BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di zaman modern ini, banyak kegiatan dan aktivitas kerja yang dilakukan dengan cara duduk atau berdiri, ditambah dengan daya tarik gravitasi telah menyebabkan racun dari sisa-sisa hasil metabolisme yang tertimbun di telapak kaki, kemudian kurangnya akitivitas untuk berolahraga dan konsumsi makanan yang tidak seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh menyebabkan banyak orang merasa letih, lesu, tidak bersemangat dan timbulnya berbagai penyakit seperti stress, depresi, nyeri badan, gangguan penyakit pada organ tubuh manusia dan penyakit degeneratif seperti masalah penuaan, kanker, diabetes dan hipertensi (Pamungkas, 2009). Shehata (1998, dalam Hadibroto, 2006) menyatakan bahwa untuk penyembuhan penyakitpenyakit tersebut, banyak alternatif pengobatan yang dapat digunakan oleh klien baik pengobatan medis maupun pengobatan tradisional atau terapi alternatif. Mangoenprasadjo (2005) juga menambahkan terapi alternatif sering dijadikan pelengkap suatu pengobatan untuk penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan. Terapi refleksi merupakan salah satu terapi alternatif yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas sejak lama, beberapa ratus tahun lalu bangsa Mesir mengenalnya dengan menggunakan batu untuk memijat, pijatan itu lalu disempurnakan oleh orang-orang Cina (Pamungkas, 2009). Namun, di negeri tirai bambu ini pijat tersebut semakin lama mengarah ke akupuntur, dan di Amerika pijatan Mesir ini menjadi pijat refleksi yang dikenal sekarang (Marsalina, 2008). Menurut Harapan (2009), pemijatan ini ditemukan dan diperkenalkan kepada dunia kedokteran oleh William Fitzgerald pada tahuan
1
1920-an, sementara di Indonesia dikembangkan oleh Hedi Masafret melalui bukunya “Good Health for The Future”. Pengobatan terapi refleksologi ini hanya terdaftar di Dinas Kesehatan (Yuwono, 2009). Pijat refleksi, siapa yang tidak mengenal atau tidak tahu tentang 2 kata ini. Pijat refleksi sedang booming beberapa tahun belakangan ini, bahkan hampir di setiap sudut kota di berbagai kota dapat kita temui tempat-tempat yang menawarkan jasa pijat refleksi. Jika ditelusuri lebih jauh, asal mula pijat refleksi ternyata sudah ada lebih dari ribuan tahun yang lalu.Banyak yang memercayai bahwa asal mulanya berasal dari orang-orang Asia kuno.Orangorang Asia kuno menyadari bahwa menekan titik-titik tertentu di tubuh bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit.Berbagai bukti juga menunjukkan bahwa orang-orang Mesir kuno juga mempraktekkan jenis terapi yang sama.
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian pijat refleksi ? 2. Bagaimana asal muasal pijat refleksi ? 3. Bagaimana indikasi pijat refleksi ? 4. Bagaimana kontra indikasi pijat refleksi ? 5. Bagaimana fisiologi pemijatan Refleksi ? 6. Bagaumana titik -titik refleksi pada kaki dan manfaatnya ? 7. Bagaimana tren pijat refleksi ? 8. Bagaimana isu pijat refleksi ?
1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian pijat refleksi 2. Untuk mengetahui darimana asal muasal pijat refleksi
2
3. Untuk mengetahui indikasi dari pijat refleksi 4. Untuk menegtahui kontraindikasi dari pijat refleksi 5. Untuk mengetahui bagaimana fisiologi pijat refleksi 6. Untuk mengetahui titik -titik refleksi pada kaki dan manfaatnya 7. Untuk mengetahui bagaimana tren pijat refleksi 8. Untuk mengetahui bagaimana isu pijat refleksi
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pijat Refleksi Pijat refleksi, siapa yang tidak mengenal atau tidak tahu tentang 2 kata ini. Pijat refleksi sedang booming beberapa tahun belakangan ini, bahkan hampir di setiap sudut kota di berbagai kota dapat kita temui tempat-tempat yang menawarkan jasa pijat refleksi.Banyak yang mulai beralih ke pijat refleksi saat menghadapi suatu penyakit ketimbang pergi berobat ke dokter, yang lainnya mungkin beralih ke pijat refleksi ketika penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh walau sudah berobat ke berbagai dokter.Pijat refleksi memang salah satu pengobatan alternatif yang sangat populer.Khasiat dan manfaat dari pijat refleksi sendiri memang sudah sangat lama dipercaya bisa menyembuhkan bermacammacam masalah kesehatan, mulai dari yang ringan seperti pegal-pegal, sampai yang berat seperti diabetes. Pijat refleksi pada dasarnya adalah memanipulasi titik pusat simpul saraf atau pengendali refleks di titik meridian. Bila energi di jalur meridian berjalan lancar artinya tubuh dalam kondisi sehat. Sebaliknya, jika ada gangguan kerja organ tubuh akan pincang dan bereaksi dalam bentuk gejala sakit. Dalam terapi pemijatan, rasa sakit ini biasanya timbul karena titik-titik refleksi tersebut menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan saat dilakukan pemeriksaan atau diagnosa. Setelah terdiagnosa, pemijatan suatu organ tubuh bisa dilakukan melalui kaki atau tangan. Jika dilakukan dengan benar dan tepat pada titik pusat simpul saraf yang mengalami gangguan, bukan gejala sakit saja yang hilang tetapi juga penyebabnya.
4
2.2 Asal Muasal Pijat Refleksi Pijat refleksi diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1913 oleh William H. Fitzgerald, M.D., seorang spesialis THT, dan Dr. Edwin Bowers.Sedangkan pelopornya adalah Eunice Ingham, yang kemudian dikenal sebagai "Ibu dari Pijat Refleksi Modern"• (Mother of Modern Reflexology). Dilihat dari tahun-tahun di atas ternyata tidak terlalu lama juga sejarah pijat refleksi modern, tapi jangan salah sangka dulu.Jika ditelusuri lebih jauh, asal mula pijat refleksi ternyata sudah ada lebih dari ribuan tahun yang lalu.Banyak yang memercayai bahwa asal mulanya berasal dari orang-orang Asia kuno.Orang-orang Asia kuno menyadari bahwa menekan titik-titik tertentu di tubuh bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit.Berbagai bukti juga menunjukkan bahwa orang-orang Mesir kuno juga mempraktekkan jenis terapi yang sama. Orang-orang asli Amerika dan Aborigin di Australia juga dipercaya mempunyai terapi pengobatan yang serupa tetapi hanya di bagian kaki.
2.3 Indikasi Pijat Refleksi Pijat refleksi telah lama dikenal sebagai terapi alternatif untuk mengatasi gangguan pada saraf dan peredaran darah. Selain itu, pijat refleksi juga berfungsi untuk :
Meningkatkan daya tahan individu
Mengurangi risiko tulang rapuh atau keropos
Menyeimbangkan tata letak badan
Melancarkan pergerakan
Menguatkan otot kaki
Mengurangi risiko kencing tidak lancar
Menguatkan tulang dan pinggul
Mengurangi risiko sakit sendi
5
Meredakan rasa letih
Menghindarkan risiko sembelit
Mengurangi masalah usus
Mengurangi masalah organ reproduksi.
Membantu mengatasi sakit kepala
Membantu mengatsi depresi
Membantu mengatasi sindrom pra-haid, asma, dan penyakit kulit
2.4 Kontra Indikasi Pijat Refleksi Pijat refleksi termasuk salah satu metode penyembuhan atau terapi kesehatan yang tidak menimbulkan efek samping selama dilakukan secara baik dan sesuai petunjuk. Namun ada beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan cara dipijat refleksi antara lain : 1. Matinya urat saraf akibat kecelakaan, benturan, stroke atau penyakit lainnya. Pemijatan pada daerah refleksi tidak boleh dianjurkan sebab tidak akan memberikan reaksi atau respon terhadap organ yang berhubungan dengan daerah refleksi. 2.
Tumpulnya kepekaan urat saraf karena terlalu banyak minum obat kimia. Terlalu sering dan banyak meminum obat kimia dapat membuat urat saraf menjadi tumpul atau kurang peka, karena peran yang alami telah di gantikan atau dimatikan oleh obat kimia tersebut.
3. Kanker yang terlalu parah karena telat ditangani.
2.5 Fisiologi Pemijatan Refleksi Pamungkas (2009) menyatakan bahwa terapi pijat refleksi adalah cara pengobatan yang memberikan sentuhan pijatan pada lokasi dan tempat yang sudah dipetakan sesuai pada zona terapi. Pada zona- zona ini, ada suatu batas atau letak reflek-reflek yang berhubungan dengan organ tubuh manusia, dimana setiap
6
organ atau bagian tubuh terletak dalam jalur yang sama berdasarkan fungsi system saraf. Soewito (1995) menambahkan pada telapak kaki terdapat gambaran tubuh, dimana kaki kanan mewakili tubuh bagian kanan dan kaki kiri mewakili tubuh bagian kiri. Potter & Perry (1997) menegaskan bahwa pemberian sentuhan terapeutik dengan menggu nakan tangan akan memberikan aliran energi yang menciptakan tubuh menjadi relaksasi, nyaman, nyeri berkurang, aktif dan membantu tubuh untuk segar kembali. Apabila titik tekan dipijat atau disentuh dan diberi aliran energi maka system cerebral akan menekan besarnya sinyal nyeri yang masuk kedalam sistem saraf yaitu dengan mengaktifkan sistem nyeri yang disebut analgesia (Guyton & Hall, 2007). Ketika pemijatan menimbulkan sinyal nyeri, maka tubuh akan mengeluarkan morfin yang disekresikan oleh sistem serebral sehingga menghilangkan nyeri dan menimbulkan perasaan yang nyaman (euphoria).Reaksi pijat refleksi terhadap tubuh tersebut akan mengeluarkan neurotransmitter yang terlibat dalam system analgesia khususnya enkafalin dan endorphin yang berperan menghambat impuls nyeri dengan memblok transmisi impuls ini di dalam system serebral dan medulla spinalis (Guyton & Hall, 2007; Potter & Perry, 1997). Rasa sakit yang dirasakan oleh tubuh di atur oleh dua sistem serabut saraf yaitu serabut A-Delta bermielin dan cepat dan serabut C tidak bermeilin berukuran sangat kecil dan lambat mengo lah sinyal sebelum dikirim ke sistem saraf pusat atau sistem serebral. Rangsangan yang masuk ke sistem saraf serabut A-Delta mempunyai efek menghambat rasa sakit yang menuju ke serabut saraf C, serabut saraf C bekerja untuk melawan hambatan. Sementara itu, signal dari otak juga mempengaruhi intensitas rasa sakit yang dihasilkan. Seseorang yang merasa sakit bila rangsangannya yang datang melebihi ambang rasa sakitnya, secara reflek orang akan mengusap bagian yang cedera atau organ tubuh manusia yang berkaitan dengan daerah titik tekan tersebut. Usaha tubuh untuk merangsang serabut saraf A-Delta menghambat jalannya sinyal rasa sakit yang menuju ke
7
serabut C menuju ke otak, dampaknya rasa sakit yang diterima otak bisa berkurang bahkan tidak terasa sama sekali (Guyton & Hall, 2007).
2.6 Titik -Titik Refleksi Pada Kaki dan Manfaatnya Gambaran tubuh dengan segala isinya dapat ditemukan pada telapak kaki, dan ini disebut titik tekan, titik tekan ini yang akan dimanfaatkan untuk suatu penyembuhan. Bila titik-titik tekan tertentu ditekan, maka akan menimbulkan suatu aliran energi yang mengalir sepanjang jalur zone pada zone yang ditekan tersebut (Soewito, 1995) Berikut gambar titik tekan atau zona peta wilayah refleks di kaki adalah sebagai berikut :
Gambar : Titik Tekan atau Zona Peta Wilayah Refleks Kaki
8
Gambar : Titik Tekan pada Kaki Samping Dalam, Tungkai Kaki dan Kaki Samping Luar Sumber : Pamungkas, Refalino. (2009). Jari Refleksi Pijat Refleksi Dengan Jari. Yogyakarta : Lafal Indonesia Keterangan gambar pada sistem tubuh adalah : 1. Sistem persarafan pusat a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 1) otak (brain) 2) dahi 3) otak kecil (cerebellum) 4) N. V (trigeminus) b. Pada kaki samping luar 5) N. V (trigeminus) 2. Penglihatan a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 8) mata (eye) 3. Pendengaran a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 9) telinga (ear)
9
4. Sistem pernafasan a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 7) hidung (nose) 11) otot trapezius 14) paru-paru dan bronkus (lung/broncos) b. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki 6) hidung (nose) 10) bahu (shoulder) 43) rongga dada (chest) 44) diafragma 48) esophagus 61) iga 5. Sistem kardiovaskuler a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 29) jantung 6. Sistem pencernaan a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 16) lambung 17) duodenum 18) pancreas 19) serabut saraf lambung 23) yeyenum 24) colon transverses 25) apendiks 26) colon desendens 27) rectum 28) anus 29) limfa 7. Sistem perkemihan a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 21) ginjal
10
22) ureter 23) bladder 51) uretra 8. Sistem muskuluskletal a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 28) lutut (knee) b. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki 35) lutut (knee) 38) sendi panggul 48) rahang atas/gigi/graham (upper jaw/teeth/gums) 47) rahang bawah/gigi/graham (lower jaw/teeth/gums) 49) kunci paha (groin) 54) tulang punggung (spine) 55) tulang pinggang (lumbar spine) 56) tulang kemaluan 57) tulang ekor (coccyx) 58) pinggul (hip) 9. Sistem reproduksi a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 29) kelenjer reproduksi (indung telur/testis) 31) kelenjer reproduksi (indung telur/testis) b. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki 51) rahim (uterus) dan kelenjer prostat 50) penis dan vagina 10. Sistem endokrin a. Pada telapak kaki kanan dan telapak kaki kiri 7) leher 12) tiroid 13) paratiroid 19) adrenal 36) kelenjer reproduksi
11
53) tulang leher (cervical spine) 11. Sistem kelenjer limfe a. Pada kaki samping dalam & luar dan tungkai kaki 39. kelenjer getah bening (bagian atas tubuh) 40) kelenjer getah bening (bagian perut) 41) kelenjer getah bening (bagian dada) 45) amandel Adapun manfaat pijat refleksi itu sendiri menurut Pamungkas (2009) yaitu: Melancarkan sirkulasi darah di dalam seluruh tubuh, menjaga kesehatan agar tetap prima, membantu mengurangi rasa sakit dan kelelahan, merangsang produksi endorphin yang berfungsi untuk relaksasi tubuh, mengurangi beban yang ditimbulkan akibat
stress,
membuang
toksin,
memperkuat
fungsi
sistem
limfatik
yang
menghilangkan racun dan zat bahaya lain dari tubuh, memperbaiki keseimbangan kimiawi tubuh dan meningkatkan imunitas, memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan memperbaiki kondisi zona yang berhubungan, menyehatkan dan menyeimbangkan kerja organ - organ tubuh manusia
2.7 Tren Pijat Refleksi Berdasarkan hasil penelitian, derajat insomnia pada lansia di Desa Leyangan setelah diberikan pijat refleksi pada kelompok intervensi didapatkan 1 lansia (5,6%) tidak mengalami insomnia, 15 lansia (83,3%) mengalami insomnia ringan dan 2 lansia (11,1%) mengalami insomnia sedang, Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara derajat insomnia lansia sebelum dan sesudah diberikan pijat refleksi pada kelompok intervensi di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang dengan p-value (0,000) < α (0,05), dengan penurun sejumlah 5, 667 point dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian juga menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari pijat refleksi terhadap tingkat insomnia pada lansia di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang dengan p-
12
value (0,007) < α (0,05) dengan perbedaan sejumlah -4,722 dibandingkan kelompok kontrol . Hasil penelitian derajat insomnia pada lansia di Desa Leyangan sebelum diberikan pijat refleksi pada kelompok intervensi, lansia yang mengalami insomnia sedang lebih banyak dari pada lansia yang mengalami insomnia ringan dan setelah diberikan pijat refleksi, lansia lansia yang mengalami insomnia sedang sebagian besar turun menjadi insomnia ringan dan dari insomnia ringan ada yang menjadi tidak insomnia, Responden kelompok intervensi di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang diberikan perlakuan yaitu diberikan pijat refleksi. Manfaat tekanan pada pijat refleksi adalah dengan mengirim sinyal yang menyeimbangkan sistem syaraf atau melepaskan bahan kimia seperti endorphin yang mengurangi rasa sakit dan stress (Trionggo, 2013). Sensor syaraf di kaki pada pemijatan refleksi memberikan sinyal langsung ke otak, organ dalam, dan bagian tubuh lainnya karena kebutuhan primitif tubuh untuk mempertahankan diri. Kaki kita melakukannya dengan cara memproses informasi dari lingkungan yang dikumpulkan oleh sensor tekanan di telapak kaki, membantu tubuh menentukan tingkat bahan bakar dan oksigen yang optimal. Jumlah bahan bakar dan oksigen berbeda dengan kaki yang bertarung. Maka sinyal – sinyal tekanan dari telapak kaki menyampaikan kepada otak dan membantunya memastikan gula darah, kontraksi otot dan relaksasi yang dibutuhkan sudah dipenuhi. memijat suatu titik di dalam zona, tangan dan kaki dapat melepaskan ketegangan dan memulihkan keseimbangan ke seluruh zona dan keseluruh tubuh ( Barbara & Kevin Kunz, 2012). Tekanan pada telapak kaki memberikan rangsangan bioelektrik pada organ tubuh yang berhubungan dengan titik saraf telapak kaki. Rangsangan biolektrik memperlancar aliran darah dan cairan tubuh hasilnya sirkulasi penyaluran nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh menjadi lancar tanpa ada hambatan sedikitpun. Sirkulasi aliran darah yang lancar itu akan memberikan efek relaksasi dan kesegaran pada seluruh anggota tubuh (Gunawan, 2011). Posisi rileks inilah yang menurunkan stimulus ke sistem
13
aktivasi reticular (SAR), dimana (SAR) yang berlokasi pada batang otak teratas yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan terjaga. Dengan demikian akan diambil alih oleh batang otak yang lain yang disebut bulbar synchronizing region (BSR) yang fungsinya berkebalikan dengan SAR, sehingga bisa menyebabkan tidur yang diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas tidur (Perry & Potter dalam Kurnia, 2009). Insomnia pada lansia terjadi akibat perubahan pola tidur akibat bertambahnya usia yang menyebabkan efisiensi tidur semakin berkurang. Efisiensi tidur diartikan sebagai jumlah waktu tidur berbaring dengan waktu berbaring di tempat tidur. Penurunan kebutuhan tidur diakibatkan oleh dorongan homeostatik yang semakin berkurang. Pada lanjut usia, wanita lebih banyak mengalami insomnia dibandingkan dengan pria yang lebih banyak menderita sleep epnea atau kandisi medis lain yang dapat mengganggu tidur (Prasadja, 2009). Sebuah studi yang dilakukan bari-baru ini di University of Ulster mengatakan bahwa refleksiologi dapat membantu mereka yang menderita insomnia tidur lebih nyenyak. Untuk meredakan stress dan ketegangan sebelum waktu tidur, beri tekanan teradap solar plekus dan untuk membantu menyeimbangkan siklus tidur/ bangun, cobalah teknik refleksiologi mandiri ini. Teknik ini menstimulasi kelenjar pineal, yang memproduksi hormon tidur melatonin. Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk. Beri tekanan pada area lunak yang terletak pada posisi dua pertiga dari ujung tumit menuju ibu jari kaki selama beberapa menit. Lakukan hal ini satu jam sebelum waktu tidur (Green, 2009). Juga rambatkan ibu jari di area reflek kepala dan otak hingga beberapa baris pijatan area reflek batang otak agar rileks. Saraf ini menimbulkan efek relaksasi (Barbara & Kevin K, 2012). Pemijatannya dilakukan sebagai upaya pemeliharaan. Tiap zona sebaiknya dipijat sekitar 5 menit. Setiap hari lamanya sekitar 30 menit untuk membantu kesehatan. Pijat refleksi untuk orang sakit, orang yang sudah tua atau sangat muda sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 30 menit (Trionggo, 2013).
14
Cara mengobati titik refleksi untuk mengobati insomnia : Bagi mereka yang sulit tidur, punggungnya pasti terasa kaku, dan dada sebelah kiri terasa sakit ketika ditekan. Di sinilah letak titik yang perlu dipijat. 1. Ke Su: letaknya di sisi tulang punggung, sejajar dengan tulang skapula bagian bawah. 2. Kan Su: letaknya 2 jari di bawah Ke Su. 3. Ci Cie: letaknya 6 jari di atas pusar. Bila tangan dan kaki terasa dingin dan sulit tidur, pijatlah titik-titik berikut : 1. Yang Ce: letaknya di tengah lipatan pergelangan tangan luar. 2. San Yin Ciao: letaknya 4 jari di atas mata kaki dalam. Penyebab insomnia umumnya berupa stres, faktor psikologis, perubahan jam kerja, salah minum obat atau pengaruh obat tertentu dan sebagainya. Meski mungkin banyak yang menganggap tidur masalah sepele, jika sudah menjadi gangguan, kesulitan tidur ini bisa berbahaya. Mereka yang kurang tidur sudah jelas memengaruhi kesehatannya. Selain itu, tidur sebenarnya juga obat. banyak cara yang digunakan untuk menghilangkan penyakit insomnia, tetapi tips sederhana bisa anda lakukan dengan melakukan pemijatan pada titik-titik tertentu di tubuh anda. seperti gambar berikut;
Pemijatan dapat dilakukan pada tujuh titik mulai dari mata kaki sampai tangan. Titik-titik tersebut dapat dilakukan secara perlahan sesuai dengan tahapan seperti gambar di atas.
15
2.8 Isu Pijat Refleksi 1. Atasi Stres dengan Pijat Refleksi Stres Stres secara umum sangat erat kaitannya dengan keseimbangan hormon dalam tubuh.Respon Stres menunjukkan tingginya pengeluaran hormon stres dalam tubuh yang disertai kontraksi otot dan ketegangan saraf akibat tekanan yang diterima oleh otak.Hormon-hormon tersebut dihasilkan oleh sistem saraf parasimpatik dengan tujuan membantu tubuh mengatasi kesulitan. Walau demikian, jika stres dialami selama jangka waktu yang cukup panjang yang memang umumnya terjadi tubuh tidak akan mampu mempertahankan keseimbangan tersebut.Akibatnya, hormon-hormon yang baik juga ditekan produksinya. Dengan menurunnya hormon baik, otak akan kesulitan mengatasi sumber stres. Dengan kata lain, stres berlebihan bisa melemahkan tubuh.Tubuh yang lemah akan kesulitan mengatasi sumber stres, sumber stres akan terus berlanjut, dan membuat tubuh semakin lemah. Dapat dikatakan itu adalah lingkaran yang tidak akan berhenti.Jika seseorang tidak mengatasi sumber stres dan memberi waktu bagi tubuhnya untuk relaks, ditambah lagi kurangnya olahraga, ketidakseimbangan emosi, dan diet yang salah, maka sistem kekebalan tubuh akan menurun drastis.Ketahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan parasit yang berbahaya akan berkurang. Jika sudah demikian, maka dapat dipastikan orang tersebut akan mudah mengalami demam, flu, infeksi, alergi, asma, dan berbagai jenis peradangan lainnya. Seiring berkembangnya peradangan, problem-problem serius lainnya juga bisa muncul, misalnya penyakit jantung, arthritis, diabetes, bahkan kanker.
2. Pijat Refleksi Atasi Stres dengan Mengurangi Ketegangan Pijat refleksi dapat mengurangi stres dengan cara mengaktifkan sistem saraf parasimpatik yang dapat membantu tubuh menjadi lebih relaks dan mengembalikan keseimbangan terhadap sistem saraf sebaliknya yaitu sistem saraf simpatik.Efek dari pengaktifan hormon ini disebut 'Respon Relaksasi'. 16
Pengaktifan hormon ini juga berarti kontraksi otot, tekanan darah, detak jantung, dan ketegangan saraf akan menurun. Pijat refleksi juga melancarkan peredaran darah sehingga tidur menjadi lebih nyenyak.Dengan kualitas tidur yang baik, tubuh akan memperbaiki sel-selnya dengan baik. Ketika tidur, otak diberi kesempatan untuk menghasilkan hormon yang 'baik' yang bisa membantu memperbaiki konsentrasi dan membantu otak untuk menemukan jalan keluar untuk sumber stres. Jadi, dapat dikatakan bahwa lingkaran penyebab stres dapat dihentikan dengan pijat refleksi.
3. Pijat Refleksi Atasi Stres dengan Meningkatkan Energi Energi dihasilkan di seluruh bagian tubuh. Seringkali, akibat stres terjadi hambatan pembentukan energi dan seiring waktu akan berkembang menjadi kepenatan bahkan penyakit.Hal itu ibarat memaksa mobil berjalan tanpa bensin yang cukup.Kekurangan energi ini dapat terjadi pada berbagai organ atau kelenjar. Begitu organ kekurangan energi, sementara tubuh menuntutnya bekerja keras, maka organ dan kelejar tersebut akan merasakan tekanan (stres).Bila sudah tidak bisa ditanggung, maka organ dan kelenjar akan rusak, dan timbullah berbagai penyakit. Pijat refleksi dapat melepaskan hambatan-hambatan energi semacam itu sehingga stres tubuh akan berkurang. Meski banyak informasi mengenai berbagai jenis refleksi di bagian tubuh yang berbeda, terkadang kita takut mengaplikasikan karena mungkin salah pijat atau berbagai resiko lain. Ada informasi mengenai refleksi sederhana yang bisa dilakukan sendiri, kapanpun dan dimanapun, untuk mengurangi gejala yang kadang menyerang. Sistem biologis tubuh manusia merupakan sistem yang terpadu. Setiap bagian-bagian tubuh, dari sel hingga organ, terhubung satu sama lain melalui sistem syaraf dan sistem peredaran darah. Ada kalanya sistem ini terganggu yang biasa kita sebut dengan penyakit.Penyebab penyakit secara umum terbagi atas dua yaitu penyebab dari dalam dan dari luar tubuh.
17
Dari sekian banyak cara-cara untuk menyembuhkan penyakit, salah satu diantaranya adalah Terapi Pijat. Terapi ini bukanlah mitos belaka, telah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa terapi pijat dapat menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu. Terapi pijat telah ada semenjak ribuan tahun yang lalu. Peradaban bangsa cina dahulu bahkan telah mengembangkan terapi ini menjadi terapi akupuntur yang sangat terkenal. Melakukan pijat tangan mempunyai beberapa manfaat, seperti meningkatkan sirkulasi,
meningkatkan
fleksibilitas pada pergelangan tangan serta dapat
menghilangkan kekakuan pada jari. Ada beberapa teknik sederhana yang dapat Anda lakukan untuk meredakan ketegangan yang terjadi di otot dan tendon.
Ibu Jari: meredakan kecemasan dan sakit kepala. Genggam ibu jari Anda dan berikan sedikit tekanan. Pastikan jangan menekan terlalu keras. Ini akan membantu menghilangkan sakit kepala dan rasa cemas.
18
Jari Telunjuk: meredakan frustrasi dan nyeri otot. Dalam penelitian refleksologi memijat lembut jari telunjuk dapat membantu mengilangkan perasaan frustrasi dan nyeri otot. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Minnesota dalam studi kesehatan pasien yang menderita penyakit ginjal dapat merasa lebih baik setelah melakukan refleksi memijat jari telunjuk. Jari Tengah: meredakan rasa lelah. Menurut filosofi Jin Shin Jyutsu, jari tengah mempunyai kaitan erat dengan rasa lelah dalam diri manusia. Oleh karena itu saat anda merasalelah cobalah tekan jari tengah anda dengan lembut dan berikanlah sedikit pijatan. Ini akan membuat anda merasa lebih baik. Ini juga memberikan rasa relaksasi yang baik. Jari Manis: meredakan masalah pencernaan. Memberi tekanan pada jari manis bisa meredakan masalah pencernaan. Wendy Coad menyatakan, secara keseluruhan latihan refleksi seperti ini ditujukan untuk membantu mengurangi rasa sakit yang ditemukan pada dada dan ginjal. Yang perlu diingat ketika melakukan refleksi ini adalah untuk selalu tetap tenang dan mengendalikan pernafasan anda. Jari Kelingking: meredakan rasa gugup. Bagi anda yang merasa gugup saat akan menghadapi sidang atau hal lainnya, anda dapat melakukan refleksi sederhana dengan cara memijat danmenekan jari kelingking anda. tekan dan pijat lembut dengan juga bersihkan pikiran anda. Lakukan refleksi selama 5 menit. Terapi pijat memang bisa membantu meredakan ketegangan yang dirasakan oleh tubuh. Namun ingat untuk selalu menjaga ketenangan jasmani maupun rohani untuk bisa menjaga tubuh tetap dalam kondisi prima.
19
BAB III PENUTUP
A. Simpulan Pijat refleksi modern diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1913 oleh William H. Fitzgerald, M.D., seorang spesialis THT, dan Dr. Edwin Bowers.Sedangkan pelopornya adalah Eunice Ingham, yang kemudian dikenal sebagai "Ibu dari Pijat Refleksi Modern"• (Mother of Modern Reflexology). Kini, banyak orang mempraktekkan pijat refleksi baik di tempat-tempat komersil atau mencoba sendiri di rumahnya.Pijat refleksi memang salah satu pengobatan alternatif yang sangat populer.Khasiat dan manfaat dari pijat refleksi sendiri memang sudah sangat lama dipercaya bisa menyembuhkan bermacam-macam masalah kesehatan, mulai dari yang ringan seperti pegal-pegal, sampai yang berat seperti diabetes.
B. Saran Sebagai seorang perawat kita harus mengerti dan memahami trend dan isu keperawatan
komplementer
agar
mampu
meluruskan
pemahaman
di
masyarakat.Selalu tingkatkan ilmu dengan membaca.
20
DAFTAR PUSTAKA
S.,Mark.Kesembuhan Melalui Pijat Refleksi.Surabaya: Mawar Waras,Ki Seger. Penyembuhan alternatife dengan Pijat Refleksi Beserta Ramuan Jamu Kuno. Surabaya: Karya Ilmu Geddes &Grosset. Terapi-terapi Alternatif. Yogyakarta: Lotus Widyaningrum, Herlina. 2013. Pijat Refleksi dan Enam Terapi Lainnya. Yogyakarta: Media Pressindo
21