MANAJEMEN RISIK RISIKO O
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang Upaya menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi di sebuah organisasi perusahaan perusah aan ataupun yang lainnya, diperlukan diperlukan sebuah proses yang dinamaka dinamakan n sebagai manajemen risiko. Adapun beberapa definisi manajemen risiko dari berbagai literatur yang didapat, antara lain : a. Man Manaj ajeme emen n ris risik iko o mer merup upaka akan n pr pros oses es for forma mall di diman mana a fak faktor tor-fa -fakt ktor or ris risiko iko se seca cara ra sistematis diidentifikasi, diukur, dan dicari b. Ma Mana naje jeme men n ri risi siko ko me meru rupa paka kan n me meto toda da pe pena nang ngan anan an si sist stem emat atis is fo form rmal al di dima mana na dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan. c. Manajemen risiko, adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan menjawab faktor-faktor risiko sepanjang pekerjaan berlangsung. Sebelum Sebe lum mend mendalam alamii mana manajeme jemen n is isiko, iko, pen pengert gertian ian risi risiko ko sen sendiri diri ada adalah lah hal yang tidak akan pernah dapat dihindari pada suatu kegiatan!akti"itas yang dilakukan manu ma nusi sia. a. #a #are rena na da dala lam m se seti tiap ap ke kegi giat atan an,, pa past stii ad ada a be berb rbag agai ai ke keti tida dakp kpas asti tian an $uncertainty %. %. &aktor ketidak ketidakpastian pastian inilah yang akhirnya menyebabkan menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. 'ara ahli mendefinisikan risiko sebagai berikut : (. isiko adalah suatu "ariasi dari hasil ) hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu $*illiam + eins, (/%. 0. isiko adalah sebuah potensi "ariasi sebuah hasil $*illiam, Smith, 1oung, (/%. 2. isiko adalah kombinasi probabilita suatu kejadian dengan konsekuensi atau akibatnya $Siahaan, 0334%. #es #e sim impu pula lan n da dari ri beb eber erap apa a pe pen nge gert rtia ian n i isi siko ko di diat atas as ad adal alah ah bu buah ah da dari ri ketidak keti dakpast pastian, ian, dan ten tentuny tunya a ada ban banyak yak sek sekali ali fac factortor-fakt faktor or keti ketidak dakpast pastian ian pad pada a sebuahpekerjaa sebuahp ekerjaan n yang tentuny tentunya a dapat menghasilkan berbag berbagai ai macam risiko. isiko dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam menurut karakteristiknya, yaitu lain: (. isiko berdasarkan sifat a. isiko Spekulatif $ Specul %, yaitu risiko yang memang sengaja diadakan, Speculative ative Risk %, agar dilain pihak dapat diharapkan ha-hal yang menguntungkan. 5ontoh: isiko yang disebabkan dalam hutang piutang, membangun proyek, perjudian, menjual produk, dan sebagainya. %, yaitu risiko yang tidak disengaja, yang jika terjadi dapat b. isiko Murni $ Pure Risk %, menimbul meni mbulkan kan keru kerugia gian n seca secara ra tib tiba-ti a-tiba. ba. 5ont 5ontoh oh : isi isiko ko keb kebakar akaran, an, per perampo ampokan, kan, pencurian, dan sebagainya. 0. isiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan
a. isiko yang dapat dialihkan, yaitu risiko yang dapat dipertanggungkan sebagai obyek yang terkena risiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. 6engan demikian kerugian tersebut menjadi tanggungan $beban% perusahaan asuransi. b. isiko yang tidak dapat dialihkan, yaitu semua risiko yang termasuk dalam risiko spekulatif yang tidak dapat dipertanggungkan pada perusahaan asuransi. 2. isiko berdasarkan asal timbulnya a. isiko 7nternal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko kerusakan peralatan kerja karena kesalahan pengoperasian, risiko kecelakaan kerja, risiko mismanagement , dan sebagainya. b. isiko 8ksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan atau lingkungan luar perusahaan. Misalnya risiko pencurian, penipuan, fluktuasi harga, perubahan politik, dan sebagainya. Selain macam-macam risiko diatas, 9rieschman, usta"on, oyt, $033(%, juga mengemukakan beberapa macam risiko yang lain, diantaranya : (. isiko Statis dan isiko 6inamis $berdasarkan sejauh mana ketidakpastian berubah karena perubahan waktu% a. isiko Statis. 1aitu risiko yang asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. isiko statis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. 5ontoh risiko spekulasi statis : Menjalankan bisnis dalam ekonomi stabil. 5ontoh risiko murni statis : #etidakpastian dari terjadinya sambaran petir, angin topan, dan kematian secara acak $secara random%. b. isiko 6inamis. isiko yang timbul karena terjadi perubahan dalam masyarakat. isiko dinamis dapat bersifat murni ataupun spekulatif. 5ontoh sumber risiko dinamis : urbanisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan undang-undang atau perubahan peraturan pemerintah. 0. isiko Subyektif dan isiko ;byektif a. isiko Subyektif isiko yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami ragu ) ragu atau cemas akan terjadinya kejadian tertentu. b. isiko ;byektif 'robabilita penyimpangan aktual dari yang diharapkan $dari rata - rata% sesuai pengalaman.
asil laporan =ational Safety 5ouncil $=S5% tahun ( menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan di rumah sakit >(? lebih besar dari pekerja di industri lain. #asus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores!terpotong, luka bakar, dan penyakit infeksi, dan sebagainya. Sejumlah kasus dilaporkan mendapatkan kompensasi pada pekerja rumah sakit yaitu sprains, strains: /0?@ contussion, crushing, bruising: ((?@ cuts, laceration, puncture: (3,?@ fractures: /,?@ multiple injuries: 0,(?@ thermal burns: 0?@ scratches, abrasions: (,?@ infections: (,2?@ dermatitis : (,0?@ dan lain-lain: (0,>? $US 6epartement of Baboratorium,
Perumusan Masalah
-
ini
3 Tujuan Penulisan 'enulisan makalah ini bertujuan yaitu: Memaparkan Manajemen esiko. Memaparkan potensi bahaya yang terdapat didalamnya. Memaparkan pengertian umum Manajemen esiko. Memaparkan pedoman manajemen esiko yang disesuai dengan peraturan yang dikeluarkan. Memaparkan tentang tujuan adanya keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja penulis di #linik Aulia 'agelaran. Memaparkan mengenai sistem pengorganisasian Manajemen esiko.
-
Memaparkan mengenai pelaksanaan Manajemen esiko. 4 Metode Penulisan 6alam penulisan makalah yang berjudul E'engelolaan Manajemen esiko 6i 9empat #erjaF, penulis melakukan studi pustaka, baik dengan menggunakan referensi dari buku bacaan, bahan kuliah yang diberikan oleh dosen, maupun berasal dari internet.
PEMBAHASAN
Sarana pelayanan #esehatan umah Sakit $S% ataupun 'uskesmas termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja d S, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung puskesmas ataupun S. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola menerapkan upaya-upaya Manajemen esiko. Sistem manajemen resiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja dapat diberikan batasan sebagai berikut: manajemen resiko merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya kerja yang aman, efisien dan produktif. 1 Manajemen !esiko Untuk dapat menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi, diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko. Adapun beberapa definisi manajemen risiko dari berbagai literatur yang didapat, antara lain : a. Manajemen risiko merupakan proses formal dimana faktor-faktor risiko secara sistematis diidentifikasi, diukur, dan dicari b. Manajemen risiko merupakan metoda penanganan sistematis formal dimana dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan. c. Manajemen risiko, dalam konteks proyek, adalah seni dan pengetahuan dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan menjawab faktor ) faktor risiko sepanjang masa proyek. Ta"el 1 #e$inisi manajemen risiko
#e$inisi Manajemen !isiko
Sum"er !e$erensi
Manajemen risiko merupakan pengenalan, pengukuran, dan *illiams
dan
perlakuan terhadap kerugian dari kemungkinan kecelakaan eins, (/ yang muncul Manajemen
risiko
merupakan
sebuah
proses
untuk edja, 033
mengidentifikasi terjadinya kerugian yang dialami oleh suatu organisasi dan memilih teknik yang paling tepat untuk menangani kejadian tersebut Manajemen risiko adalah sebuah proses formal untuk Al
dan
mengidentifikasi, menganalisa, dan merespon sebuah risiko 5randall, (3 secara sistematis, sepanjang jalannya pekerjaan, untuk mendapatkan tingkatan tertinggi atau yang bisa diterima, dalam hal mengeliminasi risiko atau kontrol risiko Manajemen
risiko
merupakan
suatu
aplikasi
dari *illiams,
Smith,
manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, 1oung, (/ mengukur,
dan
menangani
sebab
dan
akibat
dari
ketidakpastian pada sebuah organisasi
6alam pelaksanaannya, terdapat beberapa tahapan dalam manajemen risiko. 9erdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai tahapan-tahapan dalam manajemen risiko. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada 9abel 0. Ta"el 2 Taha%an manajemen risiko Taha%an Manajemen !isiko a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c.
7dentifikasi risiko Menafsir kerugian yang dapat terjadi $menentukan probabilitas dan dampaknya% Menangani risiko 'engimplementasian Memonitor dan menge"aluasi pengimplementasiannya 7dentifikasi misi Menafsir risiko dan ketidakpastian Mengontrol risiko Membiayai risiko 'engadministrasian program 7dentifikasi risiko 8"aluasi risiko Memilih teknik manajemen risiko Mengimplementasikan dan meninjau kembali keputusan yang dibuat
Sum"er !e$erensi *illiams
dan
eins,
(/
*illiams, Smith, 1oung, (/
9rieschmann, usta"on, oyt, (/
Menafsir risiko #erGner, (/ Menganalisa risiko $menentukan probabilitas dan konsekuensinya% Menangani risiko Mendokumentasikan proses manajemen risiko Mengidentifikasi kerugian edja, 033 Menganalisa kerugian Memilih teknik pengangan yang tepat $mengontrol risiko dan membiayai risiko% d. Mengimplementasikan dan memonitor program manajemen risiko
a. b. c.
Mengidentifikasi risiko Menafsir dan menganalisa risiko Mengontrol risiko
a. 7dentifikasi risiko b. Analisa risiko dan proses e"aluasi c. espon manajemen d. Administrasi sistem
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Boosemore,
aftery,
eilly, iggon, 033
Al
9ahapan pertama dalam proses manajemen risiko adalah tahap identifikasi risiko. 7dentifikasi risiko merupakan suatu proses yang secara sistematis dan terus menerus dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya risiko atau kerugian terhadap kekayaan, hutang, dan personil perusahaan. 'roses identifikasi risiko ini mungkin adalah proses yang terpenting, karena dari proses inilah, semua risiko yang ada atau yang mungkin terjadi pada suatu pekerjaan, harus diidentifikasi. Adapun proses identifikasi harus dilakukan secara cermat dan komprehensif, sehingga tidak ada risiko yang terlewatkan atau tidak teridentifikasi. 6alam pelaksanaannya, identifikasi risiko dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain:
2 &am"aran 'mum()denti$ikasi !isiko Baha*a #i tem%at Pela*anan +esehatan 'uskesmas ataupun umah sakit adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. 'uskesmas ataupun umah sakit merupakan salah satu tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan dengan berbagai fasilitas dan peralatan kesehatannya. umah sakit sebagai tempat kerja yang unik dan kompleks tidak saja menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga merupakan tempat pendidikan dan penelitian kedokteran. Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi suatu rumah sakit maka semakin kompleks peralatan dan fasilitasnya. 'otensi bahaya di sarana pelayanan kesehatan, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di tempat pelayanan tersebut, yaitu kecelakaan $peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cedera lainnya%, radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial, dan
ergonomi. Semua potensi-potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa bagi kehidupan bagi para karyawan di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan puskesmas dan rumah sakit. Sarana pelayanan kesehatan ini mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan peluang kecelakaan. Misalnya, petugas acapkali menggunakan dan menyerahkan instrumen benda-benda tajam tanpa melihat atau membiarkan orang lain tahu apa yang sedang mereka lakukan. uang kerja yang terbatas dan kemampuan melihat apa yang sedang terjadi di area operasi bagi sejumlah anggota tim $perawat instrumen atau asisten% dapat menjadi buruk. al ini dapat mempercepat dan menambah stres kecemasan, kelelahan, frustasi dan kadang-kadang bahkan kemarahan. 'ada akhirnya, paparan atas darah acapkali terjadi tanpa sepengetahuan orang tersebut, biasanya tidak diketahui hingga sarung tangan dilepaskan pada akhir prosedur yang memperpanjang durasi paparan. 'ada kenyataannya, jari jemari acap kali menjadi tempat goresan kecil dan luka, meningkatkan risiko infeksi terhadap patogen yang ditularkan lewat darah. #ondisi gawat darurat dapat terjadi setiap waktu dan mengganggu kegiatan rutin. Mencegah luka dan paparan $agen yang menyebabkan infeksi% pada kondisi ini sesungguhnya suatu yang menantang $Ad"anced 'recaution for 9odayJs ;%. 6ari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu manajemen resiko di temapt pelayanan kesehatan perlu dikelola dengan baik. Agar penyelenggaraan #2 rumah sakit lebih efektif, efesien dan terpadu diperlukan sebuah manajemen resiko di rumah sakit baik bagi pengelola maupun karyawan rumah sakit. +E,A#)AN T)#A+ #)HA!AP+AN -+T#. -Ad/erse E/ent. 'engertian: Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan $commision% atau karena tidak bertindak $ommision%, dan bukan karena Funderlying diseaseF atau kondisi pasien $##'-S%. #96 yang tidak dapat dicegah $unpre"entable ad"erse e"ent%: - suatu #96 akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir $##'-S%. Masalah #96 bisa terjadi dikarenakan $AH 'ublication =o.3>-33/, Agency for Healthcare Research and Quality 6ecember 0332%: Masalah komunikasi . 'enyebab yang paling umum terjadi medical errors. #egagalan komunikasi: "erbal!tertulis, miskomunikasi antar staf, antar shif, informasi tidak didokumentasikan dengan baik ! hilang, masalah-masalah komunikasi: tim layanan kesehatan di ( lokasi, antar berbagai lokasi, antar tim layanan dengan pekerja non klinis, dan antar staf dengan pasien. Arus in$ormasi *ang tidak adekuat. #etersediaan informasi yang kritis saat akan merumuskan keputusan penting, komunikasi tepat waktu dan dapat diandalkan saat pemberian hasil pemeriksaan yang kritis, koordinasi instruksi obat saat transfer antara
unit, informasi penting tidak disertakan saat pasien ditransfer ke unit lain ! dirujuk ke S lain. Masalah S#M. agal mengikuti kebijakan, S;' dan proses-proses, dokumentasi suboptimal dan labeling spesimen yang buruk, kesalahan berbasis pengetahuan, staf tidak punya pengetahuan yang adekuat, untuk setiap pasien pada saat diperlukan Hal0hal *ang "erhu"ungan dengan %asien. 7denifikasi pasien yang tidak tepat, asesmen pasien yang tidak lengkap, kegagalan memperoleh consent, pendidikan pasien yang tidak adekuat Trans$er %engetahuan di rumah sakit. #ekurangan pada orientasi atau training, tingkat pengetahuan staf untuk jalankan tugasnya, transfer pengetahuan di S pendidikan Pola S#M ( alur kerja . 'ara dokter, perawat,, dan staf lain sibuk karena S6M tidak memadai, pengawasan ! Super"isi yang tidak adekuat +egagalan0kegagalan teknis . #egagalan alat ! perlengkapan: pompa infus, monitor. #omplikasi ! kegagalan implants atau grafts. 7nstruksi tidak adekuat, peralatan dirancang secara buruk bisa sebabkan pasien cidera. #egagalan alat tidak teridentifikasi secara tepat sebagai dasar cideranya pasien, dan diasumsikan staf yang buat salah. 5A yang lengkap, sering tampilkan kegagalan teknis, yang mula-mula tidak tampak, terjadi pada suatu #96 +e"ijakan dan %rosedur *ang tidak adekuat . 'edoman cara pelayanan dapat merupakan faktor penentu terjadinya banyak medical errors. #egagalan dalam proses layanan dapat ditelusuri sebabnya pada buruknya dokumentasi, bahkan tidak ada pencatatan, atau S;' klinis yang adekuat
Perenanaan Proakti$ 'ntuk Mengurangi aktor !esiko ang Berhu"ungan #engan High-Alert Medications Tipe obat Insulin
!piates narkotik
Faktor Resiko Umum Rencana Proaktif Tidak ada system cek dosis )enetapkan sistem pengecekan yang botol-botol insulin dan heparinmana satu perawat membuat preparat dicampur dan dijaga dalam kedekatandosis dan perawat lainnya melakukan tertutup satu sama lainnya pada unitre#iew terhadapnya. keperawatan. )enyimpan insulin dan heparin tidak untuk unit-unit dalam order.dapat berdekatan. dibingungkan dengan !" mudah )elakukan ejaan untuk setiap unit o#erdosis $%& lipat'. lebih baik daripada menyingkatnya (ngka kesalahan terjadi ke dalam )enetapkan sebuah sistem pengecekan cairan infus yang independen untuk angka pompa infuse dan pengaturan konsentrasi. )embatasi ketersediaan opium dan dan Faktor resiko umum *arkotik parenteral disimpan sebagainarkotik dalam stok dasar. stok dasar di area keperawatan. )engajarkan para staff tentang pencampuran +ydromorphine dibingungkan dengankemungkinan hydromorphone dan morphine. morphine Patient-controled analgesia P,(' )enyediakan Protocol peralatan P,( untuk dua kali cek obat" pengaturan mengacaukan konsentrasi. pompa" dan dosis.
Penyuntikan )enyimpan concentrated potassium )emindahakan potassium potassium chloridephosphate di luar farmasi. chloridephosphate dari stok dasar. chloridephosphate )encampur tanpa persiapan dari )emindahakan preparasi obat dan concentrate potassium chloridephosphate gunakan pra campuran komersial dari Reguests for unusual concentrations I. )enetapkan standard an batasi konsentrasi obat. (ntikoagulan Factor resiko umum )enetapkan standar konsentrasi dan Intra#ena /onsentrasi dan total #olume tidak menggunakan premi&ed solutions +eparin terlabel dengan jelas. )enggunakan botol single-dosis 0otol multidosis )emisahkan heparin dan insulin1 botol-botol insulin dan heparin pindahkan heparin dari top of dicampur dan dijaga dalam kedekatanmedication carts tertutup satu sama lainnya pada unit keperawatan. 2odium chlorine menyimpan sodium chloride solution di )embatasi jalan masuk sodium solutions di atas atas %.3 4 di atas nursing unit. chloride solutions di atas %.341 %.34 solutions ini dari nursing Tersedianya banyak pindahkan unit. konsentrasiformula Tidak ada sistem pengecekan dua kali. )embuat satandar dan batasan obat dan konsentrasi. )enyediakan protokol peralatan untuk double-check angka pompa obat" konsentrasi" dan garis tambahan.
orm isian Manajemen !isiko
N
( 0 2 6s t
)#ENT))+AS) +!BAN
# A !)S)+ M P A +
! E 5
S + !
0 !E+MEN #AS) T)N#A+AN T)N#A+AN AN& LA)N S'#AH A#A 0 TAN&&AL M'LA)
B)AA
TAN&&'N& ,A6AB
!E7)E6 TAN&&AL
#AMPA+
M)N! 1
M#E!AT 2
MA! 3
+ATAST!P)+ 4
$#egagalan yang$#egagalan dapat$#egagalan $#egagalan tidak disadari olehmempengaruhi menyebabkan menyebabkan pasien dan tidakproses pelayanankerugian yang lebihkematian atau menimbulkan kesehatan tetapibesar terhadapkecacatan% dampak dalammenimbulkan pasien% pelayanan kerugian minor% kesehatan% Pasien
9idak ada cedera,'erpanjangan hari#erugian terhadap#ematian atau atau tidak adanyarawat ataufungsi organ tubuhkerugian permanent perpanjangan hariperpanjangan $sensorik, motorik,terhadap fungsi rawat kualitas pelayananpsycologic atautubuh $sensorik, untuk ( atau 0intelektual%, motorik, physiologic pasien diperlukan operasiatau intelektual%, lebih lanjut,bunuh diri, perpanjangan haripemerkosaan, rawat untuk 2 ataureaksi transfuse, lebih pasien,operasi pada bagian peningkatan le"elatau pada pasien pelayanan untuk 2yang salah, atau lebih pasien pemberian bayi : pada orang tua yang salah
Pengunjung
6ie"aluasi dan8"aluasi dan'erawatan untuk (#ematian@ tidak dibutuhkanpenanganan untuk (atau 0 pengunjung perawatan penanganan atau 0 pengunjung lebih
Sta$8
anya 'engeluaran Medis,'erawatan ( atau 0#ematian penanganan kehilangan waktustaf atau 2 atauperawatan ringan tanpaatau ada kecelakaanlebih, terjadilebih staf kerugian waktukerja untuk ( atau 0 kecelakaan kerja atau tidakstaf menimbulkan kecelakaan kerja
2
atau atau
2
atau atau
asilitas atau #erusakan #erusakan lebih dari#erusakan sama#erusakan sama darip (33,333 tetapidengan atau lebihdengan atau lebih Perlengka%an kurang +esehatan p(33,333 ataukurang daridari p (333,333 dari p0./33,333 tanpa p(.333,333 menimbulkan dampak terhadap pasien
T)N&+AT P!BAB)L)TAS LE7EL
#ES+!)PS)
)NS)#EN
4
Sering (Frequent)
ampir sering muncul dalam waktu yang relati"e singkat $mungkin terjadi beberapa kali dalam ( tahun%
3
+adang0 kadang(Occasional)
#emungkinan akan muncul $dapat terjadi beberapa kali dalam ( sampai 0 tahun%
2
,arang (Uncommon)
#emungkinan akan muncul $dapat terjadi dalam K0 sampai / tahun%
1
Ham%irTidak Pernah(Remote)
Larang terjadi $dapat terjadi dalam K / sampai 23 tahun%
Analisis Hazard
PEN)LA)AN SES'A) HA9A!# T)N&+AT
BAHAA
+ATAST!P)+ 4
MA! 3
M#E!AT 2
M)N! 1
SE!)N& 4
1:
12
;
4
+A#AN& 3
12
<
:
3
,A!AN& 2
;
:
4
2
HAMP)! T)#A+ PE!NAH 1
4
3
2
1
Setelah risiko-risiko yang mungkin terjadi die"aluasi dengan menggunakan parameter-parameter probabilitas dan konsekuensi risiko, selanjutnya dapat dilakukan suatu analisa untuk menge"aluasi dampak risiko secara keseluruhan, dengan menggunakan matriks e"aluasi risiko. 6alam penanganan risiko ini mengacu pada 7S; 2(333:033 Standar Manajemen esiko. Standar ini memberikan panduan yang diterima secara uni"ersal tentang proses manajemen risiko generik. Standar Manajemen isiko dimaksudkan untuk menggantikan standar yang berbeda banyak, yang membentang di seluruh industri, wilayah, dan subyek. 9ermasuk informasi pada kedua 5atalogue 7S; dan 785 $7nternational 8lectrotechnical 5ommission% program standar, 7S; 2(333 Standar meliputi: 7S; 2(333 'rinsip dan 'edoman 'elaksanaan 785 2(3(3 Manajemen isiko ) isiko 9eknik 'enilaian
7S; ! 785 42 Manajemen isiko ) #osakata Sebagai sumber daya informatif untuk eksekutif bisnis, auditor keselamatan dan risiko, analis risiko, manajer lini, kontraktor indi"idu, dan karyawan lainnya dan direksi yang terlibat dalam manajemen risiko, 7S; 2(333:033 Standar Manajemen isiko menawarkan banyak indi"idu dan tim yang ringkas, diperbarui, dan standar global sumber kedua proses risiko manajemen dibentuk dan diusulkan. Sumber online katalog menggabungkan 7S; dengan program 785 standar dalam pengembangan. 'engguna dapat memilih untuk pencarian menggunakan sebuah entitas tunggal atau kombinasi entitas dari berikut ini: Menerbitkan standar Standar dalam pengembangan 'enarikan standar 'royek dihapus esiko yang mempengaruhi organisasi mungkin memiliki konsekuensi dalam hal sosial, lingkungan, keselamatan teknologi, dan hasil keamanan@ disiplin komersial, keuangan dan ekonomi, serta dampak reputasi sosial, budaya dan politik. #etika resiko terjadi, organisasi harus selalu mengajukan pertanyaan: EApakah tingkat risiko ditolerir atau diterima, dan tidak membutuhkan perawatan lebih lanjutDF. 'enilaian risiko merupakan bagian integral dari manajemen risiko yang menyediakan sebuah proses terstruktur untuk organisasi untuk mengidentifikasi bagaimana tujuan mungkin akan terpengaruh. al ini digunakan untuk menganalisis risiko dalam hal konsekuensi dan probabilitas mereka, sebelum organisasi memutuskan perawatan lebih lanjut, jika diperlukan. 'enilaian risiko menyediakan pembuat keputusan dan pihak yang bertanggung jawab dengan peningkatan pemahaman risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, serta kecukupan dan efekti"itas kontrol sudah di tempat. Standar ini menyediakan dasar untuk keputusan tentang pendekatan yang paling tepat untuk digunakan untuk mengobati risiko tertentu dan untuk memilih antara opsi. 7S; ! 785 2(3(3:033 akan membantu organisasi dalam menerapkan prinsipprinsip manajemen risiko dan pedoman yang disediakan oleh 7S;, baru-baru diterbitkan 2(333:033 sendiri dilengkapi dengan 7S; uide 42:033 pada kosa kata manajemen risiko. Standar penawaran terbaru dengan: - #onsep penilaian risiko - 'roses penilaian resiko - 'emilihan teknik penilaian risiko. Standar ini mencerminkan praktik yang baik saat ini dan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut: Apa yang bisa terjadi dan mengapaD, Apa akibatnyaD,
!es%on Manajemen Setelah risiko-risiko yang mungkin terjadi diidentifikasi dan dianalisa, tim manajerial akan mulai memformulasikan strategi penanganan risiko yang tepat. Strategi ini didasarkan kepada sifat dan dampak potensial ! konsekuensi dari risiko itu sendiri. Adapun tujuan dari strategi ini adalah untuk memindahkan dampak potensial risiko sebanyak mungkin dan meningkatkan kontrol terhadap risiko. . 'encegahan kerugian /. Menghindari 'engetahuan dan penelitian Ada lima strategi alternatif untuk menangani risiko, yaitu : (. Menghindari risiko 0. Mencegah risiko dan mengurangi kerugian 2. Meretensi risiko >. Mentransfer risiko /. Asuransi 2 Sistem Manajemen !esiko dalam +3 #i !umah Sakit #esehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit merupakan upaya untuk memberikan jaminan kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja!buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Manajemen resiko dalam #2 di rumah sakit adalah suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk memberdayakan #2 di rumah sakit. Sistem Manajemen resiko tidak terlepas dari pembahasan manajemen secara keseluruhan. Manajemen merupakan suatu proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, melalui pengarahan, penggerakan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang tergabung dalam suatu bentuk kerja. Sedangkan sistem manajemen merupakan rangkaian proses kegiatan manajemen yang teratur dan integrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja akhir-akhir ini terus berkembang seiring dengan kemajuan sains dan teknologi dalam bidang industri. #eadaan ini merubah pandangan masyarakat industri terhadap pentingnya penerapan #2 secara sungguh-sungguh dalam kegiatannya. 21 Tujuan Penera%an 9ujuan dari diterapkannya Sistem Manajemen #2 yang termasuk di dalamnya manajemen resiko ini pada umah Sakit adalah terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan S. #esehatan kerja menurut SumaJmur didefinisikan sebagai spesialisasi
dalam ilmu kesehatan!kedokteran beserta prakteknya, agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial dengan usaha-usaha pre"entif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit!gangguangangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum. Adapun tujuan keselamatan kerja menurut SumaJmur $(4% adalah sebagai berikut : (. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan untuk meningkatkan produksi serta produkti"itas nasional. 0. Menjamin setiap keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. 2. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Menurut *; ! 7B; $(/%, #esehatan kerja bertujuan, (. Untuk peningkatan dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan sosial yang setinggitingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan 0. 'encegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan 2. 'erlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan@ dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Adapun beberapa hal strategis yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam kebijakan keselamatan kerja tersebut, antara lain : a. ;rientasi karyawan, untuk meningkatkan pengetahuan keselamatan kerja karyawan tersebut b. 'enggunaan alat pelindung diri c. 'enataan tempat kerja yang baik dan aman d. 'ertolongan pertama pada kecelakaan, meliputi latihan, kelengkapan peralatan '2#, pertolongan pada kasus luka dan mengatasi perdarahan, pada kasus patah tulang, terkilir, luka bakar, cedera otot dan persendian, kasus cedera mata e. 'encegahan kebakaran f. 'eriGinan, yaitu periGinan untuk kegiatan yang dapat menimbulkan sumber nyala api, periGinan untuk penggalian, untuk kelistrikan. 22 Pedoman Manajemen +3 'edoman Manajemen #esehatan dan #eselamatan #erja menurut 'eraturan Menteri #esehatan 0334 terdiri atas meliputi langkah-langkah sebagai berikut : (. 9ahap persiapan $komitmen dan kebijakan% #omitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan $policy% tertulis, jelas dan mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh karyawan rumah sakit. Manajemen rumah sakit mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya esensial seperti pendanaan, tenaga #2 dan sarana untuk terlaksananya program #2 di rumah sakit. #ebijakan #2 di rumah sakit diwujudkan dalam bentuk wadah #2S dalam struktur organisasi rumah sakit. Untuk melaksanakan komitmen dan kebijakan #2 rumah sakit, perlu disusun strategi antara lain:
a. b. c. d.
Ad"okasi sosialisasi program #2 rumah sakit Menetapkan tujuan yang jelas ;rganisasi dan penugasan yang jelas Meningkatkan S6M profesional di bidang #2 rumah sakit pada setiap unit kerja di lingkungan rumah sakit e. Sumber daya yang harus didukung oleh manajemen puncak f. #ajian resiko secara kualitatif dan kuantitatif g. Membuat program kerja #2 rumah sakit yang mengutamakan upaya peningkatan dan pencegahan h. Monitoring dan e"aluasi secara internal dan eksternal secara berkala 0. 9ahap perencanaan umah sakit harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen #2 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. 'erencanaan #2 di rumah sakit dapat mengacu pada standar sistem manajemen #2S diantaranya self assesment akreditasi #2 rumah sakit. 'erencanaan meliputi: a. 7dentifikasi sumber bahaya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan: C #ondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya C Lenis kecelakaan dan 'A# yang mungkin dapat terjadi 'enilaian faktor resiko, yaitu proses untuk menentukan ada tidaknya resiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja. 'engendalian faktor risiko, dilakukan melalui empat tingkatan pengendalian risiko yaitu menghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana!peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah !tidak ada $engneering!rekayasa%, administrasi dan alat pelindung pribadi $A''% b. Membuat peraturan, yaitu rumah sakit harus membuat, menetapkan dan melaksanakan standar operasional prosedur $S;'% sesuai dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai #2 lainnya yang berlaku. S;' ini harus die"aluasi, diperbaharui dan harus dikomunikasikan serta disosialisasikan pada karyawan dan pihak yang terkait. c. 9ujuan dan sasaran, yaitu rumah sakit harus mempertimbangkan peraturan perundangundangan, bahaya potensial, dan risiko #2 yang bisa diukur, satuan!indikator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka waktu pencapaian $SMA9% d. 7ndikator kinerja, harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja #2 yang sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SM#2 rumah sakit. e. 'rogram kerja, yaitu rumah sakit harus menetapkan dan melaksanakan proram #2 rumah sakit, untuk mencapai sasaran harus ada monitoring, e"aluasi dan dicatat serta dilaporkan.
2. 9ahap penerapan atau pelaksanaan 'elaksanaan #2 harus merupakan bagian dari semua kegiatan operasional. Maka dari itu pekerjaan atau tugas apapun tidak dapat diselesaikan secara efisien
kecuali jika si pekerja telah mengikuti setiap tindak pencegahan dan peratuan #2 untuk melindungi dirinya dan kawan kerjanya. Sesuai dengan konsep sebab akibat kecelakaan serta prinsip pencegahan kecelakaan, maka pengelompokan unsur #2 diarahkan kepada pengendalian sebab dan pengurangan akibat terjadinya kecelakaan. 'elaksanaan #2 di rumah sakit sangat tergantung dari rasa tanggung jawab manajemen dan petugas terhadap tugas dan kewajiban masing-masing serta kerja sama dalam pelaksanaan #2. 9anggung jawab ini harus ditanamkan melalui adanya aturan yang jelas. 'ola pembagian tanggung jawab, penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakan disiplin. #etua organisasi!satuan pelaksana #2 rumah sakit secara spesifik harus mempersiapkan data dan informasi pelaksanaan #2 di semua tempat kerja, merumuskan permasalahan serta menganalisis penyebab timbulnya masalah bersama unit-unit kerja, kemudian mencari jalan pemecahannya dan mengkomunikasikannya kepada unit-unit kerja, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya memonitor dan menge"aluasi pelaksanaan program, untuk menilai sejauh mana program yang dilaksanakan telah berhasil. #alau masih terdapat kekurangan, maka perlu diidentifikasi penyimpangannya serta dicari pemecahannya. ;rganisasi!unit pelaksana #2 rumah sakit membantu melakukan upaya promosi di lingkungan rumah sakit baik pada petugas, pasien, maupun pengunjung yaitu mengenai segala upaya pencegahan #A# dan 'A# di rumah sakit. Luga bisa diadakan lomba pelaksanaan #2 antar bagian atau unit kerja yang ada di lingkungan kerja rumah sakit, dan yang terbaik atau terbagus adalah pelaksanaan dan penerapan #2 nya mendapat reward dari direktur rumah sakit.
PENUTUP
+esim%ulan umah sakit dan puskesmas adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. umah sakit merupakan salah satu tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan dengan berbagai fasilitas dan peralatan kesehatannya. 'otensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit, yaitu kecelakaan $peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cedera lainnya%, radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial, dan ergonomi. Semua potensi-potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa bagi kehidupan bagi para karyawan di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan rumah sakit. umah sakit mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan peluang kecelakaan. Misalnya, petugas acapkali menggunakan dan menyerahkan instrumen benda-benda tajam tanpa melihat
atau membiarkan orang lain tahu apa yang sedang mereka lakukan. uang kerja yang terbatas dan kemampuan melihat apa yang sedang terjadi di area operasi bagi sejumlah anggota tim $perawat instrumen atau asisten% dapat menjadi buruk. al ini dapat mempercepat dan menambah stres kecemasan, kelelahan, frustasi dan kadangkadang bahkan kemarahan. 'ada akhirnya, paparan atas darah acapkali terjadi tanpa sepengetahuan orang tersebut, biasanya tidak diketahui hingga sarung tangan dilepaskan pada akhir prosedur yang memperpanjang durasi paparan. 'ada kenyataannya, jari jemari acap kali menjadi tempat goresan kecil dan luka, meningkatkan risiko infeksi terhadap patogen yang ditularkan lewat darah. Mengelolah risiko harus dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan manajemen risiko sebagaimana terlihat dalam isk management standard AS!=IS >23,yang meliputi: (. 'enentuan konteks, 0. 7dentifikasi risiko 2. Analisa risiko, >. 8"aluasi risiko, /. 'engendalian risiko, . #omunikasi,dan 4. 'emantauan dan tinjaun ulang Bangkah awal mengembangkan manajemen risiko adalah menentuhkan konteks yang diperluhkan karena manajemen risiko sangat luas dan bermacam aplikasinya salah satu diantaranya adalah manajemen risiko #2. Untuk manajemen risiko #2 sendiri,juga diperluhkan penentuan konteks yang akan dikembangkan misalnya menyangkut risiko kesehatan kerja, kebakaran, hygiene, industry,dan lainnya. 6ari konteks tersebut masih dapat dikembangkan lebih lanjut misalnya manajemen risiko untuk akti"ita rumah sakit. 'enentuan konteks ini diselaraskan dengan "isi dan misi organisasi serta sasaran yang ingin dicapai. Bebih lanjut ditetepkan pula criteria risiko yang sesuai bagi organisasi. Setelah menetapkan konteks manajemen risiko, langkah berikutnya adalah melakukan identifikan bahaya, analisa dan e"aluasi risiko serta menentuhkan langkah atau strategi pengendalainnya. 9ujuan dari diterapkannya manajemen resiko yang terintegrasi dalam #2 ini pada umah Sakit adalah terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan S, pasien serta pengunjung ke sarana layanan kesehatan ini. 'edoman Manajemen #esehatan dan #eselamatan #erja menurut 'eraturan Menteri #esehatan 0334 terdiri atas meliputi langkah-langkah sebagai berikut 9ahap persiapan $komitmen dan kebijakan%, 9ahap perencanaan, 9ahap penerapan atau pelaksanaan, 9ahap 'engukuran dan e"aluasi, 9ahap peninjauan ulang dan peningkatan.
#ATA! P'STA+A
5;S; $9he 5ommittee of Sponsoring ;rganiGation% of the 9readway 5ommission. 033>a. Enterprise Risk Management – Integrated Framework. '6& ersion.http:!!www.coso.org 7nternal Auditor. 033/. ERM: a Status Report. &ebruary 033/. 9he 7nstitute of 7nternal auditor. &lorida. Miccolis, L. dan S. Shah. 0333. Enterprise Risk Management – An Analyc Approach.9illinghast9owers 'errin. http:!!www.tillinghast.com Susilo, Beo L. dan ictor iwu #aho.03(3. Manajemen Risiko Berasis !S" #$%%% . 'pm Manajemen. Lakarta. edpuriswar, A., '. Madha", dan =. . 5howdary. 033(. A strategic approach to &nterprise Risk Management' !cfaian School of Management' Hyderaad .
https:!!id.scribd.com!mohamad?03asidiNy OOOOOOO.0332. Bunga Rampai Hyperkes dan (( . Uni"ersitas 6iponegoro: Semarang