Capital Budgeting Cash Flows
Pengertian Capital Budgeting
Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu tahun tersebut tidaklah mutlak, termasuk dalam pengeluaran dana ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva, yaitu tanah, bangunan, mesin, alat-alat lainya
Beberapa metode capital budgeting mengilustrasikan analisis untung-rugi dengan memperhitungkan berapa lama suatu proyek dapat menutup kembali biaya proyeknya dengan keuntungan yang dihasilkan.
B. Definisi Estimasi Arus Kas ( Cash Flow Estimation)
Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan bisa ditutup oleh penerimaan penerimaan dimasa yang akan datang. Penerimaan penerimaan tersebut berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh oleh atas investasi yang bersangkutan. Arus kas adalah pengeluaran untuk investasi dan arus kas masuk bersih setiap tahun setelah proyek beroperasi atau dijalankan. Dari cash flows perusahaan dapat melihat kemampuan dalam membayar hutang maupun membeli asset. Sebelumnya ada 2 (dua) jenis cash flow yang digunakan dalam capital budgeting, diantaranya:
Relevant Cash Flows: Arus kas yang relevan adalah sebagai arus kas tertentu atau spesifik yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pengaggaran modal.
Incremental Cash Flows : Arus kas tambahan yaitu, perubahan jumlah total arus kas perusahaan yang terjadi sebagai akibat langsung diterimanya suatu proyek.
C. Cash Flows Components
Ada 3 jenis metode komponen yang biasanya digunakan, antara lain:
Initial Investment: Arus kas yang digunakan untuk membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama kali dijalankan. Contoh: pembelian asset tetap ketika perusahaan berdiri.
Operating Cash Flow: Arus kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan.. Cirinya terdapat aktiva lancar dan juga cash in flow maupun cash out flow. Dapat dikatakan bahwa operating cash flow merupakan uang yang keluar masuk setiap hari.
Terminal Cash Flow: Arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva yang dibeli pada saat initial investment.
D. Sunk Cost dan Oppurtunity Cost
Sunk Cost: Biaya yang telah dikeluarkan dan tidak akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau kas masa depan karena sunk cost merupakan biaya yang tidak relevan dan tidak berpengaruh dalam pengambilan keputusan.
Opportunity Cost: Biaya yang direalisasi sebagai opsi terbaik untuk digunakan dalam membeli asset tetap. Opportunity cost harus diakui sebagai biaya keluar atas setiap project.
E. Perhitungan Initial Investment
Berikut perhitungan sehubungan dengan capital expenditure atas pengakuan asset.
Format Perhitungan Initial Investment
Cost of new asset
'+ Instalation costs
- After-tax proceeds from sale of old assets =
Proceeds from sale of old asset
Tax on sale of old asset
Change in networking capital
Initial Investment
Keterangan:
Cost of new asset: cash keluar atas pembelian asset
Installation costs : biaya tambahan yang dikeluarkan berkaitan dengan operasional asset.
After tax proceeds from sale of old assets: selisih penjualan asset terdahulu dan pengenaan pajak atas asset tersebut.
Proceeds from sale of old asset: Cash masuk atas penjualan asset terdahulu.
Tax on sale of old asset: Dasar pengenaan pajak yang berhubungan dengan penjualan
asset terdahulu sehubungan dengan peraturan pemerintah.
E.1 Dasar Peraturan Perpajakan
Ada tiga (3) situasi perpajakan yang biasanya terjadi ketika perusahaan menjual assetnya, antara lain:
Penjualan asset diatas nilai buku
Penjualan sama dengan nilai buku
Penjualan kurang dari nilai buku
Dari ketiga situasi penjualan atas asset tetap diatas, hanya penjualan asset diatas nilai buku yang dikenakan perpajakan karena ada kemungkinan perusahaan mendapatkan untung atas penjualan tersebut.
E.2 Perubahan Net Working Capital
Net working capital merupakan selisih antara asset lancar dan hutang lancar. Jika suatu perusahaan mengakuisisi suatu asset untuk meningkatkan level operasi, disatu sisi hal tersebut juga akan meningkatkan kas, piutang usaha, persediaan, hutang usaha dan beban. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan kas dalam hal operasional. Pada umumnya asset lancar akan meningkat melebihi hutang lancar, hal tersebut akan meningkatkan investasi pada net working capital.
F. Perhitungan Operating Cash Flow
Berikut langkah-lagkah perhitungan operating cash flow:
Revenue
'-Expenses (excluding depreciation and interest)
Earnings before depreciation, interest, and taxes (EBDIT)
'-Depreciation
Earnings before interest and taxes (EBIT)
'-Taxes (rate T)
Net operating profit after taxes
'+Depreciation
Operating cash inflows (same as OCF in Equation 4.3
Pada langkah akhir perhitungan operating cash flow yang akan ditujukan untuk proyek pengganti perhitungannya dimasukan ke dalam biaya incremental. Biaya incremental sangat dibutuhkan karena itu satu-satunya cara. Sangat jelas ketika kita ingin melakukan ekpansi bisnis incremental cash flow sangat penting.
G. Perhitungan Terminal Cash Flow
Teminal cash flow merupakan arus kas hasil dari pemisahan dan likuidasi atas suatu proyek pada saat akhir masa ekonomis.
Contoh langkah perhitungan Terminal Cash Flow:
After-tax proceeds from sale of new asset
Proceeds from sale of new asset
'+Tax on sale of new asset
- After-tax proceeds from sale of old asset
Proceeds from sale of old asset
'+Tax on sale of old asset
+ Change in net working capital
Terminal cash flow
Keterangan:
Jika suatu asset sudah diperbaharui maka asset lama dinyatakan bernilai nol.
Atas setiap asset yang dijual akan dikenakan pengenaan pajak, sesuai dengan peraturan pemerintah.
H. Kesimpulan atas Relevant Cost
Baik pendekatan Investment Intial, Operating Cash Flow dan Terminal Cash Flow. Semua digunakan untuk merepresentasikan cash flow perusahaan terutama dalam hal pengajuan proposal untuk suatu proyek.
1. Contoh Soal Investment Intial
After receiving a sizable bonus from her employer, Tina Talor is contemplating the purchase of a new car. She feels that byestimating and analyzing its cash flows she could make a more rational decision about whether to make this large purchase. Tina's cash flow estimates for the car purchase are as follows:
Negotiated price of new car
$23,500
Taxes and fees on new car purchase
$ 1,650
Proceeds from sale of old car
$ 9,750
Estimated value of new car in 3 years
$10,500
Estimated value of old car in 3 years
$ 5,700
Estimated annual repair costs on new car
0 (in warranty)
Estimated annual repair costs on old car
$ 400
Using the cash flow estimates, Tina calculates the initial investment, oper- ating cash inflows, terminal cash flow, and a summary of all cash flows for the car purchase.
Initial Investment
Total cost of new car
Cost of car $23,500
+ Taxes and fees 1,650
$25,150
— Proceeds from sale of old car
9,750
Initial investment
$15,400
Operating Cash Inflows Year 1
Year 2
Year 3
Cost of repairs on new car $ 0
$ 0
$ 0
— Cost of repairs on old car 400
400
400
Operating cash inflows (savings) $400
$400
$400
Terminal Cash Flow—End of Year 3
Proceeds from sale of new car $10,500
— Proceeds from sale of old car 5,700 Terminal cash flow $ 4,800
Summary of Cash Flows
End of Year Cash Flow
0 —$15,400
1 + 400
2 + 400
3 + 5,200
($400 + $4,800)
The cash flows associated with Tina's car purchase decision reflect her net costs of the new car over the assumed 3-year ownership period, but they ignore
the many intangible benefits of owning a car. Whereas the fuel cost and basic transportation service provided are assumed to be the same with the new car as with the old car, Tina will have to decide if the cost of moving up to a new car can be justified in terms of intangibles, such as luxury and prestige.