BAB II METODE PELAKSANAAN SURVEY BATHIMETRI
II.1. Survey Bathimetri
Survei Survei Bathimetri Bathimetri dapat didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai pekerjaan pekerjaan pengumpul pengumpulan an data menggunakan metode penginderaan atau rekaman dari permukaan dasar laut, dimana data tersebut kemudian diolah untuk menghasilkan profil-profil dasar laut dengan jumlah yang cukup banyak sehingga dapat digambarkan susunan dari garis–garis kedalaman (kontur) dan disajikan dalam bentuk peta bathimetri. ada survei bathimetri kedalaman air laut mempunyai pengaruh karena tinggi permukaan air pada saat pengukuran senantiasa berubah setiap !aktu sesuai dengan dengan fenome fenomena na pasang pasang surut surut air laut laut yang yang nilainy nilainyaa harus harus dikore dikoreksi ksi dengan dengan berdasarkan titik referensi. "asil "asil pengam pengamata atan n pasang pasang surut surut mengha menghasilk silkan an beberap beberapaa defini definisi si dari dari suatu permukaan referensi yaitu # a. Mean Sea Level ($S%) ($S%) atau duduk tengah adalah muka laut rata-rata pada suatu periode pengamatan yang panjang, sebaiknya selama &', tahun. b. Mean High Water ($") ($") adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi. c. Mean Low Water ($% ($%) adalah adalah tinggi tinggi air rata-rat rata-rataa pada pada semua semua surut surut rendah. d. Mean Higher High Water Water ($"" ($"")) adal adalah ah ting tinggi gi rata rata-ra -rata ta pasan pasang g tertinggi tertinggi dari dua air tinggi tinggi harian pada suatu periode !aktu yang panjang. panjang. *ika hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi tertinggi. e. Mean Higher Low Water Water ($"%) ($"%) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode !aktu yang panjang. "al ini tidak akan terjadi pada pasut diurnal. f.
Mean Lower Low Water Water ($%%) ($%%) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode !aktu yang panjang. *ika hanya
+
satu air rendah terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah. g. Mean High Water Springs ($"S) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasang purnama, yaitu jika tunggang (Range) pasut itu tertinggi. h. Mean Low Water Springs ($%S) adalah tinggi rata-rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.
II.. Taha!a" Pere"#a"aa" Survei
engukuran bathimetri dilakukan berdasarkan jalur pengamatan yang telah direncanakan. edalaman dasar air laut diamati dengan alat echosounder . ata posisi dan pengamatan kedalaman dicatat secara periodik, sedangkan perekaman data dilakukan secara terintegrasi oleh komputer ke dalam harddisk . ata tersebut meliputi# ata posisi horisontal (,/) dan vertikal (0), !aktu, lintang (), bujur (/), kedalaman dan kualitas posisi yang digambarkan ke dalam peta kontur dua atau tiga dimensi profil permukaan laut.
1
II..1 Pe"$u%ura" Kera"$%a K&"tr&' Peta (KKP)
erangka ontrol eta berfungsi sebagai titik ikat. erangka ontrol eta ada dua jenis, yaitu erangka ontrol "orisontal (") dan erangka ontrol 2ertikal (2). a.
erangka ontrol "orisontal (") Salah satu erangka ontrol eta yang berbasis pada data-data "orisontal. ada erangka ontrol "orisontal, hanya nilai koordinat * dan y yang digunakan. 3erdapat tiga hal dalam pengukuran " antara lain# &. enentuan Bench Mark yang akan dijadikan referensi. 4nformasi yang hendak diperoleh dari Bench Mark referensi adalah informasi posisi planimetris (,/) dalam Sistem royeksi eta 53$ (Universal Transverse Mercator ) dan 4nformasi tinggi (0) yang diukur dari bidang6muka surutan peta (Chart atu!). Setelah dilakukan orientasi lapangan, maka dapat ditentukan empat buah posisi secara pendekatan untuk mendirikan pilar6patok tetap ( Bench Mark ) ,
ari
kedua Bench Mark yang terpasang dapat memungkinkan saling dapat melihat, hal ini akan berguna sebagai pedoman arah pada saat dilakukan pengukuran. 7. enempatan titik kontrol. enempatan titik-titik yang akan dijadikan titik kontrol peta juga sangat penting. Setelah titik kontrol ditentukan kemudian tancapkanlah patok patok kayu pada titik-titik tersebut. arena obyek yang akan diukur berupa luasan, maka " disepakati berupa poligon tertutup, dan titiktitik kontrol peta harus tersebar merata, sehingga dapat menjangkau setiap obyek-obyek penting yang hendak diukur di dalam area pengukuran. oligon 3ertutup merupakan suatu sistem erangka ontrol eta yang menggunakan satu atau dua titik referensi (B$). engukuran dia!ali dari salah satu titik referensi, selanjutnya dilakukan melingkar mengikuti persebaran titik-titik yang akan menjadi titik-titik kontrol dan kembali lagi ke titik semula. Sedangkan titik B$ lainnya tetap dilalui oleh jalur ukur, untuk menguatkan jaringan poligon.
8
alam sistem oligon, terdapat + (tiga) jenis erangka ontrol "orisontal, yaitu oligon 3ertutup, oligon 3erbuka 3erikat Sempurna, dan oligon 3erbuka 3erikat Sepihak.
b.
erangka ontrol 2ertikal (2) erangka ontrol 2ertikal menampilkan beda tinggi antara titik-titik yang akan menjadi titik kontrol peta. roses pengukurannya dilakukan dengan sistem ergi–ulang, yaitu menempatkan alat (Waterpass) di antara titik– titik kontrol secara berurutan hingga titik terakhir, kemudian kembali ke titik a!al melalui jalur yang berbeda.
II... Pe"$u%ura" Detai'
ada sebagian khususnya !ilayah pesisir pantai dangkal perlu dilakukan pengukuran
topografi.
engukuran
ini
dimaksudkan
untuk
mendapatkan
gambaran tentang tinggi rendahnya permukaan tanah serta obyek-obyek yang bersifat alamaih maupun buatan manusia yang terdapat pada !ilayah tersebut pelaksanaan pengukuran topografi dilaksanakan dengan !etode radial . 5ntuk menghindari kesalahan dalam pencatatan data ukuran lapangan dan meningkatkan ketelitian hasil pengukurannya, maka diperlukan peralatan ukur topografi yang disebut Total Station. 9lat ukur Total Station mempunyai kemampuan untuk mengukur sudut dan jarak secara digital elektronis dan sekaligus merekamnya. eseluruhan data topografi nantinya akan digabungkan dengan data hasil pemeruman dan diproses menggunakan komputer menjadi satu kesatuan di dalam peta bathimetri.
II..+. Sounding Pole
engukuran sounding pole sebenarnya hampir sama dengan pengukuran topografi atau pengukuran titik detail di darat, yang membedakannya daerah yang diukur adalah daerah yang terdapat di !ilayah surutan air laut atau !ilayah yang tertutup air pada saat air laut pasang dan kering pada saat air laut surut. $aksudnya untuk memetakan daerah laut yang tidak dapat di sounding karena
kedalamannya sudah dangkal sehingga tidak dapat di le!ati oleh kapal. %angkahlangkah pengukurannya sama dengan pengukuran titik-titik detail dan alat yang digunakan adalah total station, prisma dan tongkat prisma, dan statif.
II..,. Sounding (Pemeruma")
emeruman atau sounding merupakan proses dan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh gambaran atau
bentuk topografi dasar perairan.
emeruman atau sounding dilaksanakan pada !ilayah perairan yang mempunyai kedalam yang cukup untuk dilayari dengan kapal survei. Sedang untuk !ilayah perairan dangkal dilakukan pengukuran dari darat menggunakan peralatan Total Station dengan metode Sounding "ole. ada kegiatan pemeruman terdapat beberapa tahapan yang harus dilaksanakan antara lain# #$
erencanaan jalur sounding
%$
enentuan titik-titik fi:
&$
elaksanaan sounding
'$
;eduksi data ukuran
II..,.1. Pere"#a"aa" -a'ur Sounding
erencaaan jalur-jalur sounding (pemeruman) dipersiapkan dengan bantuan komputer sebelum survei bathimetri dilaksanakan pada peta petunjuk kerja. eta preplot disajikan dalam bentuk dijital dan memuat informasi dari keseluruhan jalur-jalur sounding (line sounding ) maupun jalur cross (line crossing ). 5ntuk jalur sounding direncanakan tegak lurus terhadap garis pantai dengan interval 8< m dan jalur melintang (cross) diusahakan sejajar dengan garis pantai dengan interval jarak tertentu pula. =ungsi dari peta re-plot digital ini akan digunakan sebagai alat bantu petunjuk arah dan jarak (navigasi) dari perahu saat melakukan pemeruman ( sounding ) di laut. Suatu kegiatan pemeruman dilaksanakan dengan menjalankan sebuah sistem jalur sounding yang telah direncanakan sebelumnya, kegiatan ini meliputi seluruh daerah survei. >ara menjalankan jalur sounding ini harus dilaksanakan
?
sedemikian rupa sehingga bentuk dasar laut dapat digambarkan sebaik-baiknya dan secara efisien. *alur sounding yang sama dengan jarak yang sama, merupakan metode yang terbaik guna melaksanakan pemeruman dan jarak ini memberikan bentuk dasar laut yang jelas.
II..,.. Pe"e"tua" Titi%Titi% /i*
emeruman dilakukan dengan membuat profil (potongan) pengukuran kedalaman. 5ntuk mengetahui posisi kedalaman titik-titik perum, perlu dilaksanakan pengukuran atau penentuan posisi untuk titik-titik sounding . %ajurlajur perum didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan pendeteksian perubahan kedalaman yang lebih ekstrim. enentuan posisi titik-titik fi: perum biasanya dilakukan dengan cara mengikatkan ke titik-titik didarat, dan penentuan titik-titik fi: perum dapat juga tanpa menggunakan titik-titik di darat tetapi bisa juga dilakukan dengan menggunakan satelit, misalnya dengan menggunakan @S. ari pengukuran kedalaman di titik-titik fi: perum pada lajur-lajur perum yang telah didesain, akan didapatkan sebaran titik-titik fi: perum pada daerah survei
yang
nilai-nilai
pengukuran
kedalamannya
dapat
dipakai
untuk
menggambarkan bathimetri yang diinginkan. Berdasarkan sebaran angka-angka kedalaman pada titik-titik fi: perum itu, bathimetri perairan yang di survei dapat diperoleh dengan menarik garis-garis kontur kedalaman. enarikan garis kontur kedalaman dilakukan dengan membangun grid dari sebaran data kedalaman. ari grid yang dibangun, dapat ditarik garis-garis yang menunjukkan angka-angka kedalaman yang sama.
II..,.+. Pe'a%0a"aa" Sounding
engukuran kedalaman air adalah kegiatan pengukuran jarak vertikal dari permukaan air laut saat itu sampai dasar laut dengan menggunakan alat echosounder . alam pelaksanaan pengukuran kedalaman air laut ada tiga kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan pada !aktu yang sama. etiga kegiatan dibagi dalam tiga kelompok kerja antara lain #
'
&. engamatan asut engamatan pasang surut dilakukan untuk memperoleh data tinggi muka air laut di suatu lokasi. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat ditetapkan datum vertikal tertentu yang sesuai untuk keperluan-keperluan tertentu pula. engamatan pasut dilakukan dengan mencatat atau merekam data tinggi muka air laut pada setiap interval !aktu tertentu. ;entang pengamatan pasut sebaiknya dilakukan selama selang !aktu keseluruhan periodisasi posisi Asemula. ;entang !aktu pengamatan pasut yang laCim dilakukan untuk keperluan praktis adalah &8 atau 7D piantan (& piantan E 78 jam). 4nterval !aktu pencatatan atau perekaman tinggi muka laut biasanya adalah &8, +< atau < menit. engamatan pasang surut ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang kondisi pasang surut air laut, yaitu mengenai posisi duduk tengah ( Mean Sea Level ) dan posisi muka surutan peta (Chart atu!6>) melalui analisa harmonik metode perataan kuadran terkecil$ osisi ketinggian Chart atu!6> akan diikatkan pada pilar6patok beton yang didirikan di pantai. Sebuah alat pengamat pasut mekanik yang digunakan untuk ini adalah valeport . @erakan naik dan turunnya air laut dideteksi alat tersebut yang telah dipasang di dalam air. ata pasut tersebut akan dibaca dan dicatat pada present sensor yang telah dipasang dan disetting di darat secara bersamaan. 9lat ini biasanya diletakkan dalam pipa paralon yang berhubungan untuk mereduksi gerak muka laut sesaat karena gelombang dan angin. enyebab terjadinya pasang surut antara lain # a.
engaruh kejadian geodinamis dan geometris ada dalam perut bumi seperti pergerakan magma, gempa bumi dan pergerakan-pergerakan lempeng tektonis.
b.
engaruh mekanis dan kimia!i yang di timbulkan radiasi matahari dan kerja keras atmosfer (pemanasan air laut, perubahan tekanan udara, angin dan lain-lain).
c.
engaruh benda-banda angkasa yang menyebabkan terjadinya daya pembangkit pasang surut.
D
ada pengamatan pasut dilakukan transfer elevasi yaitu untuk mengetahui tinggi (tide guage) muka air pada !aktu tertentu yang diikatkan dengan B$ terdekat, tujuannya untuk mengetahui beda tinggi di laut dengan di darat. 7. engukuran kedalaman air laut engukuran kedalaman air dilakukan pada titik-titik yang dipilih untuk me!akili keseluruhan daerah yang akan dipetakan. ada titik-titik tersebut juga dilakukan pengukuran untuk penentuan posisi. 3itik-titik tempat dilakukannya pengukuran untuk penentuan posisi dan kedalaman disebut sebagai titik fi: perum. ada setiap titik fi: perum harus juga dilakukan pencatatan !aktu pada saat pengukuran untuk reduksi hasil pengukuran karena pasut. elompok ini melaksanaan pengukuran kedalaman air menggunakan alat echosounder . chosounder adalah alat yang tidak mengukur kedalaman air secara langsung, akan tetapi mengukur !aktu yang diperlukan gelombang suara untuk menempuh jarak dari transduser ke dasar laut atau dari dasar laut kembali lagi ke transduser . 4nterval !aktu tersebut kemudian dikonversi menjadi kedalaman yaitu dengan mengalikan !aktu tersebut dengan kecepatan gelombang suara dalam air laut, sehingga #
& 7
* + t
alam hal ini,
# kedalaman air laut (m)
2
# kecepatan gelombang suara dalam air laut (m6detik)
t
# interval !aktu (detik)
Recorder merupakan unit terpenting dari suatu alat perum gema. 4nterval !aktu gelombang suara yang dipancarkan transduser kedasar laut dan kembali ke transduser diukur oleh recorder . @elombang suara akan dipantulkan oleh dasar laut sampai kembali ke permukaan laut dan diterima oleh receiver transduser . emudian receiver transduser gelombang suara tersebut ditransformasikan kembali menjadi energi listrik dan dikirim ke
&<
receiver . Fleh receiver sinyal-sinyal tersebut diperkuat dan dikirim ke recorder$ ada recorder , diukur interval !aktu yang diperlukan pulsa gelombang suara untuk menempuh jarak dari transduser ke dasar laut dan kembali lagi ke transduser . ata yang diperoleh dari hasil pengukuran kedalaman air laut adalah, &. ata !aktu pada saat pengukuran kedalaman. 7. ata kedalaman air laut pada saat pengukuran kedalaman air.
+. Bar check Bar
check adalah
kegiatan
kalibrasi
alat
perum
gema
(echosounder ) yang dimaksudkan untuk menyesuaikan kedalaman yang terekam diatas kertas echosounder (echogra!) dengan kedalaman air yang terukur. egiatan ini biasanya dilakukan dua kali karena keadaan kapal dan
personil yang
berada sebelum
pengukuran dengan sesudah
pengukuran dan karena perbedaan sifat fisik air yaitu suhu, salinitas, kerapatan partikel yang berpengaruh terhadap sound o, *elocil-, selain itu banyak faktor yang juga diperhitungkan seperti draft kapal kerena berat kapal dll. 9da dua jenis .ar chek berdasarkan kedalaman pengukuran, yaitu # a$ Bar check tongkat adalah .ar check yang digunakan pada pengukuran kedalaman & – &< meter.
10 m
Plat baja
@ambar 7.7. Bar check tongkat
&&
.$
Bar check rantai adalah .ar check yang digunakan untuk pengukuran kedalaman air &< – 7< meter.
20 m
Plat baja
@ambar 7.+. Bak check ;antai
alam kegiatan .ar check , dilakukan beberapa pengaturan pada alat perum gema agar diperoleh hasil rekaman perum gema yang diinginkan. egiatan ini meliputi pengaturan # a$ ecepatan suara atau gelombang suara ( speed o, sound ) .$ Skala yang digunakan pada kertas c$ adar garam d$ alibrasi nol e$ ecepatan kertas ,$
edalaman transduser
isamping melakukan kalibrasi dengan .ar check , juga dilakukan koreksi indeks atau koreksi echosounder yang besarnya tergantung dari jenis echosounder yang telah ditetapkan. ada pemeruman laut dalam, kecepatan gelombang suara pada air tidak konstan, hal ini dipengaruhi temperatur, tekanan dan kadar garam, sehingga hasil ukuran mengandung kesalahan. 5ntuk memperoleh ketelitian hasil pemeruman, perlu diketahui gelombang suara pada tiaptiap lapisan kedalaman air laut dari & m, 7 m, + m, 8 m, &< m.. dan selanjutnya disesuaikan dengan kedalaman area survei.
&7
oreksi kedalaman karena perubahan kecepatan gelombang suara dalam air laut dapat diperoleh dengan cara, yaitu # &.oreksi diperoleh bila dilakukan pengamatan terhadap temperatur, tekanan dan kadar garam air laut.
II..,.,. Reu%0i Data U%ura"
9danya pasut laut menyebabkan kedalaman suatu titik akan berubahubah setiap !aktu. $aka dalam pekerjaan pemeruman telah ditentukan suatu bidang referensi kedalaman laut, yaitu Gmuka surutanH (chart datu!). engan demikian, setiap hasil pengukuran kedalaman harus direduksi terhadap muka surutan. Besarnya reduksi terhadap kedalaman suatu titik pada saat pengukuran ditentukan oleh beberapa hal, yaitu kedudukan permukaan laut pada saat pengukuran, duduk tengah atau permukaan laut rata-rata (!ean sea level ), serta harga 0< yaitu untuk mendapatkan muka surutan. etiga hal tersebut diperoleh melalui pengamatan pasut laut yang terus-menerus selama survey.
3ide guage
3%t $S%
r t 3%t
$S%
a
0< $uka surutan
edalaman titik a
@ambar 7.1. $uka Surutan 9ir %aut
Secara aljabar, besarnya reduksi pasut untuk mendapatkan kedalaman laut ukuran terhadap muka surutan pada !aktu (t) dapat ditulis sebagai berikut # r t E (3%t – $S% I 0 <) eterangan # r t
# besarnya reduksi pasut
&+
3%t
# kedudukan laut sesungguhnya
$S%
# kedudukan permukaan laut rata-rata (!ean sea level )
0<
# kedalaman muka surutan (chart datu!) di ba!ah $S%.
II..2. Pe"$&'aha" Data
Seluruh rekaman data posisi horisontal dan kedalaman air dari keseluruhan titik-titik fi: hasil pemeruman adalah dalam bentuk digital. hususnya untuk data kedalaman air perlu direduksi terhadap data ketinggian pasang surut yang diperoleh dari pembacaan palem ukur dengan dasar !aktu pengamatan yang sama. Sehingga data kedalaman air yang telah tereduksi adalah kedalaman air diba!ah muka surutan peta ( chart datu!) yang siap untuk diplot ke dalam peta bathimetri. ata hasil pengukuran kedalaman air laut perlu direduksi terhadap nilai pasang surut saat dilakukannya pemeruman, sebelum dapat diplot ke dalam peta. Sedang data pengukuran topografi dilakukan koreksi-koreksi supaya dapat dieliminasi kesalahan-kesalahan yang diakibatkan karena alat, pengaruh cuaca, maupun dari operator alat. Segala proses reduksi maupun koreksi data ukuran dilakukan menggunakan komputer. ari semua data yang telah terkoreksi kemudian dilanjutkan kedalam proses plotting peta. "al ini dilakukan pula secara digital le!at bantuan komputer yang dilengkapi perangkat lunak /utoCad Land evelov!ent %00'. ata ukuran lapangan secara keseluruhan digabung dan dilaporkan secara tertulis (cetakan) dan disajikan pula secara digital di dalam >.
II..3. Pe"ya4ia" Ha0i'
ada penyajian hasil peta survei bathimetri meliputi# &. roses kartografi dan reproduksi peta roses artografi merupakan proses pengaturan bagian-bagian di dalam peta sehingga memenuhi standar di bidang pemetaan, sebagaimana telah disepakati secara teknis dan ilmiah sejak dahulu. e!arnaan dan simbolisasi merupakan dua bagian yang penting dalam proses kartografi. "al lainnya, seperti tebal dan tipis garis, ukuran huruf, serta tata cara penempatan keterangan dan sebagainya harus diperhatikan. =ungsi utama
&1
dari proses kartografi adalah membuat peta yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan informatif, tanpa mengganggu atau merubah data yang ada di dalamnya. "asil prosesing data ukuran lapangan berupa peta digital, kemudian ditindak lanjuti dengan proses kartografi. ada proses kartografi ini, dilakukan proses kompilasi peta antara peta topografi dan peta bathimetri, penyiapan bingkai dan legenda peta, melengkapi nama–nama !ilayah, interpolasi garis kontur , pe!arnaan dan lain sebagainya, agar peta yang dihasilkan nanti mudah dimengerti oleh penggunanya. egiatan proses kartografi ini dilakukan secara
digital menggunakan komputer
yang dilengkapi dengan perangkat lunak /uto esk . 7. enggambaran peta ata dijital hasil pemrosesan data lapangan kemudian diba!a ke dalam proses kartografi yang antara lain meliputi pekerjaan plotting angka kedalaman, penarikan garis kontur, pembuatan indeks peta, pembuatan simbol6legenda, pembuatan bingkai peta dan proses toponimi yaitu pemberian nama-nama !ilayah. esemua proses ini dilakukan secara digital sehingga akan dihasilkan peta dalam simpanan ( ,ile) yang terdiri dari beberapa lapisan6layer, sebagai contoh peta digital tersebut terdiri dari layer bingkai peta, layer bangunan, layer hidrografi, layer titik kedalaman dll. "al ini akan sangat memudahkan bagi pengguna peta dalam merevisi peta digital tersebut ataupun merencanakan bangunan pada layer yang terpilih dari peta tersebut dengan menggunakan komputer. enyajian dan penyimpanan peta digital akan sangat praktis, karena disajikan kedalam > (Co!pact isk ).
&8