ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH RT 005 RW 008 KELURAHAN PISANGAN KECAMATAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN
Disusun Oleh : Annisah Khoirul Umami Endah Sarwendah Wardatul Washilah
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
PENDAHULUAN Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yg merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompokdan masyarakat, baik sehat maupun sakit yg mencakup seluruh proses kehidupan. Proses keperawatan adalah metode yang sistematis untuk mengkaji respon manusia terhadap masalah kesehatan dan membuat rencana keperawatan yang bertujuan mengatasi masalah tersebut (CV Allen, 1991) Keperawatan komunitas adalah suatu praktik keperawatan spesialis yang memberi pelayanan kesehatan kepada pekerja atau populasi pekerja yang berfokus pada promosi, proteksi dan perbaikan kesehatan pekerja dalam konteks kesehatan lingkungan kerja ( Asosiasi Perawatan Kesehatan
Kerja
Amerika
)
Spesialisasi ilmu kesehatan beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental ataupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit, gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta faktor-faktor umum. ( Nasrul Effendi ) Proses Keperawatan Komunitas Metode asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga serta kelompok atau masyarakat melalui langkah-langkah: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. Dalam penerapan proses keperawatan terjadi proses alih peran dari tenaga keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN Delapan Subsistem yang Mempengaruhi Komunitas ( Betty Neuman ) 1. Physical Environment Perumahan yang dihuni penduduk, apakah penerangan, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk 2. Education (Status pendidikan, sarana pendidikan) apakah dapat digunakan untuk peningkatan pengetahuan. 3. Safety & Transportation (Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi, sanitasi; Transportasi : berupa jalan dan sara na angkutan ) di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress 4. Politics & Government Politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan lain- lain ) apa kah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan. 5.
Health & Social Services
( PKK, Karang taruna, panti , LKMD, Posyandu dan lain-lain ) apaka tersedia untuk melakukan deteksi dini pada gangguan / merawat / memantau apabila gangguan sudah terjadi. 6.
Communication
(Formal : koran, radio, TV ; informal : papan pengumuman, poster dan sebagainya )apakah sarana komunikasi dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang diberikan kepada komunitas. 7.
Economics
Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional / individu/ bulan ) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut. 8.
Recreation
Apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress ASUHAN KEPERAWATAN Diagnosa Keperawatan : ³ Resiko terjadi penyakit akibat lingkungan yang kurang sehat ( penyakit Demam berdarah, diare, dan penyakit kulit yang ditandai dengan : y
Kurangnya pengetahuan warga RW 005 kelurahan Pisangan Kecamatan Ciputat tentang kesehatan lingkungan
y
Kurang motivasi warga RW 005 memelihara lingkungan yang sehat
y
Terpaparnya lingkungan yang tidak sehat yang dimanifestasikan dengan : -
Sampah berserakan
-
Udara berbau tidak sedap
-
Adanya genangan air
-
Got terbuka
-
Got tersumbat banyak sampah
-
Kebiasaan keluarga menyimpan makanan terbuka di atas meja
-
Penyakit yang sering diderita dalam 6 bulan terakhir (demam berdarah, diare, panas)
-
Dari 26 keluarga binaan semuanya mempunyai masalah kesehatan lingkungan
-
Jumlah kader yang ada pelatihan kesehatan lingkungan
Sasaran : -
Setelah tindakan keperawatan selama satu diharapkan warga masyarakat RW 005 terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk dengan indikator demam berdarah menurun, diare menurun, penyakit kulit menurun dan angka kesakitan menurun.
Tujuan : -
Setelah dilakukan tindakan keperawatan sela ma lima minggu ( sampai akhir Oktober 1997 ).
-
Pengetahuan masyarakat t entang kebersihan lingkungan meningkat.
-
Pengetahuan kader tentang kesehatan lingkungan meningkat.
Rencana Kegiatan : -
Penyuluhan kepada keluarga binaan tentang kebersihan lingkungan.
-
Memotivsi keluarga untuk menjaga kebersihan lingkungan
-
Memasang poster tentang kebersihan lingkungan dan akibat yang ditimbulkan.
-
Mengadakan pelatihan dan penyegaran kader bekerjasama dengan pokjakes dan puskesmas.
-
Bersama
masyarakat melakukan kerja bakti massal.
-
Melakukan lomba kebersihan lingkungan RW 005 dengan memasang poster dan pamflet lomba kebersihan.
Standar Evaluasi : -
75
% warga menyebutkan y
ciri-ciri o
sampah tidak berserakan
o
tidak adanya lalat yang berkerumun
o
adanya tempat sampah yang tertutup
o
lingkungan berbau
o
ventilasi dan penerangan yang cukup baik
o o y
-
70
lingkungan bersih dan sehat yaitu
jarak WC dan air minimal 10 meter menyebutkan penyakit akibat lingkungan yang buruk
akibat lingkungan tidak sehat
% Masyarakat berperan aktif melakukan kerja bakti massal dilingkungan masing-
masing -
70
% masyarakat memperhatikan lingkungannya dengan y
membuang sampah pada tempatnya
y
sampah tidak menumpuk
y
aliran got lancar
y
mempunyai tempat sampah di setiap rumah yang tertutup
70
%
kader
dapat menyebutkan ciri-ciri
lingkungan yang bersih dan sehat yaitu
keadaan
sampah
tidak
berserakan, got mengalir,
ada
tempat sampah yang
tertutup,
tidak
adanya
lalat
yang
berkerumun, lingkungan tidak berbau, ventilasi dan penerangan cukup,
jarak WC
dan sumber air minimal
10
meter dan dapat menyebutkan panyakit akibat lingkungan buruk,
yaitu
ISPA, diare dan DBD 70
% masyarakat
turut
berperan
serta
aktif
melakukan kerja bakti massal di lingkungan
RT
masing-masing.
70
% masyarakat
RW 011memperhati kan
kebersihan
lingkungannya dengan membuang sampah
pada
tempatnya, sampah
tidak
menumpuk, aliran
got
lancar/tidak tersumbat, mempunyai tempat sampah di tiap rumah yang tertutup.