Tugas KMB II
KEPERAW KEP ERAWA ATAN MEDIKA ME DIKAL L BEDAH BEDA H II II ASAM URAT (GOUT) DI SUSUN O L E H Kelompok 4 JEFRI KILINAU LANI WULANDARI LIDYAWATI MUSTAFA KARTO WISASTRO PAKI MEYLAN HARYANTI HARYANTI UTINA MADE RADIYASA
IIA D4 KEPERAWATAN
POLITEKHNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
!"4#!"$
Kata Pengantar
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufk, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”SIST! !"S#"$"S#$TA$ !"S#"$"S#$TA$ %&'"T” (alam (alam penyus penyusunan unannya, nya, penuli penulis s memper memper)le )leh h banyak banyak bantuan bantuan dari dari berbagai pihak, karena itu penulis mengu*apkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada+ edua )rang tua dan teman-teman penyusun yang telah member memberik ikan an dukunga dukungan, n, kasih kasih,, dan keper keper*ay *ayaan aan yang yang begitu begitu besar besar.. (ari (ari sanalah semua kesuksesan ini berawal, sem)ga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. !eskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. 'leh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanaat bagi semua pemba*a.
&)r)ntal), &)r)ntal), / April 012 3enyusun
el)mp)k 4
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ..... ii
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................1
B. TUJUAN DAN MANFAAT ...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP MEDIK 1. DEFINISI GOUT.................................................................................................... 2. ETIOLOGI GOUT................................................................................................ 3. PATOFISIOLOGI GOUT....................................................................................... 4. MANIFESTASI KLINIS GOUT.............................................................................. . PEMERIKSAAN PENUNJANG GOUT................................................................. !. PENATALAKSANAAN KEPER"ATAN GOUT.................................................. #. PENATALAKSANAAN MEDIS GOUT.................................................................... $. KOMPLIKASI ......................................................................................... ....................
B. KONSEP KEPERA"ATAN 1. PENGKAJIAN.......................................................................................... .................... 2. DIAGNOSA KEPERA"ATAN ................................................................................... 3. REN%ANA
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... ......
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perjalanan sejarah bangsa-bangsa di dunia menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan pembangunan suatu negara bangsa. Terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produkti ditentukan oleh berbagai aktor. !alah satu aktor yang sangat esensial adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergi"i. Permintaan pangan yang tumbuh lebih cepat dari produksinya akan terus berlanjut. #kibatnya, akan terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan produksi pangan domestik yang makin lebar. Penyebab utama kesenjangan itu adalah adanya pertumbuhan penduduk yang masih relati tinggi, dengan jumlah besar dan penyebaran yang tidak merata. $ampak lain dari masalah kependudukan ini adalah meningkatnya kompetisi pemanaatan sumber daya lahan dan air disertai dengan penurunan kualitas sumber daya tersebut. %al ini dapat menyebabkan kapasitas produksi pangan nasional dapat terhambat pertumbuhannya. &endahnya konsumsi pangan atau tidak seimbangnya gi"i makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terganggunya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, serta menurunnya akti'itas dan produkti'itas kerja.( #sam urat )#*+ telah diidentiikasi lebih dari abad yang lalu, namun beberapa aspek patoisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. !elama beberapa tahun hiperurisemia telah diidentiikasi bersama-sama atau dianggap sama dengan gout, namun sekarang #* telah diidentiikasi sebagai marker untuk sejumlah kelainan metabolik dan hemodinamik.
penunjang, penatalaksanaa medis, penatalaksanaan keperawatan dan komplikasi. Berikut kita akan membahasnya. B% T&'& * M+, I%
T&'& Um&m
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui konsep dasar /*T )#sam *rat+ II%
T&'& K-&.&.
(. . 1. 2. 3. 5. 4. 6. III%
*ntuk Mengetahui Pengertian *ntuk mengetahui 0tiologi *ntuk mengetahui patoisiologi *ntuk mengetahui Manietasi klinis 4. *ntuk mengetahui Pemeriksaan Penunjang 6. *ntuk mengetahui Penatalaksanaan Keperawatn 7. *ntuk mengetahui Penatalaksanaan Medis (8. *ntuk mengetahui Komplikasi
M+,
(. !ebagai bahan inormasi mahasiswa tentang konsep dasar /*T )#sam *rat+ . !ebagai bahan masukan bagi lahan praktik untuk lebih meningkatkan mutu.
BAB II ASAM URAT &GOUT' A. PENGERTIAN 1. DEFINISI &)ut 5pirai6 berhubungan
merupakan
dengan
kel)mp)k
deekgenetik
keadaan pada
heter)gen)us metab)lisme
yang purin
5hiperurisemia6. 3ada keadaan ini bisa terjadi )7ersekresi asamurat atau deek renal yang mengakibatkan penurunan eksresi asam urat, atau k)mbinasikeduanya. &)ut dapat bersiat primer maupun sekunder. Goutprimer merupakan akibat langsungpembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan pembentukan
eksresi asam
asam urat
urat.Goutsekunder yang
berlebihan
disebabkan atau
karena
eksresiasam
uratyangberkurang akibat pr)ses penyakit lain atau pemakaian )bat-)bat tertentu.
2. ETIOLOGI a' 3enyakit ginjal kr)nis &injal merupakan flter berbagai benda asing untuk diekskresi keluar
sebab akibat.&angguan ungsi ginjal pada ginjal bisa mengganggu eskresi asam urat. Namun, kadarasam urat yang terlalu tinggi juga bisa mengganggu kinerja dan ungsi ginjal 5$ingga,01+416. (' 9akt)r usia &)ut umumnya dialami )leh pria dan wanita dewasa yang berusia diatas 40 tahun.Setelah memasuki masa pubertas, pria memiliki resik) g)ut lebih tinggi dibandingkandengan wanita. :umlah t)tal penderita g)ut pada pria lebih banyak dibandingkan dengankaum wanita. etika memasuki usia paruh baya, jumlahnya menjadi sebanding antarapria dan wanita. (alam sebuah kajian di Amerika, pre7alensi berlipat ganda dalamp)pulasi usia 40-;2 tahun. (alam kajian kedua, pre7alensi g)ut pada p)pulasi dewasa di Inggris diperkirakan sebesar 1.4<, dengan pun*aknya lebih dari ;< pada pria usia 40-;25=ey)nd, 01>6. !enurut sur7ey yang diadakan )leh Nati)nal 8ealth and Nutriti)n ?aminiti)n Sur7ey 5N8ANS6, rasi) penderita hiperurisemia sebagai berikut+ a. "sia diatas 0 tahun + 4< (. "sia 20-@0 tahun + >0< ). "sia lebih tua dari @0 tahun + 40< *. ata-rata penduduk Asia + 2-@< esik) serangan g)ut men*apai pun*aknya pada saat sese)rang berusia ;2 tahun, setelah berusia di atas ;2 tahun, resik) g)ut semakin menurun, bahkan tidak ada resik) sama sekali.e*uali, jika penyakit tersebut merupakan perkembangan dari penyakit g)ut kr)nis yang sebelumnya telah dialami 5$ingga, 01+46.
)' (ehidrasi ekurangan *airan didalam tubuh akan menghambat ekskresi asam urat. 3ada dasarnyasemua *airan itu adalah pelarut. Namun, daya larut setiap *airan berbeda-beda. Air yang memiliki daya larut paling tinggi adalah air putih. Air putih dapat melarutkan semua Bat yang larut di dalam *airan, termasuk asam urat. Air diperlukan sebagai pelarut asam urat yang dibuang atau diekskresi melalui ginjal bersama urine. :ika tubuh kekurangan air,maka akan menghambat ekskresi asam urat sehingga memi*u peningkatan asam urat. Saat 7)lume *airan tubuh kurang,
maka
sampah
sisa
metab)lisme
pun
akan
menumpuk.
3enumpukan asam urat dan sisa metab)lisme itulah yang menimbulkan nyeri di persendian 5$ingga, 01+1@@6.
semakin banyak mengk)nsumsi purin, semakin tinggi kadar asam urat 5pr)duk akhir metab)lisme purin6 dalam tubuh 5$ingga, 01+C/6. e' )nsumsi al*)h)l Sejumlah studi mengatakan k)nsumsi alk)h)l memiliki pengaruh sangat besar dalammeningkatkan pre7alensi g)ut pada penggemar alk)h)l. (ampak
buruk alk)h)l akan semakin
nyata
pada indi7idu
yang
mengalami )besitas. Sebuah studi yang dilakukan di :epang )leh Shirusi 8.
500C6
menemukan
k)relasi
nyata
antara
k)nsumsi
alk)h)l
dan)besitas terhadap hiperurisemia. esik) k)nsumsi alk)h)l semakin tinggi jika dilakukan )leh penderita )besitas. (ikatakan bahwa penderita )besitas yang gemar mengk)nsumsi ak)h)l dipastikan mengalami g)ut 5$ingga, 01+4;6. +' 3as*a-)perasi Sese)rang yang telah menjalani )perasi beresik) mengalami kenaikan kadar asam uratsesaat. arena penurunan jumlah air yang mereka k)nsumsi pas*a-)perasi menyebabkan ekskresi asam urat terhambat untuk sementara waktu 5$ingga, 01+/6.
3.PATOFISIOLOGI 8iperurisemia 5k)nsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari ;,0 mgDdl ESI0,4 Fm)lD$6 dapat 5tetapi tidak selalu6 menyebabkan penumpukan
kristal
m)n)s)dium
urat.
Serangan
g)ut
tampaknya
berhubungan dengan peningkatan atau penurunan mendadak kadar asam urat serum. alau kristal urat mengendap dalam sebuah sendi resp)ns inGamasi akan terjadi dan serangan g)ut dimulai. (engan serangan yang berulang, penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan t)us akan mengendap dibagian perier tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Ner)litiasis urat 5batu ginjal6 dengan penyakit renal kr)nis yang terjadi sekunder akibat penumpukan urat dapat timbul. &ambaran kristal urat dalam *airan sin)7ial sendi yang asimt)matik menunjukan bahwa akt)r-akt)r n)n kristal nmungkin berhubungan dengan reaksi inGamasi. ristal m)n)s)dium yang ditemukan tersalut dengan im)n)gl)bulin yang terutama berupa Ig&. Ig& akan meningkatkan ag)sit)sis
kristal
dan
im)n)l)gik. 4. MANIFESTASI KLINIS
dengan
demikian
memperlihatkan
akti7itas
pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. 3ada serangan akut penderita g)ut dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa peng)batan. Seiring berjalannya waktu serangan artritis g)ut akan timbul lebih sering dan lebih lama. 3asien dengan g)ut meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal. ristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi 5benj)lan keras tidak nyeri disekitar sendi6 di luar persendian. T)phi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tend)n a*hiles 5daerah belakang pergelangan kaki6 dan pita suara 5sangat jarang terjadi6. . PEMERIKSAAN PENUNJANG 16 Serum asam urat "mumnya meningkat, diatas ;,2 mgDdl. 3emeriksaan ini mengindikasikan hiperuri*emia, akibat peningkatan pr)duksi asam urat atau gangguan ekskresi. 6 Angka leuk)sit !enunjukkan peningkatan yang signifkan men*apai 0.000Dmm> selama serangan akut. Selama peri)de asimt)matik angka leuk)sit masih dalam batas n)rmal yaitu 2000 H 10.000Dmm>. >6 usin)fl Sedimen rate 5S6 !eningkat selama serangan akut. 3eningkatan ke*epatan sedimen rate mengindikasikanpr)ses inGamasi akut, sebagai akibat dep)sit asam urat di persendian. 46 "rin spesimen 4 jam "rin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan pr)duksi dan ekskresi dan asam urat. :umlah n)rmal se)rang mengekskresikan 20 - ;20 mgD4 jam asam urat di dalam urin. etika pr)duksi asam urat meningkat maka le7el asam
urat
urin
meningkat.
adar
kurang
dari
/00
mgD4
jam
mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu t)ilet selama waktu pengumpulan. =iasanya diet purin n)rmal direk)mendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan. 26 Analisis *airan aspirasi dari sendi yang mengalami inGamasi akut atau material aspirasi dari sebuah t)f menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagn)sis defniti g)ut. @6 3emeriksaan radi)graf
!. PENATALAKSANAAN a. 'lahraga aer)bikDsenam !anaat kesehatan )lahraga aer)bik meliputi berkurangnya resik) penyakit jantung atau penyakit kr)nis lainya, men)rmalkan tekanan darah, meng)ntr)l berat badan, mengurangi gula darah dan lemak, dan mengurangi kekakuan dan nyeri karena arthritis. 'lahraga aer)bik berpengaruh rendah tidak memperburuk nyeri arthritis. (igabungkan dengan penguatan dan peregangan, )lahraga aer)bik menambah kebugaran, mengurangi depresi dan nyeri dan 5dalam jangka panjang6 memperbaiki ungsi 5!illar, 01>+216. (urasi suatu kelas biasanya 42-@0 menit. elas @0 menit yang baik meliputi kegiatan pemanasan minimum 10 menit, 12-0 menit gerak inti, dan 10 menit pendinginan. Selama -4 minggu dalam jangka waktu -> kali dalam seminggu. 3enelitian telah membuktikan bahwa dengan mengikuti
aer)bik
sese)rang
dapat
mengurangi
nyeri
dan
meningkatkan ungsi tangan dan kaki, kekuatan,ke*epatan, atau jarak tempuh yang merupakan perkiraan ketahanan aer)bik pada akti7itas singkat 5!illar, 01>+1>16 b. )mpres panas atau dingin Terapi es dapat menurunkan pr)staglandin
yang
memperkuat
sensiti7itas resept)r nyeri dan subkutan lain pada tempat *edera dengan menghambat pr)ses inGamasi.
Agar eekti, es dapat
diletakkan pada tempat *edera segera setelah *edera terjadi. Sementara terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri dengan memper*epat penyembuhan 5Andarm)y), 01>+/26. *. elaksasi elaksasi adalah suatu tindakan untuk membebaskan mental dan fsik dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan t)leransi nyeri. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas naas abd)men
dengan
rekuensi
lambat,
berirama.
3asien
dapat
memejamkan matanya dan bernaas dengan perlahan dan nyaman. 3eri)de relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan )t)t yang terjadi dengan nyeri kr)nis dan yang meningkatkan nyeri 5Andarm)y),01>+/C6.
3enatalksanaan medik hiperurisemia, t)us, penghan*uran sendi dan masalah renal biasanya dimulai setelah pr)ses inGamasi akut mereda. 3reparat urik)surik seperti pr)benesid akan memperbaiki keadaan hiperurisemia dan melarutkan endapan urat. Al)purin)l juga merupakan )abt
yang
eekti
tetapi
penggunaanya
terbatas
terdapat
resik)
t)ksisitas. alau diperlukan penurunan kadar asam urat dalam serum, preparat urik)surik merupakan )bat pilihan. alau pasiennya berisik) untuk mengalami insufsiensi renal atau batu ginjal 5kalkuli renal6 alupurin)l merupakan )bat pilihan. /. KOMPLIKASI 1. Ra*ang en*/ a-/(at aa0 rat &gouty arthritis' )mplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi 5g)ut6. Telah dijelaskansebelumnya bahwa, siat kimia asam urat *enderung berkumpul di *airansendi ataupunjaringan ikat l)nggar. !eskipun
hiperurisemia
merupakan
akt)r
resik)timbulnya
g)ut,namun, hubungan se*ara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan g)ut akut masih belumjelas. Atritis g)ut akut dapat terjadi pada keadaan k)nsentrasi asam urat serum yang n)rmal.Akan tetapi, banyak pasien dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis g)ut.&ejala klinis dari &)ut berma*am-ma*am, yaitu, hiperurisemia tak bergejala, serangan akutg)ut, gejala antara5inter*riti*al6, serangan g)ut berulang, g)ut menahun disertai t)us.eluhan utama serangan akut dari g)ut adalah nyeri sendi yang amat sangat yang disertai tandaperadangan 5bengkak, memerah, hangat dan nyeri tekan6. Adanya peradangan juga dapat disertaidemam yang ringan. Serangan akut biasanya pun*aknya 1- hari sejak serangan pertama kali.Namun pada mereka yang tidakdi)bati, serangan dapat berakhir setelah ;-10 hari.Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga sangat mengganggu.=iasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas bawah merupakan persendianyang pertama kali terkena. 3ersendian ini merupakan bagian yang umumnya terkena karenatemperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan kelarutan m)n)s)dium uratnya yang berkurang.Trauma
pada
ekstremitas bawah juga
dapat
memi*u
sendi
dan
meninggalkansejumlah
!S".t)f
pada
kedua
tanganSerangan g)ut akut berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan waktu. Sekitar @0< pasien mengalami serangan akut kedua dalam tahun pertama, sekitar ;/< mengalami serangan kedua dalam tahun. 8anya sekitar ;< pasien yang tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10 tahun.3ada g)ut yang menahun dapat terjadi pembentuk t)f. T)f adalah benj)lan dari kristal m)n)s)dium urat yang menumpuk di jaringan lunak tubuh. T)f merupakan k)mplikasi lambat dari hiperurisemia. )mplikasi dari t)f berupa nyeri, kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi dan sindr)m penekanan sara. 2. K0,/-a/ H/err/e0/a a*a G/na, Tiga k)mplikasi hiperurisemia pada ginjal
berupa
batu
ginjal,
gangguan ginjal akut dan kr)nis akibat asam urat. =atu ginjal terjadi sekitar 10-2< pasien dengan g)ut primer. elarutan kristal asam urat meningkat pada suasana p8 urin yang basa. Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu.&)ut dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan bertambah buruk. &angguan ginjal akut g)ut biasanya sebagai hasil
dari penghan*uran yang
berlebihan
dari sel
ganas
saat
kem)terapi tum)r. 3enghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus k)led)kus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. 3enumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kr)nik.
B. KONSEP ASUHAN KEPERA"ATAN A. Peng-a/an 1. Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada sendisendi lain. =agaimana gejala awalnya dan bagaimana klien menanggulanginya, adakah riwayat g)ut dalam keluarga. 'bat-)batan yang diper)leh 2. Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan, demam subebris, periksa adanya n)dul diatas sendi. 3. aji adanya ke*emasan dan ketakutan dalam melakukan akti7itas dan masalahmasalah yang terkait dengan psik)s)sialnya. 4. 3emeriksaan diagn)stik a. Asam urat meningkat b. Sel darah putih dan sedimentasi eritr)sit meningkat 5selama ase akut6 *. 3ada aspirasi sendi ditemukan aam urat d. 3emeriksaan urin e. )ntgen
B. D/agna Keera5atan 1. Nyeri sendi b. d peradangan sendi, penimbunan kristal pada membrane
sin)7ia,
tulangrawan
artikular,
er)si
tulang
rawan,
pr)liera sin)7ia dan pembentukan panus. 2. 8ambatan m)bilitas fsik b. d penurunaan rentang gerak, kelemahan )t)t, pada gerakan,dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat er)si tulang rawan, pr)l)erasi sin)7ia, danpembentukan panus. 3. &angguan *itra tubuh b. d perubahan bentuk kakidan terbenuknya t)us. 4. &angguan p)la tidur b.d nyeri.
%. Ren)ana Keera5atan
NO
D/% KEPERAWATAN
(.
$omain ( Kelas ( Kode d9 )88(1+ :yeri akut F3,o Be-&5&6
TUJUAN 0 KRITERIA HASIL (NO1)
!etelah dilakukan tindakan keperawatan selama ;;.9 2
INTER2ENSI (NI1)
• •
Pain management >akukan pengkajian nyeri
jam nyeri akut teratasi, dengan
secara komprehensi
Kriteria hasil <
termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
• •
Pain le'el Pain control =omort le'el
rekuensi, kualitas dan actor presipitasi
psikologis B,. kk,e8.,8k7 • • •
•
• • • • • • • •
•
•
pernapasan >aporan isyarat $iaphoresis Perilaku distraksi Mengekspresikan perilaku Masker wajah Perilaku berjaga-jaga ?ocus menyempit Indikasi nyeri yang dapat
untuk mengetahui
bantuan+ Melaporkan bahwa nyeri
pengalaman nyeri klien Kaji kultur yang
•
berkurang dengan
Perubahan selera makan Perubahan tekanan darah Perubahan rekuensi jantung Perubahan rekuensi
mengurangi nyeri )mencari
menggunakan manajemen •
•
•
nyeri Mampu mengenali nyeri
•
mempengaruhi respon nyeri 0'aluasi pengalaman nyeri
•
masa lampau 0'aluasi bersama klien dan
)skala, intensitas, rekuensi,
tim kesehatan lain tentang
dan tanda nyeri+ Menyatakan rasa nyaman
ketidakeektian, control
setelah nyeri berkurang Tanda 'ital dalam rentang
•
untuk mencari dan
normal •
menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
diamati Perubahan posisi untuk
menghindari nyeri !ikap tubuh melindungi • $ilatasi pupil • ?okus pada diri sendiri • angguan tidur • Melaporkan nyeri secara
nyeri masa lampau Bantu klien dan keluarga
pencahayaan dan •
kebisingan Kurangi actor presipitasi
•
nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri )armakologi , non
'erbal
armakologi dan •
interpersonal+ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
•
inter'ensi #jarkan tentang tehnik non
•
armakologi Berikan analgetik untuk
•
mengurangi nyeri 0'aluasi keeektian
• •
kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter
•
pemberian obat =ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,
• •
dan rekuensi =ek riwayat alergi Beri analgetik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesic ketika
•
pemberian lebih dari ( Tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan
•
beratnya nyeri Tentukan analgesic pilihan , rute pemberian dan dosis
•
optimal Pilih rute pemberian secara I@, IM, untuk pengobatan
•
nyeri secara teratur Monitor 'ital sign sebelum dan sesudah pemberian
•
analgesic pertama kali Berikan analgesic tepat waktu terutama saat nyeri hebat
.
Hm5, Mo58l8,. F8.8k
o
#mbulasiA kemampuan untuk berjalan dari satu tempat
De6n// + aterbatasan dalam pergerakan fsik
ketempat lain secara mandiri
mandiri dan terarah pada
atau dengan alat bantu #mbulasi< kursi rodaA
tubuh atau satu
o
kemampuan untuk berjalan
ekstremitas atau lebih
dari satu tempat ketempat lain Fa-tr 7ang Ber8(ngan 9
o
untuk mempertahankan
perubahan metabolism sel indeks masa tubuh diatas persentil ke-43 sesuai usia gangguan kogniti kepercayaan budaya
dengan kursi roda KeseimbanganA kemampuan
o
keseimbangkan postur tubuh Perorma mekanika tubuhA tindakan indi'idu untuk
(. Promosi mekanika tubuhA memasilitasi penggunaan postur dan pergerakan dalam akti'itas sehari-hari untuk mencegah keletihan dan ketegangan atau cedera musculoskeletal . Promosi latihan isikA latihan kekuatanA memasilitasi latihan otot resisti secara rutin untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot 1. Terapi latihan isik< mobilitas sendiA menggunakan gerakan tubuh akti atau pasi untuk
depresi atau ansietas keterlambatan
menggunakan aktiitas spesiik atau protocol latihan kemampuan otot untuk perkembangan yang sesuai untuk bekerjasama secara 'olunteer ketidaknyamanan meningkatkan atau intoleransi akti'itas dalam menghasilkan suatu mengembalikan gerakan danpenurunan kekuatan tubuh yang terkendali gerakan yang terarah pertahanan 3. Terapi akti'itas isik< Pergerakan sendi< akti o kaku sendi atau kontraktur ambulasiA meningkatkan dan )sebutkan sendinya+A rentang deisiensi pengetahuan membantu dalam berjalan tentang nilai akti'itas isik pergerakan sendi;;; akti untuk mempertahankan kurang dukungan ungsi tubuh otonom dengan gerakan atas inisiati lingkungan isik atau 5. Terapi latihan isik< sendiri sosial keseimbanganA untuk MobilitasA kemampuan untuk o keterbatasan ketahanan meningkatkan dan kardio'askular bergerak secara terarah dalam mempertahankan hilangnya integritas keseimbangan postur tubuh lingkungan sendiri dengan atau struktur tulang 4. Pengaturan posisiA mengatur tanpa alat bantu medikasi penempatan pasien atau gangguan musculoskeletal o ?ungsi skeletalA kemampuan bagian tubuh pasien secara gangguan neuromuscular tulang untuk menyokong tubuh hati-hati untuk meningkatkan nyeri kesejahteraan isiologis dan dan memdasilitasi pergerakan program pembatasan psikologis Perorma berpindahA o pergerakan 6. Pengaturan posisiA mengatur kemmapuan untuk mengubah keengganan untuk penempatan pasien atau memulai pergerakan letak tubuh secara mandiri atau bagian tubuh pasien secara gaya hidup yang kurang hati-hati dikursi roda untuk dengan alat bantu. gerak atau disuse atau meningkatkan kesejahteraan melemah isiologis dan psikologis malnutrisi Tujuan atau criteria e'aluasi 7. Bantuan perawatan diri< gangguan sensori persepsi Memperlihatkan mobilitas, o berpindahA memnabtu B,. Kk,e8.,8k 7 indi'idu untuk mengubah yang dibuktikan oleh indicator posisi tubuhnya /bjekti sebagai berikut< Pengkajian merupakan proses (. gangguan eksterm o penurunan waktu reaksi yang kontinu untuk menentukan . berat kesulitan membolak-balik o 1. sedang tingkat perorma hambatan posisi tubuh 2. ringan asik dengan akti'itas lain o mobilitas pasien. 3. tidak mengalami gangguan o o o o
sebagai pengganti gerak dispnea saat berakti'itas perubahan cara berjalan pergerakan menentak keterbatasan kemampuan
o
erakan terkoordinasiA
#kti'itas keperawatan tingkat ( o
untuk melakukan ketrampilan motorik halus
o
Kaji kebutuhan terhadap bantuan pelayanan kesehatan dirumah dan kebutuhan terhadap peralatan pengobatan yang tahan lama #jarkan pasien tentang dan
o
pergerakan sendi tremor yang diindikasi
o
oleh pergerakan ketidak stabilan poetur
o o
tubuh melambatnya pergerakan gerakan tidak teratur atau tidak terkoordinasi
o
untuk program latihan Berikan penguatan positi
o
selama akti'itas Bantu pasien untuk
menggunakan alas kaki antiselip yang mendukung untuk berjalan Pengaturan posisi ):I=+< o #jarkan pasien bagaimana menggunakan postur dan mekanika tubuh yang benar pada saat melakukan aktii'tas Pantau ketepatan pemasangan traksi
#kti'itas keperawatan
o
tingkat Kaji kebutuhan belajar
o
pasien Kaji terhadap kehutuhan
o
bantuan layanan kesehatan dari lembaga kesehatan dirumah dan alat kesehatan yang tahan lama #jarkan dan dukung pasien
o
o
dalam latihan &/M akti atau pasi untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot Instruksikan dan dukung pasien untuk menggunakan trape"e atau pemberat untuk meningkatkan serta mempertahankan kekuatan ekstremitas atas #jarkan tehnik ambulasi
o
dan berpindah yang aman Instruksikan pasien untuk
o
menyangga berat badannya Instruksikan pasien untuk mempertahankan kesejajaran tubuh yang benar unakan ahli terapi isik
o
mempertahankan atau meningkatkan mobilitas Berikan penguatan positi
o
selama akti'itas #wasi seluruh upaya
o
mobilitas dan bantu pasien, jika perlu unakan sabuk penyokong saat memberikan bantuan ambulasi atau perpindahan
#kti'itas keperawatan
o
tingkat 1 dan 2 Tentukan tingkat moti'asi
o
pasien untuk mempertahankan atau megambalikan mobilitas sendi dan otot unakan ahli terapi isik
o
dan okupasi sebagai suatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankan atau meningkatkan mobilitas $ukung pasien dan
o
keluarga untuk memandang keterbatasan dengan realitas Berikan penguatan positi
o
selama akti'itas Berikan analgesic sebelum
memulai latihan isik Penguatan posisi ):I=+< o Pantau pemasangan alat traksi yang benar >etakkan matras atau tempat tidur terapeutik dengan benar #tur posisi pasien dengan kesejajaran tubuh yang benar >etakkan pasien pada posisi terapeutik *bah posisi pasien yang imobilisasi minimal setiap
lampu pemanggil dalam jangkauan pasien $ukung latihan &/M akti datau pasi jika perlu $omain 5 Kelas 1 Kode :$9 88((6 G66& 38, ,&5&-
$einisi < konusi dalam gambaran mental tentang diriisik indi'idu B,. kk,e8.,8k 7
Body image !el esteem 18,e8 H.8l 7
Bo*9 8m6e e3-3eme, •
Body image positi Mampu mengidentiikasi kekuatan personal Mendiskripsikan secara actual perubahan ungsi tubuh Mempertahankan interaksi sosial
•
•
•
Perilaku mengenal tubuh indi'idu Perilaku menghindari tubuh indi'idu Perilaku memantau tubuh indi'idu &espon non'erbal terhadap perubahan actual pada tubuh )misA penampilan,struktur,ung si+ &espon non'erbal terhadap persepsi perubahan pada tubuh )misA penampilan,struktur,ung si+ Mengungkapkan perasaan yang mencerminkan perubahan pandangan tentang tubuh indi'idu )misA penampilan,struktur,ung si+ Mengungkapkan persepsi yang mencerminkan perubahan indi'idu dalam penampilan Objektif
Perubahan actual pada ungsi Perubahan actual pada struktur Perilaku mengenali
•
•
Kaji secara 'erbal dan non 'erbal respon klien terhadap tubuhnya Monitor rekuensi mengkritik dirinya elaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit $orong klien mengungkapkan perasaannya Identiikasi arti pengurangan melalui pemakaian alat bantu ?asilitasi kontak dengan indi'idu lain dalam kelompok kecil
hubungan special tubuh terhadap lingkungan Perubahan dalam keterlibatan social Perluasan batasan tubuh untuk menggabungkan objek lingkungan lingkungan !ecara sengaja menonjolkan bagian tubuh Kehilangan bagian tubuh Tidak melihat bagian tubuh Tidak menyentuh bagian tubuh Trauma pada bagian yang tidak berungsi !ecara tidak sengaja menonjolkan bagian tubuh Subjektif
$epersonalisasi kehilangan melalui kata ganti yang netral $epersonalisasi bagian melalui kata ganti yang netral Penenkanan pada kekuatan yang tersisa Ketakutan terhadap reaksi orang lain ?ocus pada penampilan masa lalu Perasaan negati'e tentang sesuatu Personalisasi kehilangan dengan menyebutkannya ?ocus pada perubahan ?ocus pada kehilangan Menolak mem'eri'ikasi perubahan actual Mengungkapkan perubahan gaya hidup Fk,o 96 5e-&5&6 7
Bioisik, kogniti Budaya, tahap perkembangan Penyakit, cedera Perceptual, psikososial, spiritual Pembedahan, trauma Terapi penyakit
B,. kk,e8.,8k
!leep< e9tent and pattern o
•
•
•
•
•
Perubahan pola tidue normal Penurunan kemampuan berungsi Menyatakan sering terjaga Menyatakan tidak mengalami kesulitan tidur Menyatakan tidak merasa cukup istirahat
Fk,o 96 5e-&5&6 •
• •
•
•
• •
• •
Kelembaban lingkungan sekitar !uhu lingkungan sekitar Tanggung jawab memberi asuhan Perubahan pejalan terhadap cahaya-gelap angguan )mis, untuk tujuan terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium+ Kurang kontrol tidur Kurang pri'asi , pencahayaan Bising, bau gas Tidak amilier dengan prabot tidur
K8,e8 -.8l7 umlah jam tidur dalam batas normal 56 jamChari Pola tidur, kualitas dalam bats normal Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat Mampu mengidentiikas i hal-hal yang meningktatkan tidur
o
o
o
o
o
o
o
terhadap pola tidur elaskan pentingnya tidur yang adekuat ?asilitas untuk mempertahankan akti'itas sebelum tidur )membaca+ =iptakan lingkungan yang nyaman Kolaborasi pemberian obat tidur $iskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien Intruksikan untuk memonitor tidur pasien Monitor waktu makan dan minum dengan waktu tidrur MonitorCcatat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Asam urat adalah hasil akhir dari katab)lisme 5peme*ahan6 purin. 3urin adalah salah satu kel)mp)k struktur kimia pembentuk (NA. &)ut 5pirai6 merupakan kel)mp)k keadaan heter)gen)us yang berhubungan
dengan
deekgenetik
pada
metab)lisme
purin
5hiperurisemia6. 3ada keadaan ini bisa terjadi )7ersekresi asamurat atau deek renal yang mengakibatkan penurunan eksresi asam urat, atau
B. SARAN =erdasarkan kesimpulan diatas, penyusun mengharapkan kepada para mahasiswa keperawatan khususnya, agar dapat memahami dan menambah pengetahuan kita tentang &'"T dalam mata kuliah != sistem mus*ulus*eletal. Serta diharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA SmeltBer, SuBanne #. 1CC;. %=uku Ajar eperawawatan !edikal =edah =runner J Suddarth”. :akarta + 3enerbit =uku ed)kteran http+DDwww.a*ademia.eduD2/@2144D&'"T http+DDwww.slideshare.netDSiatmasariDasuhan-keperawatan-g)ut-asamurat