BAB II TEORI DASAR
2.1 Peredam Suara 2.1.1 Pengertian peredam suara Peredam suara (Sound ( Sound Insulation) Insulation ) adalah suatu alat yang dapat berfungsi untuk meredamkan atau mengurangi jumlah instensitas dari suara, bunyi kebisingan yang terjadi. Peredam suara sendiri berhubungan dengan organ pendengar, suara, atau ilmu bunyi. Sistem peredam suara dalam sebuah ruangan merupakan keadaan sebuah ruang yang mempengaruhi mutu bunyi yang terjadi di dalamnya. Peredam suara pada ruang ini sendiri banyak dikaitkan dengan hal yang mendasar seperti perubahan suara karena pantulan dan juga gangguan suara ketembusan suara dari ruang lain. Banyak material penyerap yang sangat efektif untuk digunakan. Material-material tersebut biasanya digunakan untuk memperjelas suara yang dihantarkan dalam ruang atau juga mengurangi kejelasan suara yang timbul. Menurut Satwiko (2004:125), bunyi adalah gelombang getaran mekanis dalam udara atau benda padat yang masih bisa ditangkap oleh telinga normal manusia, dengan rentang frekuensi antara 20-20.000 Hz. Namun, batasanbatasan
ini dapat menurun karena faktor usia dan faktor subjektif lainnya, misalnya kebiasaan. Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran. Bunyi tidak dapat terdengar pada ruang hampa udara, karena bunyi membutuhkan zat perantara untuk menghantarkan bunyi, baik zat padat, cair, maupun gas. Frekuensi bunyi (sound frequency) sendiri berarti jumlah getaran per detik dan diukur dengan Hz (Hertz). Semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi bunyi yang dihasilkan. Frekuensi percakapan manusia berada pada 600-4000 Hz. Telinga manusia paling peka terhadap rentang frekuensi antara 100-3200 Hz (panjang gelombang antara 10 cm – 3 m). Kepekaan telinga manusia berada untuk frekuensi yang berbeda. Dengan energi yang sama, frekuensi tinggi lebih mudah didengar, sedangkan frekuensi rendah merambat lebih jauh.
2.1.2 Kriteria Kebisingan ( Noise Criteria-NC ) Menurut Satwiko (2004:124) peredam suara dibagi dalam peredam suara ruang (room acoustics-bunyi yang dikehendaki) dan kebisingan (noise-bunyi yang tidak dikehendaki). Kriteria kebisingan adalah tingkat kebisingan terendah yang dipersyaratkan untuk ruang tertentu menurut fungsi utamanya. Sedangkan tingkat kebisingan yang diperbolehkan (acceptable noise level) adalah tingkat kebisingan yang diperkenankan terjadi di suatu ruangan agar aktivitas (fungsi) tidak terganggu
(Satwiko, 2004:127). Tingkat kebisingan yang diijinkan dalam ruang kuliah Audio Visual sendiri adalah berkisar antara 80-94 dB, dalam frekuensi 63-8000 Hz. (Satwiko, 2004:131). Apabila kebisingan yang terdapat dalam ruang kuliah Audio Visual masih berada dalam batas 80-94 dB, maka kebisingan yang terjadi tidak akan mengganggu dalam pencapaian maksimal fungsi ruangan tersebut.
2.1.3 Echo dan Echo dan Reverberasi Echo adalah Echo adalah pengulangan suara oleh refleksi dari gelombang suara dari permukaan. Pengulangan atau tiruan adalah gaya yang merupakan gema dari gaya sebelumnya. Echo Echo juga berarti suara yang terdengar lagi dekat dengan sumbernya setelah tercermin. Kesalahan desain dapat menyebabkan suara kabur atau bahkan echo. Ruang untuk berdiskusi sebaiknya suara asli yang berasal dari sumber dan penggulangan suaranya saling memperkuat ( reinforcing ). ). Reverberasi adalah tingkat kedengungan suara atau bunyi. Dengung sendiri memiliki pengertian yaitu pengulangan bentuk suara yang dihasilkan dari refleksi gelombang suara. Waktu dengung (reverberation (reverberation time) time ) adalah waktu yang diperlukan oleh bunyi untuk berkurang 60 dB, dihitung 8 dalam detik. Dengung juga berarti konsekuensi jauh atau tidak langsung dari beberapa tindakan. Pengukuran waktu dengung bisa diukur dengan menggunakan perekam tingkat. Sebuah suara keras diproduksi dan sebagai suara mati menghilangkan jejak pada perekam tingkat akan menunjukkan kemiringan yang berbeda. Analisis waktu kemiringan ini mengungkapkan waktu dengung diukur. Rumus perhitungan untuk waktu dengung menurut (Doelle, 1972:57) adalah:
Rumus: RT = 0.161 V A + x V Keterangan: RT : Reverberation Time (detik) V : Volume (m3 ) A : Absorpsi Absorpsi bunyi dalam dalam ruang ruang (m2 sabins) sabins) X : Koefisien absorpsi oleh udara ruang
2.1.4 Peredam suara pada Ruang Dalam
sebuah
ruangan,
terdapat
fenomena
suara
yang
terjadi
didalamnya. Fenomena tersebut akan cukup mempengaruhi suara yang diterima oleh pengguna ruangnya. Dalam ruangan tertutup terdapat dua hal yang dapat mempengaruhi suara pada saat diterima oleh pengguna ruang, suara langsung yang diterima dari sumber suaranya dan suara pantul yang dipantulkan oleh elemenelemen interior yang terdapat dalam ruangan itu sendiri, baik dinding, lantai, maupun plafonnya. Jarak sumber dengan pendengar cukup mempengaruhi besarnya suara yang diterima pendengar. Karakter atau sifat sebuah ruangan juga mempengaruhi besarnya energi suara yang sampai kepada pendengar. Ruangan sendiri memiliki karakter yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Ada ruangan yang bersifat 9 memantulkan suara yang terdengar dalam ruangan, namun ada juga ruangan yang menyerap suara tersebut. Ruangan yang bersifat memantulkan suara akan memantulkan suara
yang terjadi di dalam ruangan tersebut, sedangkan ruangan yang bersifat menyerap akan menyerap energi suara yang sampai sehingga tidak ada suara pantul yang dikeluarkan oleh elemen-elemen interior ruangan. Selain itu, terdapat beberapa reaksi permukaan yang berpengaruh terhadap gelombang suara yang terjadi. Reaksi yang terjadi terhadap gelombang suara antara lain: a. Reaksi Serap (absorption) Reaksi serap ini terjadi akibat turut bergetarnya material terhadap gelombang suara yang sampai pada permukaan material tersebut. Sebagian dari getaran tersebut terpantul kembali ke ruangan, sebagian berubah menjadi panas dan sebagian lain diteruskan ke bidang lain dari material tersebut. Contohnya, musik dari ruang sebelah dapat terdengar apabila tidak dipasang peredam suara. Bahan kapas, karpet, dan sejenisnya memiliki reaksi serap yang
lebih
tinggi
terhadap
gelombang
suara
dan
frekuensi
tinggi
dibandingkan dengan frekuensi rendah. Sedangkan tembok, kaca, besi, kayu umumnya meneruskan sebagian energi gelombang nada rendah ke sisi lain dari material tersebut, dan sebagian gelombang suara bergetarnya menjadi panas dan sebagian lain dipantulkan kembali ke ruang dengar.
b. Reaksi Pantulan (reflection) Dalam ruang kosong apabila menepuk tangan dan mendengar suara pantulan setelah menepuk tangan. Suara pantulan terjadi berkali-kali dengan waktu dan bunyi yang tidak teratur. Cara mengatasi suara pantulan yang 10 terjadi adalah dengan meletakkan panel akustik yang berfungsi sebagai
penyerap suara yang tidak diinginkan atau diffuser yang menyebarkan energi pantulan ke berbagai arah dan akan meniadakan pantulan suara. Materialnya bisa berupa permadani yang digantung di dinding, karpet di atas lantai, korden pada dinding atau jendela, atau material penyerap suara di dinding.
c. Reaksi Sebar atau Ditembuskan (transmission) (transmis sion) Salah satu solusi akustik yang terbaik adalah meletakan panel serap dan sebar (difusi) pada bidang pantul pararel. Frekuensi rendah biasanya tidak diserap oleh karpet atau rug, sehingga menghasilkan fase negatif pada frekuensi midbass yang saling meniadakan, akibat dari interfensi suara langsung dan suara pantulan yang sering disebut dengan “Allison Affect” yang diambil dari nama desainer loudspeaker Roy Allison. Panel sebar mengubah energi suara dari satu arah dan satu besaran menjadi kebeberapa arah dengan beberapa besaran.
Dalam perancangan akustik sebuah ruang, tidak pernah terlepas dari yang namanya pemilihan material dalam desain ruangan tersebut. Pemilihan materialmaterial yang digunakan sangat mempengeruhi sistem kedap suara atau yang lebih dikenal dengan sebutan sistem akustik ruangan. Menurut Peter (1986:33), bahan-bahan penyerap bunyi sendiri dibedakan menjadi:
Bahan peredam berpori-pori (porous absorbers)
Terdiri dari material berupa butiran dan berserat, diproduksi dari kaca atau mineral fibers.
Peredam berselaput (membrane absorbers) 11 Berbentuk panel tipis, biasanya berupa kayu lapis yang terdapat diatas ruang hampa udara dan di depan sebuah penopang keras.
Penyerap berongga (cavity or Helmholtz absorbers) Biasanya berupa volume tertutup dengan penghubung udara berbentuk leher celah sempit dengan udara disekitarnya. Perancangan ruang dengan sistem akustik yang sesuai memang perlu
dipikirkan dengan baik bagi seorang perancang ruang. Sistem keterasingan terkadang juga dibutuhkan untuk memberikan area privasi bagi penggunanya sesuai dengan fungsi ruang yang ada. Sebagai perencana akustik ruang, pengelompokan ruang dengan kesamaan interferensi akustik (ruang kantor, kelas, ruang rapat) mengharuskan perencana ruang mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan. Kriteria dasar sebuah ruangan yang digunakan untuk speech yang baik adalah suara yang ada dapat didengar dengan jelas dan cukup keras (Lawrence, 1970:126). Akustik untuk speech merupakan akustik dengan tingkat kenyaringan yang cukup tinggi sehingga pendengar dapat menerima suara yang disampaikan oleh pembicara dengan baik. Gaung dan dengung yang ada harus diminimalisasi sehingga tidak menimbulkan noise atau efek feedback yang menganggu bagi pendengar. Dalam perancangan ruang studio penyiar radio , hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Bentuk dan volume ruang, b. Faktor-faktor Faktor-fakt or yang sangat mempengaruhi kondisi mendengar, dan c. Pengaruh geometri pandangan ruang, yaitu pelingkup horisontal dan vertikal vertik al garis pandang yang baik. Reverberation time ruang kelas yang penuh berkisar antara 0,6 sampai 0,8 detik pada frekuensi tengah, dan biasanya bergantung volumenya. Dalam usaha menghindari
bising
eksterior,
ruang
kuliah
sekarang
lebih
memilih
untuk
menggunakan pencahayaan dan penghawaan buatan, yang mana pencahayaan dan penghawaan buatan tersebut juga memberikan background noise dalam sebuah ruang itu sendiri.
3.1 Jenis Peredam Suara 3.1.1 Jenis Bahan dan Panel Akustik Peredam Suara Setelah mengetahui karakteristik akustik ruangan dan sasaran kualitas akustik yang akan dicapai kini saatnya dihitung kebutuhan nilai penyerapan, pantulan, dan sebaran suara untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Misalnya, kita membutuhkan bahan peredam suara untuk mengurangi reverberation time dari 5 detik menjadi 3 detik pada frekuensi 250Hz. Kemudian, kita perlu memantulkan suara pada frekuensi 1000Hz ke area tertentu dan menyebarkan suara frekuensi 2000Hz pada sisi belakang pendengar. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan dan panel akustik peredam suara brand : 1. Acourete Fiber Acourete Fiber adalah bahan peredam suara dengan densitas beragam densita mulai 300, 600, 800 dan 1000. Acourete Fiber terbuat dari anyaman serabut poly-propilene halus. Acourete Fiber memiliki kekuatan serap suara yang sama atau lebih baik dibandingkan bahan peredam lain yang tebalnya 10 kali lebih tebal. Berwarna putih dengan lebar 1.5m dan tebal mulai dari 4mm.
2. Akustik dinding dinding interior interior Acourete Acourete Board 230 Acourete Board Board adalah bahan bahan peredam suara berpori berpori yang berbentuk berbentuk softboard. Material ini terbuat dari serat polyester yang dipadatkan dengan densitas 230kg/m 3. Material ini memiliki panjang 1.2m, lebar 0.6m, dan tebal 9mm.
3. Acourete Broadsound Broadsound Treatment Treatment Acourete Soundfusser Soundfusser Treatment SW adalah polisilinder difuser yang bekerja
efektif
menggunakan
pada
frekuensi
software
CAD.
tinggi.
Modul
ini
Untuk
pembuatan
didesain
dengan
moulding,
kami
menggunakan teknologi CAM. Acourete Sinewave terbuat dari bahan plastik. Acourete Sinewave Sinewave tersedia dalam dua warna, yaitu coklat dan hitam. Panel ini dapat dipasangkan dengan beragam pola. Pemasangan mudah dan cepat dengan sekrup yang telah disediakan.
4. Acourete Broadsound Broadsound Treatment Treatment Acourete Board Panel adalah sebuah panel peredam suara yang memiliki redaman suara pad frekuensi mid-bass dan treble. Redaman suara pada mid-bass berfungsi untuk mengatasi resonansi (room modes) dan redaman suara pada frekuensi tinggi berfungsi untuk meredam pantulan awal, echo, dan reverberasi.
5. Acourete Soundfusser Soundfusser Treatment Treatment QRD7 Acourete CornerBass Correction adalah adalah bass trap yang bekerja dengan prinsip Helmholtz resonator. Bass trap ini bekerja efektif dalam mengurangi gangguan roo modes yang umum terjadi di sebuah ruangan. Acourete Bass Trap terbuat dari MDF dengan bahan peredam Acourete Board 230 yang kemudian diproses finishing dengan cat epoxy. Acourete Bass Trap tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu coklat dan hitam. Panel ini memiliki double mounting system sehingga dapat dipasang vertikal pada dinding atau horizontal pada plafon.
6. Acourete Soundfusser Soundfusser Treatment Treatment QRD7 Acourete Soundfusser Soundfusser Treatment QRD7 adalah adalah Quadratic Residue Diffuser dengan bilangan prima tujuh. Panel ini bekerja dengan baik pada range 500Hz – – 4000Hz. Acourete Acour ete Soundfusser Treatment Tr eatment QRD7 tersedia dalam dua model ukuran, yaitu 712 dan 706. Panel ini dibuat dari kayu MDF dan diselesaikan menggunakan cat epoxy untuk mengurang penyerapan suara oleh material MDF. Acourete Diffuser tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu coklat dan hitam. Panel ini memiliki double mounting system sehingga dapat dipasang vertikal pada dinding atau horizontal pada plafon.
3.1.4 Simpulan Akustik Peredam Suara yang Bagus Untuk memilih bahan akustik peredam suara yang bagus, kita mesti mengenali terlebih dahulu masalahnya pada ruangan yang akan dipasang panel akustik. Kemudian, analisis bagaimana karakteristik akustik yang dibutuhkan dalam ruangan atau kontur bangunan yang dimaksud. Setelah menganalisisnya, kita dapat mengetahui solusi apa yang tepat untuk hal ini. Banyak produk terkait yang dapat diandalkan sebagai solusi akustik ruangan. Salah satunya adalah Acourete Board Panel. Bergantung juga pada permasalahan akustik di ruangan tersebut. Jadi, bahan akustik peredam suara yang bagus itu sifatnya relatif. Tidak mutlak harus memakai bahan ini atau itu. Semuanya bergantung pada kebutuhan yang
diinginkan dan kondisi kontur bangunan. Ibaratnya sebuah pakaian, tidak melulu pakaian yang bagus atau yang mahal cocok dikenakan setiap orang. Dilihat juga dari bahan pakaiannya, bentuk tubuh orangnya, situasi lokasinya, dan lain sebagainya. Kurang lebih seperti itu pengibaratannya. Pasang panel akustik peredam suara sesuai dengan kebutuhan kita dan kontur bangunannya . 4.1 Panel peredam suara 4.1.1 Mengenal Masalah Ruangan Apabila merancang ruangan yang mana salah satu fungsi f ungsi utama ruangan ruangan tersebut adalah mendengarkan suara, seperti studio rekaman, auditorium, gedung konser, home theater, ruang rapat, kelas sekolah dan sebagainya, kita harus memperhatikan aspek akustiknya. Apabila rancangan tersebut tidak memperhatikan aspek akustik, maka dapat dipastikan fungsi ruangan tersebut menjadi gagal. Beberapa kejadian akustik yang terjadi di sebuah ruangan adalah room modes, reflection (pantulan), absorbtion (penyerapan), diffusion (penyebaran), diffraction (pembayangan), dan lain-lain. Kejadian akustik tersebut terdengar oleh pendengar sebagai gema (echo), dengung (reverberation), bass boomy-flat, dan lain-lain. Banyaknya gema, panjangnya dengung, dan lain sebagainya apabila digabung, akan membentuk sebuah karakteristik akustik ruangan. Contoh karakteristik akustik di sebuah multi function room adalah terdengarnya suara berulang (gema), waktu dengung ruangan (reverberation time) yang cukup panjang sampai dengan tujuh detik, serta karakter suara yang berubah menjadi lebih
berat dan gelap. Apabila kita membuat event seminar di ruangan seperti itu, maka artikulasi kata-kata pembicara yang terdengar akan tumpang tindih. Selain itu, suara pembicara terdengar lebih dalam dan gelap sehingga membuat pendengar menjadi sulit untuk mendengarkan seminar tersebut. Dan apabila kita membuat acara musik, maka suara musik terdengar tumpang tindih dengan artikulasi nada yang tumpul.
4.1.2 Menganalisis Karakteristik Peredam Suara Ada dua cara untuk menganalisis menganalisis karakteristik karakteristik akustik ruangan, ruangan, yaitu analisis subjektif dan analisis objektif. Analisis subjektif adalah analisis berdasarkan indera pendengaran dan penilaian berdasarkan preferensi pendengar. Sedangkan, penilaian objektif adalah penilaian berdasarkan pengukuran parameter akustik atau simulasi software akustik. Analisis karakteristik karakteristik akustik ruangan ruangan secara secara subjektif subjektif memiiki kelemahan, kelemahan, yaitu hasil hasil analisis tidak akurat apabila dilakukan oleh orang yang telinganya tidak terlatih dan tidak mempunyai pengalaman. Ada beragam jenis alat ukur aksutik mulai dari yang sederhana, seperti real time analyzer, sampai alat ukur yang menyeluruh yang dapat mengukur reverberation time, dan parameter akustik spesifik, seperti EDT, D50, C50, dan sebagainya. Selain itu, kita juga dapat menganalisis karaketeristik akustik sebuah ruangan dengan simulasi perangkat lunak akustik, seperti Odeon atau EASE-AURA.
Data hasil pengukuran akustik atau data output simulasi akustik ruang kemudian dianalisis untuk menentukan langkah-langkah yang diambil. Misalnya, menurunkan reverberation time atau mengeliminasi echo tanpa mengurangi reverberation.
Bahan Peredam Suara dan Bahan Serap Suara Pemahaman masyarakat umum tentang bahan peredam suara adalah suara adalah bahan yang dapat mengurangi kebocoran suara di sebuah ruangan. Bahan peredam suara tersebut dapat juga mengurangi pantulan suara di dalam ruangan. Bahan peredam suara yang umum digunakan untuk keperluan tersebut adalah: rockwool, glasswool, karet busa, gabus dan sebagainya.Tetapi sayangnya pemahaman peredam suara tersebut di atas kurang tepat sehingga menyebabkan permasalahan kegagalan pekerjaan dalam mengatasi kebocoran suara ataupun penyerapan pantulan suara. suara. Berikut
adalah
suara atau
penjelasan
sound
sederhana
insulation
material
mengenai dan
perbedaan bahan
bahan
peredam
insulasi
suara
atau
soundabsorbing sound absorbing material. material. Dari keterangan dibawah ini dapat diketahui perbedaan dasar mengenai perbedaan bahan peredam suara dan bahan insulasi suara. suara . Bahan insulasi suara. Definisi teknis bahan insulasi peredam suara adalah bahan yang dapat menginsulasi perpindahan suara.
Bahan insulasi suara umumnya dipakai untuk mencegah gangguan suara dari sebuah ruangan ke ruangan lainnya seperti ilustrasi dibawah ini.
Kemampuan sebuah material peredam suara untuk menginsulasisuara di tentukan dengan nilai STC atau Sound Transmiss Transmission ion Class atau Sound Transmissio Transmission n Loss. STC adalah nilai tunggal yang dinyatakan dalam besaran dB (decibel). Sound Transmission Loss adalah nilai pengurangan suara dalam dB (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Bahan peredam suara Definisi teknis bahan peredam suara adalah bahan yang mampu menyerap energi suara.
Bahan insulasi suara umumnya dipakai untuk meredam suara yang memantul dalam sebuah ruangan seperti ilustrasi dibawah ini.
Kemampuan sebuah material peredam suara untuk menyerap suara di tentukan dengan nilai NRC atau Noise Reduction Class atau Sound Absorbing Coefficient. NRC adalah nilai koefisien. Sound Absorbing CoeTransmission Loss adalah nilai pengurangan suara dalam dB (decibel) dari frekuensi rendah ke frekuensi tinggi.
Bahan Peredam Suara Bahan ini sangat cocok digunakan untuk ruangan Home Theater, Ruang Karaoke, Perkantoran, Hotel, Restaurant, Studio Musikl, Concert Hal dan Bioskop.
Acourete Fiber 230
Acourete Acoure te
Board
Acourete EchoBa EchoBaffle ffle
Bahan Insulasi Suara Bahan ini sangat cocok digunakan untuk Ruangan Mesin/genset, Studio Musik, Gedung, Mesin Mobil, Mesin Kapal, Ruangan Karaoke, Home Theater, Bioskop dan Club.
Tiga Kesalahan Umum Insulasi Suara Analisis Pengerjaan Insulasi Suara 1. Kesalahan Analisis
Kesalahan yang paling mendasar pada saat memulai pekerjaan insulasi suara adalah tidak melakukan analisis terlebih dahulu atau melakukan analisis yang salah. Faktor-faktor yang perlu dianalisis sebelum melakukan tindakan insulasi suara adalah sebagai berikut: Menganalisis sumber bunyi yang mengganggu dari mana asalnya. Bisa ditentukan dari yang paling umum adalah indra pendengaran hingga menggunakan alat bantu. Mengukur kekuatan suara yang akan diinsulasi dengan memakai alat ukur yang telah
terlebih
dahulu
dikalibrasi
agar
nilai
hasil
pengukuran
dapat
dipertanggungjawabkan. Pengukuran tidak direkomendasikan hanya berdasarkan intuisi/feeling seseorang. Setelah itu, perlu pula diketahui frekuensi suara yang akan diinsulasi. Apakah bunyi mendesis sebuah peralatan atau dentuman bass dari sebuah subwoofer? Tahapan selanjutnya adalah menganalisis bagaimana suara tersebut merambat dari sumber bunyi ke tempat yang terganggu. Apakah suara merambat melalui media udara: dalam ruang dan udara bebas atau merambat melalui struktur benda padat, seperti tanah dan konstruksi bangunan. Apabila kita tidak melakukan hal tersebut dan langsung melakukan tindakan pemasangan insulasi suara, maka insulasi suara yang dipasang tidak akan berfungsi dengan baik atau tambah memperparah masalah yang ada. 2. Kesalahan Pemakaian Bahan
Kesalahan kedua yang umumnya ditemukan di lapangan adalah penggunaan bahan yang sangat populer disebut-sebut disebut-s ebut oleh masyarakat umum yang secara mitos mampu menginsulasi suara. Berikut adalah beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan bahan insulasi suara: Penggunaan gipsum dan mineral wool untuk meredam suara drum pada ruang studio musik. Penggunaan rockwool dan karpet pada dinding studio musik. Kaca film untuk menginsulasi suara. Busa telur untuk menginsulasi suara. Lembaran karet untuk menginsulasi suara. Gabus (steroform) untuk menginsulasi suara. Bahan yang disebutkan di atas tidak efektif untuk menginsulasi suara karena bahan tersebut tidak memiliki massa yang besar. Bahan yang efektik untuk menginsulasi suara adalah bahan dengan massa yang besar sehingga memiliki Sound Transmission Loss yang cukup tinggi dan mampu mengurangi rambatan getaran. Salah satu contoh bahan yang memenuhi syarat tersebut adalah Acourete Mat Resin 2A yang memiliki Sound Transmission Loss cukup besar, yaitu 17dB pada frekuensi 125Hz, 31db pada frekuensi 1000Hz, dan 52dB pada 4000Hz. 3. Kesalahan Perencanaan Desain dan Sistem Pemasangan Apabila sudah benar dalam menganalisis menganalisis sumber suara dan pemilihan bahan, kita masuk ke tahapan membuat perencanaan desain insulasi suara dan sistem
pemasangan. Dari data-data analisis sumber suara, besaran suara, cara merambat suara, data teknis bahan, maka kita dapat melakukan perencanaan dan perhitungan sistem insulasi ins ulasi yang benar. Hal-hal yang perlu per lu diperhatikan dalam dal am perencanaan sistem insulasi adalah: Sistem insulasi getaran yang tidak benar sehingga kurang efektif meredam suara yang merambat pada media padat. Sistem peredaman resonansi yang tidak benar sehingga sistem insulasi kurang bekerja sempurna karena resonansi yang terjadi pada sistem insulasi yang ada. Aplikasi pekerjaan lapangan lapangan yang tidak tepat, seperti lupa menutup lubang atau beberapa kelalaian kecil yang berakibat fatal. Demikianlah tiga kesalahan yang diperbuat oleh masyarakat umum dalam hal melakukan pekerjaan insulasi suara.
Radio Perngertian radio Fungsi studio ruangan radio Membuat studio saran radio membutuhkan persyaratan kekedapan suara dalam ruangan sehingga stasiun radio dapat berjalan tanpa gangguan suara dari luar atau sebaliknya. Persyaratan yang diperlukan umum adalah kekedapan ruangan serta akustik suara dalam ruangan. Untuk membuat ruangan kedap suara siaran radio diperlukan pembuatan ruangan kedap suara dari bahan peredam suara, sementara menciptakan artikulasi suara yang baik atau akustik suara diperlukan panel peredam suara yang baik atau peredam suara diperlukan panel peredam suara yang dapat menjaga kejern9ihan suara asli. Studio siaran radio umumnya dibagi menjadi minimal 2 ruangan utama yaitu ruangan siara dan ruangan kontrol. Kedua ruangan dibatasi dengan partisi ruangan berframe kaca sehingga dari ruangan kontrol dapat melihat ke ruangan siaran radio dan sebaliknya. Ruangan dapat juga ditambah dengan ruangan recording (rekaman) yang dapat terlihat dari ruangan kontrol. Jadi desain ruangan studio siaran radio dapat terbagi minimal 2 ruangan utama yaitu studio siaran dan ruangan kontrol dan rungan rekaman. Selanjutnya untuk menciptakan kekedapan suara diperlukan beberapa lapisan bahan peredam suara yang dipasang dengan teknik insulasi suara yang baik dan benar sehingga suara dalam frekuensi tinggi dan suara dala frekuensi rendah dapat terserap dengan baik. FUNGSI STUDIO RADIO
Fungsi studio radio yang digunakan sebagai siaran radio, adalah sebagai berikut. 1. Ruang pengumuman untuk siaran berita, cerita, komentar dan sejenisnya. 2. Studio percakapan untuk siaran berita, diskusi panel, pidato, ceramah dan kadang pertunjukan. 3. Studio drama. 4. Studio serbaguna untuk presentasi yang diucpkan maupun musik. 5. Studio penonton. 6. Dimensi ruang studio radio ditentukan oleh jumlah pengguna ruang, sound system, dan furniture serta kebutuhan kualias akustik.
Dimensi ruang studio radio Ukuran ruang studio
Rasio dimensi ruang Tinggi
Lebar
Panjang
Kecil
1.00
1.25
1.60 1. 60
Sedang
1.00
1.50
2.50
Dengan
plafon
relatf
1.00
2.50
3.20
panjang
luar
1.00
1.25
3.20
panjang Dengan biasa
relatif
terhadap
lebar
Pengecualian rasio dimensi ruang dapat dilakukan, jika
1. Denah tidak berbentuk persegi panjang 2. Bunyi terdifusi merata ddengan reverberation time yang tepat. 3. Lapisan peredam suara telah diletakkan merata, terutama untuk bunyi frekuensi rendah, dan 4. Volume ruang > 710 m 3 (setara auditorium kecil). Denah ruang studio radio diusakan tidak membentuk permukaan dinding sejajar berhadapan, karena cacat peredam suara (gema dan gaung) dapat terjadi dan terinput
pada
mikrofon.
) lingkaran atau elips.
Ruang
dapat
bebentuk
segi
banyak
(heksahon
Kaca merupakan reflactor makan pada pemasangan dimiringkan ke atas atau ke bawah agar bunyi yang menenainya tidak dipantulkan berulang kali oleh dinding ruangan. Agar diperoleh insulasi bunyi, pintu dipasang ganda dan kaca harus dibuat ganda. Kaca merupakan reflactor makan pada pemasangannya dimiringkan ke atas atau ke bawah agar bunyi yang mengenainya tidak dipantulkan berulang kali oleh dindingdinding ruangaan. Agar diperoleh insulasi bunyi , pimntu dipasang ganda dan kac harus dibuat ganda dengan rongga udara minumal setebal 5 cm di antaranya untuk mncegah rambata bunyi strucrureborne sound dari ruang di luar studio, plafonnya dibuat gantung.
JUDULIN Lapisan yang harus dilapisi bahan peredam suara adalah lapisan dinding, plafon dan lantai. Umumnya kerebalan peredam suara bisa mencapau 15 cm atau lebih. Namun dalam kondisi tertentu misalnya dinding kaca, maka sebaiknya dipasangkan tidak lebih dari 30% volume dinding yang ada. Kaca dapat menjadi instrument penting dalam interior ruanga namun dapat pula menyebabkan pantulan suara yang tidak dikehendaki jika tidak ditreatment dengan baik dan benar. Untuk lapisan lantai sebaiknya gunakan lantai yang bersifat raised floor yaitu lantai yang dapat memberikan kemudahan pada sistem manajemen kabel. Dengan lantai sistem raised floor tentu berbagai macam kabel transmisi, listrik dan sebaginya mudah diatur dan rapi. Namun jika tidak dapat membuat sistem raised floor maka sebaiknya lanta tetap ditreatment dengan peredam suara agar suara tidak merambat dari lantai.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah sistem pintu. Dianjurkan pintu mengunakan sistem doble door dengan jarak minimal 1 meter sehingga memungkinkan tercapainya kekedapan suara maksimal. Kusen dan pintu benar-benar dapat memblok suara dari luar atau dari dalam ruangan. Desain pintu peredam suara dapat disesuaikan dengan memperhatikan setetika dan fungsi peredam suara. Jadi
membuat studio siaran radio dengan peredam suara memerlukan teknik
insulasi suara yang baik dan benar serta memperhatikan tingkat kekedapan suara maksimal atau 95% sehingga suara dalam ruangan dapat terjaga tanpa gangguan. Dengan tambahan akustik suara ruangan dapat memperjelas suara studio radio.
BAB KONSEP PERANCANGAN
KONSEP UMUM PERANCANGAN Secara umum, konsep yang dipakai dalam perancangan studio siaran radio ________? ________? Di Bandung Bandung mengacu dalam dalam desain modern modern minimalis sehingga sehingga nyaman digunakan dalam kegiatan siaran.
Konsep pendekatan tema dan gaya Pendekatan tema Tema yang digunakan pada studio radio HMM..!!! di Bandung ini adalah retro karena untuk memberi ciri khas tersendiri yang menarik untuk dilihat. Pendekatan gaya Gaya yang digunakan pada studio siaran radio _______? di Bandung ini adalah modern. Interior dengan gaya modern mendai sebuah desain yang lebih aju, variatif, fleksibel dan inovatif baik secara bentuk maupun tampilan sehingga konsep modern ini mampu menyesuaikan dengan tema perancangan interior dari studi siaran radio ______? Konsep Desain Bentuk
Pendekata gaya bentuk yang akan digunakan dalam perancangan interior studio siaran radio HMM? Di Bandung adalah sebagi berikut :
Pengeolahan bentuk dengan gaya modern banyak banyak menggunakan bentuk geometris dan selalu ada akses yang memebuat bentuk tersebut memiliki titik fokus;
Menyesuaikan dengan tema retro dengan suasana tahun 90’an;
Pada gaya modern bentuk mengeksploitasi mengeksploitas i teknologi sehingga lebih variatif dan fleksibel
Warna Pendekatan warna yang akan digunakan dalam perancanaan studio siaran radio HMM di Bandung adalah sebagai berikut : Warna desain interior dengan warna retro indentik dengan warna-warna merah, kuning, hijau, biru. Warna tersebut sebagia besar ruangan dari mulai dinding, lantai dan ceiling guna mengangkat objek yang ada pada ruangan. Material -
Floor Kriteria lantai yang digunakan antara lain :
Pemasangan mudah;
Perawatan mudah;
Kuat dan tahan lama;
Tahan akan gema suara;
GAMBAR KARPET -
Dinding engkeu heula
-
Ceiling Engkeu eula
Alat radio CARI !!!!!!!
Furniture dan sistem display Konsep furnitur yang digunakan dalam perencanaan ini adalah furnitur yang menggunakan
bentuk serta material yang fungsional. Pemilihan Pemilihan furnitur
ditentukan sesuai dengan tema dan gaya perancangan, mulai dari bentuk, warna dan material. Dengan dua sistem yaitu furniture lepas dan built-in. FOTO NA
Konsep teknis Pencahayaan Buatan Menggandalkan cahaya dari lampu. Umumnya digunakan setiap melakukan kegiatan siaran yang tidak memungkinkan menggunakan cahaya alami. Selain untuk menerangi, cahay lampu dapat memperindah ruangan. Penghawaan
Pengkondisian undara menggunakan AC central. Sistem ini mengkondisikan udara secara aktif. Udara disalurkan melalui ducting dan selanjutnya di distribusikan
ke
setiap
ruangan.
namun
pada
beberapa
ruangan
menggunakan AC spilt, agar temperature sesuai dengan kebutuhan.
Ruang peredam suara Sistem pengendalian bunyi pada ruangan disesuaikan dengan kebutuhan dan aktifitas pada ruang itu sendiri. Pengendalian bunyi baik berupa pantulan bunyi, ada juga yang menggunaka menggunakan n peredam peredam bunyi alami atau atau pun buatan buatan dengan pengguna penggunaan an sekat, baik berupa dinding yang dilapisi rockwood, glass wood, gypsum dan bahan material yang lain SEBUTIN COY Teknik pemasangan Carii yaaah