darah besar dan ke7il., yang mengakibatkan sirkulasi darah yang kurang baik, pemberian makanan dan oksigenasi kurang dan mudah terjadi penyumbatan aliran darah terutama derah kaki. europati diabetik dapat menyebabkan insensiti"itas atau hilangnya kemampuan untuk merasakan nyeri, panas, dan dingin. Diabetes yang menderita neuropati dapat berkembang menjadi luka, parut, lepuh, atau luka karena tekanan yang tidak disadari akibat adanya insensiti"itas. Apabila 7edera ke7il ini tidak ditangani, maka akibatnya dapat terjadi komplikasi dan menyebabkan ulserasi dan bahkan amputasi. %erkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. e7ara umum penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi. >al ini dikarenakan kemampuan sel darah putih NmemakanO dan membunuh kuman berkurang pada kondisi kadar gula darah (@GD! diatas 2 mg1. @arena kekurangan suplai oksigen, bakteri9bakteri yang akan tumbuh subur terutama bakteri anaerob. >al ini karena plasma darah penderita diabetes yang tidak terkontrol baik mempunyai kekentalan ("iskositas! yang tinggi. ehingga aliran darah menjadi melambat. Akibatnya, nutrisi dan oksigen jaringan tidak 7ukup. -ni menyebabkan luka sukar sembuh dan kuman anaerob berkembang biak. (Djokomoeljanto. *++!
F.
#anifestasi @linis
a.
ering kesemutan=gringgingan (asimptomatis!
b.
Barak tampak menjadi lebih pendek (klaudilasio intermil!
7.
yeri saat istirahat
d.
@erusakan jaringan (ne7rosis, ulkus!
e.
Adanya kalus di telapak kaki
f.
@ulit kaki kering dan pe7ah9pe7ah
G. 5emeriksaan Diagnostik
a.
5emeriksaan 'aboratorium 5emeriksaan laboratorium dibutuhkan untuk mengetahui status klinis pasien,
yaitu pemeriksaan glukosa darah baik glukosa darah puasa atau se0aktu, gly7ohemoglobin (>bA*7!,
>. 5enatalaksanaan
*.
5enatalaksanaan #edis a. ?indakan %edah sesuai @lasifikasi 8agner #enurut 8agner kaki diabetik dibagi menjadi Derajat tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh disertai dengan pembentukan kalus L7la0L Derajat - ulkus superfisial terbatas pada kulit Derajat -- ulkus dalam dan menembus tendon dan tulang Derajat --- abses dalam, dengan atau tanpa osteomielitis Derajat -M gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau tanpa selullitis Derajat M gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai ba0ah ?abel 5engelolaan berdasarkan kriteria 8agner Derajat
epatu yang layak &dukasi 5era0atan 5odiatrik paliatif %edah profilaksis 5re"ensi
Derajat -
-nfeksi kultur permukaan ulkus dan antibioti7
5era0atan luka &"aluasi Radiologi @oreksi tress 5embedahan Derajat --
?erapi antibioti7 &"aluasi dimensi luka &"aluasi radiology 5embedahan
Derajat ---
Ra0at Rumah akit untuk terapi antibioti7 intra"ena Debribement agresif yang dalam untuk diagnosis osteomielitis
Derajat -M
Amputasi lokal sesuai lokasi nekrosis dan "askularitas
Derajat M
Amputasi mayor dikehendaki
%erdasarkan pembagian diatas, maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat ditentukan sebagai berikut 9
Derajat
9
Derajat -9-M pengelolaan medik dan tindakan bedah minor
9
Derajat M
tindakan
pera0atan lokal se7ara khusus tidak ada
tindakan bedah minor, bila gagal dilanjutkan dengan
bedah mayor seperti amputasi diatas lutut atau amputasi ba0ah
lutut. %eberapa tindakan bedah khusus diperlukan dalam pengelolaan kaki diabetik ini, sesuai indikasi dan derajat lesi yang dijumpai seperti
-.
9
-nsisi abses atau selullitis yang luas
9
&ksisi pada kaki diabetik derajat - dan --
9
Debridement=nekrotomi pada kaki diabetik derajat --, ---, -M dan M
9
#utilasi pada kaki diabetik derajat -M dan M
9
Amputasi pada kaki diabetik derajat M
@omplikasi
Ulkus Diabetes jika dibiarkan akan menjadi gangren, kalus, kulit melepuh, kuku kaki yang tumbuh kedalam, pembengkakan ibu jari, plantas 0arts, jari kaki bengkok (Dr. abil RA!.
B.
Asuhan @epera0atan 5ada 5asien dengan Diabeti7 foot *. 5engkajian a. -dentitas 5asien -dentitas yang ditanyakan atau di7ari data nya meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perka0inan, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, sumber informasi, dan diagnosa pada saat masuk. b. -
5enanggung Ba0ab ama tanyakan nama >ubungannya dengan pasien tanyakan penanggung ja0ab hubungannya
dengan pasien 7. Ri0ayat @eluarga Genogram dan keterangan genogram Genogram membantu untuk mengetahui asal atau ri0ayat penyakit berasal, karena bisa saja penyakit bersifat genetik yang berasal dari keluarga d. tatus @esehatan tatus @esehatan aat -ni -
@eluhan utama (saat #R dan saat ini!
-
Alasan masuk Rumah akit dan perjalanan 5enyakit saat ini
-
Upaya yang dilkakukan untuk mengatasinya
e. tatus @esehatan #asa 'alu -
5enyakit yang pernah dialami
?anyakan kepada pasien atau keluarga penyakit yang pernah dialami yang berhubungan dengan penyakit yang dialami sekarang -
5ernah dira0at
?anyakan kepada pasien dan keluarga apakah pernah dira0at sebelumnya, jika pernah tanyakan dikarenakan oleh apa (diagnosa masuk!, kemudian kapan pasien pernah dira0at sebelumnya. -
Ri0ayat alergi
?anyakan apakah pasien memiliki ri0ayat alergi baik itu makanan, atau obat9obatan. -
Ri0ayat tranfusi
?anyakan pada pasien dan keluarga apakah pasien pernah melakukan tranfusi, jika pernah jenis tranfusi apa yang dilakukan -
@ebiasaan
@aji apakah pasien memiliki kebiasaan merokok, minum kopi, mengkonsumsi alkohol atau hal lainnya, jika iya tanyakan sejak kapan memulai kebiasaan tersebut, jumlah yang dikonsumsi setiap hari nya.
Ri0ayat 5enyakit @eluarga
-
@aji apakah dari pihak keluarga memiliki penyakit yang berkaitan dengan yang dialami pasien sekarang seperti ri0ayat Diabetes #elitus Diagnosa #edis dan therapy
-
f. 5engkajian Fisik 5ada pasien dengan gangguan pernapasan seperti diabetik foot atau ulkus kaki
-
pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan 7ara inspeksi, palpasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lab, pemeriksaan penunjang.
2. a.
5engkajian 5ola Gordon 5emeliharaan dan 5ersepsi ?erhadap @esehatan
Data yang ditanyakan #enggambarkan 5ersepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan. 5ersepsi terhadap arti kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan, kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan. b. utrisi dan #etabolik ?anyakan pada klien 9
@ebiasaan makan dan minum sebelum sakit (makanan yang disukai dan tidak
disukai, adakah suplemen makanan yang dikonsumsi, jumlah makan yang masuk, jumlah makanan yang keluar, adakah nyeri telan, alergi makanan! 9
Apakah terjadi perubahan pola makan dan minum setelah sakit
9
Adakah penurunan berat badan
9
@aji penyebab perubahan pola makan dan minum.
7. 5ola &liminasi Data yang ditanyakan 9 @aji kebiasaan eliminasi urin dan fekal 9 %erapa kali dalam sehari %A% dan %A@ 9 Bumlah, konsistensi, bau, 0arna dan karekteristik %A% dan %A@ 9 @aji apakah ada ada kesulitan=nyeri ketika %A@ serta apakah menggunakan alat bantu untuk %A@. d. 5ola Akti"itas dan 'atihan Data yang ditanyakan 9
Menggambarkan pola aktvias dan lathan, fungsi pernafasan dan
sirkulasi
9
Bagaimana pernapasan pasien, apakah ada kesulian bernapas karena
adanya sumbaan aau merasa ada gangguan pada hidung
9
Bagaimana kegiaan sehari-hari dan olahraga, aktvias apa saja yang
dilakukan klien di waku senggang
9
Kaji apakah klien mengalami kesulian dalam bernafas, lemah, bauk,
nyeri dada,
9
kaji kekuaan onus oo klien.
e. 5ola ?idur dan -stirahat Data yang ditanyakan 9 ?anyakan durasi tidur di malam hari 9 Apakah tidur efektif 9 ?anyakan juga apakah klien punya kebiasaan yang dilakukan sebelum tidur. f. 5ola @ognitif dan 5erseptual Data yang ditanyakan 9 #enggambarkan pola pendengaran, penglihatan, penge7ap, pen7iuman, persepsi nyeri, bahasa dan memori, status mental, 9 Apakah klien bisa bi7ara dengan normal=tak jelas=gugup, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan memahami serta keterampilan interaksi 9 @aji juga anPietas klien terkait penyakitnya dan derajatnya, apakah ada nyeri akut= kronik. ?anyakan lokasi nyeri dan intensitas nyeri, bagaimana penatalaksaan nyeri, apa yang dilakukan klien untuk mengurangi nyeri saat nyeri terjadi 9 Apakah klien mengalami insensiti"itas terhadap panas=dingin=nyeri. 9 @aji tingkat kenyamanan klien, pengaruh penyakit yang dialami dengan perasaan nyaman klien. g. 5ola 5ersepsi Diri=@onsep Diri Data yang ditanyakan 9 #enggambarkan sikap
terhadap
diri
dan
persepsi
terhadap
kemampuan, harga diri, gambaran diri dan perasaan terhadap diri sendiri 9 @aji bagaimana klien menggambar dirinya sendiri 9 Apakah ada hal yang membuaatnya mengubah gambaran terhadap diri, tanyakan apa hal yang paling sering menjadi pikiran klien, 9 Apakah klien sering merasa marah, 7emas, depresi, takut, anjurkan klien untuk menggambarkannya. h. 5ola eksual dan Reproduksi Data yang ditanyakan 9
%agaimana kehidupan seksual klien (hubungan dengan istri=suami atau
jika sudah menikah 9
?anyakan apakah klien sudah memiliki anak
9
?anyakan apakah klien masih mengalami menstruasi atau sudah
menopause=andropause
i. 5ola 5eran dan >ubungan Data yang ditanyakan 9 #enggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga lainnya 9 ?anyakan pekerjaan dan status pekerjaan klien 9 ?anyakan juga sistem pendukung misalnya istri, suami, anak maupun 7u7u, tanyakan bagaimana keadaan keuangan sejak klien sakit, bagaimana dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian konflik, tanyakan juga apakah klien aktif dalam kegiatan sosial j. 5ola #anajemen @oping tres Data yang ditanyakan 9 #enggambarkan kemampuan
untuk
menangani
stress
dan
menggunakan sistem pendukung, 9 ?anyakan apa yang dilakukan klien dalam menghadapi masalah yang dihadapi, apakah efektif. 9 ?anyakan apakah klien termasuk orang yang santai atau mudah panik, 9 ?anyakan juga apakah klien ada menggunakan obat dalam menghadapi stress. k. 5ola @eyakinan9ilai #enggambarkan spiritualitas, nilai, sistem keper7ayaan dan tujuan dalam hidup, kaji tujuan, 7ita97ita dan ren7ana klien pada masa yang akan datang, apakah agama ikut berpengaruh, apakah agama merupakan hal penting dalam hidup. 6. Diagnosa @epera0atan Diagnosa kepera0atan yang mungkin mun7ul pada pasien dengan Diabeti7 Foot sebagai berikut *.
yeri Akut berhubungan dengan agen 7idera fisik insisi pembedahan
ditandai dengan pasien mengatakan nyeri se7ara "erbal, 0ajah terlihat meringis dan adanya sikap melindungi area nyeri. 2.
@erusakan -ntegritas Baringan berhubungan dengan faktor mekanik
(robekan! ditandai dengan adanya luka gangren. 6.
Resiko -nfeksi berhubungan dengan faktor risiko prosedur in"asif
post debridement ulkus Diabetes #elitus 4.
Gangguan
mengungkapkan perasaan yang men7erminkan perubahan pandangan tentang indi"idu, se7ara sengaja menyembunyikan bagian tubuh, dan kehilangan bagian tubuh. 3.
Risiko Batuh berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik, kesulitan
gaya berjalan, penurunan kekuatan ekstremitas ba0ah
4. -nter"ensi a. DP yeri akut berhubungan dengan agen 7idera fisik insisi pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan nyeri se7ara "erbal, 0ajah terlihat meringis dan adanya sikap melindungi area nyeri. *. 2. 6. 4.
C< #ampu mengontrol nyeri yeri dapat berkurang 5enyembuhan luka tatus kenyamanan
-< Gunakan
*.
komunikasi
strategi
terapeutik,
dan
ajarkan manajemen nyeri. 2. Ajarkan tekhnik non farmakologi dalam mengurangi nyeri
(distraksi,
relaksasi,
terapi akti"itas, terapi bermain, terapi musik!. 6. 'akukan luka
pera0atan
dan kaji kondisi dan
proses penyembuhan luka. 4. %erikan posisi dan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pasien. b.
DP @erusakan -ntegritas @ulit berhubungan dengan faktor mekanik
(robekan! ditandai dengan adanya luka gangren. *.
C< @eutuhan struktur dan fungsi
fisiologis kulit 2. @ontrol resiko infeksi 6. 5enyembuhan luka
*.
-< @aji
integritas kulit. 2. @ontrol
kondisi adanya
tanda tanda infeksi. 6. 'akukan pera0atan luka dan kaji kondisi
dan
proses
penyembuhan luka.
7.
DP Gangguan
dengan mengungkapkan perasaan yang men7erminkan perubahan pandangan tentang indi"idu, se7ara sengaja menyembunyikan bagian tubuh, dan kehilangan bagian tubuh.
*.
C< #ampu mempersepsikan
-< *. %erikan dukungan se7ara
tehadap penampilan dan fungsi tubuh
emosional terhadap kondisi
sendiri. 2. #ampu beradaptasi terhadap
pasien. 2. 'akukan
disabilitas fisik. 6. #ampu merasakan identitas
terhadap pasien. 6. Belaskan kemampuan
diri. 4.
dari anggota tubuh yang >arga diri baik.
konseling
lain. 4. Belaskan kelebihan dari anggota tubuh yang lain yang
dapat
berfungsi
dengan baik.
Daftar 5ustaka %runner dan suddarth. 22. Buku ajar keperawatan Medikal Bedah edisi 8. Bakarta &G< Do7therman, B.#. and Gloria, .%. 2;. ursing Inter!enttions "lassification #I"$% Fifth &dition.UA #osby &lse"ier Djokomoeljanto. *++. ?injauan Umum tentang @aki Diabetes. Dalam Djokomoeljanto dkk, editor, @aki Diabetik 5atogenesis dan 5enatalaksanaannya, %adan 5enerbit Uni"ersitas Diponegoro emarang. Frykberg. (2$!. Diabeti7 Foot Disorders a erdman, ?.>. 2*2. Diagnosis ,eperawatan Definisi dan ,lasifikasi #)D)$ -/-0-/1. Bakarta &G< -nternational 8orking Group on the Diabeti7 Foot, 26. &pidemiology of diabeti7 foot infe7tions in a populationbased 7ohort. 2aper presented at3 International "onsensus on the Diabetic Foot ) #ay 22924, 26) oord0ijkerhout, the etherlands #oorhead, ue, et.al. 2;. ursing 4utcomes "lassification #4"$% Fourth &dition. t. 'ouis #issouri #osby &lse"ier #anjoer, A., dkk (2!. ,apita *elekta ,edokteran &disi ,etiga (ilid 2ertama. Bakarta) #edia Aes7ulpius F@U#isnadiarly. (2$!. Diabetes Melitus 3 5lcer% Infeksi% Ganggren. Bakarta 5enerbit 5opuler Cbor
Riyanto %. 2. Infeksi pada ,aki Diabetik . Dalam Darmono, dkk, editors. askah 'engkap Diabetes #ellitus Ditinjau dari %erbagai Aspek 5enyakit dalam dalam rangka 5urna ?ugas 5rof Dr.dr.RB Djokomoeljanto. emarang %adan 5enerbit Uni"ersitas Diponegoro,. p.*396. ubekti -. -6. europati Diabetik -lmu 5enyakit Dalam. Bilid ---. &disi keempat. 5enerbit F@ U-. Bakarta. 8aspadji, . (2$!. @omplikasi @ronik Diabetes #ekanisme ?erjadinya Diagnosis dan trategi 5engelolaan. -n d. Aru 8, Ilmu 2en+akit Dalam (ilid III &d 1. Bakarta F@U-.