1. Bakteri yang menyebabkan karies gigi
Karies merupakan penyakit yang umum ditemukan pada masyarakat Indonesia. Karies gigi (kavitasi (kavitasi)) adalah daerah yang membusuk pada jaringan keras gigi (email, dentin, sementum) yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi. Bakteri yang kariogenik (menyebabkan karies) adalah spesies dari Streptococcus Streptococcus seperti Streptococcus mutans, Streptococcus Sobrinus dan basil Lactobacillus ( Lactobacillus Lactobacillus acidophilus). acidophilus). 1. Streptococcus mutans Klasifikasi Ilmiah Kingdom Bacteria Firmicutes Filum Bacill i Class Lactobacillales Ordo Streptococcaceae Famili Streptococcus Genus S. mutans Spesies Nama Binominal Str eptococc ptococcus us mutan s
Streptococcus mutans mutans adalah spesies bakteri dari genus Streptococcus Streptococcus gram-positif, fakultatif anaerob, dan merupakan bakteri yang biasa ditemukan pada rongga mulut manusia manusia.. Bakteri ini merupakan kontributor yang signifikan terhadap kerusakan gigi, gigi, seperti karies gigi karena bakteri ini adalah bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena fermentasi karbohidrat. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.
Gambar a. Streptococcus mu tans
Streptococcus
mutans menggunakan
sukrosa
untuk
menghasilkan,
lengket
ekstraseluler, dekstran berbasis polisakarida yang memungkinkan agar mereka untuk melekat satu sama lain membentuk plak lainnya. Streptococcus mutans menghasilkan dekstran melalui dextransucrase enzim (a hexosyltransferase ) dengan menggunakan sukrosa sebagai substrat dalam reaksi berikut. n sukrosa → (glukosa) + n fruktosa n Hanya sukrosa, gula yang dapat digunakan Streptococcus mutans dengan formula ini untuk polisakarida lengket. Gula lain seperti glukosa, fruktosa dan laktosa dapat dicerna oleh Streptococcus mutans tetapi nantinya yang dihasilkan adalah asam laktat sebagai produk terakhir. Ini adalah kombinasi dari plak asam yang menyebabkan kerusakan gigi. Karena peran Streptococcus mutans sangat besar menyebabkan kerusakan gigi, ada banyak usaha untuk membuat vaksin untuk organisme ini. Akan tetapi, sejauh ini vaksin tersebut belum berhasil pada manusia. 2. Streptococcus sobrinus Klasifikasi Ilmiah Kingdom Filum Class Ordo Famili Genus
Bacteria Firmicutes Bacilli Lactobacillales Streptococcaceae Streptococcus
Spesies
S. sobrinus Nama Binominal
Streptococcus sobri nu s
Mirip
dengan Streptococcus lain, Streptococcus
sobrinus adalah
bakteri
yang
termasuk kelompok bakteri gram positif yang berbentuk bulat (coccus) dan bersifat anaerob. Pertumbuhan optimal untuk
Streptococcus
sobrinus ini
adalah 37 ° C
dan berusaha dalam lingkungan pH rendah (6,3). Mulut manusia menciptakan habitat yang ideal untuk karena memasok organisme dengan lingkungan
Streptococcus
sobrinus
asam
dengan
banyak sumber makanan dalam bentuk gula (terutama terdiri glukosa / sukrosa).
Gambar b. Streptococcus sobrinus Streptococcus sobrinus juga diklasifikasikan sebagai
tinggal
di lingkungan
asam ,
asam laktat sebagai produk metabolisme anaerobik dari glukosa. Proses
bakteri asam laktat. Selain
organisme ini
juga menghasilkan
sampingan
dari
ini
menghasilkan
ATP yang
cukup
untuk organisme ini untuk menghidrolisis senyawa dan mengubahnya menjadi versi energi
yang
digunakan
lanjut. Produk sampingan
untuk
asam laktat
pertumbuhan dan
metabolisme lebih
ini memainkan peran penting
dalam
masalah karies gigi, karena itu salah satu alasan utama mengapa organisme ini dianggap sebagai patogen manusia.
3. Lactobacillus acidophilus
Klasifikasi Ilmiah
Bacteria Kingdom Firmicutes Filum Bacilli Class Lactobacillales Ordo Lactobacillaceae Famili Lactobacillus Genus L. acidophilus Spesies Nama Binominal L actobacil lu s acidophil us
Lactobacillus acidophilus adalah salah satu dari delapan genera umum dari bakteri asam laktat. Bakteri ini merupakan kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Tiap genus dan spesies nya mempunyai karakteristik yang berbeda. Namun, secara umum mereka merupakan bakteri gram positif yang berbentuk kokus atau batang, bersifat non motil, dan nonspora yang memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai sumber karbon utama dalam memproduksi energi. Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen, dan bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang sangat asam sekalipun, seperti pada pH 4-5 atau dibawahnya dan bakteri ini merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri yang memproduksi asam laktat sebagai satu-satunya produk akhir.
Gambar c. L actobacil lu s acidophil us
Kemampuan bakteri Lactobacillus acidophilus ini dalam mengubah glukosa menjadi asam laktat, berkaitan erat dengan proses karies dalam mulut manusia. Semakin banyak karbohidrat difermentasi dalam mulut, maka semakin banyak juga bakteri Lactobacillus acidophilus yang muncul di dalam mulut begitu juga sebaliknya (Becks et al., 1944; Becks, 1950). Menurut Miller (1890), bakteri ini menggabungkan dengan protein yang ditemukan dalam air liur dengan sisa-sisa makanan, ketika makanan yang manis tersebut dicerna oleh bakteri, maka bakteri akan menghasilkan asam dan terbentuklah plak pada gigi kemudian terjadi fermentasi dari sisa-sisa makanan di dalam rongga mulut. Asam yang terbentuk akan melepaskan ion hidrogennya yang kemudian akan bereaksi dengan kristal apatit, sehingga kristal apatit menjadi tidak stabil dan akhirnya akan menghancurkan lapisan email gigi. Dengan hancurnya lapisan email gigi, penetrasi mikroorganisme akan mudah masuk ke email sampai masuk ke dentin melalui seratserat odontoblas, sehingga terjadi dekalsifikasi dentin memungkinkan Lactobacillus acidophilus telah memulai kerusakan gigi. Meskipun bakteri ini menghasilkan asam, tetapi menurut pengamatan lain, bakteri ini tidak mengembangkan karies terlalu dominan. Lesi karies dapat berkembang tanpa adanya bakteri Lactobacillus.
Gambar c. Karies gigi akibat bakteri L actobacil lu s acidophil us
2. Spesies bakteri yang terlibat sebagai patogen pada periodontitis
Periodontal merupakan istilah dalam kedokteran gigi yang merupakan struktur yang menyangga gigi dimana struktur ini akan menjaga gigi agar berada tetap pada tempatnya. Jaringan periodontal ini terdiri dari gusi, tulang, ligamen periodontal, dan cementum yang melekat pada permukaan gigi. Penyakit yang menyerang jaringan penyangga gigi ada 2 yakni penyakit gingivitis (penyakit yang menyerang gigi) dan penyakit periodontitis (penyakit yg menyerang semua jaringan periodontal termasuk tulang). Akibat dari penyakit pada penyangga gigi ini dapat menyebabkan gusi kemerahan, mudah berdarah, pembesaran ukuran gusi, gusi turun, dan yang paling parah adalah gigi goyang. Selain itu penyakit periodontal ini juga memicu terjadinya penyakit sistemik seperti diabetes melitus, penyakit ginjal, kegemukan, dan penyakit jantung kronis. Berikut ini bakteri-bakteri yang menyebabkan terjadinya gingivitis dan periodontitis: Spesies gram negatif fakultatif
Actinobaccilus actinomycetemcomitas Eikonella corrodens
Spesies gram positif anaerob
Eubacterium nodatum Peptostreptococcus micros Streptococcus intermedia
Spesies gram negatif anaerob
Porphyromonas gingivalis Tannerella forsythia Fusobacterium nucleatum
Prevotella intermedia dan P. nigrescens Campylobacter rectus Treponema denticola dan Spirokheta
Bakteri plak dental yang ada pada gingivitis kronis terdiri dari 56% spesies gram positif dan 44% gram negatif, 59% spesies yang fakultatif dan 41% spesies yang anaerob. Spesies gram positif yang dominan meliputi Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus intermedius, Streptococcus oralis, Actinomyces viscosus, Actinomyces naeslundii, dan Peptostreptococcus micros. Pada periodontitis kronis (periodontitis berkembang lambat) bakteri yang paling sering ditemukan dalam level yang tinggi meliputi Porphyromonas gingivalis, Tannerella forsythia, Prevotella intermedia, Campylobacter rectus, Eikonella corrodens, Fusobacterium nucleatum, Actinobacillus actinomycetemcomitas, Peptostreptococcus micros, spesies Treponema dan Eubacterium. Selain itu juga, pada periodontitis agresif, yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai periodontitis juvenile (lokalisata dan generalisata), periodontitis berkembang cepat (rapidly progressive diperkirakan
periodontitis), berhubungan
early-onset dengan
periodontitis, keberadaan
dan
periodontitis
sejumlah
besar
prapubertas,
Actinobacillus
actinomycetemcomitans, Capnocytophaga spp. dan Porphyromonas gingivalis. Kemudian, mikroorganisme dominan pada GUNA (Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut) meliputi Prevotelle intermedia, spesies Fusobacterium, dan Spirokheta.
Mikroorganisme yang berkaitan dengan beberapa tipe penyakit periodontal
(Samaranayake L. Philadelphia: Churchill Livingstone, 2006; 278)
Kondisi Sehat
Mikroorganisme predominan
Keterangan
Streptococcus sanguis
Sebagian
Streptococcus oralis
positif dengan sedikit
Actinomyces naeslundii
spirokheta dan bakteri
Actinomyces viscosus
batang motil
Veillonella spp.
besar
gram
Gingivitis marginal
Streptococcus sanguis
Sekitar 55% gram
kronis
Streptococcus milleri
positif dengan sesekali
Actinomyces israelii
spirokheta dan bakteri
Actinomyces naeslundii
batang motil
Prevotella intermedia Capnocytophaga spp. Fusobacterium nucleatum Veillonella spp.
Periodontitis kronis
Porphyromonas gingivalis
Sekitar 75% gram
Prevotella intermedia
negative (90%
Fusobacterium nucleatum
anaerob). Terutama
Tannerella forsythia
bakteri batang motil dan
(sebelumnya Bacteroides forsythus)
Spirokheta
Actinobacillus actinomycetemcomitans Selenomonas spp. Capnocytophaga spp. Spirochaetes
Periodontitis agresif
Actinobacillus
Sekitar 65-75% bakteri
actinomycetemcomitans
basil
Capnocytophaga spp.
Ditemukan
Porphyromonas gingivalis
spirokheta dan bakteri
Prevotella intermedia
batang motil. Penyakit
gram
negatif. sedikit
ini berhubungan dengan sistem imun seluler dan cacat genetik.
Dapus : (Lamont RJ, Lantz MS, Burne RA, LeBlanc DJ, Washington DC: ASM Press, 2006:256)