Eva Prasetya Maulina 1106003604 Asuhan Keperawatan Asma pada Anak 1. Pengkajian a. Anamnesa. Mengkaji identitas klien yaitu; nama, umur, jenis kelamin, nama
orangtua, alamat, umur, pendidikan, pekerjaan orangtua, agama, dan suku. b. Riwaya Riwayatt keseh kesehata atan n masa masa lalu lalu.. Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit
paru sebelumnya. Kaji riwayat reksi alergi atau sensitivitas terhadap lingkungan. c. Riwaya Riwayatt keseha kesehata tan n sekar sekarang ang.. Pada riwayat kesehatan sekarang, yang perlu dikaji
adalah ada atau tidaknya keluhan sesak napas dan keringat dingin. Ketidakma kmampu mpuan an melaku melakukan kan aktivi aktivitas tas karena karena sulit sulit bernaf bernafas as Adanya Adanya d. Akti Aktiv vitas itas.. Ketida penurunan kemampuan kebutuhan kebutuhan melakukan aktivitas sehari-hari. e. Pernapasan. Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan.
Napas memburuk ketika klien berbaring telentang di tempat tidur. Menggunakan alat a lat bantu pernapasan, misal meninggikan bahu, melebarkan hidung.. Adanya bunyi napas mengi. Adanya batuk berulang. f.
Sirkulasi. Adany Adanyaa pening peningkat katan an tekana tekanan n darah. darah. Adanya Adanya pening peningkat katan an frekuen frekuensi si
jantung. Warna kulit atau membran mukosa normal/abu-abu/sianosis. normal/abu-abu/sianosis. g. Inte Integr grit itas as ego. ego. Terjadi ansietas, ketakutan, peka rangsangan, gelisah.
Ketida dakm kmam ampu puan an untu untuk k maka makan n kare karena na dist distres resss pern pernap apasa asan. n. h. Asupan nutrisi. Keti Penurunan berat badan karena anoreksia. i.
Hub ubu unga ngan socia ocial. l. Keterbatasan mobilitas fisik. Susah bicara atau bicara terbata-bata.
Adanya ketergantungan pada orang lain. Pemeriksaan Penunjang a.
Pemeriksaan Fi Fisik. Inspeksi : •
Status mental : lemas, takut, gelisah, apatis, dan tidak aktif
•
Pola aktivitas : kelemahan tubuh, cepat lelah
•
Pernapasan cuping hidung
•
Posisi yang nyaman: Tidur dalam posisi duduk tinggi
•
Lingkar dada dan bentuk dada (dada burung atau pigeon chest)
•
Warna kulit: merah muda, pucat, sianosis, akrosianosis
•
Penggunaan otot-otot tambahan
•
Tulang zigomatik dan telinga memerah
•
Bibir berwarna merah gelap, dapat menjadi sianosis pada dasar kuku
•
Berkeringat Keperawatan Anak 1 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, 2013
Eva Prasetya Maulina 1106003604 Palpasi : •
Kaji pola napas: apnea, takipnea, dispnea
•
Gastro intestinal: adanya mual, muntah.
•
Pernapasan : frekuensi meningkat, dan kedalaman pernafasan
•
Retraksi dinding dada: suprasternal, interkostal, subkostal, dan supraklavikular
•
Kulit yang lembab
•
Pengembangan dada
•
Krepitasi, massa, edema
•
Contour, Confek, tidak ada defresi sternum
•
Diameter antero posterior lebih besar dari diameter transversal
Perkusi : Hipersonor/timpani Auskultasi : •
Bunyi napas merata
•
Bunyi napas abnormal: Mengi diseluruh bidang paru (semakin intensif seiring dengan perkembangan serangan), Suara napas terdengar dari jarak jauh
•
Fase inspirasi dan fase ekspirasi memanjang
•
Batuk kering, paroksimal, paroksimal, iritatif, dan nonproduk nonproduktif, tif, kemudian kemudian menghasilkan menghasilkan sputum yang berbusa, jernih, dan kental
b.
Gambaran an radiol radiologi ogi pada pada asma umumny umumnyaa normal normal.. Bila Bila Peme Pemerriks iksaan aan rad radio iolo logi gi. Gambar terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut:
•
Bila disertai dengan bronkhitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah
•
Bila terdapat komplikasi empisema, gambaran radiolusen akan semakin bertambah.
•
Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrat pada paru.
•
Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis local.
•
Bila terjadi pneumonia mediastinum, pneumotoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada paru-paru. Pemeriksaan tes tes kul kulit. Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai
c.
alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma. d.
Gambaran elektrokard elektrokardiografi iografi disesuaikan disesuaikan dengan dengan gambaran gambaran Ele Elektr ktrokar okardi dio ogra graf. Gambaran yang terjadi pada empisema paru, yaitu:
•
Peruba Perubahan han aksis aksis jantun jantung, g, umumny umumnyaa terjadi terjadi right right axis axis deviasi deviasi dan clock clock wise wise rotation.
Keperawatan Anak 1 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, 2013
Eva Prasetya Maulina 1106003604 •
Terdapat tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB ( Right ( Right Bundle branch Block )
•
Tanda-tanda Tanda-tanda hipoksemia, hipoksemia, yaitu terdapatnya terdapatnya sinus takikardia takikardia dan terjadinya terjadinya depresi segmen negatif.
e.
Scanning Pa P aru. Dapat diketahui bahwa redistribusi udara selama serangan asma
tidak menyeluruh pada paru-paru. f.
Spirometri.
Untu Untuk k menu menunj njuk ukka kan n adan adanya ya obstr obstruk uksi si jala jalan n napa napass reve reversi rsibe bel. l.
Pemeriksaan spirometri tdak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan. pengobatan. 2.
Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
a) Bersihan jalan napas napas tidak tidak efektif efektif b.d b.d bronkospasme bronkospasme Tujuan: Mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi bersih dan jelas. Intervensi:
- Auskultasi bunyi nafas, catat adanya adanya bunyi nafas, Ex: Ex: mengi. - Kaji/pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/ekspirasi. - Catat adanya derajat dispnea, dispnea, ansietas, distress pernafasan, penggunaan penggunaan obat. - Tempatkan klie pada posisi yang nyaman. Ex: Ex: meninggikan kepala, duduk pada pada sandaran. - Pertahankan polusi lingkungan lingkungan minimum. Contoh: Contoh: debu dan asap. - Tingkatkan masukan cairan 3000 3000 ml/hari sesuai toleransi jantung, jantung, berikan air hangat. - Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi. b) Gangguan pertukaran pertukaran gas b.d perubahan perubahan membran alveolar alveolar kapiler Tujuan: Perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat. Intervensi:
- Kaji/awasi secara rutin keadaan kulit klien dan membran mukosa. - Awasi tanda vital dan irama jantung. - Kolaborasi: berikan oksigen tambahan tambahan sesuai indikasi hasil AGDA dan toleransi klien. - Sianosis mungkin perifer atau sentral mengindikasikan mengindikasikan beratnya hipoksemia. hipoksemia. - Penurunan getaran vibrasi diduga adanya penggumpalan penggumpalan cairan/udara. - Takikardi, disritmia, dan perubahan tekanan darah menunjukkan menunjukkan efek hipoksemia sistemik. c) Ansietas terhadap orangtua dan anak b.d perubahan dalam status kesehatan anak Tujuan: Menurunkan ansietas atau kecemasan pada orang tua dan anak. Intervensi untuk orang tua:
- Berikan ketanangan pada orang tua.
Keperawatan Anak 1 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, 2013
Eva Prasetya Maulina 1106003604
- Memberikan rasa nyaman. nyaman. - Mendorong keluarga memberikan memberikan pengertian dan informasi (Waley & Wong, 1989). 1989). - Mendorong keluarga keluarga untuk terlibat dalam perawatan anaknya. - Konsultasi dengan tim medis medis untuk mengetahui kondisi kondisi anaknya. Intervensi untuk anak:
- Bina hubungan hubungan saling percaya. - Mengurangi perpisahan dengan orang tuanya. - Mendorong untuk mengekspresikan perasaannya. - Melibatkan anak dalam bermain. bermain. - Siapkan anak untuk untuk menghadapi pengalaman pengalaman baru, misal: pprosedur tindakan. tindakan. - Memberikan rasa nyaman. nyaman. - Mendorong keluarga dengan dengan memberikan pengertian informasi informasi (Waley & Wong, 1989). 1989). d) Risiko Risiko tinggi tinggi koping koping keluar keluarga ga tidak tidak efe efekti ktiff b.d tidak tidak terpe terpenuh nuhiny inya a keb kebutu utuhan han psikososial orang tua Tujuan: Koping keluarga kembali efektif. Intervensi:
- Buat hubungan dengan dengan orang tua yang mendorong mereka mengungkapkan kesulitan. - Berikan informasi pada orang tua tentang perkembangan anak. - Berikan bimbingan antisipasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan. perkembangan. - Tekankan pentingnya sistem pendukung. pendukung. - Anjurkan orang tua untuk menyediakan waktu sesuai kebutuhan. - Bantu orang tua untuk untuk merujuk pada pada ahli penyakit. - Informasikan kepada orang tua tua tentang pelayanan yang tersedia di masyarakat. 3. Evaluasi
Berikut adalah pedoman pengamatan dan hasil yang diharapkan adalah: •
•
Wawancara keluarga menghilangkan atau menghindari alergen yang diketahui. Amati anak untuk melihat gejala pernapasan.
•
Menilai kesehatan umum anak.
•
Amati anak dan wawancara keluarga tentang infeksi atau komplikasi lain.
•
Wawancara anak tentang kegiatan sehari-hari.
•
Menentukan sejauh mana keluarga dan anak memahami kondisi anak dan sejauh mana terapi dilakukan.
4. Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan asma bronkhial adalah: Keperawatan Anak 1 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, 2013
Eva Prasetya Maulina 1106003604
1. Menghi Menghilan langka gkan n obstruks obstruksii jalan nafas nafas dengan dengan segera segera 2. Mengenal Mengenal dan mengh menghindari indari faktor-fak faktor-faktor tor yang yang dapat mencetu mencetuskan skan serangan serangan asma asma 3. Memberikan Memberikan penerang penerangan an kepada kepada penderita penderita atau keluarga keluarganya nya mengenai mengenai penyakit penyakit asma. asma. Meliputi pengobatan dan perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan pengobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau perawat yang merawat. -
Pengobatan
Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu: 1)
Peng engobat obatan an non farm farmak ako olog logik a. Memb Memberi erika kan n peny penyul uluh uhan an b. Menghindari faktor pencetus c. Pem Pemberi berian an cai caira ran n d. Fisioterapi api e.
2)
Beri O₂ bila perlu
Peng engobat obatan an farm farmak ako olog logik •
Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2 golongan: a. Simpatomim Simpatomimetik/a etik/andrene ndrenergik rgik (adrenali (adrenalin n dan efedrin efedrin). ). Nama obat: Orsipren Orsiprenalin alin (Alupent), fenoterol (berotec), terbutalin (bricasma). b. Santin (teofilin). Nama obat: Aminofilin (Amicam supp), s upp), Aminofilin (Euphilin Retard Retard), ), Teofili Teofilin n (Amile (Amilex). x). Pender Penderita ita dengan dengan penyak penyakit it lambun lambung g sebaikn sebaiknya ya berhati-hati bila minum obat ini.
•
Kromalin. Kromalin. Kromalin Kromalin bukan bukan bronkodila bronkodilator tor tetapi merupakan tetapi merupakan merupakan obat pencegah serangan asma. Kromalin biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang lain dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian 1 bulan.
•
Ketolifen
Mempunya efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin. Biasanya diberikan dosis 2 kali 1 mg/hari. Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan secara oral. DAFTAR PUSTAKA Betz, C. & Linda, A. S. (2002). Buku (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik Pediatrik . Jakarta: EGC. Capernito, L. J. (2000). Diagnosa (2000). Diagnosa Keperawatan Aplikasi Aplikasi pada Praktik Klinis. Klinis . Jakarta: EGC. Latief, A. & Tumbelaka, A. R., dkk. (2003). Diagnosis Fisis pada Anak. Jakarta: CV Sageng Seto Whaley & Wong, D. L. (1999). Nursing Care of Infants and Children Sixth Edition. St Louis: Mosby.
Keperawatan Anak 1 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, 2013