Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
I KONSEP DASAR ETIKA etelah membaca bab ini, maka mahasiswa diharapkan mampu untu# 2. $emaha $emahami mi konsep konsep dasar dasar etika etika +. $emaha $emahami mi pentin pentingny gnyaa etika (. $emaha $emahami mi teoriteori-teo teori ri etika etika
1.1 Pengerti Pengertian an Etika Etika Termi erminol nologi ogi etika etika sangat sangat sering sering diperb diperbinc incang angkan kan,, tidak tidak hanya hanya di ruangruang-rua ruang ng
akademis, namun juga di ruang-ruang publik. Banyak orang awam yang salah menafsirkan secara mudah bahwa etika sama dengan kesopanan kesopanan dan tata karma. Jadi ketika ketika seseorang seseorang dikatakan tidak beretika, maka secara tidak langsung seseorang itu akan dicap sebagai orang yang tidak sopan atau tidak memiliki tata karma. Namun benarkah istilah etika hanya didefinisikan sesederhana itu? stilah etika sendiri sejarahnya bermula jauh sejak masa !unani kuno yang disebut dengan dengan ethos. ethos. "alam bahasa !u !unani, ethos ethos memiliki banyak penafsiran, seperti# tempat tingga tinggall yang yang biasa, biasa, padang padang rumput rumput,, kandan kandang, g, habita habitat, t, kebiasa kebiasaan, an, adat, adat, akhlak akhlak,, watak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. $akna-makna tersebut dikategorikan makna tunggal, sedangkan makna jamak dari ethos adalah adat kebiasaan. %leh &ristoteles ' seorang filsuf besar !unani unani di era ()* ' (++ $ ' istilah etika sudah digunakannya untuk merujuk kepada filsafat moral. $aka secara sempit kita dapat memaknai istilah etika pada konteks ini adalah ilmu yang mempelajari tentang adat kebiasaan. stilah ethos dimaknai sebagai watak kesusilaan atau adat kebiasaan, yang biasanya berkaitan erat er at dengan moral. $oral sendiri berasal beras al dari kata latin mos”jamaknya mos”jamaknya mores/ mores/ yang berarti juga adat kebiasaan kebiasaan atau cara hidup seseorang seseorang dengan dengan melakukan melakukan perbuatan yang baik kesusilaan/ dan menghindari tindakan-tindakan yang buruk 0uslan, +122#(2/. "engan demikian maka etika dan moral memiliki kesamaan makna, namun pada dasarnya keduan keduanya ya memilik memilikii perbed perbedaan aan pada pada implem implement entasin asinya ya.. $oral $oral atau atau morali moralita ta diguna digunakan kan untuk menilai perbuatan yang dilakukan, dilakukan, sedangkan sedangkan etika digunakan digunakan sebagai sebagai sistem nilai yang berlaku. &rtinya, &rtinya, etika adalah ilmu untuk menjelaskan kaidah-kaidah moral. 3onsep 3onsep etika etika sebagai sebagai ilmu ilmu juga juga diteka ditekanka nkan n dalam dalam buku buku yang yang dituli dituliss &ristote ristoteles les Etika Nikomacheia” yang yang menya menyataka takan n istila istilah h termin terminius ius techic techicus us yaitu etika dipelajari
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan didalam 3amus Besar Bahasa ndonesia, ditegaskan pula mengenai etika sebagai ilmu yaitu sebagai berikut# 4tika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak/5 4tika adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak5 Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan golongan atau masyarakat.
$enuru $enurutt 3i 6ajar 6ajar "ewant "ewantara ara didefi didefinis nisika ikan n bahwa etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal soal keba kebaik ikan an dan dan kebu keburu ruka kan n
dida didala lam m
hidu hidup p
manusi manusiaa semuan semuanya ya,, teristi teristimew mewaa yang yang mengen mengenai ai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan. "emikian pula &usti 7ogothey dalam bukunya 2 menuliskan bahwa etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan hukum 0uslan, +122#(+/. $enurut Brooks +118/, etika adalah cabang dari dari filsafa filsafatt yang yang menye menyelid lidiki iki penila penilaian ian normat normatif if tentan tentang g apakah apakah perila perilaku ku ini benar benar atau apa yang yang seha seharu rusn sny ya muncu uncull
dila dilaku kuka kan. n.
dari ari
3ebu 3ebutu tuha han n
kein keingi gin nan
untu ntuk
akan akan
etik etikaa
meng enghin hindari dari
Apakah etika = etiket?
ering ingkali pemahaman aman meng mengen enai ai etik etikaa dan dan etik etiket et dicampur dicampur adukkan, adukkan, padahal padahal keduanya memiliki perbedaan. 4tika terkait deng dengan an moral, oral, seda sedang ngka kan n etiket berkaitan dengan nilai sopa sopan n sant santun un,, tata tata kram kramaa dalam alam kehid ehidu upan pan sosi sosiaal. $eskipun demikian keduanya keduanya sama-sama sama-sama terkait terkait deng dengan an peri perila laku ku manus anusia ia yang memperhatikan normanorm normaa etis etis.. 4tik 4tiket et seca secara ra definitif merupakan kumpulan tata cara atau tata aturan kesop sopanan yang ang disepa disepakat katii menjad menjadii sebuah sebuah nila nilaii bers bersam amaa dalam dalam suat suatu u kelompok.
permasalahan ' permasalahan di dunia nyata. Bartens +12(#9/ lebih jauh mendeskripsikan bahwa pertama, etika bisa digunakan dalam arti# nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjad menjadii pegang pegangan an seseora seseorang ng atau suatu suatu kelomp kelompok ok dalam dalam mengat mengatur ur tingka tingkah h lakuny lakunya. a. 3edua, etika juga berarti# kumpulan asas atau nilai moral ' yang dimaksud disini adalah kode etik. 3etiga, etika merupakan ilmu tentang baik dan buruk. 4tika baru menjadi ilmu apabila keyakinan-keyakinan etis asas atau nilai yang dianggap baik atau buruk/ telah menjadi bahan refleksi kritis bagi suatu penelitian dan metodis. &rtinya, nilai-nilai yang
1
Rights and Reason tahun 1953
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan didalam 3amus Besar Bahasa ndonesia, ditegaskan pula mengenai etika sebagai ilmu yaitu sebagai berikut# 4tika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral akhlak/5 4tika adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak5 Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan golongan atau masyarakat.
$enuru $enurutt 3i 6ajar 6ajar "ewant "ewantara ara didefi didefinis nisika ikan n bahwa etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal soal keba kebaik ikan an dan dan kebu keburu ruka kan n
dida didala lam m
hidu hidup p
manusi manusiaa semuan semuanya ya,, teristi teristimew mewaa yang yang mengen mengenai ai gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan. "emikian pula &usti 7ogothey dalam bukunya 2 menuliskan bahwa etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan hukum 0uslan, +122#(+/. $enurut Brooks +118/, etika adalah cabang dari dari filsafa filsafatt yang yang menye menyelid lidiki iki penila penilaian ian normat normatif if tentan tentang g apakah apakah perila perilaku ku ini benar benar atau apa yang yang seha seharu rusn sny ya muncu uncull
dila dilaku kuka kan. n.
dari ari
3ebu 3ebutu tuha han n
kein keingi gin nan
untu ntuk
akan akan
etik etikaa
meng enghin hindari dari
Apakah etika = etiket?
ering ingkali pemahaman aman meng mengen enai ai etik etikaa dan dan etik etiket et dicampur dicampur adukkan, adukkan, padahal padahal keduanya memiliki perbedaan. 4tika terkait deng dengan an moral, oral, seda sedang ngka kan n etiket berkaitan dengan nilai sopa sopan n sant santun un,, tata tata kram kramaa dalam alam kehid ehidu upan pan sosi sosiaal. $eskipun demikian keduanya keduanya sama-sama sama-sama terkait terkait deng dengan an peri perila laku ku manus anusia ia yang memperhatikan normanorm normaa etis etis.. 4tik 4tiket et seca secara ra definitif merupakan kumpulan tata cara atau tata aturan kesop sopanan yang ang disepa disepakat katii menjad menjadii sebuah sebuah nila nilaii bers bersam amaa dalam dalam suat suatu u kelompok.
permasalahan ' permasalahan di dunia nyata. Bartens +12(#9/ lebih jauh mendeskripsikan bahwa pertama, etika bisa digunakan dalam arti# nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjad menjadii pegang pegangan an seseora seseorang ng atau suatu suatu kelomp kelompok ok dalam dalam mengat mengatur ur tingka tingkah h lakuny lakunya. a. 3edua, etika juga berarti# kumpulan asas atau nilai moral ' yang dimaksud disini adalah kode etik. 3etiga, etika merupakan ilmu tentang baik dan buruk. 4tika baru menjadi ilmu apabila keyakinan-keyakinan etis asas atau nilai yang dianggap baik atau buruk/ telah menjadi bahan refleksi kritis bagi suatu penelitian dan metodis. &rtinya, nilai-nilai yang
1
Rights and Reason tahun 1953
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
terkandung di dalam etika tersebut bisa diuji dalam kaidah keilmuan. "ari hasil kajian ilmiah ini maka akan dapat disusun kode etik code code of conduct /. /. "engan demikian maka kita dapat menyimpulkan bahwa etika merupakan cabang ilmu yang berisi sistem dan pedoman nilai-nilai yang berkaitan dengan konsepsi benar dan salah yang berlaku dan dihayati oleh kelompok di suatu komunitas. "engan konsepsi ilmu sebag sebagai ai kajia kajian n yang ang relat relatif if,, maka maka bisa bisa jadi jadi nilai nilai-n -nil ilai ai di dalam dalam etik etikaa akan akan beru beruba bah, h, berkembang dan mungkin saja berbeda nilai baik buruknya pada komunitas-komunitas yang berbeda. 1.2 Pendekat Pendekatan an Etika Etika Telah dibahas sebelumnya bahwa etika adalah ilmu yang mengkaji mengenai moral
atau tentang manusia dalam kaitannya dengan moralitas. :erlu adanya perumusan atau pendekatan untuk dapat mengkaji moralitas. Bartens +12(#2(/ memberikan ( macam pendekatan yang terdiri dari etika deskriptif, etika normati;e dan metaetika. a. 4tik 4tikaa "esk "eskri ript ptif if 4tika 4tika ini mengga menggamba mbarka rkan n tingka tingkah h laku laku moral moral dalam dalam arti arti luas, luas, misalny misalnyaa adat adat kebiasa kebiasaan5 an5 asumsi asumsi-asu -asumsi msi mengen mengenai ai baik baik dan buruk5 buruk5 tentan tentang g yang yang boleh boleh dan tidak boleh. 4tika ini hanya menggambarkan dan tidak memberikan penilaian.
unung 3emukus mungkin sudah dipandang wajar dan tidak melanggar etika tempatan karena banyak kelompok yang memandang praktek tersebut sebagai bagian dari adat kebiasaan. Namun dari sisi etika normatif, maka praktek ini bisa dini dinila laii salah salah dan dan tida tidak k sejal sejalan an deng dengan an norm normaa lain lain yang ang lebi lebih h besar besar yaitu aitu ketertiban umum dan agama, serta berbahaya bagi potensi menyebarnya penyakit menular seksual. c. $etaetika :endek :endekata atan n lain mempra memprakte ktekka kkan n etika etika sebaga sebagaii ilmu ilmu adalah adalah metaeti metaetika ka yang yang bergerak pada le;el yang lebih tinggi dari sekedar perilaku etis, yaitu pada taraf bahasa bahasa etis etis atau atau bahasa bahasa yang yang diguna digunakan kan di bidang bidang moral. moral. "apat "apat dikatak dikatakan an bahwa metaetika mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. &liran ini
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
relatif masih baru karena mulai berkembang baru di awal abad +1 dan >eorge $oore merupakan salah satu perintisnya. a seorang filsuf nggris 2)8(-2@9)/ yang menulis buku + mengenai pengkajian terhadap pemilihan kata-kata dalam konteks etika. Gambar 1 Sistematika Etika
umber# 0uslan +122#(9/ +122#(9/ $enurut &. onny 3eraf dalam 0uslan, +122#((/, etika dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu etika umum dan etika khusus. :ertama, :erta ma, etika umum yang berbicara mengenai kondis kondisi-k i-kond ondisi isi dasar dasar bagaim bagaimana ana manusi manusiaa bertin bertindak dak secara secara etis, etis, bagaim bagaimana ana manusia manusia mengambil mengambil keputusan etis, teori-teori teori-teori etika dan prinsip-prinsip prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. 4tika umum dapat dianalogikan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori. 3edua adalah etika khusus yang merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. :enerapan ini bisa berwujud # Bagaimana saya 2
Principia Ethica, Ca!r"#$% &n"'%r("t) tahun 19*3
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya saya lakuka lakukan, n, yang yang didasar didasarii oleh oleh cara, cara, teori teori dan prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip moral moral dasar. dasar. Namun, Namun, penerapan itu dapat juga berwujud # Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memung memungkin kinkan kan manusi manusiaa bertin bertindak dak etis etis # cara cara bagaim bagaimana ana manusia manusia mengam mengambil bil suatu suatu keputusan atau tidankan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya + 4tika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian sebagai berikut# a. 4tika 4tika ndi;i ndi;idua duall menya menyangk ngkut ut kewajib kewajiban an dan perilak perilaku u manusi manusiaa terhada terhadap p diriny dirinyaa sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati nurani dan yang berakhlak luhur. b. 4tika osial berbicara mengenai kewajiban, sikap dan perilaku sebagai anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai sopan santun, tata karma dan saling menghormati, yaitu bagaimana saling berinteraksi yang menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara perseorangan dan langsung, maupun secara bersama-sama atau kelompok dalam bentuk kelembagaan masyarakat dan organisasi formal lainnya. 1.3 Sistem Sistem Penilaian Penilaian Etika Etika
4tika 4tika dalam dalam implem implementa entasiny sinyaa dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi kehidu kehidupan pan manusi manusia. a. 4tika 4tika memberi pedoman perilaku bagaimana seseorang menjalani hidupnya melalui rangkaian tindak tindakan an seharisehari-har hari. i. tu berart berartii etika etika memban membantu tu manusi manusiaa untuk untuk mengam mengambil bil sikap sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup sejalan dengan kaidah norma yang berlaku pada kelompok dimana ia berada. Norma sendiri merupakan suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman bagi setiap orang atau masyarakat dalam berperilaku, dimana norma atau kaidah merupakan standar yang harus dipatuhi dalam kelompok tertentu oekanto, 2@)@#8/. 4tika pada akhirnya membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu dipahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan. "alam menilai etika, maka berlaku sistem yang mengaturnya mengaturnya diantaranya diantaranya adalah sebagai berikut snanto, +11@/# a. Titik Titik berat penilaia penilaian n etika etika sebagai sebagai suatu ilmu, ilmu, adalah adalah pada perbuatan perbuatan baik atau jahat, susila atau tidak susila. b. :erbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa5 dari semasih berupa angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata. c. Burhanuddin alam, "rs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada ( tiga/ tingkat # Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati, niat. Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti. Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.
1.4 Teri!Teri Etika emangat utama dalam menyusun konsep mengenai etika adalah prinsip reflektif dan
instropeksi yang merupakan golden rule pergaulan antarmanusia yaitu# Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan pula oleh orang tersebut”. :rinsip dasar ini akan memberikan kesadaran bahwa etika muncul ketika dua atau lebih orang saling menyepakati suatu konsensus bersama mengenai norma-norma sosial secara seimbang. 6al ini dibutuhkan karena setiap orang memiliki kepentingan yang unik dan bisa saja bertentangan dengan kepentingan orang lain. "isinilah dibutuhkan suatu nilai bersama yang menjadi jalan tengah bagi perbedaan kepentingan yang ada. ecara umum, teori-teori mengenai etika berkembang atas dasar penalaran rasional yang terbatas kepada pencapaian kepentingan atau tujuan hidup manusia. "alam kajian filsafat, terdapat banyak sistem atau teori mengenai etika tentang hakikat moralitas dan fungsinya dalam kehidupan manusia. 1"
Egisme :ada dasarnya setiap orang hanya akan memperdulikan kepentingan dirinya
sendiri. Jika ada satu atau dua tindakannya memberikan keuntungan pada orang lain, maka itu bukan menjadi niat sebenarnya ia melakukan tindakan tersebut. Tindakannya memberikan manfaat kepada orang lain lebih didasari dengan pertimbangan bahwa perbuatannya itu pada akhirnya akan memberikan manfaat 2"
kepada dirinya sendiri. #ednisme :ada konsep ini, pada dasarnya dikatakan bahwa secar a kodrati manusia mencari kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan. ecara logis perilaku dan tindakan manusia banyak didorong oleh kesenangannya. tandar moral dan etika akan baik apabila seseorang merasa senang dengan kondisi tersebut dan
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
sebaliknya dikatakan etika atau moralnya tidak sejalan apabila kondisi yang ada menghadirkan ketidaksenangan. "alam konteks ini maka tepat jika dikatakan bahwa hedonisme sangat terkait dengan konsep egoisme. 3" $tilitarianisme Teori ini menyatakan bahwa suatu tindakan dianggap baik apabila membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota kelompok. "engan demikian maka teori ini berprinsip bahwa tindakan harus dinilai benar atau salah hanya dari konsekuensi atau akibat yang terjadi dari suatu tindakan. Teori ini dianggap lebih rele;an dengan norma-norma kebersamaan yang memiliki ragam kepentingan 4"
dibandingkan hedonisme dan egoism. Dentlgi Teori ini mewajibkan setiap orang untuk berbuat kebaikan. Berbeda dengan utilitarianisme, maka deontologi justru tindakan etis tidak berhubungan dengan tujuan atau konsekuensi atau akibat dari suatu tindakan. ntinya adalah, etis tidaknya suatu perbuatan lebih didasari pada maksud atau niat dari si pelaku
perbuatan itu sendiri. %" Tenm
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
:ada teori ini perilaku etis dikaitkan dengan aspek religi. "ikatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaiannya dengan
RANGK$(AN
4tika merupakan cabang ilmu yang berisi sistem dan pedoman nilai-nilai yang berkaitan dengan konsepsi benar dan salah yang berlaku dan dihayati oleh kelompok di suatu komunitas. "engan konsepsi ilmu sebagai kajian yang relatif, maka bisa jadi nilai-nilai di dalam etika akan berubah, berkembang dan mungkin saja berbeda nilai baik buruknya pada komunitas-komunitas yang berbeda. lmu mengenai etika dilakukan dengan pendekatan deskriptif, normatif dan metaetika. :endekatan deskriptif menekankan kepada penyampaian fakta-fakta sedangkan pendekatan normatif melangkah lebih jauh dengan melakukan penilaian terhadap fakta-fakta tersebut. &dapun pendekatan metaetika lebih menekankan kepada pengkajian kata-kata premis/ etis. "idalam etika terkandung etika umum yang memiliki makna uni;ersal, serta etika khusus yang sifatnya indi;idual dan sektoral. 4tika khusus terdiri dari etika indi;idual yang obyeknya adalah perseorangan dan etika sosial yang mengatur normal dan moral dalam hubungan manusia dalam pergaulan sosial. kehendak Tuhan, dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti perintah dan larangan Tuhan. :anduan perilaku etis pada perilaku ini tidak didasarkan pada norma bersama dalam suatu kelompok, namun lebih kepada panduan di dalam kitab-kitab suci. &ATI#AN INDI'ID$
2. Jelaskan sejarah mengenai pendefinisian etika. +. Jelaskan perbedaan antara etika, etiket dan moral. (. &pa yang anda ketahui mengenai teori-teori etika berikut perbedaannya?
T$GAS KE&O(POK
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
II KONSEP DASAR PRO)ESI etelah membaca bab ini, maka mahasiswa diharapkan mampu untuk# 2. $emahami konsep dasar profesi +. $embedakan profesi, professional dan profesionalisme (. $emahami persyaratan dan ciri seorang profesional
3.1. Pengertian Pr*esi + Pr*esinalisme :ada akhirnya tujuan dari proses pendidikan formal adalah mencapai sebuah profesi
yang sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimiliki, meskipun sering terjadi tidak semua orang bisa memperoleh profesi yang diidamkannya. Tingkat kompetisi yang tinggi membuat satu posisi diperebutkan oleh banyak orang, sehingga seleksi kualitas professional menjadi salah satu syarat yang tidak dapat dipungkiri lagi keberadaannya. "unia kerja dewasa ini adalah dunia kerja para professional. $entalitas professional adalah mentalitas yang dibangun dari kesadaran bahwa setiap tanggung jawab yang dibebankan harus dapat dikerjakan dengan prinsip mutu terbaik dan dedikasi tertinggi. ejumlah pakar telah mendefinisikan mengenai profesi diantaranya adalah sebagai berikut#
:rofesi adalah suatu kumpulan pekerjaan yang membangun sekumpulan norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat chein, 4.6, 2@+/
:rofesi adalah akti;itas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok = badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat "aniel Bell, 2@8(/
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
:rofesi adalah Ckomunitas moralC yang memiliki cita-cita dan nilai bersama :aul 7.
:rofesi adalah kelompok lapangan pekerjaan yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, yang hanya dapat dicapai melalui penguasaan
pengetahuan
yang
berhubungan
dengan
sifat
manusia,
kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya, serta diikat dengan suatu disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh para pelaku profesi tersebut T.6. igit, +12+/
:rofesi
adalah
Ta,-ka, anda
pekerjaan
yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. "engan
demikian,
professional
adalah
seorang
mereka
yang
melakukan profesinya secara tetap dan mempraktekkan suatu keahlian tertentu "ari berbagai pendefinisian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada suatu kompetensi khusus, berbasis intelektual, praktikal dan memiliki standar keprofesian tertentu yang membedakannya dengan profesi lainnya. :rofesi merupakan pekerjaan penuh fulltime job/ yang layanannya dibutuhkan oleh masyarakat=konsumen=pengguna
untuk
menyelesaikan masalah-masalah spesifik yang dihadapi
seperti
masalah
teknologi dan sebagainya.
hukum,
medis,
Pr*esi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa nggris C:rofessC, yang dalam bahasa !unani adalah CDEFGGHIFC dan berasal dari bahasa Aatin professues yang artinya suatu kegiatan atau pekerjaan yang semula dihubungkan dengan sumpah atau janji bersifat religius. Pr*esi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. uatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
%rang yang melaksanakan profesinya dengan mengikuti norma dan standar profesi disebut sebagai professional. edangkan istilah profesionalisme menunjukkan ide atau aliran yang bertujuan mengembangkan profesi, agar profesi dilaksanakan oleh professional dengan mengacu kepada norma-norma, standar dan kode etik serta memberikan pelayanan terbaik kepada klien :uspitasari, dkk, +12+#@/. $enurut "4 >eorge, profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. edangkan profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. &tau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senangsenang,
atau
untuk
mengisi
waktu
luang
http#==cybercomunite.blogspot.com=+12(=19=sejarah-etika-profesi-it.html/ Gambar 2 Perbedaan Pr*esi + Pr*esinal
umber# http#==cybercomunite.blogspot.com=+12(=19=sejarah-etika-profesi-it.html/ :ara professional menjalankan peran dan tugas utamanya sesuai dengan profesi yang dimilikinya, pengetahuan dan keahlian yang disandangnya dimana mereka tidak dapat dilepaskan dari etika profesi yang terkait dengan kode etik perilaku dan kode etik profesi sebagai pedoman moralnya. tandar moral merupakan tindakan etis sesuai dengan
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
pedoman dalam berperilaku atau bertindak sebagai professional dalam pengambilan keputusan dan prosedur secara obyektif dan dapat dipertanggung jawabkannya. $ahmoeddin 2@@*#9(/ menarik kesimpulan bahwa profesi merupakan keterikatan batin seseorang dengan pekerjaannya yang terkait dengan janji=sumpah profesi. Jika terjadi pelanggaran atas janji profesi tersebut maka itu sama artinya dengan menodai kesucian profesi. &rtinya, kesucian profesi tersebut perlu dipertahankan dan yang bersangkutan tidak akan menghianati profesinya.
Kntuk dapat menjadi seorang professional maka dibutuhkan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. ecara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu snanto, +11@/# 2. &danya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun. +. &danya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. 6al ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. (. $engabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. *. &da iLin khusus untuk menjalankan suatu profesi. etiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada iLin khusus. 9. 3aum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi. "engan melihat ciri-ciri umum profesi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berada di atas ratarata. "i satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. eandainya semua bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin baik snanto, +11@/.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
"r. James J. pillane dalam usanto, 2@@+# *2-*)/ dan artikel International Encyclopedia of Education secara garis besar memberikan sejumlah ciri khas profesi sebagai berikut# 2. uatu bidang yang terorganisasi dengan baik, berkembang maju dan memiliki kemampuan intelektualitas tinggi5 +. Teknik dan proses intelektual5 (. :enerapan praktis dari teknis intelektual5 *. $elalui periode panjang menjalani pendidikan, pelatihan dan sertifikasi5 9. $enjadi anggota asosiasi atau organisasi profesi tertentu sebagai wadah komunikasi, membina hubungan baik dan saling menukar informasi sesama anggotanya5 . $emperoleh pengakuan terhadap profesi yang disandangnya5 8. :rofessional memiliki perilaku baik dalam melaksanakan profesi dan penuh dengan tanggung jawab sesuai dengan kode etik. edangkan 0uslan +122#9+/ menjabarkan sejumlah ciri yang menjadi persyaratan seorang professional sebagai berikut# 2. $emiliki skill atau kemampuan, pengetahuan tinggi yang tidak dimiliki oleh orang umum lainnya, baik itu diperoleh dari hasil pendidikan maupun pelatihan yang diikutinya, ditambah pengalaman selama bertahun-tahun yang telah ditempuhnya sebagai professional5 +. $emiliki kode etik yang merupakan standar moral bagi setiap profesi yang dituangkan secara formal, tertulis an normatif dalam suatu bentuk aturan main dan perilaku kealam kode etik yang merupakan standar atau komitmen moral code of conduct dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban selaku by profession dan by function yang memberikan arahan, bimbingan serta jaminan dan pedoman bagi profesi yang bersangkutan untuk tetap taat dan mematuhi kode etik tersebut5 (. $emiliki tanggung jawab profesi responsibility/ dan integritas pribadi integrity/ yang tinggi, baik terhadap dirinya sendiri sebagai penyandang profesi maupun terhadap publik, klien, pimpinan dan organisasi=perusahaan5 *. $emiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat dengan penuh dedikasi profesi
luhur
yang
disandangnya.
"alam
mengambil
mempertimbangkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadinya.
keputusan
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
9. $emiliki jiwa pengabdian dan semangat dedikasi tinggi tanpa pamrih dalam memberikan pelayanan jasa keahlian dan bantuan kepada pihak lain yang memang membutuhkannya5 . %tonomisasi
organisasi
professional,
yaitu
memiliki
kemampuan untuk
mengelola organisasi profesi secara mandiri dan tidak tergantung kepada pihak lain serta sekaligus dapat bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, dapat dipercaya dalam menjalankan operasional, peran dan fungsinya. "isamping itu memiiki standar dan etos kerja professional yang tinggi5 8. $enjadi anggota salah satu organisasi profesi sebagai wadah untuk menjaga eksistensinya, mempertahankan kehormatan dan menertibkan perilaku standar profesi sebagai tolok ukur agar tidak dilanggar. elain organisasi profesi sebagai tempat berkumpul sesama profesi, fungsi lainnya adalah sebagai wacana komunikasi untuk saling bertukar informasi, pengetahuan dan membangun rasa solidaritas sesama anggota. 3.3. Prinsi0 Dasar Pr*esinalisme eorang yang professional dalam bekerja akan memiliki nilai tersendiri dihadapan
orang lain. 3ualitas pekerjaan seorang professional akan lebih baik dibandingkan yang lain, dimana faktor kedisiplinan, komitmen profesi, dedikasi dan kekhususan kompetensi yang
membedakan
seorang
professional
dibandingkan
pekerja
non-profesional.
Berdasarkan konsep tersebut maka profesionalisme membutuhkan ( prinsip dasar yang terdiri dari :uspitasari, dkk, +12+#22/# 2. 3eahlian :ekerjaan professional biasanya menuntut adanya suatu keahlian khusus yang memungkinkan seorang pekerja professional memberikan jasa tertentu kepada pengguna jasa profesionalnya. 3eahlian ini bersumber dari# a. :engetahuan uatu profesi terdiri dari sekumpulan pengetahuan yang menjadi milik bersama
common
knowledge/.
eorang
pekerja
professional
harus
menunjukkan bahwa ia menguasai kumpulan pengetahuan sampai pada suatu tingkat tertentu. :engetahuan ini diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan dan juga pengalaman serta sertifikasi pada bidang-bidang profesi tertentu. b. 3eterampilan dan cara kerja :ara personil atau indi;idu yang sudah bisa menunjukkan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan cara kerja yang efektif maka telah dianggap
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
mampu dan bertanggung jawab penuh untuk memberikan pelayanan jasa sesuai dengan bidang keahliannya. c. 3emandirian dan pengakuan $ereka yang sudah dapat menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan cara kerja yang memadai menurut ukuran profesionalisme, maka dapat diterima sebagai pekerja professional yang mandiri dalam bidangnya. &rtinya, secara mandiri mereka sudah dapat dianggap mampu dan memperoleh pengakuan serta bertanggung jawab penuh dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidang keahliannya. +. Tanggung jawab eorang yang sudah ahli artinya adalah orang yang memiliki kewenangan professional yang bertanggung jawab untuk menunjukkan hasil kerja yang berkaitan dengan keunggulan mutu jasa dan pengembangan profesinya, memberikan pelayanan keahlian yang terbaik bagi kliennya, dapat menjalin hubungan baik dengan rekannya dan mengutamakan kepentingan masyarakat. (. Norma "alam menjalankan profesinya secara professional maka harus memiliki normanorma berupa# kesungguhan dan ketelitian5 tekun, ulet dan gigih mendapatkan hasil terbaik5 integritas tinggi dalam menjalankan pekerjaannya5 pemikiran dan tindakan harus selaras konsistensi/5 memiliki kesadaran untuk terus menerus mengembangkan kemampuan, dan5 mencintai profesi yang ditekuni. eorang
professional
karakteristik# pertama,
baru dapat
utuh
dan tidak
dikatakan
berintegritas
apabila
terbagi, bermakna seorang
memiliki
professional
membutuhkan kesatuan dan keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan dan perilaku etis. Ktuh juga bermakna adanya keseimbangan antara kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual M/, kecerdasan emosional 4M/ dan kecerdasan spiritual M/5 kedua menyatu yang menyiratkan bahwa seorang professional secara serius dan penuh waktu menekuni profesinya, sekaligus juga menyenangi pekerjaannya5 ketiga kokoh dan konsisten, menyiratkan pribadi yang berprinsip, percaya diri, tidak mudah goyah dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain igit, +12+#2(/.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
RANGK$(AN
:rofesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada suatu kompetensi khusus, berbasis intelektual, praktikal dan memiliki standar keprofesian tertentu yang membedakannya dengan profesi lainnya. %rang yang melaksanakan profesinya dengan mengikuti norma dan standar profesi disebut sebagai professional. edangkan istilah profesionalisme menunjukkan ide atau aliran yang bertujuan mengembangkan profesi, agar profesi dilaksanakan oleh professional dengan mengacu kepada norma-norma, standar dan kode etik profesi. ebuah profesi baru dapat dikatakan dijalankan secara professional apabila ditunjang dengan adanya pengetahuan dan keahlian spesifik, bekerja sesuai dengan metodologi kerja yang memiliki standar prosedur dan kualitas, memiliki koridor etis berupa code of conduct yang disepakati dan diamalkan dalam wadah organisasi
profesi,
mengedepankan
kepentingan
umum
diatas
pribadi
berlandaskan prinsip-prinsip integritas dan konsistensi pada profesinya.
&ATI#AN INDI'ID$
2. Jelaskan
perbedaan
mendasar
mengenai
konsep
profesi,
professional
dan
profesionalisme. +. &pa yang membedakan sebuah profesi dengan pekerjaan pada umumnya? (. &pa saja syarat yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pekerja professional?
T$GAS KE&O(POK
Bentuklah * hingga 9 kelompok mahasiswa. $asing-masing kelompok diminta untuk mencari dan mengkaji kode etik profesi tertentu serta mengkritisi berdasarkan argumentasi yang jelas mengenai pelanggaran sejumlah poin pada kode etik pada profesi yang banyak terjadi dewasa ini. :ilihan profesinya adalah# -
:rofesi kedokteran :rofesi hukum :rofesi T :rofesi kependidikan :rofesi auditor
- :rofesi jurnalistik - :rofesi kehumasan
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
III ETIKA PRO)ESI etelah membaca bab ini, maka mahasiswa diharapkan mampu untu# 2. $emahami konsep etika dalam menjalankan profesi +. $emahami konsep kode etik profesi (. $emahami urgensi keberadaan kode etik bagi suatu profesi *. $emahami prinsif filosofis penyusunan kode etik profesi
3.1. Knse0 Etika Pr*esi
$unculnya etika profesi berasal dari terjadinya banyak penyimpangan perilaku dari penyandang profesi terhadap sistem nilai, norma, aturan ketentuan,yang berlaku dalam profesinya. Tidak adanya komitmen pribadi dalam melaksanakan tugas, tidak jujur, tidak bertanggungjawab, tidak berdedikasi, tidak menghargai hak orang lain, tidak adil dan semacamnya. &lasan-alasan penyandang profesi melakukan tindakan tidak etis biasanya didasarkan pada pemikiran bahwa manusia akan berbuat apa yang paling leluasa bisa diperbuatnya5 berbuat apa saja demi suatu kemenangan5 selalu mencoba merasionalisme pilihan-pilihannya dengan relati;isme dengan kata lain akan selalu berusaha mencari pembenaran yang dapat diterima untuk setiap perilakunya/. 4tika profesi merupakan bidang etika khusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial. 3ita sudah memahami bahwa etika secara definitif adalah cabang ilmu yang berisi sistem dan pedoman nilai yang berkaitan dengan konsepsi benar salah yang berlaku di suatu komunitas. edangkan profesi dipahami sebagai suatu bidang pekerjaan yang didasarkan pada suatu kompetensi khusus, berbasis intelektual, praktikal dan memiliki standar keprofesian tertentu yang membedakannya dari profesi lainnya. "engan megelaborasi kedua definisi tersebut maka kita dapat mendefinisikan bahwa etika profesi merupakan pedoman nilai berperilaku yang disepakati pada tatanan suatu profesi. &nang Ksman memberikan definisi filosofis mengenai etika profesi sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
seksama
2015
http#==f or8delapan.wordpress.com=+12+=1=++=definisi-etika-profesi-menurut-
para-ahli=,+
Nilai yang terkandung didalam etika bukan hanya milik satu atau dua orang atau sekelompok tertentu saja, akan tetapi juga merupakan milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. "engan keberadaan nilai-nilai etika tersebut, maka suatu kelompok diharapkan akan memiliki pedoman tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama. 3elompok masyarakat yang memiliki nilai-nilai yang menjadi pijakan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat pada umumnya maupun dengan sesama anggotanya dikatakan sebagai masyarakat profesional. >olongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis yaitu kode etik profesi/ dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya. orotan masyarakat dapat menjadi semakin tajam ketika perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
bersama
tertuang
dalam
kode
2015
etik
profesi/, sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. ebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter yang melakukan tindakan malpraktek, atau juga tindakan profesi wartawan yang banyak
mengabaikan
aspek
keseimbangan pemberitaan.
&ang membedakan seorang professional dengan yang tidak professional adalah etika dalam menjalankan profesinya. #eorang professional akan menjaga keseimbangan dan integritas antara apa yang dikehendaki dalam kode etik
"alam melakukan penilaian pada profesi dengan tindakan nyata yang dilakukan sesuai dengan perilaku etis, Berten +12(#29/ kode etik yang dianut dalam profesinya. melakukan dua pendekatan moral yang dapat ditemukan dalam kehidupan seharihari yaitu etika kewajiban dan etika keutamaan. 4tika kewajiban mempelajari prinsip-prinsip dan aturan-aturam moral yang berlaku untuk setiap perbuatan. 4tika ini menunjukkan norma dan prinsip mana yang perlu diterapkan. Jika terjadi konflik antara dua atau lebih prinsip moral, dan keseluruhannya tidak dapat diimplementasikan secara simultan bersamaan/ maka etika ini mencoba menentukan pilihan mana prinsip moral yang menjadi prioritas. 4tika keutamaan memiliki orientasi yang berbeda. 4tika ini tidak berfokus pada perbuatan satu demi satu, apakah sesuai dengan norma moral atau tidak, tetapi lebih menekankan pada manusia itu sendiri. 4tika ini mempelajari keutamaan yang artinya, sifat watak asli yang dimiliki manusia. 4tika ini tidak menyelidiki apakah perbuatan itu benar atau salah ' baik atau buruk , tetapi lebih mengarahkan pada si pelakunya yaitu manusia being / dan ini berkebalikan dengan etika kewajiban yang berfokus pada perbuatannya doing /. "engan kata lain, etika keutamaan hendak menjawab pertanyaan# !#eharusnya saya menjadi orang yang bagaimana$” sedangkan etika kewajiban hendak menjawab pertanyaan# %Apa yang seharusnya saya lakukan$” :ertanyaannya
adalah#
!Apakah
bertentangan$ #aling mendahului$”
keduanya
berjalan sendiri-sendiri$
#aling
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
Jawabannya tentu saja tidak. 4tika kewajiban membutuhkan etika keutamaan. 4tika kewajiban biasanya diatur dalam bentuk nilai dan norma yang dibakukan dalam bentuk aturan-aturan untuk mengelola tindakan-tindakan seseorang. ementara etika keutamaan bersumber dari nature atau sifat dari si manusia itu sendiri. $aknanya, aturan-aturan tidak akan berarti apabila tidak didukung dengan sifat manusia yang bersedia untuk menjalankan aturan-aturan tersebut. 3esimpulannyan, aturan-aturan yang sudah baik tidak akan terimplementasi jika si pelaksana aturan enggan menjalankannya. "ari sini maka jelas bahwa etika kewajiban membutuhkan etika keutamaan. $erujuk kepada konsepsi tersebut, maka jelas dalam menjalankan sebuah profesi dibutuhkan kedua pendekatan itu ' etika keutamaan dan kewajiban. eorang professional tidak hanya terikat pada kode etik profesi namun juga memiliki kewajiban untuk menjalankannya. 6al ini dimaksudkan agar kode etik tidak sekedar menjadi norma-norma tanpa makna dan tidak implementatif. :erilaku dan tindakan seorang professional harus mengacu kepada nilai-nilai yang terkandung didalam kode etik pada profesinya. 3.3. Kde Etik Pr*esi
3ita sudah menyinggung mengenai kode etik profesi pada bagian sebelumnya. 7rasa ini sudah sangat sering kita dengar dalam keseharian, namun jarang dari kita yang benar benar memahami apa sesungguhnya definisi dan makna yang terkandung dalam frasa kode etik ini. "ari kaidah bahasa frasa ini terdiri dari dua kata yaitu kodeO dan etikO. 3ode merupakan tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. 3ode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. ementara frasa etik dan profesi sudah pernah kita bahas sebelumnya. $aka jika digabungkan, kode etik profesi merupakan sekumpulan peraturan yang sistematis yang mengatur perilaku dan tindakan para penyandang profesi. $asing-masing penyandang profesi harus memahami betul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya. 3ode 4tik :rofesi merupakan bagian dari etika profesi. 3ode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. 3ode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. "engan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional. igit +12+#2+8/ mendefinisikan kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan hal-hal yang benar dan baik serta halhal yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. ecara formal, kode etik ini dirumuskan atau diterapkan secara resmi oleh asosiasi, organisasi profesi atau suatu lembaga=entitas tertentu. Bertens dalam 0uslan, +122#@/ mengatakan bahwa kode etik profesi merupakan norma yang telah ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi dan untuk mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada para anggotanya, yaitu bagaimana seharusnya das sollen/ berbuat sekaligus menjamin kualitas moral profesi yang bersangkutan di masyarakat untuk memperoleh tanggapan yang positif. &pabila dalam pelaksanaannya das sein/ ada anggota profesi melakukan perbuatan yang melanggar kode etiknya, maka secara keseluruhan kelompok profesi tersebut akan tercemar reputasinya di masyarakat. 3ode etik profesi merupakan perumusan norma-norma dan nilai-nilai moral yang menjadi indikator perilaku code of conduct / kelompok profesi tertentu. 3elompok profesi harus menaati kode etik tersebut, sekaligus mencegah pelanggaran serta berani menjatuhkan sanksi kepada setiap anggotanya yang melanggar. ehingga kode etik ini baru bisa efektif dilakukan apabila dapat dijiwai oleh cita-cita dan nilai luhur yang hidup dalam profesi tersebut. 3ode etik pada dasarnya bukan merupakan hal yang baru. Tata nilai ini sudah lama dilakukan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu. alah satu contoh tertua adalah adanya K$:&6 6:%30&T4, yang dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter. 6ipokrates yang hidup pada Laman !unani kuno mendapatkan gelar kehormatan sebagai Bapak 3edokteran yang namanya dijadikan sebagai kode etik kedokteran hingga hari ini. a hidup pada abad ke-9 $. $eskipun ahli-ahli sejarah meragukan bahwa sumpah ini merupakan buah karya 6ipokrates sendiri, tetapi setidaknya kode etik berasal dari murid-muridnya dan meneruskan semangat profesional yang diwariskan oleh dokter !unani tersebut. 3ode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. 3ode etik tidak menggantikan pemikiran etis, tapi
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
sebaliknya selalu didampingi refleksi etis. upaya kode etik dapat berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh profesi sendiri. 3ode etik tidak akan efektif kalau didrop begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau
instansi-instansi
lain,
karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri. nstansi dari luar bisa menganjurkan membuat kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan. upaya dapat berfungsi dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil self regulation pengaturan diri/ dari profesi. 3.4. Prinsi0 Pen-s-nan Kde Etik Pr*esi
Pujud atau bentuk dari kode etik biasanya dibuat tertulis secara formal, memiliki struktur yang sistematis, normatif, etis, lengkap dan mudah dipahami untuk dijadikan pedoman perilaku keprofesian. 3ode etik berisi prinsip-prinsip dasar kode etik dan etika profesi yang sudah didiskusikan dan disepakati dengan itikad baik demi ketertiban dalam menjalankan profesinya. ifat dan orientasi rancangan kode etik seharusnya singkat, sederhana, logis, konsisten, jelas, rasional, praktis dan dapat dilaksanakan, komprehensif dan lengkap, bersifat positif dalam penyusunannya. :enyusunan kode etik formal, dalam struktur suatu organisasi profesi, dilakukan oleh 3omite 4tika, yaitu entitas yang mengembangkan kebijakan, menge;aluasi tindakan, meneliti dan menghukum berbagai pelanggaran etika. "alam pelaksanaannya, organisasi menunjuk seseorang atau entitas tertentu untuk menjadi pejabat etika, yaitu pihak yang mengkordinasikan
kebijakan,
memberikan
pendidikan
dan
menyelidiki
tuduhan
pelanggaran etika. :elanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode etik tidak berarti melanggar hukum kecuali memang menyangkut pelanggaran pada pasal-pasal di undang-undang/. ebagai contoh, seorang wartawan yang menulis berita tidak berimbang tidak lantas diajukan ke persidangan pidana, namun akan diadili di komite etik serupa "ewan :ers. "an jika memang pada temuan nantinya diketahui bahwa
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
berita yang ditulis memang beritikad untuk menfitnah atau mencemarkan nama baik seseorang maka bisa saja komite etik itu sendiri yang akan mengangkat permasalahan tersebut menjadi kasus pidana atau atas dasar pengaduan dari korban. igit +12+#2+)/ menuliskan bahwa tuntutan profesionalisme berhubungan dengan suatu kode etik untuk masing-masing profesi. 3ode etik tersebut menjabarkan beberapa prinsip etika tertentu yang berlaku untuk suatu profesi, yang bersifat minimal. ecara umum, menurutnya, kode etik akan mengarahkan para pelaku profesi untuk memiliki karakteristik dasar professional sebagai berikut# a. Bertanggung jawab 3arakter ini adalah pokok bagi kaum professional. "alam menjalankan profesinya, seorang professional dituntut bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya. b. Bersikap adil 3arakter ini menuntut seorang professional untuk tidak merugikan hak orang lain yang berhubungan dengan keprofesiannya. c. Bersikap obyektif dan independen %byektif bermakna sesuai tujuan, sasaran, tidak berat sebelah dan selalu didasarkan pada fakta atau bukti yang mendukung. ndependen bermakna tidak memihak serta tidak dibawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil keputusan dan tindakannya. d. Berintegritas moral :rinsip ini menunjukkan bahwa seorang professional memiliki pendirian yang teguh, khususnya dalam memperjuangkan nilai yang dianut profesinya. e. 3ompeten eorang professional yang kompeten adalah mereka yang dapat menjalankan pekerjaannya dengan kualitas terbaik yang didukung dengan kompetensi yang baik pula. eorang professional bisa disebut berintegritas jika memiliki karakteristik# pertama utuh dan tidak terbagi. $aknanya, seorang professional membutuhkan kesatuan dan keseimbangan antara pengetahuan, keterampilan dan perilaku etis. Ktuh juga bermakna adanya keseimbangan antara kecerdasan fisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. 'edua menyatu yaitu menyiratkan bahwa seorang professional secara serius dan penuh waktu menekuni profesinya, sekaligus juga
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
menyenangi pekerjaannya. 'etiga kokoh dan konsisten, menyiratkan pribadi yang berprinsip, percaya diri, tidak mudah goyah dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain igit, +12+#2(/. 3.%. T--an Pen-s-nan Kde Etik Pr*esi
3eberadaan kode etik akan memaksa setiap professional bekerja melayani dengan sebaik-baiknya. 3ode etik mencegah perbuatan tidak professional, dan jika itu terjadi maka Kasus Mulyana W Kusuma akan beresiko diterapkannya sanksi Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma seagai seorang pelanggaran etik. "alam tingkatan yang anggota KP! diduga menyuap anggota "PK yang saat itu akan melakukan audit sudah fatal, seseorang bisa saja dikeluarkan keuangan erkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. #ogistic untuk pemilu dari keanggotaan komunitas profesinya. yang dimaksud yaitu kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi 3etaatan tenaga professional pada kode etik in$ormasi. %etelah dilakukan merupakan kepatuhan yang seharusnya pemeriksaan, adan dan "PK meminta dilakukan penyempurnaan laporan. bersifat naluriah karena antara dirinya, Mulyana ditangkap karena dituduh hendak melakukan penyuapan kepada profesi dan nilai-nilai etika yang terdapat anggota tim auditor "PK, yakni %alman Khairiansyah. &alam penangkapan pada profesinya seharusnya merupakan satu terseut, tim intelijen KPK ekerjasama kesatuan. dengan auditor "PK. Menurut 'ersi Khairiansyah ia ekerja sama dengan "engan membuat kode etik, profesi KPK memerangkap upaya penyuapan oleh saudara Mulyana dengan sendiri akan menetapkan hitam atas putih menggunakan alat perekam gamar pada dua kali pertemuan mereka. niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral Penangkapan ini menimulkan pro dan kontra. %alah satu pihak erpendapat yang dianggapnya hakiki. 6al ini tidak akan auditor yang ersangkutan, yakni pernah bisa dipaksakan dari luar. 6anya kode %alman telah erjasa mengungkap kasus ini, sedangkan pihak lain erpendapat etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita ah(a %alman tidak seharusnya melakukan peruatan terseut karena yang diterima oleh profesi itu sendiri yang hal terseut telah melanggar kode etik bisa mendarah daging dengannya dan akuntan. PEMBAHASAN ) &alam kasus ini menjadi tumpuan harapan untuk terdapat pelanggaran kode etik dimana auditor telah melakukan hal yang dilaksanakan untuk dilaksanakan juga seharusnya tidak dilakukan oleh seorang auditor dalam mengungkapkan dengan tekun dan konsekuen. yarat lain kecurangan. *uditor telah melanggar prinsip keempat etika pro$esi yaitu yang harus dipenuhi agar kode etik dapat ojekti'itas, karena telah memihak salah dengan baik adalah bahwa satu pihak dengan dugaan adanya berhasil kecurangan. *uditor juga melanggar pelaksanaannya diawasi terus menerus. :ada prinsip kelima etika pro$esi akuntansi yaitu kompetensi dan kehati+hatian umumnya kode etik akan mengandung pro$essional, disini auditor dianggap tidak mampu mempertahankan sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar pengetahuan dan keterampilan pro$essionalnya sampai dia harus kode etik.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
3eberadaan kode etik profesi bertujuan untuk# menjunjung tinggi martabat profesi5 menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota5 meningkatkan pengabdian para anggota profesi5 meningkatkan mutu profesi5
meningkatkan
mutu
organisasi
profesi#
meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi5 mempunyai organisasi profesional yang kuat dan erat5 menentukan baku standarnya sendiri. edangkan fungsi dari kode etik profesi adalah# memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan5 sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat5 mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Tujuan
penyusunan
kode
etik
Q
perilaku
profesional juga untuk memberi pedoman bagi anggota asosiasi dalam aspek-aspek etika dan moral, terutama yang berada di luar jangkauan hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku. elain itu juga dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi kelompok masyarakat terhadap berbagai macam perilaku yang merugikan, sebagai akibat adanya kegiatan di bidang profesi yang bersangkutan.
:erlindungan
kepentingan
3onsumen
untuk
masyarakat yang menjadi
konsumen dari produk=jasa
profesi
produsen dan
pemasar. 3etika terjadi pelanggaran-pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh seorang penyandang profesi maka terdapat sejumlah penerapan sanksi yang bisa dikenakan yaitu
sanksi
moral
dan
sanksi
dikeluarkan
dari
organisasi. anksi moral biasanya berbentuk reputasi
Contoh Penerapan Sanksi Pada Pelanggaran Kode Etik Advocat -ukuman yang dierikan dalam keputusan dapat erupa) Peringatan iasa. Peringatan keras. Pemerhentian sementara untuk (aktu tertentu. Pemecatan dari keanggotaan organisasi pro$esi. &engan pertimangan atas erat atau ringannya si$at pelanggaran Kode Etik *d'okat dapat dikenakan sanksi) Peringatan iasa ilamana si$at pelanggarannya tidak erat. Peringatan keras ilamana si$at pelanggarannya erat atau karena mengulangi kemali melanggar kode etik dan atau tidak mengindahkan sanksi peringatan yang pernah dierikan. Pemerhentian sementara untuk (aktu tertentu ilamana si$at pelanggarannya erat, tidak mengindahkan dan tidak menghormati ketentuan kode etik atau ilamana setelah mendapat sanksi erupa peringatan keras masih mengulangi melakukan pelanggaran kode etik. Pemecatan dari keanggotaan organisasi pro$esi ilamana dilakukan pelanggaran kode etik dengan maksud dan tujuan merusak citra serta martaat kehormatan pro$esi *d'okat yang (aji dijunjung tinggi seagai pro$esi yang mulia dan terhormat. Pemerian sanksi pemerhentian sementara untuk (aktu tertentu harus diikuti larangan untuk menjalankan pro$esi ad'okat diluar maupun dimuka pengadilan. (erhadap mereka yang dijatuhi sanksi pemberhentian sementara untuk waktu tertentu dan atau pemecatan dari keanggotaan organisasi profesi disampaikan kepada )ahkamah Agung untuk diketahui dan dicatat dalam daftar Ad"okat. #umber* http*++www.peradi.or.id+inde,.php+profil+detai l+sthash./0yE1234.dpuf
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
buruk yang didapatkan dari masyarakat dan organisasi profesi. edangkan sanksi pemecatan keanggotan biasanya akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Gambar 3 /nt, Prsed-r Penanganan Pelanggaran Etika Pr*esi
umber# :resentasi "r. abir &lwy, 6.,$6 http#==www.slideshare.net=alsalcunsoed=penegakan-disiplin-dan-hukum-profesidokter-dr-sabir, (2 $ei +12*/ eorang profesional yang mencintai profesinya sebagai jabatan mulia senantiasa menjalankan jabatannya dengan penuh tanggung jawab dan pengabdian terhadap kepentingan umum yang berakar pada penghormatan terhadap martabat kemanusiaan serta senantiasa mematuhi kode etik profesi sehingga ia dipercaya dan dihormati bukan karena kemampuan intelektualnya semata tapi juga karena memiliki integritas diri dan komitmen moral atas jabatan yang disandangnya. &gar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai pelayan masyarakat, seorang profesional harus menjalankan jabatannya dengan menyelaraskan antara keahlian yang dimilikinya dengan menjunjung tinggi kode etik profesi. &danya kode etik bertujuan agar suatu profesi dapat dijalankan dengan profesional dengan moti;asi dan orientasi pada
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
keterampilan intelektual serta berargumentasi secara rasional dan kritis serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral. 3arena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. 3etentuan itu merupakan akibat logis dari self regulation yang terwujud dalam kode etik5 seperti kode itu berasal dari niat profesi mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan profesi untuk menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalam praktek sehari-hari kontrol ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat dalam anggota-anggota profesi, seorang profesional mudah merasa segan melaporkan teman sejawat yang melakukan pelanggaran. Tetapi dengan perilaku semacam itu solidaritas antar kolega ditempatkan di atas kode etik profesi dan dengan demikian maka kode etik profesi itu tidak tercapai, karena tujuan yang sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di atas pertimbangan-pertimbangan lain. %leh karena itu maka dibutuhkan adanya usaha-usaha untuk meningkatkan kode etik dengan cara menyosialisiasikan dokumen kode etik kepada orang yang menyandang profesi yang bersangkutan5 melakukan promosi etika professional, dan5 memberikan sanksi disipliner yang melanggar kode etik.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
RANGK$(AN
4tika profesi merupakan sikap etis yang menjadi bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. ebagai cabang filsafat etika profesi mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus profesi/ kehidupan manusia. "alam menjalankan etika profesi maka dibutuhkan penyusunan kode etik profesi yang merupakan perumusan norma-norma dan nilai-nilai moral yang menjadi indikator perilaku code of conduct / kelompok profesi tertentu. 3elompok profesi harus menaati kode etik tersebut, sekaligus mencegah pelanggaran serta berani menjatuhkan sanksi kepada setiap anggotanya yang melanggar. ehingga kode etik ini baru bisa efektif dilakukan apabila dapat dijiwai oleh cita-cita dan nilai luhur yang hidup dalam profesi tersebut. ifat dan orientasi rancangan kode etik seharusnya singkat, sederhana, logis, konsisten, jelas, rasional, praktis dan dapat dilaksanakan, komprehensif dan lengkap, bersifat positif dalam penyusunannya. &ATI#AN INDI'ID$
2. &pa yang anda ketahui mengenai etika profesi? +. Jelaskan mengeni kode etik profesi dan berikan argumentasi mengapa kode etik dibutuhkan dalam setiap profesi. (. &pa yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah kode etik profesi?
T$GAS KE&O(POK
Bentuklah * hingga 9 kelompok mahasiswa. $asing-masing kelompok diminta untuk membahas dan mempresentasikan prosedur dan bagan alur pemeriksaan dan penetapan sanksi pelanggaran kode etik. 3ode etik yang dapat dipilih adalah# 2. 3omite 4tik 3omisi :emberantasan 3orupsi 3:3/ +. 3omisi !udisial (. "ewan :ers *. 3omite 4tik &kuntan 9. idang 3ode 4tik :rofesi :olri
IV
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
ETIKA PRO)ESI TEKNO&OGI IN)OR(ASI etelah membaca bab ini, maka mahasiswa diharapkan mampu untu# 2. $emahami konsep dasar etika profesi bidang T +. $emahami pentingnya etika dalam penggunaan T (. $emahami latar belakang lahirnya etika profesi T *. $emahami kode etik profesi di bidang T
4.1. )enmena Teknlgi In*rmasi
:rofesor Norbert Piener 2@91/ mengatakan bahwa suatu ketika pengintegrasian teknologi komputer ke dalam masyarakat akan menimbulkan Cre;olusi industri yang keduaC. ntegrasi teknologi informasi ke dalam masyarakat telah membawa dampak besar pada perubahan perilaku di hampir dalam seluruh sektor kehidupan manusia. :erubahan signifikan juga terjadi pada cara manusia berpikir, baik itu dalam usaha pengidentifikasian masalah, problem sol"ing , perencanaan, maupun juga dalam pengambilan keputusan. :erubahan yang terjadi pada paradigma manusia sebagai salah satu akibat adanya perkembangan teknologi tersebut, sedikit banyak akan membawa pengaruh pada pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-norma dalam kehidupannya. "ibalik munculnya peluang baru dalam pemanfaatan teknologi komputer untuk membangun serta memperbaiki pendidikan, bisnis, layanan pemerintahan, dan demokrasi, berbagai permasalahan baru juga muncul berkaitan dengan manusia yang menggunakannya. :ermasalahan pertama berkaitan dengan keunggulan komputer yang dipandang bisa melakukan aktifitas apapun dalam membantu tugas manusia. keunggulan komputer tersebut memberikan berbagai kemampuan dan kemudahan yang pada gilirannya memberi banyak pilihan baru untuk tindakan yang dapat dilakukan oleh pemakainya. :ilihan yang dimaksud bisa saja pilihan untuk tindakan yang baik dan memberikan manfaat, tetapi dilain sisi bisa juga untuk tindakan yang buruk serta merugikan masyarakat. :ermasalahan kedua muncul disebabkan oleh terjadinya interaksi yang uni;ersal di atara pemakai teknologi tersebut. ebagai contoh, munculnya internet membawa komunitas kehidupan yang baru yang sering disebut sebagai cyberspace. Bahkan belakangan muncul istilah neti2en sebagai bentuk sindiran untuk menggambarkan bahwa selain citi2en yang berarti penduduk dalam arti sebenarnya, maka ada banyak kelompok
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
penduduk yang hidup di dunia maya. Beragam masalah muncul sebab dunia maya dihuni oleh indi;idu dan kelompok masyarakat yang berasal dari berbagai penjuru negara yang mungkin saja memiliki kultur, bahasa, sifat, gaya komunikasi lisan dan tulisan, rasa humor dan adat istiadat yang berbeda-beda. ntinya, etika ketika bergaul di dunia maya akan bersifat sangat relatif tergantung dari tata nilai yang diyakini oleh masing-masing. Terlebih lagi para neti2en merupakan indi;idu-indi;idu yang hidup dalam dunia anonim, sehingga banyak diantaranya tidak menunjukkan identitas asli dalam berinteraksi. 6al itu membuat diantara mereka tidak harus saling mengenal dalam arti kata yang sesungguhnya. 3ompleksnya permasalahan dalam pemanfaatan teknologi yang terjadi dewasa ini, memicu lahirnya bidang baru yang dikenal dengan nama 4tika 3omputer. 4tika komputer merupakan bidang ilmu yang mengidentifikasi dan meneliti dampak pemakaian komputer dan teknologi informasi terhadap nilai-nilai manusiawi seperti kesehatan, kebebasan, demokrasi, pengetahuan, keamanan, pemenuhan diri, dan sebagainya. 4tika komputer juga mencakup professional responsibility bagi para pelaku teknologi tersebut. Termasuk di dalamnya etika profesi yang mencakup kewajiban pelaku profesi di bidang Teknologi nformasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sesama pelaku profesi, lingkungan,
masyarakat
dan
bahkan kewajibannya terhadap sesama umat manusia. $eskipun pada dasarnya kemajuan
teknologi
memiliki
banyak
informasi
keunggulan,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa
banyak
negatif
yang
sekali
ekses
ditimbulkannya.
:enipuan transaksi
elektronik,
munculnya perilaku antisosial, penurunan kualitas kehidupan keluarga, pembobolan informasi rahasia, penyebaran fotofoto dan ;ideo pribadi manipulasi data, berkurangnya pri;asi seseorang, serta kejahatan internet cybercrime/ yang berkembang sangat pesat menjadi bukti bahwa kemajuan teknologi informasi juga membutuhkan seperangkat etika dalam menjalankannya. 4.2. Pr*esi idang Teknlgi In*rmasi
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
3ita bisa bertanya, apakah pekerjaan di bidang teknologi informasi dapat disebut sebagai sebuah profesi? 3ita sudah membahas apa perbedaan antara pekerjaan dengan profesi. "ijelaskan bahwa untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, maka harus diuji kriteria dari pekerjaan tersebut karena tidak semua pekerjaan adalah profesi. "emikian juga dengan pekerjaan di bidang komputer. 3ita pekerjaan
ambil sebagai
contoh
mudah,
staf
operator
komputer yang hanya menggunakan komputer untuk menginput data-data administrasi misalnya/, tidak bisa dikatakan
sebagai professional
di
bidang T. &lasannya, untuk untuk bekerja sebagai staf operator tersebut seseorang bisa dari berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan pendidikan, pengetahuan dan pengalaman. Berbeda dengan profesi di bidang T, seperti seorang software engineer misalnya. eorang software enginer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena memiliki pengetahuan dan keterampilan spesifik di bidang perangkat lunak dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya tersebut. Jenis profesi di bidang Teknologi nformasi T/ sangat beragam karena menyesuaikan dengan skala bisnis dan kebutuhan pasar. :engklaasifikasian professional di bidang T didasarkan kepada jenis dan kualifikasi pekerjaan yang ditanganinya. Berikut ini adalah penggolongan pekerjaan di bidang teknologi informasi yang berkembang belakangan ini. ecara umum, pekerjaan di bidang Teknologi nformasi setidaknya terbagi dalam * kategori sesuai bidang pekerjaannya. 2. 3ategori pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak software/ baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. :ada kategori ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti# Peb programmer professional bidang T yang
pekerjaannya
mengimplementasikan rancangan web designer yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya. #ystem Analyst adalah professional bidang T yang pekerjaannya menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
ada, tentang kelebihan dan kekurangannya, hingga studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan. 5eb designer adalah professional bidang T yang pekerjaannya melakukan kegiatan perecanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web. professional bidang Programmer adalah
T
yang
pekerjaannya
mengimplementasikan rancangan sistem analis yaitu membuat program baik aplikasi maupun sistem operasi/ sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya. +. 3ategori kedua, adalah para professional T yang bekerja di bidang hardware perangkat keras/. :ada kategori ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti # (echnical engineer , yang kerap dipanggil teknisi yaitu professional T yang berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan maupun
perbaikan perangkat sistem komputer. Networking Engineer , merupakan professional T yang berkecimpung dibidang
teknis
jaringan
komputer
dari
maintenance
sampai
pada
troubleshooting -nya. (. 3ategori kedua, adalah para profesionl T yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. :ada kategori ini terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti # $ 6irector merupakan professional T yang memiliki wewenang tertinggi dalam sebuah rantai sistem informasi. "engan posisinya ia melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik hardware, software maupun sumberdaya manusianya. 4": 7perator adalah professional T yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing di perusahaan atau organisasi lainnya. #ystem Administrator merupakan
professional
T
yang
melakukan
administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem. *. 3ategori keempat adalah para professional yang berkecimpung di pengembangan bisnis Teknologi nformasi, diantaranya adalah para game de"eloper graphic designer animator dan banyak lagi. 4.3. Standarisasi Pr*esi idang Teknlgi In*rmasi aat ini banyak perusahaan dan organisasi menetapkan suatu ukuran kompetensi
minimal yang harus dimiliki oleh seorang professional, baik untuk diperkerjakan sebagai
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
karyawan maupun untuk diajak bekerjasama dalam proyek-proyek tertentu. "asar standarisasi tentu saja kompetensi yang menjadi syarat untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. 3ompetensi merupakan kemampuan seseorang yang mencakup kepada pengetahuan, keahlian dan perilakunya. Kntuk standarisasi kompetensi profesi bidang T, ndonesia mengacu kepada 4&0<< #outh East Asia 8egional 9omputer 9onfideration/ yang merupakan suatu forum=badan yang beranggotakan himpunan profesional T Information (echnology/. 7orum ini terdiri dari 2( negara. 4&0<< dibentuk pertama kali pada bulan 7ebruari 2@8) di ingapore oleh ikatan komputer dari negara-negara seperti ndonesia, $alaysia, 6ong 3ong, :hilipine, ingapore dan Thailand. ebagai anggota 4&0<<, ndonesia aktif turut serta dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh 4&0<< . alah satunya adalah 0>-: #pecial 8egional Interest :roup on Profesional #tandardisation/ yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan bidang Teknologi nformasi. 0>-: 4&0<< merumuskan klasikasi secara regional yang merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan professional bidang T pada tingkat tertentu. :ada umumnya terdapat dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu# a+ :endekatan industri atau bisnis. :endekatan ini model pembagian pekerjaan
diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri T. !+ :endekatan siklus pengembangan sistem. :endekatan model ini pengelompokkan
dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem. $ade Piryana +11*/ membuat matriks model 4&0<< untuk pembagian job dalam lingkungan T dengan mepertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. $odel matriks tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar di bawah ini. Gambar 4 (atriks Pembagian Job (del SRIG!PS!SEAR//
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
umber# http#==wiryana.pandu.org=0>-: :enjelasan dari matriks tersebut adalah# 2. Programmer $erupakan bidang pekerjaan untuk melakukan pemrograman komputer terhadap suatu sistem yang telah dirancang sebelumnya. Jenis pekerjaan ini memiliki ( tingkatan yaitu # a+ #uper"ised terbimbing/. Tingkatan awal dengan 1-+ tahun pengalaman,
membutuhkan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya. !+ )oderately super"ised madya/. Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih besar, (-9 tahun pengalaman -+ Independent+)anaging
mandiri/.
$emulai
tugas,
tidak
membutuhkan
bimbingan dalam pelaksanaan tugas. +. #ystem Analyst &nalis istem/ $erupakan bidang pekerjaan untuk melakukan analisis dan desain terhadap sebuah sistem sebelum dilakukan implementasi atau pemrograman lebih lanjut. &nalisis dan desain merupakan kunci awal untuk keberhasilan sebuah proyek proyek berbasis komputer. Jenis pekerjaan ini juga memiliki ( tingkatan seperti halnya pada programmer . (. Project )anager $anajer :royek/
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
:ekerjaan untuk melakukan manajemen terhadap proyek-proyek berbasis sistem informasi. Ae;el ini adalah le;el pengambil keputusan. Jenis pekerjaan ini juga memiliki ( tingkatan seperti halnya pada programmer , tergantung pada kualifikasi proyek yang dikerjakannya. *. Instructor nstruktur/ Berperan dalam melakukan bimbingan, pendidikan dan pengarahan baik terhadap anak didik maupun pekerja le;el di bawahnya. Jenis pekerjaan ini juga memiliki ( tingkatan seperti halnya pada programmer . 9. #pecialist. :ekerjaan ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan yang lain, pekerjaan ini hanya memiliki satu le;el saja yaitu independent managing /, dengan asumsi bahwa hanya orang dengan kualifikasi yang ahli dibidang tersebut yang memiliki tingkat profesi spesialis. :ekerjaan spesialis menurut model 4&0<< ini terdiri dari # o o o o o o o
o
6ata 9ommunication 6atabase #ecurity ;uality Assurances I# Audit #ystem #oftware #upport 6istributed #ystem #ystem Integration
"ari berbagai jenis pekerjaan tersebut, posisi Programmer dan #ystem Analyst adalah dua dari beberapa posisi terdepan yang paling diinginkan perusahaan-perusahaan. 3edua posisi ini - Programmer dan #ystem Analyst- harus memperhatikan kualifikasi utama, yaitu technical knowledge dan technical skill . 6al lain yang harus dipenuhi adalah kemampuan analythical thinking dan orientasi kualitas yang tinggi, stamina bekerja dalam jangka waktu yang lama serta perhatian pada detil yang juga tinggi. "isamping dua posisi tersebut, posisi I( sales juga merupakan salah satu posisi yang banyak dicari perusahaan. :ada posisi sales, para profesional di bidang teknologi informasi tentunya memiliki kelebihan dengan adanya penguasaan T yang baik s ebagai product knowledge. .+.+ Seara, Singkat &a,irna Etika Pr*esi idang TI
"ibandingkan dengan generasi sebelumnya, perkembangan ilmiah dan teknologi telah banyak sekali mengubah kehidupan manusia dewasa ini, antara lain juga menyajikan
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
masalah-masalah etis yang tidak diduga sebelumnya karena mula-mula teknologi hanya dipandang dari satu sisi sebagai kemajuan belaka. lmu dan teknologi ketika itu dianggap sebagai kunci untuk menjawab hampir semua pertanyaan manusia mengenai alam sekitarnya. Tak heran jika kemudian filsuf nggris bernama 7rancis Bacon 292-2+(/ menganalogikan bahwa knowledge is power ' pengetahuan adalah kekuatan. Bahkan pandangan yang lebih agresif disampaikan oleh 0ene "ecartes, seorang filsuf :erancis 29@-291/ sesumbar mengklaim bahwa pada suatu ketika ketika metode ilmu-ilmu baru tumbuh maka ketika itu manusia akan menjadi penguasan dan pemilik alam. esuai awal penemuan teknologi komputer era 2@*1-an, perkembangan etika teknologi informasi dimulai dari era tersebut dan secara bertahap berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu baru di masa sekarang ini, perkembangan tersebut akan dibagi menjadi beberapa tahap seperti yang akan dibahas berikut ini &ldosite, +12+/# 1. Era 145!1%5!an
$unculnya etika komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari :rofessor Nobert Piener. elama perang "unia pada awal tahun 2@*1-an/ professor dari $T ini membantu mengembangkan suatu meriam antipesawat yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya. :ada perkembangannya, penelitian dibidang etika dan teknologi tersebut akhirnya menciptakan suatu bidang riset baru yang disebut cybernetics atau the science of information feedback system. 3onsep cybernetics tersebut dikombinasikan dengan komputer digital yang dikembangakan pada waktu itu, membuat Piener akhirnya menarik beberapa kesimpulan etis tentang pemanfaatan teknologi yang sekarang dikenal dengan sebutan Teknologi nformasi T/. :ada tahun 2@91, Piener menerbitkan sebuah buku yang monumental, berjudul (he eings. Buku Piener ini mencakup beberapa bagian pokok tentang hidup manusia, prinsip-prinsip hukum dan etika di bidang komputer. 2. Era 165!an
"onn :arker dari 0 internasional $enlo :ark
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
kode etik profesi bagi professional di bidang komputer, yang ditandai dengan usahanya pada 3ode 4tik :rofesional yang pertama dilakukan untuk Association for 9omputing )achinery ?A9)@. 3. Era 175!an
4ra ini dimulai ketika sepanjang tahun 2@1, Joseph PeiLenbaum, ilmuwan komputer $T di Boston, menciptakan suatu program komputer yang di sebut 4AR&. "idalam eksperimen pertamanya 4AR& diciptakan sebagai tiruan dari Psychotherapist 8ogerian yang melakukan wawancara dengan pasien yang akan diobatinya. $odel pengolahan informasi tentang manusia yang akan datang dan hubungannya antara manusia dengan mesin. Buku PeiLenbaum, 9omputer Power and
Tahun 2@)1-an sejumlah konsekuensi sosial dan teknologi informasi membahas tentang kejahatan komputer yang disebabkan kegagalan sistem computer, in;asi keleluasaan pribadi melalui database komputer dan perkara pengadilan mengenai kepemilikan perangkat lunak. :ertengahan )1-an, James $oor dari "artmouth
Tahun 2@@1, berbagai pelatihan baru di uni;ersitas, pusat riset, konferensi, jurnal, buku teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tenteng topik tentang etika computer. :ara ahli komputer di nggris, :olandia, Belanda, dan talia menyelenggarakan E(
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
komputer
yang
dipimpin
oleh
impson
dan
!ohanes
2015
Peckert.
:erkembangan yang sangat penting adalah tindakan dari imon 0ogerson dari "e $ont7ort Kni;ersity K3/, yang mendirikan otterbarn memelopori suatu pendekatan yang berbeda dalam melukiskan cakupan khusus bidang etika. "alam pandangan >otterbern, etika komputer harus dipandang sebagai suatu cabang etika professional, yang terkait semata-mata dengan standar kode dan praktek yang dilakukan oleh para professional di bidang komputasi.
4.%. Persalan Etika di idang Teknlgi In*rmasi Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang rele;an, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil keputusan. Teknologi hanya merupakan sarana. $anusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus pengguna teknologi yang pada akhirnya menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran dan keamanan dalam penggunaan teknologi. 6al-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai faktor yang sangat penting kaitannya dengan penggunaan teknologi informasi. James 6. $oor $ira %kta;iana, https#==hoedayas.wordpress.com=+12(=1*=1(=peranetika-dalam-penggunaan-teknologi-informasi-komputer=/
mengidentifikasi
tiga
alasan
utama di balik minat masyarakat yang tinggi akan etika komputer# kelenturan secara logis logical malleability/, faktor transformasi, dan faktor ketidaktampakan. 3elenturan secara logis adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan. 7aktor transformasi dimana alasan atas etika komputer yang ini didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan drastis. alah satu contoh yang baik adalah e-mail. 4-mail tidak menggantikan surat biasa atau sambungan telepon5 melainkan menyediakan cara berkomunikasi yang benar-benar baru.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
7aktor ketidaknampakan, dimana alasan minat masyarakat pada etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. eluruh operasi internal komputer tersebut tersembunyi dari penglihatan. 3etidaknampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-nilai pemrograman yang tidak tampak, perhitungan rumit yang tidak tampak, dan penyalahgunaan yang tidak tampak. Nilai
pemrograman
yang
tidak
tampak adalah perintah rutin yang dikodekan
programer
ke
dalam
program yang menghasilkan proses yang diinginkan si pengguna. elama proses penulisan program, programer tersebut harus melakukan serangkaian penilaian
mengenai
program
tersebut
bagaimana
harus
mencapai
tugasnya.
:erhitungan rumit yang tidak tampak berbentuk program yang sangat rumit sehingga
pengguna
memahaminya. dapat
tidak
eorang
manajer
menggunakan
semacam bagaimana
ini
dapat
program
tanpa
mengetahui
komputer
melakukan
semua perhitungan tersebut.
:enyalahgunaan yang
PE!"N#A$AN%% "erhati+hatilah terhadap apa yang *nda tulis di situs jejaring sosial. Pasalnya, sekitar / persen dari /.00 anggota *kademi Pengacara Perka(inan *merika 1**M# mengatakan dalam lima tahun terakhir ini jumlah kasus perceraian meningkat gara+gara akti'itas seseorang di eerapa situs seperti 3aceook, My%pace, dan (itter. "erdasarkan pernyataan persen anggota **M#, 3aceook adalah penyea utama perceraian dan pereutan hak asuh anak. Menyusul di urutan kedua dan ketiga adalah My%pace dan (itter dengan /5 dan 5 persen. %umer http)66tekno.liputan.com6 read6277276gara+gara+ $aceook+perceraian+ meningkat, 3e //, 20/0
tak tampak
mencakup tindakan yang disengaja yang melintasi batasan hukum maupun etis. emua tindakan kejahatan komputer berada pada kategori ini, misalnya tindakan tak etis seperti pelanggaran hak indi;idu akan pri;asi dan memata-matai orang lain. :ersoalan etis tekait eksistensi teknologi informasi berhubungan dengan masalah pri"acy accuracy property dan accessibility. igit +12+#282/ menguraikan ruang lingkup isu etika di bidang teknologi informasi sebagai berikut# Tabel 2
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
R-ang &ingk-0 Is- Etika 9enis Is Pri"acy
R-ang &ingk-0 nformasi apa saja mengenai diri sendiri yang sebaiknya menjadi hak indi;idu? &pa saja yang harus disimpan untuk diri sendiri dan tidak diumumkan ke orang lain? nformasi apa saja mengenai indi;idu yang sebaiknya disimpan dalam database dan bagaimana mengamankan informasi tersebut? iapa yang bertanggung jawab untuk akurasi informasi? Accuracy Bagaimana dapat diyakinkan bahwa informasi akan diproses secara benar dan ditampilkan secara akurat kepada pengguna? Bagaimana penyedia jasa dapat meyakinkan bahwa kesalahan dalam database, transmisi data dan pengolahan data adalah tidak disengaja? iapa yang dapat dipercaya untuk menentukan kesalahan informasi dan dengan cara apa kesalahan tersebut dapat dikompensasi? iapa yang memiliki informasi? Property &pa saja yang perlu dipertimbangkan dan berapa besar biaya pertukaran informasi? Bagaimana sebaiknya menangani pembajakan perangkat lunak? "apatkah computer perusahaan=publik dipergunakan untuk keperluan pribadi? Bagaimana sebaiknya akses terhadap jalur informasi dialokasikan? Accessibilit iapa saja yang diiLinkan mengakses informasi? y Berapa besarnya biaya yang dibebankan untuk mengakses informasi? iapa saja yang akan diberi peralatan yang diperlukan untuk mengakses informasi? nformasi apa saja bagi pribadi atau organisasi yang mempunyai hak atau pre"iledge untuk mendapatkan informasi dalam keadaan apapun dan dengan jaminan keamanan? umber# igit +12+#28+/ 4.6. Kde Etik Pr*esi idang TI
"alam perspektif teknologi informasi, kode etik profesi memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau de"eloper T dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. alah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien pengguna jasa/ misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. eorang profesional tidak diperkenankan membuat program asal jadi. Terdapat beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user dapat menjamin keamanan security/ sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya, misalnya hacker , cracker dan lain sebagainya.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
4tika profesi dalam bidang T sama halnya dengan etika di bidang lain, yaitu mempunyai keteraturan
dan
norma-norma
dalam
menjalankannya. &B4T Accreditation >oard for Engineering organisasi
and yang
(echnology/ bertanggung
merupakan jawab
untuk
memantau, menilai, dan mensertifikasi kualitas pendidikan di bidang ilmu terapan, komputasi, rekayasa dan teknologi di &merika erikat. "engan adanya 5ashington Accord , yang saat ini telah disepakati oleh 2* negara, maka &B4T juga dipercaya untuk memberikan penilaian akreditasi secara internasional. :ada tahun 2@)9, lembaga ini mengemukakan serta mempublikasikan kode etik insiyur mengenai prinsip etika profesi dasar ketehnikan, yaitu# a. eorang
engineer
dapat
memajukan
integritas dan menegakan kehormatan dan martabat tingkat profesi dengan menggunakan
keterampilan
untuk
peningkatan kesejahteraan manusia. b. $enjadikan pribadi jujur dan bersifat adil,
melayani
dengan
kesetian
masyarakat, pengusaha dan klien. c. Bekerja keras dan berusaha meningkatkan kompetensi dari tingkat profesi. d. $endukung
masyarakat
professional
Dsa ang tak ble, serang Programmer : $embuat
atau
dilak-kan
mendistribusikan
)alware. $enulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja. $enulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat. $enggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta ijin. $encari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa ijin. $encuri software khususnya de"elopment tools. $enerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin. $enulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status. $embeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan. $emberitahu masalah keuangan pada pekerja $engambil keuntungan dari pekerjaan orang lain. $empermalukan profesinya. ecara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi. $engenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam
dan
teknis
dari
disiplin
mereka.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
RANGK$(AN
:erkembangan teknologi informasi yang sangat pesat melahirkan banyak bermunculan jenis profesi di bidang T. :rofesional di bidang T berbeda dengan pekerja kebanyakan yang sama-sama menggunakan perangkat teknologi, dimana kompetensi menjadi salah satu yang membedakannya. elain memberikan manfaat positif, dewasa ini banyak professional T yang menyalahgunakan kemampuannya untuk melanggar nilai dan norma yang ada di masyarakat. 6al ini yang mendasari perlunya kesadaran dikalangan professional untuk mengetur perilaku para professional tersebut dalam suatu tatanan etika profesi di bidang T. "alam perspektif teknologi informasi, kode etik profesi memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau de"eloper T dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah. "engan kode etik ini maka para professional akan menjaga integritasnya sebagai seorang pelaku di bidang teknologi informasi.
&ATI#AN INDI'ID$
2. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai latar belakang munculnya etika profesi di bidang T. +. 3ompetensi apa yang membedakan seorang professional T dengan seorang pekerja biasa yang menggunakan sistem T? (. Kraikan mengenai pelanggaran etika apa saja yang sering ditemui dari seorang professional di bidang T.
T$GAS KE&O(POK
Bentuklah * hingga 9 kelompok mahasiswa. $asing-masing kelompok diminta untuk mencari tim T jika memungkinkan dilengkapi dengan struktur organisasi yang membawahi bidang T/ di perusahaan-perusahaan terkemuka. $asing-masing kelompok juga diwajibkan untuk menjelaskan apa saja job description setiap posisi yang ada pada struktur organisasi T perusahaan tersebut
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
V ORGANISASI PRO)ESI etelah membaca bab ini, maka mahasiswa diharapkan mampu untu# 2. $emahami pengertian organisasi profesi +. $emahami karakteristik organisasi profesi (. $emahami pentingnya manfaat dan fungsi organisasi profesi
%.1 #akikat Organisasi Pr*esi :ada dasarnya manusia merupakan sekumpulan indi;idu yang berkelompok dalam
tatanan social. 3elompok-kelompok ini saling membentuk komunitas baik yang sifatnya formal maupun informal dengan tujuan masing-masing. Tujuan ini bisa diarahkan untuk pencapaian keuntungan finansial profit oriented / maupun nirlaba yang sifatnya adalah orientasi sosial. $anusia berkelompok tentu didasari pada adanya kepentingan bersama, termasuk salah satu diantaranya adalah kepentingan untuk menjaga dan mengelola profesi. %rang yang masuk kedalam kelompok-kelompok tertentu memiliki berbagai macam kepentingan dan tujuan yang pada muaranya adalah untuk mendapatkan kepuasan dan perlindungan dari komunitasnya. 6al ini sebagaimana dikemukakan oleh Pursanto +119#8/ dimana alasan-alasan indi;idu memasuki sebuah kelompok atau organisasi adalah untuk# a. $endapatkan perlindungan dan rasa aman sense of security/ b. $endapatkan bantuan untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang dihadapi seseorang c. $endapatkan prestige gengsi/, status dan pengakuan d. $enerima dan memberikan dorongan=moti;asi dari dan kepada sesama anggota kelompok e. $endapatkan bimbingan dan pengarahan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas diri f. $endapatkan kepuasan psikologis, fisik maupun sosial "engan demikian maka jelas bahwa hakikat manusia adalah ingin berkelompok. alah satu pengelompokkan sosial yang wujud di masyarakat adalah organisasi profesi. %rganisasi profesi juga menjadi bagian dari perkembangan sebuah profesi dalam proses profesionalisme untuk mengembangkan profesi kearah status professional yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat pengguna jasa profesi tersebut.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
ecara terminologis, organisasi profesi terdiri dari dua pemaknaan yaitu organisasi dan profesi. :engertian organisasi bisa dikatakan sebagai sebuah proses ataupun sebagai sebuah bentuk. ebagai proses, organisasi menurut 4rnest "ale dalam ubkhi Q Jauhar, +12(#(/, adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok. :endefinisian ini laLim kita dengar dengan istilah pengorganisasian organi2ing@ yang secara harfiah diartikan sebagai bentuk mengelola atau menata. &dapun sebagai bentuk, organisasi menurut
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
"alam
bekumpul, bekerjasama secara terencana, terorganisir, sistematis, terpimpin dan terkendali dalam norma-norma yang sudah disepakati dan diformalisasikan. %rganisasi juga merupakan rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan. ebagai organisasi profesi maka tentu memiliki perbedaan dengan organisasiorganisasi lain yang ada. 3arakter sebuah organisasi profesi diantaranya adalah# a. %rganisasi profesi hanya beranggotakan profesi yang sama. $isalnya# " katan "okter ndonesia/ yang beranggotakan para dokter5 : :ersatuan nsisyur ndonesia/ yang menjadi wadah bagi seluruh professional dibidang teknik5 &J &liansi Jurnalis ndonesia/ yang merupakan organisasi bagi professional dibidang jurnalistik dan medi, dan lain sebagainya. b. Tujuan pokok dari organisasi profesi biasanya adalah merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi.
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
c. :ada sebagian organisasi profesi, mengeluarkan sertifikasi tertentu. $isalnya saja :eradi :ersatuan &d;ocat ndonesia/ yang berwenang mengeluarkan sertifikasi untuk para pengacara=ad;okat. d. Biasanya organisasi profesi juga berfungsi menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi. e. %rganisasi profesi tertentu dapat menjadi wadah untuk menerima pengaduan, pengawasan dan sekaligus memiliki kewenangan melakukan persidangan etik bagi para anggotanya. %.3 (an*aat Organisasi Pr*esi
alah satu syarat utama pada sebuah profesi adalah, profesi tersebut mempunyai organisasi atau asosiasi profesi. %rganisasi profesi ini akan memberikan makna atau nilai tambah pada profesi para anggotanya. %rganisasi profesi muncul didasari pada kenyataan bahwa seiring perubahan dan kemajuan, interaksi antara para pelaku profesi tidak mungkin lagi terhindarkan.Tidak ada lagi orang yang bisa berhasil hanya dengan mengandalkan kemampuan dan kehebatan dirinya sendiri. eorang professional sehebat apapun pasti akan membutuhkan orang lain, berkomunikasi dengan pihak lain untuk bisa mendapatkan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi dalam $ahukah anda&
pekerjaan. a pun membutuhkan orang lain agar
&i 8ndonesia, salah satu organisasi pro$esi yang menaungi para pro$essional diidang 8 adalah 8PK89 18katan Pengguna Komputer 8ndonesia yang dirikan pada / *pril /:;4 di
bisa mendapatkan pengetahuan, informasi yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukannya. "engan demikian maka bergabung dengan sebuah organisasi profesi, tentu menjadi sebuah pilihan yang paling bijak. %rganisasi manfaat
profesi
misalnya
dapat
memiliki menjadi
banyak wadah
perkumpulan sosial bagi para professional yang berasal dari profesi yang sama5 merumuskan kode
etik
kompetensi
profesi5 profesi
menetapkan serta
standar
memperjuangkan
tegaknya kebebasan dan kesejahteraan profesi bagi para anggota5 memberikan perlindungan bagi para anggotanya5 mengatur tata kelola
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
perilaku dan interaksi baik dengan sesama anggota maupun antar anggota profesi dengan masyarakat lainnya. elain itu masih ada manfaat lain yang mungkin jauh lebih penting dari sekedar keuntungan ekonomi, misalnya# dapat mengembangkan dan memajukan profesi5 memantau dan memperluas bidang gerak profesi, menghimpun dan memberikan kesempatan kepada semua anggota
untuk
berkarya
dan
berperan aktif
dalam
mengembangkan dan memajukan profesi. "ewasa ini, seiring dengan perkembangan globalisasi, para profesional pun harus mampu menjalin interaksi dengan para professional lain dari berbagai negara. $elalui organisasi profesi, interaksi itu tentu akan semakin terwujud >ani, +12*/. %.4 )-ngsi Keberadaan Organisasi Pr*esi Tujuan sebuah profesi yang dijalankan secara professional adalah agar dapat
memenuhi tuntutan tanggung jawab dengan menjaga standar kualitas tinggi, mencapai tingkat kinerja yang tinggi dengan orientasi kepada kepentingan umum. Kntuk memenuhi tujuan mulia tersebut maka diperlukan sebuah organisasi yang mengatur dan melakukan standarisasi kepada para penyandang profesi yang bernaung dibawahnya. "engan demikian maka dapat dikatakan bahwa sebuah organisasi profesi memiliki setidaknya fungsi-fungsi sebagai berikut# a. $engelola keanggotaan %rganisasi profesi yang akan menentukan kebijakan tentang keanggotaan, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan dan segala peraturan mengenai keanggotaan seseorang didalam organisasi. b. $enjadi wadah bagi anggota untuk dapat memperbaharui pengetahuan sesuai perkembangan c. $engembangkan dan memajukan profesi dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota untuk berperan aktif d. $enetapkan standarisasi pelaksanaan dan mengeluarkan sertifikasi profesi bagi anggotanya. ertifikasi merupakan salah satu simbol prestige sebuah profesionalisme. "engan kepemilikan sertifikasi, yang diakui secara nasional maupun internasional, maka pengguna jasa para professional tersebut akan lebih mendapatkan jaminan. e. $erumuskan kebijakan etika profesi yang harus ditaati oleh para anggota 4tika profesi menjadi aturan main rule of the game/ yang berlaku bagi seluruh anggota organisasi profesi. &turan tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dan
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
tidak boleh dilakukan oleh anggota serta menjadi pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi. f. $emberi sanksi bagi anggota yang melanggar etika profesi :engenaan sanksi bagi pelanggaran kode etik profesi mengikat bagi seluruh anggota tanpa adanya diskriminasi. Bentuk sanksi dapat ber;ariasi, tergantung jenis pelanggaran dan bersifat internal organisasi seperti misalnya black list serta dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut.
&ATI#AN INDI'ID$
2. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai konsep organisasi profesi. +. Jelaskan apa saja yang membedakan organisasi profesi dengan organisasi lain. (. $enurut anda, apa urgensinya bagi seorang professional bergabung kedalam suatu organisasi profesi?
T$GAS KE&O(POK
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
RANGK$(AN
%rganisasi profesi merupakan organisasi yang keanggotaannya diisi oleh para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk menjalankan fungsi-fungsi profesinya. %rganisasi profesi memiliki ciri adanya kesamaan profesi pada keanggotaannya, bertugas merumuskan kode etik profesi, mengeluarkan sertifikasi profesi, merumuskan standar pelayanan profesi dan menjadi wadah bagi pengguna jasa professional untuk mengadukan pelayanan dan sekaligus mengawasi dan memiliki wewenang melakukan sidang etik bagi para anggotanya. &dapun fungsi umum sebuah organisasi profesi mencakup namun tidak terbatas kepada mengelola keanggotaan, menjadi wadah untuk memperbaharui wawasan dan kompetensi anggota, mengembangkan dan memajukan profesi, menetapkan standarisasi profesi, merumuskan kode etik profesi dan juga memberikan sanksi kepada anggota yang melanggar kode etik profesi.
Bentuklah * hingga 9 kelompok mahasiswa. $asing-masing kelompok diminta untuk memilih satu organisasi profesi apa saja yang ada di ndonesia, kemudian menyusun suatu tulisan mengenai latar belakang pendirian organisasi profesi tersebut, waktu dan lokasi pendirian, siapa yang menjadi anggota dan apa persyaratan untuk menjadi anggota, serta cantumkan kode etik apa saja yang diatur oleh organisasi profesi tersebut dan bentuk sanksi yang dikenakan bagi anggota yang melanggar kode etik.
DA)TAR P$STAKA
&ldosite, +12+. #ejarah Etika Profesi. http#==aldosite.wordpress.com=+12+=21=2=sejarahetika-profesi-komputer= &noraga, :anji, +11@. Psikologi 'erja. :enerbit 0ineka isnis Profesi, 4disi 9. :enerbit alemba 4mpat, Jakarta
Buku Ajar – ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI
2015
&nonim, +12+. .$. Bloom. +111. Effecti"e Public 8elation. Bth Edition. :enerbit :rentice 6all, 4nglewood ani,
:rita 3emal, +12*. Peran 7rganisasi http#==www.lspr.edu=pritakemalgani=peran-organisasi-profesi=
Profesi..
snanto, 0. 0iLal, +11@. >uku Ajar Etika Profesi. 7akultas Teknik Kni;ersitas "iponegoro, emarang $ahmoeddin, &s., 2@@*. Etika >isnis Perbankan. :ustaka inar 6arapan, Jakarta %kta;iana, $ira, +12(. Peran Etika 6alam Penggunaan (eknologi Informasi 'omputer. https#==hoedayas.wordpress.com=+12(=1*=1(=peran-etika-dalam-penggunaanteknologi-informasi-komputer= :uspitasari, "., 0. 0osmawati dan $. !usniar, +12+. )enerapkan Prinsip Praktik Profesional 6alam >ekerja. :enerbit nti :rima :romosindo, Jakarta 0uslan, 0osady, +122. Etika 'ehumasan C 'onsep Aplikasi. :enerbit 0ajawali :ress, Jakarta antigo, &ndrea, +12(. http#==healthcareers.about.com=od=glossary=g=professionalgl.htm abir,
&lwy, +12*. Penegakan 6isiplin dan
igit, Tri 6endro, +12+. Etika >isnis )odern* Pendekatan Pemangku 'epentingan. :enerbit T$ !3:N, !ogyakarta oekanto, oerjono dan :urbacaraka :urnadi, 2@)@. Perihal 'aidah -: Pursanto, +119. 6asar-6asar Ilmu 7rganisasi. :enerbit &ndi, !ogyakarta http#==carapedia.com=pengertiandefinisiprofesiinfo+288.html http#==cybercomunite.blogspot.com=+12(=19=sejarah-etika-profesi-it.html http#==f or8delapan.wordpress.com=+12+=1=++=definisi-etika-profesi-menurut-para-ahli=