BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Makalah ilmiah adalah salah satu jenis karangan ilmiah yang ditulis secara sistematis dan logis. Karangan tersebut berisi informasi atau data yang bersifat faktual yang disampaikan secara objektif dan tidak memihak pada kepentingan-kepentingan lain. Informasi yang disampaikan dalam karangan itu benar-benar murni untuk kepentingan informasi keilmuan. Karena itu, dalam menulis makalah ilmiah, penulis harus bebas dari unsur subjektif yang dapat menjerumuskan penulis pada kesesatan berpikir ilmiah. Makalah yang baik adalah makalah yang bermakna. Kebermaknaan makalah tersebut dapat dilihat berdasarkan signifikasi topik atau makalah itu bagi pembaca atau pengembangan bidang keilmuan dari topik yang ditulis. Jika dalam makalah itu hanya menyajikan pengulangan informasi yang bersifat klise, maka kebermaknaan tersebut rendah. Kebermaknaan makalah perlu didukung oleh kejelasan penulisan. Topik yang baik dengan gagasan atau isi informasi yang baik tidak akan dapat dipahami maksudnya jika gaya penulisan dan bahasa yang digunakan dalam penulisan sulit dimengerti. Gaya penulisan yang tidak sistematis dan pilihan kata serta struktur kalimat yang tidak efektif sering menjadikan pembaca bingung dalam memahami isi makalah. Karena itu, untuk meningkatkan kebermaknaan makalah, penulis perlu menguasai secara baik dan benar gaya penulisan dan bahasa dalam pemaparan gagasannya. Kejelasan penulisan akan berdampak pada kelogisan penulisan. Informasi yang disampaikan dalam makalah harus dapat dipahami dan diterima kebenarannya berdasarkan logika. Di samping itu, kelogisan penulisan makalah dapat dikembangkan melalui penataan gagasan secara sistematis. Kriteria lain untuk menilai suatu makalah adalah kejelasan pengorganisasian tulisannya. Pengorganisasian tulisan berkaitan dengan sistematika makalah. Dalam makalah, selain terdapat judul juga terdapat subjudul dan sub-subjudul. Unsur-unsur tersebut harus diorganisasikan secara jelas sehingga tampak jelas mana yang merupakan gagasan umum dan mana yang merupakan gagasan rinci bawahan.
1.2
Rumusan masalah Bertolak dari latar belakang diatas, masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut: 1. Bagaimana bagian-bagian makalah ilmiah yang baik dan benar? 2. Bagaimana format sistematika pada makalah? 3. Apa manfaat menyusun makalah dengan baik dan benar? 1.3
Tujuan pembahasan Sesuai dengan masalah di atas, penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
menginformasikan dan menjelaskan masalah pengembangan karakter dan kecakapan hidup peserta didik melalui pembelajaran kearifan lokal. Secara khusus, makalah ini berusaha menginformasikan dan menjelaskan: 1. Bagian-bagian makalah ilmiah yang baik dan benar 2. Format sistematika pada makalah 3. Manfaat menyusun makalah yang baik dan benar
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagian-bagian makalah ilmiah yang baik dan benar a) Pendahuluan Dalam bagian pendahuluan disajikan hal-hal yang bersifat umum yang fungsinya menunjukkan kepada pembaca tentang mengapa membahas masalah itu, masalah apa yang akan dibahas, dan apa yang diharapkan dalam pembahasan tersebut. Dengan demikian, bagian pendahuluan ini berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik makalah beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalaha setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan dituliskan sebagai subjudul. Jika penulsan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, pada bagian pendahuluan akan dijumpai sub-subjudul latar belakang, masalah, dan tujuan. Cara kedua adalah semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subjudul, sehingga tidak dijumpai adanya subjudul dalam bagian pendahuluan. Untuk menandai adanya pergantian unsur (musalnya, untuk membedakan antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf. Latar belakang makalah pada pokoknya menyampaikan alasan-alasan ditulisnya makalah tersebut. Alasan tersebut muncul biasanya disebabkan oleh adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, atau antara teori dengan praktik nyata. Karena itu, uraian latar belakang ini dapat berupa paparan teoretis dan atau paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang ditulis dalam makalah dan menunjukan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu ditulis. Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya: (1) dimulai dengan pengetahuan umum atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukan bahwa tidak selamnya hal tersebut dapat terjadi, (2) dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan ditulis dalam makalah, dan (3) dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan,
selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan ditulis dalam makalah. b) Pembahasan Bagian teks utama makalah berisi bahasan topik-topik makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas 4 butir pokok masalah, misalnya, maka bagian pembahasan akan terdiri dari 4 subjudul pembahasan. Masalah yang dibahas dalam bagian teks utama makalah sangat bergantung pada jenis topik yang dibahas. Bagian pokok dalam penulisan pembahasan adalah membahas topik beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Pembahasan topik beserta subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan makalah. Pembahasan topik beserta subtopiknya dapat dilakukan dengan menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan untuk membahas (menjawab/memecahkan) topik atau subtopik makalah. Kegiatan penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan penulisan makalah yang dimaksud berupa bahan yang bersifat teoritis atau dapat juga dipadukan dengan bahan yang bersifat facktualempirik. Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai bagian yang paling penting dalam makalah, karena: (1) bagian ini merupakan klimaks kegiatan penulisan makalah, dan (2) bagian ini merupakan cerminan tinggi-rendahnya kualitas makalah yang disusun. Bagian ini dikatakan baik apabila dapat membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pengertian mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan bertele-tele. Dalam penulisan pembahasan hindari penggunaan katakata tanpa makna dan cara penyampaian yang melingkar-lingkar. Hindari juga penggunaan kata-kata seperti: dan sebagainya, dan lain-lain (yang lain itu apa), dan yang sebesarbesarnya (seberapa besarnya). Pada makalah yang menggunakan sistem bab, pembahasan dipaparkan pada bagian bab II, yakni pada baian pembahasan masalah. Butir-butir pokok teks utama menjadi subbab. Namun, pada makalah yang penulisannya menggunakan sistem judul dan subjudul, pembahasan dituliskan menjadi subjudul yang penulisannya setelah subjudul pendahuluan. Contoh penulisan pembahasan disajikan dalam 2 metode berikut:
1. Penulisan pembahasan pada makalah yang menggunakan sistem bab 2. Penulisan pembahasan pada menggunakan sistem judul dan subjudul
c) Penutup Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman bahasan dan saran-saran (kalau memang dipandang perlu). Bagian penutup dapat diibaratkan sebagai gong yang menandakan berakhirnya penulisan makalah. Penulisan bagian penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik: (1) penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan, (2) penarikan simpulan dari bahasan teks utama makalah, (3) penyampaian saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran ini boleh ada dan boleh juga tidak dikencantumkan. Yang perlu diperhatikan dalam menulis saran adalah buatlah saran yang relevan dengan apa yang telah dibahas. Jangan membuat saran yang tidak ada sangkut pautnya dengan pembahasan makalah. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, artinya, untuk siapa saran itu ditunjukkan, dan tindakan atau hal apa yang disarankan. dan (4) penggabungan dari butir (1), (2), dan atau (3). Pada makalah yang menggunakan sistem bab, bagian penutup disjikan pada Bab III, yang berisi simpulan dan saran. Pada makalah yang menggunakan sistem judul dan subjudul, penulisan penutup ditempatkan sebagai subjudul yang terakhir setelah pemaparan subjudul teks-teks utama selesai. Paparan bagian penutup tersebut berisi uraian sebagaimana disebutkan pada pargraf di atas. 2.2 format sistematika pada makalah Berdasarkan sistematikanya, makalah terdiri atas tiga pokok, yaitu: (1) pendahuluan, (2) teks utama (pokok-pokok masalah yang akan dibahas), dan (3) penutup. Penulisan pokok-pokok tersebut dapat disajikan dalam sistem bab, dapat juga disajikan dalam bentuk judul dan subjudul. Jika disajikan dalam sistem bab, bagian pendahuluan dibahas dalam bab I, teks utama akan disajikan dalam bentuk pembahasan yang ada pada bab II, dan penutup disajikan pada bab III. Namun ,jika sub judul,teks utama yang menyajikan pokokpokokmasalah menjadi bebrapa sub judul dan penutup menjadi satu subjudul yang terakhir.Hal ini dapat dilihat pada contoh format sebagai berikut :
1. contoh format sistematika makalah sistem bab
Gambar 2.1 contoh format sistematika makalah sistem bab Sumber :Suyitno,p. 29,2012 2. contoh format sistematika makalah sistem judul-subjudul
Gambar 2.2 contoh format sistematika makalah sistem judul-subjudul Sumber: Suyanto,p. 29,2012
2.3
Manfaat menyusun makalah yang baik dan benar Dalam menyusun makalah ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari
penyusunan tersebut, manfaatnya antara lain:
Belajar memahami masalah dan mencari solusinya
Menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari untuk diimplementasikan di lapangan
Membuka pikiran untuk memahami permasalahan dilapangan
Sebagai latihan sebelum membuat tugas skripsi
Memahami cara-cara penulisan makalah dengan benar
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan Berdasarkan dari pembahasan pada bab II, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1) Bagian-bagian penulisan makalah secara umum terdiri dari pendahuluan, pembahasan, dan penutup. 2) Format sistematika penulisan makalah dapat disajikan dengan dua metode, yaitu makalah sistem bab dan makalah sistem judul-subjudul. 3) Penulisan makalah yang sistematis sesuai ketentuan yang ada dapat mempermudah dalam hal penyampaian informasi dan gagasan oleh pembaca.
3.2 Saran Berdasarkan pada simpulan yang dikemukakan di atas, terdapat sejumlah saran yang perlu disampaikan oleh penulis mengenai bagian-bagian pembuatan makalah sebagai berikut: 1) Mempelajari sistematika pembuatan makalah yang benar sangat penting bagi kalangan akademisi dalam menunjang segala aspek tentang pembuatan makalah. 2) Seorang penulis makalah harus mampu menyampaikan gagasannya dalam menuliskan akalah secara sistematis dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA Suyitno, Imam. 2012. Menulis Makalah dan Artikel. Malang: Rafika Aditama