BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng Maka Makan n merup merupak akan an sebua sebuah h kebu kebutu tuha han n poko pokok k manu manusi siaa yang yang berg bergun unaa bagi bagi
pertumbuhan dan perkembangan tubuh terutama bagi anak-anak dengan usia dibawah lima tahun yang membutuhkan asupan gizi yang baik. Namun, seringkali anak sering mengalami penurunan nafsu makan, yang mengakibatkan berkurangnya asupan nutrisi sehingga berat badan menurun atau kurang dari usianya. Nafsu makan yang menurun seringkali dikaitkan dengan faktor internal seperti terjangkitnya anak dengan infeksi cacing. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan penurunan nafsu makan pada anak seperti bentuk bentuk yang tidak menarik, menarik, kesalahan kesalahan orangtua orangtua dalam menyajikan menyajikan variasi makanan, makanan, atau karena anak sudah mulai aktif dengan bermain seperti anak usia odler odler !" # $ tahun% !Marni dan &etno, '"()%. Nafsu makan sering dikaitkan dengan status kesehatan seseorang. ses eorang. *urang nafsu makan bukanlah suatu penyakit, melainkan salah satu gejala dari beberapa penyakit. +ada +ada anak anak bali balita ta kura kurang ng atau atau sama sama sekal sekalii tida tidak k ada ada nafsu nafsu maka makan, n, dalam dalam istila istilah h anorexia xia.. *ondis kedokt kedokteran eran disebu disebutt anore *ondisii ini akan akan menye menyebab babkan kan anak anak menjadi menjadi kurus. kurus. Anorexia Anorexia pada anak bisa diatasi dengan jamu yang secara umum meningkatkan
meta metabo boli lism smee tubu tubuh h anak anak.. amu amu ters terseb ebut ut juga juga berm berman anfa faat at untu untuk k mene meneka kan n dan dan mengha menghamba mbatt asam lambun lambung, g, merang merangsan sang g sekresi sekresi makana makanan, n, merang merangsan sang g enzima enzimatis tis sehingga perut terasa kosong dan akan mengirim sinyal ke otak yang akan menimbulkan rasa lapar sehingga muncul keinginan untuk makan.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (Permenkes (Permenkes RI No. No. 00 00 !ahun ahun "0#" "0#" tent tentan ang g regis egistr tras asii obat obat trad tradis isio iona nal$ l$.. Obat Obat trad tradis isio iona nall pada pada umum umumny nyaa terb terbua uatt dari dari baha bahann-ba baha han n alam alam yang yang dik dikenal enal se seba baga gaii simp simplis lisia ia.. %imp %implilisi siaa adal adalah ah baha bahan n alam alamia iah h yang yang dipe diperg rgun unak akan an se seba baga gaii obat obat yang yang belu belum m meng mengal alam amii peng pengol olah ahan an apapun &uga. Obat tradisional ini dibuat dalam bentuk sediaan yang ber'ariasi, diantaranya serbuk, tablet, kapsul, sediaan cair, pil, dan #
"
lain-lain, yang bertu&uan untuk mempermudah konsumen mengkonsumsi obat tradisional tersebut (eb&it )howmik, "00*$. Penggunaan obat tradisional ini terus berkembang dan digunakan secara luas diseluruh dunia selama beberapa dekade terakhir ini. )erdasarkan perkiraan +O, -/0 populasi dunia menggunakan obat tradisional sebagai perlindungan utama bagi kesehatan (%hen-1uan 2ee, "003$. Penggunaan obat tradisional ini meningkat, dikarenakan harga dari obat tradisional yang lebih murah, serta e4ek samping yang lebih rendah dibandingkan obat sintetik (eb&it )howmik, "00*$. Namun, se¨ah penelitian melaporkan bahwa terdapat pula e4ek negati4 dari obat tradisional. !erdapat berbagai alasan yang menyebabkan e4ek negati4 dari obat tradisional ini, alasan utama adalah ter&adinya reaksi yang tidak diinginkan dari penggunaan obat tradisional tersebut akibat kualitas yang rendah dari obat tradisional (5ou Peng, "00$. al lain yang menyebabkan e4ek negati4 dari penggunaan obat tradisional adalah penambahan obat sintetik ke dalam sediaan obat tradisional yang merupakan salah satu 4aktor penting yang mempengaruhi keamanan dari obat tradisional. Pada penelitian terhadap obat tradisional cina, sekitar " dari obat tradisional tersebut ditambahkan bahan kimia sintetik seperti klor4eniramin maleat (6!7$, e4edrin, metiltestosteron dan antalgin (%hmuel 7. 8i'eon, "00"$. bat sintetik yang ditambahkan pada obat tradisional ini tidak sesuai dengan dosis terapetik, sehingga dapat mengakibatkan over dosis dan menimbulkan efek samping dari obat sintetik tersebut, yang dapat membahayakan bagi kesehatan konsumen. Selain itu, menurut +ermenkes & No. ((/ ahun '("' obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat sebagai obat. Sehingga, sangat diperlukan metode analisis untuk mendeteksi ada atau tidaknya penambahan obat sintetik ke dalam obat tradisional !0ou +eng, '((1%.
3
2lloh berfirman dalam surah 3S 2n Nahl 4 ""5
? @ FT?U VAW > XY> ZU = 9
4
? @ A > >B > V` ^: F > C: D: E: FG [ Q : F 99 :; <: = M: : G : V\] JK ^_ > 9 > B ? H JK L9 > B Z : ^ > >V\:
yat diatas menerangkan bahwa lloh memerintah kita untuk senantiasa mengkonsumsi makanan yang baik lagi halal. )aik disini berarti memilih makanan yang menyehatkan dan &ustru tidak menimbulkan penyakit. )egitu pula dalam hal mengkonsumsi obat tradisional. 1ita tidak boleh mudah tergiur dengan khasiat menyembuhkan yang cepat dari obat tradisional. 1arena, bisa &adi dalam obat tradisional tersebut telah ditambahkan bahan obat sintetis dalam kadar yang tinggi sehingga &ustru akan membahayakan kesehatan kita. )adan PO7 RI senantiasa melakukan pengawasan terhadap obat tradisional secara komprehensi4, termasuk terhadap kemungkinan dicampurnya dengan )ahan 1imia Obat ()1O$. asil pengawasan obat tradisional yang beredar pada semester pertama tahun "0#0, bahwa masih ditemukan obat tradisional yang mengandung )1O yang dilarang dicampurkan ke dalam obat tradisional (www.pom.go.id$. Obat sintetik yang umum ditemukan ditambahkan ke dalam obat tradisional adalah obat golongan steroid (deksametason$, obat kuat (sildenafl, tadalafl dan analognya$, antihistamin (6!7$, IN% (indometasin, antalgin, dll$, obat pelangsing (sibutramin$ serta obat antidiabetes (glibenklamid, met4ormin$ (7ali 7uhammad, "00/$. 1romatograf apis !ipis (1!$-%pektro4otometri dilaporkan telah dapat digunakan untuk u&i skrining dan konfrmasi pada analisis kualitati4 senyawa kimia(+irasuta, "0#"$. 1!-%pektro4otometri merupakan metode yang sederhana, murah, handal, dan memiliki spesifsitas yang cukup untuk u&i konfrmasi (lanagan et al., "00$. dapun tu&uan penelitian ini adalah mengembangkan metode 1!-
j
%pektro4otometri untuk identifkasi kandungan bahan kimia obat ()1O$ pada &amu penambah na4su makan dalam sediaan pil. f, dkk ("0#$ telah melakukan identifkasi kandungan kortikosteroid pada &amu pegel linu menggunakan metode 1! dan menun&ukkan bahwa beberapa sampel &amu pegel linu positi4 mengandung 4enilbutaon, deksametason, dan prednison. !ima&e I.8..), dkk (tt$ mengidentifkasi ibupro4en pada obat tradisional dengan metode 1!spektro4otometri menun&ukkan spesifsitas (kemurnian spektrum$ 0,***/ dengan linearitas r 0,***0. %ehingga, metode 1!%pektro4otometri sangat baik digunakan untuk analisis bahan kimia obat dalam obat tradisional. %iproheptadin 6l, deksametason, prednison, 'itamin ), dan nikotinamida merupakan beberapa bahan kimia obat yang seringkali ditambahkan pada &amu penambah na4su makan ()PO7, #**"$. %ehingga, pada penelitian ini akan dilakukan optimasi identifkasi %iproheptadin 6l, deksametason, prednison, 'itamin ), dan nikotinamida secara simultan melalui pemisahan dengan kromatograf lapis tipis yang dilan&utkan analisis dengan spektro4otometri u'-sinar tampak &amu penambah na4su makan dalam sediaan pil. +il merupakan sediaan padat yang dibuat secara kempa-cetak, dan berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan !2nief, '(((%. +emberian obat yang paling sering digunakan adalah pemberian melalui mulut !per-oral%, dikarenakan cara ini sangat praktis, mudah, dan aman !2nsel, "676%. Sebelum obat yang dikonsumsi tiba pada tujuannya dalam tubuh, yaitu tempat kerjanya atau target site, obat harus mengalami banyak proses !jay dan &ahardja, '((/%. 8aktu hancur sediaan tablet sangat berpengaruh dalam biofarmasi dari obat. Supaya komponen obat sepenuhnya terabsorpsi sempurna dalam saluran pencernaan, maka tablet harus hancur dan melepaskannya ke dalam cairan tubuh untuk dilarutkan
!2nsel, "676%. 8aktu hancur sangat dipengaruhi oleh penghancur !jenis dan jumlahnya% dan banyaknya pengikat. +enelitian ini juga akan menguji mutu jamu penambah nafsu makan sediaan pil. +engujian yang dilakukan yakni analisa waktu hancur pil menurut +eraturan *epala 9adan +M & No "' tahun '("5 tentang persyaratan mutu obat tradisional untuk pil. +enelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pil tersebut sudah memenuhi syarat menurut +eraturan *epala 9adan +M & No "' tahun '("5 tentang persyaratan mutu obat tradisional untuk sediaan pil. 1.2 Rumusan masalah
&umusan masalah dalam penelitian ini adalah 4 ". 2pakah bahan kimia obat terkandung dalam jamu penambah nafsu makan sediaan pil : '. 9erapa waktu hancur dari jamu penambah nafsu makan dalam sediaan pil : 1.3 Tujuan
ujuan dari penelitian ini adalah
4
". ;ntuk mengetahui kandungan bahan kimia obat dalam jamu penambah nafsu makan dalam sediaan pil secara kualitatif. '. ;ntuk mengetahui daya waktu hancur dari jamu penambah nafsu makan dalam sediaan pil. 1.2 Batasan Masalah 9atasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 4 ". Sampel jamu penambah nafsu makan yang dianalaisa adalah dalam sediaan pil yang merupakan sampel rutin yang diuji oleh 9alai 9esar +M Surabaya. '. +arameter yang adalah 9ahan *imia bat !9*% yang diuji adalah
%iproheptadin 6l, deksametason, prednison, 'itamin ), dan nikotinamida . $. +elarut yang digunakan adalah dietil eter p.a dan metanol p.a. 1.3 Manaat