BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan (Narbuko, 2009 : 1). Pawito (2007 : 83) metodologi meliputi cara pandang dan prinsip berpikir mengenai gejala yang diteliti, pendekaran yang digunakan, prosedur ilmiah (metode) yang ditempuh, termasuk dalam mengumpulkan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2005 :6) adalah : Penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Tujuan dari riset kualitatif yaitu untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2006 : 56). Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kualitatif
yaitu
hanya
mendeksripsikan atau mengkonstruksi wawancara-wawancara mendalam terhadap subjek penelitian sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai strategi program Radio Elgangga Bekasi dalam menghadapi persaingan industri radio. 3.2
Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam penelitian deskriptif tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi (Suryabrata, 2006 : 76). Narbuko (2009 : 44) menjelaskan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan datadata, jadi penelitian ini juga menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi. Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variable yang ada; tidak dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel antesedan yang menyebabkan sesuatugejala atau kenyataan sosial (Faisal, 1992 : 20). Seperti yang sudah dijelaskan diatas, penelitian deskriptif
hanyalah
memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Untuk itu dalam penelitian ini akan disajikan gambaran secara lengkap mengenai strategi program Radio Elgangga Bekasi dalam menghadapi persaingan industry siaran radio. 3.3
Unit Analisis Unit analisis pada umumnnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umumnya dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi tiga komponen menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2007 : 68) yaitu : (1) place, tempat dimana interaksi dalam peneitian berlangsung; (2) actor, pelaku atau orang yang sesuai dengan objek penelitian tersebut; (3) activity, kegiatan yang dilakukan actor dalam situasi social yang sedang berlangsung.
Unit analisis akan membantu untuk melakukan wawancara sebagai bahan dalam membuat penelitian. Unit penelitian dalam penelitian ini adalah strategi Radio Elgangga Bekasi dalam menghadapi persaingan radio, dan juga orang yang berkompeten dalam memberikan informasi, yaitu Direktur Siaran Radio Elgangga Bekasi, Produser Program, Music Director. 3.4
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2006 : 91). Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu :
3.4.1
Data Primer Kriyantono (2006 : 43) menjelaskan data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu menggunakan metode pengumpulan sebagai berikut : 3.4.1.1 Wawancara Mendalam Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2005 : 186). Jadi wawancara dilakukan dengan cara menggali legih dalam kepada informan selalu pertanyaan-pertanyaan mengenai strategi penerapan program acara di Radio Elgangga Bekasi.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informasi agar mendapatkan data lengkap dan mendalam (Kriyantono, 2006 : 98). Sebelum
melakukan wawancara mendalam dengan key
informan maupun informan, dimulai dengan memilih narasumber yang berkompeten dalam manjawab pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Setelah melakukan wawancara, data hasil wawancara tersebut kemudian diolah, dan dikoreksi apakah data yang didapat sudah lengkap atau masih ada yang kurang. Jika data masih kurang lengkap maka perlu ditanyakan kembali kepada narasumber agar memperoleh data yang lengkap. 3.4.1.2 Observasi Observasi diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung tanpa mediator sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut (Kriyantono, 2006 : 106). Observasi berguna untuk menjelaskan, memberikan dan merinci gejala yang terjadi, mengamati secara langsung objek yang diteliti sehingga memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini yang diamati adalah strategi pemrograman di Radio Elgangga Bekasi. Jenis observari yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan. Observari non partisipan merupakan metode observasi dimana periset hanya bertindak mengobervasi tanpa ikut terjun melakukan aktivitas seperti yang dilakukan kelompok yang
diteliti, baik kehadirannya diketahui atau tidak(Kriyantono, 2006 : 108). Jadi, hanya datang ke tempat penelitian objek yang diamati, tetapi tidak ikut dalam kegiatan mereka. 3.4.2
Data Sekunder Data sekunder (secondary data), adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain). Pada umumnya data sekunder berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu (Ruslan, 2003 : 138) Menurut Marzuki (1995 : 56) data sekunder berasal dari tangan ke dua, ketiga, dan seterusnya, artinya melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri. Dalam penelitian ini pengumpulan data sekunder sekunder dilakukan dengan cara melakukan teknik-teknik kepustakaan seperti mencari,melihat dan membuaka situs dan buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
3.5
Subjek Penelitian Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penelitian kualitatif
tidak
dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal populasi dan sampel (Kriyantono, 2006 : 161). Sampel pada riset penelitian kualitatif disebut informan atau subjek penelitian. Faisal (1992 : 109) menjelaskan istilah “subjek penelitian” merujuk pada orang/individu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti. Subjek penelitian ini menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian.
Subjek penelitian ini meliputi beberapa macam yaitu narasumber utama (key informan) dan narasumber (informan). Narasumber utama (key informan) yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian (Suyanto, 2006 : 172). Key informan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu: 1. Dikertur Siaran Radio Elgangga Bekasi. Alasan dipilihnya narasumber utama diatas dengan pertimbangan diantaranya beliau yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasional studio sehari-hari. Selain itu beliau juga berkompeten dan mempunyai pengetahuan lebih dalam hal menjawab strategi pemrograman di Radio Elgangga Bekasi. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moleong, 2005 : 132). Informan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu : 1. Produser Program Radio Elgangga Bekasi, yaitu yang bertanggung jawab terhadap pembuatan program dan jadwal siaran. 2. Music Director Radio Elgangga Bekasi, yaitu yang bertanggung jawab atas segala keperluan musik dan lagu untuk siaran radio. Alasan dipilihnya informan diatas sebagai pelengkap data-data dan informasi yang diperlukan dengan pertimbangan mereka juga berkaitan dengan gambaran mengenaik judul yang akan diteliti yaitu Strategi Program Radio Elgangga Bekasi dalam menghadapi persaingan industri siaran radio. 3.6
Teknik Analisis Data Analisis data menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2005: 248) adalah :
Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Selanjutnya Matthew B. Miles dan Michael Huberman (dalam Patilima, 2001 : 96) membagi tiga alur dalam proses analisis data kualitatif yaitu : (1) reduksi data, proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan,dan transformasi data yang muncul daricatatan-catatan lapangan; (2) penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengamatan tindakan; dan (3) penarikan kesimpulan, kesimpulan akhir tergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini, akan dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul baik data primer maupun data sekunder yang berupa hasil wawancara, pengamatan, serta catatan lapangan.hasil data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data itu, kemudian penulis susun hingga membentuk laporan yang sistematis. Selanjutnya, data yang sudah disusun dibagi menjadi data utama dan data penjelas. Pembahasan hasil penelitian dijabarkan dalam bentuk deskripsi yang didukung dengan teori yang bersumber dari buku., kemudian dianalisis untuk mengetahui strategi program Radio Elgangga Bekasi dalam menghadapi persaingan industri siaran radio. Selanjutnya, ditarik beberapa kesimpulan sebagai hasil dari penelitian. 3.7
Teknik Keabsahan Data Yang dimaksud dengan keabsahan data menurut Moleong (2006 :320) yaitu : (1) mendemonstrasikan nilai yang benar; (2) menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan; dan (3) memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh yaitu dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2006 : 330). Moleong juga menjelaskan teknik triangulasi terdiri dari empat macam, yaitu triangulasi sumber, metode, penyidik, dan teori. Penelitian menggunakan triangulasi sumber yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Panton (dalam Moleong, 2005 : 330) menjelaskan teknik tringulasi dapat dicapai dengan jalan sebagai berikut : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orangorang tentang situasipenelirian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintah; (5) membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan. Berdasarkan hasil dari tringulasi tersebut maka akan sampai pada salah satu kemungkinan yaitu apakah data yang diperoleh ternyata konsisten, tidak konsisten, atau berlawanan. Maka selanjutnya mengungkapkan gambaran yang lebih memadai mengenai gejala yang ditelitinya. 3.8
Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian Dalam proses penelitian ini juga mengalami keterbatasan dan kelemahan baik dalam proses mendapatkan data maupun saat penulisan. Keterbatasan yang dihadapi yaitu keterbatasan dalam mendapatkan berbagai referensi buku, buku yang membahas mengenai permasalahan penelitian masih sedikit dan terbatas. Selain itu keterbatasan biaya dan waktu juga dirasakan dalam menyusun penelitian. Waktu yang tersedia untuk wawancara terbatas, karena kesibukan informan. Kelemahan yang dihadapi yaitu dalam proses merangkum kalimat untuk menjadi sebuah penyimpulan yang baik.