ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONIA
Oleh Ida Ayu Suryantari P07120012118 TINGKAT 2.3 Reguler
JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR 2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG ABIMANYU RSUD SANJIWANI GIANYAR TANGGAL 13-14 JUNI 2014
I.
PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 13 Juni 2014 pukul 13.00 WITA di Ruang
Abimanyu RSUD Sanjiwani Gianyar. Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan catatan medik pasien. Tanggal Masuk : 8 Juni 2014 Ruang
: Abimanyu
No. CM
: 489848
A. Identitas
1. Anak Nama
: "KS"
Anak yang ke
: Dua
Tanggal Lahir/Umur : 25 Maret 2014 (2 Bulan 18 Hari) Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Hindu
Alamat
: Br. Angkling Babakan
Sumber Biaya
: JKBM
Diagnosa Medis
: Bronchopnemonia
2. Orang Tua a. Ayah Nama
: “SR "
Umur
: 34 Tahun
Pekerjaan
: Buruh
Pendidikan
: SMP
Agama
: Hindu
Alamat
: Br. Angkling Babakan
Hub. Dgn Pasien : Ayah Kandung b. Ibu Nama
: "JN"
Umur
: 34 Tahun
Pekerjaan
: Buruh
Pendidikan
: SMP
Agama
: Hindu
Alamat
: Br. Angkling Babakan
Hub. Dgn Pasien : Ibu Kandung
B. Genogram
pasien
Keterangan:
: Laki – laki
: Perempuan
: Keturunan
: Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan
: Perempuan sudah meninggal
: Pasien
: Laki-laki sudah meninggal
Penjelasan Genogram : Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Pasien mempunyai kakak yang berjenis kelamin perempuan. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya.
C. Alasan Dirawat
1. Keluhan Utama Pada waktu dilakukan pengkajian ibu mengatakan pasien masih merasa batuk, serta pilek
2. Riwayat Penyakit Orang tua pasien mengatakan pasien batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu, kemudian kedua orang tua pasien membawa pasien ke dokter untuk memeriksa keadaan pasien. Setelah beberapa hari kondisi pasien tidak kunjung menunjukkan perubahan, pihak keluarga langsung membawa pasien ke dokter kembali kemudian pasien dirujuk untuk menjalani perawatan di RSUD Sanjiwani, Gianyar. Pasien tiba di ruangan Abimanyu pada pukul 21.00 WITA dengan diagnosa medis : Bronchopneumoia. Terapi yang diberikan pada tanggal 8 Mei 2014 adalah: a. IVFD Ds ½ Ns 8 tpm (infus terpasang di tangan kanan) b. Combiven nebulizer 4x1/2 amp c. Methyl Prednisolon 3x3 mg d. Cefotaxime 2x125 mg
D. Riwayat Anak
1. Riwayat Kehamilan Selama hamil ibu rajin memeriksakan kandungannya ke dokter ataupun bidan
tiap bulan sampai umur kehamilan 9 bulan. Ibu pasien juga rutin
melakukan USG dan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama hamil. Selama kehamilannya ibu tidak pernah mengalami penyakit seperti asma ataupun hipertensi, juga tidak pernah mengonsumsi obat-obatan, rokok dan alkohol. Dari hasil pemeriksaan dinyatakan kehamilannya normal, ibu juga diberikan vitamin penambah darah. Ibu pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat asma, hipertensi ataupun DM. 2. Riwayat Persalinan Ibu pasien mengatakan bayi lahir secara normal di bidan dengan berat badan dibawah dari berat badan normal, berat badan bayi lahir 1500 gram dan panjang badan 45 cm, karena berat badan bayi lahir 1500 gram maka bayi
dibawa ke RS Sanjiwani untuk mendapatkan terapi. Riwayat imunisasi pasien belum lengkap.
E. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernapas Sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki masalah dalam bernafas, pasien tidak sesak ataupun batuk. Saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya masih mengalami batuk dan pilek. Batuk yang terus menerus membuat pasien menjadi lemas serta terdapat sekret yang tidak dapat dikeluarkan. Pasien tampak lemah, terdapat suara ronchi (suara “gr okgrok” pada saat pasien bernafas), pergerakan dada tidak teratur, RR : 31 x/menit. 2. Makan dan Minum a.
Minum
: Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa minum ASI/PASI sebanyak 6 botol perhari. Saat pengkajian ibu pasien mengatakan pasien hanya minum susu formula ± 4 botol susu formula (60 ml) per hari.
3. Eliminasi BAB
: Sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan pasien biasa BAB 2 x sehari. Pada saat pengkajian pasien sudah BAB 1x pada pagi hari.
BAK
: Ibu pasien mengatakan sebelum sakit dan saat pengkajian pasien tidak mengalami gangguan pada BAK, pasien biasanya 5-6 kali ganti
popok
dalam
sehari.
Pada
saat
pengkajian
pasien
menggunakan popok dan 3-4 kali mengganti popok dalam keadaan popok penuh. 4. Gerak dan Aktivitas Saat pengkajian ibu pasien mengatakan pergerakan pasien terbatas. Pasien tampak lemah dan digendong oleh sang ibu. 5. Rekreasi Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah dibawa keluar rumah, ibu pasien hanya menidurkan pasien selama dirumah dan kadang - kadang diajak jalan jalan keluar kamar.
6. Istirahat dan Tidur Ibu pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit pasien dapat tidur seperti biasa dan tidak mengalami gangguan dalam tidur walaupun pasien sering terbangun saat merasa haus. Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa tidur siang ±2-3 jam, dimalam hari pasien biasa tidur pada pukul 19.00 Wita dan terbangun pukul 05.00 Wita. Saat Pengkajian ibu pasien mengatakan tidur pasien terjaga karena batuk, dan pilek. Pasien terbangun tiap 1 jam dan rewel pada tengah malam. Pada waktu siang hari pasien hanya dapat tertidur kurang lebih 20 menit. 7. Kebersihan Diri Ibu pasien mengatakan pasien biasa dimandikan 2 kali sehari dengan menggunakan sabun dan air hangat. Saat sakit dan saat pengkajian keluarga pasien mengatakan anaknya hanya dilap setiap pagi dan sore dengan menggunakan waslap dan air hangat 2 kali sehari, pakaian diganti setiap hari, sehingga pasien tampak bersih. 8. Pengaturan Suhu Tubuh Pada saat pengkajian suhu tubuh pasien adalah 36,9 0C. 9. Rasa Nyaman Ibu pasien mengatakan sebelum dan saat pengkajian pasien tidak mengalami nyeri, tidak ada kemerahan, ataupun bengkak pada tubuh pasien. Saat pengkajian Ibu pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan keadaan anaknya yang sakit saat ini, ia ingin agar anaknya cepat se mbuh. 10. Rasa Aman (Orang Tua/Keluarga) Ibu pasien mengatakan karena anaknya masih kecil ia merasa cemas dengan kondisi anakanya itu. 11. Belajar (Keluarga/orang tua) Ibu pasien mengatakan ingin mengetahui apa yang terjadi pada anaknya serta bagaimana cara untuk mengatasi penyakitnya. 12. Prestasi Pasien tidak meiliki prestasi karena pasien masih bayi ( karena umur pasien masih 2 bulan ) 13. Hubungan Sosial Anak
Saat pengkajian pasien tampak ditemani oleh orang tuanya. Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik karena pasien sering digendong oleh kakek dan neneknya 14. Melaksanakan Ibadah Pasin masih kecil jadi pasien tidak bisa untuk melakukan persembahyanagan. Ibu pasien setiap hari sembahnyang di rumah sakit untuk meminta keselamatan anaknya supaya cepat sembuh.
F. Pengawasan Kesehatan
Bila sehat diawasi : oleh ibu, ayah, nenek, kakek dan kakaknya Bila sakit minta pertolongan kepada : bidan, dokter maupun perawat Pengawasan anak dirumah : di rumah pasien diawasi oleh ibu,ayah, dan kakaknya.
Imunisasi
Umur
Tanggal Diberikan
Tempat Imunisasi
BCG
1 bulan
30 April 2014
Rumah Sakit
POLIO I,II,III
Polio I (1 bulan)
30 April 2014
Rumah Sakit
Polio II (2 bln)
26 Mei 2014
Puskesmas
Polio 3 (3 bln)
-
DPT 1 (2 bln)
26 Mei 2014
Puskesmas
DPT 2 (3 bln)
-
-
DPT 3 (4 bln)
-
-
HB 0 (Baru lahir)
25 Maret 2014
Rumah Sakit
HB 1 (2 bln)
26 Mei 2014
Puskesmas
HB 2 (3 bln)
-
-
HB 3 (4 bln)
-
-
-
-
-
DPT I,II,III
HB I,II,III
CAMPAK
G. Penyakit Yang Pernah Diderita
Keluarga mengatakan pasien sebelumnya belum pernah menderita sakit seperti sesak, pilek, dan batuk dan belum pernah dirawat di Rumah Sakit.
H. Kesehatan Lingkungan
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami penyakit yang sama seperti yang diderita oleh pasien. Kini keluarga lebih memperhatikan kebersihan lingkungannya agar anaknya tidak sering batuk. Jika pasien sakit, keluarga pasien biasanya memeriksakan pasien ke Dokter ataupun rumah sakit. I. Perkembangan Anak
Motorik Kasar : terlentang gerakan seimbang dan telungkup
kepala terangkap
sebentar. Motorik Halus : Mengikuti ke garis tengah Bahasa
: Bereaksi terhadap bel
Personal Sosial : membalas senyuman, menatap wajah dan tersenyum spontan. J. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum a. Kebersihan anak : cukup b. Keadaan kulit
: tugor kulit elastis, tidak ada sianosis, ada lesi karena luka pemasangan infus.
c. Kesadaran
: compos mentis.
2. Antropometri a. BB
:
2,6 kg
b. TB
:
50 cm
c. Lingkar Kepala
:
35 cm
d. Lingkar Dada
:
38 cm
e. Lingkar Lengan
:
10 cm
3. Gejala kardinal a. Suhu
: 36,9 ºC
b. Nadi
: 100 kali/ menit
c. Respirasi
: 31 kali/ menit
4. Keadaan fisik a. Kepala Bentuk normochepali, rambut hitam, penyebaran rambut merata, ubunubun datar, tidak ada benjolan dan kebersihan cukup.
b. Mata Bentuk simetris, reflek pupil +/+ (isokor), pergerakan mata baik, konjungtiva ananemis, sklera putih, bulu mata merata. c. Hidung Kebersihan cukup, ada pilek, tidak ada lesi, ada sekret d. Telinga Bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak ada cairan, pendengaran baik. e. Mulut Kebersihan mulut cukup, Mukosa bibir lembab dan merah muda, lidah bersih. f. Leher Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran vena jugularis tidak ada, kaku kuduk tidak ada. g. Thorax Pergerakan dada tidak teratur, ronkhi ada di paru-paru bagian kiri, wheezing -/-, nyeri tidak ada, bunyi jantung S 1S2 tunggal reguler. h. Abdomen Distensi abdomen tidak ada, kebersihan pusat cukup, bising usus 8x/mnt i.
Ekstremitas Atas
: Tidak ada sianosis, pergerakan terkoordinir, edema tidak ada, terpasang IVFD Ds ½ Ns 8 tpm
Bawah j.
: Pergerakan terkoordinir, sianosis tidak ada, edema tidak ada.
Genetalia dan anus Tidak ditemukan kelainan, kemerahan tidak ada, kebersihan cukup.
K. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan Laboratorium Hematologi, Pada tanggal 8 Juni 2014 pukul 20: 02 WITA. No
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
1.
WBC
18,1 (H)
10~3/ UL
4,0-10,0
2
Lymph
12,1 (H)
10~3/ UL
0,8-4,0
3
Mid
2,1 (H)
10~3/ UL
0,1-0,9
4
Gran
3,9
10~3/ UL
2,0-7,0
5
Lymph %
66,7 (H)
%
20,0-40,0
6
Mid %
11,7 (H)
%
3,0-9,0
7
Gran %
21,6 (L)
%
50,0-70,0
8
RBC
3,61
10~6/ UL
3,50-5,50
9
HGB
10,3 (L)
g/dL
11,0-16,0
10
HCT
30,6 (L)
%
37,0-64,0
11
MCV
84,6
fL
82,0-95,0
12
MCH
28,5
pg
27,0-31,0
13
MCHC
33,7
g/dL
32,0-36,0
14
RDW-CV
18,9 (H)
%
11,5-14,5
15
RDW-SP
69,7 (H)
fL
36,0-56,0
16
PLT
37 (L)
10~3/ UL
160-450
17
MPV
8,1
fL
7,0-11,0
18
PDW
14,7
19
PCT
0,030 (L)
9,0-17,0 %
0,108-0,282
Hasil pemeriksaan kimia klinik pada tanggal 11 Juni 2014 Jenis Pemeriksaan
Nilai Normal
Hasil
Bilirubin Total
(0,2 – 1,0) mg/dl
4,97 mg/dl
Bilirubin Direk
(0,1 – 0,5) mg/dl
2,18 mg/dl
Bilirubun Indirek
(0,0 – 0,5) mg/dl
2,79 mg/dl
SGOT/AST
(L:6.40. P:5.35) U/L
159 U/L
SGPT/ALT
(L:6.40. P:5.35) U/L
109 U/L
Alkali Phosfatase
(Dewasa : 50- 250
215 U/L
Anak : <400) U/L
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN I.
Analisa Data DATA
ETIOLOGI
MASALAH
DS : Ibu pasien mengatakan
Jamur, virus, bakteri, protozoa
Ketidakefektifan
pasien anaknya batuk
bersihan jalan nafas
mengeluh mengalami
dan
Batuk
pilek.
yang
menerus
Saluran pernapasan atas
.
terus
membuat
Kuman berlebih di bronkus
pasien menjadi lemas serta terdapat sekret yang
tidak
Proses peradangan
dapat
dikeluarkan.
Akumulasi sekret di bronkus
DO: Pasien tampak lemah, terdapat ronchi (suara “gr ok-grok” pada saat pasien
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
bernafas),
pergerakan dada tidak teratur. TD= -, Nadi= 100x/mnt,
RR=
31
x/mnt, Suhu= 36,9 0C
DS : Ibu pasien mengatakan tidur
pasien
Saluran pernapasan atas
terjaga
karena batuk dan pilek yang terus menerus DO : Pasien terbangun tiap 1
Kuman berlebih di bronkus
Proses peradangan
jam dan rewel pada tengah malam. Pada waktu
siang
hari
pasien
hanya
dapat
tidur kurang lebih 20 menit.
Akumulasi sekret di bronkus
Batuk, pilek
Gangguan pola tidur
Gangguan pola tidur
II.
Analisis Masalah
1. P
: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
E
: Produksi sekret meningkat
S
: Ibu pasien mengatakan pasien mengeluh anaknya mengalami batuk dan pilek. . Batuk yang terus menerus membuat pasien menjadi lemas serta terdapat sekret yang tidak dapat dikeluarkan. Pasien tampak lemah, terdapat ronchi (suara “gr ok-grok” pada saat pasien bernafas), pergerakan dada tidak teratur. Nadi= 100x/mnt, RR= 31 x/mnt, Suhu= 36,9 0C
Proses terjadinya : Jamur, virus, bakteri, protozoa, menyerang saluran nafas atas kemudian akan terjadi proses peradangan akibat kuman yang berlebih pada bronkus. Akumulasi sekret di bronkus akan menyebabkan terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Akibat jika tidak ditanggulangi : Muncul masalah keperawatan baru, terjadi komplikasi. 2.
P
: Gangguan pola tidur
E
: Peningkatan produksi sputum
S
: Ibu pasien mengatakan tidur pasien terjaga karena batuk dan pilek yang terus menerus. Pasien terbangun tiap 1 jam dan rewel pada tengah malam. Pada waktu siang hari pasien hanya dapat tidur kurang lebih 20 menit.
Proses terjadinya : Akumulasi sekret di bronkus, menyebabkan penyumbatan pada saluran nafas atas sehingga sulit untuk bernafas dan terjadi gangguan pola tidur Akibat jika tidak ditanggulangi : Muncul masalah keperawatan baru
III.
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi sekret meningkat ditandai dengan ibu pasien mengatakan pasien mengeluh anaknya mengalami batuk dan pilek. . Batuk yang terus menerus membuat pasien menjadi lemas serta terdapat sekret yang tidak dapat dikeluarkan. Pasien tampak lemah, terdapat ronchi (suara “gr ok-grok” pada saat pasien bernafas), pergerakan dada tidak teratur. Nadi= 100x/mnt, RR= 31 x/mnt, Suhu= 36,9 0C 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Peningkatan produksi sputum ditandai dengan Ibu pasien mengatakan tidur pasien terjaga karena batuk dan pilek yang terus menerus. Pasien terbangun tiap 1 jam dan rewel pada tengah malam. Pada waktu siang hari pasien hanya dapat tidur kurang lebih 20 menit.
III. No.
1.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/ Tgl/
Diagnosa
Tujuan/Criteria
Jam
Keperawatan
Hasil
Jumat, 13 Juni 2014 pukul 13.00 Wita
1. Ketidakefektifan
Setelah diberikan
Intervensi
1) Auskultasi
Rasional
1) Untuk mengetahui
bersihan jalan nafas asuhan
bunyi napas,
adanya kegagalan
berhubungan
keperawatan
catat adanya
nafas karena
dengan
selama 1x24 jam
bunyi napas
bersihan jalan
tambahan
nafas yang tidak
ditandai dengan ibu bersihan jalan
(msl. Mengik
efektif dapat
pasien mengatakan nafas pasien
dan ronchi)
dimanifesta-sikan
sekret
produksi
meningkat diharapkan
pasien
mengeluh efektif dengan
anaknya mengalami
kriteria hasil : batuk 1. Mempertahan-
2) Observasi vital sign tiap
suara napas
2-4 jam.
adventisius.
dan pilek. . Batuk
kan kebersihan 3) Memberikan
yang terus menerus
jalan nafas.
membuat
pasien 2. Sesak dan
dengan adanya
2) Mengetahuai
pasien posisi
seberapa besar
semi fowler
sesak pasien.
menjadi lemas serta
batuk
dan
terdapat
berkurang
meninggikan
kepala dari
sekret
3) Peninggian posisi
yang tidak dapat
3. Sekret dapat
kepala
tempat tidur akan
dikeluarkan. Pasien
dikeluarkan.
pasien.
mempermu-dah
tampak
lemah, 4. Ronkhi -/- atau
pasien bernapas.
terdapat
ronchi
suara grok-
4) Delegatif
4) Untuk
(suara “gr ok-grok”
grok tidak
pemberian
menurunkan
pada
terdengar lagi.
obat dari
kongesti lokal,
dokter
menurunkan
saat
pasien
bernafas), pergerakan
dada
spasme jalan
tidak teratur. Nadi=
nafas, mengi,dan
100x/mnt, RR= 31
produksi mukosa.
x/mnt,
Suhu=
36,90C
2.
Jumat, 13
2.
Juni 2014
tidur
Gangguan
pola
berhubungan
pukul 13.00
dengan
Wita
produksi
Peningkatan
tidur
lebih segar dan
keperawatan
tidur
vit
diharapkan pola
terjaga terpenuhi dengan
karena batuk dan pilek
kriteria hasil:
yang terus menerus.
1. Jumlah
Pasien terbangun tiap
tidur
1 jam dan rewel pada
batas normal
tengah malam. Pada
6-8 jam/hari
waktu
siang
hari
pasien
hanya
dapat
1. Agar pasien
pentingnya
mengatakan tidur pasien dapat pasien
1) Jelaskan
asuhan
sputum selama 1x24 jam
ditandai dengan Ibu pasien
Setelah diberikan
adekuat
dalam
tidur
kualitas
2) Ciptakan
lingkungan
lingkungan
waktu
yang nyaman
tidur.
memonitor
berapa
tidur pasien
kebutuhan tidur
4) Diskusikan dengan
dalam
menit.
normal
tentang
3. Perasaan
teknik
segar sesudah atau
istirahat 4. Mampu
dan
keluarga
pada dan
malam hari 4. Untuk mengetahui cara
tidur
pasien
yang cepat agar pasien
5) Beritahu ibu agar
pasien pagi,siang,
dapat
tertidur
selalu 5. Agar anak selalu
menemani
mengidentifik
anaknya
asi
waktu tidur
hal-hal
3. Untuk mengetahui
pasien batas
pasien
untuk
tidur kurang lebih 20
tidur
2. Perhatikan
3) instruksikan jam
2. Pola
yang
merasa nyaman
yang meningkatkan tidur
IV.
IMPLEMENTASI
NO. HARI/TGL/JAM
1.
Jumat, 13 Juni 2014
NO.DX
1 dan 2
TINDAKAN
EVALUASI
KEPERAWATAN
FORMATIF
- Mengobservasi KU pasien
- Pasien tampak
Pukul 13.00 WITA
lemah - mengobservasi bunyi nafas pasien
Pukul 13.04
PARAF
1
WITA
- memberi posisi yang nyaman
- Nafas
pasien
ronchi . - Pasien kooperatif
pada pasien dan tinggikan kepala pasien.
Pukul 16.00 WITA
1
- Mengobservasi TTV
- Suhu: 36,9 ºC - Nadi : 100 kali/ menit - Respirasi:
31
kali/ menit Pukul 17.00WITA
1
- Meemberikan obat :
- Obat masuk,
Metil prednisolon 3 mg
tidak ada reaksi
IVFD DS ½ 8 TTS
alergi - Pasien mendapatkan DS ¼ NS 8 TTS dan tidak terjadinya pembengkakan pada tangan yang di pasang infus.
Pukul 18 .30 WITA
2
- Menjelaskan
pentingnya
- Ibu
pasien
tidur yang adekuat kepada
mengerti dengan
ibu pasien
penjelasan
yang
diberikan Pukul 18.40 WITA
2
- Menciptakan
lingkungan
yang nyaman
- Pasien berada di lingkungan yang nyaman
Pukul 18.45 WITA
2
- Memberitahu ibu agar selalu menemani
anaknya
pada
waktu tidur
Pukul 18.50 WITA
2
- Memberi tidur
serta
- Ibu
kooperatif
dan
akan
melaksanakannya pasien kaji
istirahat - Pasien frekuensi
mau
beristirahat
tidur pasien
Pukul 24.00 WITA
1
- Memberikan obat: Cefotaxime : 125 mg
Obat masuk, tidak ada reaksi alergi
Metil prednisolon 3 mg 2.
Sabtu,
14
Juni
1 dan 2
- Mengobservasi KU pasien
2014 Pukul 08.00 WITA
lemah 1
Memberikan obat : - Cefotaxime : 125 mg - Metil prednisolon 3 mg
Pukul 09.00 WITA
1
- Memberikan pasien posisi semi fowler dan meninggikan kepala pasien.
Pukul 09.15 WITA
1
- Auskultasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas tambahan
Pukul 11.00 WITA
- Pasien tampak
1, dan 2
-
Observasi TTV
Obat masuk, tidak ada rekasi alergi
- Pasien tidak sesak pasien merasa nyaman
- Tidak ada bunyi nafas tambahan - Suhu: 36,8 0C
- RR: 30 x/ menit - Nadi: 100 x/ menit
Pukul 12.00 WITA
2
Mendiskusikan dengan pasien
- Ibu
mengatakan
dan keluarga tentang teknik
pasien
tidur pasien
tertidur
dapat jika
diberi ASI dan dekat
dengan
ibunya Pukul 13.00 WITA
2
Memonitor tidur pasien
- Pasien
sudah
dapat tidur seperti biasanya, pasien rewel
dan tidak
lagi
di
malam hari.
V. EVALUASI No. Hari/tgl/jam
1.
Selasa 14
Dx.
Evaluasi Sumatif
Kep.
1 S : Ibu pasien mengatakan batuk pasien sudah
Juni 2014
berkurang, dan sudah tidak ada pilek lagi.
pukul 13.00 O:
Wita
Tidak terdapat secret, tidak terdapat suara nafas
tambahan. Suhu: 36,8 0C, RR: 30 x/ menit, Nadi: 100 x/ menit A : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas P : Pertahankan kondisi pasien
2
Selasa 14 Juni 2014 pukul 13.00 Wita
2
S:
Ibu pasien mengatakan pasien sudah dapat tidur seperti biasanya
O : Pasien
tidak rewel lagi. Keluarga mampu
mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur
Paraf
A : Gangguan pola tidur P : Pertahankan kondisi pasien
Denpasar, 14 Mei 2014
Pembimbing Praktik
Mahasiswa
Ns. I Wayan Supiarta, S.Kep
Ida Ayu Suryantari
NIP .197407221998031004
NIM . PO7120012118
Mengetahui, Pembimbing Akademik
Ns. N.L P. Yunianti SC., S.Kep.,M.Pd
NIP . 196906211994032002