1. Bagian Bagian Gardan
- Rel Axle Housing Housing Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.
-
Gasket Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian in i juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.
- Differential Differential Carrier -
-
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini ini delepaskan dari differential housing. dan drive pinion gear kit Differential Differential Ring gear dan drive Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential diffe rential cukup dengan mengganti bagian bagian ini. Oil Seal Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differentia l housing ini berfungsi mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru. Universal joint Flange Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar. Differential Pinion atau Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuaikan diri. Mur pengancing drive shaft ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.
2. Macam Macam Penggerak Sudut Rumah Penggerak Aksel Gigi Pinion Gigi Korona Gigi Kerucut Samping/Matahari Rumah Differensial Poros Gigi Kerucut Antara Gigi Kerucut Antara/Planet Mounting Rumah Penggerak aksel Tutup Debu Poros Aksel Penghubung Bola/Penghubung CV Bantalan Rumah Diferensial Bantalan Poros Pinion Sil Oli
3. Kegunaan Gardan 1.Mengubah arah tenaga putar.
Salah satu fungsi dari gardan adalah mengubah arah putar sejauh 90 derajat s ehingga putaran yang dihasilkan dari transmisi yang disalurkan melalui batang propeller ini dapat memutar roda belakang. 2.Sebagai final gear reduction ( gigi reduksi ) 3.Sebagai pembeda putaran roda belakang kendaraan Pada jaman dahulu ketika orang belum mengenal apa itu diffeential, kendaraan terutama mobil harus memutar jauh sekali ketika akan belok, hal ini terjadi karena putaran ban belakang tersebut sama sehingga raius putaran pun semakin melebar. Dan dengan ditemukannya gardan ini, mobil mobil tidak lagi harus memutar terlalu jauh ketika akan belok sebab misalnya mobil akan belok kekanan, maka roda bagian belakang kanan putarannya lebih sedikit bahkan berhenti berputar sedang roda pada bagian belakang kiri berputar ber putar lebih banyak dan hasilnya mobil pun bisa belok dengan mudah tanpa slip. Bagian bagian diferensial Fungsi dari differensial/gardan adalah : 1. Untuk memindahkan tenaga putaran mesin dari poros gardan ke poros roda yang digerakkan. 2. Untuk memunginkan perbedaan putaran roda kiri maupun kanan pada saat kendaraan berbelok ke kiri atau ke kanan.
Differential terbagi menjadi dua bagian utama :
1. F inal g ear ear Yang terdiri dari drive pinion dan ring gear, dan berfungsi untuk memperbesar momen dan meru-bah arah putaran sebesar 90º.
2. Differential gear Yang terdiri dari side gear dan pinion gear, dan berfungsi untuk membedakan kecepatan putar roda kiri dan kanan saat membelok.
A . FINAL FINAL GE AR
Saat ini final gear terdiri dari dua tipe ti pe :
1. Hypoid bevel g ear
Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda belakang, dimana drive pinion terpasang offset dengan garis tengah ring gear. Mempunyai keuntungan yaitu bunyi lebih halus.
2. Helical g ear
Tipe ini digunakan pada kendaraan penggerak roda depan. Mempunyai keuntungan yaitu bunyi dan getaran lebih kecil dan momen dapat di-pindahkan dengan lembut.
B . DIFFERE NTIAL GE AR
Saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam (A) lebih kecil dari jarak tempuh ro-da bagian luar (B), dengan demi-kian roda bagian luar harus ber-putar lebih cepat dari roda ba-gian dalam.
Bila roda-roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu ban akan slip, yang akan menyebabkan ban akan cepat aus. Untuk mengatasi hal ini di-perlukan differential gear dengan tujuan membedakan putaran roda.
Prinsip Dasar Differential Gear
Bila kedua rack diberi beban yang sama, maka ketika shackle ditarik ke atas akan menyebab-kan kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama karena tahanan sama dan pinion gear tidak berputar.
Tetapi bila beban yang lebih be-sar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas, maka pinion gear akan berputar sepanjang gerigi rack yang men-dapat beban lebih berat dise-babkan adanya perbedaan taha-nan. Dan ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat.
Konstruksi Differential
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Drive pinion Ring gear Differential case Side gear Pinion gear Pinion shaft Axle shaft
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Side bearing cap Side bearing Backlash adjusting shim Drive pinion shaft Pinion depth adjusting shim Drive pinion inner bearing Colapsible spacer Differential housing Drive pinion outer bearing
10. Oil seal 11. Flange yoke 12. Pinion shaft 13. Side gear 14. Backlash thrust washer 15. Pinion gear 16. Ring gear 17. Lock pin 18. Differential case
Cara K erja Differential
J alan Lurus Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri dan kanan dengan rpm yang sama karena tahanan roda kiri dan kanan sama, sehingga menyebabkan putaran roda kiri dan kanan sama.
B elok K anan
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kiri mengitari side gear kanan karena tahanan roda kanan lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kiri lebih besar dari roda kanan.
RPM A > B
B elok Kiri
Drive pinion memutarkan ring gear, ring gear memutarkan differential case, differential case menggerakkan pinion gear melalui pinion shaft dan pinion gear memutarkan side gear kanan mengitari side gear kiri karena tahanan roda kiri lebih besar, sehingga menyebabkan putaran roda kanan lebih besar dari roda kiri.
S alah S atu R oda Mas uk L umpur
Saat salah satu roda masuk lumpur maka roda yang masuk lumpur tersebut mempunyai tahanan yang kecil, dan menyebabkan sulitnya mengeluarkan roda dari lumpur.
Cara kerja gardan
. Sebagai Pembeda Putaran Roda Diferential berasal dari kata "Different" yang artinya beda. Hal itu memang fungsi diferential adalah untuk membedakan kecepatan putaran roda kiri dan roda kanan. Mengapa perlu dibedakan ? ini terkait mobil yang berbelok. Saat mobil belok, jarak yang ditempuh roda belakang kiri dan kanan berbeda.
img by motorshout.com
Roda bagian dalam memikiki jarak yang lebih kecil dari pada roda bagian luar. Jika putaran roda sama maka akan berpotensi mempercepat keausan roda bagian dalam ketika membelok. 2. Mengubah Arah Powerflow Pada sistem penggerak RWD, aliran powerflow dari mesin berlangsung memanjang. Tenaga putar ini akan di ubah arahnya 90 derajat dari sudut poros propeller atau tegak lurus terhadap garis propeller shaft. Kita tahu, bahwa mesin-mesin pada kendaraan penggerak belakang itu arahnya memanjang, sehingga putaran yang dihasilkan oleh mesin juga tidak sejajar dengan sumbu roda. Berbeda dengan kendaraan FWD yang memakai komponen tr ansaxle secara langsung. Sistem ini menggunakan diferential hanya untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan. 3. Meneruskan Power dari propeller ke axle Differential menggunakan mekanisme roda gigi pinion dan ring gear untuk menghubungkan tenaga dari poros propeller ke arah axle secara tegak lurus. Melalui sebuah ring gear, tenaga dari mesin akan dipindahkan menuju poros as. 4. Meningkatkan moment putaran output. Keterkaitan drive pinion gear dan ring gear pada input differential memiliki perbandingan gigi yang berbeda. Jumlah mata gigi drive pinion lebih sedikit dari pada ring gear sehingga putaran yang mengarah ke axle sudah diperbesar momennya. Itulah sebabnya komponen ini banyak dipakai untuk kendaraan sekelas bus dan truk.
Komponen-komponen pada Differential
Pada satu unit gardan, akan anda temukan bagian penyusun yang diantaranya adalah
Drive pinion Gear Drive pinion shaft Ring Gear Side gear Spider gear Spider gear shaft Spider gear washer Thrust washer Diferential case Bearing Bearing cap adjuster
Cara Kerja Gardan Pada Mobil Pada dasarnya, gardan akan meneruskan putaran mesin dari propeller ke pooros axle kapanpun ketika ada input dari pinion drive gear. Mekanisme pembedaan putaran akan terjadi ketika salah satu roda mengalami gaya tekan yang berlebih, contohnya ketika belok. 1. Saat Mobil Berjalan Lurus Advertisement Ketika mobil berjalan pada posisi steer lurus maka tenaga putar dari propeller shaft masuk ke drive pinion gear. Dari drive pinion gear dihubungkan ke ring gear yang memiliki jumlah mata gigi lebih banyak sehingga RPM ring gear lebih rendah dari RPM drive pinion gear tapi torsinya bertambah. Dari ring gear, putaran kemudian diteruskan ke diferential case. Hal tersebut karena differential case terpaut dengan ring gear. Sementara itu, diferential case merupakan rangka dari rangkaian pinion dan side gear. Disini t erdapat poros pinion yang bertumpu pada sisi diferential case, dan kedua ujung poros tersebut diletakan dua
buah gigi pinion yang terhubung dengan dua side gear. Sehingga aliran putaran dari diferential case akan menuju poros pinion, kemudian ke pinion gear, dan sampai ke side gear. Pinion gear dapat berputar pada poros pinion, dan saat pinion gear ini berputar maka roda kiri dan kanan akan beda putarannya. Namun karena berada pada posisi lurus, beban roda kiri dan kanan sama maka pinion hanya meneruskan putaran dari case ke side gear. Dengan kata lain pinion gear dalam posisi tidak berputar. Hal ini menyebabkan output pada dua buah side gear sama (RPM Side gear A = RPM Side gear B). 2. Mekanisme Side gear dan Pinion ketika belok
Saat kendaraan berbelok, misal ke arah kiri. Maka roda bagian kiri yang terletak pada sisi dalam akan mendapatkan tahanan putar dari roda depan yang berubah arah. Hal itu menyebabkan perbedaan berat antara side gear A dan B, atau side gear bagian roda kiri akan lebih berat dari side gear bagian kanan. Sehingga pinion gear akan berputar, putaran yang disebabkan perbedaan berat side gear ini menyebabkan side bagian kanan berputar lebih cepat. Sehingga putaran roda kiri dan kanan pun berbeda. Saat pinion gear membedakan putaran, arah putaran kedua pinion gear saling berlawanan. Hal tersebut karena memamg posisi dua pinion gear ini saling berlawanan dengan sudut 90 derajat dari side gear. Model m ata gigi yang dipakai juga memiliki sudut 45 derajat sehingga meski letak pinion dan side gear tidak sejajar tetap bisa menghubungkan putaran.
Komponen Gardan Mobil
1. Rear Axle Housing
Axle shaft atau poros penggerak roda adalah merupakan poros pemutar roda-roda penggerak yang berfungsi meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Axle shaft pada kendaraan dibagi dua yaitu poros penggerak roda depan dan poros penggerak roda belakang. pada kendaraaan jenis FF roda penggerak depan sebagai axle driving, sedangkan pada jenis kendaran RF roda penggerak belakang sebagai axle driving. pada kendaraan 4WD atau AWD kedua penggerak (poros roda belakang dan depan) sebagai driving axle shaft sehingga ke empat roda dapat bergerak. Biasanya posisi bagian ini merupakan tumpuan terberat dalam bagian mobil karena letaknya yang berada di bagian roda belakang, khususnya pada mobil-mobil muatan atau jenis minibus.
2. Gasket
Berfungsi untuk mencegah kebocoran dari sambungan di bawah kondisi yang bertekanan. Kebocoran yang di maksud di sini adalah kebocoran oli gardan, apabila bocor maka akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna, yang nantinya akan menjadi kerusakkan pada gigi gardan. oleh karena itu pada sekelling gasket di berikan pelumas yang berguna untuk menjaga gar kotoran dan debu serta meminimalisir terjadi nya pergesakan dari dalam gear.
apbila gasket dalam keadaan rusak atau tidak maksimal dapat mempengaruhi suhu mobil panas dan meyebabkan bensin menjadi boros juga.
3. Differential Case
Yang berfungsi mengubah arah putaran propeller shaft 90 derajat yang akan di teruskan ke poros roda belakang. Dan juga berfungsi sebagai yang membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat di perlukan. Dengan berputarnya differential case, pinion gear akan terbawa berputar bersama difeerential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Penyetelan terhadap sistem ini dengan jarak kerenggangan antar ring gear dan drive pinion tidak boleh terlalu rapat atau renggang, jika terlalu rapat akan mengakibatkan berat dan jika terlalu renggang akan menimbulkan suara yang berisik.
4. Differential Carrier
Sebagai tempat kedudukan semua komponen differential atau tumpuan sentral sebagai bagian untuk memancing salah satu sisi dari bearing ring gear.Differenti al Carrier ini dipasangkan pada rear axle housing oleh beberapa baut. pada bagian ini.Untuk penyetelan ulang atau penggantian gigi baru bagian ini dilepaskan dari differential housing. Setelah dibersihkan dari sisa- sisa oli lalu dipasangkan pada tanggem. Ulir pada bagian ini memudahkan mintir menyetel bidang singgung dengan drive pinion. Hasil penyetelan dari bagian ini tidak bisa langsung jadi karena kalau tampak bidang yang bersinggungan tidak baik maka penyetelan harus diulangi dari pertama lagi yaitu melepaskan drive shaft
5. Oil Seal
Letaknya diujung bagian differential carrier yang berfungsi mencegah agar oli tidak habis, jika di ketahui adanya rembesan oli pada bagian ini segera untuk menggantinya karena semakin dibiarkan oli akan habis dan menguap sehingga akan terjadi kerusakan pada komponen lainnya. Kalau Anda menemukan di sekitas bagian ini ada basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru. Lepaskan propeler shaft dan kendurkan mur yang mengancing drive gear. Untuk melepaskan mur ini harus menggunkan kunci momen. Perhatikan untuk sampai bisa kendur membutuhkan momen berapa kg/cm2. Hal ini penting untuk waktu pemasangan kembali. Kekerasannya harus sama, karena beda besarnya maka kekerasan pengancingannyapun berbeda
adapun funssi dari oil seal adalah :
Menjaga kebocoran pelumas Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur Lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan t idak bocor Melapisi permukaan yang tidak rata Komponen tidak cepat rusak
6. Drive Pinion Gear
Biasa di kenal dengan gigi nanas, karena memang bentuknya seperti nanas yang telah dikupas. Banyaknya lekukan gigi pada drive pinion gear bervariasi , semakin bervariasi lekukannya maka akan semakin cepat putaran as rodanya. Komponen ini berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari propeller shaft yang selanjutnya di pindahkan ke ring gear lalu di rubah arah putarannya sebesar 90 derajat. kinerja gigi nanas ini berkesinambungan dengan differential case karena keduanya berputar bersamaan. selain itu juga berfungsi sebagai pemutar ring gear agar mobil dapat berbelok.
7. Spider Gear
gigi ini menempel pada gigi matahari dan terletak didalam differential case, gigi ini berputar karena poros spider gear yang menempel pada gigi matahari, jumlah putarannya sebanyak putaran gigi matahari, namun gigi ini juga berputar pada porosnya sendiri. Gigi spider berfungsi untuk memutarkan side gear dan membuat perbedaan putaran atara kedua side gear, gigi spider ini berjumlah 2 , atas dan bawah. Maka bagian spider yang berhubungan dengan roller bearing dibuat lebih keras. Untuk mengurangi gesekan yang terjadi bentuk bearing menggunakan model roller bearing yang ditutup dengan cup. Supaya bearingnya tdak terlepas pada waktu propeller shaft berputar dengan kecepatan tinggi
8. Side Gear
Dapat menghubungkan daya dari drive pinion ke gear terus ke differential pinion lalu ke axle shaft roda belakang, gear inilah yang langsung terhubung ke as roda, jumlahnya ada dua di kanan dan kiri. Bagian ini berfungsi membedakan putran roda kanan dan kiri saat kendaraan membelok, serta menyeimbangkan kedua roda pada RPM yang sama pada saat mobil tidak membelok sehinga side gear tetap ikut berputar. Jadi apabila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda ads
9. Ring Gear
Komponen yang biasa di kenal dengan gigi matahari ini mempunyai lekukan gigi sekitar 36 dan 40 untuk untuk mobil sejenis SUV ,fungsinya adalah meneruskan daya dari propeller
shaft di perkecil sesuai tenaga yang di teruskan drive pinion ke ring gear untuk merubah arah perputaran roda sebesar 90 derajat. Ring gear berhubungan dengan drive pinion oleh karena itu dijual satu set karena karena keduanya harus menempel dengan gap yang standard bila hanya salah satu yang diganti maka akan menimbulkan gap yang tidak sama antara lekukan gigi-giginya. Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga pergerak mengelilingi side gear sebelah kiri, sehingga putaran side gear sebelah kanan bertambah, yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah 2 kali putaran ring gear.
10. Universal Joint Flange
adalah bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential untuk meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga disamping itu ia juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar Bagian ini selalu berputar sesuai dengan putaran proper shaft. Walaupun terbuat dari baja ia juga aus termakan oleh seal yang terpasang pada ujung differential carrier. Hal inilah yang menyebabkan oli terus keluar walaupun sudah mengganti dengan seal baru. Untuk mengatasi kondisi seperti ini biasanya montir melepaskan per yang ada pada seal dan mambuatnya menjadi lebih pendek. Tindakan yang paling aman tentu dengan mengganti flange baru, atau menggeser bidang yang sudah aus tidak lagi bersinggungan dengan seal. selain komponen diatas masih ada beberapa komponen tambahan untuk membantu kinerja gardan mobil, diantaranya adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nut and washer Companion flange Drive pinion flange Spacer Drive pinion bearing Lock pin and bolt Adjusting nut Bearing cup
Penyetelan Penggerak Aksel
1. Tinggi pinion Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona 2. Pre – load pinion Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan 3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash ) Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung 4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan ) Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona 5. Memeriksa Persinggungan gigi Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata 7. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel ) Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam : • Aksel Banjo • Aksel Spicer • Aksel Terompet
Penggunaan Diferensial DIFERENSIAL/TURUNAN
Bila posisi r = t n maka persamaan kecepatan v = d r/d t v = d (tn)/d t v = n.tn-1 Demikian pula bila, kecepatan v = 2t n maka persamaan percepatan a = dv/dt a = d(2.tn)/dt a = 2.ntn-1
jenis penggerak diferensial otomatis Selectable 4WD, sistem ini lebih fleksibel dalam melakukan pemilihan jenis penggerak yang digunakan apakah 2WD, full time 4WD, ataupun part time 4WD dalam memberikan traksi yang maksimal. Pada waktu mnghadapi medan yang cukup berat, central differential akan otomatis mengunci untuk memberikan traksi yang kuat. Pada waktu belok, center differential akan mengatur roda depan dan belakang berputar secara independen. Sistem ini dapat menembus medan berat seperti lumpur, dapat digunakan di jalan aspal. Permanent 4WD Sistem ini dilengkapi juga dengan low-range gear dan center differential. Sistem ini dapat digunakan di jalan aspal maupun jalan berlumpur. Proses penguncian dilakukan secara otomatis. All Wheel Drive (AWD), atau disebut juga dengan Full-Time 4WD. Pada sistem ini ke-4 roda adalah tidak ada saling ketergantungan (independent). Distribusi power diatur oleh cpu (komputer). Sistem ini umunya sudah dilengkapi dengan sistem pengendali traksi secara otomatis. Cara kerja penggerak diferensial kopling hidraulics KOPLING HIDROLIS
Dinamakan kopling hidrolis karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan/ minyak
pada suatu wadah/ mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang digunakan sebagai penerus/ pemindah tenaga.
Gambar : Kopling Hidrolis Komponen utama pada unit kopling hidrolik adalah : pump impeller, turbin runner dan stator. Pump impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga hidrolis pada fluida. Turbin runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida yang dibangkitkan pump impeller. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak terjadi aliran yang merugikan tetapi justru aliran yang menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen/torsi. Pengoperasian unit kopling sistem mekanik menggunakan kabel baja yang menghubungkan pedal kopling dengan tuas pembebas kopling. Saat pedal kopling diinjak, maka akan menarik kabel kopling yang diteruskan dengan menggerakan tuas pembebas kearah menekan pegas kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan. Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi semula oleh pegas pengendali pedal. Sementara tuas kopling akan kembali pada posisi semula oleh pegas diafragma.
Pedal Kopling Sistem Mekanik Sistem yang kedua adalah pengoperasian secara hidrolis dapat dilihat sepert i pada gambar berikut ini.
Gambar : Pedal Kopling Sistem hidrolis. Pengoperasian kopling sistem hidrolis ini memanfaatkan tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling dalam hal ini berfungsi untuk menekan minyak yang ada pada master silinder dan selanjutnya disalurkan kesilinder kopling. Tekanan minyak selanjutn ya mendorong tuas pembebas dan bantalan tekan menekan pegas diafragma. Proses ini menyebabkan kopling memutuskan hubungan antara mesin dengan sistem pemindah tenaga. Posisi saat pedal kopling dilepas, pedal akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali. Sementara plunger master silinder akan kembali oleh pegas plunger yang ada di dalam master silinder. Karena tekanan sudah tidak ada, plunger dan tuas pembebas akan dikembalikan keposisi semula oleh pegas pengembali dan pegas diafragma.Konstruksi master silinder kopling hidrolis seperti terlihat pada gambar berikut ini. Master silinder kopling hidrolis.
Konstruksi master silinder dalam gambar tersebut, penampung minyak hidrolisnya (Reservoir) terpisah dan dihubungkan menggunakan pipa elastis. Minyak hidrolis dari reservoir melalui pipa ke master silinder melalui saluran penghubung (pipe joint). Pada saat handel kopling diinjak, tenaganya dipindahkan ke push rod dan mendorong unit plunyer bergerak kearah kiri. Gerakan ini melawan pegas pengembaali plunger (return spring) dan menekan minyak hidrolis keluar dari master silinder melalui ujung sebelah kiri, masuk ke pipa penghubung menuju ke silinder kopling. Karena sesuatu penyebab, jumlah minyak hidrolis tentu akan berkurang khususnya karena kebocoran atau katup check kotor atau macet. Untuk menjaga agar minyak hidrolis dalam sistem tetap jumlahnya, maka perlu penambahan. Penambahan minyak hidrolis ini diambil dari minyak persediaan direservoir. Caranya, saat unit plunger bergerak kekanan saat pedal kopling dilepas, maka minyak dari reservoir akan masuk kesistem melalui katup check (check valve). Dengan demikian minyak hidrolis pada sistem akan tetap terjaga kuantitasnya. Berkurangnya minyak hidrolis dalam sistem operasional kopling hidrolis akan menyebabkan langkah tekan pedal kopling berkurang, atau kemungkinan gerakan pedal tidak tersalurkan hingga ke tuas pembebas kopling. Bila ini terjadi maka fungsi kopling tidak dapat dilaksanakan, berarti proses pemutusan hubungan tenaga dari mesin ke sistem pemindah tenaga tidak dapat dilaksanakan, dan tenaga mesin akan selalu terhubung tidak dapat diputuskan oleh kopling. Silinder kopling kopling berfungsi merubah tenaga hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik, untuk mendorong tuas pembebas kopling. Tekanan minyak hidrolis dari master silinder diteruskan melalui pipa dan masuk ke silinder kopling (dari ujung sebelah kanan) mendorong piston silinder kopling dan diteruskan ketuas pembebas kopling melalui push rod. Konstruksinya seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Silinder kopling sistem hidrolis. Pada silinder kopling dilengkapi dengan baut bleeding (bleeder plug) yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem hidrolis. Seperti diketahui bila sistem hidrolis kemasukan udara, maka sistem akan terganggu kerjanya. Hal ini karena saat terjadi penekanan, maka tekanan tersebut mengkompresikan udara tersebut baru menekan minyak. Bila jumlah udaranya banyak maka terjadi penekanan dari master silinder, namun piston silnder kopling tidak bergerak. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari sistem hidrolis. Pada silinder kopling juga dilengkapi dengan boot, yaitu karet penutup yang elasti s untuk mencegah kotoran masuk kesilinder kopling. Karet penutup ini sangat penting mengingat posisi silinder kopling berada dibawah kendaraan, yang tentunya sangat ban yak berbagai kotoran dapat mengenainya. Kotoran tentu akan menyebabkan kerusakan, bila sampai masuk kesilinder kopling Sistem pengoperasian kopling untuk kendaraan berat seperti Bus, Truk, atau alat berat lainnya, sering dilengkapi dengan Boster. Boster adalah unit perlengkapan yang dipergunakan untuk meringankan tenaga untuk mengoperasikan kopling. Perlengkapan ini dioperasikan menggunakan kevacuman, pada mesin diesel biasanya diambil dari pompa vacum yang dipasang pada sisi belakang alternator. Untuk membandingkan antara sistem
yang pakai boster dengan sistem yang tidak menggunakan boster dapat dilihat pada gambar berikut ini. Keduanya menggunakan sistem hidrolis, yang menggunakan boster, unit boster dipasang pada silinder slave.
Perbandingan Unit Kopling Sistem Boster Konstruksi boster yang dipasang pada silinder kopling dapat dilihat pada gambar berikut ini. Boster Kopling Hidrolis RANGKUMAN Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan. Terdapat dua macam sistem pengoperasian kopling yaitu sistem mekanik dan sistem hidrolis. Komponen pengoperasian kopling sistem mekanik adalah sebagai berikut : 1. Pedal kopling berfungsi untuk menyalurkan tenaga pengemudi melalui injakan kakinya, dalam upaya mengendalikan kerja kopling. 2. Kabel kopling berfungsi untuk memindahkan gerakan tenaga injakan kaki p engemudi pada pedal kopling, ke tuas pembebas kopling. 3. Batang ulir pada ujung kabel kopling yang berhubungan dengan tuas pembebas berfungsi untuk mengatur gerak bebas tuas pembebas. 4. Pegas pengendali pedal kopling, berfungsi untuk mengembalikan posisi pe dal kopling setelah dipergunakan untuk mengoperasikan kopling. Komponen pengoperasian kopling sistem hidrolis adalah sebagai berikut : 1. Master silinder kopling, berfungsi untuk merubah gerak mekanis dari pedal kopling menjadi tekanan minyak hidrolis. 2. Pipa hidrolis berfungsi untuk menyalurkan tekanan hidrolis yang dihasilkan dari master silinder kopling. 3. Silinder kopling berfungsi merubah tekanan hidrolis dari master silinder menjadi gerak mekanis yang disalurkan ke push rod dan diteruskan ke tuas pembebas kopling. 4. Boster kopling berfungsi untuk meringankan tenaga injakan pedal kopling. Komponen ini hanya dipergunakan pada kendaraan berat.