LABORATORIUM BETON PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA JL. KAPTEN MUKHTAR BASRI NO.3 MEDAN 20238
LEMBAR ASISTENSI NAMA
: MUHAMMAD YOGI ISMAYADI DEVITA NANDA SAFITRI ADISTI DENNY AZHARI DICKY HADI WINATA MUHAMMAD SUKRON SITORUS FEBRI ADHY AVISHA
KELOMPOK
: 4A - SIANG
MODUL
: ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR
NO
TANGGAL
KA. LABORATORIUM BETON
( Ir. ELLYZA CHAIRINA,MSi )
KETERANGAN
PARAF
ASISTEN LABORATURIOM
(KIKI ARISKI RITONGAN, S.T)
9
BAB II ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR A. TEMPAT DAN TANGGAL PERCOBAAN Hari / Tanggal : Senin / 17 Oktober 2015 Tempat
: Laboratorium Beton UMSU
B. TUJUAN PERCOBAAN Untuk menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan dalam perencanaan adukan beton. Pelaksanaan penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat halus dan kasar. Alat yang digunakan adalah seperangkat saringan dengan ukuran jaring – jaring tertentu.
C. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Timbangan dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji 2. Satu set saringan dengan ukuran : Satu set saringan agregat kasar Nomor
Ukuran Lubang
Saringan -
Mm 76,20 63,50 50,80 37,50 25,00
Inchi 3 2,5 2 1,5 1
-
50,80 37,50 25,00
2 1,5 1
Keterangan Satu set saringan untuk agregat kasar ukuran #2 (diameter agregat antara ukuran 10 mm 19 mm). Berat minimum contoh = 35 kg. Satu set saringan untuk agregat kasar ukuran #467 (diameter agregat antara ukuran 50 mm -
10
-
19,10 12,50 9,50 4,76
¾ ½ 3/8 -
4,76 mm).
No. 4 N0. 8
25,00 19,10 12,50 9,50 4,76 2,38
1 ¾ ½ 3/8 -
Satu set saringan untuk agregat kasar ukuran #67 (diameter agregat antara ukuran 25 mm 2,38 mm).
No. 4 No. 8 No. 16
12,50 9,50 4,76 2,38 1,19
½ 3/8 -
Satu set saringan untuk agregat kasar ukuran #8 (diameter agregat antara ukuran 12,5 mm - 1,19 mm). Berat minimum contoh = 2,5 kg.
Berat minimum contoh = 20 kg.
Berat minimum contoh = 10 kg.
Satu set saringan agregat halus Nomor
Ukuran Lubang
Saringan No. 4 No. 8 No. 16 No. 30 No. 50 No. 100
Mm 9,50 4,76 2,38 1,19 0,59 0,297 0,149
Inchi 3/8 -
Keterangan Satu set saringan untuk agregat halus (pasir).
11
No. 200 0,075 Berat minimum contoh = 500 gram. sumber : Buku Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Beton Teknik Sipil, 2006 3. Alat pemisah contoh (splitter) 4. Wadah 5. Kuas 6. Sendok 7. Plastik
D. BAHAN YANG DIGUNAKAN Contoh bahan (agregat) diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempatan. Berat dari contoh disesuaikan dengan ukuran maksimum diameter agregat yang digunakan, seperti diuraikan pada tabel diatas.
E. TEORI Analisa saringan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
distribusi untuk agregat dengan menggunakan ukuran –
ukuran saringan standart tertera, yang ditunjukkan dengan lubang saringan. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan gradasi pembagian butiran dari agregat. Adapun modulus kehalusan yang
12
disyaratkan untuk beton kelas II, mutu K125 dan mutu lebih tinggi harus ditentukan dengan cara anaisis saringan dengan menggunakan saringan standart. Gradasi baik adalah campuran agregat dengan ukuran butiran yang terdistribusi merata dalam rentang ukuran butiran agregat bergradasi baik disebut juga dengan agregat bergradasi rapat. Agrasi bergradasi baik dapat dikelompokkan menjadi 2 :
Agregat bergradasi kasar adalah agregat yang bergradasi baik didomisilikan agregat ukuran butiran kasar.
Agregat bergradasi halus adalah agregat yang bergradasi baik didomisilikan agregat ujuran butiran halus.
13
F. TEORI TAMBAHAN Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan untuk menentukan presentase butiran agregat yang lolos dalam satu set saringan yang angka presentase komulatif digambarkan pada grafik bagian butir. Ukuran butir maksimum dari agregat yang
ditunjukan
dengan saringan terkecil dimana agregat tersebut bias lolos 100%. Ukuran nominal maximum agregat adalah ukuran saringan yang terbesar dimana diatas saringan tersebut terdapat sebagian besar agregat yang tertahan. Ukuran butiran
maxsimum dan gradasi agregat di
control oleh spesifikasi. Susunan dari butiran agregat sangat berpengaruh
dalam
perencanaan suatu perkerasan. Saringan yang
biasa digunakan adalah saringan menurut standart ASTM Amerika. Setiap standard mempunyai ukuran berbeda satu sama lainnya. Meskipun demikian biasanya dapat diambil ukuran-ukuran lubang yang berdekatan atau ekivalennya. Sebagian utama terdiri dari saringan ukuran 4”, 3”, 2”, 1”, ¾”, ½”,3/8”, No. 4, No.8, No.16, No.30, No.50, No.100 dan No.200.
Sumber : (
http://gracesimpo.blogspot.co.id/2016/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1 )
14
G. PROSEDUR PERCOBAAN
Agregat Kasar ( Batu Pecah)
1. Menyiapkan alat (saringan) dan bahan (batu pecah) 2. Mengambil bahan (batu pecah) sebanyak 3449 gram. Lalu bahan tersebut dituangkan diatas saringan, saringan yang digunakan mulai dari saringan no ½”, ¾”, 3/8” dan 4”. 3. Setelah itu, batu pecah diayak hingga benar-benar tersaring. 4. Setiap batu pecah yang tertahan di saringan no ½”, ¾”, 3/8”, dan 4” diambil dan dimasukkan ke dalam plastik yang sudah ditimbang dan di beri nama sesuai nomor saringan. 5. Kemudian batu yang sudah dimasukkan kedalam plastic ditimbang sesuai nomor saringan yang sudah tertera diplastik tersebut. 6. Mencatat data berat batu pecah yang ditimbang. 7. Menyimpan agregat hasil dari percobaan untuk digunakan pada percobaan selanjutnya (mix design). 8. Membersihkan dan mengmbalikan peralatan ketempat semula. Agregat Halus (Pasir) 1. Menyiapkan alat (saringan) dan bahan (Pasir) 2. Mengambil bahan sebanyak 1200 gram. Lalu bahan tersebut dituangkan diatas saringan, saringan yang digunakan mulai dari saringan no 4”, 8”, 16”, 30”, 50”, 100”, dan Pan 3. Setelah itu, pasir diayak hingga benar-benar tersaring. 4. Setiap pasir yang tertahan di saringan no 4”, 8”, 16”, 30”, 50”, 100”, dan Pan diambil dan dimasukkan kedalam plastic yang sudah ditimbang dan di beri nama sesuai nomor saringan.
15
5. Kemudian pasir yang sudah dimasukkan kedalam plastic ditimbang sesuai nomor saringan yang sudah tertera diplastik tersebut. 6. Mencatat data berat batu pecah yang ditimbang. 7. Menyimpan agregat hasil dari percobaan untuk digunakan pada percobaan selanjutnya (mix design). 8. Membersihkan dan mengmbalikan peralatan ketempat semula.
16
17
18
19
20
H. ANALISA DATA Agregat Halus 995 gram ( Sebelum Revisi ) 1. Saringan No. 4 - Berat Tertahan
: 8 gram
- % Berat Tertahan : 8/995 x 100%
= 0.80 %
- % Kumulatif
: 0 + 0,8
= 0.80 %
- % Berat Lolos
: 100 – 0.8
= 99,2 %
2. Saringan No. 8 - Berat Tertahan
: 24 gram
- % Berat Tertahan : 24/995 x 100%
= 2,41 %
- % Kumulatif
= 3,21 %
: 0,8 + 2,41
21
- % Berat Lolos
: 100 – 3,21
= 96,79 %
3. Saringan No. 16 - Berat Tertahan
: 129 gram
- % Berat Tertahan : 129/995 x 100%
= 12,96 %
- % Kumulatif
: 3,21 + 12,96
= 16,17 %
- % Berat Lolos
: 100 – 16,17
= 83,83 %
4. Saringan No. 30 - Berat Tertahan
: 196 gram
- % Berat Tertahan : 196/995 x 100%
= 19,70 %
- % Kumulatif
: 16,17 + 19,70
= 35,87 %
- % Berat Lolos
: 100 – 35,87
= 64,13 %
5. Saringan No. 50 - Berat Tertahan
: 268 gram
- % Berat Tertahan : 268/995 x 100%
= 26,93 %
- % Kumulatif
: 35,87 + 26,93
= 62,8 %
- % Berat Lolos
: 100 – 62,8
= 37,2 %
22
6. Saringan No. 100 - Berat Tertahan
: 228 gram
- % Berat Tertahan : 228/995 x 100%
= 22,91 %
- % Kumulatif
: 62,8 + 22.91
= 85,71 %
- % Berat Lolos
: 100 – 86,71
= 14,29 %
7. Pan - Berat Tertahan
: 142 gram
- % Berat Tertahan : 142/995 x 100%
= 14,27 %
- % Kumulatif
: 85,71 + 14,27
= 99,98 %
- % Berat Lolos
: 100 – 99,98
= 0,02 %
FM (Modulus Kehalusan) =
Kumulatif 100
=
0,8+3,21+ 16,17+35,87+62,8+ 85,71+ 99,98 100
=
204,56 100
= 2,04
23
Agregat Kasar 5979 gram ( Sebelum Revisi ) 1. Saringan ½” - Berat Tertahan
: 575 gram
- % Berat Tertahan
: 575/5979 x 100%
= 9,62 %
- % Kumulatif
: 0 + 9,62
= 9,62 %
- % Berat Lolos
: 100 – 9,62
= 90,38 %
2. Saringan ¾” - Berat Tertahan
: 386 gram
- % Berat Tertahan
: 386/5979 x 100%
= 6,46 %
- % Kumulatif
: 9,62 + 6,46
= 16,07 % 24
- % Berat Lolos
: 100 – 16,07
= 83,93 %
3. Saringan 3/8” - Berat Tertahan
: 4827 gram
- % Berat Tertahan
: 4827/5979 x 100% = 80,73 %
- % Kumulatif
: 16,07 + 80,73
= 96,81 %
- % Berat Lolos
: 100 – 96,81
= 3,19 %
4. Saringan No. 4 - Berat Tertahan
: 191 gram
- % Berat Tertahan
: 191/5979 x 100%
= 3,19 %
- % Kumulatif
: 96,81 + 3,19
= 100 %
- % Berat Lolos
: 100 – 100
=0%
5. Pan ( Saringan No. 8, No. 16, No. 30, No. 50, No. 100, No. 200 ) - Berat Tertahan
: 0 gram
- % Berat Tertahan
: 0/5979 x 100%
=0%
- % Kumulatif
: 100 + 0
= 100 %
- % Berat Lolos
: 100 – 100
=0%
FM (Modulus Kehalusan) =
Kumulatif 100
=
9,62+ 16,07+96,81+100+0 100
25
=
722,50 100
= 7,22
26
27
28
29
Agregat Halus 2200 gram ( Sesudah Revisi ) 1. Saringan No. 4 - Berat Tertahan
: 55 gram
- % Berat Tertahan
: 55/2200 x 100%
= 2,5 %
- % Kumulatif
: 0 + 2,5
= 2,5 %
- % Berat Lolos
: 100 – 2,5
= 97,5 %
2. Saringan No. 8 - Berat Tertahan
: 102 gram
30
- % Berat Tertahan
: 102/2200 x 100%
= 4,64 %
- % Kumulatif
: 2,5 + 4,64
= 7,14 %
- % Berat Lolos
: 100 – 7,14
= 92,86 %
3. Saringan No. 16 - Berat Tertahan
: 365 gram
- % Berat Tertahan
: 365/2200 x 100%
= 16,69 %
- % Kumulatif
: 7,14 + 16,59
= 23,73 %
- % Berat Lolos
: 100 – 23,73
= 76,27 %
4. Saringan No. 30 - Berat Tertahan
: 574 gram
- % Berat Tertahan
: 574/2200 x 100%
= 26,09 %
- % Kumulatif
: 23,73 + 26,09
= 49,82%
- % Berat Lolos
: 100 – 49,82
= 50,18 %
5. Saringan No. 50 - Berat Tertahan
: 697 gram
- % Berat Tertahan
: 697/2200 x 100%
= 31,68 %
- % Kumulatif
: 49,82 + 31,68
= 81,5 %
- % Berat Lolos
: 100 – 81,5
= 18,5 %
6. Saringan No. 100 - Berat Tertahan
: 316 gram
- % Berat Tertahan
: 316/2200 x 100%
= 14,36 %
31
- % Kumulatif
: 81,5 + 14,36
= 95,86 %
- % Berat Lolos
: 100 – 95,86
= 4,14 %
7. Pan - Berat Tertahan
: 91 gram
- % Berat Tertahan
: 91/2200 x 100%
= 4,14 %
- % Kumulatif
: 95,86 + 4,14
= 100 %
- % Berat Lolos
: 100 – 100
=0%
FM (Modulus Kehalusan) =
Kumulatif 100
=
2,5+ 7,14+23,73+ 49,82+ 81,5+95,86+100 100
=
260,55 100
= 2,61
Agregat Kasar 6949 gram ( Sesudah Revisi ) 1. Saringan ½” - Berat Tertahan
: 211 gram
- % Berat Tertahan
: 211/6949 x 100%
= 3,04 %
- % Kumulatif
: 0 + 3,04
= 3,04 %
- % Berat Lolos
: 100 – 3,04
= 96,96 %
32
2. Saringan ¾” - Berat Tertahan
: 4196 gram
- % Berat Tertahan
: 4196/6949 x 100% = 60,38 %
- % Kumulatif
: 3,04 + 60,38
= 63,42 %
- % Berat Lolos
: 100 – 63,42
= 36,58 %
3. Saringan 3/8” - Berat Tertahan
: 1172 gram
- % Berat Tertahan
: 1172/6949 x 100% = 16,87 %
- % Kumulatif
: 63,42 + 16,87
= 80,28 %
- % Berat Lolos
: 100 – 80,28
= 19,72 %
4. Saringan No. 4 - Berat Tertahan
: 1370 gram
- % Berat Tertahan
: 1370/6949 x 100% = 19,72 %
- % Kumulatif
: 80,28 + 19,72
= 100 %
- % Berat Lolos
: 100 – 100
=0%
5. Pan ( Saringan No. 8, No. 16, No. 30, No. 50, No. 100, No. 200 ) - Berat Tertahan
: 0 gram
- % Berat Tertahan
: 0/1998 x 100%
=0%
- % Kumulatif
: 100 + 0
= 100 %
- % Berat Lolos
: 100 – 100
=0%
FM (Modulus Kehalusan)
33
=
Kumulatif 100
=
3,04 +63,42+80,28+100 100
=
747 100
= 7,47
I. KESIMPULAN DAN SARAN : Kesimpulan : 1. Dari hasil percobaan ini didapat :
34
- Modulus kehalusan agregat kasar sesudah revisi = 7,47 - Modulus kehalusan agregat kasar sebelum revisi = 7,22 - Modulus kehalusan agregat halus sesudah revisi = 2,61 - Modulus kehalusan agregat halus sebelum revisi = 2,04 2. Nilai modulus kehalusan agregat kasar selalu lebih besar daripada nilai modulus kehalusan agregat halus. 3. Agregat (benda uji) yang digunakan dalam praktikum Analisa Saringan ini nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk Mix Design. Saran : 1. Menambah dan mengganti peralatan lama dengan yang baru. 2. Memperbesar ruangan laboratorium. 3. Meningkatkan kebersihan dan kenyamanan di laboratorium.
35
J. GAMBAR ALAT :
1. Timbangan digital Untuk menimbang bahan/agregat.
2. Satu set saringan agregat halus = (no.4, no.8, no.16, no.30, no.50, no.100, pan). Untuk menyaring agregat halus
3. Satu set saringan agregat kasar = (1,5” , 3/4'’ , 3/8’’ , no. 4 , pan ) Untuk menyaring agregat kasar.
4. Sekop kecil Untuk memudahkan dalam mengambil bahan/agregat.
36
5. Kuas Untuk membersihkan saringan.
6. Wadah Sebagai tempat untuk menimbang agregat yang tertahan di setiap saringan.
7. Splitter Alat untuk mengambil contoh bahan/sampel.
37
8. Plastik Tempat untuk menyimpan sampel/agregat.
38