PRAKTIKUM BIOKIMIA I Pengukuran Aktivitas Enzim Kolin Esterase di Jaringan Otak & Otot
Tujuan : Mengukur dan membandingkan aktivitas enzim kolin esterase yang terdapat di otak dan di otot 1. Land Landas asan an Te Teor orii
Susunan Susunan jaring jaringan an syaraf syaraf merupak merupakan an jaring jaringan an yang yang sangat sangat spesif spesifik. ik. Sel-se Sel-sell dijari dijaringan ngan ini mempunyai mempunyai komunikasi yang sangat luassatu luassatu sama lain, melalui komunikasi komunikasi antar sel jenis parak parakrin rin.. Sel-se Sel-sell ini dapat dapat berkom berkomuni unikas kasii menggu menggunaka nakan n berbaga berbagaii sarana sarana komuni komunikas kasii yang yang bernama neuromediator. Di antara neuromediator, mula-mula dikenal adalah asetil kolin (acetyl cholin choline) e) yang yang dlepas dlepaskan kan dalam dalam jumlah jumlah besar besar dari dari sel presin presinaps aps.. Untuk Untuk meredam meredam kerja kerja dari dari neuromediator ini agar tidak membanjiri sel pasca sinaps, senyawa ini dikurangi jumlahnya oleh enzim asetil kolin esterase (acetyl choline esterase). Sel-sel syaraf, termasuk sel saraf pusat, juga berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan impuls bioelektrik. Impuls bioelektrik ini disalurkan ke sel pascasinaps melalui akson, yang dapat dibandingkan dengan kawat penghantar arus listrik. Seperti halnya kawat penghantar listrik biasa, yang memerlukan penyekat atau isolat or untuk meningkatkan efisiensi penghantaran, demikian pula halnya dengan akson. Akson dikelilingi oleh selubung myelin sebagai isolator. Selubung ini tersusun dari senyawa-senyawa yang sangat hidrofobik yang berupa lemak atau lipid. Salah satu lemak yang sangat hidrofobik dan banyak ditemukan diselubung myelin dan sel saraf ialah kolesterol : Selain itu , sel saraf termasuk sel yang sangat banyak memerlukan energy. Kira-kira separuh dari oksigen oksigen yang masuk melalui melalui pernapasan pernapasan disediakan untuk memenuhi memenuhi keperluan keperluan susunan susunan syaraf syaraf pusat, padahal berat organ ini hanya + 3 % dari berat badan tubuh total. Oksigen sebanyak itu diperlukan untuk menghasilkan energy untuk memenuhi keperluan system saraf pusat. Seperti yang diketahui, energib dalam sel hanya dapat digunakan dalam bentuk ATP (adenosine tri fosfat). Akan tetapi, seperti halnya dalam sel-sel lain, ATP yang ada dalam sel, termasuk sel saraf, saraf, hanya dapat secukupnya secukupnya saja. saja. Energi cadangan cadangan yang disimpan disimpan dalam sel saraf saraf berada dalam bentuk energi cadangan siap pakai, yaitu senyawa fosfokreatin atau keratin fosfat (creatine phosphate atau phosphocreatine) : Ikatan Ikatan fosfat fosfat dengan dengan senyaw senyawaa kerati keratin n ini adalah adalah ikatan ikatan fosfat fosfat berene berenergi rgi tinggi tinggi,, yang yang bila bila dihidr dihidroli olisis sis akan melepas melepas energy energy > 7kkal. 7kkal. Energy Energy yang terikat terikat dalam senyawa senyawa ini akan diserahkan lebih dulu ke senyawa ADP yang dengan bantuan emzim keratin kinase (creatine kinase=CK) akan menghasilkan ATP dalam suatu reaksi yang dapat balik :
Dengan demikian, enzim keratin kinase ini mempunyai kativitas spesifik yang tinggi dalam susunan saraf pusat. Jaringan lain yang juga kaya akan CK ialah otot lurik, baik otot rangka maupun otot jantung. Fungsi CK dijaringan otot lurik ini sama dengan di otak. Keberadaan CK ini, yang merupakan enzim intrasel yang tidak lazim ada diluar sel, di dalam darah bahkan digunkan sebagai pertanda kerusakan sel jantung (infark miokard). Namun demikian, CK yang berasal dari sel otak berbeda dengan yang berasal dari otot lurik. CK terdiri atas 2 subunit B sehingga disebut CK-BB, sedangkan otot rangka terdiri atas 2 subunit M atau CK-MM. akan halnya CK yang berasal dari otot jantung, enzim ini terdiri atas 1 subunit M dan subunit B sehingga dinamai CK-MB.
2. Bahan dan Alat
Bahan : a. Supernatan homogenat jaringan otak dan otot b. Kit untuk mengukur aktivitas enzim kolin esterase Alat
: -.Spektrofotometer
3. Cara Mengukur Aktivitas Enzim Kolin Esterase
Blanko 1
Uji Otak
Uji Otot
Akuades
5µl
-
-
Uji Otak
-
5µl
-
Uji Otot
-
-
5µl
Larutan R1
750µl
750µl
750µl
Campur dengan baik Inkubasi pada suhu 37◦c selama 5 menit Larutan R2
25µl
25µl
25µl
Campur dengan baik Baca pada A405 , catat absorban setelah 1 menit dari penambahan larutan R2
Aktivitas kolin esterase dihitung dengan rumus : 23460 X (A405Uji- A405Blanko) = U/L
Aktivitas Spesifik kolin esterase Aktivitas/ mg protein jaringan
4.
Hasil Analisis Kolin Esterase Otak dan Otot (dengan A405 )
Blanko Uji Otak 1 Uji Otak 2 Uji Otot 1 Uji Otot 2
Blanko-Uji
0,063 (Otak 1) 0,064 (Otak 2) 0,057 (Otot 1) 0,057 (Otot 2)
Aktivitas kolin esterase 1477,98 (Otak 1) 1301,44 (Otak 2) 1337,22 (Otot 1) 1337,22 (Otot 2)
Aktivitas Spesifik kolin esterase (Melalui hasil pembagian dengan mg protein jaringan) Otak : 100,26675 Otot :77,60174
5. Kesimpulan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa Aktivitas enzim kolin esterase secara spesifik lebih banyak terdapat diotak dibandingkan dengan di otot.
PRAKTIKUM BIOKIMIA II
Pengukuran Kadar Protein Total Jaringan Otak & Otot
Tujuan Praktikum Mengukur kadar protein dalam jaringan otak dan otot untuk menetapkan aktivitas spesifik suatu enzim dalam jaringan otak dan otot (aktivitas/mg protein total)
Bahan
1. Supernatan homogenat jaringan otak&otot 2. Standar protein BSA/Bovine Serum Albumin konsentrasi 6 G/dL
Alat Spektrofotometer
Cara Penetapan Protein Jaringan Otak dan Otot (biuret) Blanko
Standar (duplo)
Uji otak (duplo)
Uji otot (duplo)
Pereaksi Biuret
8 mL
8 mL
8 mL
8 mL
Standar BSA (6 G/dL)
-
100µL
-
-
Supernatan homogenat otak
-
100µL
-
Supernatan homogenat otot
-
-
-
100µL
Akuades
100µL
-
-
-
Campur dengan baik Diamkan 30 menit suhu kamar Baca pada A540
Perhitungan Kadar Protein Total =
AU-AB/ AS-AB x 6 G/dL = . . . G/dL, jadikan dalam mg/dL
Kadar protein total dalam jaringan otak dan otot adalah = konsentrasi protein total (mg/ml) x volume seluruh supernatan/berat jaringan ditimbang (mg) Ket : Kadar dinyatakan dalam mg protein/mg jaringan
Hasil Analisis Kadar Protein pada Otak dan Otot Blanko
0,072 A
BSA 1
0,205 A
0,072 A
0,2165 A BSA 2
0,1075 A
Otak 1
0,111 A 0,1075 A
Otak 2
0,104 A
Otot 1
0,117 A 0,1135
Otot 2
0,110 A
AU-AB/ AS-AB x 6 G/dL = . . . G/dL Otak : 0,1075 – 0,072 / 0,2165 – 0,072 x 6 = 1,474 G/dL Otot : 0,1135 – 0,072 / 0,2165 – 0,072 x 6 = 1,723 G/dL
Kesimpulan
Dari data diatas dapat diketahui bahwa kadar protein di otot lebih banyak dibandingkan dengan di otak