Asuhan keperawatan pada klien Atresia EsofagusDeskripsi lengkap
Full description
atresia
Atresia Esofagus
atresia kongenital
Deskripsi lengkap
atresia esofagus
Full description
Full description
Atresia esofagus adalah kelainan kongenital dimana esofagus tidak terbentuk dengan sempurna. Prematuritas merupakan penyebab umum dan lebih dari 50% penderita akan disertai dengan berbagai k…Full description
Atresia esofagus adalah kelainan kongenital dimana esofagus tidak terbentuk dengan sempurna. Prematuritas merupakan penyebab umum dan lebih dari 50% penderita akan disertai dengan berbagai kelainan...
Esophageal Atresia atau Atresia esofagus adalah kelainan pada esofagus yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan esofagus bagian distal, esophagus bagian proksimal m...
askep di daerah atresia esofagusDeskripsi lengkap
Gambaran Radiologis
Deskripsi lengkap
BedahDeskripsi lengkap
varises esofagus dan terapinyaDeskripsi lengkap
varises esofagus dan terapinyaFull description
Deskripsi lengkap
Full description
ATRESIA ESOFGUS DAN FISTULA TRAKHEO ESOFAGUS Dr. Ajoedi Soemardi Rumah Sakit Kanker Dharmais
Ke 2 kea keadaa daan n / kel kelain ainan an baw bawaan aan ini dapat ter terjad jadii ber bersam samaan aan atau sendiri-sendiri, tapi biasanya kombinasi. Pertama kali ditemukan oleh Thomas Gibbon tahun 1697. Etiologi : Fist Fi stul ula a tr trakh akheo eoes esof ofag agus us (F (FTE TE)) te terj rjadi adi aki akiba batt ke kega gagal galan an fu fusi si da dari ri septum. Trakheoesofagus di garis tengah. Atre At resi sia a es esof ofag agus us te terj rjad adii ka kare rena na pe pert rtum umbu buha han n ep epit ithe heli lial al ya yang ng berlebihan pada lumen esofagus. Kalisfiaksi: 1. Atresia E dengan distal FTE 2. AE AE tanpa FTE 3. Isolated FTE tanpa AE 4. AE dengan FTE proksimal 5. AE dengan FTE proksimal dan distal
86,5 % 7,7 % 4,2 % 0,8 % 0,7 %
Kalisifik Kalisi fikasi asi ini pen pentin ting g dal dalam am men menje jelas laskan kan pat patofi ofisio siolog logi, i, gej gejala ala dan terapi. I.
AE dengan distal FTE. Terbanyak (86,5 %) Gambar:
Patofisiologi dan gejala : Pasase dari oral ke lambung terhambat. Kantung esofagus proksimal terisi dengan air liur (saliva), bayi akan men mengel geluar uarkan kan sal saliva iva ter terus us me mener nerus. us. Bil Bila a min minum um aka akan n terjadi aspirasi, batuk dan sianosis. Bila Bi la bay bayii me mena nagi gis s at atau au ba batu tuk k aka akan n te terj rjadi adi ke pe peni ning ngkat katan an tekan te kanan an in intr trat atra rakh khea ea me meny nyeb ebab abkan kan ud udar ara a ma masu suk k me mela lalu luii fistula ke esofagus. Akibatnya lambung dan usus halus akan distended dan menekan diafragma ke atas.
Secara periodik lambung mengalami dekompresi kembali melalui fistula sehingga cairan lambung akan mengisis saluran nafas. Mengakibatkan trakheo bronchitis, pnemonia bakterial. Diagnosis: Dengan memasukkan kateter kecil kedalam esofagus. Suntikkan kontras 0,5 – 1 cc, dan dibuat foto thorax posisi pasteroanterior. Bila ada atresia akan terlihat kantong esofagus yang Buntu. Adanya udara dalam lambung menunjukkan adanya distal FTE. Terapi : Penyebab utama kematian kasus ini adalah : • Komplikasi pada paru-paru • Pembedahan terdiri dari 1. Membuang fistula. 2. Menyambung esofagus proksimal dan distal. A.E tanpa F.T.E.
-
Ada perbedaan terapi Dapat dilakukan 1. memperpanjang segmen proksimal dari esofagus dengan businasi 2 kali sehari untuk memungkinkan anastomose primer pada saat operasi. 2. operasi 2 tahap : tahap I Gastrostomi untuk makan dan proksimal esofagostomi untuk drainage cairan esofagus/saliva. tahapII. Kolon interposisi untuk menghungkan proksimal esofagus dan lambung, dapat juga dipakai usus halus atau lambung yang dibuat tabung.
F.T.E tanpa atresia esophagus
-
Problem :
-
Gejala :
* diagnostik * sering terjadi pneummia rekuren. * batuk pada saat minum
* distensi abdomen Diagnostik : 1. dengan bronkoskopi : fistel akan terlihat. 2. Esofagoskopi dengan menggunakan zat pewarna yang dimasukkan melalui endotrakheal tube. Udara yang dipompakan dan zat warna akan melewati fistel.
-
Stenosis esofagus kongenital - Jarang terjadi - Gangguan pernafasan akibat aspirasi - Pneumonia rekuren - Disfagia Diagnostik dengan - foto barium - esofagoskopi Terapi : - stenosis yang pendek dilatasi - reseksi anastomose -
Aganglionic megacolon (Hirschsprung’s desease) Patologi Tidak adanya sel ganglion dari pleksus mienterikus aurbach pada segmen kolon dari daerah anus ke proksimal. Panjangnya bervariasi. Biasanya mengenai rektum dan sebagai kolon sigmoid. Fisiologi : Absennya sel ganglion menyebabkan tidak adanya rangsangan parasimpatik → peristaltik pada bagian kolon tersebut tidak ada. aktifitas simpatik meningkat → tonus otot meningkat → terjadi obstruksi. kolon proksimal dilatasi hypertrofi otot-otot karena berusaha mengalirkan feces ke distal. Gejala klinik : muntah distensi abdomen riwayat kontipasi pada saat neonatal. konstipasi menetap dan bisa diatasi suppositoria dan laksatif.
dengan
klisma,
obat
jarang b.a.b dicelana pada pemeriksaan colon dubur terab afeces 2-3 cm dari anus. Feces akan keluar setelah pemeriksaan colo dubur. kadang-kadang tidak b.a.b selama 2-3 minggu.
Diagnostik : 1. Barium enema hasil : rektum dan rektosigmoid normal, dengan kolon proksimal yang dilatasi pengosongan kolon lambat. 2. Biopsi rektum full thickness biopsi dari dinding rektum lateral (suction biopsi). → absennya sel ganglion. Terapi : Tahap I : Kolostomi Tahap II: Setelah penderita dapat menerima toleransi operasi besar (6 bh- 1 th) Reseksi segmen aganglion. Diikuti operasi pull – through. (Swenson). Cara lain : operasi Duhamel Bagian kolon proksmal (ganglion +) di karenakan dan diletakkan di belakang agang lionik kolon dan di anastomose side to side. Cara Soave Mukosa aganglionik kolon dibuang kemudian kolon normal di turunkan ke bawah / sisa rektum.
Omphalocele
herniasi dari isi perut kedalam dasar dari umbilical cord. Kantung peritonium tidak dilapisi oleh kulit seperti pada hernia tapi ditutupi oleh wharton’s jelly dan membran amniotic. sering disertai malrotasi usus.
Gastroschisis. Defek dari dinding perut lateral dari tali pusat umbilical cord. Tanpa selaput yang menutupi isi perut. Etiologi : Terjadi pada masa embrio 6-10 minggu. Terapi :
Operasi jahit primer atau menggunakan protesa.
INTUSUSEPSI (Invaginasi) masuknya sebagian / segmen usus kedalam segmen distalnya. dapat reduksi spontan dapat berlanjut menimbulkan gejala obstruksi usus dan gangguan aliran darah usus sehingga terjadi gangren dan perforasi usus.
Etiologi : Pada dewasa -polip -divertikulum Meckel
→
terbawa oleh peristaltik ke distal.
Pada bayi jarang ada penyebabnya. Pada bayi hanya 6% dari kasus intususepsi ada penyebabnya. Pada yang idiopatik, invaginasi ini mungkin disebabkan oleh gangguan motilitas usus. Dimana ada “segmental spasticity and atony” usus. Pada saat peristaltik mengenai daerah spatis, proksimal dari segmen yang atoni, maka bag. proksimal akan masuk ke distal.
Klinik : pada usia 2 bulan – 2tahun. Pada bayi sehat. Tiba-tiba menangis Nyeri abdomen, perut kembung Muntah Buang air besar berdarah. Teraba pseudoportio pada colok dubur. Pengobatan : 1. reposisi invaginasi dengan barium enema 2. operasi reposisi