TATAP MUKA 11
BIAYA PRODUKSI
DOSEN PENGAMPU : BERNARDUS WISHMAN SIMBORA SIREGAR SE, ME
Secara umum unsur biaya dapat dibagi atas tiga komponen biaya yaitu :
1. komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi. 2. komponen biaya gaji/upah tenaga kerja.
3. komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi. 2. bahan-bahan pembantu atau penolong. 3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur. 4. penyusutan peralatan produksi. 5. uang modal, sewa. 6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi. 7. biaya pemasaran seperti biaya iklan. 8. Pajak Karena hal itulah biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total,biaya variabel,biaya rata-rata,dan biaya marginal. Konsep Biaya Produksi.
Salah satu maksimisasi keuntungan produsen/ perusahaan adalah dengan minimisasi
1.
biaya produksi. Opporunity Cost , selisih biaya produksi tertinggi terhadap biaya produksi alternatif atas
2.
sumber daya yang digunakan. Biaya Eksplisit, pengeluaran aktual (secara akuntansi) perusahaan untuk penggunaan
3.
sumber daya dalam proses produksi. 4.
Biaya Implisit, biaya ekonomi perusahaan atas penggunaan sumber daya yang ditimbulkan karena proses produksi.
Rumus Unsur – Unsur Biaya Produksi :
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 2
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
A. Biaya Total ( Jangka Panjang).
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel.Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.
Rumus Biaya Total :
LTC = LVC Di mana : LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost) LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost).
B. Biaya Marjinal.
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variable. Rumus Biaya Marjinal :
LMC =∆LTC / ∆Q Di mana : LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost) ∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang ∆Q
= Perubahan Output
C. Biaya Rata – Rata.
Biaya total di bagi jumlah output. Rumus Biaya Rata – Rata :
LAC = LTC / Q Dimana : LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost) Q
= Jumlah output
Jangka waktu analisis 1. Jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. 2. Jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi be rsifat variable.
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 3
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG.
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel Jadi tidak ada input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Biaya Jangka Panjang yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah dari pada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan. Jangka panjang perusahaan dapat menambah semua factor produksi atau input yang akan di gunakan, maka dari itu biaya produksi tidak dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah. Dalam Biaya Produksi jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya tidak tetap. Ini artinya bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah tenaga kerja tetapi juga dapat menambah jumlah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah yang digunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan. Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan.Analisis Biaya Jangka Panjang (Long-run average cost atau LAC): 1. Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi adalah variabel. 2. Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variable oleh perusahaan dalam jangka pendek. 3. Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang (LTC).
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 4
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
K
(a) Jalur Ekspansi Perilaku Biaya Jangka Panjang :
K 3 K 2 K 1
C
Q3
B A
Q2 Q1
0 TC
L1 L2 L3
L
(b) LTC
TC 3 TC 2
C` B`
TC 1 0 AC MC
C` Q1 Q2 Q3
Q
(c) LMC LAC A`` B`` C``
0 ‘12
Q1 Q2 Q3 Pengantar Ekonomi Mikro
5
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Q Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
CARA MEMINIMUMKAN BIAYA DALAM JANGKA PANJANG
Dalam analis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Untuk mengetahui mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya yaitu dalam usaha meminimumkan biaya yang dapat dilakukan dengan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin di capai. Berikut adalah contoh gambar kurva yang beberapa kemungkinan kapasitas pabrik dan dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 2 faktor yang meminimumkan biaya jangka panjang yaitu Tingkat produksi yang dicapai dan sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. Contoh gambar Kurva yang beberapa kemungkinan Kapasitas Pabrik.
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 6
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
0
KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG/LRAC
Kurva LRAC (Long Run Average Cost) dapat didefinisikan sebagai kurva yang menunjukan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas memproduksinya. Kurva LRAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja,tetapi berdasarkan kepada kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis lengkung yang berbentuk U. LRAC merupakan kurva yang menyinggung berbagai kurva AC jangka pendek. Titik – titik persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha dalam jangka panjang. Dalam menggambarkan kurva LRAC kurva tersebut harus tidak menyinggung kurva-kurva pada bagian (di titik) yang terendah dari kurva AC.
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 7
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 8
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI
Kurva LRAC dan AC hampir bersamaan bentuknya, yaitu sama sama-sama berbentuk huruf U, bedanya hanya bentuk AC jauh lebih mirip U, sedanglan LRAC lebih berbentuk kuali. Penyebab dari AC berbentuk hurup U, yaitu sebagai akibat pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang. Factor-factor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconomies of sale).
SKALA EKONOMI
Skala ekonomi (economies of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semaikn rendah. Produksi yang semakin banyak akan menyebabkan perusahaan tersebut menambah kapasitas produksi dan penambahan yang menyebabkan kegiatan produksi bertambah efisien.
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 9
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
SKALA TIDAK EKONOMI ( DISECONOMIES OF SCALE ).
Suatu kegiatan apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata – rata menjadi semakin tinggi. Keadaan tersebut diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiensinya. Wujud skala tidak ekonomis terutama tidak disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus menerus membesar biasanya berarti berjumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu – ribu orang dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai tempat. Akibatnya kegiatan atau organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat kompleks perusahaan tersebut sudah tidak mungkin di pimpin oleh seorang manajer karena dapat mengakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Kegiatan ini dapat mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan dan menyebabkan biaya produksi rata – rata menjadi semakin tinggi.
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 10
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
BEBERAPA BENTUK KURVA LRAC.
Sifat skala ekonomi dan skala tidak ekonomi dari kegiatan berbagai perusahaan merupakan factor yang sangat penting didalam menentukan jumlah perusahaan didalam suatu industri. Kegiatan ini akan mempengaruhi bentuk kurva biaya total rata – rata jangka panjang yang dihadapi setiap perusahaan. Berikut contoh kurva yang beberapa kemungkinan Kapasitas Pabrik dan Kurva LRAC, apabila kurva LRAC adalah seperti kurva di bawah ini maka industry terdiri dari perusahaan – perusahaan yang sangat besar ukurannya dan jumlah perusahaan dalam industry tersebut relative sedikit. Hanya ada beberapa perusahaan yang terdapat dalam suatu industry. Industri yaitu bersifat sedemikian karena skala ekonomi tetap wujud sehingga ke jumlah produksi yang sangat banyak dan dapat menguasai pasaran.
LAC SAC1 SAC2 SAC3 SAC4 SAC5
LMC SAC10 LAC SAC9 SAC8 SAC7 SAC6
0
‘12
Q
Pengantar Ekonomi Mikro 11
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
SPESIALISASI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI.
Dalam perusahaan yang ukuran para pekerjanya kecil harus menjalankan beberapa tugas yang menyebabkan tidak tercapainya ketrampilan yang tinggi dalam mengerjakan pekerjaan tertentu. Dalam perusahaan yang ukuran para pekerjanya besar akan melakukan spesialisasi yang setiap pekerjanya diharuskan melakukan suatu perkerjaan tertentu yang menambahkan ketrampilan mereka. Kegiatan ini akan menambah Produktifitas bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit.
PENGURANGAN HARGA BAHAN MENTAH DAN KEBUTUHAN PRODUKSI LAIN.
Harga bahan mentah seperti mesin-mesin dan berbagai jenis peralatan lainnya, harga bahan bahan tersebut akan menjadi bertambah murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksinya maka makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
MEMUNGKINKAN PRODUK SAMPINGAN (BY – PRODUCTS) DIPRODUKSI.
Perusahaan adakalanya terdapat bahan – bahan yang terbuang (Waste), yaitu barang – barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi. Biasanya produk sampingan ini di manfaatkan oleh perusahaan besar karena dengan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan.
MENDORONG PERKEMBANGAN USAHA LAIN.
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 12
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
Jika perusahaan sudah berkembang menjadi besar, maka timbul banyak permintaan untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang – barang atau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan besar tersebut dan menyediakan jasa – jasa kepada perusahaan besar tersebut agar berkembang. Kegiatan perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit. Konsep biaya jangka panjang diperlukan oleh manajer untuk menentukan skala operasi dari suatu perusahaan. Dalam membuat keputusan jangka panjang, manajer harus mengetahui biaya produksi minimum dalam memproduksi setiap tingkat output tertentu. biaya jangka panjang dari jalur perluasan jangka panjang (long-run expansion path). Analisis biaya jangka panjang sangat penting untuk mengetahui apakah suatu perusahaan beroperasi pada skala usaha yang ekonomis (economies of scale) atau tidak ekonomis (diseconomies of scale). Skala usaha ekonomi terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya rata-rata jangka panjang (LAC). Sebaliknya skala usaha tidak ekonomis terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output akan meningkatkan biaya ratarata jangka panjang (LAC). Jika suatu perusahaan dalam mengembangkan usaha, memproduksi produk lain yang berbeda dengan produk yang sekarang diproduksi (melakukan diversifikasi usaha), maka yang harus dipantau bukan skala usahanya tetapi lingkup usaha yang ekonomis. Lingkup usaha ekonomis terjadi apabila dalam suatu Sifat skala ekonomi dan skala tidak ekonomi dari kegiatan berbagai perusahaan merupakan factor yang sangat penting didalam menentukan jumlah perusahaan didalam suatu industri. Kegiatan ini akan mempengaruhi bentuk kurva biaya total rata – rata jangka panjang yang dihadapi setiap perusahaan.
‘12
Pengantar Ekonomi Mikro 13
Bernardus Wishman Simbora Siregar SE.ME
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana