BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Glom Glomer erul ulon onef efri riti tiss
akut akut (GNA (GNA))
adal adalah ah jeni jeniss
peny penyak akit it ginj ginjal al yang yang
menunjukkan peradangan glomerulus dan nefron yang paling sering menyerang anak usia 2 – 15 tahun. Peradangan terseut terutama diseakan mekanisme imunologis yang menimulkan kelainan patologis glomerulus dengan mekanisme yang masih elum jelas. !anifestasi klinis dari GNA adalah hematuria" oliguria" o#erload $airan (hipert (hipertens ensii dan edema) edema)"" dan insufi insufisien siensi si ginjal ginjal (ele#as (ele#asii %&N dan kreati kreatinin nin). ). Glomerulonefritis akut pas$ainfeksi streptokokus (GNAP') adalah jenis GNA yang paling umum dan merupakan fitur klasik dari GNA. Anakanak dengan GNAP' iasanya memiliki riayat faringitis atau infeksi kulit yang diseakan oleh kuman streptokokus. *iagnosa GNA iasanya iasanya didasarkan pada anamnesa mengenai keluhan yang timul didukung dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. +erapi pada GNA dapat ersifat suportif dan simptomatis dengan tujuan meminimalkan meminimalkan kerusakan pada glomerulus" glomerulus" meminimalkan meminimalkan metaolisme metaolisme pada ginjal" dan meningkatkan fungsi ginjal. &ntung &ntungny nya" a" seagi seagian an esar esar kasus kasus GNA pada pada anaka anakanak nak yang yang aik aik selflimited atau dapat diterapi diterapi meskipun meskipun mungkin mungkin ada komplikasi komplikasi yang mengan$am mengan$am selama selama fase akut. akut. ,ser# ,ser#asi asi jangka jangka panjan panjang g diperlu diperlukan kan untuk untuk memuk memuktik tikan an kemungkinan penyakit menjadi kronik.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
1
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ANATOMI OMI GIN GINJAL Ginjal terletak di dalam ruang retroperitoneum" setinggi #ertera torakal 12 atau lumal 1 sampai lumal -" dengan kisaran panjang serta eratnya erturutturut dari kirakira $m dan 2- gram pada ayi $ukup ulan sampai 12 $m atau leih dan 15/ gr pada orang deasa. Ginjal mempunyai lapisan luar" korteks yang erisi glomeruli" tuulu tuuluss kontor kontortus tus proksi proksimal maldis distal tal dan duktus duktus kolekt kolekti#u i#us" s" serta serta di lapisan lapisan dalam" dalam" medulla" yang mengandung agianagian tuulus yang lurus" lengkung (ansa) henle" #asa rekta dan duktus koligens terminal. 'etiap ginjal mengandung sekitar satu juta nefron (terdiri dari glomerulus dan tuulus). Pada manusia" pementukan nefron telah selesai pada janin 05 minggu" tetapi maturasi fungsional elum terjadi sampai di kemudian hari. Perkemangan paling $epat terjadi pada 5 tahun pertama setelah lahir. arena tidak ada nefron aru yang dapat dientuk sesudah lahir" hilangnya nefron se$ara progresif karena proses infeksi saluran kemih atau refluks dapat menyeakan gangguan pertumuhan ginjal.
Gambar 1. Sayatan melintang ginjal dan nefron
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2
2.2
SISTEM GLOMERULUS NORMAL
Glomerulus terdiri atas suatu anyaman kapiler yang sangat khusus dan diliputi oleh simpai %oman. Glomerulus yang terdapat dekat pada peratasan korteks dan medula (ju3tamedullary4) leih esar dari yang terletak perifer. Per$aangan kapiler erasal dari arteriola afferens" mementuk loulloul" yang dalam keadaan normal tidak nyata" dan kemudian erpadu lagi menjadi arteriola efferens. +empat masuk dan keluarnya kedua arteriola itu diseut kutub vaskuler. *i seerangnya terdapat kutub tubuler, yaitu permulaan tuulus $ontortus pro3imalis. Gelung glomerulus yang terdiri atas anyaman kapiler terseut" ditunjang oleh jaringan yang diseut mesangium" yang terdiri atas matriks dan sel mesangial. !esangium erfungsi seagai pendukung kapiler glomerulus dan mungkin erperan dalam pemuangan makromolekul (seperti komplek imun) pada glomerulus" aik melalui fagositosis intraseluler maupun dengan transpor melalui saluransaluran intraseluler ke regio jukstaglomerular. apilerkapiler dalam keadaan normal tampak paten dan lear. *i seelah dalam daripada kapiler terdapat sel endotel, yang mempunyai sitoplasma yang erfenestrasi. *i seelah luar kapiler terdapat sel epitel viseral, yang terletak di atas memran asalis dengan tonjolantonjolan sitoplasma" yang diseut seagai pedun$ulae atau “foot processes”. !aka itu sel epitel #iseral juga dikenal seagai podosit. Antara sel endotel dan podosit terdapat membrana basalis glomeruler (G%! glomerular basement membrane). !emrana asalis ini tidak mengelilingi seluruh lumen kapiler. *engan mikroskop elektron diketahui aha memrana asalis ini terdiri atas tiga lapisan" yaitu dari arah dalam ke luar ialah lamina rara interna, lamina densa dan lamina rara externa. 'impai %oman di seelah dalam erlapiskan sel epitel parietal yang gepeng" yang terletak pada memrana asalis simpai %oman. !emrana asalis ini erlanjut dengan memrana asalis glomeruler pada kutu #askuler" dan dengan memrana asalis tuuler pada kutu tuuler. *alam keadaan patologik" sel epitel parietal kadangkadang erproliferasi mementuk bulan sabit (”crescent”). %ulan sait isa segmental atau sirkumferensial" dan isa seluler" firoseluler atau firosa.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
0
Populasi glomerulus ada 2 ma$am yaitu 6 17
Glomerulus korteks yang mempunyai ansa henle yang pendek erada
diagian luar korteks. 27 Glomerulus panjang sampai peratasan tetapi
jukstamedular
yang mempunyai ansa henle
yang
k agian dalam medula. Glomerulus sema$am ini erada e di korteks dan medula dan merupakan 2/8 populasi nefron sanga pentin untu reasoprs ai da solut t g k i r n .
Gambar 2. Sayatan melintang glomerulus dan kapiler glomerulus
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
-
2.3 ISIOLOGI GINJAL 9ungsi primer ginjal adalah mempertahankan #olume dan komposisi $airan ekstraseluler dalam atasatas normal. omposisi dan #olume $airan ekstraseluler ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus" reasorpsi dan sekresi tuulus. 9ungsi utama ginjal teragi menjadi 6 17 9ungsi ekskresi :
!empertahankan osmolalitas plasma sekitar 2;5 m,smol dengan menguah ekskresi air.
:
!empertahankan p< plasma sekitar ="- dengan mengeluarkan keleihan <> dan mementuk kemali ,0@
:
!empertahankan kadar masingmasing elektrolit plasma dalam rentang normal.
:
!engekskresikan produk akhir nitrogen dan metaolisme protein terutama urea" asam urat dan kreatinin.
:
!engekskresikan eragai senyaa asing" seperti 6 oat" pestisida" toksin" eragai Bat eksogen yang masuk kedalam tuuh.
27 9ungsi non ekskresi :
!enghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah.
:
!enghasilkan kalikrein" suatu enBim proteolitik dalam pementukan kinin" suatu #asodilator
:
!enghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam stimulasi produk sel darah merah oleh sumsum tulang.
:
!emetaolisme #itamin * menjadi entuk aktifnya.
:
'intesis glukosa dari sumer nonglukosa (glukoneogenesis) saat puasa erkepanjangan.
:
!enghan$urkanCmenginakti#asi eragai hormone" seperti 6 angiotensin DD" glu$agon" insulin" paratiroid.
:
*egradasi insulin.
:
!enghasilkan prostaglandin
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
5
9ungsi dasar nefron adalah memersihkan atau menjernihkan plasma darah dan sustansi yang tidak diperlukan tuuh seaktu darah melalui ginjal. 'ustansi yang paling penting untuk diersihkan adalah hasil akhir metaolisme seperti urea" kreatinin" asam urat dan lainlain. 'elain itu ionion natrium" kalium" klorida dan hidrogen yang $enderung untuk erakumulasi dalam tuuh se$ara erleihan. !ekanisme kerja utama nefron dalam memersihkan sustansi yang tidak diperlukan dalam tuuh adalah 6 17 Nefron menyaring seagian esar plasma di dalam glomerulus yang akan menghasilkan $airan filtrasi. 27 Eika $airan filtrasi ini mengalir melalui tuulus" sustansi yang tidak diperlukan tidak akan direasorpsi sedangkan sustansi yang diperlukan direasorpsi kemali ke dalam plasma dan kapiler perituulus. !ekanisme kerja nefron yang lain dalam memersihkan plasma dan sustansi yang tidak diperlukan tuuh adalah sekresi. 'ustansisustansi yang tidak diperlukan tuuh akan disekresi dan plasma langsung meleati selsel epitel yang melapisi tuulus ke dalam $airan tuulus. Eadi urin yang akhirnya terentuk terdiri dari agian utama erupa sustansisustansi yang difiltrasi dan juga seagian ke$il sustansisustansi yang disekresi.
Gambar 3. Fungsi ginjal berdasarkan komponen yang menyusunnya Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2.3.1
Filtrasi Glomerulus
*engan mengalirnya darah ke dalam kapiler glomerulus" plasma disaring melalui dinding kapiler glomerulus.
%%F H 1 tahun
/"00
•
Aterm H 1 tahun
/"-5
•
1 – 12 tahun
/"55
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
=
GLOMERULONERITIS AKUT
2.2.-.1
DEINISI
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan eragai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang diseakan oleh suatu mekanisme
imunologis. 'edangkan istilah akut
(glomerulonefritis akut GNA) men$erminkan adanya korelasi klinik selain menunjukkan adanya gamaran etiologi" patogenesis" perjalanan penyakit dan prognosis.
2.!.2 ETIOLOGI
9aktorfaktor penyea yang mendasari GNA dapat diagi menjadi kelompok infeksi dan ukan infeksi.
Kel"#$"k In%ek&'
Penyea infeksi yang paling sering GNA adalah infeksi oleh spesies Streptococcus (yaitu" kelompok A" etahemolitik). *ua jenis telah dijelaskan" yang meliatkan serotipe yang ereda6 :
'erotipe !1" 2" -" 12" 1;" 25 nefritis Poststrepto$o$$al akiat infeksi saluran pernapasan atas" yang terjadi terutama di musim dingin
:
'erotipe -I" 55" 5=" / nefritis Poststrepto$o$$al karena infeksi kulit" iasanya diamati pada musim panas dan gugur dan leih merata di daerah selatan Amerika 'erikat.
GNA pas$a infeksi streptokokus (GNAP') iasanya erkemang 10 minggu setelah infeksi akut dengan strain nephritogeni$ spesifik grup A streptokokus etahemolitik. Dnsiden GN adalah sekitar 51/8 pada orang dengan faringitis dan 258 pada mereka dengan infeksi kulit. GN pas$ainfeksi N"n&tre$t"("((al mungkin juga hasil dari infeksi oleh akteri lain" #irus" parasit" atau jamur. %akteri selain streptokokus grup A yang dapat menyeakan GNA termasuk diplo$o$$i" streptokokus lainnya" staphylo$o$$i" dan
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
;
mikoakteri. Salmonella typhosa, rucella suis, !reponema pallidum, "orynebacterium bovis" dan actinobacilli juga telah diidentifikasi. ?ytomegalo#irus (?!J)" $o3sa$kie#irus" Kpstein%arr #irus (K%J)" #irus hepatitis % (<%J)" ruella" ri$kettsiae (seperti dalam tifus s$ru)" dan #irus gondong diterima seagai penyea #irus hanya jika dapat didokumentasikan aha infeksi streptokokus etahemolitik tidak terjadi. GNA telah didokumentasikan seagai komplikasi langka hepatitis A. !enghuungkan glomerulonefritis ke etiologi parasit atau jamur memerlukan penge$ualian dari infeksi streptokokus. ,rganisme diidentifikasi meliputi "occidioides immitis
dan
parasit
erikut6
#lasmodium
malariae,
#lasmodium
falciparum,
Schistosoma mansoni, !oxoplasma gondii, filariasis, trichinosis " dan trypanosomes.
Kel"#$"k N"n)'n%ek&'
Penyea noninfeksi dari GNA dapat diagi menjadi penyakit ginjal primer" penyakit sistemik" dan kondisi lainlain atau agen.
Penyakit sistemik multisistem yang dapat menyeakan GNA meliputi6 :
Jaskulitis
(misalnya"
Legener
granulomatosis)
Dni
menyeakan
glomerulonefritis yang menggaungkan nephritides granulomatosa atas dan aah. :
Penyakit kolagen#askular (misalnya" lupus eritematosus sistemik M'FK) Dni menyeakan glomerulonefritis melalui deposisi kompleks imun pada ginjal.
:
Jaskulitis hipersensiti#itas Dni men$akup sekelompok heterogen gangguan pemuluh darah ke$il dan penyakit kulit.
:
?ryogloulinemia
:
Polyarteritis nodosa ini menyeakan nefritis dari #askulitis meliatkan arteri ginjal.
:
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
I
:
'indrom Goodpasture Dni menyeakan antiodi yang eredar pada kolagen tipe DJ dan sering mengakiatkan kegagalan ginjal progresif $epat (minggu ke ulan).
Penyakit ginjal primer yang dapat menyeakan GNA meliputi6 :
!emranoproliferatif glomerulonefritis (!PGN)
:
Penyakit %erger (DgGimmunogloulin A MDgA nefropati) ini menyeakan GN seagai akiat dari deposisi mesangial difus DgA dan DgG.
:
GN proliferatif mesangial murni4
:
Ddiopatik glomerulonefritis progresif $epat %entuk GN ditandai dengan adanya glomerulus crescent . +erdapat 0 tipe6 +ipe D adalah antiglomerular basement membrane disease" tipe DD dimediasi oleh kompleks imun" dan tipe DDD diidentifikasi dengan antiodi sitoplasmik antineutrophil (AN?A).
Penyea noninfeksius lainnya dari GNA meliputi6 :
'indrom Guillain%arr
:
Dradiasi tumor Lilms
:
Jaksin *ifteri Pertusis +etanus (*P+)
:
'erum si$kness
2.-.0
EPIDEMIOLOGI Stat'&t'k *' A#er'ka Serkta
GN merupakan 1/158 dari penyakit glomerular. Dnsidensi #ariael telah dilaporkan" seagian karena penyakit ini ersifat suklinis pada leih dari setengah penduduk yang terkena. !eskipun aah sporadis" kejadian GNAP' telah erkurang selama eerapa dekade terakhir. 9aktor yang ertanggung jaa atas penurunan ini mungkin termasuk peraatan kesehatan yang leih aik dan kondisi sosial ekonomi memaik.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
1/
GN terdiri 250/8 dari semua kasus stadium akhir penyakit ginjal ( $nd Stage %enal &isease - K'*). 'ekitar seperempat dari pasien hadir dengan sindrom nefritik akut. eanyakan kasus mengalami proses yang relatif $epat" dan gagal ginjal stadium akhir dapat terjadi dalam eerapa minggu atau ulan dari onset sindrom nefritik akut. Kpisode asimtomatik GNAP' meleihi episode simptomatis dengan rasio 0-61. Stat'&t'k Interna&'"nal
'e$ara gloal" penyakit %erger merupakan penyea tersering dari GN. *engan eerapa penge$ualian" insidensi GNAP' telah menurun di seagian esar negara %arat. GNAP' tetap jauh leih umum di daerah seperti Afrika" ariia" Dndia" Pakistan" !alaysia" Papua Nugini" dan Amerika 'elatan yang mungkin dipengaruhi oleh status nutrisi" penggunaan antiiotik profilaksis" dan potensi dari 'treptokokus.. *i Port
2.!.!
PATOGENESIS
Fesi pada glomerulus di GNA adalah hasil dari deposisi kompleks imun pada glomerulus atau in situ. Pada penampilan kasar" ginjal dapat memesar hingga 5/8. Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
11
Peruahan histopatologis termasuk pemengkakan gelung glomerulus dan infiltrasi oleh sel polimorfonuklear. Dmunofluoresensi mengungkapkan pengendapan imunogloulin dan komplemen. e$uali di GNAP'" pemi$u yang tepat untuk pementukan kompleks imun tidak jelas. *alam GNAP'" keterliatan turunan dari protein streptokokus telah dilaporkan. 'euah neuraminidase streptokokus dapat menguah imunogloulin G (DgG). DgG menggaungkan antiodi host. DgG C kompleks imun antiDgG terentuk dan kemudian terkumpul dalam glomeruli. 'elain itu" ketinggian titer antiodi terhadap antigen lainnya" seperti antistreptolysin , atau antihyaluronidase" *NAase%" dan streptokinase" memerikan ukti infeksi streptokokus aruaru ini.
Per+,a-an Str+kt+ral Dan +ng&'"nal
GNA meliatkan aik peruahan struktural dan peruahan fungsional. 'e$ara struktural" proliferasi sel menyeakan peningkatan jumlah sel dalam seerkas glomerular karena proliferasi endotel" mesangial" dan epitel sel. Proliferasi mungkin endokapiler (yaitu" dalam atasatas jumai glomerular kapiler) atau e3trakapiler (yaitu" di ruang %oman yang meliatkan selsel epitel). *alam proliferasi e3trakapiler" proliferasi sel epitel parietal mengarah pada pementukan crescent, karakteristik
fitur
entukentuk
tertentu
dari
GN
progresif
$epat.
Proliferasi Feuko$yte ditunjukkan dengan adanya neutrofil dan monosit dalam lumen kapiler glomerulus dan sering menyertai proliferasi sel. Penealan memran asalis glomerular mun$ul seagai penealan dinding kapiler pada mikroskop $ahaya. Pada mikroskop elektron" ini mungkin mun$ul seagai akiat penealan memran asement yang tepat (misalnya" diaetes) atau pengendapan elektronpadat materi" aik di sisi endotel atau epitel dari memran asal. Klektron padat deposito isa suendothelial" suepitel" intramemran" atau mesangial" dan mereka sesuai dengan daerah pengendapan kompleks imun.
12
Peruahan fungsional meliputi proteinuria" hematuria" penurunan G9 (yaitu" oligoanuria)" dan sedimen urin aktif dengan sel darah merah dan cast sel darah merah. G9 dan penurunan a#id garam nefron distal dan air hasil retensi dalam ekspansi #olume intra#askular" edema" dan" sering" hipertensi sistemik.
Glomerulonefritis Pas$a infeksi strepto$o$$al !protein pada streptokokus seelumnya diyakini ertanggung jaa untuk GNAP'" tetapi penelitian yang melandasi keyakinan ini didasarkan se$ara diskonto. Protease kationik terkait nefritis streptokokus dan prekursor Bymogen nya (nefritis terkait
protease
MNAP)
telah
diidentifikasi
seagai
gliseraldehida0fosfat
dehidrogenase yang erfungsi seagai reseptor plasmin(ogen).
Akti#asi sistem komplemen
Akti#asi kaskade koagulasi
Pengikatan monosit polimorf
erusakan glomerulus
Agregasi tromosit
9irin
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
10
inin
'indrom klinis
2.!.
PATOISIOLOGI
Patofisiologi pada gejalagejala klinik erikut6 1. elainan urinalisis6 proteinuria dan hematuria erusakan dinding kapiler glomerulus sehingga menjadi leih permeable dan porotis terhadap protein dan selsel eritrosit" maka terjadi proteinuria dan hematuria.
Gambar 4. Proses proteinuria dan hematuria pada GN
27 Kdema !ekanisme retensi natrium dan edema pada glomerulonefritis tanpa penurunan tekanan onkotik plasma.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
1-
>
>
Na (natriuresis)" akhirnya terjadi retensi natrium Na . eadaan retensi >
natrium Na
ini dipererat oleh pemasukan garam natrium dari diet. >
etensi natrium Na disertai air menyeakan dilusi plasma" kenaikan #olume plasma" ekspansi #olume $airan ekstraseluler" dan akhirnya terjadi edema.
07
Gangguan keseimangan natrium ( sodium homeostasis) Gangguan keseimangan natrium ini memegang peranan dalam genesis hipertensi ringan dan sedang.
:
Peranan
sistem
reninangiotensinaldosteron
iasanya
pada
hipertensi erat.
'ustansi
renal
medullary
hypotensive
factors"
diduga
prostaglandin. Penurunan konsentrasi dari Bat ini menyeakan hipertensi
:
%endungan 'irkulasi %endungan sirkulasi merupakan salah satu $iri khusus dari sindrom nefritik akut" alaupun mekanismenya masih elum jelas.
%eerapa hipotesis yang erhuungan telah dikemukakan dalam kepustakaankepustakaan antara lain6 a7 Jaskulitis umum Gangguan pemuluh darah di$urigai merupakan salah satu tanda kelainan patologis dari glomerulonefritis akut. elainankelainan pemuluh darah ini menyeakan transudasi $airan ke jaringan interstisial dan menjadi edema. 7 Penyakit jantung hipertensif %endungan sirkulasi paru akut diduga erhuungan dengan hipertensi yang dapat terjadi pada glomerulonefritis akut.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
15
$7 !iokarditis Pada
seagian
pasien
glomerulonefritis
tidak
jarang
ditemukan
peruahanperuahan elektrokardiogram6 gelomang + teralik pada semua lead aik standar maupun pre$ardial. Peruahanperuahan gelomang + yang tidak spesifik ini mungkin erhuungan dengan miokarditis. d) etensi $airan dan hiper#olemi tanpa gagal jantung
2.!./
MANIESTASI KLINIS
ANAMNESIS
eanyakan iasanya" anak dengan GNA akan terlihat karena terjadinya peruahan arna urin mendadak. Pada kesempatan itu pula" keluhan mungkin erhuungan dengan komplikasi dari penyakit6 kejang hipertensi" edema" dan seagainya. 'elanjutnya perlu digali leih jauh mengenai rin$ian leih lanjut mengenai peruahan arna urin.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
1
ruam" ketidaknyamanan sendi" peruahan erat adan" kelelahan" peruahan nafsu makan" keluhan pernafasan" dan paparan oat terakhir. 'ejarah keluarga harus memahas kehadiran setiap anggota keluarga dengangangguan autoimun" seagai anak anak dengan aik 'FK dan memranoproliferatif glomerulonefritis (!PGN) mungkin memiliki keraat yang juga menderita penyakit serupa. 'euah riayat keluarga gagal ginjal (khususnya ertanya tentang dialisis dan transplantasi ginjal) mungkin menjadi petunjuk untuk proses seperti sindrom Alport" yang mungkin aalnya hadir dengan gamar GNA. Adanya riayat infeksi streptokokus seelumnya seperti faringitis" tonsilitis" atau pioderma. %erikut merupakan eerapa keadaan yang didapatkan dari anamnesis6 a7 Periode laten :
+erdapat periode laten antara infeksi streptokokus dengan onset pertama kali mun$ul gejala.
:
Pada umumnya" periode laten selama 12 minggu setelah infeksi tenggorok dan 0 minggu setelah infeksi kulit
:
,nset gejala dan tanda yang timul ersamaan dengan faringitis iasanya merupakan imunogloulin A (DgA) nefropati daripada GNA P'.
7 &rin erarna gelap :
!erupakan gejala klinis pertama yang timul
:
&rin gelap diseakan hemolisis eritrosit yang telah masuk ke memran
:
asalis glomerular dan telah masuk ke sistem tuular.
$7 Kdema periorital :
,nset mun$ulnya sema pada ajah atau mata tiatia. %iasanya tampak jelas saat psaat angun tidur dan ila pasien aktif akan tampak pada sore hari.
:
Pada eerapa kasus edema generalisata dan kongesti sirkulasi seperti dispneu dapat timul.
:
Kdema merupakan akiat dari tereksresinya garam dan air.
:
+ingkat keparahan edema erhuungan dengan tingkat kerusakan ginjal.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
1=
d7 Gejala nonspesifik :
Raitu gejala se$ara umum penyakit seperti malaise" lemah" dan anoreksia" mun$ul pada 5/8 pasien.
:
15 8 pasien akan mengeluhkan mual dan muntah.
:
Gejala lain demam" nyeri perut" sakit kepala.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik diaali dengan penilaian yang $ermat mengenai tandatanda #ital" terutama tekanan darah. +ekanan darah 5 mm di atas persentil keII untuk usia anak" jenis kelamin" dan tinggi" terutama jika disertai dengan peruahan dalam status kejiaan" diutuhkan perhatian. +akikardia dan ta$hypnea mengarah ke gejala o#erload $airan. Pemeriksaan hidung dan tenggorokan dengan $ermat dapat memerikan ukti perdarahan" menunjukkan kemungkinan salah satu AN?A positi#e #askulitides seperti LegnerSs granulomatosis. Fimfadenopati ser#ikal mungkin residua dari faringitis streptokokus aruaru ini. Pemeriksaan kardiopulmoner akan memerikan ukti o#erload $airan atau keterliatan paru yang memiliki karakteristik sindrom langka ginjalparu. Pemeriksaan perut sangat penting. As$ites mungkin hadir jika ada komponen nefrotik pada GNA.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
1;
a7 'indrom Nefritis Akut :
Gejala yang timul adalah edema" hematuria" dan hipertensi dengan atau tanpa klinis GNA P'.
:
I58 kasus klinis memiliki 2 manifestasi" dan -/8 memiliki semua manifestasi akut nefritik sindrom
7 Kdema :
Kdema tampak pada ;/I/8 kasus dan /8 menjadi keluhan saat ke dokter.
:
+erjadi penurunan aliran darah yang ermanifestasi sedikit eksresi natrium dan urin menjadi terkonsentrasi. Adanya retensi natrium dan air ini menyeakan terjadinya edema.
$7
:
Pada 5/8 kasus" hipertensi isa menjadi erat.
:
Eika ada hipertensi menetap" hal terseut merupakan petunjuk progresifitas ke arah leih kronis atau ukan merupakan GNA P'.
:
:
!eskipun terdapat retensi natrium" kadar natriureti$ peptida dalam plasma meningkat.
:
Akti#itas renin dalam plasma rendah.
:
Knsefalopati hipertensi ada pada 51/8 pasien"iasanya tanpa defisit neurologis.
d7 ,liguria :
+ampak pada 1/5/8 kasus" pada 158 output urin H2//ml.
:
,liguria mengindikasikan entuk cresentic yang erat.
:
%iasanya transien" dengan diuresis 12 minggu.
e7
!un$ul se$ara umum pada semua pasien.
:
0/8 gross hematuria.
f7 *isfungsi #entrikel kiri :
*isfungsi #entrikel kiri dengan atau tanpa hipertensi atau efusi perikardium dapat timul pada kongestif akut dan fase kon#alesen.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
1I
:
Pada kasus yang jarang" GNA P' dapat menunjukkan gejala perdarahan pulmonal.
2.-.=
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A7
La,"rat"r'+#
Adanya infeksi streptokokus harus di$ari dengan melakukan iakan tenggorok dan kulit. %iakan mungkin negatif apaila telah dierikan antimikroa. %eerapa uji serologis terhadap antigen streptokokus dapat dipakai untuk memuktikan adanya infeksi streptokokus" antara lain antistreptoBim" A'+," antihialuronidase" dan anti *nase %. 'krining antistreptoBim $ukup ermanfaat oleh karena mampu mengukur antiodi terhadap eerapa antigen streptokokus. +iter anti streptolosin , meningkat pada =5;/8 pasien dengan glomerulonefritis akut pas$a streptokokus dengan faringitis" meskipun eerapa strain streptokokus tidak memproduksi streptolisin ,. %ila semua uji dilakukan uji serologis dilakukan" leih dari I/8 kasus menunjukkan adanya infeksi streptokokus. +iter A'+, meningkat pada hanya 5/8 kasus glomerulonefritis akut pas$astreptokokus atau pas$aimpetigo" tetapi antihialuronidase atau antiodi yang lain terhadap antigen streptokokus iasanya positif. Pada aal penyakit titer antiodi streptokokus elum meningkat" hingga seaiknya uji titer dilakukan se$ara seri. enaikan titer 20 kali lipat erarti adanya infeksi. +etapi " meskipun terdapat ukti adanya
infeksi
streptokokus"
hal
terseut
elum
dapat
memastikan
aha
glomerulonefritis terseut enarenar diseakan karena infeksi streptokokus. Gejala klinis dan perjalanan penyakit pasien penting untuk menentukan apakah iopsi ginjal memang diperlukan. +iter antiodi streptokokus positif pada TI5 8 pasien faringitis" dan ;/8 pada pasien dengan infeksi kulit. Antistreptolisin" antini$otinamid dinu$leotidase (antiNA*)" antihyaluronidase (Ahase) dan anti*NAse % positif setelah faringitis. +iter antiodi meningkat dalam 1 minggu pun$aknya pada satu ulan dan akan menurun setelah eerapa ulan.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2/
Pada pemeriksaan serologi didapatkan penurunan komponen serum ?<5/ dan konsentrasi serum ?0. Penurunan ?0 terjadi ada TI/8 anak dengan GNA P'. Pada pemeriksaan kadar komplemen" ?0 akan kemali normal dalam 0 hari atau paling lama 0/ hari setelah onset. Peningkatan %&N dan kreatinin. Peningkatannya iasanya transien. %ila peningkatan ini menetap eerapa minggu atau ulan menunjukkan pasien ukan GNA P' seenarnya. Pasien yang mengalami entuk kresentik GN mengalami peruahan $epat" dan penyemuhan tidak sempurna. Adanya hiperkalemia dan asidosis metaolik menunjukkan adanya gangguan fungsi ginjal. 'elain itu didapatkan juga hiperfosfatemi dan ?a serum yang menurun. Pada urinalisis menggamarkan anormalitas" hematuria dan proteinuria mun$ul pada semua kasus. Pada sedimen urin terdapat eritrosit" leukosit" granular. +erdapat gangguan fungsi ginjal sehingga urin menjadi leih terkonsentrasi dan asam. *itemukan juga glukosuria. Kritrosit paling aik didapatkan pada urin pagi hari" terdapat /;58 pada anak yang diraat di '. 1 sampai >-" iasanya menghilang dalam ulan. Pasien dengan proteinuria dalam nephroti$range dan proteinuria erat memiliki prognosis uruk. Pada pemeriksaan darah tepi gamaran anemia didapatkan"anemia normositik normokrom. B0 Pe#er'k&aan Pen('traan
:
9oto toraks dapat menunjukkan ?ongestif
:
&'G ginjal iasanya menunjukkan ukuran ginjal yang normal.
?7 B'"$&' G'nal %iopsi ginjal diindikasikan ila terjadi peruahan fungsi ginjal yang menetap" anormal urin dalam 1; ulan" hipokomplemenemia yang menetap" dan terjadi sindrom nefrotik.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
21
Dndikasi elatif 6 :
+idak ada periode laten di antara infeksi streptokokus dan GNA
:
Anuria
:
Peruahan fungsi ginjal yang $epat
:
adar komplemen serum yang normal
:
+idak ada peningkatan antiodi antistreptokokus
:
+erdapat manifestasi penyakit sistemik di ekstrarenal
:
G9 yang tidak mengalami peraikan atau menetap dalam 2 minggu
:
Dndikasi Asolut 6 :
G9 yang tidak kemali normal dalam - minggu
:
:
:
Proteinuria menetap dalam ulan
2.-.;
DIAGNOSIS
Glomerulonefritis akut didiagnosis dengan menemukan riayat hematuria" edema" hipertensi" atau gejala nonspesifik seperti malaise" demam" nyeri adomen. *idukung dengan pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya o#erload $airan (edema dan hipertensi)" peruahan erat adan aruaru ini" asites atau efusi pleura" kemerahan pada kulit" pu$at" nyeri ketok pada sudut kosto#ertera" pemeriksaan neurologis yang anormal" dan lainlain. D'agn"&'&
l'n'(al Man'%e&tat'"n&
Poststrepto$o$$al glomerulonephritis
!i$ros$opi$ or gross hematuria" proteinuria" hypertension" and edema
!i$ros$opi$ hematuria" hypertension" gastroenteritis (loody diarrhea)" oliguria" and pete$hiae
!i$ros$opi$ hematuria" palpale purpura" adominal pain" tender su$utaneous edema" arthralgias sometimes present
Dmmunogloulin A nephropathy
!i$ros$opi$ hematuria U proteinuria:
2 2
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
intermittent gross hematuria ith #iral infe$tions 'ystemi$ lupus erythematosus
Gross hematuria U mi$ros$opi$" rash (malar" dis$oid" #as$uliti$) and arthralgias or arthritis
Alport syndrome
!i$ros$opi$ or gross hematuria" sensorineural hearing loss" family history of renal failure" $atara$ts
2.-.I
KOMPLIKASI
Pengemangan menjadi s$lerosis jarang pada pasien yang khas" namun pada /"528 dari pasien dengan GNA" tentu saja erlangsung ke arah gagal ginjal" erakiat pada kematian ginjal dalam aktu singkat. &rinalisis yang anormal (yaitu" mi$rohematuria) dapat ertahan selama ertahuntahun. Penurunan ditandai dalam laju filtrasi glomerulus (G9) jarang. Kdema paru dan hipertensi dapat terjadi. Kdema anasarka dan hipoaluminemia dapat terjadi akiat proteinuria erat. 'ejumlah komplikasi yang mengakiatkan terkait kerusakan akhir organ dalam sistem saraf pusat (''P) atau sistem kardiopulmoner dapat erkemang pada pasien yang hadir dengan hipertensi erat" ensefalopati" dan edema paru. omplikasi GNA meliputi6 :
hipertensi retinopati
:
hipertensi ensefalopati
:
?epat progresif GN
:
Gagal ginjal kronis
:
'indrom nefrotik
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
20
2.-.1/ TATALAKSANA Penanganan pasien adalah suportif dan simtomatik. Peraatan diutuhkan apaila dijumpai penurunan fungsi ginjal sedang sampai erat (klirens kreatinin H / mlCmntC1"=0 m2)" %&N T 5/ kg" anak dengan tanda dan gejala uremia" muntah letargi" hipertensi ensefalopati" anuria atau oliguria menetap. Pasien hipertensi dapat dieri diuretik atau antihipertensi. %ila hipertensi ringan (sistolik 10/ mm
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2-
Pematasan ahan makanan tergantung eratnya edema" gagal ginjal dan hipertensi. Protein tidak perlu diatasi ila kadar urea H =5 mgCdF atau 1// mgCdF. %ila terjadi aBotemia asupan protein diatasi /"5 gCkgChari. Pada edema erat dan endungan sirkulasi dapat dierikan Na?l 0// mgChari sedangkan ila edema minimal dan hipertensi ringan dierikan 12 gCm2Chari. %ila disertai oliguria" maka pemerian kalium harus diatasi. Anuria dan oliguria yang menetap" terjadi pada 51/8 anak. Penanganannya sama dengan GGA dengan eragai penyea dan jarang menimulkan kematian. Gl"#er+l"ne$-r't' &
S$e('%'( treat#ent& +&e*
Rat'"nale %"r treat#ent
Dnflammation generally
En*"(a$'llar
None reVuired self resol#ing
gl"#er+l"ne$-r't'& A(+te ne$-r't'( $-a&e4 Me&ang'"$r"l'%erat'5e Bl""* $re&&+re ("ntr"l 6'tgl"#er+l"ne$-r't'& AE 'n-','t"r&
Pulsed intra#enous steroids"
edu$e inflammation
$y$lophosphamide"
espe$ially here renal
my$ophenolate mofetil
fun$tion de$lining and
intra#enous immunogloulin
$res$ents present
P+l&e* 'ntra5en"+& &ter"'*&
+o sit$h off Ant'gl"#er+lar
1 g %"r 378 %"ll"6e* , "ral
,a&e#ent #e#,rane
&ter"'*& 9/: #g7*a0
antiglomerular asement memrane antiody *'&ea&e
(l"$-"&$-a#'*e "rall
produ$tion 92;3 #g7kg7*a0
+o remo#e e3isting Plaa e<(-ange 9*a'l %"r
antiglomerular asement
1! *a& "r +nt'l n" ant')
memrane antiody hile
GBM ant',"*0
immunosuppression takes effe$t
P+l&e* 'ntra5en"+& &ter"'*& ANA $"&'t'5e
1 g %"r 378 = "ral &ter"'*&
'uppression of antiody
5a&(+l't'&
9&tart /: #g0>
and $ellular immune arms
((l"$-"&$-a#'*e 92
25
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
#g7kg7*a "rall "r :.;1 g #"nt-l 'ntra5en"+&0
Plasma e3$hangeW for
Gemo#al of
$reatinine T5// or pulmonary
AN?ACimmune
haemorrhage
$omple3esW Gemo#al of proinflammatory $ytokinesW
I##+ne ("#$le<)
+reat underlying histologi$al
#e*'ate* RPGN
#ariant Df idiopathi$ as for AN?A
'uppression of antiody
positi#e #as$ulitis
response
2
MGN t$e I4
'teroids -/ mgCm alternate
'*'"$at-'(
days in $hildren only As antiplatelet agents to Aspirin (025 mgCday)
de$rease $ellular proliferation
*ipyridamole (=5–1// mg three times a day) in adults only T$e I4 -e$at't'&
AlphainterferonCria#irin
+o lessen #iral dri#e
'teroids" $y$lophosphamide
+o treat inflammatory
(plasma e3$hange)
$omponent
relate*
No spe$ifi$ therapy shon to T$e II
e helpful +o suppress antiody Intra5en"+& &ter"'*& = "ral
produ$tion and redu$e
L+$+& ne$-r't'& &ter"'*&
immune $omple3es
Intra5en"+&7"ral ((l"$-"&$-a#'*e
!y$ophenolate mofetil" $y$losporin
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2
2.!.11 PROGNOSIS
'eagian esar pasien akan semuh sempurna" tetapi 58 di antaranya mengalami perjalanan penyakit yang memuruk dengan $epat pementukan kresen pada epitel glomerulus. Angka kematian dari GNA pada kelompok usia yang paling sering terkena" pasien anakanak" telah dilaporkan /=8. asus sporadis nefritis akut sering erkemang menjadi entuk yang kronis. Perkemangan ini terjadi pada seanyak 0/8 dari pasien deasa dan 1/8 dari pasien anak. GN merupakan penyea paling umum dari gagal ginjal kronis (258). Pada GNAP'" prognosis jangka panjang yang umumnya aik. Feih dari I;8 dari indi#idu tidak menunjukkan gejala setelah 5 tahun" dengan gagal ginjal kronis dilaporkan 108. *alam seminggu atau leih onset" keanyakan pasien dengan GNAP' mulai mengalami resolusi spontan retensi $airan dan hipertensi. +ingkat ?0 dapat kemali normal dalam aktu ; minggu setelah tanda pertama GNAP'. Proteinuria dapat ertahan selama ulan dan hematuria mikroskopik hingga 1 tahun setelah onset nefritis.
Gambar !. "esolusi pada kasus GNPS berdasarkan #aktu
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2=
Akhirnya" semua kelainan kemih harus menghilang" hipertensi harus mereda" dan fungsi ginjal harus kemali normal. Pada orang deasa dengan GNAP'" pemulihan penuh fungsi ginjal dapat diharapkan hanya dalam aktu setengah dari pasien" dan prognosis suram pada pasien dengan diaetes glomerulos$lerosis mendasarinya. %eerapa pasien dengan nefritis akut mengemangkan gagal ginjal progresif $epat. 'ekitar 158 dari pasien pada 0 tahun dan 28 dari pasien pada =1/ tahun mungkin memiliki proteinuria persisten ringan. Prognosis jangka panjang elum tentu erahaya. %eerapa pasien mungkin mengemangkan hipertensi" proteinuria" dan insufisiensi ginjal selama 1/-/ tahun setelah penyakit aal. Dmunitas terhadap protein ! adalah tipespesifik" tahan lama" dan pelindung. Kpisode erulang dari GNAP' karena itu tidak iasa. Prognosis untuk GN pas$ainfeksi nonstrepto$o$$al tergantung pada agen yang mendasari" yang harus diidentifikasi dan ditangani. &mumnya" prognosis yang leih uruk pada pasien dengan proteinuria erat" hipertensi erat" dan peningkatan yang signifikan
dari
tingkat
kreatinin.
Nefritis
terkait
dengan
methi$illinresistant
'taphylo$o$$us aureus (!'A) dan infeksi kronis iasanya semuh setelah pengoatan infeksi.
Penyea lain GNA memiliki hasil yang er#ariasi dari pemulihan lengkap untuk menyelesaikan gagal ginjal. Prognosis tergantung pada penyakit yang mendasarinya dan kesehatan keseluruhan dari pasien. +erjadinya komplikasi kardiopulmoner atau neurologis memperuruk prognosis.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2;
BAB III
KESIMPULAN
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan eragai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang diseakan oleh suatu mekanisme imunologis. Ktilogi dari GNA sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 agian esar" yaitu kelompok infeksi (yang paling sering adalah infeksi streptokokus)" dan kelompok noninfeksi. Gejalagejala umum yang erkaitan dengan permulaan penyakit adalah hematuria" oliguria"edema"hipertensi dan eerapa gejala nonspesifik seperti rasa lelah" anoreksia dan kadang demam"sakit kepala" mual" muntah. *iagnosis ditegakkan erdasarkan anamnesis" gejala klinis" pemeriksaan fisis" akteriologis" serologis" imunologis" dan histopatologis. Pengoatan hanya ersifat suportif dan simtomatik. +ujuan
utama
dalam
penatalaksanaan
glomerulonefritis
adalah
untuk
meminimalkan kerusakan pada glomerulus" meminimalkan metaolisme pada ginjal" dan meningkatkan fungsi ginjal. +idak ada pengoatan khusus yang mempengaruhi penyemuhan kelainan glomerulus. Pemerian pinisilin untuk memerantas semua sisa infeksi" tirah aring selama stadium akut" diet eas ila terjadi edema atau gejala gagal jantung dan antihipertensi kalau perlu" sementara kortikosteroid tidak mempunyai efek pada glomerulofritis akut pas$a infeksi strepkokus. Prognosis umumnya aik" namun ditentukan pula oleh faktor penyea terjadinya GNA itu sendiri" dapat semuh sempurna pada leih dari I/8 kasus. ,ser#asi jangka panjang diperlukan untuk memuktikan kemungkinan penyakit menjadi kronik.
Glomerulonefritis Akut Coass pediatri RS Rajawali
2I