ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK KHUSUS LANSIA DI RW 02 DUSUN GINTUNGAN DESA GOGIK KABUPATEN SEMARANG
Oleh : M. Muzaffar Ali Ridho 070116B039
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2018
A. TINJAUAN LITERATUR 1. Lansia a.
Pengertian lansia
Manusia lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Kesehatan lansia perlu mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuannya, sehingga lansia dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan (Mubarak, 2009). Lanjut usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan dan sebagai makhluk hidup yang terbatas (Depkes RI, 2010). Dapat disimpulkan bahwa usia lanjut adalah proses penuaan secara alami yang tidak dapat dihindari dan menyebabkan perubahan secara fisik, biologi, psikologis dan sosial. b. Klasifikasi umur lansia
Menurut organisasi WHO dalam Bandiyah (2009) lanjut usia meliputi : a. Usia pertengahan (middle (middle age) age) adalah kelompok yang berusia 45 — 59 59 tahun b. Usia lanjut (elderly (elderly)) adalah kelompok usia antara 60 — 74 74 tahun c. Usia lanjut (old (old ) kelompok usia 76-90 tahun ke atas d. Usia sangat lanjut (very ( very old ) kelompok usia 90 tahun keatas
c. Karakteristik Karakteristik lansia
Menurut Budi Anna Keliat, (1999) dalam Maryam (2008), lansia memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu: a. berusia lebih dari 60 tahun. b.
kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi kondisi maladaptif.
c.
d.
lingkungan dimana tempat tinggal lansia yang bervariasi.
Tipe Lansia
Beberapa tipe lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, fisik, mental, sosial dan ekonomi (Nugroho, ( Nugroho, 2000 dalam Maryam 2008): a. Tipe arif bijaksana Tipe yang dapat menyesuaikan sesuai perkembangan zaman dengan rendah hati, ramah dan sederhana serta bisa menjadi panutan. b. Tipe mandiri
Mengganti pekerjaan yang hilang dengan yang baru, misal pensiun diusia tua. c. Tipe tidak puas Konfilk lahir dan batin yang menentang proses penuaan. Merasa mudah tersinggung, pemarah dan tidak menerima dirinya pada saat masa tua. d. Tipe pasrah Menerima dan menunggu nasib baik dengan berserah diri pada Tuhan dengan cara memperdalam beribadah sesuai dengan kepercayaan dan melakukan pekerjaan apa saja. e. Tipe bingung Tipe ini pada lansia merasa kaget sehingga kehilangan kepribadian, sering merasa minder dengan mengasingkan diri, pasif serta acuh. e.
Tugas dan perkembangan Lansia
a. Mempersiapkan diri dengan keadaan atau kondisi yang menurun. b. Mempersiapkan diri untuk pensiun. c. Membentuk kepribadian baik dengan orang lain. d. Mempersiapkan kehidupan baru. e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial atau masyarakat. f. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangannya (Maryam, 2008) 2008) f.
Masalah Kesehatan Pada Lansia
a. kurang bergerak : gangguan fisik, jiwa dan faktor lingkungan dapat menyebabkan lansia kurang bergerak penyebab yang paling sering adalah gangguan tulang sendi dan otot gangguan saraf dan penyakit jantung ja ntung dan pembuluh darah. b. Instabilitas penyebab terjatuh pada lansia dapat berupa faktor instrik (hal-hal yang berasal dari tubuh) seperti obat-obatan tertentu dan faktor lingkungan. c. Sering buang air kecil ( beser ) merupakan salah satu masalah yang sering didapati pada lansia. d. Gangguan intelektual : merupakan kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktifitas kehidupan sehari-hari e. Infeksi : merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada lansia karena sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan didalam diagnosis dan pengobatan serta resiko menjadi fatal atau meningkat f. Gangguan panca indera, komunikasi, penyembuhan dan juga masalah kese hatan kulit
g. Sulit buang air besar ( konstipasi ) h. Depresi : perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan akibat proses menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia.
2. Posyandu Lansia
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh dan untuk bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes RI, 2012). Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati yang digerakan oleh masyarakat dimana bisa mendapatkan pelayanan kesehatan posyandu (Fallen dan Budi, 2010). a. Sasaran Posyandu lansia
a. Sasaran langsung 1. kelompok pra usia lanjut 45 -59 tahun. 2. kelompok usia lanjut 60-69 tahun. 3. kelompok usia lanjut beresiko tinggi 70 tahun ke atas. b. Sasaran tidak langsung 1. keluarga dimana berada. 2. organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut. 3. Masyarakat.
b. Tujuan posyandu lansia
1. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia. 2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut. 3. Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai massa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan eksistensinya di dalam masyarakat (Depkes RI dalam Maryam, 2008). c. Mekanisme pelayanan posyandu lansia
1. Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan tinggi badan. 2. Meja II : melakukan pencatatan barat badan, tinggi badan dan indeks masa Tubuh (IMT). Pelayanan kesehatan yang lainnya seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga dilakukan di meja ini. 3. Meja III : melakukan penyuluhan atau kegiatan konseling dan di meja III ini bisa dilakukan untuk pojok gizi (Fallen dan Budi, 2010). d. Kendala pelaksanaan posyandu lansia
Dengan usia semakin bertambah dan banyak mengalami penurunan pada seluruh sistem organ pada tubuh maka lansia akan mengalami banyak kendala dalam dalam mengikuti posyandu lansia ini antara lain : 1. Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu lansia. Dengan lansia mengetahui manfaat posyandu lansia dan hadir dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia akan mendapatkan penyuluhan kesehatan misalnya cara hidup sehat bagi usia lanjut dan itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dengan mengetahui manfaat dalam mengikuti posyandu lansia ini dapat termotivasi untuk aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia dengan rutin. 2. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang sulit dijangkau. Jarak sangat berpengaruh bagi lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Apabila jarak rumah dengan pos posyandu tidak terlalu jauh, lansia dalam perjalanan menuju ke pos posyandu tidak mengalami kelelahan atau kelemahan yang diakibatkan oleh jarak dari rumah menuju pos posyandu. Dengan lansia tidak mengalami kelelahan dengan jauhnya jarak maka akan lebih sering datang mengikuti kegiatan posyandu. Jarak juga berpengaruh dengan keamanan para lansia karena di usia lanjut banyak mengalami penurunan dan jika jaraknya jauh sangat berpotensi terjadinya resiko jatuh. 3. Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. 4. Sikap petugas yang kurang baik terhadap lansia. Sikap yang kurang baik petugas sangat mempengaruhi lansia karena lansia sangat peka terhadap apa yang dihadapinya (Maryam, 2008) e. Bentuk pelayanan Posyandu lansia
1. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (activity daily life).
Pemeriksaaan ini meliputi kegiatan dasar yang dilakukan oleh lanjut lansia. Misalnya berjalan, makan, mandi, ke toilet, naik dan turun kamar mandi serta melakukan aktivitas sehari-hari. 2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini yang berhubungan dengan status mental emosional. 3. Pemeriksaan status gizi Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui status gizi pada lansia yaitu dengan cara pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan kemudian di catat pada grafik indeks masa tubuh. 4. Pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan metode sahli, talquist atau cuprisufat. 5. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni. Pemeriksaan ini sebagai awal dari deteksi dini adanya penyakit diabetes militus. 6. Pengukuran tekanan darah Dengan pengukuran tekanan darah ini dapat mengetahui apabila lansia mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dapat menimbulkan resiko stroke. 7. Pemeriksaan adanya zat putih telur atau protein dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal. 8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas Apabila lansia memiliki keluhan atau kelainan yang harus diberikan perawatan lebih dalam maka akan dirujuk ke puskesmas. 9. Melakukan penyuluhan pada lansia Penyuluhan ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan yang diperlukan oleh lansia. Penyuluhan dapat dilakukan didalam atau di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh individu ataupun kelompok usia lanjut. 10. Kunjungan kader disertai petugas kesehatan bagi kelompok usia lanjut yang tidak datang untuk melakukan perawatan kesehatan masyarakat. 11. Adapun tambahan yang lain untuk gizi lansia yaitu dengan pemberian makanan tambahan (PMT) (Fallen dan Budi, 2010).
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS A. PENGKAJIAN
Lingkup kajian
: Keperawatan komunitas
Lingkup wilayah yang dikaji
: Dusun Gintungan RW 02 Desa Gogik
Lingkup subyek yang dikaji
: Komunitas lansia
Siapa yang dikaji
: Sample Komunitas lansia
1. Hasil Pengkajian Berdasarkan hasil pengkajian yang di lakukan di Desa Gogik RW 02 Dusun Gintunan selama 7 hari (mulai tanggal ) kepada para pekerja buruh pabrik yang berjumlah 40 orang didapatkan data sebagai berikut :
a. Distribusi tingkat pendidikan komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02.
Tingkat Pendidikan tidak sekolah
SD
20%
80%
Dari diagram dia didapatkan jumlah 8 orang lansia (20%) mengatakan tidak pernah bersekolah, 32 lansia (32%) mengatakan pendidikan sampai SD.
b. Distribusi masalah kesehatan komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02
Masalah Kesehatan 10%
3% hipertensi
30%
57%
rheumatik diabetes melitus penyakit jantung
Dari diagram diatas didapatkan jumlah 23 lansia (57%) mempuyai riwayat hipertensi, 12 lansia (30%) mengalami rheumatik, 4 lansia (10%) mengalami diabetes melitus dan 1 lansia (3%) mengalami penyakit jantung.
c. Distribusi komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02
Chart Title
22% 45%
0-1 tahun 1-5 tahun 33%
> 5 tahun
Dari diagram dia didapatkan jumlah 9 lansia (22%) mengalami masalah kesehatan 0-1 tahun , 13 lansia (33%) mengalami masalah kesehatan 1-5 tahun, 18 lansia (45%) mengalami masalah kesehatan >5 tahun
d. Distribusi pengobatan yang sudah dilakukan komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02
Chart Title 3%
berobat ke sarana pelayanan kesehatan
12% 10%
berobat ke dukun berobat sendiri
75%
tidak diobati
Dari diagram dia didapatkan jumlah 30 lansia (75%) berobat kesarana pelayanan kesehatan, 4 lansia (10%) berobat kedukun, 5 lansia (12%) berobat sendiri, dan 1 lansia (3%) tidak diobati.
e. Distribusi kegiatan posyandu komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02
Kegiatan Posyandu 10%
YA TIDAK 90%
Dari diagram dia didapatkan jumlah 36 lansia (90%) mengikuti kegiatan posyandu lansia , 4 lansia (10%) tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia.
f. Distribusi kartu jaminan sehat lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02
Kartu Jaminan Sehat 23%
ya tidak
77%
Dari diagram dia didapatkan jumlah 31 lansia (77%) mempuyai kartu jaminan kesehatan , 9 lansia (23%) tidak mempuyai kartu jaminan kesehatan.
g. Distribusi perilaku hidup tidak sehat komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02.
Perilaku Hidup Tidak Sehat 20% merokok
13% 67%
diet tidak sehat jarang olahraga
Dari diagram dia didapatkan jumlah 27 lansia (67%) mempuyai perilaku hidup tidak sehat merokok , 5 lansia (13%) mempuyai perilaku hidup tidak sehat diet tidak sehat, 8 lansia (20%) mempuyai perilaku hidup tidak sehat jarang olahraga.
h. Distribusi masalah emosional komunitas lansia laki-laki saat ini di Desa Gogik dusun Gintungan RW02.
Masalah Emosional
27%
susah tidur 73%
merasa gelisah
Dari diagram dia didapatkan jumlah 29 lansia (73%) mempuyai masalah emosional merasa gelisah, 11 lansia (27%) mempuyai masalah emosional susah tidur.
KOMPONEN KAJIAN
SUB KOMPONEN
METODE KAJIAN SD
CORE/ KEPENDUDUKAN
1. Jumlah lansia laki-laki berumur ≥60 tahun di susun gintungan adalah 74 lansia laki-laki
W
√
O
SUMBER DATA
K
√
Bidan
desa,
kader lansia dan lansia
laki-laki
di gintungan
dusun
Winshield survey
Dusun gintungan memiliki 9 RT yang dengan kondisi
√
√
√
Kades
gogik,
perumahan tidak padat, bersih dan bebas sampah berserakan
kadus
dusun
di karenakan prilaku masyarakat yang memberdayakan hidup
gintungan,
bersih
bidan
dan
sehat,
dengan
struktur
geografis
daerah
pegunungan yang dekat dengan area rekreasi air terjun
lansia,
semirang, menjadikan dusun ini sejuk dan asri. Terdapat
observasi
perkumpulan kelompok lansia adalah di posko posyandu
lingkungan
dusun gintungan
desa, dan
Sub elemen komunitas
1. Linkungan fisik: bentuk rumah pada dusun gintungan
√
√
√
Data
kesling
adalah rumah semi permanen, sumber air bersih 100%
puskesmas
telah terpenuhi dengan sumber air berasal dari mata air
ungaran, kapala
semirang, mata air semanggis, mata air monggo kapuk,
desa
gogik,
mata air miring dan air bersih dari PDAM.
kapala
dusun
2. Pelayanan kesehatan: jenis pelayanan kesehatan yang ada di daerah ini adalah pelayanan tingkat pertama dengan
gogik
√
√
tingkat pelayanan kesehatan baik. Karakteristik penggunaan pelayanan kesehatan lansia laki-laki di daerah ini adalah lansia laki-laki hanya sebagian kecil yang ikut aktif dalam arti selalu menggunakan jasa pemberi layanan kesehatan seperti mengikuti posyandu sesuai dengan data yang menyatakan bahwa 4 lansia ( 10%) lansia mengikuti posyandu dan 36 lansia (90%) belum mengikuti posyandu di karenakan faktor jarak
observasi lingkungan
√
√
dan
posyandu dan pekerjaan lansia. Selain ketidak aktifan lansia dalam mengikutkan lansia posyandu, lansia
dengan lansia ≥60 tahun juga tidak teratur memeriksa dirinya ke pelayanan kesehatan lainnya seperti dokter. 3. Keamanan dan transportasi: jalan di daerah ini cendrung sepi dikarenakan lokasinya yang jauh dari jalan raya 4. Politik dan pemerintah: struktur organisaasi pemerintah
√
dusun gintungan desa gogik adalah system organisasi bertingkat. Di mulai dari system organisasi pemerintah terbawah adalah RT kemudian ketingkat RW selanjutnya ke tingkat kapala dusun gintungan dan tingkatan di atas Kadus adalah kapala desa gogik
√
5. Komunikasi: Menggunakan komunikasi verbal yang di mana apabila ada informasi baru terkait lansia akan di beritahukan oleh bidan desa kepada kader dan dari kader kepada lansia tersebut.
√
√
√ Kelompok kerja kesehatan
Di dusun Gintungan terdapat kader posyandu untuk lansia,
√
√
√
bayi 0-12 bulan, dan ibu hamil.
Bidan
desa,
Kader
dusun
gintungan
dan
lansia. Masalah kesehatan
Masalah yang di alami oleh lansia ≥60 tahun saat ini adalah ketidak tahuan lansia mengenai pentingnya pemberlakuan
√
√
Lansia laki-laki
terapi pijat refleksi untuk mengontrol hipertensi Karena memilki mamfaat melancarkan peredaran darah dan aliran getah bening, ransangaan yang ditimbulkan terhadap reseptor saraf juga mengakibatkan pembuluh darah melebar secara refleks sehingga melancarkan aliran darah yang sangat berpengaruh pada kesehatan (Hadiboroto, 2006). Saat dilakukan
wawancara
lansia
ingin
mengetahui
cara
melakukan pijat hipertensi pada lansia yang benar agar dapat memberlakukan terapi tersebut.
B. ANALISA MASALAH
Aspek
Harapan
Kenyataan
MORBIDITAS
analisis
Kesehatan lansia
Peningkatan
laki- kesehatan
derajat Dari dengan
laki usia ≥60 mengontrol tahun
Kesimpulan
kesehatan
masalah pada
laki-laki
pengkajian,
didapatkan,
23
data
yang
lansia
Perilaku
(57%)
kesehatan
mempuyai riwayat hipertensi, 12
cenderung
lansia lansia (30%) mengalami rheumatik, beresiko dan 4 lansia (10%) mengalami diabetes
bertambahnya
melitus
dan
1
lansia
(3%)
pengetahuan
mengalami penyakit jantung tetapi hanya sebagian kecil yang ikut aktif menggunakan jasa pemberi layanan kesehatan
seperti
mengikuti
posyandu sesuai dengan data yang menyatakan bahwa 4 lansia ( 10%) lansia mengikuti posyandu dan 36 lansia (90%)
belum mengikuti
posyandu di karenakan faktor jarak posyandu
dan
pekerjaan
lansia
tersebut masalah kesehatan yang ditemukan di dusun gintungan Kesehatan lansia
Peningkatan
laki- kesehatan
laki usia ≥60 dengan tahun
derajat Pada kenyataannya lansia berharap lansia memiliki keterampilan khusus dalam
agar
mengontrol kesehatan dan
dapat masalah
dapat mengontrol masalah kesehatan diderita
mempertahankan bahkan
mempertahankan
meningkatkan
meningkatkan
kesehatan lansia.
meningkatkan
merawat dirinya secara mandiri agar manajemen
dapat yang
kualitas
Kesiapan
lansia.
dan
kualitas
dapat bahkan kesehatan
kesehatan kelompok lansia
laki-
laki
usia
≥60 tahun
C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN (Depkes, 2003)
No
Diagnosa Keperawatan
KRITERIA A B
1
Prilaku
kesehatan
C
D
E
cenderung
beresiko 2
Kesiapan
meningkatkan
manajemen
kesehatan
kelompok lansia.
Keterangan: A: Risiko keparahan
pembobotan:
B: Minat masyarakat
1: sangat rendah
C: kemungkinan diatasi
2: rendah
D: waktu
3:cukup
E: dana
4:tinggi
F: fasilitas
5: sangat tinggi
G: sumber daya H: tempat
F
TOTAL G H
HASIL
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kesehtan cenderung beresiko pada komunitas lansia laki-laki di dusun gintungan berhubungan dengan kegiatan posyandu yang hanya sebagian kecil yang ikut aktif dalam arti yang aktif menggunakan jasa pemberi layanan kesehatan seperti mengikuti posyandu sesuai dengan data yang menyatakan bahwa 4 lansia ( 10%) lansia mengikuti posyandu dan 36 lansia (90%) belum mengikuti posyandu di karenakan faktor jarak posyandu dan pekerjaan lansia tersebut. 2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada komunitas lansia laki-laki di dusun gintungan berhubungan dengan tingginya harapan lansia memiliki keterampilan khusus dalam merawat dirinya secara mandiri agar dapat mengontrol masalah kesehatan yang diderita dan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas kesehatan lansia.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Prilaku
Tujuan
kesehatan Setelah
cenderung beresiko
asuhan
diberikan
Kriteria Hasil
Intervensi
1408: menahan diri dari
5520: Fasilitasi pembelajaran
keperawatan bunuh diri
6610: Identifikasi resiko
diharapkan :
1625: Prilaku berhenti
5370: Peningkatan peran
(1702):
merokok
mengenai kesehatan: 1903: Kontrol resiko: kontrol diterima
-
5230: Peningkatan koping
selama 4x 24 jam 1302: Koping
kepercayaan
Aktivitas
penggunaan alkohol
-
-
(2013): keseimbangan 1906: Kontrol resiko: gaya hidup
penggunaan tembakau 1215: Kesadaran diri 1703:
mengenai
-
Kepercayaan kesehatan:
sumber-sumber
-
yang
diterima 0900: Koping 1504: Dukungan sosial
-
Gunakan alat bantu untuk menggambarkan materi yang penting Jika diperlukan berikan pamphlet, video, atau bahan-bahan dari internet. Gunakan bahasa yang mudah diingat Jangan terlalu lama dalam memberikan penkes Kenali latar belakan budaya/ spiritual pasien Eksplorasi pencapaian pasien sebelumnya Diskusikan dan rencanakan aktivitasaktivitas pengurangan resiko berkolaborasi dengan individu atau kelompok Fasilitasi diskusi mengenai adaptasi peran.
Ttd
Kesiapan
peningkatan
kesehatan komunitas
7320: manajemen kasus
pengembangan
8500:
kesehatan masyarakat 5510: pendidikan kesehatan 7970:
monitor
kebijakan
kesehatan 8700:
program
pengembangan
PLAN OF ACTION
DIAGNOSA
KEGIATAN
Kesiapan
MANDIRI :
meningkatkan
1. Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, dan penatalaksanaan Hipertensi.
manajemen kesehatan
SASARAN
WAKTU
Jum’at Lansia akhir
dan yang
dewasa memiliki
TEMPAT
22 Rumah
PJ
Bapak Ridho
desember
Kadus
RW
02
2017
Dusun Gintungan
riwayat hipertensi.
2. Mendemonstrasikan pijat refleksi KELOMPOK :
Lansia yang memiliki
Jum’at
22 Rumah
riwayat hipertensi.
desember 2017
Kadus
Bapak Ridho RW
02
Dusun Gintungan 3. Memotivasi lansia untuk melakukan penatalaksanaan hipertensi secara mandiri dan pemeriksaan tekanan darah secara rutin di pelayanan kesehatan (posyandu) KERJA SAMA:
Lansia yang memiliki
Jum’at
riwayat hipertensi dan
desember 2017
berisiko hipertensi
terkena
22 Rumah Kadus
Bapak Ridho RW
02
Dusun Gintungan
4. Bekerja sama dengan kader dan puskesmas dalam upaya meningkatkan pengetahuan lansia tentang hipertensi dan melakukan pemeriksaan dan pengobatan ke pelayanan kesehatan
Puskesmas Lansia yang memiliki Selasa riwayat hipertensi dan yang berisiko terkena hipertensi.
19
desember 2017
IMPLEMENTASI & EVALUASI HASIL KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW 02 DUSUN GINTUNGAN KELOMPOK LANSIA
NO
KEGIATAN
HASIL
WAKTU DAN TEMPAT
RESPON MASYARAKAT
FAKTOR PENDUKUNG
PENGHAMBAT
Dari keseluruhan jumlah sempel Memotivasi untuk 1.
lansia
pemeriksaan Hari
tekanan darah secara rutin
lansia laki-laki dengan hipertensi
di
25
yang di ambil, tidak ada yang
desember 2017, jam hadir dalam kegiatan posyandu Peserta
pelayanan 09.30
kesehatan (posyandu)
selasa,
WIB.
Di pada hari selasa tgl 26 dsember kooperatif
posyandu RT 7
2017
untuk
memerikasakan
masalah keehatan
Hari Mengajarkan 2.
jum’at,
29
tehnik desember 2017, Jam
mandiri pijat refleksi
13.30.
di
hipertensi
mahasiswa universitas ngudi waluyo
posko
Dari lansia laki-laki yang hadir dalam
kegiatan
tehnik
pijat
menurunkan lansia
pengajaran
refleksi tekanan
mengatakan
untuk Peserta darah, kooperatif mampu
melakukan pijat hipertensi secara
Lansia tidak datang memeriksakan tekanan darah
mandiri yaitu sebanyak 83% bisa melakukan
pijat
refleksi
hipertensi dan 17% belum bisa melakukan
pijat
refleksi
hipertensi 3.
jum’at, 29 Dari lansia yang hadir dalam
Pendidikan kesehataan
Hari Hari
Hipertensi
desember 2017, jam : kegiatan penyuluhan hipertensi,
penatalaksanaan
dan
18.15 - selesai. Di lansia masjid gintungan
mengatakan
mengerti
Peserta
semua
kooperatif
lansia di Dusun
Peserta aktif
gintungan
dusun tentang:
Tidak
hadir
dalam pertemuan.
Lansia
mengerti
hipertensi
tentang
seperti
:
Banyak yang
lansia rumahnya
pengertian, tanda dan gejala,
tidak berdekatan
penyebab,
dengan
makanan
pantangan, dan cara herbal
dan
untuk
hadir.
menurunkan
atau
mengontrol tekanan darah sebanyak
80%
sudah
mengerti dan 20% belum bisa
mengerti
tentang
hipertensi
Lansia aktif dalam kegiatan
tidak
masjid bisa
penyuluhan sebanyak 67% aktif
dalam
kegitan
penyuluhan dan 33% tidak aktif
dalam
penyuluhan.
kegitan
RENCANA TINDAK LANJUT KEPERAWATAN KOMUNITAS LANSIA DI RW 02 DUSUN GINTUNGAN
MASLAH KESEHATAN
Kesiapan
KEGIATAN
SASARAN
meningkatkan Mandiri
manajemen
kesehatan
Seluruh
pada 1. Memotivasi
lansia
yang laki-laki RW 02
komunitas lansia laki-laki di
mempunyai
dusun gintungan berhubungan
hipertensi untuk melakukan Desa Gogik
dengan
harapan
cara pencegahan, penyebab,
lansia memiliki keterampilan
tanda gejala dan penanganan
khusus dalam merawat dirinya
yang tepat untuk hipertensi.
secara
tingginya
mandiri
agar
mempunyai
yang
riwayat
diderita
dan
riwayat Dusun gintungan
dapat 2. Menganjurkan
mengontrol masalah kesehatan dapat
lansia
hipertensi
hipertensi
yang dan untuk
mempertahankan
bahkan
memberikan makanan
meningkatkan
kualitas
sehat rendah garam.
kesehatan lansia.
lansia
yang
3. Pendidikan
kesehatan
kembali
hipertensi
tentang
dan diit hipertensi.
TEMPAT
WAKTU
PENANGGUNG JAWAB Ridho
Kerjasama
1. Kerja sama dengan bidan desa
dalam
memotivasi
lansia
untuk
mempertahankan pola hidup sehat rendah garam. 2. Kerja puskesmas kuratif hipertensi
sama dalam
dengan upaya
penyembuhan
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, wahit iqbal, dkk. (2009). Ilmu keperawatan komunitas; konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika. Depkes RI. 2010. Pedoman Pembinaan Kesehatan Jiwa Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes Fallen, R., & R. Budi. (2010). Catatan kuliah keperawatan komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika Maryam, R. dkk. (2008). Mengenal usia lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Kemenkes RI, 2012. Buku Panduan Hari Kesehatan Nasional. Jakarta: Kementerian kesehatan RI 2012
LAMPIRAN
Foto dokumentasi implementasi
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS LANSIA
IDENTITAS UMUM
Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin
:
Status
:
Agama
:
Pendidikan
:
Alamat
:
1. Apakah ada lansia di keluarga ini ? ( 1 ) Ya
( 2 ) Tidak
2. Jika ya, usia berapa ( 1 ) 65 – 70 tahun ( 2 ) > 70 tahun
3. Apakah lansia saat ini menderita penyakit ? ( 1 ) Ya
( 2 ) Tidak
4. Jika ya, apa jenis penyakitnya ? ( 1 ) DM ( 2 ) Rheumatik ( 3 ) Hipertensi ( 4 ) Osteoporosis ( 5 ) Stroke ( 6 ) Penyakit jantung ( 7 ) PPOM ( 8 ) TB Paru ( 9 ) Penyakit Liver (10) Asma (11) Penyakit kulit
(12) Lain –lain,sebutkan …………….
5. Sudah berapa lama sakitnya? a. 0 – 1 tahun b. 1 – 5 tahun c. > 5 tahun 6. Dengan adanya penyakit, sebutkan apa yang dilakukan : ( 1 ) Berobat ke sarana pelayanan kesehatan ( 2 ) berobat ke dukun ( 3 ) diobati sendiri,
sebutkan…………
( 4 ) tidak diobati
7.
Pernahkah melakukan pemeriksaan gula darah dalam 3 bulan terakhir : ( ) pernah
( ) tidak
8.
Bila pernah sebutkan/berapa hasil pemeriksaannya__________________
9.
Pernahkah melakukan pemeriksaan tekanan darah dalam 3 bulan terakhir : ( ) ya
( ) tidak
10. Bila ya sebutkan /berapa hasil pemeriksaannya__________________
11. Apakah ada kelompok lansia ? ( 1 ) Ya
( 2 ) Tidak
12. Jika ya, apa kegiatannya ? ( 1 ) Pengajian ( 2 ) Arisan ( 3 ) Olah raga ( 4 ) Wira usaha ( 5 ) lain – lain, sebutkan ……………
13. Apakah lansia aktif mengikuti kegiatan ? ( ) Ya
(
) tidak
14. Jika tidak, alasannya: ( 1 ) Alasan geografis ( 2 ) Tidak tahu manfaatnya ( 3 ) Lain – lain, sebutkan ……………
15. Apakah ada Posyandu Lansia ? ( 1 ) Ya
( 2 ) Tidak
16. Jika ya, apakah Lansia memiliki KMS ? ( 1 ) Ya
( 2 ) Tidak
17. Jika tidak alasannya ( 1 ) Tidak tahu ( 2 ) Tidak perlu ( 3 ) Tidak ada sarana/ tidak diberi oleh petugas kesehatan ( 4 ) lain – lain sebutkan ………
18. Apakah ada kader Posyandu Lansia ? ( 1 ) Ya
( 2 ) Tidak
19. Jika ya, apakah kader aktif ? ( 1 ) Ya
( 2 ) Tidak
20. Apakah Lansia rutin memeriksa kesehatannya ? ( 1 ) Ya
21. Bila ya, kemana ? ( 1 ) Posyandu ( 2 ) Bidan/perawat ( 3 ) Puskesmas ( 4 ) Rumah sakit
( 2 ) Tidak
( 5 ) Dokter ( 6 ) Dukun ( 7 ) lain – lain sebutkan………………….
22. Bagaimana pemenuhan kebutuhan sehari hari ? ( 1 ) Mandiri ( 2 ) Dengan bantuan minimal ( 3 ) Dengan bantuan penuh 23. Perilaku hidup yang tidak sehat pada Lansia ( 1 ) merokok ( 2 ) minum minuman keras ( 3 ) mengkonsumsi hanya makanan tertentu ( 4 ) tidak mandi ( 5 ) Lain – lain, sebutkan …………………….
24. Jika ya, sebutkan ( 1 ) Lansia dengan penyakit ( 2 ) Lansia umur > 70 tahun, hidup sendiri
25. Adakah riwayat jatuh pada lansia ? (
) ya
(
) Tidak
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL, EKONOMI DAN SPIRITUAL
1.
hubungan dengan orang lain a. (
) tidak kenal
b. (
) sebatas kenal
c. (
) mampu berinteraksi
2.
Frekuensi kunjungan keluarga (bagi lansia yang tinggal sendiri) ? _________
3.
Apakah saat ini lansia masih mempunyai penghasilan ? a. ( b. (
) Ya ) tidak
4.
5.
6.
Apakah lansia mempunyai kartu jaminan kesehatan ? a. (
) ya, sebutkan__________
b. (
) tidak
Sarana hiburan untuk lanjut usia dalam keluarga ? a.
TV
d. Radio
b.
Tempat pariwisata
e. Lainnya, sebutkan……..
c.
Jalan-jalan
Adakah gangguan/masalah emosional yang dirasakan oleh lansia ? a.
Susah tidur
b. Merasa kesepian c.
c. Sering gelisah d. Merasa banyak pikiran
Merasa cemas/ khawatir
PENGKAJIAN STATUS MENTAL (SPMSQ)
1.
Daftar pertanyaan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.
3.
Pertanyaan Tanggal berapa hari ini ? Hari apa sekarang ? Apa nama tempat ini ? Dimana alamat anda ? Berapa umur anda ? Kapan anda lahir (minimal tahun lahir) ? Siapa presiden Indonesia sekarang ? Siapa presiden Indonesia sebelumnya ? Siapa nama ibu anda ? Berapa 20-3 ? tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun berurutan Jumlah
Interpretasi hasil Skala 0-2
: fungsi intelektual utuh
Skala 3-4
: kerusakan intelektual ringan
Skala 5-7
: kerusakan intelektual sedang
Skala 8-10
: kerusakan intelektual berat
Intepretasi/kesimpulan :
Benar
Salah