31
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk pembangunan instrumen (Riyanto, 2011). Definisi operasional pada penelitian ini dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini :
Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Wredha Muhamadiyah Rancabolang Kota Bandung
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
Terapi Terapi Air Kelapa Muda
Air
Kelapa - Gelas ukur
Muda yang diberikan - Gelas ukuran pada lansia hipertensi
300 ml
2 kali sehari setiap
Cek tekanan darah
pagi dan sore selama 7 hari, (SOP terlampir) Tekanan
Darah
sistolik dan diastolik Tekanan Darah
lansia
hipertensi
sebelum
diberikan
terapi air kelapa muda
Spigmomanometer
Tekanan darah
dan stetoskop
dalam mmHg
Rasio
dan sesudah diberikan terapi air kelapa muda
E. Rancangan Penelitian 1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Design dengan rancangan The One Group Pratest Posttest ,
32
dimana dalam penelitian ini subjek diberikan Air Kelapa (Sugiyono, 2012). Penelitian ini, dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Peneliti akan memberikan intervensi kepada subjek yang akan diberikan Air Kelapa dan kemudian membandingkan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan terapi air kelapa, penelitian ini bersifat analitik. Berikut skema populasi : Pretest 01
Intervensi X
Posttest 02
Keterangan : O1 : Sebelum pemberian X : intervensi O2 : Setelah pemberian. 2.
Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian intervensi di bidang kuratif, dengan memberikan perlakuan terhadap perkembangan suatu penyakit, perlakuan dalam penelitian ini berupa pemberian penatalaksanaan tindakan kuratif dimana peneliti memberikan perlakuan pada lansia penderita hipertensi yang dilakukan pagi dan sore selama 7 hari berdasarkan penelitan sebelumnya yang dilakukan Nurhayati (2017) mengatakan bahwa pemberian terapi air kelapa efektif pada hari ke 5 pemberian, sedangkan penelitian menurut Gandari (2015) mengatakan bahwa pemberian air kelapa yang efektif dari hari ke 14.
33
3.
Populasi dan Sampel Penelitian
a.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami hipertensi di panti wredha muhamadiyah rancabolang Kota Bandung. Dengan jumlah lansia yang mengalami dan menderita hipertensi sebanyak 25 orang dari jumlah total 35 lansia. b.
Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, (Sugiyono, 2012). 1)
Teknik penentuan besar sampel Rumus penentuan besar sampel menurut Hidayat A (2013) yaitu :
n=
²₁−∕₂.(−)
Keterangan : n
= jumlah Sampel
₁₂
Z² -
∕
= Tingkat Kepercayaan (1,960)
p
= Proporsi kasus yang diteliti dalam populasi (50%)
d
= Kesalahan yang dapat ditolerir 5/95% = 0,05
34
Maka : n=
n=
n=
(,96)²(0,0,500)(−0, 5 0) 5 ) (3,846)(0, 5 0)(0, 5 0,05 0,0,969 05
n = 19,2 / 19 2)
Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
teknik Non
Probability Sampling , yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap lansia yang menderita hipertensi untuk dipilih menjadi anggota sampel dan teknik sampel dari Non Probability Sampling yang digunakan adalan Purposive Sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria menjadi responden sebagai b erikut : Kriteria Inklusi a) Usia Lansia 60-70 tahun b) Tekanan darah tinggi (hipertensi) (140-160 / 90-100 mmHg) c) Indeks Masa Tubuh normal (18,5-22,9) d) Tidak dalam pengobatan Hipertensi (Anti Hipertensi)
35
Kriteria Eksklusi a) Lansia yang mengalami penyakit yang berhubungan dengan hipertensi seperti penyakit stroke, penyakit jantung serta memerlukan istirahat dan instruksi dari dokter. b) Lansia yang mengalami stress atau kondisi status mental yang tidak memungkinkan untuk mengikuti terapi air kelapa muda.
Jumlah lansia yang mengalami Hipertensi di panti wredha terdapat 25 orang, tetapi yang di ambil menjadi sampel sebanyak 19 orang karena berdasarkan hasil perhitungan serta pertimbangan kriteria terdapat 6 lansia tidak masuk dalam kriteria yang peneliti tentukan yaitu: 3 lansia memiliki usia di atas 70 tahun, 2 lansia mengalami obesitas, 1 lansia mengalami kondisi status mental yang tidak memungkinkan untuk mengikuti terapi air kelapa muda. 4.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, dimana instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2012) adalah : a. Instrumen atau alat untuk mengukur Tekanan Darah b. Instrumen untuk mengisi hasil pemeriksaan Tekanan Darah c. SOP terapi air kelapa muda
36
5.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah langkah strategis dalam penelitian yang dilakukan dengan berbagai setting, sumber dan cara (Sugiyono, 2012). Penelitian yang dilakukan menggunakan sumber data primer yaitu sumber data yang langsung peneliti dapatkan di tempat penelitian, setelah memperoleh data dan ijin untuk melaksanakan penelitian, kemudian peneliti melakukan kegiatan penelitian di panti wredha muhamadiyah rancabolang, ada tiga tahap yang peneliti lakukan pada saat penelitian :
a. Sebelum Pemberian Terapi Air Kelapa Muda Sebelum mengunjungi panti peneliti menyiapkan air kelapa muda terlebih dahulu, di sini peneliti menggunakan air kelapa muda umur 6-8 bulan dengan melihat ciri-ciri kelapa muda memiliki bentuk lebih besar, pada kulit luar kelihatan warna hijau dengan baret cokelat, tidak berbunyi saat di kocok, saat di belah terlihat daging dari kelap a muda ini memiliki warna putih cenderung bening dan bertekstur lunak (Sayogo, 2014). Setelah itu peneliti mengunjungi panti, mengumpulkan seluruh lansia di panti wredha sesuai usia, selanjutnya dilakukan pemeriksaan tekanan darah sesuai batasan yang peneliti tentukan. Peneliti akan mengukur tekanan darah responden terlebih dahulu sebelum pemberian air kelapa muda.
37
b. Pelaksanaan Peneliti memberikan terapi air kelapa muda dan meminta responden untuk meminum langsung air kelapa muda sesuai dosis 300 ml
dimana
peneliti
menentukan
dosis
pemberian
berdasarkan
perhitungan antara kebutuhan masukan kalium sebanyak (4700mg/hari) dengan
kandungan
kalium
pada
air
kelapa
muda
sebanyak
(670mg/300ml air kelapa muda) (savitri, 2017). Peneliti memberikan terapi air kelapa muda pada waktu pagi dan sore hari dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah setelah pemberian terapi air kelapa selama 15 menit dengan jeda 5 menit kemudian mengukur kembali tekanan darah yang di ulangi sebanyak 4 kali pengukuran yang menurut penelitian sebelumnya bahwa batas maksimal reaksi pemberian terapi herbal air kelapa selama 30 menit setelah pemberian Menurut Penelitian Binaiyati (2017). c. Setelah Pemberian Terapi Air Kelapa Muda Setelah diberikan selama 1 minggu (7 hari) peneliti mengukur kembali tekanan darah lansia yang telah diberikan itervensi, dimana peneliti menentukan waktu pemberian yang berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengatakan bahwa waktu pemberian terapi air kelapa muda yang efektif pada hari ke 5 sampai hari ke 14 Menurut Penelitian Peni (2015).
38
6.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
a. Pengolahan Data Pengolahan data adalah kegiatan yang dilakukan setelah datadata
terkumpul,
dimana
dalam
aplikasinya
dilakukan
dengan
menggunakan komputerisasi Software statistic. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dan kemudian menyajikannya dalam susunan yang lebih baik dan rapi.
Menurut Notoadmojo (2010), pengolahan data ini melalui 4 tahapan, yaitu : 1) Editing (pemeriksaan data) Merupakan kegiatan penyusunan data yang telah terkumpul dari hasil peneltian berupa lembar observasi dari kelompok intervensi. Data yang sudah terkumpul kemudian diolah dan dimasukkan ke dalam sebuah tabel distribusi frekuensi, kemudian dimasukkan ke dalam komputer. 2) Coding (pengkodean data) Setelah dilakukan penelitian, lalu kemudian dilakukan pengkodean yang bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan tabulasi data. Coding dilakukan dengan memberikan tanda pada masing-masing hasil pemeriksaan dengan kode berupa angka.
39
3) Entry data Proses menginput data yang sudah diedit kemudian dihitung dengan menggunakan perhitungan statistik (SPSS), sehingga menghasilkan data mean, median, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum 4) Cleaning Data
hasil
perhitungan
statistik
kemudian
dilakukan
pengecekan ulang untuk menghindar sebuah kesalahan d.
Analisis Data Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan alat bantu computer atau sistem komputerisasi. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. 1) Analisis Univariat Analisis univariat yang dilakukan dengan analisa hasil statistik deskriptif dari variable yang diteliti meliputi mean, median, standar deviasi, nilai minimal dan maksimal. Analisa univariat yang dilakukan pada penelitian ini meliputi variable dependen yaitu tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan air kelapa, rata-rata (mean) menggunakan rumus sebegai berikut :
x=
∑
40
Keterangan :
x
∑
= Mean/rata-rata
Xi = jumlah tiap data
n
= jumlah total data
2) Analisis Bivariat Analisis
bivariate
dilakukan
untuk
melihat
adanya
perbedaan antara sebelum dan sesudah mendapat tindakan atau intervensi. Sebelum dilakukan uji bivariat, maka perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Shapiro Wilk karena jumlah sampel yang diperoleh < (kurang dari) 50 orang. Rumus untuk Shapiro Wilk yang digunakan adalah sebagai berikut : T³ =
Keterangan :
[∑= ( 1)]² D
= Koefisien Shapiro Wilk
Xn-i+1
= Angka n-i-1 pada data
Xi
= Angka ke i pada data
D =( ) 2 Keterangan :
Xi = Angka ke I pada data X = Rata-rata data
41
G = bn + Cn + 1n Keterangan :
T₃−dn −T₃
G = Identik dengan nilai Z distribusi normal T3=Berdasarkan rumus di atas bn, cn, dn=konversi statistik Shapiro Wilk pendekatan distribusi normal.
Pada penelitian ini untuk data yang berdistribusi normal menggunakan uji t-berpasangan (paired t-test), sedangkan untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan uji Wilcoxon. a) Uji t berpasangan ( paired t test ) Merupakan salah satu pengujian hipotesis atau uji parametric dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan) dan berasal dari populasi yang sama. Uji ini dilakukan untuk membandingkan skor sebelum dan sesudah percobaan untuk melihat perubahan yang terjadi. Rumus uji t berpasangan (paired t-test) yang digunakan untuk sampel berpasangan adalah:
t=
√
Keterangan: d = selisih nilai dari sepasang data d ̅ = nilai rata-rata dari nilai d
Sd = Standar deviasi dari d n = jumlah sampel
42
Rumus Standar Deviasinya:
Sd =
∑²−(∑)² ²
b) Wilcoxon Signed Ranx Test Merupakan uji statistik nonparametris yang digunakan apabila data tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji ini digunakan untuk data yang bertipe interval atau rasio. Adapun rumus untuk uji Wilcoxon adalah :
Z=
Keterangan :
−N(N+)
(+)()
N = banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda T = jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif (apabila banyaknya selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya selisih negatif) = jumlah ranking dari nilai selisih yang positif (apabila banyaknya selisih yang negatif > banyaknya selisih yang positif)
7.
Etika Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti membawa rekomendasi dari STIKes Dharma Husada Bandung untuk pihak lain dengan cara mengajukan permohonan izin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian yaitu Panti Wredha Muhamadiyah Rancabolang. Setelah mendapat persetujuan, peneliti dapat melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika. Adapun
43
etika dalam penelitian yang harus diperhatikan selama pelaksanaan penelitian ini adalah: a. Persetujuan ( Informed Concent ) Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi subjek penelitian yang diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan Informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. b. Tanpa nama ( Anonimity) Merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama subjek penelitian pada lembar
observasi
dan
hanya
menuliskan
inisial
pada
lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. c. Kerahasiaan (confidentiality) Merupakan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. d. Pribadi ( Privacy ) Merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian yang mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang akan diberikan harus dirahasiakan.
44
e. Perlakuan adil ( Fair treatment ) Merupakan diperlakukan
jaminan
secara
adil
yang baik
diberikan sebelum,
kepada selama
subjek dan
agar
sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau droped out sebagai responden. 8.
Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada minggu ke tiga bulan Desember 2017 selama 1 minggu dan prosesnya meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan penyusunan laporan yang akan dilakukan di panti wredha muhamadiyah rancabolang Kota Bandung.
45
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian KEGIATAN
No
Bulan
Sept
Oktober
Nov
Des
Januari
Februari
Kegiatan Minggu 1
Pengajuan judul
2
Bimbingan proposal
3
Ujian proposal
4 5 6
Revisi proposal penelitian Perizinan surat penelitian Penelitian dan pengolahan data
7
Bimbingan skripsi
8
Pendaftaran dan penyerahan draft skripsi
9
Sidang skripsi
10
Yudisium
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4