BAB 1
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman )
Pendahuluan
Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu—Kota Lhokseumawe
1.1 Latar Belakang Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Gampong atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Gampong adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perencanaan Pembangunan Gampong dimaksud adalah suatu proses penyusunan tahapantahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di Gampong guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya Gampong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu Gampong dalam jangka waktu tertentu. Wujud Perencanaan Pembangunan Gampong adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong dan Rencana Kerja Pembangunan Gampong. Untuk melengkapi perencanaan pembangunan gampong, terutama perencana kawasan permukiman perlu dilengkapi dengan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP). Melalui fasilitasi Program KOTAKU masyarakat diharapkan mampu menyusun Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (R PLP). Penyusunan dokumen RPLP dilakukan agar masyarakat lebih mampu menganalisa keadaannya sendiri, mengidentifikasi potensinya, merumuskan kebutuhan riilnya, dan menyepakati rencana-rencana kegiatan secara sistematis dan strategis untuk memperbaiki kehidupannya, terutama dalam rangka Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman yang terjadi/ada di lingkungannya. Penyusunan RPLP dilakukan secara partisipatif maka dibutuhkan pelibatan semua pihak dalam kerja sama yang bersifat kolaborasi mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penataan lingkungan permukiman kumuh perkotaan. Dalam proses perencanaan yang fokus pada perencanaan penataan lingkungan permukiman melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat baik dari Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP), BKM dan perangkatnya, Perangkat Desa, Unsur, unsur masyarakat dan adat, Lembaga-lembaa yang ada di desa, yang didukung oleh PJOK Kecamatan, Pokja PKP (Perumahan Kawasan Permukiman), Tim Konsultan Pendamping (Korkot, OSP dan KMP), Kelompok Pemerhati dan Kelompok Peduli Permukiman Kumuh, dan Pemangku kepentingan lainnya. Gampong Batuphat Timur sebagai salah satu desa sasaran program Kotaku telah melaksanakan rangkaian tahapan penyusunan Rencana Penataan Program Kotaku. Pada tahun 2015 dengan di fasilitasi Oleh BKM telah menyelesaikanbaseline 1 00 0 10 0 yang selanjutnya telah disusun dokumen Profil Permukiman Gampongdan Profil Permukiman Kumuh Gampong Batuphat Timr. Dengan adanya profil tersebut diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan dokumen Rencana Penataan Lingkungan
Permukiman. Selanjutnya tahapan yang dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan kegiatan Pe metaan Swaday a untuk menemukenali masalah dan potensi terkait dengan permasalahan permukiman di Gampong Batuphat Timur. Dan tahapan selanjutnya adalah masyarakat menyepakati rencana-rencana strategis untuk mengatasi permasalahan permukiman yang ada Menurut sejarah, Gampong Batuphat Timur pada awalnya para tetua gampong jega melakukan hal yang sama saat menbentuk Gampong Batuphat Timur. Pada jaman dahulu Gampong Batuphat Timur terkenal dengan hasil penggalian batu karang (kuh Kareung), sehingga kehidupan masyarakat gampongpun bisa dikatakan makmur. Asal mula pemberian nama gampong ini bermula dari musyawarah yang diprakarsai oleh para tokoh masyarakat dan para pemuka agama, dan dari musyawarah yang dilakukan tersebut diambil kesepakatan bahwa gampong ini diberi nama “GAMPONG BATUPHAT TIMUR” yang diambil dari salah satu pekerjaan masyarakat yang menonjol pada saat itu gampong inipun kemudian dibagi menjadi empat dusun yang masing-masing diberi nama Dusun-A (Sp.Iv Batuphat), Dusun-B (Bale Blang), Dusun-C (Tgk. Ulee Gunong) dan Dusun-D (Tgk. Diseupeng).
1.2 Visi & Misi Penataan Lingkungan Permukiman 1.2.1 Visi “Lingkungan Pe rm ukim an Batuphat Timu r y ang Te ratur , As ri, Nyam an, Be bas Kum uh. S ehat dan Le stari untuk m ewujudkan pe rbaikan ku alitas kehidupan masyarakat”
1.2.2 Misi 1.
Mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat dan teratur yang ditata secara lebih baik sesuai dengan peruntukan dan fungsi sebagaimana ditetapkan dalam rencana tata ruang kota.
2.
Peningkatan sanitasi, air bersih, dan kesehatan lingkungan.
3.
Mendorong pemanfaatan lahan yang efisien dan memudahkan upaya penyediaan sarana dan prasarana lingkungan permukiman.
4.
Mewujudkan kawasan permukiman yang hijau, asri dan produktif.
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe
1
BAB 1
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman )
Pendahuluan
Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu—Kota Lhokseumawe
1.3 Maksud, Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Maksud 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menyiapkan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program pembangunan perkotaan. Menerapkan prinsip-prinsip “komplementaritas” dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Gampong Batuphat Timur. Menyiapkan acuan Pembangunan, yang dijadikan arahan dalam pemanfaatan dan pengendalian ruang melalui perumusan indikasi proram utama jangka menengah lima tahunan. Menyiapkan rencana tata ruang yang mampu mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan tidak menyebabkan terjadinya penurunan kualitas ruang. Penyiapan rencana tata ruang yang dijadikan arahan dalam peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disisentif. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, efisien dan serasi. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan perkotaan melalui pengendalian program-program pembangunan perkotaan. Rencana pengembangan permukiman diharapkan mampu mengembangangkan komunitas berbasis nilai sehingga mendorong pengembangan ekonomi masyarakat. Mampu mendukung transformasi menuju masyarakat madani melalui sejumlah intervensi.
1.3.2 Tujuan dan Sasaran No
Misi
Tujuan
Sasaran
Meningkatkan Keteraturan bangunan Hunian pada Berkurangnya jumlah bangunan tidak teratur dari 48% lingkungan permukiman gampong Batuphat Timur menjadi 0% pada tahun 2019
1
Berkurangnya jumlah bangunan yang kelayakan luas bangunan sesuai dengan jumlah penghuni dari 4% Meningkatkan jumlah rumah yang layak huni pada menjadi 0% pada tahun 2019 lingkungan permukiman Gampong Batuphat Timur Berkurangnya jumlah rumah yang kondisi Atap, Lantai dan Didinnya tidak layak dari 42% menjadi 0 Persen pada Mewujudkan lingkungan tahun 2019 permukiman yang sehat dan teratur yang ditata secara lebih baik sesuai Berkurangnya Lingkungan Permukiman yang belum dengan peruntukan dan fungsi memiliki akses jalan lingkungan dari 40% menjadi 0% sebagaimana ditetapkan dalam pada tahun 2019 rencana tata ruang kota. Berkurangnya jalan lingkungan yang kondisinya buruk Meningkatkan Aksesibilitas Lingkungan dari 54% menjadi 0% pada tahun 2019 Permukiman Meningkatkan Kualitas Drainase Lingkungan Berkurangnya Genangan Airmenjadi Pada Lingkungan dari 4% / 10Ha kawasan Permukiman 0% pada tahun 2019 Berkurangan Drainasi dengan kondisi buruk dari 33% menjadi 0% pada tahun 2019 Meningkatkan akses rumah tangga terhadap air Minum Baku
Berkurangnya rumah tangga yang tidak terlayani air minum baku dari 61% menjadi 0% pada tahun 2019 Berkurangnya 11% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK Komunal Menjadi 0% Pada Tahun 2019
2
Meningkatkan Akses Rumah Tangga terhadap Peningkatan sanitasi, air bersih, dan pengelolaan Air Limbah yang Memadai kesehatan lingkungan.
Berkurangnya 11% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Angsa) yang terhubung dengan tangkiseptik menjadi 0% pada tahun 2019 Berkurangnya 100% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase Lingkungan menjadi 0% pada tahun 2019
Berkurangnya 57% Sampah domestik rumah tangga pada Meningkatkan jumlah fasilitas sarasa dan Prasarana kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA kurang dari Persampahan 2 kali seminggu menjadi 0% pada tahun 2019
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe
2
BAB 1
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman )
Pendahuluan
Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu—Kota Lhokseumawe
1.4 Landasan Hukum
1.3.2 Tujuan dan Sasaran No
Misi
Tujuan
Adapun landasan hukum sebagai acuan dalam penyusu-
Sasaran
nan dokumen RPLP adalah sebagai berikut : Tersusun Dokumen RTRW tingkat Gampong
Tersedianya Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah sekala Gampong yang mengacu pada RTRW Tingkat Kota Lhokseumawe
UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan
3
Mendorong pemanfaatan lahan yang efisien dan memudahkan upaya penyediaan sarana dan prasarana lingkungan permukiman
Tersedianya Dokumen Rencana Drainase sekala Tersusun Master Plan Drainase Skala Gampong Gampong yang terintegrasi dengan skala Kecamatan maupun Kota
Permukiman UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Tersusun Master Plan Jalan Lingkungan Skala Gampong
Tersedianya Dokumen Rencana jaringan jalan lingkungan Gampong yang terintegrasi dengan skala Kecamatan maupun Kota
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Penananganan kebakaran
Tersedianya Dokumen rencana sarana dan prasarana Penanganan Kebakaran
Meningkatkan Jumlah Ruang Terbuka Hijau 30% dari total luas kawasan permukiman
Tersediannya kawasan Hijau sebanyak 30% dari total luas kawasan permukiman
Perbaikan Kualitas kehidupan Masyarakat terutama masyarakat miskin
Meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan, derajat, harkat dan martabat masyarakat terutama masyarakat miskin.
PP No. 14 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Permen PUPR No. 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Permen PUPR No. 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh SE DJCK PUPR No. 40/SE/DC/2016 tentang Pedoman
4
Mewujudkan kawasan permukiman yang hijau, asri dan produktif.
Meningkatkan kepedulian dan Peran Pemerintah, kelompok peduli dan masyarakat agar menjaga kualitas lingkungan permukiman
Umum Program Kota Tanpa Kumuh
Terbangunnya aturan bersama mengenai penataan lingkungan permukiman.
Terbangunnya sistem pemasaran sosial dalam penataan lingkungan permukiman
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe
3
BAB 1
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman )
Pendahuluan
Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu—Kota Lhokseumawe
1.5 Lingkup Kegiatan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) 1.5.1 Lingkup Wilayah Gambar 1.1 Lingkup Wilayah Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Dusun A
Wilayah Administratif Gampong Batuphat Timur Dusun A Dusun B Dusun C Dusun D
Batas Wilayah Gampong : Utara : Laut Selatan : Gampong Batuphat Barat Barat : Gampong Batuphat Barat Timur : Gampong Blang Pulo
Luas Wilayah Gampong :
Luas Permukiman :
Dusun Dusun A Dusun B Dusun C Dusun D
Dusun Dusun A Dusun B Dusun C Dusun D
Luas 72,24 Ha 167,19 Ha 60,20 Ha 10,58 Ha
Luas 10,12 Ha 11,80 Ha 14,98 Ha 8,20 Ha
DUSUN A
DUSUN B
DUSUN C
DUSUN C
Dusun C
Dusun B
Dusun D
1.5.2 Lingkup Waktu Pengerjaan Penyusunan RPLP dilakukan dalam waktu 4 bulan dimana didalamnya meliputi penyusunan : Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Aturan Bersama
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe
4
BAB 1
Pendahuluan
1.5.3 Lingkup Materi Perencanaan Lingkungan Makro adalah proses penyusunan Rencana Pengembangan Permukiman wilayah gampong, rencana ini disusun atas dasar kesepakatan warga melalui beberapa tahapan kegiatan yaitu : 1. Penyusunan Baseline 100 0 100 2. Membangun Visi atau cita-cita masa depan dan Refleksi Perkara Kritis 3. Kegiatan Pemetaan Swadaya (Pengumpulan Data, peta dan Informasi wilayah gampong) 4. Menyusun Rencana Penataan Lingkungan Permukiman gampong secara partisipatif 5. Menyusun Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman secara partisipatif
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman ) Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu—Kota Lhokseumawe
1.7 Sistematika Bab 1. Pendahuluan Bagian ini membahas / menjelaskan deskripsi kegiatan tentang : Latar belakang, Visi dan Misi, Maksud-Tujuan dan Sasaran, Landasan hukum, Sistematika penyusunan. Bab 2. Gambaran Umum ( Rona) Gampong Bagian ini membahas / menjelaskan deskripsi kegiatan tentang : Gambaran umum wilayah gampong (Letak geografis dan administratif, Kondisi tentang : Demografi, Ekonomi sosial budaya, Fisik dasar, Fungsi penggunaan lahan, Fisik bangunan, Jaringan jalan, Jaringan Drainase, Persampahan, Air minum, Limbah/Sanitasi, Legalitas lahan, Peta resiko bencana). Bab 3. Analisis Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
1.6 Metodologi Metode pelaksanaan dalam penyusunan Rencana Pengembangan Permukiman ini dilakukan dengan metode Perencanaan Partisipatif. Metode ini merupakan bagian dari tahapan kegiatan program KOTAKU yang fokus pada proses penyusunan rencana pengembangan lingkungan permukiman desa, denan melibatkan partisipasi masyarakat, Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP), Lembaga, lembaga yang ada didesa, Pokja PKP kota Lhoksemawe , yang didukung oleh PJOK Kecamatan, Tim Konsultan (KMP, OSP dan Korkot), Kelompok Peduli, dan pemangku kepentingan lainnya. 1. Tahap Persiapan Penetapan Lokasi sasaran dan sosialisasi Proram 2. Tahap Perencanaan Partisipatif Membangun kolaborasi perencanaan, dimana antar berbagai pihak (ma syarakat, pemerintah dan pelaku usaha/swasta) dapat saling terbuka berbaai informasi, melakukan dialog dan konsultasi dan bersepakat terhadap perencanaan penataan lingkungan permukiman. 3. Tahap Pemasaran Kawasan Prioritas Melakukan Proses pemasaran kawasan yang akan ditata kembali dan telah tersedia RTPLP (Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman) kepada pihak pemerintah dan atau swasta. 4. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Proses pelaksanaan pembangunan fisik dari hasil perencanaan mikro (RTPLP) sebagai bentuk penyelesaian permasalahan serta penggalian potensi yang dimiliki desa.
Bagian ini membahas / menjelaskan deskripsi kegiatan tentang : Analisis kebijakan perencanaan kota, Analisis kebutuhan penangganan permukiman kumuh gampong. Bab 4. Skenario / Road map pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh Bagian ini membahas / menjelaskan deskripsi kegiatan tentang : Skenario pencegahan permukiman kumuh, Skenario peningkatan kualitas permukiman kumuh, Skenario penetapan lokasi prioritas. Bab 5. Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Bagian ini membahas / menjelaskan deskripsi kegiatan tentang : Rencana pencegahan, Rencana peningkatan kualitas permukiman, Arahan / Rencana pola ruang. Bab 6. Rencana Teknis Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Prioritas (Terdeliniasi) Bagian ini membahas / menjelaskan deskripsi kegiatan tentang : Rencana teknis pola penangganan terpilih (Pemugaran, Peremajaan, Permukiman kembali), Rencana teknis sarana dan prasarana sesuai dengan 7 indikator + Ruang terbuka publik). Bab 7. Rencana Investasi dan Kolaborasi Bagian ini membahas / menjelaskan deskripsi kegiatan tentang : Rencana program / pelaksanaan kegiatan serta sumber biaya selama 5 (lima) tahun kedepan.
Dokumen RPLP (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman) Gampong Batuphat Timur—Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe
5