Asuhan Keperawatan Trombositopenia Trombositopenia
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trom Trombo bosit sitop open enia ia adal adalah ah suatu suatu keku kekuran ranga gan n
trom trombo bosit sit,,
yang yang meru merupa pakan kan dari dari
pembekuan darah pada orang normal jumlah trombosit didalam sirkulasi berkisar antara 150.00-450.00ul, rata ! rata berumur "-10 hari kira ! kira 1# dari jumlah trombosit didalam sirk sirkul ulas asii
dara darah h
meng mengal alam amii
pengh enghan an$u $ura ran n
didal idalam am lim limpa oleh oleh karen arenaa
itu itu
untu untuk k
mempertahank mempertahankan an jumlah jumlah trombosit trombosit supaya supaya tetap normal di produksi1 produksi150.00 50.000-450 0-450000 000 sel trombosit trombosit perhari. perhari. %ika jumlah trombosit trombosit kurang dari#0.0 dari#0.000m& 00m&,, bisa terjadi perdarahan perdarahan abnorm abnormal al meskipu meskipun n biasany biasanyaa ganggu gangguan an baru baru timbul timbul jika jika jumlah jumlah trombos trombosit it men$apa men$apaii kurang dari10.000m&. '(udoyo, '(udoyo, dkk ,)00*+. Trombositopenia Trombositopenia dapat bersiat kongenital atau di dapat, danterjadi akibat penurunan reproduksi trombosit, seperti pada anemiaaplastik, mieloibrosi mieloibrosis, s, terapi radiasi atau leukimia, leukimia, peningkat peningkatan an penghan$u penghan$uran ran trombosit trombosit,, seperti pada ineksi tertentu toksisitas obat, atau koagulasi intraaskuler, diseminasi '/+ distribusi distribusi abnormal abnormal atausekuestra atausekuestrasi si pada limpa atau trombositope trombositopenia nia dilusional dilusional setelah hemoragiatau tranusi sel darah merah. '(andara, )00#+. Trombosit dapat juga dihan$urkan oleh produksi anti bodi yangdiinduksi oleh obat seperti seperti yang yang ditemu ditemukan kan pada pada 2uidin 2uidinin in dan emas. emas. Atauo Atauoleh leh autoan autoantib tibodi odi'an 'anti ti bodi bodi yang yang bekerja melawan jaringannya sendiri+.Antibodi-antibodi ini ditemukan pada penyakit seperti sepert i lupu lupuss
erit eritem emat atos osus us,l ,leu euk kimia imia
trom trombo bosit sitop open enik ik idio idiopat patik ik
lim limosi ositi tik k
'T3+ 'T3+..
T3 T3
kro kronis, nis,
terut terutam amaa
lim limom omaa ditem ditemuk ukan an
tert terten entu tu,, pada pada
dan dan
pere peremp mpua uan n
purpur rpuraa muda muda,,
bermaniestasisebagai trombositopenia yang mengan$am jiwa dengan jumlah trombosityang sering kurang dari 10.000mm#. antibodi g yang ditemukan padamembran trombosit dan meningkatny meningkatnyaa pembuangan pembuangan dan penghan$ura penghan$urantrom ntrombosit bosit oleh sistem makroag. makroag. '(ylia '(ylia 6ilson, )00*+. Trombo Trombositopen sitopenia ia berat dapat mengakibatkan mengakibatkan kmatian kmatian akibatkehila akibatkehilangan ngan darah atau perdarahan dalam organ-organ ital. nsiden untuk T3 adalah 50-100 juta kasus baru setiap
tahun. /engan anak melingkupiseparuh daripada bilangan tersebut. Kejadian atau insiden immuneTrombositopenia 3urpura diperkirakan 5 kasus per 100.000 anak-ana dan) kasus per 100.00 100.000 0 orang orang dewasa. dewasa. Tetapi etapi data tersebu tersebutt dari dari popula populasi si atauper atauperkum kumpu pulan lan berbas berbasis is pendidikan yang sangat luas. Kebanyakan kesusutan immune trombositopenia purpura 'T3+ yang
pada
umumnya
terjadi
pada
anak!anak
kurang
perhatian
medis.
mmune mmunetro trombo mbosito sitopen penia ia purpur purpuraa 'T3+ 'T3+ dilapo dilaporka rkan n 7,5 per 100.00 100.000 0 orang orang di mirland mirland.. '8medi$ine, )009+. 1. 2 Rumusan Rumusan Masala Masalah h
1. :agaimana deinisi T3; ). :agaimana etiologi dari T3; #. Apa saja jenis ! jenis T3; 4. :agaimana epidemologi dari T3; 5. :agaimana patologi dan patoisiologi dari T3; *. :agaimana maniestasi klinik dari T3; ". Apa saja pemeriksaan penunjang dari T3; 9. :agaimana penatalaksaan klinis dari T3; 7. :agaimana komplikasi dari T3; 10. :agaimana prognosis dari T3; 11. :agaimana asuhan keperawatan pada klien dengan T3; 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum
1.
1. Man!aat
tahun. /engan anak melingkupiseparuh daripada bilangan tersebut. Kejadian atau insiden immuneTrombositopenia 3urpura diperkirakan 5 kasus per 100.000 anak-ana dan) kasus per 100.00 100.000 0 orang orang dewasa. dewasa. Tetapi etapi data tersebu tersebutt dari dari popula populasi si atauper atauperkum kumpu pulan lan berbas berbasis is pendidikan yang sangat luas. Kebanyakan kesusutan immune trombositopenia purpura 'T3+ yang
pada
umumnya
terjadi
pada
anak!anak
kurang
perhatian
medis.
mmune mmunetro trombo mbosito sitopen penia ia purpur purpuraa 'T3+ 'T3+ dilapo dilaporka rkan n 7,5 per 100.00 100.000 0 orang orang di mirland mirland.. '8medi$ine, )009+. 1. 2 Rumusan Rumusan Masala Masalah h
1. :agaimana deinisi T3; ). :agaimana etiologi dari T3; #. Apa saja jenis ! jenis T3; 4. :agaimana epidemologi dari T3; 5. :agaimana patologi dan patoisiologi dari T3; *. :agaimana maniestasi klinik dari T3; ". Apa saja pemeriksaan penunjang dari T3; 9. :agaimana penatalaksaan klinis dari T3; 7. :agaimana komplikasi dari T3; 10. :agaimana prognosis dari T3; 11. :agaimana asuhan keperawatan pada klien dengan T3; 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum
1.
1. Man!aat
1..1. Man!aat te"r#t#s 1. :agi penulis, makalah ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendalami pemahaman
tentang konsep penyakit yang disebabkan karena T3. T3. ). :agi pemba$a, khususny khususnyaa mahasiswa mahasiswa keperawatan keperawatan dapat mengerti mengerti tentang tentang konsep konsep penyakit penyakit yang disebabkan disebabkan karena T3 yang sesuai dengan standart kesehatan demi meningkatk meningkatkan an tingkat kesejahteraan masyarakat dan dapat dijadikan sebagai reerensi untuk penelitian yang lebih lanjut. 1..2. Man!aat $rakt#s
BAB 2 T%N&AUAN PU'TAKA
2.1
De!#n#s#
T3 merupakan singkatan dari diopatik Trombositopenia 3urpura. diopatik artinya penyebabnya tidak diketahui. Trombositopenia artinya berkurangnya jumlah trombosit dal am darah atau darah tidak mempunyai platelet yang $ukup. 3urpura artinya perdarahan ke$il yang ada di dalam kulit, kulit, membrane mukosa atau permukaan serosa '/orland, 1779+. T3 adalah suatu penyakit perdarahan yang didapat sebagai akibat dari penghan$uran trombosit yang berlebihan '(uraatmaja, )000+. T3 adalah suatu keadaan perdarahan yang disiatkan oleh timbulnya petekia atau ekimosis di kulit ataupun ataupun pada selaput lendir dan adakalanya adakalanya terjadi pada berbagai berbagai jaringan jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab yang tidak diketahui '=K >, 1795+. Trombositopenia adalah suatu kekurangan trombosit, yang merupakan bagian dari pembekuan darah. T3 adalah jenis trombositopenia berat yang dapat mengan$am kehidupan dengan dengan jumlah trombosit trombosit ? 10.000 10.000 mm# yang ditandai ditandai dengan mudahnya mudahnya timbul memar serta serta perdar perdaraha ahan n subkut subkutane aneus us yang yang multip multiple. le. :iasany :iasanyaa pender penderita ita menamp menampakk akkan an ber$ak ber$ak- ber$ak ke$il berwarnan ungu. Karena jumlah trombosit sangat rendah, maka pembentukan bekuan tidak memadai dan konstriksi pembuluh pembuluh yang terlukan tidak adekuat. T3 adalah syndrome yang di dalamnya dalamnya terdapat terdapat ppenurunan ppenurunan jumlah trombosit trombosit yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. T3 adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie atau ekimosis di kulit selaput lendir dan berbagai ja ringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab yang tidak diketahui. 'T3 pada anak tersering terjadi pada umur ) ! 9 tahun+, lebih sering terjadi pada wanita. (Kapita selekta kedokteran jilid 2). T3 2). T3 adalah salah satu gangguan perdarahan didapat yang paling umum terjadi. (Perawatan Pediatri Edisi 3). T3 T3 adala adalah h synd syndro rome me yang yang di dalam dalamny nyaa terda terdapat pat penu penuru runa nan n juml jumlah ah trom trombo bosit sit yang yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. diop diopatik atik trombos trombosito itopen penia ia purpur purpuraa 'T3+ 'T3+ merupa merupakan kan suatu suatu kelain kelainan an yang yang berupa berupa gangguan autoimun yang mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya penghan$uran
trombosit se$ara dini dalam sistem retikuloendotel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang biasanya berasal dari mmunoglobulin . Adanya trombositopenia pada T3 ini akan megakibatkan gangguan pada sistem hemostasis karena trombosit bersama dengan sistem askular aktor koagulasi darah terlibat se$ara bersamaan dalam mempertahankan hemostasis normal.
2.2
Et#"l"g#
3enyebab dari T3 tidak diketahui se$ara pasti, mekanisme yang terjadi melalui pembentukan antibodi yang menyerang sel trombosit, sehingga sel trombosit mati.'mran, )009+. 3enyakit ini diduga melibatkan reaksi autoimun, dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. /alam kondisi normal, antibodi adalah respons tubuh yang sehat terhadap bakteri atau irus yang masuk kedalam tubuh. Tetapi untuk penderita T3, antibodinya bahkan menyerang sel-sel keping darah tubuhnya sendiri. '=amily /o$tor, )00*+.
pematangan
'misalnya
malnutrisi+,
koagulasi
intraas$ular diseminata 'K/+,
autoimun. :erdasarkan etiologi, T3 dibagi menjadi ) yaitu primer 'idiopatik+ dan sekunder. :erdasarkan penyakit dibedakan tipe akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan * bulan 'umumnya terjadi pada anak-anak+ dan kronik bila lebih dari * bulan 'umunnya terjadi pada orang dewasa+. 'ana inormation $enter, )009+ (elain itu, T3 juga terjadi pada pengidap @. (edangkan obat-obatan seperti heparin, minuman keras, 2uinidine, sulonamides juga boleh menyebabkan Bombositopenia. :iasanya tanda-tanda penyakit dan aktor-aktor yang berkatan dengan penyakit ini adalah seperti yang berikut C purpura, pendarahan haid darah
yang banyak dan tempo lama, pendarahan dalam lubang hidung, pendarahan rahang gigi, immunisasi irus yang terkini, penyakit irus yang terkini dan $alar atau lebam.
T3 penyebab pasti belum diketahui 'idiopatik+ tetapi kemungkinan akibat dariC
1. ). #.
4. 5. *. ". 9.
@ipersplenisme, neksi irus, ntoksikasi makananobat 'asetosal para amino salisilat '3A(+. =enil butaDon, diamokkina, sedormid+. :ahan kimia, 3engaruh isi 'radiasi, panas+, Kekurangan a$tor pematangan 'malnutrisi+, Koagulasi intra as$ular diseminata K/, Autoimnue.
2.3 &en#s %TP
A. 1. ). #. :. 1. ). #. 4. . 1. ). #.
Akut. Awalnya dijumpai trombositopenia pada anak. %umlah trombosit kembali normal dalam * bulan setelah diagnosis 'remisi spontan+. Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya. Kronik Trombositopenia berlangsung lebih dari * bulan setelah diagnosis. Awitan tersembunyi dan berbahaya. %umlah trombosit tetap di bawah normal selama penyakit. :entuk ini terutama pada orang dewasa. Kambuhan
2.
E$#(em"l"g#
Ada dua tipe T3 berdasarkan kalangan penderita. Tipe pertama umumnya menyerang kalangan anak-anak, sedangkan tipe lainnya menyerang orang dewasa. Anak-anak berusia ) hingga 4 tahun yang umumnya menderita penyakit ini. (edangkan T3 untuk orang dewasa, sebagian besar dialami oleh wanita muda, tapi dapat pula terjadi pada siapa saja. T3 bukanlah penyakit keturunan. '=amily /o$tor, )00*+.
T3 juga dapat dibagi menjadi dua, yakni akut T3 dan kronik T3. :atasan yang dipakai adalah waktu jika dibawah * bulan disebut akut T3 dan diatas * bulan disebut kronik T3. Akut T3 sering terjadi pada anak-anak sedangkan kronik T3 sering terjadi pada dewasa. 'mran, )009+
Ta)el Per)e(aan %TP akut (engan %TP kr"n#k
':akta, )00*
T3 akut
2.*
T3 kronik
Awal penyakit
)-* tahun
)0-40 tahun
Basio &C3
1C1
1C)-#
Trombosit
?)0.000m&
#0.000-100.000m&
&ama penyakit
)-* minggu
:eberapa tahun
3erdarahan
:erulang
:eberapa hariminggu
Pat"l"g# (an Pat"!#s#"l"g#
A. Pat"l"g#
1. T3 akut C a. 3roses alergi terhadap trombosit, megakariosit dan terhadap pembuluh darah. b. /idapat antiplatelet aglutinin da atau lysin, akan tetapi sukar memperlihatkan aglutininllysin tersebut. ). T3 menahun 3engaruh hormonal memegang peranan pada tahap ini terutama terhadap terjadinya purpura dan trombositopenia sebelum menstruasi B. Pat"!#s#"l"g#
/iatas telah di singgung bahwa trombosit dapat dihan$urkan oleh pembentukan antibodi yang diakibatkan oleh obat 'seperti yang ditemukan pada kinidin dan senyawa emas+ atau oleh autoantibodi 'antibodi yang bekerja melawan jaringnnya sendiri+. Antibodi tersebut menyerang trombosit sehingga lama hidup trombosit diperpendek. (eperti kita ketahui bahwa gangguan !gangguan autoimun yang bergantung pada antibodi manusia, palling sering menyerang unsur-unsur darah, terutama trombosit dan sel darah merah. @al ini terkait dengan penyakit T3, yang memiliki molekul-molekul g reakti dalam sirkulasi dengan trombosit hospes.
2.+ Man#!estas# Kl#n#k A. T3 akut C 1. @anya 1*F yang betul-betul idiopatik. ). 3erdarahan dapat didahului oleh ineksi, pemberian obat-obatan atau menar$he. #. 3ada permulaan perdarahan sangat hebat selain terjadi trombositopenia rusaknya
megakariosit, juga terjadi perubahan pembuluh darah. 4. (ering terjadi perdarahan T, tuba alopi dan peritoneum. 5. Kelenjar lymphe, lien dan hepar jarang membesar
:. 1. ). #. 4. 5. *. ". . 1.
T3 menahun C :iasanya pada dewasa, terjadi beberapabulan sampai beberapa tahun, kadang menetap. 3ermulaan tidak dapat ditentukan, ada riwayat perdarahan menahun, menstruasi yang lama. 3erdarahan relati lebih ringan. %umlah trombosit #0.000-90.000mm#. :iasanya tanpa anemi, lekopeni dan splenomegali. 3enghan$uran trombosit lebih dari normal. (ering terjadi relaps dan remisi yang berulang-ulang T3 re$urrent /iantaranya episode perdarahan, trombosit normal dan tak ada purpurapete$hiae dan masa
hidup trombosit norma. ). @asil pengobatan dengn kortikosteroid baik. #. Kadang tanpa pengobatan, dapat sembuh sendiri. 4. Bemisi berkisar bebrapa minggu sam pai * bulan /. T3 siklik
2.,
Pemer#ksaan Penunjang
3emeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah C 1. a. b. $. d.
3ada pemeriksaan darah lengkap. 3ada pemeriksaan ini ditemukan bahwaC
@b sedikit berkurang, eritrosit normositer, bila anemi berat hypo$hrome my$rosyter. &ekosit meninggi pada ase perdarahan dengan dominasi 3
3emeriksaan darah tepi.
@ematokrit normal atau sedikit berkurang #.
Aspirasi sumsum tulang
%umlah megakaryosit normal atau bertambah, kadang mudah sekali morologi megakaryosit abnormal 'ukuran sangat besar, inti nonboluted, sitoplasma berakuola dan sedikit atau tanpa granula+. @itung 'perkiraan jumlah+ trombosit dan ealuasi hapusan darah tepi merupakan pemeriksaan laboratorium pertama yang terpentong. Karena dengan $ara ini dapat ditentukan dengan $epat adanya trombositopenia dan kadang-kadang dapat ditentukan penyebabnya.
2.-
Penatalaksaan Kl#n#s
A. T3 Akut 1. BinganC obserasi tanpa pengobatan G sembuh spontan. ). :ila setelah ) minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, maka berikan kortikosteroid. #. :ila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan immunoglobulin per . 4. :ila keadaan gawat, maka berikan transuse suspensi trombosit. :. T3
). a. b. $.
munosupressanC * ! merkaptopurin ),5 ! 5 mgkg::hari peroral. ADatioprin ) ! 4 mgkg::hari per oral. (ikloosamid ) mgkg::hari per oral. (plenektomi. ndikasiC
a. Besisten terhadap pemberian kortikosteroid dan imunosupresi selama ) ! # bulan. b. Bemisi spontan tidak terjadi dalam waktu * bulan pemberian kortikosteroid saja dengan gambaran klinis sedang sampai berat. $. 3enderita yang menunjukkan respon terhadap kortikosteroid namun perlu dosis tinggi untuk mempertahankan klinis yang baik tanpa perdarahan. Kontra indikasiC
Anak usia sebelum ) tahunC ungsi limpa terhadap ineksi belum dapat diambil alih oleh alat tubuh yang lain 'hati, kelenjar getah bening dan thymus+
2.
K"m$l#kas#
Komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain C 1. @emorrhages ). 3enurunan kesadaran #. (plenomegali
2.1/ Pr"gn"s#s 1. 3ada umumnya baik. 3ada anak kadang terjadi remisi lengkap tanpa pengobatan. ). H 70F penderita T3 mengalami remisi setelah mendapat pengobatan selama # minggu-#
bulan dan tidak timbul lagi gejala. #. 10F jadi T3 menahun dan ? 1F meninggal. 4. 3ada dewasa sering relaps dalam waktu 4-15 tahun. 5. 3rognosa lebih buruk pada wanita hamil dan bila ada komplikasi, terutama perdarahan otak yang dapat menyebabkan kematian.
BAB 3 A'UHAN KEPERA0ATAN
3.1
Asuhan Ke$eraatan
A. 3engkajian 1. ). a. b. $. d. e. . #. 4.
Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di bawah )0.000. Tanda-tanda perdarahan. 3etekie terjadi spontan. 8kimosis terjadi pada daerah trauma minor. 3erdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran pernaasan.
a. keletihan, kelemahan, malaise umum. b. Toleransi terhadap latihan rendah. Tanda C a. Takikardia takipnea, dispnea pada beraktiitas istirahat. b. Kelemahan otot dan penurunan kekuatan. 5. (irkulasi. ejala C a. Biwayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan kronis, menstruasi berat. b. 3alpitasi 'takikardia kompensasi+. Tanda C a. T/C peningkatan sistolik dengan diastoli$ stabil.
*. ntegritas ego.
ejala C keyakinan agama budaya mempengaruhi pilihan pengobatanC penolakan transuse darah. Tanda C /83B8(. ". 8liminasi. ejala C @ematemesis, eses dengan darah segar, melena, diare, konstipasi. Tanda C distensi abdomen. 9.
ejala C penyembuhan luka buruk sering ineksi, transuse darah sebelumnya. Tanda C petekie, ekimosis.
:. /iagnosa Keperawatan 1. angguan pemenuhan nutrisi dan $airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. ). 3erubahan perusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel. #. angguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan penurunan kapasitas pembawa oksigen darah. 4. ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan. 5. Kurang pengetahuan pada keluarga tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi inormasi. . nterensi Keperawatan 1. angguan pemenuhan nutrisi dan $airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan a. b. $. 1.
anoreksia. TujuanC
). :erikan makanan dalam porsi ke$il tapi sering. Basional C porsi lebih ke$il dapat meningkatkan masukan yang sesuai dengan kalori. #. 3antau pemasukan makanan dan timbang berat badan setiap hari. Basional C anoreksia dan kelemahan dapat mengakibatkan penurunan berat badan dan malnutrisi yang serius. 4. &akukan konsultasi dengan ahli diet. Basional C sangat bermanaat dalam perhitungan dan penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
5.
&ibatkan keluarga pasien dalam peren$anaan makan sesuai dengan indikasi. Basional C meningkatkan rasa keterlibatannya, memberikan inormasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien.
). a. 1. ). b. $. 1.
3erubahan perusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel. TujuanC Tekanan darah normal. 3angisian kapiler baik. Kriteria hasilC
). Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi. Basional C meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. #. Kaji untuk respon erbal melambat, mudah terangasang. Basional C dapat mengindikasikan gangguan ungsi serebral karena hipoksia. 4. Awasi upaya parnaasan, auskultasi bunyi naas. Basional C dispne karena regangan jantung lama peningkatan kompensasi $urah jantung. #. a. b. $. 1.
angguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan penurunan kapasitas pembawa oksigen darah. TujuanC
). Tempatkan pasien pada posisi yang nyaman.
Basional C memaksimalkan ekspansi paru, menurunkan kerja pernaasan dan menurunkan resiko aspirasi. #. :eri posisi dan :antu ubah posisi se$ara periodi$. Rasional C meningkatkan areasi semua segmen paru dan mobilisasikan sekresi. 4. :antu dengan teknik naas dalam. Rasional C membantu meningkatkan diusi gas dan ekspansi jalan naas ke$il. 4. ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan. a. TujuanC
:erikan lingkungan tenang. Basional C meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh.
4. >bah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. Basional C hipotensi postural hipoksin serebral menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan resiko $edera. 5. Kurang pengetahuan pada keluarga tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi inormasi. a. TujuanC 3emahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan yang diresepkan. b. 1. ). $.
Kriteria hasilC
1. :erikan inormasi tntang T3. /iskusikan kenyataan bahwa terapi tergantung pada tipe dan beratnya T3. Basional C memberikan dasar pengetahuan sehingga keluarga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. ). Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnosti$. Basional C ketidak tahuan meningkatkan stress. #.
%elaskan bahwa darah yang diambil untuk pemeriksaan laboratorium tidak akan memperburuk T3. Basional C merupakan kekwatiran yang tidak diungkapkan yang dapat memperkuat ansietas pasien keluarga. /. mplementasi Keperawatan
1. ntuk relaksasi mengajarkan klien untuk menarik se$ara dalam dan mengeluarkanse$ara perlahan dari mulut 5.
8. 8aluasi Keperawatan 1. ). #. 4. 5. *.
BAB PENUTUP .1 Kes#m$ulan
Trombositopenia menggambarkan indiidu yag mengalami ataupada resiko tinggi untuk mengalami insuisiensi trombosit sirkulasi.3enurunan ini dapat disebabkan oleh produksi trombosit yang menurun,distribusi trombosit yang berubah, pengrusakan trombosit, atau dilusiaskuler.ejala dan tanda pada pasien yang menderita penyakit T3adalah @idung mengeluarkan darah atau pendarahan pada gusi Ada darahpada urin dan eses :eberapa ma$am pendarahan yang sukar dihentikandapat menjadi tanda T3. Termasuk menstruasi yang berkepanjangan padawanita. 3endarahan pada otak jarang terjadi, dan gejala pendarahan padaotak dapat menunjukkan tingkat keparahan penyakit. %umlah platelet yangrendah akan menyebabkan nyeri, atigue 'kelelahan+, sulit berkonsentrasi,atau gejala yang lain. Tindakan keperawatan yang utama adalah denganmen$egah atau mengatasi perdarahan yang terjadi. .2 'aran .2.1 Bag# Tenaga Kesehatan
>ntuk tenaga kesehatan terutama perawat diharapkan bisa mengerti dan memahami tentang pengertian, penyebab, pen$egahan dan pegobatan dari T3 agar saat menerapkan pada pasien tidak terjadi suatu kesalahan yang menyebabkan pasien tambah parah atau bahkan bisa mengalami kematian karena kesalahan dalam melakukan asuhan keperawatan. .2.2 Bag# Pas#en (an Keluarga
:agi pasien diharapkan mengerti tentang penyebab, pengobatan dan pen$egahan dari T3, agar pada saat terjadi T3 dapat melakukan pen$egah dini sebelum dilakukan asuhan keperawatan.
DATAR PU'TAKA
JJ!. 2///. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. =K>C
/ o rl a nd , 6.A E e wm a . ) 0 0* . Kam us Ke do kteran Dor lan d , 8 d i s i 8.
) 7 . %akartaC
_____2014. !diopatik "#rom$ositopeni% Purpura .en.wikipedia.org&wiki&!diopat#i%_ t#rom$o%'topeni%_purpura . Diakses tanggal *o+em$er 2,-.
, 2/1. Diseases ondition !diopati%.www.mayo$lini$.org idiopathi$...$on-)00#4)#7. /iakses tanggal 17 Eoember )014.
diseases-$onditions
,2/13. !diopati% Purpura.www.nlm.nih.gomedlineplusen$yarti$le0005#5.htm. diakses tanggal 17 Eoember )014. 2/13. , !mune "rom$ositopenia . www.mer$kmanuals.$omimmune thrombo$ytopenia #t$.html. diakses tanggal 17 Eoember )014.
Eatha
, )014. Penanganan !diopatik "rom$ositopenia Purpura.growup$lini$.$om... penangananterkini-idiopatik-trombositopenia-purpura-itp
, )01#. Purpura trom$ositopenik idiopatik doktersehat.$ompurpura-trombositopenikidiopatik-itp )01#. /iakses tanggal 17 Eoember )014.
Asuhan Ke$eraatan %(#"$at#k Tr"m)"s#t"$en#a Pur$ura %TP4 1. A.
DEEN%'%
T3 adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie atau ekimosis di kulit selaput lendir dan berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab yang tidak diketahui. 'T3 pada anak tersering terjadi pada umur ) ! 9 tahun+, lebih sering terjadi pada wanita. (Kapita selekta kedokteran jilid 2). T3 adalah salah satu gangguan perdarahan didapat yang paling umum terjadi. (Perawatan Pediatri Edisi 3) T3 adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal.
1. B.
ET%5L56%
3enyebab pasti belum diketahui 'idiopatik+. Tetapi kemungkinan akibat dariC !
@ipersplenisme.
!
neksi irus.
! ntoksikasi makanan obat 'asetosal para amino salisilat '3A(+. =enil butaDon, diamokkina, sedormid+. !
:ahan kimia.
!
3engaruh isi 'radiasi, panas+.
!
Kekurangan a$tor pematangan 'malnutrisi+.
!
Autoimnue.
1. 7. PAT5%'%5L56%
Pen8#m$angan KDM %TP
diopatikaktor predisposisi likoprotein pada membran trombosit dianggap antigen pembentukan antibody terhadap glikoprotein terjadi penghan$uran terhadap trombosit oleh antibody
:ila terjadi $edera memar $epat menyebar
nyeri
3etekiae, ekimosis, nasi irus dari luar 3erdarahan sukar hidung, gusi dihentikan berdarah
Anemia
Kelemahan otot,
kelelahan
(akit kepala, turgor kulit buruk
hipertermi
@ipoksemia
/ispnea, takikardia
T3 adalah salah satu gangguan perdarahan di dapat yang paling umum terjadi. T3 adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. 3enyebab sebenarnya tidak diketahui, meskipun diduga disebabkan oleh agen irus yang merusak trombosit. 3ada umumnya gangguan ini didahului oleh penyakit dengan demam ringan 1 ! * minggu sebelum timbul gejala. angguan ini dapat digolongkan menjadi # jenis, yaitu akut, kronik dan kambuhan. 3ada anak-anak mula-mula terdapat gejala diantaranya demam, perdarahan, petekie, purpura dengan trombositopenia dan anemia. 3rotein pada permukaan trombosit yang dianggap benda asing merangsang system imun untuk membentuk antibody. Beseptor yang dianggap antigen tersebut adalah glikoprotein bL sebagai reseptor akta on 6illebrand pada proses adhesi dan glikoprotein -b-a sebagai reseptor ibrinogen dan a$tor on 6illebrand pada proses agregasi trombosit. (elanjutnya terjadi ikatan komplek imun dengan reseptor =$ dari makroag dan terjadi agositosis, sehingga trombosit han$ur. /isamping itu, terjadi juga aktiasi dan iksasi komplemen 5-7 pada permukaan trombosit yang menyebabkan lisisnya trombosit.
1. D.
MAN%E'TA'% KL%N%'
Awitan biasanya akut dengan gambaran sebagai berikutC !
!
(e$ara spontan timbul petekie dan ekimosis pada kulit.
!
8pistaksis.
!
3erdarahan mukosa mulut.
!
!
!
Anemia terjadi jika banyak darah yang hilang karena perdarahan.
!
@ematuria.
!
1. E.
PEMER%K'AAN D%A6N5'T%K
1. @itung darah lengkap dan jumlah trombosit menunjukkan penurunan hemoglobin, hematokrit, trombosit 'trombosit di bawah )0 ribu mm#+. ). Anemia normositikC bila lama berjenis mikrositik hipokrom. #. &eukosit biasanya normalC bila terjadi perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis. Bingan pada keadaan lamaC limositosis relatie dan leu$openia ringan. 4. (um-sum tulang biasanya normal, tetapi megakariosit muda dapat bertambah dengan maturation arrest pada stadium megakariosit. 5.
1. .
PENATALAK'ANAAN
1. T3 Akut •
•
BinganC obserasi tanpa pengobatan G sembuh spontan. :ila setelah ) minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, maka berikan kortikosteroid.
•
:ila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan immunoglobulin per .
•
:ila keadaan gawat, maka berikan transuse suspensi trombosit.
1. T3
•
Kortikosteroid diberikan selama 5 bulan.
1. ADatioprin ) ! 4 mgkg::hari per oral. ). (ikloosamid ) mgkg::hari per oral. #. (plenektomi. ndikasiC !
Besisten terhadap pemberian kortikosteroid dan imunosupresi selama ) ! # bulan.
! Bemisi spontan tidak terjadi dalam waktu * bulan pemberian kortikosteroid saja dengan gambaran klinis sedang sampai berat. ! 3enderita yang menunjukkan respon terhadap kortikosteroid namun perlu dosis tinggi untuk mempertahankan klinis yang baik tanpa perdarahan.
Kontra indikasi C Anak usia sebelum ) tahunC ungsi limpa terhadap ineksi belum dapat diambil alih oleh alat tubuh yang lain 'hati, kelenjar getah bening dan thymus+.
PR5'E' KEPERA0ATAN
1. A.
PEN6KA&%AN
1. Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di bawah )0.000. ). Tanda-tanda perdarahan. !
3etekie terjadi spontan.
!
8kimosis terjadi pada daerah trauma minor.
!
3erdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran pernaasan.
!
!
@ematuria. 'seperti ken$ing darah+
!
3erdarahan gastrointestinal. 1. 3erdarahan berlebih setelah prosedur bedah.
). Aktiitas istirahat. ejala C !
keletihan, kelemahan, malaise umum.
!
toleransi terhadap latihan rendah.
Tanda C ! takikardia takipnea 'pernapasan yang sangat $epat+, dispnea pada beraktiitas istirahat. !
kelemahan otot dan penurunan kekuatan. 1. (irkulasi.
ejala C !
riwayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan kronis, menstruasi berat.
!
palpitasi 'takikardia kompensasi+.
Tanda C !
T/C peningkatan sistolik dengan diastoli$ stabil. 1. ntegritas ego.
ejala C keyakinan agama budaya mempengaruhi pilihan pengobatanC penolakan transuse darah. Tanda C /83B8(. 1. 8liminasi. ejala C @ematemesis, eses dengan darah segar, melena, diare, konstipasi. Tanda C distensi abdomen. ).
penurunan masukan diet.
!
mual dan muntah
Tanda C turgor kulit buruk, tampak kusut, hilang elastisitas. 1. Eeurosensori. ejala C
!
sakit kepala, pusing.
!
kelemahan, penurunan penglihatan.
Tanda C !
epistaksis.
!
mentalC tak mampu berespons 'lambat dan dangkal+. 1. Eyeri kenyamanan.
ejala C nyeri abdomen, sakit kepala. Tanda C takipnea, dispnea. 1. 3ernaasan. ejala C naas pendek pada istirahat dan aktiitas. Tanda C takipnea, dispnea. 1. Keamanan ejala C penyembuhan luka buruk sering ineksi, transuse darah sebelumnya. Tanda C petekie, ekimosis.
1. B.
D%A6N5'A KEPERA0ATAN
1. Ketidakeektian pola naas bd kelelahan. ). Eyeri bd $edera. #. ntoleransi aktiitas bd kelemahan umum. 4. @ipertermi bd ke$epatan metabolisme meningkat.
1. 7.
%NTER9EN'%
D: 1 C
!
Awasi perubahan status pola pernapasan.
!
Atur posisi sesuai dengan kebutuhan 'semiowler+
!
:erikan oksigenasi
!
Ajarkan teknik bernapas dan relaksasi yang benar.
D: 2 C
!
3emberian analgesi$
!
3enatalaksanaan nyeri
D: 3 C
!
Ban$ang jadwal harian pasien
! Tingkatkan aktiitas se$ara bertahap dengan periode istirahat diantara dua aktiitas misalnya duduk dulu sebelum berjalan setelah tidur. !
Nbserasi respon indiidu terhadap aktiitas
!
:antu aktiitas dan motiasi klien untuk melakukan aktiitas sesuai kemampuan.
D: C
!
3engobatan demam
!
&epaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan hanya selembar pakaian.
!
3antau hidrasi
!
1. D.
E9ALUA'%
@asil yang diharapkan C 1. 3asien akan menunjukkan pola pernapasan yang eekti ). 3asien akan menunjukkan tingkat kenyamanan #. 3asien akan menunjukkan penghematan energy 4. 3asien akan menunjukkan termoregulasi. Tentang iklan-iklan ini
'hare th#s;
IDIOPATIK TROMBOSITOPENIK PURPURA
19 /esember )009 oleh Bamadhan "leh ; er!an(# A. K5N'EP DA'AR PEN
o T3 adalah suatu keadaan perdarahan berupa petekie atau ekimosis di kulit selaput lendir dan berbagai jaringan dengan penurunan jumlah trombosit karena sebab yang tidak diketahui. 'T3 pada anak tersering terjadi pada umur ) ! 9 tahun+, lebih sering terjadi pada wanita. (Kapita selekta kedokteran jilid 2). o T3 adalah salah satu gangguan perdarahan didapat yang paling umum terjadi. (Perawatan Pediatri Edisi 3) o T3 adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. 2. ET%5L56%
a. 3enyebab pasti belum diketahui 'idiopatik+. b. Tetapi kemungkinan akibat dariC o @ipersplenisme. o neksi irus. o ntoksikasi makanan obat 'asetosal para amino salisilat '3A(+. =enil butaDon, diamokkina, sedormid+. o :ahan kimia. o 3engaruh isi 'radiasi, panas+. o Kekurangan a$tor pematangan 'malnutrisi+.
o Koagulasi intra as$ular diseminata K/. o Autoimnue. 3. &EN%' %TP
a. Akut. o Awalnya dijumpai trombositopenia pada anak. o %umlah trombosit kembali normal dalam * bulan setelah diagnosis 'remisi spontan+. o Tidak dijumpai kekambuhan berikutnya. b. Kronik o Trombositopenia berlangsung lebih dari * bulan setelah diagnosis. o Awitan tersembunyi dan berbahaya. o %umlah trombosit tetap di bawah normal selama penyakit. o :entuk ini terutama pada orang dewasa. $. Kambuhan o
Awitan biasanya akut dengan gambaran sebagai berikutC a.
$. 8pistaksis. d. 3erdarahan mukosa mulut. e.
T3 adalah salah satu gangguan perdarahan di dapat yang paling umum terjadi. T3 adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit yang bersirkulasi dalam keadaan sum-sum normal. 3enyebab sebenarnya tidak diketahui, meskipun diduga disebabkan oleh agen irus yang merusak trombosit. 3ada umumnya gangguan ini didahului oleh penyakit dengan demam ringan 1 ! * minggu sebelum timbul gejala. angguan ini dapat digolongkan menjadi # jenis, yaitu akut, kronik dan kambuhan. 3ada anak-anak mula-mula terdapat gejala diantara nya demam, perdarahan, petekie, purpura dengan trombositopenia dan anemia. +. PEMER%K'AAN PENUN&AN6
a. @itung darah lengkap dan jumlah trombosit menunjukkan penurunan hemoglobin, hematokrit, trombosit 'trombosit di bawah )0 ribu mm #+. b. Anemia normositikC bila lama berjenis mikrositik hipokrom. $. &eukosit biasanya normalC bila terjadi perdarahan hebat dapat terjadi leukositosis. Bingan pada keadaan lamaC limositosis relatie dan leu$openia ringan. d. (um-sum tulang biasanya normal, tetapu megakariosit muda dapat bertambah dengan maturation arrest pada stadium megakariosit.
e.
a. T3 Akut o BinganC obserasi tanpa pengobatan G sembuh spontan. o :ila setelah ) minggu tanpa pengobatan jumlah trombosit belum naik, maka berikan kortikosteroid. o :ila tidak berespon terhadap kortikosteroid, maka berikan immunoglobulin per . o :ila keadaan gawat, maka berikan transuse suspensi trombosit. b. T3
Besisten terhadap pemberian kortikosteroid dan imunosupresi selama ) ! # bulan.
o
Bemisi spontan tidak terjadi dalam waktu * bulan pemberian kortikosteroid saja dengan gambaran klinis sedang sampai berat.
o
3enderita yang menunjukkan respon terhadap kortikosteroid namun perlu dosis tinggi untuk mempertahankan klinis yang baik tanpa perdarahan.
! Kontra indikasiC o
Anak usia sebelum ) tahunC ungsi limpa terhadap ineksi belum dapat diambil alih oleh alat tubuh yang lain 'hati, kelenjar getah bening dan thymus+
B. K5N'EP DA'AR A'UHAN KEPERA0ATAN 1. PEN6KA&%AN
a. Asimtomatik sampai jumlah trombosit menurun di bawah )0.000. b. Tanda-tanda perdarahan. o 3etekie terjadi spontan. o 8kimosis terjadi pada daerah trauma minor. o 3erdarahan dari mukosa gusi, hidung, saluran pernaasan. o
! kelemahan otot dan penurunan kekuatan. e. (irkulasi. ejala C ! riwayat kehilangan darah kronis, misalnya perdarahan kronis, menstruasi berat. ! palpitasi 'takikardia kompensasi+. Tanda C ! T/C peningkatan sistolik dengan diastoli$ stabil. . ntegritas ego. ejala C keyakinan agama budaya mempengaruhi pilihan pengobatanC penolakan transuse darah. Tanda C /83B8(. g. 8liminasi. ejala C @ematemesis, eses dengan darah segar, melena, diare, konstipasi. Tanda C distensi abdomen. h.
! mentalC tak mampu berespons 'lambat dan dangkal+. j. Eyeri kenyamanan. ejala C nyeri abdomen, sakit kepala. Tanda C takipnea, dispnea. k. 3ernaasan. ejala C naas pendek pada istirahat dan aktiitas. Tanda C takipnea, dispnea. l. Keamanan ejala C penyembuhan luka buruk sering ineksi, transuse darah sebelumnya. Tanda C petekie, ekimosis. 2. D%A6N5'A KEPERA0ATAN
a. angguan pemenuhan nutrisi dan $airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. b. 3erubahan perusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel. $. angguan pemenuhan kebutuhan oksigen berhubungan dengan penurunan kapasitas pembawa oksigen darah. d. ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan. e. Kurang pengetahuan pada keluarga tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi inormasi. 3. %NTER9EN'% KEPERA0ATAN
a. angguan pemenuhan nutrisi dan $airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia. TujuanC o
TujuanC o Tekanan darah normal. o 3angisian kapiler baik. Kriteria standartC o
o
menindikasikan
berlanjutnya
keterlibatan
pengaruh
pernaasan yang membutuhkan upaya interensi. o Tempatkan pasien pada posisi yang nyaman. Rasional C memaksimalkan ekspansi paru, menurunkan kerja pernaasan dan menurunkan resiko aspirasi. o :eri posisi dan :antu ubah posisi se$ara periodi$. Rasional C meningkatkan areasi semua segmen paru dan mobilisasikan sekresi. o :antu dengan teknik naas dalam. Rasional C membantu meningkatkan diusi gas dan ekspansi jalan naas ke$il. d. ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan. TujuanC o
o Awasi T/, nadi, pernaasan. Rasional C maniestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk emmbawa jumlah oksigen ke jaringan. o :erikan lingkungan tenang. Rasional C meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh. o >bah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. Rasional C hipotensi postural hipoksin serebral menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan resiko $edera. e. Kurang pengetahuan pada keluarga tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi inormasi. TujuanC o 3emahaman dan penerimaan terhadap program pengobatan yang diresepkan. riteria standartC o