ANP yang dikembangkan Thomas L Saaty merupakan perbaikan dari teori sebelumnya yaitu AHP (Analytic Hierarchy Process). ANP memungkinkan adanya dependence dan feedback. Secara umum perbedaan antara ANP dan AHP sebagai berikut : Konsep AHP Konsep ANP 1. Terdiri dari elemen masalah, 1. Feedback, Inner dan outer tujuan, skenario, actor, dependence. stakeholder, kriteria/sub2. Pengaruh terhadap kriteria. kriteria dan alternatif. 1. Control hierarchy atau sistem 2. Struktur hirarki 2. Supermatrix. 3. Judgements, angka absolute, 3. Limiting supermatrix dan homogenitas, clustering, pivot limiting priorities elements, tangible dan 4. Primitivity, irreducibility dan intangible cyclicity. 4. Perbandingan, dominasi dan 5. Limiting supermatrix reciprok terhadap atribut dan stochastic inkonsistensi terhadap 6. Sintesis untuk kriteria dari eigenvetor. control system 5. Angka jugments dan 7. Formulasi stochastic judgments 6. Sintesa dan multi linear forms 7. Ranking dan mode dominasi 8. Pengukuran absolute dengan rating alternatif pada waktu bersamaan. 9. Hirarki benefits, opportunities, costs dan risks. 10. Analisis sensitivitas ANP menyediakan kerangka kerja yang menyeluruh yang meliputi clusterdari elemen yang terhubung dengan tujuan yang diinginkan untuk melakukan investigasi proses menurunkan prioritas skala rasio dari distribusi pengaruh beberapa elemen dan cluster. 1 commentshare
Introduksi
May 7, '07 11:50 PM for everyone
“Decisicion
Making In Complex Environments “, itulah tulisan Professor ThomasSaaty dari University of Pittsburgh. Terinspirasi dari berbagai kejadian yang dialami sang professor selama bertugas di Arms Control Agency, AHP (Analytic Hierrarchy Process) dan selanjutnya dikembangkan menjadi ANP (Analytic Network Process) adalah salah satu solusi dalam pengambilan keputusan. Analytic Network Process atau ANP merupakan pendekatan baru metode kualitatif, yang bersifat non parametrik dan non bayesian, untuk suatu proses pengambilan keputusan yang memberikan kerangka kerja umum dalam memperlakukan keputusankeputusan tanpa membuat asumsi-asumsi tentang independensi elemen-elemen pada level yang lebih tinggi dari elemen-elemen pada level yang lebih rendah dan tentang independensi elemen-elemen dalam suatu level. Malahan ANP menggunakan jaringan tanpa harus menetapkan level seperti pada hierarki yang digunakan dalam Analytic Hierarchy Process (AHP), yang merupakan titik awal dari metodologi ANP ini.
(Ascarya: Makalah pada Seminar Intern Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomidi Universitas Trisakti, Jakarta). Analytic Network Process (ANP) adalah sebuah pendekatan baru untuk penelitian kualitatif yang merupakan perluasan dari pendekatan sebelumnya yaitu AHP (Analytic Hierarchy Process) yang banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan banyak kriteria – Multi Criteria Decision Making (MCDM). Keunggulan dari ANP terletak pada skala rasio untuk menangkap semua kemungkinan interaksi dan membuat prediksi akurat bahkan membuat keputusan yang lebih baik . Sejauh ini ANP telah menunjukan manfaatnya terutama untuk model pengambilan keputusan yang menggunakan pakar telah digunakan di berbagai sektor ekonomi, bisnis, ilmu sosial dan politik. ANP adalah teori matematis yang memungkinkan penggunanya berhubungan dengan sistematika dari semua jenis dependence dan feedback. Alasannya mampu berhasil adalah cara kerjanya yang menghasilkan judgments dan menggunakan pengukuran untuk menurunkan skala rasio. Prioritas sebagai skala rasio merupakan dasar dari angka yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menghasilkan operasi aritmetik dasar dalam skala yang sama dan menggandakan skala yang berbeda sesuai dengan tujuan yang diharapkan ANP.
Objective Matrix (OMAX) adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di tiap bagianperusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagiantersebut (objective). Metode ini dikembangkan oleh James L. Riggs, PE., seorang professor Departement Of Industrial Engineering Oregon State University pada tahun 1980-an di Amerika Serikat. Konsep pengukuran ini adalahmenggabungkan beberapa kriteria kinerja dalam sebuah matrix. Masing-masingi ndicator kinerja memiliki bobot sesuai dengan tingkat kepentingan terhadaptujuan produktifitas perusahaan secar keseluruhan. Hasil dari pengukuran kinerjaOMAX adalah nilai indeks kinerja tunggal