TUGAS BACA DIVISI Nama
Pem#im#in$
: Infeksi dan Penyakit Tropis : Tammy utami Dewi Ludmia Budikusuma Budikusuma Deisy Ae!andria Cory Primaturia Su"i Viani : Dr% D&atnika Se Setia#udi' dr dr%' Sp Sp%A ()*%' +CT+
I%
,L-. ,L-.A A N-. N-.+A +AL L TUBU/ BU/ +AN +ANUSIA SIA A% Pen$ertian Pen$ertian ,ora ,ora Norma Norma Tu#u0 Tu#u0 +anusia +anusia (+ikro (+ikro#iota #iota** Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikrobe tidak
hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikrobe yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal, atau mikrobiota. mikrobiota. Selain itu juga disebutkan bahwa, flora normal adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari jenis bakteri. bakteri. Namun beberapa beberapa virus, virus, jamur, jamur, dan protooa protooa juga dapat ditemukan pada orang sehat. B%
Peran ,ora Norma Tu#u0 +anusia Mikroo Mikroorg rgani anisme sme yang yang secara secara tetap tetap terdap terdapat at pada pada permu permukaa kaan n tubuh tubuh bersifa bersifatt komens komensal. al.
!ertum !ertumbuh buhan an pada pada bagian bagian tubuh tubuh terten tertentu tu bergan bergantun tung g pada pada faktor faktor-f -fakto aktorr biolog biologis is seperti seperti suhu, suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta at-at penghambat. "lora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara secara normal normal.. Supres Supresii flora flora norma normall akan akan menim menimbulk bulkan an tempat tempat kosong kosong yang yang cender cenderung ung akan akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh. #eberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting untuk perkembangan siste m kekebalan tubuh normal. Sebalikny Sebaliknya, a, flora normal juga dapat menimbulkan menimbulkan penyakit pada kondisi kondisi tertentu. tertentu. #erbagai #erbagai organisme ini tidak bisa tembus $ non-invasive% non-invasive% karena hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingku lingkunga ngan. n. &ika &ika hambat hambatan an dari dari lingku lingkunga ngan n dihilan dihilangka gkan n dan masuk masuk le dalam dalam aliran aliran darah darah atau atau jaringan, organisme ini mungkin mungkin menjadi patogen. Streptococcus viridans, bakteri viridans, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung yang abnormal dan mengakibatkan subacute mengakibatkan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides yang yang normal normal terdap terdapat at di kolon kolon dapat dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma. Spesies #acteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut. 'etapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia. 'erda 'erdapat pat bany banyak contoh contoh tetapi tetapi yang yang penting penting adalah adalah flora flora norma normall tidak tidak berbah berbahay ayaa dan dapat dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor predisposisi. predisposisi.
C% )ek0ususan ,ora Norma Pada Tu#u0 +anusia 1% Awa Awa mua +ikro#iota pada +anusia
!ada keadaan alamiah, janin manusia mula-mula memperoleh mikroorganisme ketika lewat sepanjang saluran lahir. Mikroba diperoleh melalui kontak permukaan, penelanan atau penghisapan. Mikrobe-mikrobe ini segera disertai oleh mikrobe-mikrobe lain dari banyak sumber yang langsung berada di sekeliling bayi yang baru lahir tersebut. Mikroorganisme Mikroorganisme yang menemukan lingkungan yang yang sesuai, pada permukaan luar atau dalam tubuh, dengan cepat berbiak dan menetap. &adi di dalam waktu beberapa jam setelah lahir, bayi memperoleh flora mikrobe yang akan menjadi mikrobiota yang asli. Setiap bagian tubuh manusia, dengan kondisi lingkungan yang khusus, dihuni berbagai macam mikroorganisme tertentu. Sebagai contoh, di rongga mulut berkembang populasi mikrobe alamiah yang berbeda dengan yang ada di usus. (alam waktu singkat, bergantung kepada faktor-faktor seperti berapa seringnya dibersihkan, nutrisinya, penerapan prinsip-prinsip kesehatan, serta kondisi hidup, maka anak tersebut akan mempunyai mikrobiota normal yang macamnya sama seperti yang ada pada orang dewasa. 2% Pen$$oon$an ,ora Norma Tu#u0 +anusia
"lora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi ) jenis, yaitu * a.
Mikroorganisme tetap+normal $resident flora+indigenous%
yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu. tertentu. Keberadaan Keberadaan mikroorganism mikroorganismenya enya akan selalu tetap, baik jenis ataupun ataupun jumlahny jumlahnya, a, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. "lora normal yang lainnya bersifat mutualisme. "lora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau at hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat
lebih
bertahan
pada
kondisi
buruk
dari
lingkungannya.
ontohnya * Streptococcus viridans, S. faecalis, !ityrosporum ovale, andida albicans.
b.
Mikroorganisme sementara $transient flora%
yaitu aitu mikr mikroo oorg rgan anism ismee nonp nonpat atog ogen en atau atau pote potensi nsial al pato patoge gen n yang yang bera berada da di kulit kulit dan dan selap selaput ut lendir+mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba $tidak tetap% dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. "lora sementara sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit. ontoh ontohny nyaa * scheri scherichi chiaa coli, coli, Salmone Salmonella lla sp, Shigel Shigella la sp, lostr lostridiu idium m perfri perfringe ngens, ns, iardi iardiaa lamblia, virus Norwalk dan virus hepatitis /. 2
"aktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia adalah 0.nutrisi ).kebersihan seseorang $berapa seringnya dibersihkan% 1.kondisi hidup 2.penerapan prinsip-prinsip kesehatan
3% ,ora norma pada tu#u0 manusia
"lora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, mata, dan telinga . 3rganorgan dan jaringan biasanya steril.
0. Kulit Kulit secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau dari benda ben da, tetapi kebanyakan bakteri ini tida k tumbuh pada kulit karena kulit tidak sesuai untuk pertumbuhannya. Kebanyakan bakteri kulit di jumpai pada epitelium yang seakan-akan bersisik $lapisan luar epidermis%, membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan bakteri ini adalah spesies Staphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. &auh di dalam kelenjar
lemak
dijumpai
bakteri-bakteri
anaerobik
lipofilik,
seperti Propionibacterium
acnes penyebab jerawat. ¨ah dari mikroba tidak dipengaruhi oleh pencucian. Staphylococcus yang terdapat pada epidermidis kulit yang bersifat nonpatogen, namun dapat menimbulkan penyakit saat mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup jantung buatan dan sendi prostetik $sendi buatan%. #akteri ini lebih sering ditemui pada kulit dibandingkan dengan kerabatnya yang bersifat patogen yaitu Staphylococcus aureus. Secara keseluruhan ada sekitar 041-042 mikroorganisme+cm) yang kebanyakan terletak pada stratum $lapisan% korneum. #akteri anaerob dan aerob sering bersama-sama menyebabkan infeksi sinergistik, selulitis dari kulit dan jaringan lunak. #akteri-bakteri tersebut merupakan bagian dari flora normal. "aktor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada kulit adalah p5 rendah, asam lemak pada sekresi sebasea dan adanya lisoim. #erkeringat yang berlebihan atau pencucian dan mandi tidak menghilangkan atau mengubah secara signifikan flora tetap. ¨ah mikroorganisme permukaan mungkin berkurang dengan menggosok secara kuat setiap hari dengan sabun yang mengandung heksakloforen atau desinfektan lain, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjar sebasea dan keringat, meskipun tidak ada hubungan secara total terhadap kulit bagian lain maupun lingkungan. !enggunaan tutup rapat pada kulit cenderung menyebabkan populasi mikrobiota secara keseluruhan sangat meningkat dan dapat menimbulkan perubahan kualitatif flora kulit. p5 kulit pada umumnya 6-7, sehingga terdapat jenis mikroba pada kulit antara lain* Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Corynebacterium sp., Micrococcus sp., C . albican , Pityrosporum ovale, Pityrosporum obiculare 3
ambar 0. Staphylococcus aureus
ambar 1. Staphylococcus epidermidis
ambar ). Corynebacterium sp.
ambar 2. Pityrosporum ovale
ambar 6. Micrococcus sp ). 5idung dan Nasofaring $nasopharyn8% "lora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus dan streptokokus. (alam hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis $suatu kokus gram negatif% dan Haemophilus influenzae $suatu batang gram negatif%. !emusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over growth* bakteria negatif ram seperti scherichia coli, Klebsiella, !roteus, !seudomonas atau jamur.
ambar 7. H. influenza 4
1. Mulut Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikel partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam9 banyak bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu. !ada waktu lahir, rongga mulut pada hakikatnya merupakan suatu inkubator yang steril, hangat, dan lembab yang mengandung sebagai substansi nutrisi. /ir liur terdiri dari air, asam amino, protein, lipid, dan sen yawa -senyawa anorganik . &adi, air liur merupakan medium yang kaya serta kompleks yang dapat dipergunakan sebagai sumber nutrien bagi mikrobe pada berbagai situs di dalam mulut. &enis-jenis mikroba dalam mulut, antara lain* C. albicans, S. aureus, reponema denticum
2. 3rofaring $oropharin8% 3rofaring $bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. 'etapi kelompok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang juga dinamakan Streptokokus viridans. #iakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan adanya #ranchamella catarrhalis, spesies 5aemophilus, serta gular-galur pneumokokus avirulen $Streptococcus pneumonia%. #agian terdalam saluran pernapasan $ranting tenggorok atau bronkiole yang lebih halus serta alveoli atau gelembung paru -paru% tidak mengandung mikroorganisme. 5al ini disebabkan karena saluran pernapasan berlapiskan silia, yaitu embel-embel seperti rambut, yang menyapu mikroorganisme dan bahan -bahan lain dari bagian sebelah dalam saluran ke bagian sebela h ata s unt uk dibuang. :ambut bersama dengan lendir di dalam lubang hidung itulah yang pertama-tama membantu melindungi saluran pernapasan dengan cara menyaring bakteri dari u dara ya ng dihirup. 6. ;sus Kecil
5
ambar =. !.coli
7. ;sus #esar (i dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe yang terbanyak. 'elah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah kurang lebih
040)
organisme
per
gram.
#asilus
gram
negatif
anaerobik
yang
ada
meliputi
spesies Bacteroides"B. fra#ilis, B. melanino#enicus, B. oralis% dan "usobacterium. #asilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium"serta spesies-spesies $actobacillus. "lora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi at makanan serta antagonis mikroba patogen. &enis mikroba dalam usus besar antara lain* !.coli, !nterobacter aero#enes, Salmonella sp., Shi#ella sp., Candida sp., Penicillium sp., %sper#illus sp.
=. Saluran Kemih !ada orang sehat, ginjal, ureter $saluran dari ginjal ke kandung kemih%, dan kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai pada uretra $saluran dari kandung kemih ke luar% bagian bawah baik pada pria maupun wanita. 'etapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, hal ini disebabkan oleh efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium terbilas oleh air seni. iri populasi ini berubah menurut variasi daur haid. !enghuni utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran terhadap asam. #akteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epitelium vagina, dan didalam proses tesebut menghasilkan asam. !enumpukan glikogen pada dinding vagina disebakan oleh kegiatan indung telur9 hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig ataupun setelah menopause $mati haid%. Sebagai akibat perombakan glikogen, maka p5 di dalam vagina terpelihara pada sekitar 2.2 sampai 2,7. Mikrooganisme yang mampu berkembang baik pada p5 rendah ini dijumpai di dalam vagina dan mencakup enterokokus, Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri anaerobik. Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu penyakit yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi sistem yang lain khususnya pada laki-laki. Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, &eisseria dan enterik . >. Mata $Konjungtiva% dan 'elinga Mikroorganisme
konjungtiva
terutama
adalah
difteroid "Coynebacterium
'erosis(, S. epidermidis dan Streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus "Mora'ella( seringkali juga ada. "lora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisoim.
6
"lora
liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. (apat dijumpai
Streptococcus pneumonia, batang gram negatif termasuk Pseudomonas aeru#inosa, Staphylococcus aureusdankadang-kadang Mycobacterias aprofit. 'elinga bagian tengah dan dalam biasanya steril.
ambar >. S. pneumonia . "<3:/ N3:M/< !/(/ M/'/ Keragaman flora mikroba berhubungan dengan kulit dan selaput lendir setiap manusia sejak lahir sampai mati. 'ubuh manusia yang berisi 0.401 sel, secara rutin mengandung sekitar 0.402 bakteri. !opulasi bakteri ini merupakan flora normal. "lora normal relatif stabil , dengan genera tertentu yang mengisi berbagai daerah tubuh selama periode tertentu dalam kehidupan individu. Mikroorganisme dari flora normal dapat membantu tuan rumah $lebih efektif melawan mikroba lingkungan yang patogen seperti Salmonella spp atau memproduksi nutrisi yang dapat digunakan host%, dapat membahayakan host $dengan menyebabkan karies gigi, abses, atau penyakit menular lainnya%, atau mungkin ada sebagai commensals $ menghuni tuan rumah untuk waktu yang lama t anpa menyebabkan kerusakan terdeteksi atau manfaat%. Meskipun sebagian besar elemen flora normal menghuni kulit manusia , kuku, mata, orofaring, alat kelamin, dan saluran pencernaan tidak berbahaya pada orang sehat, organisme ini sering menyebabkan penyakit pada host immunocompromised. ?irus dan parasit tidak dianggap anggota flora normal oleh sebagian peneliti karena mereka tidak commensals dan tidak membantu host. Mata merupakan organ yang sebagian besar lapisannya berupa mukosa. "lora normal pada mata memiliki peran sebagai pencegah kolonisasi kuman patogen dan kemungkinan terjadinya penyakit.Mekanisme pencegahan tersebut dilakukan melalui mekanisme interferensi. "lora residen di daerah tertentu memainkan peranan yang nyata dalam mempertahankan kesehatan dan fungsi normal. /nggota flora residen dalam saluran cerna menyintesis vitamin K dan membantu absorpsi makanan. !ada membran mukosa dan kulit, flora residen mencegah kolonisasi patogen dan kemungkinan terjadinya penyakit melalui @interferensi bakteriA. Menurut #rooks dkk dalam Nasution $)404% menyatakan bahwa mekanisme gangguan interfernsi tersebut tidak jelas.Mekanisme tersebut dapat meliputi kompetisi terhadap reseptor atau tempat pengikatan $binding sites% pada sel pejamu, kompetisi mendapatkan makanan, saling 7
menghambat oleh hasil metabolik atau toksik, saling menghambat oleh bahan antibiotik atau bakteriosin, atau dengan mekanisme lain. Supresi flora normal secara jelas menyebabkan kekosongan lokal parsial yang cenderung diisi oleh organisme dari lingkungan atau dari bagian tubuh yang lain. 3rganisme tersebut bersifat oportunistik dan dapat menjadi patogen. #agian mata yang ditempati oleh mikroorganisme adalah konjungtiva. Secara anatomis konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata $konjungtiva palpebralis% dan permukaan anterior sklera $konjungtiva bulbaris%. Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsus. (i tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior $pada forniks superior dan inferior% dan membungkus jaringan episklera menjadi konjungtiva bulbaris. Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbital di forniks dan melipat berkali-kali. /danya lipatan - lipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik $?aughan, )404%. !enjelasan tentang konjungtiva dapat dipahami pada gambar 0 di bawah ini
ambar B .anatomi konjungtiva åan pada permukaan mata dikolonisasi oleh flora normal seperti Streptococci, Staphylococci dan jenis Corynebacterium. !erubahan pada mekanisme pertahanan tubuh ataupun pada jumlah koloni flora normal tersebut dapat menyebabkan infeksi klinis. !erubahan pada flora normal dapat terjadi karena adanya kontaminasi eksternal, penyebaran dari organ sekitar ataupun melalui aliran darah. !enggunaan antibiotik topikal jangka panjang merupakan salah satu penyebab perubahan flora normal pada jaringan mata, serta resistensi terhadap antibiotik. Mekanisme pertahanan primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel yang meliputi konjungtiva sedangkan mekanisme pertahanan sekundernya adalah sistem imun yang berasal dari perdarahan konjungtiva, lisoim dan imunoglobulin yang terdapat pada lapisan air mata, mekanisme pembersihan oleh lakrimasi dan
8
berkedip. /danya gangguan atau kerusakan pada mekanisme pertahanan ini dapat menyebabkan infeksi pada konjungtiva. Mikroorganisme yang dapat ditemukan adalah Corynebacterium 'erosis, Staphylococcus epidermidis,Streptococcus non hemolitik, &eisseria sicca, dan Mora'ella. ;ntuk mendeteksi adanya flora normal pada mata dapat dilakukan melalui pemeriksaan air mata.
ambar 04. Corynebacterium 'erosis, ambar 00.. Staphylococus epidermis
9
ambar 0). Streptococcus non hemolitik Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid "Coynebacterium 'erosis(, S. epidermidis dan Streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus "Mora'ella( seringkali juga ada. "lora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisoim.
,% ,ora Norma Sauran Pernapasan (Traktus .espiratorus*
Mikroorganisme yang ada pada saluran pernapasan sebagian besar berada di saluran pernapasan bagian atas terutama pada mukosa hidung. Calaupun pada umumnya saluran pernapasan agak steril pada kondisi normal, mikroorganisme akan terus menerus masuk sewaktu bernafas. "lora normal pada saluran pernapasan bagian atas terutama bagian hidung antaralain adalah anggota Staphylococcus $baik S. epidermis atau S. aureus% yang menetap, dan anggota Streptococcus. Selaput mukosa dan faring biasanya steril ketika lahir, tetapi dapat terkontaminasi saat keluar melalui jalan kelahiran. (alam 2-0) jam setelah kelahiran, Sterptococcus viridians menetap sebagai flora paling utama selama kehidupa. Kontaminasi mikroorganisme ini dapat berasal dari saluran pernapasan ibu atau tenaga medis yang ada selama persalinan. (alam mukosa faring dan trakea, flora yang dapat ditemukan sama dengan pada hidung, namun juga ada S. pneumococcus, Streptococcus haemolyticus, dan anggota Mycoplasma. Calaupun saat mikroorganisme memasuki mukosa trakea akan ada mekanisme fisik untuk mengeluarkannya 10
seperti batuk. Namun pada kondisi normal, di bronkus hampir tdak ada mikroorganisme yang dapat ditemukan. (an umumnya kondisi bronkiolus dan alveolus adalah steril. Secara umum seluruh manusia adalah karier $pembawa% bagi mikroorganisme tertentu penyebab infeksi saluran pernapasan. Mikroorganisme tersebut dapat hidup di saluran pernapasan manusia sehat dan manusia ini dikatakan sebagai karier sehat $ healthy carrier(. Mikroorganisme yang ada pada karier sehat selain yang telah disebutkan di atas ada pula Haemophillus influenza $penyebab influena% , )iplococcus pneumonia $penyebab radang paru% , &eisseria menin#itides $penyebab meningitis% , dan Streptococcus pyo#enes $penyebab faringitis%. . "lora Normal Saluran !encernaan $'raktus (igestivus% Saluran pencernaan adalah saluran yang berliku dan panjang. Mikroorganisme memasuki saluran pencernaan dengan mudah dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. !ada dasarnya saat dilahirkan, usus adalah steril yang kemudian dapat dimasuki mikroorganisme melalui air susu. (imana sebagian besar mikroorganisme pada saluran pencernaan in bersifat anaerob dan sisanya anaerob fakultatif. Mikroorganisme saluran pencernaan biasanya ditemukan pada usus besar, walaupun tidak menutup kemungkinan ditemukan di organ lain. !ada mulut, ada ) macam mikroorganisme dominan yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu Strepcoccus san#uinis dan S. aureus. Keduanya adalah bakteri yang menghasilkan polisakarida ekstra seluler $dekstran% sebagai perekat bakteri pada permukaan gigi yang disebut plak $ Pla#ue%. "ermentasi gula oleh bakteri dapat menyebabkan turunnya p5 $asam% yang dapat menyebabkan email gigi larut dan gigi berlubang . Selain kedua bakteri tersebut, mikroorganisme penetap pada mulut antara lain adalah C. albicans,reponema denticum, anggota Streptococcus, &eisseria, %ctynomyces, dan $actobacillus. !ada esofagus dan lambung, umumnya bersifat steril kecuali saat ada makanan yang masuk atau melewatinya. Makanan yang tidak steril secara otomatis akan menjadi steril ketika memasuki lambung dan terkena getah lambung. !ada saluran setelah lambung, akan lebih sering ditemukan bakteri !. coli. !ada usus dua belas jari, terdapat bakteri yang didominasi bentuk kokus dan basil, sedangkan pada bagian jejunum terdapat bakteri yang antara lain merupakan anggota dari * !nterococcus, $actobasilus, )ifteroid, Candida. !ada Dleum ditemukan banyak !. coli. Selanjutnya adalah pada usus besar. !ada usus besar ditemukan banyak jenis mikroorganisme tinggal dan merupakan populasi terbanyak flora normal dalam saluran pencernaan. &enis mikroba yang hidup dalam usus besar antara lain adalah !.coli, !nterobacter aero#enes, Salmonella sp, Shi#ella sp, Candida sp, Penicillium sp, dan %sper#illus sp. 5al ini disebabkan karena pada usus
11
besar banyak terdapat makanan yang telah dicerna dan sisa-sisa makanan, sehingga menjadi tempat yang ideal bagi mikroorganisme untuk dapat hidup. Secara umum, flora normal yang ada pada saluran pencernaan dapat dilihat pada gambar berikut*
ambar 01 bagan persebaran flora normal tubuh manusia terutama pada saluran pernapasan dan saluran pencernaan. ambar diperoleh dari rujukan Ds mail, )40).
5. "lora Normal !ada Kulit Kulit merupakan barier + perlindungan pertama bagi tubuh, melindungi tubuh agar mikrooorganisme tidak masuk ke dalam tubuh. Kulit manusia secara umum bukanlah tempat tinggal bagi kebanyakan mikroorganisme, tetapi kulit dapat mendukung pertumbuhan mikroba tertentu yang ditetapkan sebagai bagian flora normal kulit. !ada bagian kulit superfisial, bakteri aerobi tertentu memproduksi asam lemak dari sebum $kelenjar minyak%. /sam lemak tersebut menghambat pertumbuhan sebagian besar
mikroba dan membuat bakteria tertentu yang mampu beradaptasi
menjadi lebih berkembang jumlahnya. 'angan tentunya banyak bersentuhan dengan mikroorganisme yang ada di lingkunan. Mikroorgansime yang secara alami ada di tangan manusia atau flora normal di tangan dikategorikan menjadi dua jenis yaitu mikroorganisme resident $menetap% dan transient $sementara%* 12
a. Mikroorganisme resident $resident flora%* terdiri dari mikroorganisme yang berada di bawah permukaan sel stratum corneum dan juga di temukan di permukaan kulit. Spesies yang dominan berada sebagai mikroorganisme residenr adalah Staphylococcus epidermisdis dan bakteri resisten terhadap o8acillin yang luar biasa tinggi. #akteri resident lain termasuk S. hominis dan staphylococci negatif koagulase
lain
diikuti
oleh bakteri
corynoform
$propionibacteria,
corynebacteria,
dermobacteria, and micrococci%. &amur yang umum sebagai flora kulit resident adalah Pityrosporum $Malasseia%
spp.
*esident flora memiliki dua fungsi perlindungan utama * mikroorganisme antagonis dan kompetitor nutrisi di ekosistem. Secara umum, resident flora kecil kemungkinan di asosikan dengan infeksi, tetapi mungkin menyebabkan infeksi di rongga tubuh steril, mata atau kulit yang tidak utuh+terluka.
b. Mikroorganisme transient $transient flora% * berkoloni di permukaan lapisan kulit dan lebih mudah dihilangkan dengan menjaga kebersihan tangan secara rutin. Mikrooganisme transient tidak biasa berkembangbiak di kulit , tetalpi mereka hidup dan secara sporadis berkembangbiak di permukaan kulit. Mikroorganisme transient biasaya diperoleh oleh tenaga kerja kesehatan selama kontak langsung dengan pasien atau lingkungan yang berbatasan dengan pasien. Mikroorganisme mungkin mejadi koloni yang persisten seperti S.aureus $ambar 01%, ram negatif basilus atau ragi $yeast%.
ambar 01. Staphylococcus aureus
'ortora $)404% menjelaskan bahwa mikroorganisme yang ditemukan di kulit tahan terhadap pengeringan dan konsentrasi garam untuk relatif tinggi. Mikrobiota normal kulit mengandung angka yang relatif besar bakteri gram positif, seperti staphylococci dan micrococci.#eberapa di antaranya mampu pertumbuhan pada natrium klorida $garam meja% konsentrasi =,6E atau lebih. Scanning elektron mikro-grafik menunjukkan bahwa bakteri pada kulit cenderung dikelompokkan menjadi gumpalan kecil. /ktivitas mencuci yang kuat dapat mengurangi jumlah mereka tetapi tidak akan menghilangkannya. Mikroorganisme yang tersisa dalam folikel rambut dan kelenjar keringat setelah mencuci akan segera membangun kembali populasi normal. /rea tubuh dengan lebih banyak uap air, 13
seperti ketiak dan di antara kaki, memiliki populasi yang lebih tinggi dari mikroba. Metabolisme sekresi dari kelenjar keringat ini merupakan kontributor utama bau badan. #agian dari mikrobiota normal kulit juga adalah ram-positive pleomorphic rods yang disebut diphtheroid. #eberapa diphtheroid, seperti Propionibacterirun acnes $lihat gambar 02 kiri% , biasanya anaerobik dan menghuni folikel rambut. !ertumbuhan mereka didukung oleh sekresi dari kelenjar minyak $sebum%, yang merupakan faktor penyebab jerawat. #akteri ini menghasilkan asam propionat, yang membantu menjaga p5 rendah kulit, umumnya antara 1 dan 6. (iphtheroid lain, seperti Corynebacterium 'erosis, tergolong aerobik dan menempati permukaan kulit. Sebuah yeast, Malassezia furfur $lihat gambar 02 kanan% mampu tumbuh di sekresi kulit berminyak dan dianggap bertanggung jawab atas kondisi kepala berketombe. Sampo anti ketombe mengandung ketoconaole antibiotik atau pyrithione inc atau selenium sulfida yang aktif melawan ragi ini.
ambar 02% Propionibacterirun acnes $kiri% dan Malassezia furfur $kanan%
DD.
#akteri !atogen pada 'ubuh Manusia
#akteri menjadi patogen pada tubuh manusia tergantung berdasarkan virulensi mikroorganisme tersebut. ?irulensi adalah ukuran patogenitas organisme. 'ingkat virulensi berbanding lurus dengan kemampuan organisme menyebabkan penyakit. 'ingkat virulensi dipengaruhi oleh jumlah bakteri, jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan inang, dan faktor virulensi bakteri. Secara eksperimental virulensi diukur dengan menentukan jumlah bakteri yang menyebabkan kematian, sakit, atau lesi dalam waktu yang ditentukan setelah introduksi. Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara lain * 0. Saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis. ). Saluran pencernaan melalui mulut yang dapat menyebabkan penyakit tifus, para tifus, disesntri, dll.
14
1. Kulit dan selaput lendir. /danya luka mesekipun kecil dapat memungkinkan mikroba seperti staphylicoccus yang menyebabkan bisul. 2. Saluran urogenital 6. (arah ,aktor Viruensi Bakteri : 1%Transmisi#iitas *
'ahap pertama dari proses infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke dalam inang melalui satu atau beberapa jalur* pernapasan, pencernaan $gastrointestinal%, urogenitalia, atau kulit yang telah terluka. setelah masuk, patogen harus melalui brmacam-macam sistem pertahanan tubuh sebelum dapat hidup dan berkembangbiak di dalam inangnya. 2% Peekatan*
#eberapa bakteri seperti scherichia coli menggunakan en*pili untuk melekat pada permukaan sel inang mereka. #akteri lain memilki molekul adhesi+pelekatan pada permukaan sel mereka atau dinding sel yang hidrofobik seingga mereka dapat menempel pada membran sel inang. !elekatan meningkatkan virulensi dengan cara mencegah bakteri terbawa oleh mukus atau organ karena
aliran
cairan
seperti
pada
saluran
urin
dan
pencernaan.
3% )emampuan in4asif *
bakteri invasif adalah bakteri yanf dapat masuk ke dalam sel inang atau menembus permukaan kelenjar mukus sehingga menyebar dari titik awal infeksi. Kemampuan invasif didukung oleh adanya enim yang mendegradasi matriks ektraseluler seperti kolagenase.
5% Toksin #akteri *
#eberapa bakteri memproduksi toksin atau racun yang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu* endotoksin dan eksotoksin. ksotoksin adalh protein yang disekresikan oleh bakteri gram positif dan gram negatif. (i sisi lain, endotoksin adalah lipopolisakarida yang tidak disekresikan melainkan terdapat pada dinding sel bakteri gram
15
A. Conto0 pato$enesis #akteri pato$en
a%
Bakteri pada Sauran Pen"ernaan
saluran pencernaan terdapat berbagai penyakit yang dapat terjadi. Salah satu penyebabnya adalah bakteri. #egitu banyak bakteri yang dapat menjangkit saluran pencernaan. Maka dari itu akan diperkenalkan bakteri-bakteri yang terdapat pada saluran pencernaan. 1%
6s"0eri"0ia "oi
a*
#*
Ciri7"iri:
•
#erbentuk batang
•
#akteri gram negatif
•
'idak memiliki spora
•
Memiliki pili
•
/naerobik fakultatif
•
Suhu optimum 1= 4
•
"lagella peritrikus
•
(apat memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan gas
•
!atogenik, menyebabkan infeksi saluran kemih
/a#itat
5abitat utama scherichia coli adalah dalam saluran pencernaan manusia tepatnya di saluran gastrointestinal dan juga pada hewan berdarah hangat. #akteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang )4-24 derajat , optimum pada 1= derajat. 'otal bakteri ini sekitar 4,0E dari total bakteri dalam saluran usus dewasa. "*
Viruensi dan Infeksi
!enyebab diare dan astroenteritis $suatu peradangan pada saluran usus%. Dnfeksi melalui konsumsi air atau makanan yang tidak bersih. :acunnya dapat menghancurkan sel-sel yang melapisi saluran pencernaan dan dapat memasuki aliran darah dan berpindah ke ginjal dan hati. Menyebabkan perdarahan pada usus, yang dapat mematikan anak-anak dan orang tua. . coli dapat menyebar ke 16
makanan melalui konsumsi makanan dengan tangan kotor, khususnya setelah menggunakan kamar mandi. Solusi untuk penyebaran bakteri ini adalah mencuci tangan dengan sabun. d* +ekanisme
!scherichia coli adalah bagian flora normal saluran usus, yang bertahun-tahun dicurigai sebagai penyebab diare sedang sampai gawat yang kadang-kadang timbul pada manusia dan hewan. #erbagai jalur . coli mungkin menyebabkan diare dengan salah satu dari dua mekanisme* 0% !scherichia
coli
memproduksi
enterotoksin,
disebut
juga
!scherichia
colienteroksino#en, memproduksi salah satu atau kedua toksin yang berbeda. Salah satu toksin yang tahan panas $S'% dan toksin yang labil terhadap panas $<'%. )% !scherichia coli menimbulkan diare dengan invasi langsung lapisan epitelium dinding usus. Kelihatannya mungkin bahwa sekali invasi lapisan usus terjadi, hal ini karen pengaruh racun lipopolisakarida dinding sel $endotoksin%. d* Pato$enesis a%
Pato$enesis ;ntuk !scherichia coli, penyakit yang sering ditimbulkan adalah diare. !. coli sendiri
diklasifikasikan berdasarkan sifat virulensinya dan setiap grup klasifikasinya memiliki mekanisme penularan yang berbeda-beda. 0% Coli !nteropato#enik $!% !. coli ini menyerang manusia khususnya pada bayi. ! melekatkan diri pada sel mukosa kecil. "aktor yang diperantarai oleh kromosom akan menimbulkan pelekatan yang kuat. !ada usus halus, bakteri ini akan membentuk koloni dan menyerang pili sehingga penyerapannya terganggu. /kibatnya adalah adanya diare cair yang biasanya sembuh diri tetapi dapat juga menjadi kronik. ! sedikit fimbria, S' dan <' toksin, tetapi ! menggunakan adhesin yang dikenal sebagai intimin untuk mengikat inang sel usus . Sel ! invasive $jika memasuki sel inang% dan menyebabkan radang. )% !. Coli !nterotoksi#enik $'% +aktor kolonisasi ' yang spesifik untuk menimbulkan pelekatan ' pada sel epitel usus kecil.
' menggunakan fimbrial adhesi $penonjolan dari dinding sel bakteri% untuk mengikat sel F sel enterocit di usus halus. ' dapat memproduksi ) proteinous enterotoksin* dua protein yang lebih besar, <' enterotoksin sama pada struktur dan fungsi toksin kolera hanya lebih kecil, S' enterotoksin menyebabkan akumulasi cM! pada sel target dan elektrolit dan cairan s ekresi berikutnya ke lumen usus. ' strains tidak invasive dan tidak tinggal pada lumen usus. 1% !. Coli !nterohemora#ik $5% Men#hasilkan verotoksin, dinamai sesuai efek sitotoksinya pada sel ?ero, suatu sel hijau dari monyet hijau /frika. 'erdapat sedikitnya dua bentuk antigenic dari toksin. 5 berhubungan dengan holitis hemoragik, bentuk diare yang berat dan dengan sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat gagal ginja akut, anemia hemolitik mikroangiopatik, dan trombositopenia. #anyak kasus 5 dapat dicegah dengan memasak daging sampai matang. (iare ini ditemukan pada manusia, sapi, dan kambing. 2% !. Coli nteroinvansif $D% Menyebabkan penyakit yang sangat mirip dengan shigellosis. Memproduksi toksin Shiga, sehingga disebut juga Shiga-to8in producing strain$S'%. 'oksin merusak sel endotel pembuluh darah, terjadi pendarahan yang kemudian masuk ke dalam usus. D menimbulkan penyakit melaluii invasinya ke sel epitel mukosa usus. 6% !. Coli nteroagregatif $/% Menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat di Negara berkembang. #akeri ini ditandai dengan pola khas pelekatannya pada sel manusia. / menproduksi hemolisin dan S' enterotoksin yang sama dengan '.
ambar ). !atogenesis !scherichia coli
18
#% Penuaran
!enularan pada bakteri ini adalah dengan kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung, seperti * -
makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah dicemari oleh serangga atau kontaminasi oleh tangan yang kotor
-
'idak mencuci tangan dengna bersih setelah selesai buang air besar atau membersihkan tinja yang terinfeksi, sehingga kontaminasi perabotan dan alat-alat yang dipegang.
2% Samonea sp% 1* Ciri7"iri:
•
#atang gram negatif
•
'erdapat tunggal
•
'idak berkapsul
•
'idak membentuk spora
•
!eritrikus
•
/erobik, anaerobik fakultatif
•
!atogenik, menyebabkan gastroenteritis
#* /a#itat
'erdapat pada kolam renang yang belum diklorin, jika terkontaminasi melalui kulit,akan tumbuh dan berkembang pada saluran pencernaan manusia. "* Infeksi
Masuk ke tubuh orang melalui makanan atau minuman yang tercemar bakteri ini. /kibat yang ditimbulkan adalah peradangan pada saluran pencernaan sampai rusaknya dinding usus. !enderita akan mengalami diare, sari makanan yang masuk dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik sehingga penderita akan tampak lemah dan kurus. :acun yang dihasilkan bakteri salmonella menyebabkan kerusakan otak, organ reproduksi wanita, bahkan yang sedang hamilpun dapat
19
mengalami keguguran. Satwa yang bisa menularkan bakteri sal monella ini antara lain primata, iguana, ular, dan burung. d* Pato$enesis
• • • •
Menghasilkan toksin <'. Dnvasi ke sel mukosa usus halus. 'anpa berproliferasi dan tidak menghancurkan sel epitel. #akteri ini langsung masuk ke lamina propria yang kemudian menyebabkan infiltrasi selsel radang.
ambar 7.
!atogenesis dari
salmonella
3% Penyakit yan$ Ditim#ukan oe0 Bakteri Helicobacter pylori a) Ciri7"iri #erbentuk batang melengkung • #akteri gram negatif • Mikroaerofilik • Memiliki 2-7 flagella • (apat mengoksidasi hidrogen • Menghasilkan oksidase, katalase, dan urease • !atogenik, menyebabkan gastrointestinal • #* Pat0o$enesis •
Setelah H. pylori tertelan, bakteri memasuki lumen lambung, atau rongga.
•
Karena memiliki flagela 5elicobacter pylori dapat menahan kontraksi otot perut.
•
Setelah tiba di lapisan lendir, bakteri kemudian melubang lapisan tersebutmenggunakan flagela dan bentuk heliks untuk membuat gerakan seperti sekrup.
20
ambar >. !atogenesis Helicobacter pylori "* +ekanisme
/lur penularan H.pylori adalah fekal-oral atau oral-oral. Manusia merupakan tempat hidup primer H.pylori. !ernah dilaporkan H.pylori ditemukan pada kucing maupun di tempat lainnya seperti tinja dan air. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti hubungan antara H.pylori yang hidup di luar tubuh manusia dan terjadinya infeksi bakteri tersebut pada manusia. #eberapa keadaan diduga sebagai faktor risiko terjadinya infeksi H.pylori, yaitu kepadatan tempat tinggal, daerah endemik, dan sosial ekonomi rendah. 'erdapat tiga kelainan yang dapat ditemukan sebagai akibat infeksi H.pylori pada anak. !ertama, infeksi akut H.pylori pada lambung dapat menyebabkan hipoklorhidria akibat adanya proses inflamasi yang menyebabkan disfungsi sel parietal. (alam beberapa bulan, keadaan hipoklorhidria ini dapat sembuh dan p5 lambung kembali normal, sedangkan pada infeksi kronis, H.pylori akan terus merangsang produksi asam lambung. Kelainan kedua yang ditemukan adalah inflamasi lambung. Dnfeksi H.pylori dapat menginduksi respon humoral sistemik dan mukosa, namun antibodi yang terbentuk tidak dapat mengeradikasi kuman. 5al ini diduga disebabkan adanya mukus lambung yang melindungi H.pylori, sehingga tidak dapat ditembus oleh antibodi spesifik. Kolonisasi H.pylori di lambung biasanya disertai proses inflamasi sehingga dapat ditemukan sel neutrofil, sel ', sel plasma, dan makrofag secara bersamaan dengan berbagai derajat degenerasi dan kerusakan sel epitel. ;lserasi merupakan kemungkinan kelainan ketiga yang tergantung dari virulensi strain H.pylori. Masing-masing strain H.pylori mempunyai tingkat virulensi yang berbeda. 'ingkat virulensi dipengaruhi oleh dua protein yang merupakan produk gen, yaitu vacuolatin# cytoto'in % $?ac/% dan cytoto'ic-associated #ene % $ag/%.$04% ?ac/ diproduksi oleh semua strain H.pylori 21
dan lebih banyak dijumpai pada pasien dengan ul kus lambung. ag/ dihasilkan oleh lebih kurang 74E strain H.pylori. astritis atrofi, ulkus duodenum, dan karsinoma lambung lebih banyak dijumpai pada pasien yang terinfeksi oleh H.pylori yang memproduksi ag/. ;ntuk lebih jelasnya tentang mekanisme infeksi bakteri H.pylori dapat dilihat pada gambar berikut.
ambar ). Mekanisme Dnfeksi H.pylory
Keterangan gambar* •
Hp dapat merubah lingkungan mikro di sekitarnya menjadi bersifat agak basa, sehingga bisa tinggal dan berkoloni di lapisan lendir mukosa lambung.
•
Hp mempunyai flagel, untuk mengebor mukosa lambung, sehingga bisa lebih mudah masuk kedalam dasar kripta $cekungan mukosa% dan menetap di tempat itu.
•
Hp mempengaruhi sistem imunitas tubuh kita untuk tidak mengenali dirinya sebagai benda asing, melainkan sebagai bagian organ jaringan lambung sehingga tidak dapat dikenali sebagai penyusup yang harus diberantas oleh sel limfosit-'. Maka bakteri Hp terlewat dari penyisiran sistem imun kita, karena Hp tidak terdeteksi sebagai benda asing.
•
Hp bisa tahan terhadap terapi yang diberikan, dengan cara bakteri tersebut membuat at anti terhadap bahan aktif anti-mikroba yang diberikan.
22
5% Costridium perfrin$ens a* Ciri7"iri:
•
#atang gram positif
•
'erdapat tunggal, barpasangan, dan dalam rantai
•
#erkapsul
•
Sporanya
ovoid
$melonjong%,
sentral
sampai
eksentrik •
/naerobik
•
Menghasilkan eksotoksin, menyebabkan kelemayuh $suatu infeksi jaringan disertai gelembung gas dan keluarnya nanah%
Spesies bakteri ini dibagi menjadi enam tipe, / sampai ", berdasarkan pada toksin-toksin yang secara antigenik berbeda, yang dihasilkan oleh setiap galur. 'ipe / adalah galur yang menyebabkan keracunan makanan oleh perfingens. !eracunan disebabkan oleh sel-sel vegetatif pada waktu membentuk spora di rongga usus. Spora akan menghasilkan eksotoksin yang enterostatik sehingga menyebabkan penyakit. #* /a#itat
#akteri ini tersebar luas di lingkungan dan sering terdapat di dalam usus manusia, hewan peliharaan dan hewan liar. Spora organisme ini dapat bertahan di tanah, endapan, dan tempat-tempat yang tercemar kotoran manusia atau hewan. "* Infeksi dan 4iruensi
#akteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan GperfringensG yang merupakan istilah yang digunakan untuk keracunan makanan yang disebabkan oleh . perfringens . Keracunan perfringens secara umum dicirikan dengan kram perut dan diare yang mulai terjadi >-)) jam setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak . perfringens penghasil to8in penyebab keracunan makanan. Keracunan perfringens didiagnosis dari gejala-gejalanya dan waktu dimulainya gejala yang agak lama setelah infeksi.
(alam sebagian besar kasus, penyebab sebenarnya dari keracunan oleh . perfringens adalah perlakuan temperatur yang salah pada makanan yang telah disiapkan. Sejumlah kecil organisme ini seringkali muncul setelah makanan dimasak, dan berlipat ganda hingga tingkat yang dapat menyebabkan keracunan selama proses pendinginan dan penyimpanan makanan. (aging, produk daging, dan kaldu merupakan makanan-makanan yang paling sering terkontaminasi. Keracunan perfringens paling sering terjadi dalam kondisi pemberian makan bersama $misalnya di sekolah, kantin, rumah sakit, rumah-rumah perawatan, penjara, dll.% di mana sejumlah besar makanan disiapkan beberapa jam sebelum disajikan. d* Pato$enesis
•
Menghasilkan toksin <'
•
'oksin merangsang enim adenilat siklase pada dinding usus yang mengakibatkan bertambahnya konsentrasi c/M! sehingga hipersekresi air dan klorida dalam usus. 5al ini mengakibatkan reabsorpsi Na terhambat dan menyebabkan diare.
•
!eracunan disebabkan oleh sel-sel vegetatif
pada waktu membentuk spora di rongga usus.
!engobatannya hanya menghilangkan gejala karena tidak ada pengobatan lain yang khusus. e*
Penuaran
Menelan makanan yang terkontaminasi oleh tanah dan tinja dimana makanan tersebut sebelumnya disimpan dengan cara yang memungkinkan kuman berkembangbiak. #% Bakteri Pato$en Sauran Uro$enita 1%
Treponema paidum
a*
)arakteristik
mikroorganisme ini halus, berpilin ketat dengan ujung meruncing dan terdiri dari 7 sampai 02 spiral9 berukuran lebar 4,)6 sampai 4,1 um dan panjang 7 sampat 06 um. 3rganisme ini dapat dikenali paling jelas pada suatu spesimen klinis yang berasal dari luka sifilitik stadium primer dan
sekunder dibawah
mikroskop medan 24
gelap 9 ini jelas terlihat dari bentuk spiral dan pergerakannya yang seperti putaran pembuka sumbat. 'reponema pallidum mempunyai membran luar, atau selongsong yang disebut periplas yang melingkungi komponen-komponen dalam sel $keseluruhannya disebut silinder protoplasma%. Suatu filamen aksial, yang terdiri dari tiga sampai enam fibril, terletak diantara periplas dan silinder protoplasma. '. pallidum yang virulen belum berhasil di biakkan secara in vitro. alur-galur '.pallidum yang non virulen $tidak patogenik%, seperti galur :eiter dan Noguchi, telah berhasil dibiakkan invitro dan menjadi sumber antigen untuk uji-uji diagnostik laboratoris. #* Pato$enitas
Sifilis disebabkan oleh bakteri yang disebut spiroketa. !enyebarannya tidak seluas gonorea, tetapi lebih menakutkan karena kerusakan yang mungkin ditimbulkannya lebih besar. Seperti gonorea, penyakit ini disebarkan melalui kontak langsung dengan luka-luka pada orang yang ada pada stadium menular. Spiroketa, seperti gonokokus, adalah mikrobe yang tidak tahan berada di l uar tubuh manusia, sehingga kemungkinan tertulari dari benda mati sangat kecil. 'reponema pallidum masuk ke dalam tubuh sewaktu terjadi hubungan kelamin melalui luka-luka goresan yang amat kecil pada epitel, dengan cara menembus selaput lendir yang utuh ataupun mungkin melalui kulit yang utuh lewat kantung rambut. Masa inkubasi sifilis berkisar 04-B4 hari $rata-rata )0 hari% setelah infeksi. #ila tidak diobati, sifilis dapat timbul dalam beberapa stadium penyakit. Sifilis berjangkit secara alamiah hanya pada manusia dan terutama ditularkan lewat hubungan kelamin atau dari ibu yang terinfeksi kepada janinnya $sifilis bawaan atau sebelum lahir% lewat ari-ari. !ada kasus yang tidak diobati )6E di antara janin meninggal meninggal sebelum lahir )6-14E meninggal segera setela dilahirkan yang lain menunjukkan gejala komplikasi lanjut $misalnya menjadi tuli%.Sejumlah besar treponema dalarn darah dan jaringan musnah selama sifilis sekunder. !enisilin adalah adalah antibiotik yang dipilih untuk pengobatan sifilis.
25
DA,TA. PUSTA)A
0.
&awet, Melnick and /delbergHs, )446. Mikrobiolo#i edokteran "Medical Microbiolo#y(. &akarta* Salemba Medika.
).
Michael &. !elcar and ..S han. )44>. )asar-)asar Mikrobiolo#i &ilid ). &akarta* ;D-!ress
1.
:aharja, #udi. )404. Mikrobiolo#i ntuk ehnisi esehatan +lora &ormal Manusia.
2.
:yan, haterina. )400. Bakteriolo#i +lora &ormal "Bakteri( Saluran &apas. Makalah. Makalah tidak diterbitkan.
6.
Kathryn <.Mcance, Sue .5uether. Pathophysiolo#y he Biolo#ic Basic for )isease in %dults and Children / th !d.
7.
:iordan-va, !aul, mmett ', and unningham &r. )400. ?aughan I /sburyJs eneral t e dSt a t e sofAme r i c a:Th eMc Gr a wHi l l Co mp an i e s . 3phthalmology. 0> th d. Uni
=.
Staf !engajar "akultas Kedokteran ;D. 0BB2. Mikrobiolo#i edokteran disi :evisi.&akarta* #ina :upa /ksara.
>.
'anjung, :atna. )40). +lora &ormal ubuh Manusia.
B.
ulianti,Suryani.)401. "<3:/ N3:M/< !/(/ M/'/
04.
Chidia, Ceda. )404. +lora &ormal ubuh Manusia.
00.
(ian, ulia. )400. Mikroor#anisme Pada Saluran Pencernaan.
0).
Dsmail, la. )40). +lora &ormal ubuh Manusia
01.
orwin, )444, 5and #ook 3f !athofisiologi, , &akarta.
02.
Kusnadi., !eristiwati., Syulasmi, /., !urwianingsih, C., :ochintaniawati, (. )441. ommon 'e8tbook $disi :evisi% Mikrobiolo#i. #andung* &urusan !endidikan #iologi ;niversitas !endidikan Dndonesia.
06.
!elcar &r, Michael &. )44B. )asar-dasar mikrobiolo#i 0ilid 1 ter0emahan. &akarta * ;niversitas Dndonesia.
26