PEMBAHASAN Kank Kanker er stad stadiu ium m
term termin inal al meru merupa paka kan n
disem disembu buhk hkan an.. Kond Kondisi isi pasie pasien n tentu tentuny nyaa
peny penyak akit it yang ang
tida tidak k
dapa dapatt
akan akan semak semakin in memb membur uruk uk,,
perawatan yang dapat dilakukan hanyalah mengontrol mengontrol geala yang ada, dan pada kasus kas us diatas dia tas keluarga pasien belum siap untuk ditinggalkan. !engan demikian kelompok kami meyikapi kasus tersebut dengan "ara melakukan pendekatan terhadap pasien dan uga keluarga pasien dengan perawatan paliati# yaitu dengan melakukan perawatan untuk mengontrol geala dan uga pendekatan melalui psikologis, emosional, spiritual dan sosial. Kita sebaga sebagaii perawa perawatt menela menelaska skan n kepada kepada pasien pasien dan uga uga keluar keluarga ga bahwa bahwa mema memang ng peny penyak akit it yang yang dide diderit ritaa pasi pasien en tida tidak k memu memung ngki kink nkan an dapa dapatt sembuh, memang sungguh berat bagi pasien dalam menerima kenyataan tersebut tersebut terutama terutama keluarga keluarga pasien yang akan ditinggalk ditinggalkan. an. $etapi $etapi dengan dengan adanya perawatan paliati#, pasien akan tetap memiliki kualitas hidup yang baik meski perawatan ini tidak akan dapat menyembuhkan penyakit pasien. !engan perawatan paliati# kita dapat meringankan penderitaan yang dirasakan pasien. Setiap keluhan yang dirasakan pasien kita tangani dengan dengan memberikan memberikan obat untuk mengurangi mengurangi rasa sakit tersebut. Kita uga tentunya memberi dukungan, moti%asi serta semangat kepada pasien dan uga keluarga pasien. Melalui perawatan paliati#, pasien dan keluarga pasien kita aak untuk bisa menerima keadaanya, terutama istri pasien yang yang tida tidak k terim terimaa deng dengan an peny penyaki akitt yang yang dide diderit ritaa suam suaminy inya. a. Setel Setelah ah diberik diberikan an perawat perawatan an paliati paliati## ini diharap diharapkan kan pasien pasien dapat dapat merasak merasakan an nyaman nyaman se"ara se"ara #isik, #isik, emosi emosi dan spiritu spiritual, al, dengan dengan kenyaman kenyamanan an terebut terebut pasien dapat meninggal nantinya dengan tenang. $ak lupa keluarga pasien diharapkan dapat tenang dan menerima kematian tersebut.
PA&&'A$'(E )A*E a. Peng Penger ertia tian n Pall Palliat iati% i%ee )are )are Perawatan Perawatan paliati# paliati# +dari bahasa &atinpalli &atinpalliare,un are,untuk tuk ubahubah- adalah setiap bentuk perawatan medis atau perawatan yang berkonsentrasi
pada pengurangan keparahan geala penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan. $uuannya adalah untuk men"eg men"egah ah dan mengur mengurang angii pender penderitaa itaan n dan mening meningkat katkan kan kualit kualitas as hidu hidup p oran orang g meng mengha hada dapi pi yang yang seriu serius, s, peny penyak akit it yang yang komp komple leks ks.. Menurut H/ pada 0112 Palliati%e )are adalah perawatan total dan akti# akti# dari dari untuk untuk pender penderita ita yang yang penyaki penyakitny tnyaa tidak tidak lagi lagi respons responsi%e i%e terhada terhadap p pengob pengobatan atan kurati# kurati#.. Berdasa Berdasarka rkan n de#ini de#inisi si ini maka maka elas elas Palliati%e )are hanya diberikan kepada penderita yang penyakitnya sudah tidak respossi# terhadap pengobatan kurati#. Artinya sudah tidak dapat dapat disemb disembuhk uhkan an dengan dengan upaya upaya kurati# kurati# apapun apapun.. $etapi etapi de#ini de#inisi si Palli Palliati ati%e %e )are )are menu menuru rutt H/ H/ 03 tahu tahun n kemu kemudi dian an suda sudah h sanga sangatt berbeda. !e#inisi Palliati%e )are yang diberikan oleh H/ pada tahun 4223 bahwa perawatan paliati# adalah sistem perawatan terpadu yang bertuuan meningkatkan kualitas hidup, dengan "ara meringankan nyer nyerii dan dan pend penderi eritaa taan n lain, lain, memb memberi erika kan n duku dukung ngan an spiri spiritu tual al dan dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan5berduka. !i sini dengan elas dikatakan bahwa Palliati%e )are diberikan seak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat. Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanut, masih bisa disembuhkan atau tidak, mutlak Palliati%e )are harus diberikan kepada penderita itu. Palliati%e )are tidak berhenti setelah penderita mening meninggal gal,, tetapi tetapi masih masih diteru diteruskan skan dengan dengan memberi memberikan kan dukung dukungan an kepada anggota keluarga yang berduka. Palliati%e )are tidak hanya sebatas aspek #isik dari penderita itu yang ditangani, tetapi uga aspek lain seperti psikologis, sosial dan spiritual. &ebih lanut, /rganisasi Kesehatan !unia +H/- menekankan lagi bahwa pelayanan paliati# berpiak pada pola dasar berikut ini 6 0. Mening Meningkatk katkan an kualitas kualitas hidup hidup dan mengang menganggap gap kematia kematian n sebaga sebagaii proses yang normal. 4. $idak $idak memp memper"e er"epat pat atau atau menund menundaa kematian kematian.. 7. Menghilangk Menghilangkan an nyeri nyeri dan dan keluhan keluhan lain yang yang mengang menganggu. gu.
pada pengurangan keparahan geala penyakit, daripada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan. $uuannya adalah untuk men"eg men"egah ah dan mengur mengurang angii pender penderitaa itaan n dan mening meningkat katkan kan kualit kualitas as hidu hidup p oran orang g meng mengha hada dapi pi yang yang seriu serius, s, peny penyak akit it yang yang komp komple leks ks.. Menurut H/ pada 0112 Palliati%e )are adalah perawatan total dan akti# akti# dari dari untuk untuk pender penderita ita yang yang penyaki penyakitny tnyaa tidak tidak lagi lagi respons responsi%e i%e terhada terhadap p pengob pengobatan atan kurati# kurati#.. Berdasa Berdasarka rkan n de#ini de#inisi si ini maka maka elas elas Palliati%e )are hanya diberikan kepada penderita yang penyakitnya sudah tidak respossi# terhadap pengobatan kurati#. Artinya sudah tidak dapat dapat disemb disembuhk uhkan an dengan dengan upaya upaya kurati# kurati# apapun apapun.. $etapi etapi de#ini de#inisi si Palli Palliati ati%e %e )are )are menu menuru rutt H/ H/ 03 tahu tahun n kemu kemudi dian an suda sudah h sanga sangatt berbeda. !e#inisi Palliati%e )are yang diberikan oleh H/ pada tahun 4223 bahwa perawatan paliati# adalah sistem perawatan terpadu yang bertuuan meningkatkan kualitas hidup, dengan "ara meringankan nyer nyerii dan dan pend penderi eritaa taan n lain, lain, memb memberi erika kan n duku dukung ngan an spiri spiritu tual al dan dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan5berduka. !i sini dengan elas dikatakan bahwa Palliati%e )are diberikan seak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat. Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanut, masih bisa disembuhkan atau tidak, mutlak Palliati%e )are harus diberikan kepada penderita itu. Palliati%e )are tidak berhenti setelah penderita mening meninggal gal,, tetapi tetapi masih masih diteru diteruskan skan dengan dengan memberi memberikan kan dukung dukungan an kepada anggota keluarga yang berduka. Palliati%e )are tidak hanya sebatas aspek #isik dari penderita itu yang ditangani, tetapi uga aspek lain seperti psikologis, sosial dan spiritual. &ebih lanut, /rganisasi Kesehatan !unia +H/- menekankan lagi bahwa pelayanan paliati# berpiak pada pola dasar berikut ini 6 0. Mening Meningkatk katkan an kualitas kualitas hidup hidup dan mengang menganggap gap kematia kematian n sebaga sebagaii proses yang normal. 4. $idak $idak memp memper"e er"epat pat atau atau menund menundaa kematian kematian.. 7. Menghilangk Menghilangkan an nyeri nyeri dan dan keluhan keluhan lain yang yang mengang menganggu. gu.
8. Menaga Menaga keseim keseimban bangan gan psikol psikologi ogiss dan spiritual spiritual.. 3. Berusaha Berusaha agar agar penderit penderitaa tetap tetap akti# akti# sampai sampai akhir akhir hayatny hayatnya. a. 9. Berusaha Berusaha membantu membantu mengatasi mengatasi suasana suasana duka"i duka"ita ta pada pada keluarga. keluarga. !ari data diatas dapat disimpulkan bahwa tuuan dari Palliati%e )are adala adalah h
untu untuk k
meng mengur uran angi gi
pend penderi eritaa taan n
pasie pasien, n,
memp memperp erpan anan ang g
umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, uga memberikan support kepada kepada keluar keluargan ganya. ya. Meski Meski pada pada akhirny akhirnyaa pasien pasien mening meninggal gal,, yang yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap se"ara psikologis dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
b. $uuan Palliati%e )are Palliati%e "are ini bertuuan mengurangi rasa sakit dan geala tidak nyaman nyaman lainny lainnya, a, mening meningkat katkan kan kualita kualitass hidup, hidup, dan memberi memberikan kan pengaruh positi# selama sakit, membantu pasien hidup seakti# mungkin sam sampai pai
saat saat
meni mening ngga galn lny ya,
men menaw awab ab
kebu kebutu tuha han n
pasi pasien en
dan dan
keluarganya, termasuk dukungan disaat:saat sedih Palliati%e "are tidak bertuuan untuk memper"epat ataupun menunda menunda kematian.
". Karak Karakter terist istik ik Pall Palliat iati% i%ee )are )are Perawatan paliati# sangat luas dan melibatkan tim interdisipliner yang tidak hanya men"akup dokter dan perawat tetapi mungkin uga ahli gi;i, ahli #isioterapi, pekera sosial, psikolog5psikiater, rohaniwan, dan lainnya lainnya yang bekera se"ara terkoordin terkoordinasi asi dan melayani sepenuh hati. Perawatan dapat dilakukan se"ara rawat inap, rawat alan, rawat rumah +home "are-, day "are dan respite "are. *awat rumah dilakukan dengan kunungan ke rumah pasien, terutama mereka yang tidak dapat pergi ke rumah rumah sakit. sakit. Kunun Kunungan gan dilaku dilakukan kan oleh oleh tim untuk untuk memanta memantau u dan memberi memberikan kan solusi solusi atas masalah masalah:ma :masala salah h yang yang dialam dialamii pasien pasien dan keluarganya, baik masalah medis maupun psikis, sosial, dan spiritual. !ay "are adalah menitipkan menitipkan pasien selama am kera ika pendamping pendamping atau keluarga yang merawatnya memiliki keperluan lain +seperti day "are pada penitipan anak-. Sedangkan respite "are adalah layanan yang bersi#at psikologis melalui konseling dengan psikolog atau psikiater,
bersosialisasi dengan penderita kanker lain, mengikuti terapi musik, dan lain:lain. Beberapa karakteristik perawat paliati# adalah6 0. Mengurangi rasa sakit dan keluhan lain yang mengganggu. 4. Menghargai kehidupan dan menyambut kematian sebagai proses yang normal. 7. $idak berusaha memper"epat atau menunda kematian. 8. Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual
dalam
perawatan pasien. 3. Membantu pasien hidup seakti# mungkin sampai akhir hayat. 9. Membantu keluarga pasien menghadapi situasi selama masa sakit dan setelah kematian. <. Menggunakan pendekatan tim untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk konseling masa duka "ita, ika diindikasikan. =. Meningkatkan kualitas hidup, dan mungkin uga se"ara positi# memengaruhi peralanan penyakit. 1. Bersamaan dengan terapi lainnya yang dituukan untuk memperpanang usia, seperti kemoterapi atau terapi radiasi, dan men"akup
penyelidikan
yang
diperlukan
untuk
lebih
memahami dan mengelola komplikasi klinis yang berat.
d. Klasi#ikasi Palliati%e )are Palliati%e "are 5 perawatan +terapi- paliati# terbagi menadi beberapa ma"am diantaranya adalah sebagai berikut6 0. Palliati%e )are *eligius Agama merupakan hubungan antara manusia dengan tuhan. $erapi religious sangat penting dalam memberikan palliati%e "are.
Kurangnya
pemenuhan
kehidupan
beragama,
menimbulkan masalah pada saat terapi. Pengetahuan dasar dari masing:masing
agama
sangat
membantu
dalam
mengembangkan palliati%e "are $erkadang palliati%e "are spiritual sering disamakan dengan terapi paliati# religious.
Palliati%e "are spiritual bisa dituukan kepada pasien yang banyak meyakini akan adanya $uhan tanpa mengalami ritual suatu agama dan bisa uga sebagai terapinreligius dimana selain meyakini ritual agama memiliki tata "ara beribadah dalam suatu agama. !alam agama islam perawatan paliati# yang bisa diterapkan adalah 6 a b"de-
!oa dan d;ikir /ptimisme Sedekah Shalat $ahaud Puasa
4. $erapi Paliati# *adiasi $erapi paliati# radiasi merupakan salah satu metode pengobatan dengan menggunakan radiasi 5 sinar untuk mematikan sel kanker yang akan membantu pen"egahan terhadap teradinya kekambuhan. $erapi radiasi dapat diberikan melalui dua "ara. Pertama dengan menggunakan "ara radiasi eksterna, dan kedua dengan brakiterapi. *adiasi eksterna adalah suatu teknik radiasi dimana sumber radiasi berada di luar tubuh pasien. *adiasi ini menggunakan suatu mesin yang mengeluarkan radiasi yang dituukan kea rah sel kanker. Brakiterapi adalah suatu teknik radiasi dimana sumber radiasi diletakkan di dalam tubuh pasien dekat dengan sel kanker tersebut. Peran radioterapi pada palliati%e "are terutama adalah untuk mengatasi nyeri, yaitu nyeri yang disebabkan oleh in#iltrasi tumor lo"al.
7. $erapi Paliati# Kemoterapi Pemakaian kemoterapi pada stadium paliati# adalah untuk memperke"il masa tumor dan kanker dan untuk mengurangi nyeri, terutama pada tumor yang kemosensiti#. Beberapa enis kanker yang sensiti%e terhadap kemoterapi dan mampu menghilangkan nyeri pada lymphoma. Myeloma, leukemia,
dan kanker tentis.Pertimbangan pemakaian kemoterapi paliati# harus
benar:benar
dipertimbangkan dengan menilai dan
mengkai e#ek positi# yang diperoleh dari berbagai aspek untuk kepentingan pasien.
8. Pembedahan $indakan pembedahan pada perawatan paliati# berman#aat untuk mengurangi nyeri dan menghilangkan gangguan #ungsi organ tubuh akibat desakan massa tumor 5 metastasis. Pada umumnya pembedahan yang dilakukan adalah bedah ortopedi 5 bedah untuk mengatasi obstruksi %is"eral. Salah satu "ontoh tindakan pembedahan pada stadium paliati# adalah #iksasi interna pada #raktur patologis 5 #raktur limpeding 5 tulang panang.
3. $erapi Musik Alunan musik dapat memper"epat pemulihan penderita stroke, demikian hasil riset yang dilakukan di >inlandia. Penderita stroke yang rain mendengarkan musi" setiap hari, menurut hasil riset itu ternyata mengalami Peningkatan pada ingatan %erbalnya dan memiliki mood yang lebih baik dari pada penderita yang tidak menikmati musik. Musik memang telah lama digunakan sebagai salah satu terapi kesehatan, penelitian di >inlandia yang dimuat dalam ?urnal Brain itu adalah riset pertama yang membuktikan e#eknya pada manusia. $emuan ini adalah bukti pertama bahwa mendengarkan musi" pada tahap awal pas"a stroke dapat meningkatkan pemulihan daya kogniti# dan men"egah mun"ulnya perasaan negati%e.
9. Psikoterapi @angguan "itra diri yang berkaitan dengan dampak perubahan "itra #isik, harga diri dengan "itra #ungsi sosial, #ungsi
#isiologis, dan sebagainya dapat di"egah 5 dikurangi dengan melakukan penanganan antisipatorik yang memadai. $etapi hal ini belum dapat dilaksanakan se"ara optimal karena kondisi kera yang belum memungkinkan.
<. Hipnoterapi Hipnoterapi merupakan salah satu "abang ilmu psikologi yang mempelaari man#aat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku. Hipnoterapi bisa berman#aat dalam menerapi banyak gangguan psikologis:organis seperti hysteria, stress, #obia +ketakutan terhadap benda:benda tertentu atau keadaan tertentu-, gangguan ke"emasan, depresi, perilaku merokok, dan lain:lain.
e. $im 'nterdisipliner Palliati%e )are !alam melakukan palliati%e "are membutuhkan tim kera yang terdiri dari berbagai multidisiplin ilmu karena ilmu kedokteran pada ;aman sekarang ini telah berkembang menadi adanya interaksi dari #isik, #ungsional, emosional, psikologis, sosial, dan aspek spiritual yang akan menadi multidisiplin ilmu. $im palliati%e "are dapat terdiri dari perawat, dokter, psikiater, petugas sosial medis, rohaniawan, terapis, dan anggota lain sesuai kebutuhan. Setiap anggota tim sebaiknya memahami dan menguasai prinsip: prinsip dan praktek palliati%e "are. $im harus berani menamin bahwa pasien akan mendapat pelayanan seutuhnya, baik #isik maupun mental, sosial, serta spiritual dengan "ara yang benar dan dalam porsi yang seimbang. $im paliati# ini akan dipimpin oleh seorang dokter yang memiliki pengalaman yang luas tentang menangani penyakit tingkat lanut dan geala yang kompleks. !okter dapat memberikan konsultasi untuk membantu dokter lain. Perawat yang diberi pelatihan khusus dalam merawat pasien dengan penyakit stadium lanut dan terminal akan merawat pasien di dalam pallitaiti%e "are. Perawat bertanggung
awab untuk memberikan kasih saying dan pendidikan kepada pasien dan keluarganya. Konseling spiritual uga merupakan salah satu dari tim interdisiplin. Konseling spiritual dapat diberikan kepada penderita yang tidak memiliki agama sekalipun. Konseling spiritual dapat membantu meningkatakan iman yan ber#ungsi sebagai mekanisme koping bahkan terapi pada penderita yang sedang sekarat. Pendeta, ustad;, atau pemuka agama lainnya dapat membantu membentuk ikatan di dalam tim palliati%e "are. $im paliati# memiliki "iri khas yakni pro#esi setiap anggota tim telah dikenal "akupan dan lingkup keranya. Para pro#essional ini bergabung dalam satu kelompok kera se"ara bersama mereka menyusun dan meran"ang tuuan akhir perawatan melalui beberapa langkah tuuan angka pendek. $im adalah motor penggerak dari semua kegiatan pasien. Proses interaksi komunikasi merupakan kun"i keberhasilan pengobatan palliati%e "are.
#. Kebiakan Palliati%e )are Kebiakan ini berdasararkan keputusan Menteri Kesehatan *' Nomor6 =045Menkes5SK5(''5422<. 0. $uuan !an Sasaran Kebiakan a- $uuan kebiakan $uuan umum6 Sebagai payung hukum dan arahan bagi perawatan paliati# di 'ndonesia. $uuan khusus6 0- $erlaksananya perawatan paliati# yang bermutu sesuai standar yang berlaku di seluruh 'ndonesia 4- $ersusunnya pedoman:pedoman pelaksanaan5uklak perawatan paliati#. 7- $ersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih. 8- $ersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan. 4. Sasaran kebiakan pelayanan paliati#
a- Seluruh pasien +dewasa dan anak- dan anggota keluarga, lingkungan yang memerlukan perawatan paliati# di mana pun pasien berada di seluruh 'ndonesia. b- Pelaksana perawatan paliati# 6 dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga terkait lainnya. "- 'nstitusi:institusi terkait, misalnya6 0- !inas kesehatan propinsi dan dinas kesehatan kabupaten5kota 4- *umah Sakit pemerintah dan swasta 7- Puskesmas 8- *umah perawatan5hospis 3- >asilitas kesehatan pemerintah dan swasta lain. 7. &ingkup Kegiatan Palliati%e )are a- ?enis kegiatan perawatan paliati# meliputi 6 0- Penatalaksanaan nyeri. 4- Penatalaksanaan keluhan #isik lain. 7- Asuhan keperawatan 8- !ukungan psikologis 3- !ukungan sosial 9- !ukungan kultural dan spiritual <- !ukungan persiapan dan selama masa duka"ita +berea%ement-. b- Perawatan paliati# dilakukan melalui rawat inap, rawat alan, dan kunungan5rawat rumah. 8. Aspek Medikolegal !alam Perawatan Paliati# a- Persetuuan tindakan medis5in#ormed "onsent untuk pasien paliati#. 0- Pasien harus memahami pengertian, tuuan dan pelaksanaan perawatan paliati# melalui komunikasi yang intensi# dan berkesinambungan antara tim perawatan paliati# dengan pasien dan keluarganya. 4- Pelaksanaan in#ormed "onsent atau persetuuan tindakan kedokteran pada dasarnya dilakukan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundangundangan.
7- Meskipun pada umumnya hanya tindakan kedokteran +medis- yang membutuhkan in#ormed "onsent, tetapi pada perawatan paliati# sebaiknya setiap tindakan yang berisiko dilakukan in#ormed "onsent. 8- Baik penerima in#ormasi maupun pemberi persetuuan diutamakan pasien sendiri apabila ia masih kompeten, dengan saksi anggota keluarga terdekatnya. aktu yang "ukup agar diberikan kepada pasien untuk berkomunikasi dengan keluarga terdekatnya. !alam hal pasien telah tidak kompeten, maka keluarga terdekatnya melakukannya atas nama pasien. 3- $im perawatan paliati# sebaiknya mengusahakan untuk memperoleh pesan atau pernyataan pasien pada saat ia sedang kompeten tentang apa yang harus atau boleh atau tidak boleh dilakukan terhadapnya apabila kompetensinya kemudian menurun +ad%an"ed dire"ti%e-. Pesan dapat memuat se"ara eksplisit tindakan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, atau dapat pula hanya menunuk seseorang yang nantinya akan mewakilinya dalam membuat keputusan pada saat ia tidak kompeten. Pernyataan tersebut dibuat tertulis dan akan diadikan panduan utama bagi tim perawatan paliati#. 9- Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, tim perawatan paliati# dapat melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan, dan in#ormasi dapat diberikan pada kesempatan pertama. b- *esusitasi5$idak resusitasi pada pasien paliati# 0- Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat oleh pasien yang kompeten atau oleh $im Perawatan paliati#. 4- 'n#ormasi tentang hal ini sebaiknya telah diin#ormasikan pada saat pasien memasuki atau memulai perawatan paliati#. 7- Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki resusitasi, sepanang in#ormasi adekuat yang dibutuhkannya untuk membuat keputusan telah dipahaminya. Keputusan tersebut dapat diberikan dalam bentuk pesan +ad%an"ed dire"ti%e- atau dalam in#ormed "onsent menelang ia kehilangan kompetensinya.
8- Keluarga terdekatnya pada dasarnya tidak boleh membuat keputusan tidak resusitasi, ke"uali telah dipesankan dalam ad%an"ed dire"ti%e tertulis. Namun demikian, dalam keadaan tertentu dan atas pertimbangan tertentu yang layak dan patut, permintaan tertulis oleh seluruh anggota keluarga terdekat dapat dimintakan penetapan pengadilan untuk pengesahannya. 3- $im perawatan paliati# dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan resusitasi sesuai dengan pedoman klinis di bidang ini, yaitu apabila pasien berada dalam tahap terminal dan indakan resusitasi diketahui tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidupnya berdasarkan bukti ilmiah pada saat tersebut. "- Perawatan pasien paliati# di ') 0- Pada dasarnya perawatan paliati# pasien di ') mengikuti ketentuan:ketentuan umum yang berlaku sebagaimana diuraikan di atas. 4- !alam menghadapi tahap terminal, $im perawatan paliati# harus mengikuti
pedoman
penentuan
kematian batang otak
dan
penghentian peralatan li#esupporting. d- Masalah medikolegal lainnya pada perawatan pasien paliati# 0- $im Perawatan Paliati# bekera berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Pimpinan *umah Sakit, termasuk pada saat melakukan perawatan di rumah pasien. 4- Pada dasarnya tindakan yang bersi#at kedokteran harus dikerakan oleh tenaga medis, tetapi dengan pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien tindakan:tindakan tertentu dapat didelegasikan kepada tenaga kesehatan non medis yang terlatih. Komunikasi antara pelaksana dengan pembuat kebiakan harus dipelihara. 3. Sumber !aya Manusia a-Pelaksana
perawatan paliati# adalah tenaga kesehatan, pekera
sosial,
rohaniawan, keluarga, relawan. b-
Kriteria
pelaksana
perawatan
paliati#
adalah
telah
pendidikan5pelatihan perawatan paliati# dan telah mendapat serti#ikat. "- Pelatihan
mengikuti
0- Modul pelatihan 6 Penyusunan modul pelatihan dilakukan dengan kerasama antara para pakar perawatan paliati# dengan !epartemen Kesehatan +Badan Pembinaan dan Pengembangan Sumber !aya Manusia dan !irektorat ?enderal Bina Pelayanan Medik-. Modul:modul tersebut terdiri dari modul untuk dokter, modul untuk perawat, modul untuk tenaga kesehatan lainnya, modul untuk tenaga non medis. 4- Pelatih 6 Pakar perawatan paliati# dari *S Pendidikan dan >akultas Kedokteran. 7- Serti#ikasi 6 dari !epartemen Kesehatan ". Pusat Pelatihan dan Pendidikan Badan PPS!M. Pada tahap pertama dilakukan serti#ikasi pemutihan untuk pelaksana perawatan paliati# di 3 +lima- propinsi yaitu 6 ?akarta, Cogyakarta, Surabaya, !enpasar, Makasar. Pada tahap selanutnya serti#ikasi diberikan setelah mengikuti pelatihan. d-
Pendidikan
Pendidikan
#ormal
spesialis
paliati#
kedokteran paliati#, ilmu keperawatan paliati#-.
ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF
Asuhan Keperawatan paliati# dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan mulai dari tahap pengkaian sampai dengan melakukan e%aluasi keperawatan . A. PENGKAJIAN 1. Anamnesa
a. !ata mum 6 Nama, mur, ?enis Kelamin, Agama, Alamat, Pekeraan, Pendidikan, Status perkawinan, Suku bangsa, dst. b. *iwayat penyakit masa lalu
+ilmu
". *iwayat penyakit keluarga d. Status kesehatan saaat ini e. Pengobatan yang sedang dan pernah dilaksanakan6 Kemoterapi paliati#, pembedahan paliati#, radioterapi paliati#, pengobatan Nyeri, Anti *etro(iral +A*(- dan keluhan lain. #. Sirkulasi "airan g. Perna#asan h. Neueosensori i. Sistem pen"ernaan . Eliminasi k. 'ntegumen l. *eproduksi m. Mobilisasi Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 09 n. Makan dan minum o. Kebutuhan higiene p. Kebutuhan istirahat tidur . Komunikasi r. >aktor Keamanan dan lingkungan s. >aktor psikologis, sosial, ekonomi, kultural dan spiritual. 2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan mum dan Kesadaran b. $anda:tanda (ital ". Pemeriksaan !ari ung *ambut sampai uung Kaki d. Pemeriksaan Khusus pada kasus paliati# 6 luka, stoma, dekubitus, udema ekstremitas5 anasarka. 3. Menganaisa !asi "emeriksaan "en#n$ang %ang "erna! &iak#kan.
a. !arah lengkap, gula darah, #ungsi le%er, #ungsi ginal dll. >oto thoraD untuk melihat kondisi antung 5 paru. b. S@ 6 melihat adanya massa dan kelainan organ. ". Biopsi 6 untuk mendeteksi adanya keganasan d. Pemeriksaan penunang lain
'. (IAGN)SA *MASALAH+ KEPERAWATAN PALIATIF
!iagnosa atau masalah keperawatan dapat teridenti#ikasi sesuai kategori urgensi masalah berdasarkan pengkaian yang telah dilakukan, diagnosa keperawatan yang mungkin pada kasus paliati# sesuai 14 kebutuhan Handerson adalah sbb6 Panduan Asuhan KEperawatan Paliatif di rumah29/12/2006 0< 0. @angguan oksigenisasi dan sirkulasi 4. @angguan pemenuhan kebutuhan "airan 7. @angguan Kebutuhan nutrisi 8. @angguan pemenuhan kebutuhan akti#itas sehari:hari, 3. @angguan pemenuhan kebutuhan eliminasi BAK5BAB, 9. @angguan "itra diri5konsep diri, <. @angguan istirahat =. @angguan mobilisasi, 1. @angguan psikologis putus asa dan merasa tidak berguna, 02. @angguan rasa aman, nyaman 00. @angguan reproduksi 04. @angguan integritas kulit 07. @angguan neurosensori 08. @angguan komunikasi ,. REN,ANA TIN(AKAN KEPERAWATAN PA(A KASUS TERMINAL
Peren"anaan dilakukan berdasarkan diagnosa keperawatan yang mun"ul dan diprioritaskan untuk6 0. Meningkatkan kualitas hidup + "ontoh 6 mengurangi nyeri, mgurangi sesak na#as, menangani perawatan luka4. Meningkatkan daya tahan tubuh, 7. Mengaarkan pasien dan keluarga untuk menerima kenyataan yang ada. 8. Mengaarkan keluarga untuk menghubungi petugas bila teradi kondisi darurat 3. Men"egah timbulnya masalah baru. (. PELAKSANAAN
Prinsip:prinsip didalam penanganan masalah keperawatan palliati# didasarkan pada prioritas masalah keperawatan yang timbul E. E-ALUASI
E%aluasi berdasarkan pada kategori masalah keperawatan disesuaikan dengan kondisi pasien. E%aluasi men"akup dua elemen yakni e%aluasi proses dan e%aluasi hasil. ntuk dapat melihat keberhasilan setiap diagnosa keperawatan diukur sesuai dengan kriteria hasil.
ASHAN KEPE*AA$AN PA&&'A$'(E )A*E A. Pengkaian 0. 'dentitas Pasien 0- Nama 4- mur 7- ?enis Kelamin 8- Status Perkawinan
6 $n. A 6 90 tahun 6 &aki : laki 6 Menikah
4. 'dentitas Penanggung ?awab 0- Nama 4- mur 7- ?enis kelamin 8- Hubungan dengan Pasien
6 Ny. N 6 92 tahun 6 Perempuan 6 'stri
7. *iwayat Penyakit Masa lalu 6 Seak 0 tahun yang lalu $n. A kerap kali merasa pusing dan sakit didaerah lehernya serta batuk batuk ternyata hasil pemeiksaan $n.A menderita Kanker paru paru yang sudah bermetastase ke tulang. 8. *iwayat Penyakit Sekarang 6 Beberapa minggu yang lalu, kondisi $n. A makin menurun ia menadi kesulitan beralan, bi"ara sangat pelan dan "enderung banyak tidur. Bila makan dan minum $n. A Selalu kesulitan dalam menelan +keselak-. $n. A tampak sangat lemah. Saat kembali periksa keluar negeri, dokter menyatakan bahwa kankernya sudah menalar ke otak. 3. *iwayat Penyakit Keluarga 6 : 9. Pengobatan yang sedang dan pernah dilaksanakan 6 a. /bat simptomatik b. /perasi perbaikan %ertebra ser%ikal ". Pengobatan penyinaran dan kemoterapi
<. Mobilisasi 6 Kesulitan dalam beralan =. Makan dan minum 6 Kesulitan dalam menelan +dysphagia1. Pemeriksaan >isik 6 0- Keadaan mum dan Kesadaran 6 keadaan umum pasien melemah dan kesadaran "ompos mentis 02. Pemeriksaan Penunang 6 : 00. Analisa !ata No 0.
!ata !S 6 Ny N mengatakan
Etiologi Antisipasi
bahwa
kehilangan
terpukul
dirinya
begitu
mendengar orang terdekat
keterangan dokter dan merasa heran dan merasa heran dan tidak mengerti
Masalah !uka "ita
mengapa
$uhan
memberikan yang
4.
"obaan
begitu
berat
kepadanya. !/ 6 Ny N
terlihat
menangis ia menyatakan bahwa ia belum siap bila ditinggal suaminya untuk
Merasa
dekat
dengan kematian
selamanya. 7
Ansietas kematian
!S 6 : !/ 6 !okter menyatakan bahwa kankernya sudah
Ketidakseimbanga Kesulitan menelan
n
nutrisi
kurang
dari kebutuhan
menalar ke otak
!S 6 Pasien mengatakan saat makan dan minum 7.
$n A selalu kesulitan dalam menelan !/ 6 :
B. !iagnosa Keperawatan 0. !uka "ita berhubungan dengan antisipasi kehilangan orang terdekat 4. Ansietas kematian berhubungan dengan merasa dekat dengan kematian 7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kesulitan menelan ). 'nter%ensi Keperawatan 0. !uka "ita berhubungan dengan antisipasi kehilangan orang terdekat : !ukung keluarga dari klien yang menelang aal dengan melibatkan
penggunaan
komunikasi
mem#asilitasi ekspresi perasaan mereka
terapeutik
untuk
No. 0.
!D. Kep. 0
$uuan
0. 4. 7. 8. 3.
:
'nter%ensi
Setelah dilakukan 0. tindakan keperawatan selama 0D48 am diharapkan ketidakseimbangan 4. nutrisi 6 nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan Kriteria hasil 6 Na#su makan 7. meningkat Berat badan meningkat Adanya perubahan pola makan Konungti%a normal 8. Klien tampak tidak lemah
*asional
$imbang berat badan setiap hari
0. *5mengetahui perubahan keadaan umum nutrisi pada klien
Anurkan makan sedikit 4. *5!ilatasi gaster dapat tapi sering teradi bila pemberian makan terlalu "epat setelah periode puasa Anurkan makan:makanan7. *5membantu meningkatkan yang lunak dan mudah intake makanan di"erna.
8. Membantu meningkatkan Anurkan keluarga untuk na#su makan menyediakan makanan kesukaan klien. 3. *5 Men"egah teradinya 3. Anurkan makan makanan mual dan membantu yang disaikan dalam meningkatkan na#su makan kondisi hangat
!orong anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan #isik orang yang menelang aal sebanyak yang mereka inginkan
: :
dan mereka mampu lakukan Berikan dukungan emosional pada pihak keluarga pasien Bantu keuarga dan orang terdekat untuk mepersiapkan diri ketika
:
pasien mengalami aal Bina hubungan komunikasi yang menunukkan perhatian dan komitmen terhadap klien
4. Ansietas kematian berhubungan dengan kematian :
@unakan pendekatan yang menenangkan
merasa dekat dengan
: : :
Nyatakan dengan elas harapan terhadap pelaku pasien Pahami perspekti# pasien terhadap situasi stres $emani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi rasa
: : : :
takut !orong keluarga untuk menemani pasien 'denti%ikasi tingkat ke"emasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan ke"emasan !orong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan dan
: :
persepsi 'nstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Berikan obat untuk mengurangi ke"emasan
7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kesulitan menelan : Kolaborasi dengan ahli gi;i untuk menentukan umlah kalori dan : : :
nutrisi yang dibutuhkan pasien Berikan in#ormasi tentang kebutuhan nutrisi Berikan substansi gula Anurkan pasien untuk makan dengan perlahan dan mengunyah
:
makanan se"ara seksama Pemberian makanan sedikit dan sering dengan bahan makanan
:
yang tidak bersi#at iritati# Kai kemampuan pasien
: :
dibutuhkan Monitor adanya penurunan berat badan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
untuk
mendapatkan nutrisi
yang
!. 'MP&EMEN$AS' KEPE*AA$AN 0. !uka "ita berhubungan dengan antisipasi kehilangan orang terdekat : Mendukung keluarga dari klien yang menelang aal dengan melibatkan :
penggunaan
komunikasi
terapeutik
untuk
mem#asilitasi ekspresi perasaan mereka Mendorong anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan #isik orang yang menelang aal sebanyak yang mereka inginkan
: :
dan mereka mampu lakukan Memberikan dukungan emosional pada pihak keluarga pasien Membantu keuarga dan orang terdekat untuk mepersiapkan diri
:
ketika pasien mengalami aal Membina hubungan komunikasi yang menunukkan perhatian dan komitmen terhadap klien
4. Ansietas kematian berhubungan dengan
merasa dekat dengan
kematian : Menggunakan pendekatan yang menenangkan : Menyatakan dengan elas harapan terhadap pelaku pasien : Memahami perspekti# pasien terhadap situasi stres : Menemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi : : : :
rasa takut Medorong keluarga untuk menemani pasien Mengidenti%ikasi tingkat ke"emasan Membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan ke"emasan Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ketakutan dan
: :
persepsi Menginstruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Memberikan obat untuk mengurangi ke"emasan
7. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kesulitan menelan : Mengkolaborasi dengan ahli gi;i untuk menentukan umlah kalori : : :
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Memberikan in#ormasi tentang kebutuhan nutrisi Memberikan substansi gula Menganurkan pasien untuk makan dengan
:
mengunyah makanan se"ara seksama Meberikan makanan sedikit dan sering dengan bahan makanan
:
yang tidak bersi#at iritati# Mengkai kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan : Memonitor adanya penurunan berat badan : Memonitor kulit kering dan perubahan pigmentasi E. E(A&AS'
KEL)MP)K KHUSUS GER)NTIK
perlahan
dan
Kelompok lanut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 92 tahun ke atas +Hardywinoto dan Setiabudhi, 0111F G TUJUAN ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA
0.
Agar lanut usia dapat melakukan kegiatan seharihari se"ara mandiri dengan 6
Peningkatan kesehatan + Health Promotion-. Pen"egahan penyakit Pemeliharaan kesehatan.
Sehingga memiliki ketenengan hidup dan produkti# sapai akhir hidup. 4.
Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah lanut dengan alan perawatan dan pen"egahan.
7.
Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangathidup klien lanut usia + ife !upport -.
8.
Menolong dan merawat klien lanut usia yang menderita penyakit 5 mengalami gangguan tertentu + kronis maupun akut -.
3.
Merangsang para petugas kesehatan + dokter, perawat -untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menumpai suatu kelainan tertent.
9.
Men"ari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanut usia yang menderita suatu penyakit 5 gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan +Memelihara kemandirian se"ara maksimal -.
(.
F)KUS ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA
0.
Peningkatan kesehatan +health promotion-
4.
/en"egahan penyakit "pre#entif$
7.
Mengoptimalkan #ungsi mental.
8.
Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
0.
>okus asuhan keperawatan lanut usia terdiri dari 6
Peningkatan kesehatan +health promotion /en"egahan penyakit "pre#entif$ Mengoptimalkan #ungsi mental.
Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
4.
Konsep asuhan keperawatan, yaitu 6
Pengkaian
$uuan 6
Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri.
Melengkapi dasar dasar ren"ana perawatan indi%idu.
Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien.
Memberi waktu kepada klien untuk menawab.
!iagnosa keperawatan, terdiri dari 6
!iagnosa >isik 5 Biologi !iagnosa Psikososial !iagnosa Spiritual
Peren"anaan
$uuan tindakan keperawatan lanut usia diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan dasar, antara lain 6 Pemenuhan kebutuhan nutrisi Peningkatan keamanan dan keselaamatan. Memelihara kebersihan diri. Memelihara keseimbangan istirahat5tidur. Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi e#ekti#.
'mplementasi keperawatan, terdiri dari 6
$umbuhkan dan bina rasa saling per"aya Sediakan "ukup penerangan $ingkatkan rangsangan pan"a indra Pertahankan dan latih daya orientasi nyata Berikan perawatan sirkulasi Berikan perawatan pernapasan Berikan perawatan pada alat pen"ernaan Berikan perawatan genitorinaria Berikan perawatan kulit Berikan perawatan muskuluskeletal Berikan perawatan psikososial Pelihara Keselamatan
PAN$' E*!HA a. Pengertian Panti erdha Pengertian panti wredha menurut !epartemen Sosial *' adalah suatu tempat untuk menampung lansia dan ompo terlantar dengan memberikan pelayanan sehingga mereka merasa aman, tentram dengan tiada perasaan gelisah maupun khawatir dalam menghadapi usia tua. Menurut Kamus Besar Bahasa 'ndonesia +KBB'- mende#inisikan panti wredha sebagai rumah tempat memelihara dan merawat lansia. b. >ungsi Panti erdha Se"ara umum Panti redha memiliki #ungsi sebagai berikut 6
0. Pusat pelayanan keseahteraan lanut usia +dalam memenuhi kebutuhan pokok lansia-. 4. menyediakan suatu wadah berupa kompleks bangunan dan memberikan kesempatan pula bagi lansia melakukan akti%itas : ati%itas sosial:rekreasi. 7. Bertuuan membuat lansia dapat menalani proses penuaannya dengan sehat dan mandiri. Sesuai dengan permasalahan lansia, pada umumnya penyelenggaraan panti wredha mempunyai tuuan antara lain 6
0. Agar terpenuhi kebutuhan hidup lansia. 4. Agar dihari tuanya dalam keadaan tentram lahir dan batin. 7. !apat menalani proses penuaannya dengan sehat dan mandiri.
". $ipe $ipe Panti erdha Berdasarkan #aktor ketergantungan lansia, maka tipe pemukiman untuk lansia dapat dibagi menadi beberapa tipe yaitu6
0. %ndependent Elderl& Housin' +*umah /rang $ua yang Mandiri*umah
kon%ensional
untuk
lansia
yang
bersi#at
mandiri
sepenuhnya.umumnya bangunannya seperti rumah tinggal dan ditempati oleh beberapa lansia yang masih mandiri dengan #asilitas selayaknya rumah tinggal.
4. %ndependent Elderl& / (amil& )i*ed Housin' +*umah )ampuran Keluarga /rang $ua Mandiri>asilitas harus disediakan untuk orang:orang tua yang mandiri dan digabungkan dengan tipe rumah kon%ensional. 7. +ependent Elderl& Housin' +*umah /rang $ua yang Bergantung-
/rang tua disini hidupnya masih tergantung pada #asilitas pendukung dan bentuk bangunan ini seperti bangunan rumah sakit.
8. %ndependent /
+ependent Elderl&
)i*ed Housin'
+*umah
)ampuran /rang $ua Mandiri dan Bergantung>asilitas untuk lansia yang bergantung dan lansia yang bisa memenuhi
kebutuhannya
sendiri
+mandiri-.Pada
umumnya
bangunan ini berbentuk seperti rumah tinggal dengan #asilitas pendukung yang memadai. $ipe:tipe panti wredha berdasarkan #asilitas yang tersedia, antara lain6 0- !killed nursin' fa,ilities +>asilitas perawatan terampil-
Pelayanan perawatan selama 48 am.Biasanya lansia berasal dari rumah sakit yang kondisinya serius dan membutuhkan terapi rehabilitasi khusus. 4- %ntermediate ,are fa,ilities +>asilitas perawatan lanutan-
Pelayanan perawatan pro#essional tetapi tidak 48 am, beberapa terapi medis
disediakan
tetapi
di#okuskan
pada
program:program
sosial.Pelayanan ini disediakan untuk orang yang membutuhkan lebih dari sekedar kamar dan makanan atau perawatan oleh perawat.
7- -esidential ,are fa,ilities +>asilitas Perawatan *umahPelayanan perawatan yang menawarkan kamar dan makanan serta beberapa perawatan perseorangan seperti membantu memandikan dan berpakaian serta pelayanan:pelayanan sosial.
d. Prinsi""rinsi" Peran/angan Pan0i Wre&!a 'eera"a "rinsi" "an0i er&!a %ai0# 0. Aspek #isiologis a+ Keseama0an &an keamanan4
yaitu penyediaan lingkungan yang
memastikan setiap penggunanya tidak mengalami bahaya yang tidak diinginkan. &ansia memiliki permasalahan #isik dan pan"a indera seperti gangguan penglihatan, kesulitan mengatur keseimbangan, kekuatan kaki
berkurang, dan radang persendian yang dapat mengakibatkan lansia lebih mudah atuh atau "edera. Penurunan kadar kalsium di tulang, seiring dengan proses penuaan, uga dapat meningkatkan resiko lansia mengalami patah tulang. Permasalahan #isik ini menyebabkan tingginya keadian ke"elakaan pada lansia. + Signage/orientation/wayfindings4
keberadaan
penunuk
arah
di
lingkungan dapat mengurangi kebingungan dan memudahkan menemukan #asilitas yang tersedia. Perasaan tersesat merupakan hal yang menakutkan dan membingungkan bagi lansia yang lebih lanut dapat mengurangi keper"ayaan dan penghargaan diri lansia. &ansia yang mengalami kehilangan memori +pikun- lebih mudah mengalami kehilangan arah pada gedung dengan ran"angan ruangan:ruangan yang serupa +ran"angan yang homogen- dan tidak memiliki petunuk arah. /+ Akseii0as &an 5#ngsi4 $ata letak dan aksebilitas merupakan syarat
mendasar
untuk
lingkungan
yang
#ungsional.
Aksebilitas
adalah
kemudahan untuk memperoleh dan menggunakan sarana, prasarana dan #asilitas bagi lanut usia untuk memperlan"ar mobilitas lanut usia. &+ A&a"0aii0as4 yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. &ingkungan harus diran"ang sesuai dengan pemakainya, termasuk yang menggunakan kursi roda maupun tongkat penyangga. Kamar mandi dan dapur merupakan ruangan dimana akti%itas banyak dilakukan dan keamanan harus menadi pertimbangan utama.
4. Aspek psikologis + Pri6asi4 yaitu kesempatan bagi lansia untuk mendapat ruang5tempat
mengasingkan diri dari orang lain atau pengamatan orang lain sehingga bebas dari gangguan yang tak dikenal. Auditor& pri#a,& merupakan poin penting yang harus diperhatikan. /+ In0eraksi s7sia4 yaitu kesempatan untuk melakukan interaksi dan
bertukar pikiran dengan lingkungan sekeliling +sosial-. Salah satu alasan
penting untuk melakukan pengelompokkan berdasarkan umur lansia di panti wredha adalah untuk mendorong adanya pertukaran in#ormasi, akti%itas rekreasi, berdiskusi, dan meningkatkan pertemanan. 'nteraksi sosial mengurangi teradinya depresi pada lansia dengan memberikan lansia kesempatan untuk berbagi masalah, pengalaman hidup dan kehidupan sehari:hari mereka.
&+ Keman&irian4 yaitu kesempatan yang diberikan untuk melakukan
akti%itasnya sendiri tanpa atau sedikit bantuan dari tenaga kera panti wredha. Kemandirian dapat menimbulkan kepuasaan tersendiri pada lansia karena lansia dapat melakukan akti%itas:akti%itas yang dilakukannya sehari:hari tanpa bergantung dengan orang lain. e+ (7r7ngan80an0angan4 yaitu memberi lingkungan yang merangsang rasa
aman tetapi menantang. &ingkungan yang mendorong lansia untuk berakti#itas didapat dari warna, keanekaragaman ruang, pola:pola %isual dan kontras. 5+ As"ek
"an/a
in&era4
kemunduran #isik dalam hal
penglihatan,
pendengaran, pen"iuman yang harus diperhitungkan di dalam lingkungan. 'ndera pen"iuman, peraba, penglihatan, pendengaran, dan perasaan mengalami kemunduran sealan dengan bertambah tuanya seseorang. *angsangan indera menyangkut aroma dari dapur atau taman, warna dan penataan
dan
tekstur
dari
beberapa
bahan.
*an"angan
dengan
memperhatikan stimulus pan"a indera dapat digunakan untuk membuat ran"angan yang lebih merangsang atau menarik. g+ Ke0i&akasingan8keakraan4 lingkungan yang aman dan nyaman se"ara
tidak langsung dapat memberikan perasaan akrab pada lansia terhadap lingkungannya. $inggal dalam lingkungan rumah yang baru adalah pengalaman yang membingungkan untuk sebagian lansia. Men"iptakan keakraban dengan para lansia melalui lingkungan baru dapat mengurangi kebinggungan karena perubahan yang ada. !+ Es0e0ik8"enam"ian4 yaitu suatu ran"angan lingkungan yang tampak
menarik. Keseluruhan dari penampilan lingkungan mengirimkan suatu
pesan simbolik atau persepsi tertentu kepada pengunung, teman, dan keluarga tentang kehidupan dan kondisi lansia sehari:hari. i+ Pers7naisasi4
yaitu
men"iptakan
kesempatan
untuk
men"iptakan
lingkungan yang pribadi dan menandainya sebagai milikI seorang indi%idu. $empat tinggal lansia harus dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengungkapkan ekspresi diri sendiri dan pribadi.
e. Resik7 %ang M#ngkin Ter$a&i &i Pan0i Wre&!a Meran"ang tata ruang luar yang baik merupakan hal yang %ital dalam meran"ang panti wredha karena hal tersebut berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan penghuni di panti wredha.Bila mendesain panti wredha dengan teliti dan penuh pertimbangan maka dapat mengurangi resiko atuh dan ke"elakaan lainnya yang mengakibatkan "edera pada lansia. >aktor resiko atuh disebabkan oleh dua #aktor yaitu #aktor intrinsik +berhubungan dengan lansianya- dan #aktor ekstrinsik +berhubungan dengan lingkungan dan #aktor eksternal lainnya-.?atuh adalah masalah yang harus diwaspadai di panti wredha.Menurut hasil penelitian .ational A'ein' -esear,h %nstitute ".A-% 2004-, resiko teradi atuh pada lansia di panti wredha sekitar 72:32J.Butler ni%ersity +0119- melaporkan 0 dari 43 lansia di panti wredha mengalami tulang retak setiap tahunya.Mayoritas panti ompo di Australia mengakui bahwa keadian atuh sering kali teradi pada lansia.Kebanyakan hal ini di sebabkan oleh pen"ahayaan yang buruk dan lantai yang li"in atau basah atau rusak.Keadian atuh pada lansia sering kali teradi di kamar lansia, toilet dan koridor. )edera akibat ke"elakaan +atuh- dapat mengakibatkan gangguan #isik dan indera perasa ataupun mengakibatkan kematian pada lansia.Bagi lansia yang mengalami berbagai gangguan #isik, "edera mungkin tidak dapat disembuhkan se"ara sempurna.
!ampak akibat atuh dapat menimbulkan berbagai e#ek negati# pada lansia, dampak:dampak tersebut adalah sebagai berikut6
0. )edera, dapat berupa "edera parah sampai "edera yang dapat mengakibatkan kematian. 4. Kerugian #inansial. 7. Kehilangan keper"ayaan diri, menurunkan keakti#an, ketidakmandirian dan penurunan kualitas hidup. 4 Stres dan ke"emasan pada diri lansia.
PERAWATAN JENA9AH
STAN(AR )PERASI)NAL PR)SE(UR *S)P+ PERAWATAN JENA9AH 1+ Penger0ian
Perawatan ena;ah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan ena;ah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar ena;ah dan melakukan disposisi +penyerahan- barang:barang milik klien. 2+ In&ikasi
Perawatan ena;ah dimulai setelah dokter menyatakan kematian pasien. ?ika pasien meninggal karena kekerasan atau di"urigai akibat kriminalitas, perawatan ena;ah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui autopsy. 3+ T#$#an
a- Penghormatan terhadap ena;ah b- Menalankan kewaiban hukum #ardlu ain. +muslim"- ?ena;ah dalam keadaan bersih :+ Keengka"an sarana
!arana )edis a- Kasa5(erban se"ukupnya b- Sarung tangan bersih "- Kapas se"ukupnya d- Plastik ena;ah5pembungkus ena;ah e- Plester penahan untuk menutup luka +bila ada luka#- Bengkok 0 buah g- $roli
!arana .on )edis a- Pengganal dagu b- &abel identi#ikasi "- $as plasti" untuk tempat barang:barang klien d- Air dalam baskom e- Sabun #- Handuk g- Selimut mandi h- Kain ka#an i- !a#tar barang berharga - Sisir k- Bau bersih l- Peralatan ganti balut +ika diperlukan;+ Pr7ser Te0a" Pea%anan
a- Mempersiapkan alat dan bahan b- Meyingsingkan lengan bau seragam yang panang di atas siku. "- Melepaskan "in"in, am tangan dan gelang. d- Memakai sarung tangan <+ Peraa0an Jena=a!
a- Siapkan alat yang diperlukan dan bawa kedalam ruangan b- Atur lingkungan sekitar tempat tidur. Bila kematian teradi pada unit multi bed, aga pri%asi pasien yang lain, tutup koridor, "u"i tangan. "- $inggikan tempat tidur untuk memudahkan kera dan atur dalam posisi datar. d- $empatkan tubuh dalam posisi supinasi e- $utup mata, dapat menggunakan kapas yang se"ara perlahan ditutupkan pada kelopak mata dan plester ika mata tidak tertutup #- &uruskan badan, dengan lengan menyilang tubuh pada pergelangan tangan dan menyilang abdomen. Atau telapak tangan menghadap kebawah. g- Ambil gigi palsu ika diperlukan dan tutup mulut. ?ika mulut tetap tidak mau tertutup, tempatkan gulungan handuk di bawah dagu agar mulut tertutup. $empatkan bantal di bawah kepala.
h- &epaskan perhiasan dan barang berharga dihadapan keluarga. Pada umumnya, semua "in"in, gelang, kalung dll di lepas dan ditempatkan pada tas plasti" tempat barang berharga. $ermasuk ka"a mata, kartu, surat, kun"i, barang religi. Beri label identitas. i- ?aga keamanan barang berharga klien. 'kuti peraturan *S untuk disposisi +penyerahan- barang barharga. ?angan meninggalkan barang berharga. $empatkan dikantor perawat sampai dapat disimpan ditempat yang lebih aman atau diserahka pada keluarga. ?ika memungkinkan, keluarga dianurkan untuk membawa pulang semua barang milik milik klien sebelum klien meninggal. - Bersihkan badan. !engan menggunakan air bersih, bersihkan area tubuh yang terdapat kotoran seperti darah, #e"es, atau muntahan. ?ika kotoran teradi pada area re"tum, uretra atau %agina, letakan kassa untuk menutup tiap lubang dan rekatkan dengan plester untuk men"egah pengeluaran lebih lanut. Setelah kematian, spingter otot relaks, menyebabkan in"ontinensia #e"es dan urin. k- *apikan rambut dengan sisir rambut. l- *awat drainage dan tube yang lain. ?ika akan dilakukan autopsy, tube pada umumnya dibiarkan pada badan, ambil botol drainage atau bag dari tube dan tekuk tube, ketika dilakukan autopsy, tube diambil. Pastikan balon sudah dikempiskan sehingga tidak melukai aringan tubuh selama pengambilan. m- @anti balutan bila ada balutan. Balutan yang kotor harus diganti dengan yang bersih. Bekas plester dihilangkan dengan bensin atau larutan yang lain yang sesuai dengan peraturan *S. n- Pakaikan pakaian yang bersih untuk diperlihatkan pada keluarga. ?ika keluarga meminta untuk melihat ena;ah, tempatkan pada posisi tidur, supinasi, mata tertutup, lengan menyilang di abdomen. *apikan tempat tidur kembali. o- Beri label identi#ikasi pada ena;ah. &abel identitas dengan nama, umur, dan enis kelamin, tanggal M*S, nomor kamar dan nama dokter. Sesuai dengan peraturan *S, ikatan label identitas pada pergelangan tangan atau pergelangan kaki atau plester label pada dada depan pasien. p- &etakan ena;ah pada kain ka#an sesuai dengan peraturan *S. 'katkan kasa atau %erban atau pengikat yang lain dibawah dagu dan sekitar kepala untuk menaga
agar dagu tetap tertutup. Kemudian, ikat pergelangan tangan bersama menyilangkan diatas abdomen untuk menaga lengan atuh dari brankar ketika ena;ah diangkut kekamar ena;ah. &etakan ena;ah pada kain ka#an. &ipat bagian 0 sudut kebawah menutup kepala, diikuti bagian sudut ke 4 keatas menutup kaki. &ipat bagian sudut 7 dan 8. Peniti atau plester diperlukan untuk menaga kain ka#an pada tempatnya. - Beri label pada bagian luar. $andai identi#ikasi di penitikan pada bagian luar kain ka#an. r- Pindahkan ena;ah ke kamar ena;ah. Pindahkan ena;ah se"ara perlahan ke brankar. $utup ena;ah dengan kain. Kemudian ikat dengan pengikat brankar pada bagian dada dan lutut. Pengikat untuk men"egah ena;ah atuh, tapi tidak boleh terlalu kuat sehingga dapat menyebabkan le"et. s- Bereskan dan bersihkan kamar pasien. t- !okumentasikan prosedur. Pada "atatan perawatan, "atat waktu dan tanggal ena;ah diantar ke kamar ena;ah. &akukan pen"atatan apakah barang berharga disimpan atau diserahkan pada keluarga. >+ Ha %ang &i"er!a0ikan
a- Berikan barang:barang milik klien pada keluarga klien atau bawa barang tersebut kekamar ena;ah. ?ika perhiasan atau uang diberikan pada keluarga, pastikan ada petugas5 perawat lain yang menemani. b- Berikan support emosional kepada keluarga yang ditinggalkan dan teman dan kepada klien lain yang sekamar. "- Mengangkat ena;ah dilakukan se"ara perlahan untuk men"egah le"et dan kerusakan kulit.
!A>$A* PS$AKA *egnier, (i"tor, A'A, Assisted i#in' Housin' for he Elderl&, (an Noutrand *einhold, New Cork, 0118.