BUKU PEDOMAN PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2010
1
Lampiran
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : ............... .............................. .............................. ................................ ...................
TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2
DIREKTORAT JENDERAL PP & PL TAHUN 2010 Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHAT KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : .......... ...................... ......................... ......................... .......................... ................ ..
TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Meni Menimb mban ang g : a. bahw bahwa a peny penyak akit it diare iare mas masih meru merup pakan akan masa masala lah h kese keseha hata tan n masyarakat di Indonesia, baik ditinjau dari angka kesakitan dan angk angka a kema kemati tian an sert serta a Kejad ejadia ian n Luar Luar Bias Biasa a (KLB (KLB)) yang yang ditimbulkan bahwa a Kepu Keputus tusan an Mente Menteri ri Kese Kesehat hatan an !omo !omorr "#"$% "#"$%Men Menkes kes%% b. bahw &K%'I% &K%'I%#" #" tetntan tetntang g edoman edoman embera emberantas ntasan an enyak enyakit it *iare *iare dipa dipand ndan ang g suda sudah h tida tidak k ses sesuai uai lagi lagi meng mengin inga gatt terd terdap apat at perkemb perkembang angan an ilmu dan teknolog teknologii pada pada tatalaks tatalaksana ana penyak penyakit it diare
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaskud huru+ a dan dan b, perl perlu u dite diteta tapk pkan an kemb kembal alii edo edoma man n eng engen enda dali lian an enyakit *iare dengan Keputusan Menteri Kesehatan Meng Mengin inga gatt
: ". nda ndang ng-u -und ndan ang g !omor !omor /ah /ahun un "01 "01 tent tentan ang g 2aba 2abah h enya enyaki kitt Menular (Lembaran !egara /ahun "01 !omor #, /ambahan Lembaran !egara !omor 3#43) #. ndan ndang-u g-unda ndang ng !omor !omor 3# /ahun ahun # # tenta tentang ng emer emerint intaha ahan n *aerah (Lembara !egara 5epublik Indonesia /ahun # !omor "#6, "#6, /ambahan ambahan Lembara Lembaran n !egara !egara 5epubli 5epublik k Indones Indonesia ia !omor !omor 34) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir diubah deng dengan an nda ndang ng nda ndang ng !omo !omorr "# /ahun ahun #1 #1 (Lem (Lemba baga ga !egara 5epublik Indonesia Indonesia /ahun #1 !omor 60, /ambahan Lembaran !egara 5epublik Indonesia !omor 1)
3
ndang-u g-unda ndang ng !omor !omor 3$ /ahun ahun #0 #0 tenta tentang ng Kese Keseha hatan tan 3. ndan (Lembaran !egara 5epublik Indonesia /ahun #0 !omor ", /ambahan Lembaran !egara 5epublik Indonesia !omor 6$3)
aturan ran emer merinta intah h !omor mor /ahu ahun "00" tentan tang 4. eratu enang enanggula gulanga ngan n 2abah enyak enyakit it Menular Menular (Lembara (Lembaran n !egara !egara 5epublik Indonesia /ahun "00" !omor 0, /ambahan Lembaran !egara 5epublik Indonesia !omor 34) 5. eraturan emerintah !omor 31 /ahun #4 tentang embagian rusan rusan emerin emerintaha tahan n 7ntara 7ntara emerin emerintah, tah, emerin emerintah tah *aerah *aerah ro8insi dan emerintahan Kabupaten%Kota (Lembaran !egara 5epublik Indonesia /ahun #4 !omor 1#, /ambahan Lembaran !egara 5epublik Indonesia !omor 434)
$. eratur eraturan an Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan !omor 6$%Men 6$%Menkes% kes%er% er%9III 9III%"01 %"010 0 tenta tentang ng enis enis eny enyak akit it /ertent ertentu u ;ang *apa *apatt Menimb Menimbul ulkan kan 2abah abah,, /ata ata
K.3."%$%I%#" tentang 5en?ana &trategis Kementerian Kesehatan /ahun #"-#"
M=M/&K7! : Mene Meneta tapk pkan an : Kesatu
: K=/&7! M=!/=5I K=&=>7/7! =!@=!*7LI7! =!;7KI/ *I75=.
/=!/7!@
=*AM7!
4
Kedua
: edoman engendalian enyakit *iare sebagaimana ter?antum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga
: edoman sebagaiman dimaksud dalam diktum kedua merupakan a?uan bagi petugas kesehatan, baik di pusat, pro8insi, maupun kabupaten%kota, guna men?egah meningkatnya angka kesakitan dan kematian serta Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit diare.
Keempat
: embinaan dan engawasan terhadap penyelenggaraan Keputusan ini dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, *inas Kesehatan ro8insi, *inas Kesehatan Kabupaten%Kota sesuai dengan tugas, +ungsi, dan kewenangannya.
Kelima
: *engan ditetapkan keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan !omor "#"$%Menkes%&K%'I%#" tentanga edoman emberantasan enyakit *iare dinyatakan di?abut dan tidak berlaku lagi.
Keenam
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. *itetapkan di akarta ada tanggal M=!/=5I K=&=>7/7!,
=!*7!@ 57>7; &=*;7!I!@&I>
5
Daftar Isi I
Keputus! Me!te"# Kese$t! Repu%#' I!()!es# N)*)" ........ ......... Te!t!+ Pe()*! Pe!+e!(#! Pe!,'#t D#"e
# - ##
Dt" Is#
### - /
PENDAHULUAN I. II. III.
1
LATAR BELAKANG TUJUAN KEBIJAKAN 2 STRATEGI 2 KEGIATAN 2
I. .
TATALAKSANA PENDERITA DIARE I. TATALAKSANA PENDERITA DIARE PADA ANAK A.
B.
1 1
Tuu! Pe*%+#! D#"e ". *iare
3 6 $ 6
. rosedur /atalaksana *iare 3.
". #. 3. . 6.
D#"e Be"*s$ *iare Berdarah *iare Berkepanjangan (Prolonged Diarrhea) *iare ersisten % *iare Kronik *iare @ii Buruk *iare dengan enyakit enyerta
II. TATALAKSANA PENDERITA DIARE PADA DE5ASA A. B. 3. D.
De#!#s# D#"e A'ut D#"e K")!#s Tt's! D#"e A'ut ". rinsip /atalaksana enderita *iare #. /atalaksana E. S"! De$#("s# ". ojok Aralit #. Kegiatan elatihan *iare (K*)
SUREILANS EPIDEMIOLOGI I. TUJUAN II. PENGERTIAN III. PROSEDUR SUREILANS I. SISTEM KE5ASPADAAN DINI 9SKD 8; . PENGORGANISASIAN I. MANAJEMEN KLB DIARE II. PERANAN DIAGNOSTIK LABORATORIUM MIKROBIOLOGIK
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN I. II. III.
PENGERTIAN TUJUAN STRATEGI A. A(/)'s# B. B#! Sus! 3. Ge"'!=Pe*%e"(,! Ms,"'t
PENGELOLAAN LOGISTIK
0 14 " #$ #$ 34 1 62 62 62 6 66 66 6$ 67 $ $#
86 86 67 88 <0 < <8
;2 ;2 ;2 ;2 ;2 ;4 ;6
;< 7
I. II.
TUJUAN PENGELOLAAN LOGISTIK A. Ke%utu$! ;< B. Pe!+(! 70 3. Pe!,#*p!! 70 D. D#st"#%us# 70 E. Pe"se(#! 70
;< ;<
PEN3EGAHAN I. II.
TUJUAN KEGIATAN A. B.
71 71 71 Pe"#'u Se$t 71 Pe!,e$t! L#!+'u!+! 74
PEMANTAUAN DAN EALUASI I.
II.
PEMANTAUAN A. Tuu! 78 B. Pe!+e"t#! 78 3. Ke+#t! ,!+ D#p!tu 78 ". /atalaksana *iare #. &ur8eilans =pidemiologi 3. elaksanaan &trategi Komunikasi . engelolaan Logistik D. At Pe*!tu! 7< E. 3" Pe*!tu! 7<
EALUASI A. Tuu! 7; B. Pe!+e"t#!
78 78
0$ 0$ 04 04
7;
7; 8
3.
III.
I!(#'t)" 7ngka enemuan enderita ( Case Detection Rate/CDR ) 1. 01
3ARA EALUASI A. Me!+!#s#s Dt Rut#! 100 B. Me!+!#s#s Hs# Pe*!tu!=Supe"/#s# 102 3. Me!+!#s#s Hs# 102
7;
100
Dt" Pust' L*p#"! T#* Pe!,usu!
Keputusan Menteri Kesehatan 5I !omor : /anggal : ------------------------------------------------------
PENDAHULUAN
9
I.
Lt" Be'!+ >ingga saat ini penyakit *iare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. *i dunia, sebanyak $ juta anak meninggal setiap tahun karena diare, sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang (arashar, #3). Menurut 2>A, di negara berkembang pada tahun #3 diperkirakan ",14 juta anak balita meninggal karena diare, 1 dari " kematian tersebut pada umur C # tahun. 5ata-rata anak usia C 3 tahun di negara berkembang mengalami episode diare 3 kali dalam setahun. (2>A, #6). >asil sur8ei &ubdit *iare angka kesakitan diare semua umur tahun # adalah 3"%" penduduk, tahun #3 adalah 34%" penduduk, tahun #$ adalah #3%" penduduk. Kematian diare pada balita 46,3 per ". balita dan semua umur #3,# per ". penduduk semua umur (>asil &K5/ #"). *iare merupakan penyebab kematian no ("3,#D) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. roporsi diare sebagai penyebab kematian nomor " pada bayi postneonatal (3",D) dan pada anak balita (#6,#D) (>asil 5iskesdas #4).
II.
Tuu! U*u* :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor terkait. K$usus :
". /er?apainya penurunan angka kesakitan. #. /erlaksananya talalaksana diare sesuai standar. 3. *iketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di masyarakat, sehingga dapat dibuat peren?anaan dalam pen?egahan, penanggulangan maupun pemberantasannya di semua jenjang pelayanan. . /erwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pen?egahan sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat di?egah. 6. /ersusunnya ren?ana kegiatan engendalian enyakit *iare di suatu wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya.
10
III. Ke%#'!
edoman ini diharapkan dapat a) melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar, baik di &arana Kesehatan maupun masyarakat%rumah tangga, b) melaksanakan &ur8eilans =pidemiologi dan enanggulangan KLB *iare, ?) mengembangkan pedoman pengendalian penyakit diare, d) meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan program yang meliputi aspek manajerial dan tehnis medis, e) mengembangkan jejaring lintas program dan sektor di pusat, propinsi dan kabupaten%kota, +) meningkatkan pembinaan tehnis dan monitoring untuk men?apai kualitas pelaksanaan pengendalian penyakit diare se?ara maksimal, dan g) melaksanakan e8aluasi untuk mengetahui hasil kegiatan program dan sebagai dasar peren?anaan selanjutnya.
I.St"te+# ". #. 3. . 6.
V.
Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar di sarana Kesehatan melalui Lima Langkah /untaskan *iare (LI!/7& *I75=). Meningkatkan tatalaksana penderita diare di rumah tangga yang tepat dan benar. Meningkatkan &K* dan penanggulangan KLB *iare. Melaksanakan upaya kegiatan pen?egahan yang e+ekti+. Melaksanakan monitoring dan e8aluasi.
Ke+#t! 1. 2. 3. 4. 5. 6.
/atalaksana enderita *iare. &ur8eilans =pidemiologi. romosi Kesehatan. en?egahan *iare. engelolaan Logistik. emantauan dan =8aluasi.
TATALAKSANA PENDERITA DIARE I.
TATALAKSANA PENDERITA DIARE PADA ANAK 11
A. TUJUAN ". Men?egah dehidrasi. #. Mengobati dehidrasi. 3. Men?egah gangguan nutrisi dengan memberikan makan selama dan sesudah diare. . Memperpendek lamanya sakit dan men?egah diare menjadi berat.
B. PEMBAGIAN DIARE 1.
DIARE AKUT 3AIR . Bts!
*iare akut adalah buang air besar yang +rekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) perhari dengan konsistensi ?air dan berlangsung kurang dari 4 hari. Khusus pada neonatus yang mendapat 7&I, diare akut adalah buang air besar dengan +rekuensi lebih sering (biasanya 6-$ kali per hari) dengan konsistensi ?air.
%. Et#))+#
&e?ara klinis penyebab diare akut dibagi dalam kelompok, tetapi yang sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah diare yang disebabkan in+eksi terutama in+eksi 8irus. ntuk mengenal penyebab diare akut digambarkan dalam bagan berikut:
PENYEBAB PENYAKIT DIARE AKUT
12
In+eksi masih merupakan penyebab utama diare. ada penelitian yang dilakukan oleh Indonesian Rotavirus Surveillance Network (I5&!) dan Litbangkes pada pasien anak di $ 5umah &akit, penyebab in+eksi terutama disebabkan oleh 5ota8irus dan 7deno8irus (4D) sedangkan in+eksi karena bakteri hanya 1,D. Kerusakan 8ili usus karena in+eksi 8irus (rota8irus) mengakibatkan berkurangnya produksi enim laktase sehingga menyebabkan malabsorpsi laktosa. *iare karena kera?unan makanan disebabkan karena kontaminasi makanan oleh mikroba misalnya: . Ep#(e*#))+#
13
*iare merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada anak berumur kurang dari 6 tahun (balita). *i negara berkembang, sebesar # juta anak meninggal tiap tahun karena diare, dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang (arashar, #3). Berdasarkan laporan 2>A, kematian karena diare di negara berkembang diperkirakan sudah menurun dari ,$ juta kematian pada tahun "01# menjadi # juta kematian pada tahun #3 (2>A, #3), *i Indonesia, angka kematian diare juga telah menurun tajam. Berdasarkan data hasil sur8ei rumah tangga, kematian karena diare diperkirakan menurun dari D pada tahun "04# hingga #$,0D pada tahun "01, #$,D tahun "01$ hingga "3D tahun #" dari semua kasus kematian. 2alaupun angka kematian karena diare telah menurun, angka kesakitan karena diare tetap tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang. *i Indonesia, dilaporkan bahwa tiap anak mengalami diare sebanyak ",3 episode per tahun (*epkes, #3). Berdasarkan &ur8ei *emogra+i Kesehatan Indonesia tahun ## E #3, pre8alensi diare pada anak-anak dengan usia kurang dari 6 tahun di Indonesia adalah: laki-laki ",1 D dan perempuan "",# D. Berdasarkan umur, pre8alensi tertinggi terjadi pada usia $ E "" bulan ("0,D), "# E #3 bulan (",1D), dan # E 36 bulan ("#,D) (Biro usat &tatistik, #3). Kesakitan balita karena diare makin meningkat sehingga dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus gii buruk.
2.
PATO?ISIOLOGI .
D#"e Se'"et)"#'
*isebabkan oleh sekresi air dan elektrolit ke dalam usus halus yang terjadi akibat gangguan absorpsi natrium oleh 8ilus saluran ?erna, sedangkan sekresi klorida tetap berlangsung atau meningkat. Keadaan ini menyebabkan air dan elektrolit keluar dari tubuh sebagai tinja ?air. *iare sekretorik ditemukan pada diare yang disebabkan oleh in+eksi bakteri akibat rangsangan pada mukosa usus oleh toksin, misalnya toksin =.?oli atau 9.?holera ".
%.
D#"e Os*)t#'
14
Mukosa usus halus adalah epitel berpori yang dapat dilalui oleh air dan elektrolit dengan ?epat untuk mempertahankan tekanan osmotik antara lumen usus dan ?airan ekstrasel. Aleh karena itu, bila di lumen usus terdapat bahan yang se?ara osmotik akti+ dan sulit diserap akan menyebabkan diare. Bila bahan tersebut adalah larutan isotonik, air atau bahan yang larut maka akan melewati mukosa usus halus tanpa diabsorpsi sehingga terjadi diare.
.
PRINSIP TATALAKSANA PENDERITA DIARE
rinsip tatalaksana penderita diare adalah LI!/7& *iare (Lima Langkah /untaskan *iare), yang terdiri atas : .
O"#t Os*)"#ts Re!($
Men?egah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan Aralit. Bila tidak tersedia, berikan lebih banyak ?airan rumah tangga yang mempunyai osmolaritas rendah yang dianjurkan seperti air tajin, kuah sayur dan air matang. Ma?am ?airan yang digunakan bergantung pada: 1) Kebiasaan setempat dalam mengobati diare. /ersedianya ?airan% sari makanan yang ?o?ok. 2) angkauan pelayanan kesehatan. 3)
Bila terjadi dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang ?epat dan tepat dengan Aralit. Pe"%e(! !t" )"#t * (! )"#t %"u : NO. ". #. 3. . 6. $. 4. 1. 0.
ORALIT LAMA 9 5HO = UNI3E? 17<; !a
ORALIT ?ORMULA BARU 9 5HO = UNI3E? 2004 !a
15
&aat ini Aralit yang digunakan adalah Aralit kemasan #?? dengan komposisi sebagai berikiut : !atrium klorida% Sodium chloride Kalium klorida% Potassium chloride /risodium sitrat dihidrat% Trisodium citrate dihdrate @lukosa anhidrat % !lucose anhdrate %.
.... .... H. ....
,6# gram ,3 gram ,61 gram #,4 gram
@#!>
*i negara berkembang, umumnya anak sudah mengalami de+isiensi in?. Bila anak diare, kehilangan in? bersama tinja, menyebabkan de+isiensi menjadi lebih berat. in? merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. Lebih dari 3 ma?am enim dalam tubuh memerlukan in? sebagai ko+aktornya, termasuk enim superoksida dismutase (Linder, "000). =nim ini ber+ungsi untuk metabolisme radikal bebas superoksida sehingga kadar radikal bebas ini dalam tubuh berkurang. ada proses in+lamasi, kadar radikal bebas superoksida meningkat, sehingga dapat merusak berbagai jenis jaringan, termasuk jaringan epitel dalam usus (idayat, "001, &oenarto, #4). Berdasarkan bukti ini, semua anak dengan diare harus diberi in? segera saat anak mengalami diare. in? diberikan pada setiap diare dengan dosis, untuk anak berumur kurang dari $ bulan diberikan " mg ( J tablet) in? per hari, sedangkan untuk anak berumur lebih dari $ bulan diberikan " tablet in? # mg. emberian in? diteruskan sampai " hari, walaupun 16
diare sudah membaik. >al ini dimaksudkan untuk men?egah kejadian diare selanjutnya selama 3 bulan ke depan. 3" pe*%e"#! t%et #!>:
Larutkan tablet dalam " sendok makan air matang atau 7&I. >. Pe*%e"#! ASI = M'!!
emberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gii pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta men?egah berkurangnya berat badan. 7nak yang masih minum 7&I harus lebih sering diberi 7&I. 7nak yang minum susu +ormula diberikan lebih sering dari biasanya. 7nak usia $ bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat makanan padat harus diberikan makanan yang mudah di?erna sedikit demi sedikit tetapi sering. &etelah diare berhenti, pemberian makanan ekstra diteruskan selama # minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak. (.
Pe*%e"#! A!t#%#)t#' $!, ts #!(#'s#
7ntibiotik tidak boleh digunakan se?ara rutin karena ke?ilnya kejadian diare yang memerlukannya (1,D). 7ntibiotik hanya berman+aat pada anak dengan diare berdarah (sebagian besar karena shigellosis), suspek kolera, dan in+eksi-in+eksi di luar saluran pen?ernaan yang berat, seperti pneumonia. 2alaupun demikian, pemberian antibiotik yang irasional masih banyak ditemukan. &ebuah studi melaporkan bahwa 16D anak yang berkunjung ke uskesmas di 6 propinsi di Indonesia menerima antibiotik (*wiprahasto, "001). Abat-obatan anti-diare t#(' %)e$ diberikan pada anak yang menderita diare karena terbukti tidak berman+aat. Abat anti muntah tidak dianjurkan ke?uali muntah berat. Abat-obatan ini tidak men?egah dehidrasi ataupun meningkatkan status gii anak, bahkan sebagian menimbulkan e+ek samping yang berbahaya, dan bisa berakibat +atal. Abat antiprotooa digunakan bila terbukti diare disebabkan oleh parasit ( amu"a$ giardia). e. Pe*%e"#! Ns#$t
Ibu atau keluarga yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasihat tentang : 1)
17
2)
Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan: Diare le"ih sering %untah "erulang& Sangat haus %akan atau minum sedikit Tim"ul demam Tin'a "erdarah Tidak mem"aik dalam hari
4. PROSEDUR TATALAKSANA PENDERITA DIARE . R#,t pe!,'#t era*a lama anak diare+ era*a kali diare dalam sehari+ ,dakah darah dalam tin'a+ ,*akah ada muntah+ era*a kali + ,*akah ada demam+ %akanan a*a ang di"erikan se"elum diare+ -enis makanan dan minuman a*a ang di"erikan selama sakit+ ."at a*a ang sudah di"erikan+ Imunisasi a*a sa'a ang sudah dida*at+ ,*akah ada keluhan lain+
18
%. Me!## De"t De$#("s# TABEL PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI A
B
3
PENILAIAN B# ( 2 t!( tu e%#$ L#$t : Keadaan mum
Baik, sadar
@elisah, rewel
Lesu, lunglai atau tidak sadar
Mata
!ormal
5asa >aus (beri air minum)
Minum biasa, /idak >aus
>aus,ingin minum banyak
Malas minum atau tidak bisa minum
Kembali ?epat
Kembali lambat
Kembali sangat Lambat (lebih dari # detik)
Te!tu'! De"t De$#("s#
/anpa dehidrasi
*ehidrasi 5ingan-&edang (dehidrasi tidak berat)
*ehidrasi berat
Re!>! Pe!+)%t!
5en?ana /erapi 7
5en?ana /erapi B
5en?ana /erapi <
R% = Pe"#'s : /urgor Kulit
Catatan : >ati-hati dalam mengartikan ?ubitan kulit, karena :
ada penderita yang giinya buruk, kulitnya mungkin saja kembali dengan lambat walaupun dia tidak dehidrasi. ada penderita yang obesitas (terlalu gemuk), kulitnya mungkin saja kembali dengan ?epat walaupun penderita mengalami dehidrasi.
>. Me!e!tu'! Re!>! Pe!+)%t!
Berdasarkan hasil penilaian derajat dehidrasi gunakan Bagan ren?ana pengobatan yang sesuai : 1)
5en?ana /erapi 7 untuk penderita diare tanpa dehidrasi di rumah.
2)
5en?ana /erapi B untuk penderita diare dengan dehidrasi ringan-sedang (tidak berat) di &arana Kesehatan untuk diberikan pengobatan selama 3 jam.
3)
5en?ana /erapi < untuk penderita diare dengan dehidrasi berat di &arana Kesehatan dengan pemberian ?airan Intra 9ena.
19
20
21
UMUR Berat Badan Jumlah Cairan
Sampai 4 bua! < 6 kg 200-400
4"22 bua! 6-10 kg 400-700
12"24 bua! 10-12 kg 700-900
2"# $a%u! 12-19 kg 900-1400
22
23
24
II.
TATALAKSANA PENDERITA DIARE PADA DE5ASA A. DE?INISI *I75= adalah buang air besar (de+ekasi) dengan tinja lembek (setengah ?air) dgn +rekwensi lebih dari 3 kali sehari atau dapat berbentuk ?air saja.
B. DIARE AKUT 1.
Bts!
&e?ara operasional diare akut adalah diare yang pada awalnya mendadak dan berlangsung dalam beberapa jam sampai " hari. 2.
Et#))+#
0 D diare akut pada dewasa disebabkan oleh In+eksi dan " D oleh !on In+eksi In+eksi :
#"us (Rotavirus t*e $0$1$ dan 2$ Norwalk virus$ ,stro virus$ ,deno virus$ Small "owel structur virus dan Ctomegali virus ). 25
B'te"# (@olongan vi"rio kolera/3ltor 3scheria coli$ Shigella$ Salmonella$ ,eromonas$ acilus cereus$ Clostridium *er4ringen$ Sta*hlococcus aureus).
P"s#t (Plasmodium Falci4arum$Proto5oa$ 3ntamu"a67iistoltica$ !iardia lam"ia ).
N)! #!e's# :
Malabsorbsi%Maldigesti : Intoleransi Laktosa.
7llergi makanan. Kera?unan : kera?unan makanan dan kera?unan
oleh bahan kimia. =+ek samping obat. &ebab sebab lain.
.
Pt)#s#))+# . D#"e I!*s#
*iare disebabkan oleh karena proses in+lamasi pada mukosa usus, sehingga terjadi produksi lendir yang berlebihan dan eksudasi air dan elektrolit kedalam lumen, gangguan absorbsi air serta elektrolit. %. D#"e Os*)t#'
*iare terjadi karena adanya gangguan absorbsi, bahan bahan yang tidak dapat diserap oleh usus sehingga bahan-bahan tersebut akan meningkatkan osmolaritas dalam lumen dan seterusnya akan menarik air dari plasma. >. D#"e Se'"et)"#'
*iare yang terjadi karena adanya gangguan transport akibat perbedaan osmotik intralumen dengan mukosa yang begitu besar sehingga terjadi penarikan ?airan dan elektrolit kedalam lumen usus dalam jumlah yang besar, terjadi penurunan absorbsi. ada diare bentuk ini khas berupa 8olume tinja yang banyak.
3. DIARE KRONIS 1.
Bts! 26
*iare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari # minggu (" hari). 2.
Et#))+#
*iare kronik mempunyai penyebab yang ber8ariasi dan tidak seluruhnya diketahui. . I!e's#
Bakteri &higella sp Salmonella s* 3nteroinvasi4 36coli (3I3C) 3nterohemorrhagic (373C) 7elico"acter 'e'eni 8ersina enterocolitica %6tu"erculosis ,eromonas s* Pleiomonas s* %co"acterium avium com*le# Cam*lo"acter$ Clostridium di44icile6
rotooa 3ntamoe"a histoltica$ !iardia lam"lia alantidium coli$ %icros*oridium s**$ Isos*ora "elli$ Cclos*ora caatanensis
9irus
>elminth Strongloides stercoralis Trichuris trichuria$ Schistosoma Stercoralis$ Ca*ilaria *hili**in
ungus ,s*ergillus$7isto*lasma6
Ctomegalovirus$,deno virus$ Rotavirus$7er*es sim*le#
Cr*tococcus$
%. N)! I!e's#
@angguan +ungsional saluran ?erna: IB&. Malabsorbsi: @angguan absorbsi pas?a in+eksi (Tro*ical s*rue). In4lamator owel Disease ( Colitis ulcerative$ colitis Chron ). Kanker saluran ?erna. 27
=+ek samping obat, as?a radiasi. Bagian dari enyakit sistemik lain: *M, /yrotoNi?osis.
. ?'t)" R#s#')
Immunode+isiensi, 5iwayat Kanker pada keluarga. 4.
Pt)#s#))+#
*iare kronik se?ara pato+isilogi dibagi empat, yaitu :
D#"e Os*)t#'
*iare terjadi karena adanya gangguan absorbsi, bahan bahan yang tidak dapat diserap oleh usus sehingga bahan-bahan tersebut akan meningkatkan osmolaritas dalam lumen dan seterusnya akan menarik air dari plasma. %
D#"e Se'"et)"#'
*iare yang terjadi karena adanya gangguan transport akibat perbedaan osmotik intralumen dengan mukosa yang begitu besar sehingga terjadi penarikan ?airan dan elektrolit kedalam lumen usus dalam jumlah yang besar, terjadi penurunan absorbsi. ada diare bentuk ini khas berupa 8olume tinja yang banyak.
>
D#"e I!*s#
*iare disebabkan oleh karena proses in+lamasi pada mukosa usus, sehingga terjadi produksi lendir yang berlebihan dan eksudasi air dan elektrolit kedalam lumen, gangguan absorbsi air, elektrolit. (
G!++u! *)t##ts
*iare disebabkan karena waktu transit usus menjadi lebih singkat sehingga terjadi masalah malabsorbsi dan maldigesti. ada diare dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme tersebut diatas.
28
D.
TATALAKSANA DIARE AKUT 1.
P"#!s#p Tt's! Pe!(e"#t D#"e
a. Men?egah terjadinya dehidrasi Berikan ORALIT atau ?airan rumah tangga sejak awal diare.
2.
Tt's! . Te"p# 3#"!
")
/entukan *erajat *ehidrasi ada dewasa perlu diperhatikan tingkat dehidrasi /anpa dehidrasi, ?iri utama adalah timbulnya rasa haus 5ingan &edang Berat
ntuk menentukan derajat dehidrasi dapat digunakan tabel dibawah ini. &ebagai pilihan dapat digunakan Metode &istem &kor D(#,)!) berdasarkan tanda dan gejala klinis. DERAJAT DEHIDRASI
29
RINGAN
SEDANG
BERAT
TANDA ITAL Kesadaran
!ormal
!ormal
mumnya normal sampai somnolen
!adi
!ormal
!adi halus sampai tidak teraba
/ekanan darah
!ormal
/* sistolik menurun (O$ mm >g)
/* sistolik kurang % sama dengan $ mm>g
5espirasi
!ormal
!ormal
5asa haus
>aus
>aus
Malas minum atau tidak bisa minum
Muntah (khusus untuk Kolera)
/idak ada
7da
7da
Mata
/idak ?ekung
&uara
!ormal
!ormal
&erak (9oN koleri?a)
Mukosa mulut dan lidah
Basah
Kering
Bibir kebiruan,sangat kering
Kulit jari jari tangan dan kaki
!ormal
Keriput
&angat keriput
/urgor kulit
Kembali &egera
(washer 2oman hand)
Kembali ?epat
Kulit normal kembali lambat
Kulit dingin dan lembab, kembali sangat lambat.
umlah rine
!ormal
!ormal sampai oligouri
Aligouri sampai anuri
erkiraan kehilangan ?airan
# E 6 D dari BB (kg)
6 E 1D dari BB (kg)
1 - " D BB (kg)
3tt! : erhitungan kehilangan ?airan ini harus mempertimbangkan usia lanjut, penyakit tertentu.
&ebagai pilihan dapat digunakan juga Metode &istem &kor D(#,)!): berdasarkan keadaan klinis yang diberi penilaian % skor KLINIS ".
SKOR 5asa
haus%muntah #.
" Kesadaran
apathis 3.
Kesadaran somnolent, sopor atau koma.
.
/ekanan darah sistolik $-0mm>g
" # " # " "
30
6.
/ekanan darah sistolik C$ mm>gO"# N % menit
$.
# #
reukuensi
#
nadi O"# N % menit 4.
"
rekuensi
"
napas O 3N % menit 1.
"
asies ?holeri?a
-"
0.
9oN ?holeri?a
".
&ianosis
"".
/urgor
-#
kulit
menurun "#.
2asher
womens hand "3.
=kstremitas dingin
".
mur 6 E $ tahun
"6.
mur
O
$
tahun
#)
enis ?airan ada diare yang ringan dapat diberikan ORALIT atau ?airan rumah tangga (air minum,sari buah, air sup).
!atrium klorida #,$ gram%L !atrium bikarbonat #,0 gram%L Kalium klorida ",6 gram%L @lukose "3,6 gram%L
*engan osmolaritas : &odium 46 mmol%L Klorida $6 mmol% @lukose anhydrous 46 mmol%L otasium # mmol%L
ada penderita yang memerlukan pemberian ?airan se?ara intra 8ena diberikan ?airan 5inger la?tat, 5inger asetat atau !a?l ,0D F Bi?arbonat 6 ml. 3)
umlah
)
: A57LI/ : A57LI/ : A57LI/ dan
*alam keadaan dimana ?airan in+us tidak bisa diberikan, dianjurkan pemberian ?airan dengan sonde lambung se?ukupnya sampai in+us bisa terpasang. ntuk pasien rawat jalan diberikan " bungkus A57LI/.
%. Te"p# Kus
*iare akut umumnya ringan, sel4 limited disease sehingga pemberian antibiotika sesuai indikasi.
32
7ntibiotika diberikan pada kasus :
E.
Kolera *iare lebih dari 1 kali per hari *iare dengan demam *iare berlendir dan % atau berdarah
SARANA REHIDRASI &arana rehidrasi dapat digolongkan menurut tempat pelayanan, yaitu di uskesmas, disebut pojok upaya rehidrasi oral (5A) atau lebih dikenal nama pojok oralit dan di rumah sakit disebut kegitan pelatihan diare (K*).
1.
P))' O"#t
ojok oralit didirikan sebagai upaya terobosan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat%ibu rumah tangga, kader, petugas kesehatan dalam tatalaksana penderita diare. ojok oralit juga merupakan sarana untuk obser8asi penderita diare, baik yang berasal dari kader maupun masyarakat. Melalui ojok Aralit diharapkan dapat meningkatkan keper?ayaan masyarakat dan petugas terhadap tatalaksana penderita diare, khususnya dengan upaya rehidrasi oral. a. ungsi
mempromosikan upaya-upaya rehidrasi oral memberi pelayanan penderita diare memberikan pelatihan kader (osyandu)
b. /empat ojok oralit adalah bagian dari suatu ruangan di uskesmas (ruangan tunggu pasien) dengan "-# meja ke?il. &eorang petugas puskesmas dapat mempromosikan rehidrasi oral pada ibu-ibu yang sedang menungu giliran untuk suatu pemeriksaan. Bagi penderita diare yang mengalami dehidrasi 5ingan-&edang diobser8asi di ojok Aralit selama 3 jam. Ibu%keluarganya akan diajarkan bagaimana ?ara menyiapkan oralit dan berapa banyak oralit yang harus diminum oleh penderita. ?. &arana endukung 33
")
/enaga pelaksana : dokter dan paramedis terlatih.
#)
rasarana :
5uangan yang dilengkapi dengan meja, ?eret, oralit # ml, gelas, sendok, lap bersih, sarana ?u?i tangan dengan air mengalir dan sabun (wasta+el), poster untuk penyuluhan dan tatalaksana penderita diare.
3)
*ekat tempat tunggu (ruang tunggu), ruang periksa, serambi muka yang tidak berdesakan. *ekat dengan toilet atau kamar mandi. !yaman dan baik 8entilasinya.
(b) engaturan model di ojok Aralit
&ebuah meja untuk men?ampur larutan oralit dan menyiapkan larutan. Kursi atau bangku dengan sandaran, dimana ibu dapat duduk dengan nyaman saat memangku anaknya. Aralit paling sedikit " kotak (" bungkus). Botol susu%gelas ukur. @elas. &endok. Lembar balik yang menerangkan pada ibu, bagaimana mengobati atau merawat anak diare. Lea+let untuk dibawa pulang ke rumah.
Media penyuluhan tentang pengobatan dan pen?egahan diare yang perlu disampaikan pada ibu selama berada di ojok Aralit. &elain itu pojok Aralit sangat berman+aat bagi ibu untuk belajar mengenai upaya rehidrasi oral serta hal-hal penting lainnya, seperti pemberian 7&I, pemberian makanan tambahan, penggunaan air bersih, men?u?i tangan dengan air mengalir dan sabun, penggunaan jamban, serta poster tentang imunisasi. d.
Kegiatan ojok Aralit ")
enyuluhan upaya rehidrasi oral
34
#)
Memberikan demonstrasi tentang bagaimana men?ampur larutan oralit dan bagaimana ?ara memberikannya. Menjelaskan ?ara mengatasi kesulitan dalam memberikan larutan oralit bila ada muntah.
Memberikan dorongan pada ibu untuk memulai memberikan makanan pada anak atau 7&I pada bayi (uskesmas perlu memberikan makanan pada anak yang tinggal sementara di +asilitas pelayanan).
Mengajari ibu mengenai bagaimana meneruskan pengobatan selama anaknya di rumah dan menentukan indikasi kapan anaknya dibawa kembali ke uskesmas.
etugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan pada pengunjung uskesmas dengan menjelaskan tatalaksana penderita diare di rumah serta ?ara pen?egahan diare.
elayanan enderita &etelah penderita diperiksa, tentukan diagnosis dan derajat rehidrasi di ruang pengobatan, tentukan jumlah ?airan yang diberikan dalam 3 jam selanjutnya dan bawalah ibu ke ojok 5A untuk menunggu selama diobser8asi serta :
elaskan man+aat oralit dan ajari ibu membuat larutan oralit. erhatikan ibu waktu memberikan oralit. erhatikan penderita se?ara periodik dan ?atat keadaannya (pada ?atatan klinik penderita diare rawat jalan) setiap "-# jam sampai penderita teratasi rehidrasinya (3-$ jam).
2. Ke+#t! Pet#$! D#"e 9KPD
a. ungsi K* didirikan sebagi upaya penanggulangan diare dengan +ungsi :
35
usat pengobatan diare, terutama upaya rehidrasi oral
(5A).
usat untuk latihan mahasiswa kedokteran dan peserta latihan lain.
b.
/empat Lokasi K* ditempatkan dimana: etugas sering lalu lalang, sehingga mereka dapat mengamati kemajuan anak. *ekat dengan sumber air *ekat dengan 2< dan tempat ?u?i tangan Menyenangkan dan ber8entilasi baik
?. &arana endukung ")
/enaga pelaksana dokter dan paramadis terlatih.
#)
rasarana :
&ebuah meja yang dilengkapi dengan ?eret, oralit, gelas, sendok, handuk, baskom, tempat ?u?i tangan, ember dan poster.
Kamar periksa yang dilengkapi dengan sarana penyuluhan penyakit diare atau kamar periksa yang sudah ada.
Logistik : Aralit, tablet in?, ?airan 5L, In4use set , 9ing needle dan 7ntibiotika yang diperlukan.
d.
Kegiatan elayanan derita
")
&etelah diperiksa, ditentukan diagnosis dan derajat dehidrasi serta tentukan jumlah ?airan yang dibutuhkan, kemudian berikan rehidrasi sesuai derajat dehidrasinya. Bila penderita dehidrasi, lakukan obser8asi selama 3 jam sambil memberikan penyuluhan tentang :
elaskan man+aat oralit dan ?ara membuatnya.
erhatikan ibu waktu memberikan oralit.
36
Menjelaskan ?ara-?ara mengatasi memberikan larutan oralit bila muntah.
Mengajari ibu mengenai bagaimana meneruskan pengobatan selama anaknya diare di rumah.
Mengajari ibu mengenai ?ara pemberian dan kegunaan tablet in?.
dalam
elatihan
#)
3)
kesulitan
Melaksanakan pelatihan untuk sta+ 5& yang bersangkutan.
Melatih mahasiswa +akultas kedokteran dan keperawatan.
enelitian Beberapa K* digunakan untuk melaksanakan penelitian.
37
SUREILANS EPIDEMIOLOGI &ur8eilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis se?ara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit diare agar dapat melakukan tindakan penanggulangan se?ara e+ekti+ dan e+isien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran in+ormasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
TUJUAN
I.
*iketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di masyarakat, sehingga dapat dibuat peren?anaan dalam pen?egahan, penanggulangan maupun pengendaliannya di semua jenjang pelayanan.
PENGERTIAN
II. A.
EPIDEMIOLOGI Ep#(e*#))+# berasal dari bahasa ;unani yang terdiri dari tiga kata dasar, yaitu e*i yang berarti p( atau te!t!+, demos yang berarti pe!(u(u' dan kata terakhir adalah logos yang berarti #*u pe!+et$u!. adi =pidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang penduduk. &edangkan dalam pengertian modern pada saat ini =pidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang +rekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang%masyarakat serta determinannya (+aktor-+aktor yang mempengaruhinya).
38
B.
SUREILANS EPIDEMIOLOGI
&ur8eilans epidemiologi adalah kegiatan analisis se?ara sistematis dan terus-menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan se?ara e+ekti+ dan e+isien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran in+ormasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan (KepMenkes 5I !o."""$%M=!K=&% &K%9III%#3).
3.
5ABAH
2abah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat se?ara nyata melebihi daripada keadaan yang laim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka ( !o. tahun "01).
D.
KEJADIAN LUAR BIASA 9KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna se?ara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah (ermenkes 5I !o.00%Menkes% &K%9III%#). Kriteria KLB *iare (sesuai dengan ermenkes 5I !o."6"%M=!K=&% =5%'%#" : 1.
/imbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud dalam asal ermenkes 5I !o."6"%M=!K=&%=5%'%#" (kon+irmasi kolera) yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2.
eningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut.
3.
eningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu.
39
4.
umlah penderita baru dalam periode waktu " (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
5.
5ata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama " (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
6.
7ngka kematian kasus ( Case Fatalit Rate ) dalam " (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 6D (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
PROSEDUR SUREILANS
III. A.
3ARA PENGUMPULAN DATA DIARE
7da tiga ?ara pengumpulan data diare, yaitu melalui : 1.
Lp)"! Rut#!
*ilakukan oleh uskesmas dan 5umah &akit melalui &#/ (LB), &5& (5L), &/ dan rekapitulasi diare. Karena diare termasuk p enyakit yang dapat menimbulkan wabah maka perlu dibuat laporan mingguan (2#). ntuk dapat membuat laporan rutin perlu pen?atatan setiap hari (register) penderita diare yang datang ke sarana kesehatan, posyandu atau kader agar dapat dideteksi tandaEtanda akan terjadinya KLB%wabah sehingga dapat segera dilakukan tindakan penanggulangan se?epatnya. Laporan rutin ini dikompilasi oleh petugas 55%*iare di uskesmas kemudian dilaporkan ke /ingkat Kabupaten%Kota melalui laporan bulanan (LB) dan &/ setiap bulan. etugas%engelola *iare Kabupaten%Kota membuat rekapitulasi dari masing-masing uskesmas dan se?ara rutin (bulanan) dikirim ke tingkat ropinsi dengan menggunakan +ormulir rekapitulasi diare. *ari tingkat ropinsi direkap berdasarkan kabupaten%kota se?ara rutin (bulanan) dan dikirim ke usat (&ubdit *iare P I&) dengan menggunakan ormulir 5ekapitulasi *iare (lihat L*p#"! .1). #.
Laporan KLB%wabah 40
&etiap terjadi KLB%wabah harus dilaporkan dalam periode # jam (2") dan dilanjutkan dengan laporan khusus (lihat L*p#"! .2) yang meliputi : a. b. ?. d. e.
Kronologi terjadinya KLB asil penyelidikan yang telah dilakukan >asil penanggulangan KLB dan ren?ana tindak lanjut
3.
engumpulan data melalui studi kasus engumpulan data ini dapat dilakukan satu tahun sekali, misalnya pada pertengahan atau akhir tahun. /ujuannya untuk mengetahui base line data sebelum atau setelah program dilaksanakan dan hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk peren?anaan di tahun yang akan datang.
B.
PENGOLAHANC ANALISIS DAN INTERPRETASI
*ata-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam bentuk tabel-tabel atau gra+ik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi. 7nalisis ini sebaiknya dilakukan berjenjang dari uskesmas hingga usat, sehingga apabila terdapat permasalahan segera dapat diketahui dan diambil tindakan peme?ahannya. 3.
PENYEBARLUASAN HASIL INTERPRETASI
>asil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan, diumpan balikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu kepada pimpinan di daerah (ke?amatan hingga *inkes ropinsi) untuk mendapatkan tanggapan dan dukungan penangganannya.
SISTEM KE5ASPADAAN DINI 9SKD
I. A.
DE?INISI
&K* merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta +aktor-+aktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologi sur8eilans epidemiologi dan diman+aatkan untuk meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya dan tindakan penanggulangan kejadian luar biasa yang ?epat dan tepat (ermenkes 5I !o.00%M=!K=&%&K%9III%#). 41
B.
TUJUAN
".
Menumbuhkan sikap tanggap terhadap adanya perubahan dalam masyarakat yang berkaitan dengan kesakitan dan kematian.
#.
Mengarahkan sikap tanggap tersebut terhadap tindakan penanggulangan se?ara ?epat dan tepat untuk mengurangi % men?egah kesakitan % kematian.
3. 3.
Memperoleh in+ormasi se?ara ?epat, tepat dan akurat. TAHAP PELAKSANAAN
engamatan &K* KLB men?akup : engamatan ditujukan pada :
1.
a. Meningkatnya jumlah penderita diare berdasarkan tempat, waktu dan orang. b. Kesehatan Lingkungan : 1)
C
C
C
C
C
1D 2)
1D 3)
1D 4)
1D 5)
1D ?. erilaku masyarakat :
42
d. KLB diare sebelumnya 1) 2) 3) 4) 5) 6)
rekuensi KLB berdasarkan wilayah 2aktu (bulan) terjadinya KLB Lama KLB berlangsung Kelompok umur, pekerjaan /indakan penanggulangan KLB aktor risiko (sumber dan ?ara penularan)
e. erubahan kondisi: iklim ( climate change ), pengungsian, ben?ana alam, musim (musim buah dsb), perpindahan penduduk, pesta%kenduri. &umber in+ormasi :
2. a. b. c. d. e.
en?atatan dan pelaporan rutin Masyarakat Mass Media Instansi%lembaga terkait, misalnya BM@ dan L&M. >asil &ur8ey%studi kasus. /indak lanjut &K* KLB
3.
a. /ingkat uskesmas, yang meliputi : engamatan terhadap kasus dan +aktor
1)
risiko. 5e+reshing
2)
dan
pelatihan
kader%masyarakat. 3) 4)
5) 6)
7)
Menyiapkan stok oralit (logistik) dan mendistribusikan ke osyandu. erbaikan kualitas sarana air bersih dan sanitasi melalui desin+eksi, perbaikan konstruksi dan pembuatan sarana baru sebagai per?ontohan. erbaikan kualitas air dan lingkungan melalui inspeksi sanitasi (I&) dan pengambilan sample. enyuluhan kesehatan intensi+ se?ara kelompok dan keliling dalam hal pen?egahan dan pembuatan media sederhana. *esiminasi in+ormasi kepada kepala wilayah dan kepala desa. 43
8)
Menyiapkan ?arry and blair untuk pengambilan sampel re?tal swab (usap dubur), dan segera dikirim ke Laboratorium.
b. /ingkat Kabupaten%Kota 1) 2) 3)
4) 5) 6) 7) 8)
elatihan%re+reshing tenaga uskesmas dan masyarakat (pengusaha dan penjual makanan). emeriksaan bakteriologis terhadap air, makanan dan peralatan makanan. Memberikan masukan kajian data kepada pengambil keputusan untuk mendapatkan dukungan politis, dana, produk, hukum, dan lain-lain. eren?anaan logistik (oralit, ?airan ringer laktat, antibiotika, regensia, media transport). roduksi media ?etak sederhana. enyuluhan melalui mass media (?etak dan elektronik). *esiminasi in+ormasi lintas sektor terkait. Menyiapkan tim penanggulangan bila terjadi KLB diare.
?. /ingkat ropinsi 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
Melatih petugas Kabupaten%Kota. Membantu pemenuhan kebutuhan logistik (membuat bu++er stok). Menyusun juknis sesuai spesi+ikasi masing-masing. Menetapkan &M (&tandar elayanan Minimal) dan kriteria daerah untuk kesehatan lingkungan. Memberi masukan kajian data kepada pengambil keputusan. Memproduksi media penyuluhan elektronik dan ?etak dan menyebar luaskan ke lokasi KLB. Intensi+ikasi penyuluhan melalui berbagai media massa. Menyusun peren?anaan menyeluruh di daerah sesuai kompetensinya. Menyiapkan tim penanggulangan bila terjadi KLB diare.
d. /ingkat usat 44
Menyusun pedoman. Menyusun norma standar prosedur dan kriteria
1) 2)
serta indikator. Menyusun peren?anaan program (logistik, pengamatan, pen?egahan, penyuluhan). Melakukan kajian melalui studi khusus. 4) Monitoring dan e8aluasi pelaksanaan &K*. 5) 3)
PENGORGANISASIAN
. A.
PENGORGANISASIAN SKD KLB DIARE
engorganisasian &K* KLB *iare dilakukan mulai dari tingkat uskesmas, Kabupaten%Kota, ropinsi, Lintas Batas dan usat. engorganisasian sebagaimana dimaksud di atas terdiri dari : /ingkat uskesmas
1.
a. elaksanaan &K* E KLB dikoordinir oleh Kepala uskesmas : etugas
1)
#M,
terutama
pengelola
program diare. etugas sur8eilans. etugas kesehatan lingkungan. etugas pen?atatan dan pelaporan
2) 3) 4)
(55). b.
ungsi dan eranan Melakukan analisis terhadap penderita diare dari kunjungan uskesmas per mingguan. Melakukan analisis terhadap kesehatan 2) lingkungan pada lokasi%desa yang ?akupannya rendah. Melakukan pengamatan intensi+ di desa 3) yang pada periode sebelumnya (minggu, bulan periode yang sama tahun lalu) terjadi peningkatan kasus%KLB diare. Membuat laporan mingguan mengenai 4) keadaan penderita diare di wilayahnya dan melaporkan kepada Kabupaten%Kota. 1)
45
/ingkat Kabupaten%Kota
2.
a.
elaksanaan, dikoordinir oleh Kepala *inas Kesehatan, dibantu oleh pengelola program terkait dalam KLB diare (sur8eillans, diare, Kesling dan promosi kesehatan) atau disesuaikan dengan struktur%organisasi setempat.
b.
ungsi dan eranan : Melakukan analisis laporan mingguan
1)
penyakit diare. 2)
Melakukan telaah dan kajian terhadap +aktor risiko yang ada dari aspek kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku masyarkat.
3)
Menyusun ren?ana tentang logistik dan kegiatan pen?egahan yang ditujukan terhadap +aktor risiko dan tatalaksana penderita serta penyuluhan.
4)
Membuat laporan untuk penanggung jawab tingkat propinsi dan desiminasi in+ormasi kepada pihak sektor terkait serta membuat rekomendasi untuk kepala *aerah Kabupaten%Kota.
5)
Mengembangkan pelatihan petugas dan masyarakat dengan dana yang bersumber *I Kabupeten%Kota atau 7B* Kabupaten%Kota.
6)
Menyusun ren?ana program dan lintas sektor se?ara berkala.
kerjasama
lintas
/ingkat ropinsi
3.
a.
b.
engelola program terkait antara lain Kesehatan Lingkungan, engendalian penyakit diare, &ur8eilans dan romosi Kesehatan atau di sesuaikan dengan struktur organisasi kesehatan setempat. ungsi *an eranan : 46
1)
Melakukan analisis terhadap daerah rawan KLB dan +aktor risikonya serta pemetaan.
2)
Melakuka Melakukan n penyus penyusunan unan kegiatan kegiatan untuk untuk bantuan bantuan logisti logistik, k, pengamatan dan perbaikan kualitas kesehatan lingkungan. Mengembangkan metode dan media penyuluhan yang tepat untuk daerah sasaran. Mengembangkan pelatihan bagi petugas Kabupaten%Kota. Menyusu Menyusun n etunjuk etunjuk /eknis eknis untuk untuk pengama pengamatan tan kasus kasus dan +aktor risiko. Melak Melakuka ukan n dan dan mengi mengirim rimka kan n hasil hasil kajia kajian%p n%pela elapo pora ran n ke usat. Melakuka Melakukan n desimin desiminasi asi in+ormas in+ormasii bagi instansi instansi terkait terkait dan ad8okasi untuk pimpinan daerah. Meny Menyus usun un dan dan meng mengem emba bang ngka kan n stan standa darr dan dan krit kriter eria ia daerah. Menyusun pertemuan berkala L%L& di tingkat ropinsi.
3) 4) 5) 6) 7) 8) 9)
/ingkat usat
4.
elaksana, terdiri dari:
a. 1) 2) 3) 4) 5)
*irektor *irektorat at Imunisas Imunisasii dan Karantin Karantina a ?G &ubdit &ur8eilans sebagai koordinator. *irektorat #ML ?G &ubdit *iare P I& (teknis). *irektorat L. usat romosi Kesehatan. usat enanggulangan Krisis. ungsi dan eranan
b.
Melakuk Melakukan an kajian kajian terhada terhadap p KLB yang yang
1)
terjadi di daerah. Menyusun dan mengembangkan pedoman teknis untuk &K*-KLB. Mengembangkan pelatihan bagi 3) petugas propinsi. Menyusun dan mengembangkan 4) norma, norma, stan standar dar,, prose prosedu durr, krite kriteria ria tatal tatalak aksan sana a kasus kasus dan dan kesehatan lingkungan. 2)
47
Melakuk Melakukan an desimin desiminasi asi in+ormas in+ormasii bagi bagi pihak dan instansi terkait. Melak Melaksa sana nakan kan studi studi kasu kasus s mengk mengkaj ajii 6) karakteristik daerah rawan KLB. Menyus Menyusun un perte pertemua muan n berka berkala la L%L L%L& & 7) tingkat usat. 5)
B. L#!ts Bts
Lint Lintas as bata batas s daer daerah ah yang yang meng mengal alam amii KLB KLB di wila wilaya yah h usk uskes esma mas, s, Kabupa Kabupaten% ten%Kota Kota dan ropins ropinsii lain, lain, yang ditunjuk ditunjuk sebagai sebagai penang penanggung gung jawab atau atau koordinator koordinator.. Menyampa Menyampaikan ikan kajian kajian kegiatan kegiatan yang yang dilakuk dilakukan an se?ara se?ara berjenja berjenjang ng sampai kejadian diare sudah dinyatakan aman atau terkendali. Melakukan Melakukan pertemuan pertemuan dengan penanggung penanggung jawab dari wilayah yang 2) berbatasan. Menyusu Menyusun n kesepak kesepakatan atan bersama bersama dalam dalam pengama pengamanan nan penderit penderita, a, 3) antisipasi atau kesiapsiagaan di wilayah masing-masing. Menyusun kesepakatan untuk sistim in+ormasi tentang kondisi diare 4) di wilayah masing-masing. 1)
MANAJEMEN KLB DIARE
I.
Manajeme Manajemen n KLB%2 KLB%2abah abah diare diare dapat dapat dibagi dibagi tiga +ase yaitu yaitu pra-KLB pra-KLB%2 %2abah abah,, saat KLB%2abah dan pas?a KLB%2abah. A.
PRAKLB=5ABAH
ersiapan yang perlu diperhatikan pada pra KLB%2abah adalah: Kab%Kota, ropinsi dan usat perlu perlu membuat membuat surat surat edaran edaran atau instruks instruksii kesiaps kesiapsiaga iagaan an di setiap setiap tingkat. Meningka Meningkatkan tkan kewaspa kewaspadaan daan 2. dini (&K*) di wilayah uskesmas terutama di *esa rawan KLB. 1.
48
Memper Mempersi siapk apkan an tenag tenaga a dan dan logistik yang ?ukup di uskesmas, Kabupaten%Kota dan ropinsi dengan membentuk /im /@<. Meningkatkan upaya promosi 4. kesehatan. Melaksan Melaksanaka akan n pemerik pemeriksaan saan 5. usap dubur se?ara berkala. Meningkatkan Meningkatkan kegiatan kegiatan lintas 6. program dan sektor. 3.
B.
SAAT KLB = 5ABAH
Kegiatan saat KLB : enyelidikan KLB
1.
a. /ujuan : Memutus rantai penularan. Menegakkan diagnosa penderita yang dilaporkan. Mengidenti+ikasi etiologi diare. Memastikan terjadinya KLB *iare. Mengetahui distribusi penderita menurut waktu, tempat dan orang. Mengidenti+ikasi sumber dan ?ara penularan penyakit diare. 6) Mengidenti+ikasi populasi rentan. 7) 1) 2) 3) 4) 5)
b.
/ahapan penyelidikan KLB : 1)
Mengu Mengumpu mpulka lkan, n, mengol mengolah ah dan dan mengan menganal alisi isis s in+or in+orma masi si term termas asuk uk +akt +aktor or risik isiko o yan yang ditem itemuk ukan an.. (?on (?onto toh h +orm +ormu ulir lir in8estigasi KLB *iare terlampir). Membuat kesimpulan berdasarkan :
2)
a)
aktor tempat yang digambarkan dalam suatu peta (spotmap) atau tabel tentang : Kemun mungkina inan +ak +aktor ris risiko iko yang men menjad jadi sumber mber penularan. Keadaan lingkungan biologis (agen, penderita), +isik dan sosial ekonomi.
#.
7dat kebiasaan. kebiasaan. &umber air minum dan sebagainya.
b)
akto aktorr wakt waktu u yang yang diga digamb mbar arka kan n dala dalam m gra+ gra+ik ik hist histog ogra ram m yang menggambarkan menggambarkan hubungan hubungan waktu (harian), (harian), masa tunas serta agen. &etelah dibuat gra+iknya dapat diinterpretasikan : Kemungkinan penyebab KLB. Ke?enderungan perkembangan KLB. Lamanya KLB.
?)
akt aktor or oran orang g yang yang terdi terdiri ri dari dari : umur umur,, jenis jenis kela kelami min, n, ting tingka katt pendid pendidika ikan, n, jenis jenis peker pekerjaa jaan, n, suku suku bang bangsa sa,, adat adat istiad istiadat at,, agama%keper?ayaan dan sosial ekonomi. emutusan rantai penularan meliputi :
eningkatan atan kualita kualitas s kesehat kesehatan an lingkun lingkungan gan yang yang men?akup men?akup : air a. eningk bersih, jamban, pembuangan sampah dan air limbah. romosi si keseh kesehata atan n yang yang men? men?aku akup p : peman peman+aa +aata tan n jamban jamban,, air b. romo bers ersih dan dan min minum air yang sudah dima imasak sak, penge engen ndalia lian serangga%lalat. ntuk melaksanakan penanggulangan KLB dapat menggunakan +ormulir penanggulangan KLB (terlampir). 3. enan enangg ggula ulang ngan an KLB KLB a. Mengakti+kan /im @erak
/<@ terdiri dari unsur lintas program dan lintas sektor. b.
embetukan usat 5ehidrasi (osko KLB *iare) usa usatt 5ehi 5ehidr dras asii dibe dibent ntuk uk deng dengan an maks maksud ud unuk unuk mena menamp mpun ung g penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan. usat 5ehidra 5ehidrasi si dipimpin dipimpin oleh seorang seorang dokter dan dibantu oleh tenaga tenaga kesehat kesehatan an yang yang dapat dapat melakuka melakukan n tatalaks tatalaksana ana kepada kepada pender penderita ita diare. /empat yang dapat dijadikan sebagai usat 5ehidrasi adalah 50
tempat yang terdekat dari lokasi KLB diare dan terpisah dari pemukiman. /ugas-tugas di usat 5ehidrasi : 1)
2)
3) 4) 5) 6) 7)
8)
Memberikan pengobatan penderita diare sesuai dengan tatalaksana standar serta men?atat perkembangan penderita. Melakukan pen?atatan penderita : nama, umur, jenis kelamin, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala, diagnosa%klasi+ikasi dan lain-lain. Mengatur logistik obatEobatan dan lain lain. engambilan sampel usap dubur penderita sebelum diterapi. enyuluhan kesehatan kepada penderita dan keluarganya. Memberikan pengobatan pre8enti+ sesuai standar. Menjaga agar usat 5ehidrasi tidak menjadi sumber penularan (dengan mengawasi pengunjung, isolasi dan desin+eksi). Membuat laporan harian%mingguan penderita diare baik rawat jalan maupun rawat inap.
enemuan penderita *iare se?ara akti+ untuk men?egah kematian di masyarakat, dengan kegiatan : enyuluhan intensi+ agar penderita segera men?ari
1)
pertolongan. 2) 3)
Mengakti+kan osyandu sebagai os Aralit. Melibatkan Kepala *esa%52%5/ atau tokoh masyarakat untuk membagikan oralit kepada warganya yang diare.
7nalisis tatalaksana penderita untuk memperoleh gambaran : 5atio
1)
pengunaan
obat
(oralit,
in?,
5L,
antibiotika). roporsi derajat dehidrasi. roporsi penderita yang
2) 3)
dirawat
di
usat
5ehidrasi. 4)
*an lain-lain. 51
3.
Ps> KLB
&etelah KLB%wabah tenang, beberapa kegiatan yang perlu dilakukan : ".
engamatan intensi+ masih dilakukan selama # minggu berturut-turut (# kali masa inkubasi terpanjang), untuk melihat kemungkinan timbulnya kasus baru. #. erbaikan sarana lingkungan yang diduga penyebab penularan. 3. romosi kesehatan tentang >B&.
II.
PERANAN DIAGNOSTIK LABORATORIUM MIKROBIOLOGIK A.
TUJUAN
ntuk mengetahui etiologi % penyebab diare. B.
BAHAN
". 5e?tal swab (usap dubur), sebaiknya diambil sebelum diberi antibiotik. #. &umber air minum yang di?urigai. 3. Makanan, minuman, dan bahan lain (bahan muntahan).
3.
ALAT 1.
#.
ntuk Rectal Swa" Kapas lidi steril (Lidi yang bagian ujungnya dibalut dengan kapas yang sudah disterilkan % su?i hama). Medium transport yposul+it untuk menetralkan air. Label identitas untuk botol. &pidol % pulpen (alat tulis). 52
3.
ntuk pemeriksaan makanan.
.
D.
&arung tangan. &endok % garpu. 7lat potong (isau % gunting). Kantung plastik steril % botol steril. Label Identitas sample. &pidol % ulpen (alat tulis).
PENGAMBILANC PENYIMPANANC PENGEMASANC DAN PENGIRIMAN SPE3IMEN 4.
Pe!+*%#! Spe>#*e!
a.
5e?tal &wab (sap dubur) ") &iapkan peralatan yang dibutuhkan terlebih dahulu. #) enderita tidur dengan posisi miring, satu kaki yang dibawah dalam posisi lurus dan satu kaki yang diatas dalam posisi ditekuk 0 . 3) etugas yang sudah memakai jas laboratorium dan sarung tangan. ) Kapas lidi steril terlebih dahulu di?elupkan kedalam agar yang ada dalam tabung
53
4) Kapas lidi di?abut kembali sambil diputar kekanan. &etelah lidi sampai diluar segera masukkan dalam tabung
7ir
: HHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHH
1) &iapkan alat-alat yang dibutuhkan terlebih dahulu. 2)
Su!+# (!+' : gunakan botol bersih bermulut lebar. 7rah pengambilan sample melawan arus sungai dan " ?m dibawah permukaan air.
Su!+# (* : 7ir diambil pada bagian tengah sungai, minimal ",6 m dari kedua tepinya dengan menggunakan pemberat pada botol sampel air diambil 3 ?m dibawah permukaan.ntuk sungai yang lebar air diambil dari 3 tempat (bagian tengah dan kedua tepinya).
A#" D!u : air diambil dibagian tengah, minimal ",6 m dari tepi dan 6 ?m dari permukaan.
A#" $u! : air diambil dari bak penampungan air hujan.
A#" su*u" : gunakan botol dengan pemberat dan air diambil dari bagian dalam sumur.
A#" p#p : bersihkan pipa dengan desin+ektan % dibakar kemudian buka kran dan biarkan air mengalir selama 6 E " menit kemudian tampung dengan botol bermulut lebar, jarak mulut kran dan mulut botol F #,6 ?m.
3) Botol segera ditutup dan diberi label : 7sal air : HHHHHHHHHHHHHH 54
7lamat pengambilan /anggal >ari am
: HHHHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHHHH
erlu diperhatikan :
Bila dilakukan pemeriksaan air disuatu lokasi, maka semua sumber air harus diperiksa, misalnya sumur,tanki air,air pipa saluran. 7pabila air telah di?hlorinasi, maka air harus dinetralkan dulu dengan penambahan >yposulphit atau !atrium /hiosul+at segera setelah pengambilan sampel. Botol tidak boleh diisi penuh, bila pada saat pengambilan botol terisi penuh maka keluarkan sebagian air.
c. Makanan.
")
&iapkan alat-alat yang dibutuhkan terlebih dahulu.
#)
etugas yang telah menggunakan sarung tangan se?ara aseptis memasukkan sampel kedalam botol dengan sendok%garpu yang dilakukan se?ara a?ak. 3) 7pabila bentuk sampel terlalu besar maka perlu dipotong menjadi ke?il agar mudah di analisa dilaboratorium. ) 7pabila sampel berkuah sebaiknya kuahnya juga diambil. 6) Botol segera ditutup,se?ara aseptis dan diberi label. !ama makanan !ama penderita /anggal pengambilan am pengambilan 7sal sampel
: HHHHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHHHH : HHHHHHHHHHHHHH : ..................................................
d. Muntahan
")
&iapkan alat alat yang dibutuhkan terlebih dahulu.
#)
etugas yang telah memakai sarung tangan se?ara aseptis memasukkan sampel kedalam botol dengan sendok dan garpu se?ara a?ak. 55
3)
7pabila bentuk sampel terlalu besar maka perlu dipotong menjadi ke?ilEke?il dengan pisau % gunting agar mudah dianalisa di laboratorium. ) 7pabila sampel mengandung air,sebaiknya airnya juga diambil. 6) Botol segera ditutup se?ara aseptis, dan diberi label. !ama penderita : .HHHHHHHHHHHHHH /anggal pengambilan : H........HHHHHHHHHHH am pengambilan : .HHHHHHHHHHHHHH 7sal sampel : ................................................... 6.
Pe!,#*p!! Spe>#*e!
a. 5e?tal &wab (sap dubur) ") Masukkan tabung
Medium disimpan dalam lemari pendingin ( < E 1<) sampai sebelum dipakai. erhatikan tanggal kadaluarsa, biasanya dapat dipakai dalam waktu " tahun. 9olume agar tidak berkurang. 2arna media%agar tidak berubah. Kapas lidi harus tetap steril, bila kemasan rusak jangan dipakai.
b. 7ir Bila memerlukan waktu lebih dari $ jam, sampel dimasukkan dalam kotak pendingin ( cool"o# ) dengan suhu 1 < E " <. ?. Makanan Masukkan sampel kedalam cool"o# yang telah berisi i?epa?k. 56
d. Bahan lain (muntahan) Masukkan sampel kedalam cool"o# yang telah berisi i?epa?k.
Pe!+e*s! Spe>#*e!
3.
a.
5e?tal &wab (sap dubur) engemasan ini penting dalam pengirim spe?imen agar supaya tidak terjadi kerusakan % pe?ahnya tabung spe?imen. ") ntuk kemasan dalam botol % tabung yang tidak berbentuk ?airan mis : ati-hati%jangan dibanting%ditindih Label isi kotak : @ambar gelas pe?ah, spe?imen laboratorium.
b. ?. d. 4.
7ir Makanan Bahan Muntahan Pe!+#"#*! Spe>#*e!
ntuk pengiriman spe?imen, pilihlah kargo % jasa angkutan yang dapat diper?aya baik dari segi keselamatan maupun dari ketepatan waktu untuk sampai ditempat tujuan maupun dibawa oleh petugas yang berdinas makin ?epat makin baik berarti spe?imen makin segar.
57
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN I.
PENGERTIAN romosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (KepMenkes 5I no.""03%Menkes%&K%'%#, tentang Kebijakan !asional romosi Kesehatan) 6 &trategi romosi Kesehatan adalah upaya atau kegiatan yang strategis untuk men?apai tujuan promosi kesehatan.
II.
TUJUAN /erwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat melalui komunikasi, in+ormasi dan edukasi (KI=) sehingga kesakitan dan kematian karena diare dapat di?egah.
III.
STRATEGI 7da 3 strategi komunikasi dalam promosi kesehatan yaitu : 7d8okasi, Bina &uasana dan @erakan Masyarakat. A.
A(/)'s# 9 Pe!(e't! P#*p#!! = Pe!+*%# Keputus!
7d8okasi merupakan upaya yang sistematis dan terorganisir untuk memperoleh dukungan kebijakan pemerintah usat dan *aerah, ublik, atau pengambil Keputusan dan berbagai pihak dalam pengendalian enyakit *iare agar dapat dilaksanakan se?ara konsisten dan terus menerus. 1.
Tuu!
*iperolehnya dukungan dari pimpinan, pengambil keputusan serta penyandang dana untuk men?apai kesepakatan dan ren?ana tindak lanjut pengendalian penyakit *iare. 2.
L!+'$ Ke+#t! 58
a. Menentukan dan menetapkan bentuk dukungan yang diharapkan dari para pengambil keputusan. b.
Menentukan &asaran &asaran 7d8okasi adalah : ") #) 3) ) 6) $) 4) 1)
@ubernur, Bupati, 2alikota *5* Bappeda Media In+ormasi L&M *unia saha &wasta enyandang *ana
?. Menentukan Materi Materi yang disampaikan sesuai dengan tujuan yang hendak di ?apai. d. Menentukan Metode dan /eknis *isesuaikan dengan segmen sasaran 7d8okasi,antara lain : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
endekatan langsung &eminar 5apat kerja Lokakarya &arasehan ertemuan Lintas &ektor
e. Menentukan Media *isesuaikan dengan segmen sasaran dan metode serta tehnik penyampaian, misal : roposal 1) 2) Buku edoman 3) Makalah 4) Lea+let +. Menentukan Kesepakatan dan 5en?ana /indak Lanjut 1) /erbentuknya komitmen integrasi pelaksanaan kegiatan 59
2) *ukungan politis berupa &K,&=, Kesepakatan, erda, dan lainlain. 3) *ukungan sumber daya B#! Sus!
B.
Bina suasana adalah upaya men?iptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong indi8idu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku dalam pengendalian penyakit diare.
1.
Tuu!
/er?iptanya opini positi+ atau suasana yang mendukung penyelenggaraan pengendalian penyakit diare.
untuk
2. L!+'$ Ke+#t!
a. Menentukan dan menetapkan bentuk kerjasama yang diharapkan b. Menentukan sasaran Kelompok sasaran lebih ke tingkat teknis operasional se?ara berjenjang, antara lain: ") #) 3) ) 6) $) 4) 1) 0)
2artawan Media Massa P =lektonik Arganisasi Keagamaan Arganisasi Kepemudaan L&M KK etugas Kesehatan Kelompok ro+essi /okoh Masyarakat ublik igure
?. Menentukan materi Materi lebih ke arah operasional misalnya penyakit *iare, /atalaksana *iare, dll. d.
&K*, pen?egahan
Menentukan metode yang digunakan 1) Arientasi 2) elatihan 3) Kunjungan Lapangan 60
4) umpa ers 5) *ialog terbuka% Interakti+ /9, Media elektronik 6) enulisan artikel, dll
e. >asil yang diharapkan ")
Apini positi+ berkembang di masyarakat tentang pentingnya pengendalian penyakit diare. #) &emua kelompok potensial di masyarakat sudah menyuarakan dan mendukung tentang pentingnya pen?egahan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan pengobatan. 3) 7danya dukungan sumberdaya dari kelompok potensial di masyarakat.
3.
Ge"'! = Pe*%e"(,! Ms,"'t
emberdayaan adalah proses pemberian in+ormasi se?ara terur-menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu, mau, mampu dalam melaksanakan upaya pengendalian penyakit diare, dengan mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan masyarakat terutama dalam tatalaksana penderita di rumah tangga dan pen?egaran diare.
1.
Tuu!
7gar masyarakat tahu, mau dan mampu melaksanakan upaya pengendalian penyakit *iare.
2.
L!+'$ Ke+#t!
a) Menentukan sasaran &ebagai sasaran utama adalah masyarakat. &e?ara akti+ masyarakat terutama ibu yang mempunyai balita dapat melaksanakan tatalaksana diare dengan benar dan kegiatan pen?egahan yang e+ekti+. b) Menentukan materi pesan
61
")
/atalaksana diare di rumah tangga yaitu : (a)
Beri lebih banyak minum ?airan rumah tangga, yaitu air tajin, air teh, air kuah sayur, air sup, oralit.
(b)
/eruskan pemberian makanan sesuai dengan umur
(?)
Bawa anak ke sarana kesehatan untuk mendapatkan pertolongan lanjutan, bila anak tidak mambaik selama 3 hari atau ada salah satu tanda berikut : (") (#) (3) () (6) ($)
*iare terus menerus Muntah berulang-ulang 5asa haus yang nyata /idak bisa makan% minum *emam 7da darah dalam tinja
#) en?egahan penyakit diare, yaitu : (a) emakaian air bersih yang ?ukup Minum air yang sudah dimasak (b) Buang air besar dijamban, termasuk membuang (c) kotoran bayi
?) Menentukan metode dan teknik. Metode dan teknik disesuaikan sasaran dan diupayakan berlangsung dinamis, misalnya: tatap muka, simulasi, demontrasi, penyuluhan kelompok. d) Media saluran komunikasi emilihan media hendaknya disesuaikan dengan segmen sasaran, yaitu menggunakan perpaduan media ?etak dan elektronika.
62
PEMANTAUAN DAN EALUASI
I.
PEMANTAUN A.
TUJUAN
".
Melihat kinerja petugas kesehatan dan memberikan bimbingan dalam pengelolaan rogram # *iare di wilayah kerja masing-masing.
#.
Memberikan umpan balik atau alternati8e peme?ahan masalah yang ditemukan pada saat pemantauan.
B. PENGERTIAN
emantauan adalah kegiatan mengamati atas hasil pelaksanaan kegiatan # *iare se?ara berjenjang dan berkesinambungan (ro8insi, Kabupaten%Kota dan uskesmas). 3. KEGIATAN YANG DIPANTAU
". /atalaksana *iare ;ang perlu dipantau (menggunakan +orm pemantauan tatalaksana) adalah:
Klasi+ikasi % *iagnosis *iare termasuk derajat dehidrasi /indakan : 5en?ana /erapi 7, 5en?ana /erapi B atau 5en?ana /erapi < Abat : Aralit, in?, 5L, 7ntibiotik atas indikasi Kualitas tatalaksana standar sebagai simpulan dari klasi+ikasi, tindakan dan pemberian obat. ojok oralit : gelas #??, sendok, oralit, teko berisi air minum atau dispenser, poster, lea+let dll. 63
engetahuan petugas tentang tatalaksana diare
#. &ur8eilans =pidemiologi Kegiatan &ur8eilans yang perlu dipantau antara lain:
elaksanaan &K*: register penderita diare harian dan mingguan (2#). Laporan bulanan (+orm rekapitulasi penderita diare) enanggulangan KLB
;ang perlu dipantau adalah hasil penyelidikan =pidemiologi dan rekomendasi hasil penyelidikan. 3. elaksanaan romosi Kesehatan ;ang perlu dipantau adalah: kegiatan 7d8okasi, Bina suasana, @erakan pemberdayaan masyarakat dan ketersediaan media KI=. . engelolaan Logistik ;ang harus dipantau meliputi penyimpanan, dan distribusi.
Kebutuhan
logistik,
pengadaan,
D. ALAT PEMANTAUAN
".
?)"*u#" A , digunakan untuk pemantauan petugas ro8insi ke Kabupaten%Kota dan pemantauan petugas Kabupaten%Kota (lihat L*p#"! <.1).
#.
?)"*u#" B dan ?)"*u#" 3 , digunakan untuk pemantauan pengetahuan dan praktek tatalaksana petugas uskesmas (lihat L*p#"! <.2 dan L*p#"! <. ).
E. 3ARA PEMANTAUAN 1.
emantauan emantauan dilakukan dengan, mengamati, wawan?ara dengan petugas dan melihat, ?atatan atau laporan yang ada di setiap jenjang administrasi yaitu *inas Kesehatan ropinsi, Kabupaten%Kota, puskesmas, dan pustu. Bila dalam pemantauan ditemukan masalah, maka berikan saran peme?ahan atau bimbingan kepada pengelola 64
program diare, agar kegiatan program diare dapat dilaksanakan sesuai ren?ana. mpan balik
2.
Berikan umpan balik se?ara tertulis dan berjenjang kepada *inas Kesehatan ropinsi dan kabupaten%kota serta puskesmas, atas hasil pelaksanaan kegiatan program diare di wilayahnya.
II.
EALUASI A.
TUJUAN
Mengetahui hasil kegiatan pengendalian penyakit diare, permasalahan yang ada dan untuk meren?anakan kegiatan pada tahun yang akan datang. B.
PENGERTIAN
=8aluasi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap hasil pelaksanaan program. INDIKATOR 9 lihat L*p#"! 6.1
3. 1.
T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t .
Se*u U*u"
7ngka Kesakitan *iare &emua mur berdasarkan >asil Kajian Morbiditas *iare /ahun #" Q ""%" penduduk. erkiraan penderita diare yang datang ke sarana kesehatan 10 .
Q
erkiraan penderita diare semua umur Q ""%" N umlah enduduk. erkiraan enderita *iare &emua mur adalah 7ngka Kesakitan N umlah enduduk dalam satu tahun. Pe"'#"! Pe!(e"#t D#"e Se*u U*u" F 411=1000 Ju*$ Pe!(u(u'
65
/arget enemuan enderita *iare &emua mur adalah " D N erkiraan enderita dalam satu tahun. T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t Se*u U*u" F 10 Pe"'#"! Pe!(e"#t
. %.
B#t
erkiraan umlah Balita : " D N umlah enduduk erkiraan enderita *iare Balita adalah =pisode N umlah Balita dalam satu tahun. =pisode *iare Balita berdasarkan >asil Kajian Morbiditas *iare /ahun #" Q ",3 kali per tahun Pe"'#"! Pe!(e"#t D#"e B#t F 1C Ju*$ B#t
erkiraan penderita diare balita yang datang ke sarana kesehatan : 20 T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t D#"e B#t F 20 Pe"'#"! Pe!(e"#t
2.
3'up! Pe,!! a. &emua mur (&)
ersentase jumlah penderita diare semua umur yang dilayani dalam satu tahun dibagi target penemuan penderita semua umur pada tahun yang sama.
3'up! Pe,!! Se*u U*u" : Ju*$ Pe!(e"#t D#"e Se*u U*u" Y!+ D#,!# D* 1 T$u! F 100 T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t D#"e Se*u U*u" Contoh Perhitungan : enduduk uskesmas 7 Q 3. jiwa 7ngka Kesakitan *iare Q "" % " penduduk erkiraan enderita *iare /ahun #" Q ""%" N 3. Q 12.0 penderita Q "D N "#.33 Q 1.2 penderita /arget enemuan enderita &emua mur #" Q <80 penderita Bila jumlah penderita diare semua umur yang dilayani tahun #"
maka : 66
3'up! Pe,!! Pe!(e"#t D#"e Se*u U*u" :
4$ Q -------- N "D Q 81C8 ".#33
b. Balita ersentase jumlah penderita diare balita yang dilayani dalam satu tahun dibagi target penemuan penderita balita pada tahun yang sama. 3'up! Pe,!! B#t : Ju*$ Pe!(e"#t D#"e B#t Y!+ D#,!# D* Stu T$u! F 100 T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t D#"e B#t Contoh Perhitungan :
enduduk uskesmas 7 umlah Balita =pisode *iare pada Balita erkiraan penderita diare Balita tahun #" /arget penemuan penderita Balita tahun #" Bila jumlah penderita diare Balita yang dilayani tahun #"
Q 3. jiwa Q "D N 3. Q 3. jiwa Q ",3 kali per tahun Q ",3 N 3. Q .700 penderita Q #D N 3.0 Q <;0 penderita Q 620 penderita
maka: 3'up! Pe,!! Pe!(e"#t D#"e B#t : 6# Q -------- N "D Q 88C8 41
Bila ?akupan pelayanan lebih dari " D, kemungkinan adalah :
7da KLB sehingga terjadi peningkatan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan. Kinerja petugas baik sehingga laporan lengkap dan lan?ar. Banyak orang yang pindah ke wilayah kerja &audara, sehingga kunjungan orang yang berobat meningkat. 7danya perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih baik yang sebelumnya beranggapan bahwa penyakit diare merupakan penyakit yang biasa sehingga masyarakat tidak berobat ke sarana kesehatan /arget penemuan penderita terlalu ke?il.
Bila ?akupan pelayanan lebih rendah dari " D, kemungkinan penyebabnya adalah :
67
elayanan tidak memuaskan sehingga penderita diare yang datang ke sarana kesehatan berkurang. Masyarakat bisa mengobati diare di rumah. angkauan sarana kesehatan terlalu luas, sehingga tidak dapat menjangkau seluruh masyarakat di wilayah tersebut. Laporan tidak lengkap.
.
Ku#ts Pe,!!
ntuk mengetahui kualitas pelayanan di suatu sarana pelayanan kesehatan dapat dilihat pada komponen berikut: a.
roporsi enggunaan Aralit Ju*$ Pe!(e"#t D#"e D#%e"# O"#t 100 Ju*$ Pe!(e"#t D#"e Y!+ D#,!#
b. roporsi enggunaan In+us Ju*$ Pe!(e"#t D#"e D##!us 100 Ju*$ Pe!(e"#t D#"e Y!+ D#,!#
?. roporsi /atalaksana &tandar Ju*$ Pe!(e"#t D#"e Y!+ Me!(pt Tt's! Sesu# St!(" 100 Ju*$ Pe!(e"#t D#"e Y!+ D#,!#
d. roporsi Kematian ada &aat KLB ( Case Fatalit Rate % CFR ): Ju*$ Pe!(e"#t D#"e Y!+ Me!#!++ St KLB 3?R F 100 Ju*$ Pe!(e"#t D#"e St KLB
e. roporsi ?akupan pelayanan oleh sarana dan kader.
roporsi ?akupan pelayanan oleh sarana Ju*$ pe!(e"#t (#"e ,!+ (t!+ 'e s"! 'ese$t! 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e ,!+ (#,!# s"! (! '(e"
roporsi ?akupan pelayanan kader Ju*$ pe!(e"#t (#"e ,!+ (#,!# )e$ '(e" 100
68
Ju*$ pe!(e"#t (#"e ,!+ (#,!# s"! (! '(e"
+. roporsi penderita diare balita : Ju*$ pe!(e"#t (#"e %#t ,!+ (#,!# )e$ s"! & '(e" 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e se*u u*u" ,!+ (#,!# s"! & '(e"
g. roporsi penderita diare menurut derajat dehidrasi :
roporsi penderita diare /anpa *ehidrasi Ju*$ pe!(e"#t (#"e t!p (e$#("s# 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e (#,!#
roporsi penderita diare dehidrasi ringan-sedang Ju*$ pe!(e"#t (#"e (e$#("s# "#!+!se(!+ 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e (#,!#
roporsi penderita diare dehidrasi berat Ju*$ pe!(e"#t (#"e (e$#("s# %e"t 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e (#,!#
h. roporsi penderita diberi oralit, Ju*$ pe!(e"#t (#"e (#%e"# )"#t 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e (#,!#
i. 5ata-rata penggunaan oralit, Ju*$ )"#t ,!+ (#+u!'! 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e (#,!#
j. roporsi penderita diare diin+us Ju*$ pe!(e"#t (#"e ,!+ (##!us 100 Ju*$ pe!(e"#t (#"e (#,!#
69
4.
Me!+!#s#s Hs# Pe*!tu! = Supe"/#s#C
ntuk mendapatkan gambaran tentang: a. b. ?. d. 6.
/atalaksana yang diberikan elaksanaan &K* eren?anaan kebutuhan logistik engetahuan petugas dalam tatalaksana diare
Me!+!#s#s Hs# Su"/e# K$usus
ntuk mengetahui gambaran: a. 7ngka kesakitan diare b. engetahuan masyarakat tentang ?ara pen?egahan dan pengobatan di rumah ?. erilaku masyarakat dalam men?ari pengobatan diare d. aktor risiko
PENGELOLAAN LOGISTIK
I.
TUJUAN /ersusunnya kebutuhan dan terlaksananya sistim pengadaan, penyimpanan, distribusi dan persediaan logistik engendalian enyakit *iare.
II.
PENGELOLAAN Logistik yang dibutuhkan engendalian enyakit *iare adalah oralit, in?, obat paket KLB *iare. Kemasan obat yang disediakan adalah oralit # ml, tablet in? # mg, untuk obat paket KLB *iare adalah Aralit, 5inger Laktat 6 ml, giving set dan wing needle ukuran anak dan dewasa, I6;6 catheter dengan ukuran sesuai kebutuhan dan /etrasiklin 6 mg. A. KEBUTUHAN 1.
Ke%utu$! O"#t (! @#!>
erhitungan kebutuhan logistik diare ditentukan berdasarkan perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke &arana elayanan Kesehatan 70
(uskesmas dan Kader). erkiraan jumlah penderita diare dihitung berdasarkan perkiraan penemuan penderita, angka kesakitan, jumlah penduduk di suatu wilayah. erkiraan jumlah penderita ditentukan sesuai /abel Indikator (lihat L*p#"! 6.1). Kebutuhan Aralit : ORALIT Q T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t D#"e N 8 %u!+'us F 3(!+! E St)'
Kebutuhan in? : @IN3 Q T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t D#"e B#t N 10 T%et 3(!+! St)'
3)!t)$ Pe"$#tu!+! Ke%utu$! O"#t: enduduk uskesmas 7 Q 3. jiwa 7ngka Kesakitan *iare Q "" % " penduduk erkiraan enderita *iare /ahun #" Q ""%" N 3. Q 12.0 penderita /arget enemuan enderita &emua mur /ahun #" Q "D N "#.33 Q 1.2 pend &isa oralit diakhir tahun misalnya ". bungkus.
ORALIT F T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t D#"e Se*u U*u" N 8 %u!+'us F 3(!+! E St)'
Q (".#33 N $ ) (" D N 4.301) - ". bungkus Q 4.301 4 - ". Q <.1; %u!+'us
3)!t)$ Pe"$#tu!+! Ke%utu$! @#!>:
enduduk uskesmas 7 Q 3. jiwa erkiraaan jumlah balita di uskesmas 7 Q "D N 3. Q 3. balita =pisode *iare Balita Q ",3 kali per tahun umlah penderita diare balita tahun #" Q 3. N ",3 Q 3.0 balita /arget penemuan penderita diare balita tahun #" Q #D N 3.0 Q <;0 penderita &isa in? diakhir tahun misalnya # tablet. @IN3 F T"+et Pe!e*u! Pe!(e"#t D#"e B#t N 10 t%et 3(!+! St)'
Q 41 " tablet F ("D N 4.1) - #
71
Q ;.680 t%et atau ;8 ')t'
2.
Ke%utu$! O%t P'et KLB
ormula perhitungan kebutuhan paket diare saat KLB : .
O"#t
erkiraan jumlah penderita diare saat KLB Q P *enderita 5ata-rata pemberian oralit per penderita Q " bks oralit # ml Ke%utu$! O"#t Q P *enderita N 10 %u!+'us
%.
@#!>
/ablet in? diberikan kepada penderita balita, jumlah penderita balita pada saat KLB diperkirakan 6D. Ke%utu$! @#!> Q 60 N P *enderita N 10 t%et
>. R#!+e" L'tt 9RL
enderita diare yang membutuhkan 5L adalah penderita diare dehidrasi berat, diperkirakan 3D dari perkiraan jumlah penderita diare saat KLB, sehingga : Ju*$ Pe!(e"#t Me*%utu$'! RL Q 0 N P *enderita R *enderita
Bila rata-rata pemberian 5L Q 4 botol setiap penderita, maka : Ju*$ RL ,!+ (#%utu$'! Q R *enderita N < %)t)
(.
S "otol
G#/#!+ Set = I!us Set
umlah penderita yang membutuhkan giving set adalah semua penderita yang mendapat 5L N " set. e. 5#!+ Nee(e
erkiraan jumlah penderita yang membutuhkan 9ing Needle adalah 3 D dari penderita diare yang diberi 5L. 72
Ke%utu$! Wing Needle Q 0 N R *enderita N 1 set 9 set
. A%)>te
erkiraan kebutuhan abo?ate adalah 1D dari jumlah penderita yang diberi 5L. Ke%utu$! A%)>te Q ;0 N R *enderita Y set
+.
Tet"s#'#! 600 *
/etrasiklin 6 ml diberikan kepada penderita diare dengan suspe' ')e" dengan dosis kali per hari selama 3 hari $.
Kp)"#t
&etiap kejadian disediakan #6 kg kaporit #. L#s)
&etiap kejadian disediakan 6 liter lisol
B. PENGADAAN
engadaan oralit, in? dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dikirim ke @udang armasi Kabupaten (@K). Aralit dan in? merupakan obat esensial sehingga pengadaan dilaksanakan di usat sesuai dengan dana yang tersedia, kekurangan kebutuhan obat diharapkan diadakan di daerah sesuai dengan kemampuan daerah. 3. PENYIMPANAN
enyimpanan di tingkat Kabupaten (@K), uskesmas dan Kader hendaknya dikelola se?ara baik dan benar yaitu disimpan pada tempat yang kering diberi alas, disusun sesuai dengan waktu penerimaan dan kedaluwarsanya sehingga pada saat mengambil mudah men?arinya. *ibuatkan pen?atatan asal obat, jumlah dan waktu penerimaan serta pengeluaran obat yaitu jumlah, waktu dan tujuan obat dikirimkan D. DISTRIBUSI
*istribusi obat dari pusat ke kabupaten (@K) dilaksanakan setelah proses pengadaan ( /ender% enunjukan ) selesai. *istribusi dari @K sebaiknya dengan sistim Laporan emakaian dan Laporan ermintaan Abat (LLA), ke?uali ada permintaan yang si+atnya darurat misalnya apabila ada KLB. 73
*istribusi dari uskesmas ke Kader sebaiknya dilakukan pada hari > osyandu dengan memperhatikan jumlah pemakaian sesuai pen?atatan dan pelayanan penderita diare. E. PERSEDIAAN 9STOK
ersediaan obat dihitung berdasarkan perkiraan kebutuhan minimal satu bulan.
PEN3EGAHAN
I.
TUJUAN /ujuan pen?egahan adalah untuk ter?apainya penurunan angka kesakitan diare melalui pengendalian +aktor risiko..
II.
KEGIATAN Kegiatan pen?egahan penyakit diare yang benar dan e+ekti+ yang dapat dilakukan adalah : A.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT 1. Pe*%e"#! ASI
7&I adalah makanan paling baik untuk bayi. Komponen at makanan tersedia dalam bentuk yang ideal dan seimbang untuk di?erna dan diserap se?ara optimal oleh bayi. 7&I saja sudah ?ukup untuk menjaga 74
pertumbuhan sampai umur -$ bulan. /idak ada makanan lain yang dibutuhkan selama masa ini. 7&I bersi+at steril, berbeda dengan sumber susu lain seperti susu +ormula atau ?airan lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan yang dapat terkontaminasi dalam botol yang kotor. emberian 7&I saja, tanpa ?airan atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan anak dari bahaya bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare. Keadaan seperti ini di sebut disusui se?ara penuh (memberikan 7&I =ksklusi+). Bayi harus disusui se?ara penuh sampai mereka ber u mur $ bulan. &etelah $ bulan, pemberian 7&I harus diteruskan sambildan di tambahkan makanan lain (proses menyapih). 7&I mempunyai khasiat pre8enti+ se?ara imunologik dengan adanya antibodi dan at-at lain yang dikandungnya. 7&I turut memberikan perlindungan terhadap diare. ada bayi yang baru lahir, pemberian 7&I se?ara penuh mempunyai daya lindung ' lebih besar terhadap diare daripada pemberian 7&I yang disertai dengan susu botol. lora normal usus bayi yang disusui men?egah tumbuhnya bakteri penyebab diare. ada bayi yang tidak di beri 7&I se?ara penuh, pada $ bulan pertama kehidupan, mempunyai r iesiko terkena diare 3N lebih besar. emberian susu +ormula merupakan ?ara lain dari menyusui. enggunaan botol untuk susu +ormula, berisiko tinggi menyebabkan diare yang dapat mengakibatkan terjadinya gii buruk. %2. M'!! Pe!(*p#!+ ASI
emberian makanan pendamping 7&I diberikan saat bayi umur lebih besar dari $ bulan se?ara bertahap mulai dibiasakan dengan makanan orang dewasa. ada masa tersebut merupakan masa yang berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makanan pendamping 7&I dapat menyebabkan meningkatkannya r eisiko. ada masa tersebut merupakan masa yang berbahaya bagi bayi sebab perilaku pemberian makananan pendamping 7&I dapat menyebabkan meningkatnya r eisiko terjadinya diare ataupun penyakit lain yang menyebabkan kematian . erilaku pemberian makanan pendamping 7&I yang baik meliputi perhatian terhadap kapan , apa, dan bagaimana makanan pendamping 7&I diberikan. 7da beberapa saran pendamping 7&I, yaitu:
untuk
meningkatkan
pemberian
makanan
") erkenalkan makanan lunak, ketika anak berumur $ bulan , dan dapat teruskan pemberian 7&I. /ambahkan ma?am makanan setelah 75
anak berumur 0 bulan atau lebih. Berikan makanan lebih sering (N sehari). &etelah anak berumur " tahun, berikan semua makanan yang di masak dengan baik, -$ N sehari, serta teruskan pemberian 7&I bila mungki.n. #)
/ambahkan minyak, lemak dan gula ke dalam nasi %bubur dan biji-bijian untuk energi. /ambahkan hasil olahan susu, telur, ikan, daging, ka?ang-ka?angan, buah-buahan dan sayuran berwarna hijau ke dalam makanannya.
3)
Masak makanan dengan benar, simpan sisanya pada tempat yang dingin dan panaskan dengan benar sebelum diberikan kepada anak.
>. . Me!++u!'! A#" Be"s#$ Y!+ 3u'up
&ebagian besar kuman in+eksius penyebab diare ditularkan melalui e?al-oral kuman tersebut dapat ditularkan bila masuk ke dalam mulut melalui makanan, minuman atau benda yang ter?emar dengan tinja, misalnya jari-jari tangan, makanan yang wadah makanan atau tempat makan-minum yang di?u?i dengan air ter?emar. Masyarakat yang mendapat terjangkau oleh penyediaansarana air yang benar-benar bersih mempunyai r eisiko menderita diare lebih ke?il di banding dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih. Masyarakat dapat mengurangi r iesiko terhadap penyakitserangan diare yaitu dengan menggunankan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari sumbernya sampai penyimpanan di rumah. ;ang harus diperhatikan oleh keluarga : ") 7mbil air dari sumber air yang bersih #) &impan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta gunakan gayung khusus untuk mengambil air. 3) aga sumber air dari pen?emaran oleh binatang dan jaga air bekas mandi jangan mengalir ke sumber air .untuk mandi anak-anak ) Minum air yang sudah matang (dimasak sampai mendidih) 6)
76
(4. Me!>u># T!+!
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah men?u?i tangan. Men?u?i tangan dengan sabun di air mengalir pada 6 titik kritis sebagai berikut : ,". &ebelum makan #. &ebelum mengolah P menghidangkan makanan terutama sesudah buang air , sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diar 3. &etelah buang air besar dan air ke?il . &etelah mengganti popok bayi 6. &ebelum menyusui bayie.
1 % > 2
b )
% >
% > (
e6. . Pe!+e)! M'!! Sesu# St!(" 5HO Pe!+e)! *'!! ,!+ %e!"C *e#put# : J+ 'e%e"s#$! 3u># t!+! se%eu* *e*s' (! 'eu" ("# t)#et 3u># tt *s' (! t *'! Dpu" $"us %e"s#$C !+! ( %#!t!+C se"!++C (! #!#! P#s$'! %$! *'!! *t!+ (! *e!t$ Gu!'! t (pu" (! *'! ,!+ %e"%e( % S#*p! (# te*pt ,!+ %e"%e( Ms' *'!! $#!++ *t!+ Ms' s*p# *t!+ te"ut* (+#!+C ,*C teu"C se))( Re%us $#!++ ;6 >e>#us 9*e!(#(#$ u!tu' (+#!+ (! ,*C pst#'! t#(' *s#$ p#!'. P!s'! *'!! ,!+ su($ *t!+ (e!+! %e!" 4 S#*p! *'!! p( su$u *! J!+! s#*p! *'!! (# su$u "u!+! te"u * Msu''! 'u's %# #!+#! (#s#*p! Se%eu* (#$#(!+'! p!s'! s*p# ;6 >e>#us ( J!+! s#*p! te"u * (# 'u's 6 Gu!'! #" %e"s#$ (! %$! *'!! ,!+ %#' A#" %e"s#$ P##$ %$! *'!! ,!+ se+" 3u># %u$ (! s,u" (e!+! %#' J!+! +u!'! %$! *'!! ,!+ '(u"s . Me!++u!'! J*%! Pe!+*! (# %e%e"p !e+" *e*%u't#'! %$ up, pe!++u!! *%! *e*pu!,# (*p' ,!+ %es" (* pe!u"u!! "#s#') te"$(p pe!,'#t (#"e. Keu"+ ,!+ t#(' *e*##'# *%! $"us *e*%ut *%! (! 'eu"+ te"se%ut $"us
77
*e!++u!'! *%! +" *s,"'t (#se'#t"!, te"#!(u!+# ("# s'#t (#"e. Me!++u!'! J*%!
engalaman di beberapa negara membuktikan bahwa upaya penggunaan jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan resiko terhadap penyakit diare.Keluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat jamban dan keluarga harus buang air besar di jamban. ;ang harus diperhatikan oleh kelu arga : a. Keluarga harus mempunyai jamban yang ber+ungsi baik dan dapat di pakai oleh seluruh anggota keluarga. b. Bersihkan jamban se?ara teratur. ?. @unakan alas kaki bila akan buang air besar. +. Me*%u!+ T#! B,# ,!+ Be!" Banyak orang beranggapan bahwa tinja bayi itu tidak berbahaya. >al ini tidak benar karena tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anak-anak dan orang tuanya. /inja bayi harus dibuang se?ara benar.
8. Me*%u!+ T#! B,# Y!+ Be!"
Banyak orang beranggapan bahwa tinja bayi itu tidak berbahaya. >al ini tidak benar karena tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anakanak dan orang tuanya. /inja bayi harus di buang se?ara benar. ;ang harus diperhatikan oleh keluarga: a. Kumpulkan segera tinja bayi dan buang dijamban b. Bantu anak buang air besar di tempat yang bersih dan mudah di jangkau olehnya. ?. Bila tidak ada jamban, pilih tempat untuk membuang tinja seperti di dalam lubang atau di kebun kemudian di timbun d. Bersihkan dengan benar setelah buang air besar dan ?u?i tangan dengan sabun. $. <. Pe*%e"#! I*u!#ss# 3*p'
emberian imunisasi ?ampak pada bayi sangat penting untuk men?egah agar bayi tidak terkena penyakit ?ampak. 7nak yang sakit ?ampak sering di sertai diare, sehingga pemberian imunisasi ?ampak juga dapat men?egah diare. Aleh karena itu berilah imunisasi ?ampak segera setelah bayi berumur 0 bulan. 78
B.
PENYEHATAN LINGKUNGAN 1. Pe!,e(#! A#" Be"s#$
Mengingat bahwa ada beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui air antara lain adalah diare, kolera, disentri, hepatitis, penyakit kulit, penyakit mata dll, maka penyediaan air bersih baik se?ara kuantitas dan kualitas mutlak diperlukan dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari termasuk untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. ntuk men?egah terjadinya penyakit tersebut, penyediaan air bersih yang ?ukup disetiap rumah tangga harus tersedia. *isamping itu perilaku hidup bersih harus tetap dilaksanakan. 2. Pe!+e)! S*p$
&ah merupakan sumber penyakit dan tempat berkembang biaknya 8ektor penyakit seperti lalat, nyamuk, tikus, ke?oa dsb. &elain itu samapah dapat men?emari tanah dan menimbulkan gangguan kenyamanan dan estetika seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang tidak enak dilihat. Aleh karena itu pengelolaan sampah sangat penting, untuk men?egah penularan penyakit tersebut. /empat sampah harus disedi akan, sampah harus dikumpulkan setiap hari dan di buang ke tempat penampungan sementara. Bila tidak terjangkau oleh pelayanan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir dapat dilakukan pemusnahan sampah dengan ?ara ditimbun atau dibakar. . S"! Pe*%u!+! A#" L#*%$
7ir limbah baik limbah pabrik atau limbah rumah tangga harus dikelola sedemikian rupa agar tidak menjadi sumber penularan penyakit. &arana pembuangan air limbah yang tidak mmenuhi syarat akan menimbulkan bau, mengganggu estetika dan dapat menjadi tempat perindukan nyamuk dan bersarangnya tikus, kondisi ini dapat berpotensi menularkan penyakit seperti leptospirosis, +ilariasis untuk daerah yang endemis +ilaria. Bila ada saluran pembuangan air limbah di halaman, se?ara rutin harus dibersihkan, agar air limbah dapat mengalir, sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dan tidak menjadi tempat perindukan nyamuk.
79
MENTERI KESEHATAN
ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
Daftar Pustaka
Bla?k 5=. in? de+i?ien?y, in+e?tious disease and mortality in the de8eloping world - Nutr #3"33:"16&-"10& Bresee &, >ummelman =, !elson =7, et al. 5ota8irus in 7sia: the 8alue o+ sur8eillan?e +or in+orming de?isions about the introdu?tion o+ new 8a??ines - In4ect Dis #6"0#:"&-6&. 80
*epartemen Kesehatan 5epublik Indonesia. Pro4il idayat 7, 7?hadi 7, &unoto, &oedarmo &.. /he e++e?t o+ in? supplementation in ?hildren under three years o+ age with a?ute diarrhea in Indonesia. %ed - Indonesia. "001 4(): #34 - #" Kosek M, Bern <, @uerrant 5L. /he global burden o+ diarrhoeal disease, as estimated +rom studies published between "00# and #. ull 9orld 7ealth .rgan6 #31"(3):"04-#. Linder M<. iokimia Nutrisi dan %eta"olisme (ter'emahan) I ress, akarta, "000. arashar *, >ummelman =@, Bresee &, et al. @lobal illness and deaths ?aused by rota8irus disease in ?hildren 3merg In4ect Dis #30(6):6$6-64#. utnam et.al. =nteri? pathogens ?ausing a?ute diarrhea among ?hildren in Indonesia. npublished. #4 &arosa &. . #4. &oenarto, ;, et al. ilot studi e+ekti8itas suplemen in? pada terapi diare. npublished. #4 &ajewska > P Mru?kwi?. =8iden?e-based management o+ a?ute diarrheal syndrome in ?hildren. - Neonatal #6#(#):I51-# 2apnir 57. in? de+i?ien?y, malnutrition and the gastrointestinal tra?t - Nutr #"3:"311&-"30#&.
81
2>A (a). o?ket book o+ hospital ?are +or ?hildren. @uidelines +or the management o+ ?ommon illnesses with limited resour?es. #6 2>A (b) @uidelines +or the ?ontrol o+ shigellosis, in?luding epidemi?s due to Shigella dsenteriae type ". #6
Lampiran
82
Tim Penyusun
ro+. *r. ;ati &oenarto,h*,&p7(K)
K @M % 5& &ardjito
ro+. *5. *r. &ubijanto, &p7(K)
K !7I5 % 5& *r. &oetomo
ro+.*r.5usdi Ismail, &p7(K)
K !&5I%5& M.>usein
*r. M. u++rie, h*, &p7(K)
K @M % 5& &ardjito
83