Penanganan awal terhadap pasien adalah pemberian beta-agonis secara nebulisasi. Garam fisiologis dan mukolitik dapat ditambahkan dalam cairan nebulisasi. Nebulisasi serupa dapat diulang dua kali dengan selang 20 menit. Pada pemberian ketiga dapat ditambahkan obat antikolinergik. antikolinergik.
SERANGAN RINGAN
Jika dengan sekali nebulisasi pasien menunjukkan respons yang baik complete response!" berarti derajat serangannya ringan. Pasien diobser#asi selama $-2 jam" jika respons tersebut bertahan" pasien dapat dipulangkan. Pasien dibekali obat beta-agonis hirupan atau oral! yang diberikan tiap %-& jam. Jika pencetus serangannya adalah infeksi #irus" dapat ditambahkan steroid oral jangka pendek '-( hari!. Pasien kemudian dianjurkan kontrol ke )linik *awat Jalan dalam waktu 2%-%+ jam untuk ree#aluasi tatalaksananya. ,elain itu jika sebelum serangan pasien sudah mendapat obat pengendali" obat tersebut diteruskan hingga ree#aluasi di )linik *awat Jalan. Namun jika setelah obser#asi 2 jam gejala timbul kembali" pasien diperlakukan sebagai serangan sedang.
SERANGAN SEDANG
Jika dengan pemberian nebulisasi dua atau tiga kali" pasien hanya menunjukkan respons parsial incomplete response!" kemungkinan derajat serangannya sedang. ntuk itu perlu dinilai ulang derajatnya sesuai pedoman di depan. Jika serangannya memang termasuk serangan sedang" pasien perlu diobser#asi dan ditangani di *uang *awat ,ehari **,!. alaupun mungkin tidak diperlukan" namun untuk persiapan keadaan darurat" maka sejak di /G pasien yang akan diobser#asi di **, langsung dipasangi jalur parenteral.
SERANGAN BERAT
1ila dengan ' kali nebulisasi berturut-turut pasien tidak menunjukkan respons poor response!" yaitu gejala dan tanda serangan masih ada penilaian ulang sesuai pedoman!" maka pasien harus dirawat di *uang *awat /nap. ksigen 2-%34menit diberikan sejak awal termasuk saat nebulisasi. Pasang jalur parenteral dan lakukan foto toraks. Jika sejak penilaian awal pasien mengalami serangan berat" nebulisasi cukup diberikan sekali langsung dengan beta-agonis dan antikolinergik. ,edangkan bila pasien menunjukkan gejala dan tanda ancaman henti napas" pasien harus langsung dirawat di *uang *awat /ntensif. ntuk pasien dengan serangan berat dan ancaman henti napas" langsung dibuat foto rontgen toraks guna mendeteksi komplikasi pneumotoraks dan4atau pneumomediastinum