BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembanga Perkembangan n penggunaan penggunaan komputer komputer dalam bisnis akan mempengaru mempengaruhi hi metode metode pelaks pelaksanaa anaan n audit, audit, demiki demikian an pula pula dengan dengan ilmu penget pengetahu ahuan an lainny lainnya. a. Satuan usaha ( organisasi / perusahaan ) disebut menggunakan sistem komputer ( PDE PDE ) apab apabil ilaa dala dalam m mempr empros oses es data data peny penyus usun unan an lapo lapora ran n keua keuang ngan an menggu menggunak nakan an komput komputer er dan tipe tipe dan jenis jenis tertent tertentu, u, baik baik diopera dioperasik sikan an oleh oleh perusahaan sendiri atau pihak lain. Kebu Kebutu tuha han n terha terhada dap p audi auditi ting ng di sistem sistem komp komput uter er ( EDP EDP Auditi uditing ng ) semakin perlu untuk dipenuhi agar tujuan auditing tetap dapat diapai seara e!ekti! dan e!isien. "eskipun tujuan dasar auditing tetap tidak berubah, tetapi proses audit mengalami perubahan yang signi!ikan baik dalam pengumpulan dan e#alua e#aluasi si bukti bukti maupun maupun pengen pengendali daliann annya ya.. $al ini diseba disebabka bkan n karena karena adany adanyaa perubahan dalam pemrosesan data akuntansi. Demikian juga halnya pengendalian, tujuan pengedalian pengolahan data yang yang akur akurat at dala dalam m suat suatu u ling lingku kung ngan an manu manual al maup maupun un ling lingku kung ngan an yang yang terkomputerisasi adalah sama. Dalam suatu lingkungan yang berkomputerisasi harus diterapkan pengendalian untuk mengurangi resiko pengulangan kesalahan dan dan untu untuk k mema memasti stika kan n bah% bah%aa data data yang yang diha dihasil silka kan n bena benarr & bena benarr akur akurat. at. Peru Peruba baha han n dalam dalam meto metode de peng pengen enda dalia lian n dan dan peng pengol olah ahan an ini ini menim menimbu bulka lkan n metodebarudalamAuditing. Auditor Auditor harus mempelajari mempelajari keahlian & keahlian keahlian baru untuk bekerja seara e!ekti! dalam suatu lingkungan lingkungan bisnis bisnis yang berkomputerisas berkomputerisasii untuk untuk meri#ie% meri#ie% teknologi komputer
1.2
Rumusan Masalah 'erdasarkan latar belakanng masalah yang disampaikan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah . Apa pengertian pengertian audit pde* +. Apa saja komponenkomponen komponenkomponen sistem pde* pde*
-. . . 0.
'agaimana pengaruh pde atas spi* 'agaimana mendapatkan pemahaman spi pada sistem pde* bagaimana menetapkan resiko pengendalian* 'agaimana pengujian pengendalian pada sistem pde*
1.3
Tujuan Masalah
'erdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makala ini adalah sebagai berikut . +. -. . . 0.
1ntuk mengetahui apa pengertian audit pde. 1ntuk mengetahui apa saja komponenkomponen sistem pde. 1ntuk mengetahui bagaimana pengaruh pde atas spi. 1ntuk mengetahui bagaimana mendapatkan pemahaman spi pada sistem pde. 1ntuk mengetahui bagaimana menetepkan resiko pengendalian. 1ntuk mengetahui bagaimana pengujian pengendalian pada sistem pde.
1.
Mam!aat Penul"san
$asil makalah ini diharapkan dapat memberi man!aat kepada berbagai pihak, antara lain . 'agi Penulis "akalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas terstruktur dari mata kuliah 2Audit pengolahan data elektronik3, serta mampu menjadi sumber in!ormasi bagi mahasis%a. +. 'agi Pihak 4ain "akalah ini diharapkan dapat berman!aat untuk menambah %a%asan para pembaa, khususnya para mahasis%a jurusan akuntansi, agar nantinya dapat lebih memahami serta mendalami tentang materi yang akan dibahas pada kesempatan kali ini, yaitu Audit pengolahan data elektronik.
BAB II PEMBAHA#AN
2.1.
Pengert"an Pengau$"tan PDE
Auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai in!ormasi untuk menentukan dan melaporkan mengenai tingkatan kesesuaian antara in!omasi tersebut dengan ketentuan yang ditetapkan serta dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen. (Arens dan 4oebbeke) Auditing adalah proses yang sistematis mengenai perolehan dan penilaian bukti seara obyekti! yang berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan tindakan dan kejadiankejadian ekonomi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta untuk
mengkomunikasikan
hasilhasilnya
kepada
pihakpihak
yang
berkepentingan.(Amerian Aounting Assoiation) 5amun demikian 6eber memberikan de!inisi tersendiri mengenai audit PDE. 6eber menyebutkan Auditing PDE adalah suatu proses pengumpulan dan penilaian bukti untuk menentukan apakah suatu sistem komputer melindungi akti#a, mempertahankan integritas data, menapai tujuan organisasi seara e!ekti!, dan menggunakan sumber daya seara e!isien. De!nisi tersebut lebih menekankan pada audit operasional yang berkaitan dengan akti#itas komputer. 7adi, Audit "anual dan Audit PDE adalah suatu proses penilaian dan atestasi yang sistematis oleh orang & orang yang memiliki keahlian dan independen terhadap in!ormasi mengenai akti#itas ekonomi suatu badan usaha, dengan tujuan untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara in!ormasi tersebut dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2.2 %&m'&nen(%&m'&nen #"stem PDE
. $ard%are Didalam prosesnya EDP menggunakan hard%are dalam menjalankan pekerjaan, perangkat hard%are itu seperti ) 8P1 +) Peralatan 9nput data (Keyboard, "ouse, joystik dll.) -) Peralatan :utput data (Printer, monitor, proyektor dll.)
+. So!t%are Selain menggunakan hard%are EDP juga menggunakan so!t%are tertentu untuk pengoprasian komputer, jenisjenis so!t%are yang digunakan di dalam EDP adalah sistem program dan program aplikasi. -. Sistem Program ) Program yang menjalankan !ungsi umum yang dibutuhkan dalam pengoprasian komputer, sistem program ini meliputi a) :S (:perating System) Program dasar yang digunakan untuk pengoprasian komputer. b) 1tility System Digunakan
untuk
melaksanakan
tugastugas
umum,8opy, Paste ) 8ompilers dan Assembler Digunakan untuk mengubah bahasa program kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. d) Database "anagement System Digunakan dalam pengendalian !ile dan reord. . Program Aplikasi Dalam pemakaiannya digunakan untuk menjalankan proses tugastugas tertentu misalkan Program Akuntansi dalam sebuah perusahaan, audit, perbankan dll. . Pengoperasian dan metode pengolahan data "etoda Pengorganisasian Data menyangkut ara bagaimana data diorganisasi dlm !ile komputer. Ada dua metode pengorganisasian data ) "etode !ile tradisional a) master !ile b) !ile transaksi +) "etode database "etode pengolahan data berhubugan dgn ara data dimasukkan ke dalam dan diproses oleh komputer. 2.3
Pengaruh PDE Atas #PI
Sistem pengolahan data manual dan PDE memiliki beda yang sangat besar sehingga dibutuhkan keahlian tertentu untuk dapat menggunakannya. Penerapan PDE pada perusahaan akan dapat membantu perolehan e#aluasi bukti sehingga e!ekti#itas dan e!isiensi dapat terapai. Semakin pentingnya PDE saat ini menuntut perusahaan untuk memiliki Struktur Pengendalian 9ntern (selanjutnya akan disebut SP9) yang baik pula. PDE memiliki hubungan dengan SP9
perusahaan dimana terdapat pemisahan !ungsi yang jelas dalam pelaksanaan operasional. ;ujuan penerapan SP9 dalam perusahaan adalah untuk menghindari adan ya penyimpangan dari prosedur. $al
ini
menunjukkan
bah%a perusahaan
terutama manajemen berusaha untuk menghindari resiko dari adanya penerapan suatu sistem. 'anyak dan detailnya prosedur yang dibuat tidak menutup kemungkinan akan timbulnya resiko penyimpangan. PDE merupakan salah satu metode yang digunakan sebagai alat pengolahan data dalam perusahaan. SP9 memiliki tiga elemen penting yang mendukung (9A9< +==+< +-) yaitu lingkungan
pengendalian,
sistem akuntansi,
dan
prosedur pengendalian.
4ingkungan pengendalian dalam perusahaan meliputi semua unsur yang mendorong teriptanya e!ekti#itas kebijakan perusahaan dimana unsur ini lebih dititikberatkan pada sumber daya manusia yang tersedia dalam perusahaan. "anajemen perusahaan membuat suatu prosedur yang digunakan sebagai auan
operasional
perusahaan
yang
menakup
ara
dokumentasi atau
penatatan atas semua transaksi yang telah terjadi. Kondisi semaam ini disebut dengan sistem akuntansi. Selain itu, untuk memperoleh suatu keyakinan memadai akan terapainya tujuan perusahaan maka diperlukan suatu prosedur pengendalian yang menjelaskan otorisasi transaksi dan akti#itas, pemisahan tugas hingga adanya #eri!ikasi atas dokumen. $al yang sama juga harus dilaksanakan atas PDE. SP9 atas PDE sangat penting karena data yang dimiliki berjumlah besar yang pasti akan menimbulkan dampak yang lebih besar. Selain itu, penga%asan akan kelayakan data harus dilakukan sehingga penyele%engan
terhadap keanggihan PDE tidak akan
terjadi.
2.
Men$a'atkan Pemahaman #PI Pa$a #"stem PDE
Apabila PDE digunakan dalam aplikasi akuntansi seara signi!ikan, auditor harus mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian PDE yang memadai untuk merenanakan audit. Si!at dan luas prosedur yang harus dilakukan untuk mendapatkan pemahaman pengendalian PDE ber#ariasi sesuai dengan besar
dan kompleksitas sistem PDE, dan sesuai pula dengan strategi audit a%al yang digunakan untuk asersiasersi spesi!ik yang dipengaruhi oleh aplikasi PDE. Dalam aplikasiaplikasi yang menggunakan komputer mikro, auditor bisa memperoleh pemahaman dengan ara mengajukan pertanyaan kepada personil personil klien,obser#asi atas pengoperasian komputer, dan inspeksi atas output yang dihasilkan komputer. Dalam aplikasi untuk main!rame, auditor biasanya perlu juga melakukan re#ie% atas dokumentasi, termasuk bagan alir dan manual. Dalam sistem PDE yang lebih maju, auditor mungkin memerlukan bantuan dari ahli PDE. 9nspeksi atas laporan penyimpangan (e>eption reports) bisa membantu auditor dalam menentukan apakah pengendalian telah berjalan sebagaimana mestinya.
Auditor harus mendapatkan pengetahuan yang memadai mengenai
sistem PDE untuk memahami Kelompokkelompok transaksi dalam operasi perusahaan klien yang diproses dengan sistem PDE yang signi!ikan pada laporan keuangan. 8atatanatatan akuntansi, dokumendokumen pendukung, in!ormasi yang bisa dibaa oleh mesin, dan rekeningrekening tertentu dalam laporan keuangan yang terlibat dalam proses PDE, serta pelaporan kelompokkelompok transaksi yang signi!ikan tersebut. 'agaimana komputer digunakan untuk mengolah data, mulai dari terjadinya transaksi sampai akhirnya masuk ke dalam laporan keuangan. 7enisjenis salah saji potensial yang dapat terjadi. Pemahaman
auditor
tentang
struktur
pengendalian
PDE
harus
didokumentasikan dalam kertas kerja. 4uasnya pendokumentasian tergantung pada besar serta kompleksitas struktur pengendalian. Dokumentasi dapat dibuat dalam bentuk da!tar pertanyaan.
2.).
Meneta'kan Res"k& Pengen$al"an
Penetapan risiko pengendalian adalah proses penilaian tentang e!ekti#itas ranangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern suatu perusahaan dalam menegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan. ?isiko pengendalian ditetapkan untuk masingmasing asersi laporan keuangan, tetapi auditor biasanya memulai dengan menetapkan risiko untuk
asersi asersi kelompok transaksi. $asil penetetapan risiko tersebut kemudian digabungkan sedemrikian rupa sehingga dapat ditetapkan risiko pengendalian untuk asersiasersi saldo rekening yang bersangkutan. Dalam menetapkan risiko pengendalian untuk suatu asersi, auditor perlu melakukan hal hal sebagai berikut .
"empertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari prosedurprosedur
untuk mendapatkan pemahaman tentang apakah pengendalian yang berhubungan dengan asersi telah diranang dan dioperasikan oleh manajemen perusahaan. +.
"engidenti!ikasi salah saji potensial yang dapat terjadi dalam asersi
perusahaan. Salah saji bisa diidenti!ikasi untuk asersiasersi yang berkaitan dengan masingmasing kelompok transaksi dan untuk asersiasersi pada setiap saldo rekening yang bersangkutan. 8ontoh salah saji potensial bisa diidenti!ikasi untuk asersiasersi pengeluaran kas dan untuk dua rekening utama yang terpengaruh olehpengeluaran kas yaitu kas dan utang dagang. -.
"engidenti!ikasi pengendalian yang diperlukan yang diperkirakan akan
mampu untuk menegah dan mendeteksi salah saji. Auditor mengidenti!ikasi pengendalian yang diperlukan baik dengan menggunakan perangkat lunak komputer maupun seara manual, yaitu dengan menggunakan da!tar pengeekan. Penetapan pengendalian yang diperlukan harus dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan pertimbangan&pertimbangan lain. 8ontoh apabila #olume transaksi pengeluaran kas tinggi, maka pengeekan independen menjadi ukup penting. Sebaliknya apabila #olume pengeluaran kas begitu banyak maka rekonsiliasi bank independen dipandang ukup. .
"elakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalianpengendalian
yang diperlukan pengendalian harus memberi bukti tentang e!ekti#itas ranangan dan / atau pengoperasian penngndalian yang diperlukan. .
"enge#aluasi bukti
dan menetapkan risiko. Penetapan akhir
risiko
pengendalian untuk asersi &asersi laporan keuangan didasarka pada e#aluasi atas bukti yang dipeoleh dari prosedurprosedur untuk mendapatkan pemahaman tentang kebijakan dan prosedur SP9, dan pengujian pengendalian yang bersangkutan. 9n!ormasi bisa diperoleh dalam berbagai bentuk, seperti dokumen,
bukti elektronis, perhitungan, bukti lisan, atau bukti !isik. Apabila tipe bukti diatasmendukung kesimpulan yang sama tentang e!ekti#itas suatu pengendalian, maka tingkat keyakinannya akan semakin besar. Sebaliknya apabila buktibukti trsebut memberikan kesimpulan yang berbeda, maka keyakinnya berkurang . 2.*.
Penguj"an Pengen$al"an Pa$a #"stem PDE
"engidenti!ikasikan salah saji potensial yang mungkin terjadi untuk setiap asersi. "engidenti!ikasikan prosedur pengendalian yang perlu untuk menegah dan mendeteksi salah saji tersebut. "elaksanakan pengujian pengendalian. Ada tiga ara pengujian pengendalian dalam sistem PDE, yaitu .
Auditing Arround ;he 8omputer
+.
Auditing ;hrough ;he 8omputer
-.
Auditing 6ith 8omputer
. Auditing Arround ;he 8omputer Dalam pendekatan audit di sekitar komputer, auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah struktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur #eri!ikasi saldo perkiraan dengan ara sama seperti pada sistem manual (bukan sistem in!ormasi berbasis komputer). Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem in!ormasi berbasis komputer klien (yaitu terhadap !ile program/data di komputer), melainkan ukup terhadap input serta output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses/program komputernya tidak diperiksa). :leh karena itu, auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang ukup dan da!tar laporan/keluaran (output) yang terini dalam bentuk yang dapat dibaa. Kuninya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke bagian perkiraan (akun) dan laporan keuangan.
1ntuk menerapkan metode ini, pertama auditor meninjau dan menguji pengendalian masukan (input ontrols), kemudian menghitung hasil yang diperkirakan (e>peted) dari proses transaksi yang terpilih, lalu auditor membandingkan hasil sesungguhnya seperti yang tampak dalam laporan yang dihasilkan dengan hasil yang dihitung seara manual (untuk mendapat keyakinan bah%a proses atau program komputer yang digunakan telah benar). Disamping mungkin masalah pengetahuan auditor mengenai aspek teknis komputer atau keterbatasan lain, metode audit di sekitar komputer tersebut ook untuk dilaksanakan pada situasi sebagai berikut Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa nonmesin), artinya masih kasat mata dan dilihat seara #isual. Dokumendokumen disimpan dalam !ile dengan ara yang mudah ditemukan. Keluaran dapat diperoleh dari da!tar yang terini dan auditor dengan mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya. Sistem komputer yang diterapkan masih sederhana. Sistem komputer yang diterapkan masih menggunakan so!t%are yang umum digunakan dan telah diakui serta digunakan seara massal. Keluaran terda!tar seara detail yang memungkinkan auditor melaak transaksi indi#idual dari dokumen sumber ke keluaran dan sebaliknya. Audit around omputer juga memiliki kelebihan dan kekurangan . +. Auditing ;hrough ;he 8omputer Dalam pendekatan audit ke sistem komputer (audit through the omputer) auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program program dan !ile!ile komputer pada audit sistem in!ormasi berbasis komputer. Auditor menggunakan komputer (so!t%are bantu) atau dengan ek logika atau listing program (desk test on logi or program soure ode)
untuk
menguji
logika program
dalam
rangka pengujian
pengendalian yang ada dalam komputer. Selain itu auditor juga dapat meminta penjelasan dari para teknisi komputer mengenai spesi!ikasi sistem dan/ atau program yang diperiksanya. Dalam pengujian substanti!,
para
auditor
memeriksa
!ile/data
komputer.
Apabila
auditor
menggunakan alat bantu program audit, besar keilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini !okus perhatian auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam sistem komputer. Pendekatan audit langsung ke sistem komputerisasi ook dalam kondisi Sistem aplikasi komputer memroses input yang ukup besar dan menghasilkan output yang ukup besar pula, sehingga memperluas audit untuk meneliti keabsahannya. 'agian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan. Sistem logika komputer sangat kompleks dan memiliki banyak !asilitas pendukung. Adanya jurang yang besar dalam melaksanakan audit seara #isual, sehingga memerlukan pertimbangan antara biaya dan man!aatnya. Keunggulan pendekatan
audit
melalui komputer adalah auditor
memperoleh kemampuan yang besar dan e!ekti! dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer. auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya. auditor dapat menilai kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan. Karena pendekatan ini demikian kompleksnya, maka kelemahan pendekatan ini yaitu memerlukan biaya yang besar dan tenaga ahli yang terampil. Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan auditor untuk melaksanakan prosedur audit dengan komputer. Ketiga pendekatan tersebut meliputi ) ;est data approah +) 9ntegrated test !aility approah -) Parallel simulation approah -. Auditing 6ith 8omputer "erupakan perkembangan terakhir dalam sistem PDE. Pada tahap ini auditor sudah menggunakan komputer dalam berbagai aspek pekerjaan audit, misalnya untuk meneliti mengkaji data, mengakses !ile,
memanggil reords, mengekstraksi sampel statistik dan melakukan pengujian penghitungan. Dalam audit dengan komputer (audit %ith the omputer) atau audit berbantuan komputer (omputer assisted audit) terdapat beberapa ara yang dapat digunakan oleh auditor dalam melaksanakan prosedur audit "emproses/melakukan pengujian dengan sistem komputer klien itu sendiri sebagai bagian dari pengujian pengendalian/substanti!. "enggunakan komputer untuk melaksanakan tugas audit yang terpisah dari atatan klien, yaitu mengambil opy data/!ile dan/atau program milik klien untuk dites dengan komputer lain (di kantor auditor). "enggunakan komputer sebagai alat bantu dalam audit, menyangkut Dalam pengujian program dan/atau !ile/data yang dipergunakan dan dimiliki oleh perusahaan (sebagai so!t%are bantu audit). "enggunakan komputer untuk dukungan kegiatan audit, misalnya untuk administrasi dan suratmenyurat, pembuatan tabel/jad%al, untuk sampling, dan berbagai kegiatan o!!ie automation lainnya. Pada pendekatan ini audit dilakukan dengan menggunakan komputer dan so!t%are untuk mengotomatisasi prosedur pelaksanaan audit. Pendekatan ini dapat menggunakan beberapa omputer assisted audit tehni@ues, misalnya
Systems
ontrol
audit
re#i%
!ile (S8A?), snapshot
(pemotretan epat), dan sebagainya. Pendekatan audit dengan bantuan komputer merupakan ara audit yang sangat berman!aat, khususnya dalam pengujian substanti! atas !ile dan reord perusahaan. So!t%are audit yang digunakan merupakan program komputer yang digunakan oleh auditor untuk membantu pengujian dan e#aluasi keandalan reord/data/!ile perusahaan. So!t%are audit yang digunakan dapat digolongkan menjadi dalam () perangkat lunak audit khusus (SAS, speialiBed audit so!t%are), dan (+) perangkat lunak audit yang berlaku umum (CAS, generaliBed audit so!t%are) Perangkat lunak terspesialisasi (speiliBed audit so!t%are) merupakan satu atau lebih program khusus yang diranang oleh auditor agar sesuai dengan situasi audit tertentu. So!t%are audit ini jarang digunakan karena penyiapannya memerlukan
%aktu, mahal, dan memerlukan keahlian auditor di bidang komputer. 8ara penanggulangannya dapat dengan menggunakan program yang rele#an dengan tujuan audit yang saat itu digunakan oleh perusahaan. Sedangkan perangkat lunak audit yang digeneralisasi terdiri dari seperangkat program komputer yang seara bersama melaksanakan bermaam !ungsi pemrosesan data atau manipulasi data sebagai alat bantu audit. CAS laBimnya dibuat so!t%are house sebagai suatu pakage so!t%are yang dijual dan dapat digunakan oleh berbagai kantor akuntan untuk melaksanakan tugas audit dan dapat digunakan pada berbagai perusahaan.
BAB III PENUTUP
3.1 %es"m'ulan Komputerisasi mempunyai dampak yang besar terhadap prosedur dan
teknik auditing. Pelaksanaan semua audit dilandasi standar yang menyangkut pro!esionalisme yang dibutuhkan. :leh karena itu, pelaksanaan audit PDE tidak dapat menghilangkan kebutuhan akan pengalaman dan penilaian pro!esional auditor. ;iga pendekatan kuni metode auditing berdasarkan komputer ( EDP Auditing )adalah auditing di sekitar komputer, auditing melalui komputer dan auditing dengan komputer. 8ara yang digunakan dalam EDP auditing adalah data uji, pengujian terpadu, simulasi paralel, teknik modul audit terpasang dan audit denganbantuanmikrokomputer. Proses audit PDE terdiri dari tahap & tahap mulai dari tahap pemeriksaan pendahuluan, tahap pemeriksaan rini, tahap pengujian kesesuaian, tahap pengujian kebenaran bukti, dan tahap penilaian seara umum atas hasil pengujian. Audit PDE melibatkan so!t%are audit untuk membantu pengujian serta e#aluasi
reord dan !ile perusahaan. Penggunaan so!t%are audit memerlukan pertimbangan antara biaya dan man!aat. Auditor atau sta!nya dalam melaksanakan audit di lingkungan PDE harus mempunyai keahlian minimum tentang sistem berkomputer ( PDE ).