BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Istilah desentralisasi digunakan dalam sejumlah besar literature yang beragam. Dengan demikian, istilah ini memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Desentralisasi mempunyai beberapa arti yaitu : Suatu organisasi organisasi administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relative lebih tinggi dalam organisasi organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah.( rendah.( H.A. Simon) Dalam praktiknya, difinisi ini sangat sulit diterapkan, hal ini dikarenakan konsep mengenai keputusan yang dapat diidentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar samar. !andangan yang terkait menyatakan bah"a dalam banyak kasus, kemampuan seseorang untuk mendefinisikan suatu masalah adalah lebih penting dibandingkan dengan "e"enang pengambilan keputusan formal karena agenda tersebut mengharuskan pilihanpilihan solusi. Akhirnya, Akhirnya, penggunaan prosedur operasi operasi standar, rutinitas pen#arian, profesionalisme, sosialisasi, dan halhal sema#am itu dalam organisasi dapat mempengaruhikeputusan dengan mengendalikan dasar pemikiran atas mana keputusan itu dibuat. $ahkan jika orang harus menerima lokasi pengambilan keputusan sebagai aspek kun#i dari desentralisasi, masih terdapat masalah mengenai keputusankeputusan manakah yang harus didesentralisasikan. Simon et al menggunakan istilah % penting& untuk menandai keputusankeputusan yang akan didelegasikan jika suatu perusahaan akan melakukan desentralisasi. Hal ini tidaklah terlalu membantu, karena dapat dibuat
argumentasi bah"a keputusankeputusan yang penting sebaiknya disentralisasikan dan keputusankeputusan yang tidak penting didelegasikan. !erbedaan yang lebih bermanfaat digunakan oleh A. D. 'handler, yang memisahkan keputusan strategis dari keputusan operasi. !ada umumnya, keputusan startegis men#akup periode "aktu yang lebih panjangdan tidak berulang, sementara keputusan operasi bersifat jangka pendek dan berulang. Dengan adanya kesulitankesulitan tersebut, adalah tidak mengherankan jika surey lapangan yang dilakukan oleh . !. *ennergen pada tahun +-+ menunjukan bah"a desentralisasi dapat berarti: +.
ingkat hierarki di mana keputusan diambil.
/.
!engaruh relatie dari tingkat hierarkidalam pengambilan keputusan.
0.
!artisipasi dalam pengambilan keputusan tanpa menga#u kepada tingkatan hierarki. 1arena hanya terdapat sedikit kesepakatan mengenai arti dari istilah
desentralisasi, mungkin adalah lebih berguna untuk fo#us pada apa yang ingin di#apai oleh suatu organisasi melalui desentralisasi. 2aitu, masalah tersebut sebaiknya adalah mengenai perilaku apa yang diinginkan oleh organisasi dari para menejernya. Definisi keperilakuan dari desentralisasi sebagai suatu system yang mendorong berbagai manjer dalam suatu hierarki untuk berfikir dan bertindak se#ara independen sementara pada saat bersamaan merupakan bagian dari suatu tim. 3. 4. 5an#il menangkap semangat ini ketika ia menyatakan bah"a tujuan dari desentralisasi adalah mengembangkan seorang manajer %yang mempunyai keyakinan untuk bertindak sendiri pada beberapa kesempatan, kebijakan untuk men#ari nasihat pada kesempatan yang lain, dan akal sehat untuk membedakan satu kesempatan dengan kesempatan yang lain&
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHAAN 2.1 Art! Desentral!sas!
Istilah desentralisasi digunakan dalam sejumlah besar literatur yang beragam. 6ntuk membatasi lingkup desentralisasi ini, maka hanya akan dibahas dalam konteks perusahaan bisnis. Definisi desentralisasi oleh H.A Simon adalah suatu organisasi administratif yang tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan yang relatif tinggi dalam organisasi tersebut7 terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen pun#ak kepada tingkatan "e"enang eksekutif yang lebih rendah.
2.2 L!ngkungan se"aga! #akt$r Penentu Desentral!sas!
Suatu pembahasan umum mengenai alasanalasan dibutuhkannya desentralisasi men#akup halhal berikut ini : +. Desentralisasi membebaskan manajemen pun#ak untuk fo#us kepada keputusan keputusan strategi jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusankeputusan operasi. /. Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan resons se#ara #epat dan efektif terhadap masalah, karena mereka yang berada paling dekat dengan suatu masalah (manajer lo#al) memiliki informasi yang paling baik dan oleh sebab itu dapat memberikan respos lebih baik terhadap kebutuhankebutuhan lo#al. 0. System yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal. 8. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen pun#ak masa depan. 9. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan suatu alat motiasional yang kuat bagi para manajer.
andasan teoritis dan empiris yang paling komprehensif untuk memahami desentralisasi diberikan oleh 'handler dalam dua karya besar. !ertama, strategi and structure (+/), menyatakan bah"a struktur suatu perusahaan merupakan tanggapan terhadap strateginya. 1edua, the visible hand (+;;), menyediakan suatu surey historis yang mendukung dalil diatas. 4itur utama dari struktur organisasi diisional bagi 'handler adalah desentralisasi. Desentralisasi yang memungkinkan perusahaan mengatasi masalahmasalah koordinasi dengan #ara mendelegasikan keputusankeputusan operasional ketingkat yang lebih rendah. esis dasar 'handler mengenai hubungan antara lingkungan, strategi, dan struktur diterima se#ara luas sebagai penjelasan dari desentralisasi dan telah menjadi dasar bagi banyak riset berikutnya.
Komponen
Ciri-ciri
Konteks
Respons
Lingkungan
Lingkungan
Organisasi
Organisasi
ugas :
ersedianya sumber
1onflik dalam
ke#epatan
(!enyedia sumber<
saling keterkaitan para
hubunganhubungan
respons
=itra pertukaran)
aktor konsentrasi
perubahan dalam
informasi
1ekuasaan
hubunganhubungan
spesialisasi !engambilan risiko informasi
1omunitas :
>ilainilai ? keyakinan
hambatahambatan
model
(4aktorfaktor
hukum, adat istiadat,
pada perilaku
pemerintah
hukum?$udaya<
mitos, #erita, dan
sumbersumber
upa#ara keagamaan
1eabsahan)
%am"ar& M$'el Res($ns L!ngkungan 'ar! Desentral!sas!
@ambar diatas menunjukkan bah"a karakteristik utama dari lingkungan tugas adalah kelimpahan sumber daya, saling keterikatan dari aktor sosial,dan konsentrasi kekuasaan. 4itur utama dari komunitas adalah sekelompok nilai dan keper#ayaan yang dianutnya. ingkungan menentukan suatu konteks dari suatu organisasi. !enyedia sumber daya menentukan tingkat konflik dan perubahan7 serta sistem nilai mendefinisikan sekelompok batasan. 1onteks pada gilirannya akan menetukan perilaku yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisasi.
2.3 Mem!l!h uatu truktur
!ilihan atas struktur desentralisasi yang sesuai membutuhkan dua keputusan inti, yaitu : +) bagaimana membagi tugasegara. !erusahaan sekarang harus diatur berdasarkan "ilayah, dimana setiap "ilayah memiliki organisasi fungsional atau produk yang lebih lanjut. Suatu masalah yang sulit timbul ketika hanya ada beberapa produk saja dari banyak produk perusahaan tersebtu yang dijual diberbagai "ilayah. Dalam situasi sema#am itu, organisasi dihadapkan pada pilihan yang sulit antara menduplikasikan diisi produknya disemua "ilayah atau menggunakan diisi geografis untuk seluruh produknya. $. =eren#anakan Akuntabilitas Sumber Daya angkah kedua dalam memilih suatu struktur adalah meren#anakan suatu system yang sesuai untuk akuntanbilitas sumber daya pada berbagai sub unit fungsional, produk, atau "ilayah. $iasanya, suatu struktur akuntanbilitas sumber daya mengikuti logika dari distribusi fisik aktiitas dan keputusan yang di#apai oleh pen#iptaan subunit. mpat jenis unit akuntansi sumber daya yang dikenal dalam literature terdiri atas : pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat inestasi. 2.) Pengem"angan Anggaran Dasar
+) !endelegasian aktiitas
Dalam teori, system terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktiitas yang dapat dipisahkan kepada subunit, dengan hanya sedikit atau tidak sama sekali peran dari manajemen sentral. /) =enetapkan normanorma keperilakuan >ormanorma keperilakuan yang paling penting adalah sosialisasi, spesialisasi, standarsisasi, dan formalisasi. 0) 1lasifikasi hubungan antarunit Anggaran dasar yang baik juga memberikan peraturanperaturan dasar untuk mengelola pertukaran antarunit. !ertukaran ini adalah perlu ketika subunitsubunit saling bergantung satu sama lain untuk input atau output. 8) !endekatan kompetitif esrsus kolaboratif Pendekatan kompetitif, mengandalkan pada mekanisme pasar dan mensubsitusi pasar internal yang fiktif dengan pasar eksternal. Pendekatan kolaboratif, menekankan pada keanggotaan organisasional dan mendorong indiidu untuk bekerja sebagai satu tim dengan menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai yang sesuai. 9) 4aktorfaktor yang mempengaruhi pilihan a. ersedianya !asar ksternal Sikap kompetitif diantara subunitsubunit mungkin hanya jika ada pasar eksternal untuk produk atau jasa yang diperdagangkan se#ara internal. ersedianya kompetisi aktif dipasar eksternal membuat kompetisi internal menjadi lebih mungkin dan praktis. Ada dua alasan mengapa jenis pasar eksternal yang dapat diperbandingkan sema#am ini sulit ditemukan dalam peraktek. !ertama, sejumlah unit internal di#iptakan untuk kemudahan administratif. Hal ini menghasilkan unitunit yang se#ara teknologi tidak dapat dipisahkan, tetapi se#ara administratif terpisah. !roduk yang akan diperdagangkan dalam situasi seperti ini mungkin tidak memiliki pasar eksternal karena produk tersebut merupakan hasil dari %ke#urangan administratif.& 1edua, pasar eksternal tidak dianggap aktif jika pasar
tersebut melibatkan pertukaran diantara sejumlah ke#il pelaku pasar. Disini, keputusan untuk melakukan internalisasi dibuat untuk menghindari ketergantungan yang mungkin terjadi pada satu sumber pembeli atau penjual tunggal.
b. Saling 1etergantungan yang Strategis 4aktor utama dalam memilih antara kompetisi dan kolaborasi merupakan strategi bagi suatau organisasi. $ahkan, ketika produkproduknya se#ara teknis independen, strategi suatu organisasi dapat membuat produkproduk tersebut menjadi sa ling tergantung sebagai #ontoh, Hotel di as 5egas pada umumnya mena"arkan empat produk terpisah se#ara teknologi: penginapan, makanan, perjudian, dan hiburan. Se#ara strategis, suatu hotel dapat memilih untuk men#iptakan empat unit yang berdiri sendiri dan melakukan transfer pada harga pasar. Atau, hotel tersebut dapat meni#iptakan empat pusat yang saling tergantung dimana salah satu produk misalnya penginapan menjadi penghasil laba sementara ketiga produk lainnya menjadi pendukung.
#. 1etidaklengkapan Harga !endekatan kompetitif membutuhkan mekanisme harga sebagai s inyal dasar untuk mengatur pertukaran. Selama harga men#akup semua ariabel keputusan yang relean, pendekatan kompetitif akan berhasil. >amun, harga transfer internal jarang men#akup semua ariabel keputusan yang relean dalam suatu pertukaran. Hal yang terutama sangat penting adalah perbedaan kualitas, ketidakpastian, dan faktorfaktor eksternal. d. ersedianya Bpsi untuk 1eluar !ersyaratan yang penting bagi keberhasilan pendekatan kompetitif adalah tersedianya opsi untuk keluar. Bpsi untuk keluar memungkinkan seseorang produsen internal yang tidak efisien diberikan sanksi dengan #ara mengiCinkan pembeli menolak untuk membeli se#ara internal. Dari sudut pandang suatu perusahaan tunggal opsi untuk keluar dapat meme#ahkan
masalah yang dihadapi oleh unit pembeli, tetapi tidak melakukan apaapa untuk mengkangkap penurunan lebih lanjut dalam kualitas penjual. Dalam situasi sema#am ini, pendekatan kompetitif harus diperketat untuk memaksa baik pihak pembeli maupun pihak penjual untuk meningkatkan kualitas internal.
) Desentralisasi dan penentu harga transfer Harga transfer mendukung dan mendorong jenisjenis perilaku tertentu dalam organisasi.
;) *enis *enis harga transfer a. Harga !asar Harga pasar digunakan ketika terdapat beberapa jenis pasar eksternal untuk produk tersebut. Harga pasar mendorong perilaku yang kompetitif antar subunit dan dapat menurunkan komitmen terhadap suatu organisasi karena harga pasar memberikan kebebasan, baik pada diisi pembeli maupun diisi penjual untuk melakukan transaksi se#ara eksternal.
b. Harga biaya plus $iaya plus dapat berupa biaya penuh atau biaya ariabel plus margin laba. 1edua aturan ini dapat mendorong para pemasok internal untuk menjadi tidak efisien dengan memungkinkan mereka untuk meneruskan biaya kepada diisi pembeli. *ika biaya plus akan digunakan, maka, dari sudut pandang keprilakuan, alterna tif yang paling diinginkan adalah %biaya standar& yang dinaikkan dengan margin laba yang dapat diterima bagi diisi penjual. !enggunaan biaya standar untuk tujuan ini dapat diharapkan untuk mendorong manajer diisi penjual untuk meminimalkan biaya aktualnya karena usahausaha pengendaliannya akan tampak sebagai arian yang menguntungkan dalam laporan kinerja.
#. $iaya ariabel
$iaya ariabel mungkin optimal se#ara ekonomi karena biaya tersebut mendekati biaya produksi marginal dalam jangka pendek. Akan tetapi, biaya ariabel se#ara motiasional tidak mendukung unit penjual karena biaya tersebut tidak memungkinkan unit penjual untuk menunjukkan laba.
d. Harga yang dinegoisasikan Harga transfer yang dinegosiasikan akan mendorong keterampilan bernegosiasi dengan mengorbankan produktifitas karena negosiator yang paling baik dapat mengenal harga yang lebih tinggi. =enurut >.Dopou#h dan 3.Drake, harga transfer yang dinegosiasikan merupakan %dasar yang tidak memuaskan bagi ealuasi kinerja dari subunit karena harga tersebut sebenarnya mengimplikasikan ealuasi terhadap kekuatan untuk melakukan negosiasi dibandingkan dengan kinerja itu sendiri.
e. Harga yang diputuskan atau diperintahkan Digunakan ketika dua subunit tidak men#apai kesepakatan mengenai harga transfer yang memuaskan kedua belah pihal atau jika satu diisi menolak untuk melakukan transaksi dengan diisi lain. Dalam kasusu sema#am ini merupakan praktik umum bagi manajemen pun#ak untuk menetukan suatu solusi yang tepat guna menyelesaikan perselisihan ini. 1etika hal ini dilakukan, para manajer yang terlibat tidak lagi mempunyai tanggung ja"ab penuh atas aktifitas dari diisi mereka. Hal ini menimbulkan masalahmasalah keprilakuan langsung dalam hal semangat dan motiasi. Hal itu juga berarti bah"a kinerja diisional diealuasi, para manajer tersebut akan tetap dianggap bertanggungja"ab atas akibat dari keputusan yang tidak mereka buat.
-) Harga transfer dan anggaran dasar desentralisasi
Dampak keprilakuan dari harga transfer menyarankan suatu penafsiran kembali terhadap harga transfer sebagai mekanisme keprilakuan untuk mendukung tingkat kompetisi atau kolaborasi antar subunit yang diinginkan oleh suatu organisasi. abel diba"ah ini menunjukkan suatu kaitan antara harga transfer dengan anggaran dasar untuk desentralisasi.
*enis !erilaku yang Diinginkan
*enis !enentuan Harga ransfer yang
+. ingkat kompetisi dan saling
Diperlukan +. Harga kompetitif berbasis pasar digunakan
ketergantungan yang tinggi antar unit. /. ingkat kompetisi menengah antar
sebagai ukuran dari efisiensi ekonomi. /. Harga berbasis pasar digunakan sebagai
unit. 1olaborasi dibutuhkan pada
batasan untuk mengukur elemenelemen
ariabelariabel yang tidak di#akup
umum antara harga internal dengan harga
oleh harga.
eksternal. !erbedaan antara harga internal dengan harga eksternal akan digunakan sebagai suatu sinyal %arians& untuk
0. 1ebutuhan yang setara, baik untuk kompetisi maupun untuk kolaborasi.
8. 1olaborasi yang lebih besar
inestigasi lebih lanjut. 0. Harga transfer yang dinegosiasikan untuk memberikan suatu #ara untuk melakukan peme#ahan masalah se#ara bersamasama. 8. Harga transfer yag ditentukan untuk
dibandingkan dengan kompetisi antar
menyatukan pihakpihak dan menunjukkan
unit.
kepada mereka kebutuhan untuk
9. 1olaborasi yang erat dan sedikit kompetisi.
berkolaborasi. 9. Harga transfer yang diperintahkan untuk menggabungkan unitunit yang terpisah.
$agian ini menyatakan bah"a elemen utama dari desentralisasi adalah kebutuhan untuk mengembangkan anggaran dasar yang sesuai. Anggaran dasar yang sema#a m itu harus
memutuskan aktiitas dan keputusan manakah yang akan dibuat oleh kantor pusat dan manakah yang akan didelegasikan kepadaunitunit indiidual7 menyediakan norma perilaku yang sesuai untuk diikuti oleh unitunit dalam melaksanakan aktifitas yang ditugaskan7 dan menetapkan apakah pertukaran antar unit akan diatur terutama oleh aturanaturan kompetisi atau kolaborasi.
2.* Mengukur 'an Menge+aluas! ,!nerja
Atributatribut dari ukuranukuran kinerja yang kemungkinan besar akan mengarah pada keselarasan tujuan adalah : a) 1ontrolabilitas Dianggap dinginkan karena kontrolabilitas mengeluarkan aspekaspek kinerja yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang manajer dari pengukuran. b) 1elengkapan =enga#u pada tingkat sejauh mana suatu ukuran dapat men#akup semua dimensi kinerja yang relean. #) !emisahan aktiitas dan ealuasi manajerial Diran#ang untuk membedakan daya tarik ekonomi dari suatu aktiitas denga #ara aktiitas tersebut dikelola.
BAB III PENUTUP 3.1 ,es!m(ulan
Desentralisasi adalah satu dari dua pola organisasi. e"at desentralisasi, berbagai hal yang terkait dengan organisasi telah didelegasikan ke tingkat yang lebih rendah. =eskipun demikian, terdapat aspek keperilakuan dari pihak penerima. 6ntuk menghindari perilaku disfungsional yang pada gilirannya dapat merugikan organisasi se#ara keseluruhan. erdapat banyak pihak yang diuntungkan dan dirugikan oleh desentralisasi. =asingmasing pihak bertahan pada pendiriannya masingmasing karena mereka memiliki lingkungan yang berbeda. 1ondisi inilah yang sangat potensial akan menimbulkan perilaku yang disfungsional ketika satu ukuran tunggal digunakan dalam proses penilaian kinerja dari masingmasing bagian. 6ntuk itu, diperlukan berbagai kebijakan dan keputusan yang sesuai dalam proses penilaian kinerja dari masingmasing bagian yang terdesentralisasi.
3.2 aran
DA#TAR PUTA,A
A.D. -han'ler /r. +/.& Strategy and Stru#ture,& R$"!ns te(hans +.& !erilaku Brganisasi,& edisi kedelapan, jilid + Ikhsan Ar0an 'an Muhamma' Ishak , /9. % Akuntansi 1eperilakuan&,
*akarta7 Salemba mpat